Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN READING

JURNAL TENTANG SEDUHAN JAHE SEBAGAI ANTI


MUNTAH PADA IBU HAMIL

Dosen Pembimbing Pendidikan: Suyani, S.ST., M.Keb

Disusun oleh:

NOVIA HERNAWATI
2110106044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN READING JURNAL


TENTANG SEDUHAN JAHE SEBAGAI ANTI MUNTAH
PADA IBU HAMIL

Gombong, Februari 2022


Pembimbing Preceptor Mahasiswa
Pendidikan

Suyani, S.ST., M.Keb Hany Fadilah Amd.,Keb Novia Hernawati

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik Kebidanan
dengan pembuatan Laporan Reading Jurnal dengan judul “Seduhan Jahe Sebagai Anti
Muntah Pada Ibu Hamil”. Penulisan laporan ini merupakan salah satu bukti dalam
pelaksanaan Praktik Klinik Kebidanan di RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
3. Nidatul Khofiyah S.Keb. Bd, MPH, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi Falkutas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
4. Suyani, S.ST., M.Keb, selaku pembimbing lahan praktek di RS PKU
Muhammadiyah Gombong yang telah banyak memberikan semangat, arahan dan
suportnya, dalam pembuatan laporan ini
5. Hany Fadilah Amd.,Keb selaku pembimbing lahan praktek klinik di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
6. Seluruh dosen program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyah Yogyakarta.
7. Seluruh Tim praktik klinik Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Falkutas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
8. Seluruh teman teman dan semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu persatu
yang sudah banyak membantu, sehingga dapat selesai pembuatan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi tempat PKL, serta semua pihak yang
memerlukan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
mengingat kami masih dalam taraf belajar. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

3 Gombong, Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 4
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 6
A. Masalah.................................................................................................................................6
B. Skala..................................................................................................................................... 6
C. Kronologi..............................................................................................................................6
D. Solusi.................................................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................8
A. Log Book................................................................................................................................8
B. Telaah Jurnal........................................................................................................................10
C. Deskripsi Hasil Ashuan........................................................................................................11
D. Teori..................................................................................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................19
A................................................................................................................................... Kesimpulan
.............................................................................................................................................19
B............................................................................................................................................... Saran
20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21
LAMPIRAN

4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Askeb SOAP

Lampiran II: Jurnal Efek Seduhan Jahe Sebagai Anti Muntah Pada Perempuan Hamil Trimester
Pertama

BAB I

PENDAHULUAN
5
A. MASALAH

Kehamilan dapat mempengaruhi kondisi tubuh perempuan secara keseluruhan seperti

terjadinya perubahan fisiologis pada sistem organ, perubahan yang terjadi pada

perempuan hamil karena ketidakseimbangan kerja hormon estrogen dan progestrogen.

Setiap tahap proses kehamilan adalah keadaan krisis yang membutuhkan adaptasi secara

fisiologis dan psikologis terhadap pengaruh kerja hormon kehamilan, terjadinya tekanan

mekanis yang diakibatkan pembesaran uterus maupun jaringan lainnya. Kondisi ini

menyebabkan rasa yang tidak nyaman sehingga menimbulkan bermacam keluhan, salah

satunya mual muntah yang biasa terjadi pada awal kehamilan.

B. SKALA

Secara psikologis, mual dan muntah atau emesis gravidarum (rasa mual di pagi hari)

selama hamil mempengaruhi 80 % perempuan hamil, serta menimbulkan efek yang

signifikan terhadap quality of life. Sebagian besar perempuan hamil menganggap mual

muntah sebagai sesuatu hal yang biasa selama kehamilan, sebagian lagi merasakan

sebagai sesuatu yang tidak nyaman dan bisa menganggu aktivitas sehari–hari.

C. KRONOLOGI

Mual muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan karena terjadi peningkatan kadar

hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh Human Chorionic Gonadotropin

(HCG) didalam plasenta. Mual muntah terjadi pada 60 – 80 % primigravida dan 40 – 60

% pada multigravida. Perubahan hormon pada setiap perempuan hamil berbeda sehingga

tidak semua perempuan hamil mengalami mual dan muntah.

