Anda di halaman 1dari 20

PERAN GENERASI MUDA MENUJU INDONESIA EMAS 2045

DALAM MENGHADAPI TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 5.0

Disusun Oleh :
Arif Rahman Hakim, S. IP

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA BARAT


KOTA BANJAR 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan karena atas Rahmat dan Kasih Karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 5.0” ini, dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk bahan referensi bacaan dan
materi pada Kegiatan Kepemudaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Generasi Muda Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045, bagi para
pembaca juga bagi para penilis. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh elemen yang telah
memberikan support sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
menerima setiap kritik dan saran untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Banjar, 26 Juni 2022

Arif Rahman Hakim, S.IP

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................i


Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Generasi Muda dan Indinesia Emas Serta Tanganan R.U. 5.0...................3
2.2 Peran Pemuda-Pemudi Perjuangan Indonesia 100 tahun.........................................9
2.3 Upaya Generasi Muda untuk Menghadapi Indonesia Emas...................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia adalah negara berkembang yang terus mengembangkan berbagai kegiatan atau
program untuk mensejahterakan bangsanya, salah satunya disektor pendidikan. Pendidikan
mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas manusia menyongsong kehidupan masa
depan dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan akan menjadi sebuah kunci
dimana negara tersebut bisa dikatakan maju.
Pemanfaatan sumber daya alam bahkan sumber daya manusia sekalipun tentunya akan
menjadi optimal bilamana didukung dengan sarana dan prasarana yang baik. Selain peningkatan
kualitas guru dan adanya sarana prasarana yang mempuni, keberlangsungan sebuah kurikulum
yang selama ini berubah-ubah ternyata bukan lain ialah untuk mejadikan kurikulum itu sendiri
menjadi lebih baik dari tahun ketahun yang mana tentunya menyesuaikan akan kebutuhan
zaman.
Bisa terbilang bukan usia muda saat negara Indonesia ini memasuki angka 73 tahun, dan
akan mencapai angka 100 pada tahun 2045. Banyak hal yang harus dibenahi oleh elemen-elemen
negara khususnya pendidikan untuk menuju 1 abad Indonesia merdeka. Pada tahun 2045, bisa
dibilang peradaban jaman akan terbilang begitu maju. Generasi Indonesia pada tahun 2045, tentu
sudah menjadi banyak harapan dari seluruh masyarakat negeri ini agar menjadi generasi yang
begitu kuat dalam mempertahankan negara dan membuat harum nama bangsa Indonesia.
Generasi yang mungkin bisa disebut sebagai generasi emas oleh banyak kalangan pengamat
pendidikan di Indonesia.
Indonesia generasi emas 2045 memang sedikit kurang familiar terdengar untuk masyarakat,
tetapi tidak sedikit pula yang sudah mengetahui lebih lanjut apa itu Indonesia generasi emas
2045 terkhusus para kepala sekolah. Terbentuknya generasi yang akan menjadi tulang punggung
negara ini tentu tersematkan kepada lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik pada
tingkatan dasar hingga perguruan tinggi, untuk membentuk mereka-mereka yang nantinya bakal
mengisi peradaban pada tahun tersebut.
Selain itu juga untuk menjadi generasi emas di 2045 pemuda juga harus mampu
menghadapi tantangan zaman revolusi industry 5.0 (Five Point O))

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
2.1 Apakah Definisi dari Generasi Muda Indonesia dan Pengertian Indonesia Emas
2045(Indonesia Merdeka 100 Tahun) serta tantangan revolusi industry 5.0?
2.2 Bagaimana Peran Pemuda-Pemudi dalam Perjuangan Indonesia Emas ?
2.3 Bagaimana Upaya Generasi Muda untuk Menghadapi Indonesia Emas 2045?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dari Generasi Muda Indonesia dan Pengertian Indonesia Emas

