Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERNYATAAN EDY MULYADI MEMBUAT WARGA KALIMANTAN


TERSINGGUNG

Disusun oleh:

Nama : Salvinus Sifirman Waruwu

NPM : 21021111143

Fakultas : Hukum

Matakuliah : Pancasila

Dosen Pembimbing : Ibu Sonya Airini Batubara

UNIVERSITAS DARMA AGUNG

Medan, 2022
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan yang maha Kuasa atas kasih dan Anugerah Nya yang telah diberikan
kepada saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun banyak kesalahan
sana sini. Makalah ini saya buat atas tugas yang diberikan oleh ibu dosen Sonya Airini Batubara
yaitu menganalisis atau menanggapi video atas penghinaan kalimantan oleh Edy Mulyadi.

Dalam pembahasan makalah ini berisakan tanggapan-tanggapan atas penghinaan kalimantan


berdasarkan ideologi negara. Dengan adanya penganalisis dan penanggapi atas perbuatan tutur
kata yang tidak bisa menghargai perbedaan menjadikan pengalaman dan pembelajaran bagi gerasi
generasi penerus bangsa kita.

Dalam makalah ini banyak kekurangan baik dalam pembahasan maupun dalam pembuatan
nya terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Jadi dengan itu saya membutuhkan kritik dan
saran dari dosen pembimbing matakuliah demi menyempurnakan makalah ini

Demikian saya ucapkan Terimakasih

Medan,

Salvinus Sifirman Waruwu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1. Latar Belakang …………………………………………………………… 1


2. Rumusan Masalah………………………………………………………… 2
3. Tujuan ……………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. Sosok Edy Mulyadi ………………………………………………………. 3


B. Tanggapan Masyarakat Kalimantan………………………………………. 3
C. Penanganan Kasus Edy Mulyadi………………………………………….. 4
D. Menganilisis Kasus Berdasarkan Teori Keadilan Yang Bermartabat…….. 4

E. Klarifikasi Kasus Edy Mulyadi…………………………………………… 6


F. Kajian Teori……………………………………………………………….. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13

A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 13
B. Saran……………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia di kenal dengan bangsa yang mempunyai banyak ragam mulai dari suku,
rasa, rasa, agama, adat, bahasa dan terdiri dari pulau pulau. Namun Bhineka Tunggal Ika yang
menyatukan "walaupun berbeda-beda tetap satu jua" Yang menguatkan toleransi dan mencitai
perbedaan itu.

Berdasarkan video yang beredar yang di unggah oleh Radianto pada hari sabtu 22 Januari
2022 melalui akun twitter nya. Pada video tersebut pulau Kalimantan menjadi perbincangan publik,
dimana pada video tersebut secara spontan seorang pria yang bernama Edy Mulyadi menyebut
bahwa kalimantan sebagai tempat jin buang anak, pasar kuntilanak dan gendruwo. ucapan tersebut
membuat warga Kalimantan meradang, sehingga Edy Mulyadi menjadi soratan seusai dirinya
menyebutkan kata kata tersebut. Dalam video tersebut juga tampak seorang rekan atau temannya
yang ikut melontarkan ucapan "hanya monyet yang mau tinggal disana".

Edy Mulyadi menyuarakan terkait IKN (ibu kota Negara) yang akan di pindahkan ke
kalimantan, sehingga video tersebut di duga menghina pulau Kalimantan bahkan adat dan sukunya
merasa tersinggung. Edy Mulyadi juga di duga bisa melontarkan kata kata tersebut karena ujaran
kebencian tentang rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara dari jakarta ke kalimantan
Timur. Atas hinaan tersebut melalui vidoe yang di bagikan di medsos, banyak tanggapan
tanggapan masyarakat, kepala adat, kepala suku bahkan membuat laporannya kepada pihak yang
berwajib untuk segera menangani kasus tersebut dan kasus tersebut segera di tangani. Sehingga
pada hari pada hari senin 31 Januari 2022 Badan Reserse (Bareskrim) polri menetapkan Edy
Mulyadi sebagai tersangka.