D. SOLUSI

Rasa mual yang dialami selama kehamilan bisa diatasi dengan menggunakan terapi

komplementer dengan bahan yang mudah didapatkan seperti jahe, daun papermint serta

6
lemon. Pada salah satu fungsi farmakologi dari jahe adalah antiemetic (anti muntah). Jahe

merupakan stimulant aromatic yang mengandung minyak atsiri zingiberena (zingirona),

zingiberol, bisabilena, kurkumen, gingerol, flandrena, vitamin A dan resin pahit dapat

memblok serotinin yang merupakan suatu neurotransmitter disintesiskan pada neuron

serotonergis yang terdapat dalam sistem saraf pusat dan sel enterokromafin pada saluran

pencernaan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dalam perut yang dapat mengatasi

rasa mual muntah

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Log Book
Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” UK 8 Minggu G1P0A0 Di RS PKU Muhammadiyah Gombong
Deskripsi Kegiatan Responsi TTD
Pembimbing CI

Tanggal: Subjektif TTD


23/12/2021 Ny.”S” mengatakan sering mual muntah sejak 3 hari Mahasiswa:
No RM: yang lalu setelah makan dan minum
422xxx
Objektif
KU: Baik Novia Hernawati
Identitas Kesadaran: Composmentis
Pasien: TTV:
TD: 110/70 mmHg N: 80 x/menit.
Nama: RR: 20 x/menit S: 36,6 0C
Ny. ”S”
BB: 50kg Lila: 24cm
Umur: 24 TTD CI:
Tahun TB: 153cm
Agama: HPHT: 29 Oktober 2021
Islam HPL:12 Agustus 2022
Suku: Jawa UK: 8 Minggu Hany Fadilah,Amd.,Keb
Pendidikan:
SMA Analisa: Ny “S” UK 8 Minggu G1P0A0 dengan emesis
Pekerjaan: gravidarum
IRT
8
Alamat:
Sempor 3/5 Penatalaksanaan
kebumen 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan menjelaskan
bahwa saat ini ibu sedang mengalami emesis TTD
No.Hp: gravidarum. Pembimbing PKK
08134695xxx 2. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan
x melibatkan suami dan keluarga untuk dapat membantu
ibu dalam proses penyembuhan dengan memberikan
pengertian bahwa mual dan muntah adalah suatu hal
yang wajar dan normal sehingga ibu tidak merasa takut Suyani, S.ST., M.Keb
dan khawatir
3. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak terlebih dahulu
memakan makanan yang dapat merangsang mual dan
muntah misalnya makanan makanan yang berminyak
yaitu gorengan.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan menggurangi
aktivitas yang berat.
6. Memberitahu ibu 6 tanda bahaya pada kehamilan yaitu:
perdarahan lewat jalan lahir, sakit kepala menetap,
gangguan penglihatan, odema pada wajah dan tangan,
pergerakan janin berkurang, nyeri perut hebat, apabila
ibu mengalami hal tersebut maka ibu harus segera pergi
ke tenaga kesehatan terdekat.
7. Memberikan ibu obat mual berupa Ondansetron 2x1
dan menganjurkan ibu untuk minum seduhan air jahe.
8. Melakukan pendokumentasian pada rekam medis dan buku
KIA

9
A. Telaah Jurnal

Judul Populasi Intervensi Comparassi Outcame Time


Efek Seduhan 16 ibu hamil seduhan jahe - adanya penurunan mual muntah 7 hari
Jahe Sebagai dengan emesis sesudah perlakuan dengan seduhan
Anti Muntah gravidarum jahe selama tujuh hari
Pada
Perempuan
Hamil
Trimester
Pertama

10
B. Deskripsi Hasil Ashuan Kebidanan (Log Book) Yang Didukung Jurnal

Dari data subjektif dan objektif Ny. “S” didapatkan bahwa ibu mengeluh mual

muntah. Kehamilan merupakan proses yang dinantikan oleh sepasang suami istri dan kabar

kehamilan dapat membuat calon orang tua merasa bahagia karena akan memiliki keturunan.