Genersi muda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa Indonesia. Pemuda


merupakan aset masa depan Indonesia. Sudah sepatutnya sebagai pemuda memberikan
inovasi dan kontribusi untuk memajukan bangsa. Oleh karena itu diperlukan suatu
strategi yang dapat menangani berbagai permasalahan di negara ini salah satunya di ranah
pendidikan.
Pemuda merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki nilai-nilai luhur,
bertingkah laku baik, berjiwa membangun, cinta tanah air, memiliki visi dan tujuan
positif. Pemuda harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan lokal sebagai identitas
bangsa. Pendidikan formal yang dilakukan juga harus menjadi bekal untuk bergaul dalam
masyarakat. Wahab dan Sapriya (2011, hlm. 311). Selain itu juga menurut Undang-
Undang Negara Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan pasal 16
tentang peran pemuda yaitu: “Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.”
Gagasan tentang “generasi”, disorot dalam esai klasik Karl Mannheim The
Problem of Generations (1952, edisi asli nya 1928) mengilhami banyak karya ten tang
kajian pemuda sehubungan dengan perubahan sosial (misalnya, Corsten 1999, Mayall
2002, Bab 3). Inilah salah satu gagasan disertasi Juliette Koning tentang generasi-
generasi perubahan” di sebuah desa di Jawa (Koning 1997, 2004). Sesungguhnya ada tiga
makna penting “generasi” yang tetapi saling berkaitan. Yang pertama adalah pengertian
murni demografis untuk suatu kelompok umur (didefinisikan secara biologis). Yang
kedua menyorot dimensi-dimensi relasional, ketika pemuda didefinisikan tidak hanya
dengan perbedaan-perbedaan antara mereka dan orang dewasa tetapi juga oleh bentuk-
bentuk tertentu hubungan pemuda orang dewasa (Alanen 2001). “Generasi” dalam
pengertian kedua ini
3
adalah konsep fundamental bagi kajian pemuda, bukan sebagai kategori deskriptif belaka
tetapi sebagai konsep teoretis menerangkan dimensi relasional dan fenomena struktural
setara dengan konsep kelas, gender, etnisitas, dan lain sebagainya, dalam ilmu-ilmu
sosial. Ini menyediakan suatu cara memahami struktur
yang memisahkan pemuda dari kelompok-kelompok sosial lain, dan menjadikan mereka
sebagai sebuah kategori sosial melalui bekerjanya relasi-relasi tertentu pembagian,
perbedaan dan ketimpangan antara kategori ini dan kategori-kategori lain. Tidak seperti
gender, kelas dan etnisitas, bagaimanapun juga “generasi” perdefinisi adalah sasaran
bergerak; kita masuk dan keluar berbagai generasi, dan ketika kita berbicara tentang
perubahan generasi atau relasi generasional kita tidak sedang membicarakan perubahan
yang terjadi pada kelompok orang tertentu, tetapi perubahan antara satu kelompok
generasi dan kelompok yang menggantikannya. Tengok, misalnya, perubahan yang
menarik dan cepat dalam pengalaman, gaya hidup dan identitas pemuda kampung yang
diamati Patrick Guinness, selama tiga dekade lebih di tepi Kali Code, Yogyakarta
(Guinness 2009, Bab 5). Bukan orang mudanya yang berubah, tetapi kaum muda itu
sendiri sebagai ge nerasi sambung-menyambung memasuki, dan keluar dari, petak
“pemuda”.
Makna ketiga “generasi”, dan yang sagngat relevan dalam sejarah Indonesia,
adalah sebuah generasi yang menjadi sebuah kategori sosial berarti (hanya) jika sejumlah
signifikan pemuda mengembangkan dan mengungkapkan sebuah kesadaran diri sebagai
“pemuda” dengan, pertama, menjalani peristiwa-peristiwa sosial dan historis yang sama
dan mengalami itu sebagai hal signifikan bagi diri mereka dan, kedua, menindaklanjuti
kesadaran tersebut, melintasi batas-batas pemisah seperti daerah, gender, kelas, etnis,
pendidikan dan lain sebagainya (Mannheim 1928). Pengertian ini tercermin dalam istilah
angkatan di Indo nesia seperti yang diterapkan pada generasi muda yang aktif dalam
pergolakan politik besar tertentu (revolusi nasional, kejatuhan rezim Soekarno maupun
Suharto, juga per golakan pergolakan lebih kecil seperti Malari): Angkatan 45, Angkatan
65-66, Ang katan 98, dan seterusnya.
Menurut Asep Mulyana Pemuda masa kini lekat dengan sebutan Kaum milenial.
Kaum muda ini dipandang sebagai elemen masyarakat yang penting dalam transformasi
sosial politik. Bagaimana pemuda selayaknya berperan dalam transformasi sosial politik
di