Dari coletahannya tentang calon ibu kota negara baru kini Edy Mulyadi mendekam di rumah
tahanan ( ruta). Edy Mulyadi bisa dianggap kritikannya tidak berbobot karena selain ujaran
kebencian atas pemindahan ibu kota negara dari jakarta ke kalimantan Timur juga menghina pulau
Kalimantan. Kritikannya menyampaikan bahwa lahan IKN tidak strategis dan tidak cocok untuk
investasi, "bisa memahami enggak, ini ada tempat elite punya sendiri yang harganya mahal punya
gedung sendirian lalu di jual pindah ke tempat Jin buang anak"

"Tempat Jin buang anak" merupakan istilah yang di gunakan untuk menggambarkan suatu
tempat yang berada di kejauhan. Menurut nya "tempat Jin buang anak" Juga pernah menjadi
julukan kawasan Monas dan BSD Tangerang Selatan pada jaman dahulu jadi istilah yang di pakai
Edy Mulyadi suatu tempat yang jauh dan terpencil. Melalui rekaman videonya Edy Mulyadi juga
sempat menyebut menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto
seperti "macam yang jadi mengeong" Setelah viral dan banyak yang menanggapi dan membagikan
1
video tersebut di medsos, Edy Mulyadi menilai ada pihak yang berupaya memainkan isu tersebut
hingga menjadi ramai. Edy Mulyadi pun sempat memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas
pertanyaan, mengaku bahwa dirinya tidak berniat merendahkan dan menghina pihak tertentu
melalui pernyataan nya.

2. Tujuan Penulisan

Melalui pembuatan makalah ini saya dapat terlatih menyimak dan menganalisis kasus yang
terjadi dan menjadikan pedoman untuk generasi selanjutnya akan permasalahan pada
pembahasannya

3. Manfaat penulisan

Dengan menganalisis dan menanggapi kasus seperti penghinaan terhadap suku atau golongan,
ras, adat, dan budaya memeberikan kesadaran bagi kita semua untuk saling menghargai dan tetap
bertoleransi dan solid.

4. Rumusan masalah

 Siapakah sosok Edy Mulyadi?

 Apa tanggapan masyarakat kalimantan?

 Bagaiamana penanganan kasus tersebut?

 Bagaimana menganalisis kasus tersebut jika berdasarkan teori keadilan yang bermartabat
menurut prof. Teguh

 Bagaiamana mengklarifikasi kasus tersebut?

5. Kajian Teori

 Menganalisis kasus Edy Mulyadi berdasarkan video yang di bagikan di sosmed

 Cara atau tanggapan masyarakat pulau Kalimantan akan penghinaan untuk dirinya

 Teori keadilan bermartabat menurut prof. Teguh

 Berdasarkan nilai nilai ideologi pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

Terkait dengan pemindahan IKN ( Ibu Kota Negara) Indonesia yang akan di pindahkan dari
Jakarta ke Kalimantan Timur oleh pemerintah, ternyata masih ada golongan atau politisi yang
masih tidak sepemikiran dengan pemerintah. Namun pemerintah mempunyai alasan tertentu yaitu
di lakukan untuk mengurangi kesenjangan antara pulau Jawa dan luas Jawa. Provinsi Kalimantan
memadai, tempat strategis dan wilayah nya berada di tengah Indonesia. Dari ketidaksetujuan
golongan tersebut hingga menyuarakan pemindahan IKN yang membuat warga Kalimantan
akhirnya tersinggung karena penghinaan akan dirinya.

Pada video yang di bagikan oleh Radianto pada hari Sabtu 22 Januari 2021, melalui akaun
twiternya, dalam video tersebut seorang pria yang bernama Edy Mulyadi yang mungkin sedang
berpidato yang dalam pidato melontarkan ucapan yang membuat warga Kalimantan geram. " Bisa
memahami enggak, ini ada tempat elite punya sendiri yanga harganya mahal punya sendiri lalu di
jual pindah ke tempat Jin buang anak, pasar kuntilanak dan Gendurowo" Salah salah seorang
rekannya menambahkan " Hanya monyet yang mau tinggal di sana". Ucapan tersebut warga
Kalimantan meradang dan Edy Mulyadi menjadi sorotan seusai dirinya menyebutkan ucapan
tersebut. Semua warga Kalimantan tidak terima sehingga melaporkan kepada yang berwajib dan
melakukan unjuk rasa. Kasus tersebut segera di tangani oleh pemerintah.

A. SOSOK EDY MULYADI

Di langsir dari berbagai sumber, Edy Mulyadi kelahiran 8 Agustus 1966 di kota Jakarta,
dia di ketahui sebagai Eks Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga sebagai seorang wartawan
senior di Forum News Network (FNN), media Indonesia, metro TV, TPI, hingga wartawan
ekonomi dan juga di sebut sebut Edy Mulyadi sempat mencalonkan diri sebagai caleg namun
gagal.