Kehamilan dikatakan proses yang alamiah atau normal yang ditandai dengan perkembangan

dan pertumbuhan janin intruterin (Pemiliana, Oktafirnanda, and Santi 2019). Emesis

gravidarum dapat menyebabkan terjadinya penurunan nafsu makan yang berakibat pada

perubahan keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalsium dan kalium sehingga

menimbulkan perubahan metabolisme tubuh. Emesis gravidarum jika dibiarkan akan menjadi

hyperemesis gravidarum pada perempuan hamil setiap kali makan atau minum menyebabkan

terjadinya muntah secara terus menerus yang berakibat pada tubuh perempuan hamil semakin

pucat, lemah, penurunan frekuensi buang air kecil secara drastis sehingga berkurangnya

cairan tubuh dan darah mengental (hemokonsentrasi) yang menghambat peredaran darah

sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang membahayakan kesehatan perempuan

hamil dan perkembangan janin (Retnowati 2019).

Rasa mual yang dialami selama kehamilan bisa diatasi dengan menggunakan terapi

komplementer dengan bahan yang mudah didapatkan seperti jahe, daun papermint serta

lemon. Pada Salah satu fungsi farmakologi dari jahe adalah antiemetic (anti muntah). Jahe

merupakan stimulant aromatic yang mengandung minyak atsiri zingiberena (zingirona),

zingiberol, bisabilena, kurkumen, gingerol, flandrena, vitamin A dan resin pahit dapat

memblok serotinin yang merupakan suatu neurotransmitter disintesiskan pada neuron

serotonergis yang terdapat dalam sistem saraf pusat dan sel enterokromafin pada saluran
11
pencernaan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dalam perut yang dapat mengatasi rasa

mual muntah (Wulandari, Kustriyanti, and Aisyah 2019).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rata–rata mual muntah pada ibu hamil

trimester pertama sebelum diberikan seduhan jahe adalah 3. 87 dan setelah diberikan

intervensi konsumsi jahe selama 7 hari frekensi mual muntah 1.19 dari data diatas didapatkan

bahwa seduhan jahe mampu mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil Trimester pertama.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukam oleh Rufadirah dkk tentang Pengaruh

Seduhan Zingiber Officinale (Jahe) terhadap Penurunan Emesis Gravidarum didapatkan

frekuensi emesis gravidarum sebelum diberikan seduhan jahe adalah 3.38 dan setelah

diberikan seduhan jahe adalah 2.19, menunjukkan adanya perbedaan frekeuensi mual dan

muntah sebelum dan sesudah diberikan seduhan Jehe.

Mual muntal yang dialami oleh perempuan hamil lebih dari 5 kali dalam sehari dapat

membahayakan perempuan hamil dan janin yang dikandung karena perempuan hamil

memerlukan zat gizi yang seimbang dan cukup. Risiko mual muntah yang berlebihan atau

dikenal dengan hiperemesis gravidarum akan menimbulkan gangguan elektrolit dan cairan

tubuh berkurang sehingga terjadinya pengentalan darah dan peredaran darah ke seluruh

jaringan terhambat (Rufaridah, Herien, and Mofa 2019).

Hal ini mengakibatkan konsumsi oksigen maupun pendistribusian makanan ke seluruh

jaringan terhambat, sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang mempengaruhi

kesehatan perempuan dan perkembangan janin. Selain itu, juga dapat menyebabkan zat gizi

khususnya cadangan karbohidrat dalam tubuh habis dipakai untuk menghasilkan energi

sehingga proses pembakaran tubuh dialihkan pada cadangan protein dan lemak. Mual muntah
12
akan mengeluarkan cairan lambung beserta elektrolit kalsium, kalium, dan natrium, sehingga

menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan pada cairan tubuh (Rufaridah et al. 2019).