4
jaman now yang ditandai dengan kebebasan politik dan revolusi teknologi informasi?
Pointers ini hendakmemotret peran pemuda dalam beberapa patahan sejarah dan konteks
lokal yang relevan.
Dalam surat Al-Baqorah Ayat 30 dijelaskan fungsi manusia sebagai Khalifah fil
ard yang artinya pemuda ini menjadi peranan penting bagi keberlangsungan generasi
yang memiliki tanggung jawab memimpin bangsa kedepanya menjadi lebih baik.
Revolusi Industri 5.0 Menurut Wikipedia Konsep Masyarakat masa depan yang
menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem/
tekhnologi yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik.
Generasi milenial dan pendidikan merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi
memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam konstelasi tulisan
ini, generasi milenial sebagian besar tumbuh dan berkembangan melalui pendidikan,
sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pengembangan generasi milenial. Untuk itu,
maka pendidikan memerlukan SDM yang kompeten sebagai aset bagi proses
pengembangan generasi milenial yang siap akan problematika dan tantangan, SDM yang
kompeten tersebut dicapai melalui proses pengembangan. Dengan demikian, SDM
menjadi bagian penting dalaM proses pengembangan pendidikan bagi generasi milenial.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen saling
yang saling terkait secara fungsional bagi tercapainya pendidikan yang berkualitas.
Setidaknya terdapat empat komponen utama dalam pendidikan, yaitu: SDM, dana,
sarana, perasarana, dan kebijakan. Komponen SDM dapat dikatakan menjadi komponen
strategis, karena dengan SDM berkualitas dapat mendayagunakan komponen lainnya,
sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi pendidikan. Di mana SDM berkualitas dapat
dicapai dengan pengembangan SDM. Selain itu, Hasibuan (2007: 69) mengemukakan
bahwa pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan
melalui pendidikan dan latihan. Sedangkan menurut Bella, pendidikan dan latihan sama
dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja, baik
secara teknis maupun manajerial. Dimana, pendidikan berorientasi pada teori dan
berlangsung lama, sedangkan Latihan berorientasi pada praktek dengan waktu relatif
singkat.
5

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secra aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (UURI No. 20 Th. 2003: 2). Sedangkan latihan, secara implisit
menjadi bagian dari pendidikan. 1119 SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki individu (Hasibuan, 2007:243). Selanjutnya dijelaskan
bahwa daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan
kecakapan adalah diperoleh dari usaha pendidikan. Daya fisik adalah kekuatan dan
ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang
diembannya. Dengan demikian, SDM bidang pendidikan adalah kompetensi fungsional
yang dimiliki tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai seorang pendidik kita harus memiliki tanggung jawab untuk membawa
mereka bertahan dengan kehidupan yang akan datang dan mempersiapkan peserta didik
kita dengan skill masa depan (future skill), dimana Revolusi Digital muncul dengan
menekankan pembaharuan serba teknologi di antaranya lewat pola digital economy
(digitalisasi ekonomi), artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data (data dalam
skala besar), robotic (pemakaian robot sebagai tenaga kerja) . Generasi millenial sangat
erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi ke empat.
Dimana revolusi ini menitikberatkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek
kehidupan manusia. Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan
tersebut terutama di kalangan pendidik, padahal semua itu adalah tantangan generasi
muda atau generasi millenial saat ini. Apalagi di masa-masa sekarang generasi milenial
mempunyai tantangan sendiri menghadapi era revolusi industry Digital (SOCIETY 5.0
DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0)
Revolusi digital mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital
yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini
atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas.
Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di
seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi
6
secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab
menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi
menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa
supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan
bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental
Pemuda sebagai penerus generasi millennial ini memiliki tantangan yang sangat
besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka perlu diperhatikan juga bagaimana
perkembanganya dalam konteks peningkatan SDM. Terutama dalam menghadapi
ntantangan bonus demografi dan revolusi industry 5.0.
Indonesia emas merupakan kondisi di mana bangsa Indonesia diharapkan mampu
bersaing dengan bangsa lain dalam mengatasi berbagai persoalan di tanah air seperti,
kemiskinan dan korupsi yang berkepanjangan, serta pengaruh pemahaman ekstrimisme
yang dilakukan secara langsung maupun sembunyi-sembunyi. Bahkan, menggunakan
media sosial dengan target para pemuda generasi milenial. Menyebarnya pengaruh
gerakan Islam di kalangan mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari konteks perkembangan
gerakan dakwah kampus di Indonesia (Kailani, 2009). Peran literatur keislaman tentu
tidak lepas dari semangat dan karya pelajar, mahasiswa, dan generasi pemuda lainnya
dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pada tahun 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menyentuh usia
kemerdekaan yang ke 100. Usia negara yang dipandang oleh sebagian pihak sebagai usia
emas, diharapkan  suatu negara mampu untuk mencapai tujuan  dan keinginan rakyat
menuju Indonesia yang lebih maju dan berkembang. Presiden Indonesia, Joko Widodo
dan wakil presiden, Ma’ruf Amin, mencanangkan tahun 2045 sebagai tahun ‘Indonesia
Emas,’ negara Indonesia diharapkan mampu mencapai tujuan dan kesejahteraan, bekerja
dengan serius serta unggul dalam berbagai bidang.
Di tahun 2045, negara Indonesia memasuki dunia emas. Bahkan, sebagian
akademisi menyebut sebagai ‘jendela demografi’, yang merupakan suatu fase yang
diukur dari tingkat usia produktif seseorang yang lebih didominasi oleh mereka yang
beumur sekitar 15-65 tahun. Dalam istilah kependudukan, hal ini disebut dengan istilah
sebagai ‘bonus demografi’. Bonus demografi  dapat dicapai dengan peran aktif pemuda
untuk
7
menuju Indonesia emas melalui pendidikan dan berbagai kompetisi dalam bersaing
dengan negara lain di dunia global. Karena usia tersebut merupakan usia pemuda atau
pelajar pada tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi atau kalangan mahasiswa.
Perkiraan ini menunjukkan  pentingnya peran pemuda  menuju Indonesia Emas.