B. TANGGAPAN MASYARAKAT KALIMANTAN

Ratusan orang yang bergabung dalam aliansi masyarakat Dayak di palangkaraya


kalimantan tengah mengecam pernyataan Edy Mulyadi yang di nilai menghina masyrakat
Kalimantan terkait ibu kota negara. Aliansi masyarakat Dayak meminta polisi untuk segera
menindak Edy Mulyadi, hingga berunjuk aliansi masyarakat Dayak berkumpul di depan tugu
soekarno. Palangkaraya memprotes keras pernyataan Edy Mulyadi yang dia anggap menghina
warga kalimantan termasuk Dayak.

3
Perwakilan aliansi masyarakat Dayak meminta kepada polisi untuk segera memproses Edy
Mulyadi, sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, aliansi masyarakat Dayak juga akan menggelar
sidang adat bagi Edy Mulyadi atas pernyataan nya yang di nilai menyudutkan warga Dayak.

Di Samarinda gelombang protes juga terjadi dari sejumlah tokoh adat dan LSM serta
mahasiswa yang ikut melaporkan dan berunjuk rasa. Dengan membawa spanduk dan pengeras
suara massa menggelar aksi turun ke jalan mulai dari depan kantor DPRD kalimantan Timur
dan berakhir di mal polresta Samarinda.

Masaa melaporkan Edy Mulyadi menyusul pernyataan yang dianggape mengandung unsur
SARA dan ujaran kebencian soal IKN. Sama dengan di Samarinda, dibalikpapan Kalimantan
Timur sejumlah Ormas adat ke desahan dan kepemudaan mendatangi Kapolda Kalimantan
Timur, meraka melaporkan video Edy Mulyadi yang dianggap menyinggung dan menyakiti hati
warga kalimantan Timur soal IKN dan polisi di minta bertindak tegas memproses secara
hukum Edy Mulyadi meski sudah ada permintaan maafnya.

C. PENANGANAN KASUS EDY MULYADI

Marakanya laporan pengaduan di daerah membuat Bareskrim menangani kasus ujaran


kebencian yang di duga di lakukan Edy Mulyadi. Ada laporan 16 laporan di kepolisian daerah
terhadap Esy yang dianggap menghina masyrakat kalimantan dan menteri Pertahanan Prabowo
Subianto. Pengaduan hingga pernyataan sikap dilakukan tak cuman masyrakat, kader partai
Gerinda, tempat prabowo menjadi ketua umum, juga melaporkan Edy mulyad, laporan polisi
bukan hanya di daerah juga di mabes polri.

Total ada 3 laporan polisi di mabes polri, 16 pengaduan di kepolisian daerah, dan 18
pernyataan sikap sepanjang senin hingga selasa. Saking banyaknya laporan kasus yang
melibatkan Edy Mulyadi di tarik Bareskrim polri. Setelah di kecam dan di laporkan ke polisi
Edy Mulyadi meminta maaf melalui chanel youtube. Tetapi permintaan maafnya tak menutup
proses hukum yang kini telah berlangsung dan juga Partai Keadilan Sejahtera tempat Edy
Mulyadi menjadi calon legislatif pun menolak di sangkut pautkan dengan perbuatan nya.
Bareskrim kini yang memproses semua laporan polisi terhadap Edy, semuanya laporan
tersangkut pada ujaran kebencian atau ucapannya saat memaparkan masalah kalimantan
sebagai Ibu Kota Negara baru.

D. MENGANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI KEADILAN YANG


BERMARTABAT

Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tercermin dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa “Negara
Indonesia adalah negara hukum”. Sebagai Negara hukum maka seluruh aspek dalam bidang
kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan termasuk pemerintahan harus senantiasa
4
berdasarkan atas hukum. Secara historis, konsep negara hukum muncul dalam berbagai model,
antara lain negara hukum menurut agama Islam, negara hukum menurut konsep Eropa
Kontinental yang dinamakan rechsstaat, negara hukum menurut konsep Anglo Saxon (rule of
law), konsep socialist legality, dan konsep negara hukum Pancasila.

Kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu peraturan perundang-undangan


dibuat dan diundangkan secara pasti, karena mengatur secara jelas dan logis, maka tidak akan
menimbulkan keraguan karena adanya multitafsir sehingga tidak berbenturan atau
menimbulkan konflik norma. Konflik norma yang ditimbulkan dari ketidakpastian peraturan
perundang-undangan dapat berbentuk kontestasi norma, reduksi norma, atau distorsi norma.
Menurut Hans Kelsen, hukum adalah sebuah Sistem Norma. Norma adalah pernyataan yang
menekankan aspek “seharusnya” atau das sollen, dengan menyertakan beberapa peraturan
tentang apa yang harus dilakukan. Norma-norma adalah produk dan aksi manusia yang
deliberatif. Undang-Undang yang berisi aturan-aturan yang bersifat umum menjadi pedoman
bagi individu bertingkah laku dalam bermasyarakat, baik dalam hubungan dengan sesama
individu maupun dalam hubungannya dengan masyarakat. Aturan-aturan itu menjadi batasan
bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan tindakan terhadap individu. Adanya aturan
itu dan pelaksanaan aturan tersebut menimbulkan kepastian hukum.

Hukum adalah sejumlah rumusan pengetahuan yang ditetapkan untuk mengatur lalulintas
perilaku manusia dapat berjalan lancar, tidak saling tubruk dan berkeadilan. Sebagaimana
lazimnya pengetahuan, hukum tidak lahir di ruang hampa. Ia lahir berpijak pada arus
komunikasi manusia untuk mengantisipasi ataupun menjadi solusi atas terjadinya kemampatan
yang disebabkan oleh potensi-potensi negatif yang ada pada manusia. Sebenarnya hukum itu
untuk ditaati. Bagaimanapun juga, tujuan penetapan hukum adalah untuk menciptakan keadilan.
Oleh karena itu, hukum harus ditaati walaupun jelek dan tidak adil. Hukum bisa saja salah,
tetapi sepanjang masih berlaku, hukum itu seharusnya diperhatikan dan dipatuhi. Kita tidak bisa
membuat hukum ‘yang dianggap tidak adil’. Itu menjadi lebih baik dengan merusak hukum itu.
Semua pelanggaran terhadap hukum itu menjatuhkan penghormatan pada hukum dan aturan itu
sendiri. Kemanfaatan hukum perlu diperhatikan karena semua orang mengharapkan adanya
manfaat dalam pelaksanaan penegakan hukum. Jangan sampai penegakan hukum justru
menimbulkan keresahan masyarakat. Karena kalau kita berbicara tentang hukum kita
cenderung hanya melihat pada peraturan perundang-undangan, yang terkadang aturan itu tidak
sempurna adanya dan tidak aspiratif dengan kehidupan masyarakat. Sesuai dengan prinsip
tersebut di atas, saya sangat tertarik membaca pernyataan Prof. Satjipto Raharjo, yang
menyatakan bahwa : keadilan memang salah satu nilai utama, tetapi tetap di samping yang lain-
lain, seperti kemanfaatan. Jadi dalam penegakan hukum, perbandingan antara manfaat dengan
pengorbanan harus proporsional.

5
E. KLARIFIKASI KASUS EDY MULYADI

Pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru merupakan
“tempat jin buang anak” berbuntut panjang. Omongan dia dianggap menyinggung publik,
apalagi bagi masyarakat yang berada di Kalimantan. Maka STR dari Persatuan Pemuda Dayak,
mengadukan Edy Mulyadi ke Polda Kalimantan Timur. Pengaduan itu tercantum dengan nomor
LP/B/21/2022/SPKT/Polda Kaltim tanggal 24 Januari 2022. Edy Mulyadi juga diadukan ke
Polda Sulawesi Utara oleh Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara Conny Rumondor.
Pelapor merasa Edy diduga menyebarkan ujaran kebencian terhadap Ketua Umum Gerindra
Prabowo Subianto lantaran menyebut si Menteri Pertahanan sebagai ‘macan yang mengeong’.
Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT tanggal 22 Januari
2022. Senin, 31 Januari 2022, Edy mendatangi kantor Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa
sebagai saksi kasus dugaan ujaran kebencian. Ini merupakan panggilan kedua, mestinya dia
dimintai keterangan pada Jumat, 28 Januari, tapi batal hadir karena tim kuasa hukumnya menilai
pemanggilan terhadap kliennya bermasalah, tak sesuai KUHAP.