Mual muntah yang terjadi pada proses kehamilan yang berlebihan dapat

mengancam kehidupan perempuan hamil, tetapi juga memiliki efek samping terhadap

janin seperti BBLR (berat badan lahir rendah), abortus, kelahiran premature,

terhambatnya pertumbuhan janin (Intrauterine growth retardation/IUGR). Terapi awal

pada mual muntah sebaiknya konservatif disertai dengan perubahan diet, dukungan

emosional dan terapi alternatif seperti herbal. Seduhan Jahe bisa menjadi alternatif untuk

mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Di India Jahe digunakan sebagai alternative

untuk mengurangi mual dan muntah pada wanita hamil. Jahe sudah dikenal sebagai

tanaman yang memiliki sejuta khasiat, antara lain digunakan sebagai minuman, bumbu

masak, permen dan serta digunakan sebagai ramuan pada obat tradisianal. Minyak atsiri

merupakan keunggulan kandungan utama jahe yang dapat menyegarkan serta memblokir

reflek muntah, sedangkan gingerol yang terkandung didalam jahe dapat melancarkan

peredaran darah. Hasilnya mencairkana ketegangan, kepala menjadi segar, dan mual

muntah dapat ditekan (Astriana 2019).

C. Teori

1. Emesis gravidarum

Emesis gravidarum adalah keluhan yang sering terjadi pada pagi hari sehingga

dikenal dengan (morning sickness) kasus ini dapat terjadi 50% dan terbanyak terjadi

pada umur kehamilan 6-12 minggu. mual (nausea) dan muntah (morning sickness)

adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan triwulan I. Mual

13
biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.

Gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan

berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Rinata and Ardillah 2017). Emesis

gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda.

terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada Wanita karena

peningkatan hormone estrogen progesterone dan dikeluarkannya hormone human

chorionic gonadrothropine plasenta. Hormone-hormon inilah yang menyebabkan

emesis gravidarum (Utamingtyas and Pebrianthy 2020).

Mual merupakan suatu rasa yang tidak menyenangkan yang biasanya menyebar ke

bagian belakang tenggorokan, epigastrium atau keduanya dan memuncak pada

muntah. Rasa mual sering disertai dengan gejala vasomotor perangsangan otonom

seperti saliva yang meningkat, berkeringat, pingsan, vertigo, takikardia Muntah

diartikan sebagai pengeluaran secara paksa isi lambung dan usus melalui mulut.

Sebelum muntah terjadi takipnea, salivasi yang banyak, dilatasi pupil, berkeringat,

pucat dan denyut jantung yang cepat sebagai tanda perangsangan otonom yang

menyebar luas (Pertiwi 2012)

2. Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum

Muntah pada awalnya didahului oleh rasa mual, yang berciikan muka pucat,

berkeringat, liur berlebih, tachycardia, pernapasan tidak teratur, pada sat ini lambung

mengendur dan di usu halus timbul aktifitas antiperistaltik yang menyalurkan isi usus

halus bagian tas lambung. Gejala-gejala tersebut kemudian disusul oleh menutunya

bagian pangkal tenggorokan, nafas ditahan, katup esophagus dan lambung merilaks.

Akhirnya timbul kontraksi ritmis dari diafragma serta otot-otot pernafasan disusul
14
oleh lambung memuntahkan isinya. Mual dan muntah selama kehamilan biasa terjadi

di pagi hari ataupun kapan saja. Tanda biasa muncul segera setelah implantasi dan

bersamaan saat produksi HCG mencapai puncaknya, di duga bahwa hormon plasenta

inilah yang memicu mual dan muntah dengan bekerja pada chemoreseptor trigger

zone pada pusat muntah. Sebagian besar wanita hamil mengalami mual dan muuntah

pada berbagai tingkatan yang berbeda dan dapat terjadi setiap saat, terutama pada

pagi hari. Keadaan ini biasanya akan berakhir setelah minggu ke 12 (bulan ke 3) pada

kehamilan, meskipun pada beberapa kasus keadaan ini dapat berlangsung lebih lama.

Sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dalam derajat yang ringan. Mual

dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai gangguan

gastrointestinal, demikian juga dengan penyakit-penyakit lain. Mual dan muntah

dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga stadium yaitu mual,

retching (sebelum muntah) dan muntah (Rudiyanti and Rosmadewi 2019).

Stadium pertama, mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak

enak di belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan muntah. Terdapat

berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti meningkatnya

saliva, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Peningkatan tonus duodenum dan

jejenum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke lambung. Namun

demikian, tidak terdapat bukti yang menyatakan bahwa hal ini menyebabkan mual,

gejala dan tanda mual (Utamingtyas and Pebrianthy 2020).