8
B. Peran Pemuda-Pemudi dalam Perjuangan Indonesia Emas

Pada masing-masing jaman, kaum muda memegang peran penting dalam


transformasi sosial politik. Jika dilacak jauh ke belakang, kesadaran tentang bangsa dan
berkobarnya spirit nasionalisme digemakan oleh kaum muda Indonesia pada awal abad
20. Melalui berbagai wadah gerakan--utamanya Boedi Oetomo--mereka bergerak dan
menyuarakan semangat kebangsaan dan persatuan kaum muda se-Nusantara. Puncak
gerakan kaum muda ketika itu adalah deklarasi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019
yang menyerukan persatuan di antara organ pemuda daerah.
Pemuda kemudian menggeliat ketika Republik ini sedang berada diambang
kemerdekaan. Kaum muda berperan penting dalam mengakselerasi proses Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ketika itu, kaum muda “menculik” Bung Karno untuk
segera memproklamirkan kemerdekaan.
Perubahan-perubahan politik pascakemerdekaan juga tak luput dari peran
pemuda. Salah satu geliat kaum muda pada patahan sejarah ini tampak dari gerakan
mahasiswa sebagai kekuatan pendorong baru dalam transformasi sosial dan politik.
Gerakan mahasiswa dan pemuda selalu membawa semangat perubahan jaman dan
berperan penting pada perubahan-perubahan politik besar di tanah air.
Sebut saja peran pemuda dan mahasiswa angkatan 1966 dalam peralihan dari
Orde Lama ke Orde Baru. Setelah itu, pemuda dan mahasiswa melakukan protes atas
situasi sosial politik yang membenamkan kebebasan sipil. bergerak dan dibungkam pada
1974 dan 1978, mereka tidak tinggal diam. Meski tampak tiarap, peran mereka diera
1980-an dan 1990-an menganyam konsolidasi ideologi melalui kelompok diskusi dan
pers mahasiswa. Era kebangkitan gerakan jalanan tumbuh ketika pada 1993 meluncurkan
protes massif terhadap Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada 1993.
Momentum gerakan pemuda dan mahasiswa terjadi pada 1998 ketika agen
perubahan ini berkontribusi besar bagi mundurnya Soeharto dan jatuhnya rejim Orde
Baru dengan sistem politik otoriter yang berkuasa lebih dari 30 tahun.

9
Dari berbagai momentum diatas peran pemuda merupakan suatu dobrakan yang
mampu mengubah tatanan dan satu-satunya generasi yang mampu meneruskan peradaban
menjadi lebih baik lagi. Bahkan kata Soekarna “berikan aku 100 Orang tua maka akan ku
cabut semeru berserta akar-akarnya, dan berikan aku 10 Pemuda maka akan ku
guncangkan dunia” dalam perkataan Soekarno ini peran pemuda menjadi ujung tombak
dari berdirinya suatu peradaban yang madani.