Mestinya Edy dipanggil minimal tiga hari setelah perkara berada di tahap penyidikan,
namun baru dua hari kliennya mesti menghadap polisi. Sebelum penyidik memeriksa, Edy
menuturkan "Musuh saya bukan penduduk Kalimantan, bukan suku ini, suku itu. Saya kembali
minta maaf kepada para sultan, termasuk suku-sukunya. Mereka semua bukan musuh saya,
musuh saya dan musuh kita adalah ketidakadilan," ucap dia. Pun ia meminta maaf kepada
seluruh elemen di Kalimantan. Edy pun ditetapkan sebagai tersangka usai diperiksa pada 31
Januari 2022. Polisi juga langsung menahan Edy selama 20 hari ke depan di Rutan Bareskrim
Polri. Penahanan dilakukan dengan alasan objektif dan subjektif. Edy dan tim kuasa hukumnya
menduga ada pihak yang menargetkan dirinya karena bersikap kritis. "Saya dan pengacara sadar
betul bahwa saya dibidik. Saya dibidik bukan karena ucapan 'tempat jin buang anak', bukan
karena 'macan yang mengeong', tapi karena saya dikenal kritis," klaim dia. Edy mengklaim
dirinya telah mengkritisi beberapa Rancangan Undang-Undang seperti Cipta Kerja, Mineral
dan Batubara (Minerba), bahkan regulasi perihal Komisi Pemberantasan Korupsi. “Itu saya
kritisi semua dan jadi bahan incaran," imbuh Edy. “Saya menduga, pengacara juga menduga,
(saya) akan ditahan. Sejatinya, bobot politis jauh lebih besar daripada persoalan hukumnya."
Edy kini harus menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan penyidik, namun tidak bagi
Arteria Dahlan, anggota Komisi III DPR sekaligus politikus PDIP.

Ada pula klarifikasi dan minta maaf dari Edy Mulyadi yang mengatakan bahwa
menyampaikan permintaan maaf dan mengklarifikasi pernyataan "Kalimantan tempat jin buang
anak" yang disampaikan saat menyatakan penolakan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN)
dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Kata Edy, pernyataan "Kalimantan tempat jin
buang anak" itu hanya sebuah istilah untuk menggambarkan tempat yang jauh. "'Tempat jin
buang anak' itu hanya istilah untuk menggambarkan tempat yang jauh, terpencil," kata Edy
dalam klarifikasinya. Bagi dia, itu adalah istilah biasa dan umum, khususnya di DKI
Jakarta. "Saya minta maaf sedalam-dalamnya kalau itu dianggap salah saya minta maaf, saya
6
minta maaf kalau itu dianggap melukai masyarakat Kalimantan," ucap Edy. Ia mengaku tak ada
maksud untuk menghina. "Cuman yang saya sampaikan tempat jin buang anak itu untuk
menggambarkan lokasi yang jauh," katanya lagi.

F. KAJIAN TEORI
a. Menganalisis kasus Edy Mulyadi berdasarkan video dari sosmed

Ketua Majelis Pertimbangan Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) Agustin Teras
Narang mengajak sekaligus meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Pulau Kalimantan
tetap tenang dan arif dalam menyikapi pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina serta
merendahkan hutan maupun masyarakat Kalimantan. Masyarakat Kalimantan yang sangat taat
hukum tentunya perlu menjaga situasi kondusif dan menghormati seluruh proses hukum
terhadap dugaan penghinaan tersebut. "Begitu pun, kita berharap agar penegak hukum
menindaklanjuti laporan masyarakat sesuai prosedur yang berlaku, menuntaskan penyelidikan
dan penyidikan, hingga proses selanjutnya menurut ketentuan hukum yang berlaku," ucapnya
dalam keterangan. Mantan Presiden MADN itu juga berharap, seluruh pihak bersikap arif dalam
menyampaikan pernyataan sentimentil, meski memiliki perbedaan kepentingan politik. Momen
ini juga mesti jadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak menganggap sepele kehidupan
masyarakat Indonesia yang beragam.