Stadium kedua, retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah,

sering kali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan

pernafasan spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan
15
diafragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi.

Pilorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus relaksasi.

Stadium ketiga, muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan

dorongan ekspirasi isi lambung/usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah

menerima masukan dari korteks serebral, organ vestibular, daerah pemicu

kemoreseptor (Chemoreceptor Trigger Zone, CTZ) dan serabut aferen termasuk dari

sistem gastrointestinal. Muntah terjadi akibat perangsangan pada pusat muntah yang

terletak di daerah postrema medula oblongata di dasar ventrikel ke empat. Muntah

dapat dirangsang melalui jalur saraf aferen oleh rangsangan nervus vagus dan

simpatis atau oleh rangsangan emetic yang menimbulkan muntah dengan aktivasi

chemoreceptor trigger zone. Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan

terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal dan pernafasan yang

terkoordinasi dengan epifenomena emetik yang menyertai. Pusat muntah secara

anatomis berada di dekat pusat salivasi dan pernafasan sehingga pada waktu muntah

sering terjadi hipersalivasi dan gerakan pernafasan. Secara umum Tanda-tanda mual

muntah/emesis gravidarum berupa:

a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

b. Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi

dapat pula terjadi setiap saat, namun tidak jarang yang harus mengalaminya

seharian penuh dan nyaris tidak dapat melakukan aktivitas apapun.

c. Nafsu makan berkurang

d. Mudah Lelah
16
e. Emosi yang cenderung tidak stabil.

Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat menjadi tidak normal

apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu keseimbangan

gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang

berkelanjutan dapat terkena dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada

kehamilannya (Karinda 2018).

1. Penyebab emesis gravidarum

Penyebab emesis gravidarum secara pasti belum diketahui ada beberapa

pendapat tentang penyebab emesis gravidarum yaitu:

a. Emesis gravidarum merupakan keluhan umum pada kehamilan muda. Terjadinya

kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat

peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan pengeluaran HCG plasenta.

Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum

b. Bahwa alasan mual tidak diketahui, tetapi dikaitkn dengan peningkatan kadar

HCG, hipoglikemi, peningkatan kebutuhan metabolic serta efek progesterone

pada sistem pencernaan

c. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem

endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya

fluktuasi kadar HCG (human chorionic gonadotrophin), khusunya pada periode

mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu

pertama. Karena pada saat ini HCG mencapai kadar teringgi, sama dengan LH

(luteinizing hormone) dan doi sekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit. HCG

17
melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum terus

memproduksi estrogen dan progesterone, suatu fungsi yang nantinya diambil alih

oleh lapisan korionik plasenta. HCG daopat didteksi dalam darah wanita dari

sekitar 3 minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang

dijadikan sebagai besar uji kehamilan

Etiologi mual dan muntah selama kehamilan sering kali sulit dimengerti tetapi

mual dan muntah selama kehamilan ini dapat dipertimbangkan sebagai akibat dari

masalah multifaktor. Beberapa teori yang diusulkan terkait dengan mual dan muntah

ini adalah hormonal, sistem vestibular, sistem gastrointestinal, psikologi,

hyperolfaction, genetik dan faktor lainya. Namun Mual dan muntah dalam kehamilan

merupakan sebuah gejala fisiologis karena terjadinya berbagai perubahan di dalam

tubuh wanita yang hamil. Mual dan muntah semasa kehamilan ini bisa disebabkan

oleh perubahan dalam sistem endokrin, efek aparatus vestibular, adaptasi saluran

gastrointestinal, infeksi Helicobacter pylori (Bd, Ponda, and Pertiwi 2020).

18
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Salah satu fungsi farmakologis dari jahe adalah antiemetic (anti muntah) yang

merupakan bahan yang mampu mengeluarkan gas dalam perut yang akan mengendalikan

muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus. Sekitar 6 senyawa di dalam jahe

telah terbukti sebagai antiemetik yang manjur. Senyawa–senyawa tersebut lebih

mengarah pada dinding lambung dari pada system saraf pusat. Jahe biasanya aman

sebagai obat herbal, jahe tidak memiliki ketoksisitas akut pada dosis yang biasa

dikonsumsi untuk makanan atau obat. Pada dosis yang besar 6 gram atau lebih, rimpang

jahe dapat menyembuhkan iritasi lambung dan hilangnya mukosa pelindung lambung.