10
C. Upaya Generasi Muda untuk menghadapi Indonesia Emas 2045

Indonesia Emas 2045 telah menjadi impian besar untuk membentuk Indonesia
yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Indonesia Emas 2045 juga menjadi tantangan
untuk menyelesaikan masalah-masalah mendasar di tanah air. Kunci utama mewujudkan
Indonesia Emas 2045 terletak pada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), terutama
Pemuda. Pada 25 tahun mendatang, para pemuda yang saat ini masih menduduki bangku
sekolah akan menjadi garda pembangunan, baik sebagai pengambil keputusan atau
pelaksana dalam program pembangunan.
Melihat semangat para pahlawan yang telah memperjuangkan
kemerdekaanindonesia, sudah sepantasnya para pemuda harus mampu mengenali dan
memahami jasa-jasa para pahlawan. Misalnya saja saat peristiwa Sumpah Pemuda 1928.
Peristiwa ini menjadi awal berdirinya cita-cita negara indonesia. Tidak hanya itu, pemuda
juga berperan aktif dalam menuntut tokoh yang berperan dalam kemerdekaan indonesia.
Terdapat berbagai macam upaya yang dapat dilakukan pemuda dalam
menghadapi Indonesia Emas 2045. Salah satunya adalah pemuda indonesia harus bersifat
kompetitif. Kompetitif berarti para pemuda harus memiliki karakteristik dan kemampuan
yang berdaya saing tinggi. Dengan kemampuan kompetitif, para pemuda akan mampu
membawa bangsa Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Selain itu, para pemuda
perlu membekali diri dengan sikap dan moral yang baik. Penanaman ini menjadi penting
agar nilai- nilai yang telah diwariskan oleh leluhur dapat dipertahankan.
Berbagai macam peristiwa pasca sumpah pemuda hingga Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 1945 telah menggambarkan tokoh nasional dalam
memperjuangkan kemerdekaan indonesia. Namun, tantangan justru menanti pada
generasi pemuda saat ini. Para Pemuda saat inilah yang menjadi figur utama dalam
menghadapi Indonesia Emas 2045. Perlu adanya inovasi dan terobosan baru yang
diberikan oleh para pemuda demi kemajuan bangsa. Karena, kunci utama tercapainya
Indonesia Emas 2045 terletak pada pemuda itu sendiri.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Indonesia Emas tahun 2045 diduga adalah waktu puncak produktivitas penduduk
Indonesia.
2. Pokok-pokok pikiran pembangunan bangsa Indonesia didasari oleh potensi
Indonesia Emas
3. Tahun 2045 yang dapat menjadi pisau bermata dua, bisa menjadi modal atau
beban sehingga perlu memperhatikan sektor pendidikan.
4. Peran pemuda-pemudi dalam pembangunan bangsa Indonesia adalah dengan
dorongan moral menjadi agen perubahan untuk mengontrol sosial.
5. Salah satu strategi untuk mencapai Indonesia emas 2045 adalah dengan
menerapkan sistem pendidikan yang baik.

B. Saran

Indonesia Emas tahun 2045 adalah tahun yang penting bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia sehingga sudah selayaknya kesempatan tersebut dimaksimalkan
untuk memajukan bangsa Indonesia terutama oleh para pemuda yang kelak akan menjadi
pemimpin bangsa. Untuk itu, dalam rangka menghadapi dan mencapai Bonus Demografi
Indonesia Emas tahun 2045 yang baik, perlu dilakukan persiapan terutama dan utama
pada bidang pendidikan untuk membangun SDM yang terbaik

12
Daftar Pustaka

Hasan, Noorhaidi. 2018. Literatur Keislaman Generasi Milenial, Transmisi, Apropriasi, dan


Kontestasi. Yogyakarta: Pascasarjana Uin Sunan Kalijaga.

Bintari Pramudyasari Nur, Darmawan Cecep . 2016. Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi
Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong. Departemen Pendidikan
Kewaganegaraan: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial.

Irhandayaningsih Ana. 2019. Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran


Nasionalisme Generasi Muda Di Era Global. Diponogoro: Pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Asmul Bah. 2022. Peran Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045. Banjar: Rembug Bareng HMI

Triyono. (2016). Menyiapkan Generasi Emas. Klaten: Unwidha.

Kopeuw, Pilipus M. (2015). Mimpi Memiliki Generasi Emas Sentani. Jakarta: tp.

https://swarakampus.com/web/2020/08/04/wacana-generasi-muda-menuju-indonesia-emas-2045/

https://www.kompasiana.com/nastitikhadijah9818/5cda4c2095760e1ca118c322/generasi-muda-
indonesia-menuju-indonesia-emas-2045?page=4

iii

Anda mungkin juga menyukai