Terlebih, lanjut dia, bagi masyarakat adat Dayak yang sudah dari dahulu banyak tinggal,
membangun peradaban, serta memelihara kehidupan harmonis dengan alam di hutan.
Kemudian, untuk dipahami, hutan bukan melulu tempat tinggal bagi flora dan fauna. Hutan
merupakan jantung kehidupan manusia sejak dari dulu, hingga detik ini."Kekayaan sumber
daya alam hutan Kalimantan, tak hanya menghidupi masyarakat adat Dayak, tapi juga
menggerakkan pembangunan negara ini, bahkan dunia," tegas Gubernur Kalimantan Tengah
periode 2005-2015 itu. Menurut Anggota DPD RI itu, kekayaan alam batu bara hingga migas
dari hutan Kalimantan telah menggerakkan perekonomian, sekaligus berkontribusi pada
tersedianya oksigen bagi kehidupan planet bumi. Untuk itu, tak heran Kalimantan juga disebut
sebagai paru-paru dunia.

Anggota MPR RI ini pun mengajak semua pihak, agar tidak memandang remeh hutan.
Terlebih di Indonesia banyak masyarakat adat lainnya yang bergantung hidup dan
kebudayaannya dari hutan. Dengan begitu, semoga perdebatan terkait Ibu Kota Nusantara, tidak

7
menghilangkan nalar serta adab dalam berdialektika. "Mari rawat demokrasi tanpa memicu
friksi, terlebih dalam situasi bangsa yang masih memiliki banyak tantangan karena pandemi,"
demikian Teras Narang. Sebelumnya, pemilik saluran Youtube Bang Edy Channel, Edy
Mulyadi, meminta maaf terkait dengan pernyataan Kalimantan sebagai 'tempat jin buang anak'.
Menurut dia, istilah 'tempat jin buang anak' itu untuk menggambarkan tempat yang jauh.
"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak'," ujarnya lewat akun
Youtube pribadinya

Begitu pula, dia melanjutkan, Bumi Serpong Damai (BSD) yang pada era 1980-1990-an
termasuk tempat jin buang anak. "Tapi, bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa
terganggu, saya minta maaf." Ia pun mengulangi perkataannya yang kontroversial itu. Edy
mengatakan, saat ini Indonesia punya tempat bagus dan mahal, yakni Jakarta. "Lalu kita jual
lagi, kita pindah ke 'tempat jin buang anak',' ujarnya. Jadi, dia menyebut, sekali lagi, konteks
'jin buang anak' dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk
mendiskreditkan pihak tertentu.

b. Tanggapan Kalimantan tentang kasus Edy Mulyadi\

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai pro dan kontra yang muncul seiring penetapan Ibu
Kota Negara (IKN) baru bernama Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hal yang
biasa. Menurut Kang Dedi --sapaan Dedi Mulyadi--, hal tersebut sah terjadi karena iklim
demokrasi di Indonesia membuka ruang bagi siapapun untuk menyampaikan pendapat. "Tetapi
yang mestinya dihindarkan adalah kita tidak menggunakan kata-kata yang bisa dianggap
merendahkan martabat orang lain, kehormatan orang lain dan tidak memuliakan tempatnya
orang lain," ujar Kang Dedi melalui pesan singkat kepada Ia menilai semua tempat di belahan
Indonesia indah dan potensial. Salah satunya. Kalimantan yang kini menjadi sentra kepentingan
ekonomi dan konservasi nasional bahkan dunia. "Karena di Kalimantan itulah udara bersih bisa
kita dapatkan dari hamparan hutan yang menjadi paru-paru dunia. Dari Kalimantan itulah
batubara dihasilkan, dari Kalimantan itulah kayu-kayu baik dihasilkan," katanya. Saat ini, Kang
Dedi mengatakan, yang harus dipikirkan ke depan adalah bersama-sama untuk tetap menjaga
IKN agar dibangun dalam tata ruang memadai tanpa merusak Kalimantan. "Sehingga ruang-
ruang konservasi sebagai paru-paru dunia harus menjadi sendi utama dalam kebijakannya.

8
Pertumbuhan ekonomi bisa selaras dengan pelestarian lingkungan. Prinsip-prinsip itulah yang
harus kita jaga bersama dibanding kita terus menerus berkonflik yang melahirkan isu SARA,"
ucapnya.