Menurut asumsi peneliti seduhan jahe mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil

Trimester pertama. dimana mual dan muntah disebabkan oleh perubahan pada system

endokrin yang selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar

HCG. Jahe mengandung zat zingerone dan aroma jahe disebabkan oleh zat zingiberol.

Jahe dapat bekerja menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek antimetik pada

sistem gastrointestinal sehingga mengurangi mual dan muntah. Terdapat pengaruh

seduhan jahe untuk mengurangi mual muntah pada perempuan hamil trimester pertama.

Dengan hasil penelitian tersebut diharapkan jahe menjadi salah satu alternative terapi non

farmakologis untuk mengatasi mual dan muntah pada perempuan hamil sehingga kontak

perempuan hamil dengan obat–obatan bisa diminimalisir.

19
B. Saran

Diharapkan jahe menjadi salah satu alternative terapi non farmakologis untuk mengatasi

mual dan muntah pada perempuan hamil sehingga kontak perempuan hamil dengan obat–

obatan bisa diminimalisir.

20
DAFTAR PUSTAKA

Astriana, Astriana. 2019. “Efektivitas Pemberian Rebusan Air Jahe Terhadap Penurunan Mual
Dan Muntah Ibu Hamil Trimester 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas Penawar Jaya
Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2017.” JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) 4(2).

Bd, Faridah, Aprizal Ponda, and Herlinda Tri Pertiwi. 2020. “Pengaruh Minuman Jahe terhadap
Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah
Puskesmas Lubuk Buaya Padang.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga 4(1):23–
31. doi: 10.36409/jika.v4i1.57.

Karinda, Merlin. 2018. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stress Primigravida


Menghadapi Emesis Gravidarum.” Jurnal Kesehatan Indonesia 8(2):100–111.

Pemiliana, Putri Diah, Yuka Oktafirnanda, and Irwa Santi. 2019. “Faktor Yang Berhubungan
Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Simpang Kiri Kota
Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2018.” Window of Health: Jurnal Kesehatan 389–
402.

Pertiwi, Herdini Widyaning. 2012. “Hubungan Paritas Ibu Hamil Trimester I Dengan Kejadian
Emesis Gravidarum Di Puskesmas Teras.” Jurnal Kebidanan 4(2).

Retnowati, Yuni. 2019. “Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Terjadinya Emesis Gravidarum


Pada Kehamilan Trimester I Di Puskesmas Pantai Amal.” Journal of Borneo Holistic
Health 2(1).

Rinata, Evi, and Fatchiatur Rahmah Ardillah. 2017. “Penanganan Emesis Gravidarum Pada Ibu
Hamil Di BPM Nunik Kustantinna Tulangan-Sidoarjo.”

Rudiyanti, Novita, and Rosmadewi Rosmadewi. 2019. “Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan
Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung.” Jurnal Ilmiah Keperawatan
Sai Betik 15(1):7–18. doi: 10.26630/jkep.v15i1.1253.

Rufaridah, Anne, Yelly Herien, and Englia Mofa. 2019. “Pengaruh Seduhan Zingiber Offcinale
(Jahe) Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum.” Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah
Problema Kesehatan 4(1):204–209.

Utamingtyas, Farida, and Lola Pebrianthy. 2020. “GAMBARAN PENGETAHUAN IBU


HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESISI GRAVIDARUM.” Jurnal Kesehatan
Ilmiah Indonesia (Indonesian Health Scientific Journal) 5(1):15–19.

Wulandari, Dyah Ayu, Dwi Kustriyanti, and Rofiatul Aisyah. 2019. “Minuman Jahe Hangat
Untuk Mengurangi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Nalumsari
Jepara.” Jurnal SMART Kebidanan 6(1):42–47.

21
22
Lampiran I

23

Anda mungkin juga menyukai