Untuk itu, kata Dedi, ia mengajak semua pihak berhati-hati dalam menjaga lisan dan
memilih kata-kata yang tepat saat menyampaikan pendapat di muka umum. "Karena hari ini
abad digital akan sangat cepat orang bereaksi. Bisa jadi apa yang kita sampaikan di hatinya
tujuan bukan itu tapi publik bisa menafsirkan hal berbeda," ujar politisi asal Purwakarta itu.
Seperti diketahui, saat ini masyarakat kembali heboh dengan pernyataan yang mengandung isu
SARA. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Edy Mulyadi yang menyebut IKN Nusantara di
Kalimantan adalah tempat 'jin buang anak'. Hal tersebut menyulut emosi khususnya warga
Kalimantan yang tidak terima tanah kelahirannya disebut dengan istilah tidak pantas dan
cenderung mengarah pada isu SARA.

c. Teori keadilan yang bermartabat

Thomas Aquinas mengemukakan keadilan dengan membedakan keadilan menjadi 2


kelompok, yaitu keadilan umum (justitia generalis) dan keadilan khusus. Keadilan umum
adalah keadilan menurut kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan
umum, sedangkan keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau proporsionalitas.
Keadilan khusus dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

 Keadilan distributif (justitia distributiva) yaitu keadilan yang secara proporsional


diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum. Sebagai contoh, negara hanya
akan mengangkat seseorang menjadi hakim, apabila orang itu memiliki kecakapan
untuk menjadi hakim;
 Keadilan komutatif adalah keadilan yang mempersamakan antara prestasi dan
kontraprestasi;
 Keadilan vindikatif adalah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman atau ganti
kerugian dalam tindak pidana. Seorang dianggap adil apabila ia dipidana badan atau
denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang
dilakukannya.

9
O. Notohamidjojo mengemukakan jenis keadilan antara lain yaitu, keadilan kreatif (justitia
creativa) dan keadilan protektif (justitia protectiva). Keadilan kreatif adalah keadilan yang
memberikan kepada setiap orang untuk bebas menciptakan sesuatu sesuai dengan daya
kreatifitasnya, sedangkan keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan pengayoman
kepada setiap orang, yaitu perlindungan yang diperlukan dalam masyarakat. Selanjutnya
Roscoe Pound, salah seorang penganut Sociological Jurisprudence memberikan pandangan
bahwa keadilan dapat dilaksanakan dengan hukum atau tanpa hukum. Keadilan tanpa hukum
dilaksanakan sesuai dengan keinginan atau intuisi seseorang yang di dalam mengambil
keputusan mempunyai ruang lingkup diskresi yang luas serta tidak ada keterikatan pada
perangkat aturan tertentu.

Teori keadilan bermartabat adalah suatu ilmu, dalam hal ini ilmu hukum. Sebagai suatu
ilmu hukum, cakupan atau scope dari teori keadilan bermartabat dapat dilihat dari susunan atau
lapisan dalam ilmu hukum yang meliputi filsafat hukum (philosophy of law) ditempat pertama,
lapisan kedua terdapat teori hukum (legal theory), lapisan ketiga terdapat dogmatika hukum
(jurisprudence), sedangkan susunan atau lapisan yang keempat terdapat hukum dan praktik
hukum (law and legal practice). Teori keadilan bermartabat berasal-usul dari terik menarik
antara lex eterna (arus atas) dan volksgeist (arus bawah), dalam memahami hukum sebagai
usaha untuk mendekati pikiran Tuhan menurut sistem hukum berdasarkan Pancasila.

Teori keadilan bermartabat menggunakan pendekatan hukum sebagai filsafat hukum, teori
hukum, dogmatik hukum maupun hukum dan praktik hukum, berdialektika secara sistematik.
Tujuan dari keadilan bermartabat yaitu menjelaskan apa itu hukum. Tujuan hukum dalam teori
keadilan bermartabat menekankan pada keadilan, yang dimaknai sebagai tercapainya hukum
yang memanusiakan manusia. Keadilan dalam pengertian membangun kesadaran bahwa
manusia itu adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mulia, tidak sama dengan pandangan
Barat, misalnya yang dikembangkan oleh Thomas Hobbes, bahwa manusia itu adalah hewan,
hewan politik, serigala, yang siap memangsa sesama serigala dalam kehidupan, termasuk
kehidupan berpolitik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.

Keadilan bermartabat adalah suatu teori hukum atau apa yang dikenal dalam literature
berbahasa Inggris dengan konsep legal theory, jurisprudence atau philosophy of law dan

10
pengetahuan mengenai hukum substansif dari suatu sistem hukum. Teori keadilan bermartabat
mengungkap pula semua kaidah dan asas-asas hukum yang berlaku di dalam sistem hukum,
dalam hal ini sistem hukum yang dimaksud yaitu sistem hukum positif Indonesia; atau sistem
hukum berdasarkan Pancasila. Sistem Hukum Pancasila adalah sistem yang bermartabat, karena
berbasis pada jiwa bangsa (volksgeist). Pancasila sebagai etika positif yang menjadi sumber
dari segala sumber hukum, jiwa bangsa (volksgeist) telah berisi kelengkapan yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan negara. Sebagai etika positif, Pancasila berisi etik, nilai-nilai tertinggi
dan dijunjung tinggi (values and virtues), termasuk etika politik, sebagai landasan moral, yang
pada dasarnya diharapkan bukan semata-mata mencerahkan, tetapi memberikan jalan bagi
perjalan kehidupan suatu bangsa dan negara.

Teori Keadilan Bermartabat sebagai legal theory atau teori hukum, adalah suatu sistem
filsafat hukum yang mengarah seluruh kaidah dan asas atau substantive legal disciplines.
Termasuk di dalam substantive legal disciplines yaitu jejaring nilai (value) yang saling terikat,
dan mengikat satu sama lain. Jejaring nilai yang saling kait-mengkait itu dapat ditemukan dalan
berbagai kaidah, asas-asas atau jejaring kaidah dan asas yang inheren di dalamnya nilai-nilai
serta virtues yang kaitmengkait dan mengikat satu sama lain itu berada.

d. Berdasarkan nilai-nilai ideologi Pancasila

Pancasila merupakan sebuah ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Segala sesuatu
hal yang mengatur ketetapan nilai, sikap, dan gagasan masyarakat Indonesia tercantum secara
ringkas di ideologi Pancasila. Seperti yang dikutip dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan,
pembukaan UUD 1945 merupakan rujukan dari ideologi Pancasila yang termasuk nilai, sikap,
dan gagasan. Secara pokok, nilai, sikap dan gagasan ideologi Pancasila yang tercantum pada
UUD 1945 berbunyi: Pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat. Segala sesuatu berdasarkan undang-
undang dasar negara. Nilai-nilai Pancasila.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Edy Mulyadi bakal segera disidang terkait dugaan kasus ujaran kebencian terkait
pernyataannya soal 'Kalimantan tempat jin buang anak' usai Bareskrim Polri
melimpahkan berkas ke kejaksaan. Aktivis politik Edy Mulyadi terancam kurungan 10
tahun penjara usai ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan ujaran kebencian
dan penyebaran informasi bohong atau hoaks. Sejumlah saksi dan ahli juga sudah
diperiksa polisi, mulai dari Ahli Sosiologi, Ahli Pidana, Ahli Bahasa, hingga Digital
Forensik. Menurut informasi yang diterima oleh Kompas TV, Edy Mulyadi diancam
dengan pidana 10 tahun penjara. Selama 20 hari ke depan, Edy ditahan untuk
menjalani pemeriksaannya sebagai tersangka.

B. Saran

Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana
Dia telah memberikan saya kekuatan dalam pembuatan makalah ini. Jadi untuk
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini baik dalam segi
pengetikan maupun dalam pecarian materi bahkan dalam pengaplikasian dalam sebuah
dokumen ini, untuk itu saya minta saran bahkan kritik dari Dosen pembimbing saya
Ibu Sonya Airini Batubara dan untuk teman-teman semua baik didalam kelas ini
maupun diluar yang bersifat membangun untuk menyempurkan makalah ini dan bisa
berguna untuk masa-masa yang akan mendatang.

Saya ucapkan Terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=kesimpulan+kasus+edi+mulyadi&oq=kesimpulan+kasu
s+edi&aqs=chrome.1.69i57j33i160l4.14056j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://tirto.id/kasus-edy-mulyadi-pentingnya-polisi-tak-boleh-tebang-pilih-pelaku-gooE

https://www.kejari-bone.go.id/artikel/detail/1/analisa-konsep-keadilan-kepastian-dan-
kemanfaatan-dalam-penegakan-hukum-tindak-pidana-pertambangan.html

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/24/21214411/edy-mulyadi-minta-maaf-dan-
klarifikasi-pernyataannya-yang-menyinggung-warga?page=all

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5663382/ideologi-pancasila-dalam-kehidupan-
bernegara-penjelasan-dan-contohnya

13

Anda mungkin juga menyukai