Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

POSTUR KERJA DENGAN METODE


RULA dan REBA
Sebagai Tugas Mata Kuliah Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Diampu Oleh :
Toni Isbandi S.T., M.T

Disusun Oleh :
Tazkiya Auliya (18260074)

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2020
POSTUR KERJA

1.1. Tujuan Praktikum


1. mampu memahami analisa postur kerja
2. mampu menganalisa postur kerja pekerja
3. Mampu mengaplikasikan metode RULA dan REBA untuk
mengurangi resiko kerja
4. mampu memberi rekomendasi berdasar analisa postur kerja
5. Mampu memahami keterbatasan manusia dalam melakukan
pekerjaan

1.2. Tugas Praktikum


Mengambil video atau gambar postur seorang pekerja ketika melakukan
pengangkatan kemudian menentukan sudut pada foto tersebut sesuai
ketentuan lalu melakukan analisa dengan menggunakan metode REBA
atau RULA.

1.3. Input
1.3.1. Deskripsi
Peneliti memilih satu operator untuk dianalisis dengan metode RULA
dan satu operator untuk dianalisis dengan metode REBA dengan
mengambil video atau foto operator sebagai objek bahan penelitian
praktikum postur kerja

1.4 Output
1.4.1 Pegukuran Beban dan Postur Kerja Menggunakan Metode
RULA
Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode RULA, peneliti
memilih metode ini karena metode ini menilai posisi kerja yang
dilakukan oleh tubuh bagian atas. Peralatan ini tidak memerlukan
piranti khusus dalam memberikan suatu pengukuran postur leher,
punggung, dan tubuh bagian atas, sejalan dengan fungsi otot dan
beban eksternal yang ditopang oleh tubuh. Hasil pengerjaannya
sebagai berikut :

Tabel 1.1 Skor Postur Kerja

Lokasi Pergerakan Score


o
Lengan atas 90 flexion atau lebih dan pundak/bahu 5
ditinggikan
Lengan bawah Lebih dari 100o flexion dan lengan bekerja 3
melintasi garis tengah badan atau keluar
dari sisi
Pergelangan 0-15o flexion maupun extension dan 3
tangan perggelangan tangan berada pada devisiasi
radial maupun ulnar
Putaran Pergelangan tangan berada pada rentang 1
pergelangan menengah putaran
tangan
Leher Postur leher pada postur extension 4
Punggung Punggung pada posisi 0o flexion 1
Kaki Berdiri dimana bobot tubuh tersebar 1
merata pada kaki, dimana terdapat ruang
untuk berubah posisi
Penggunaan otot Postur statis 1
Beban Pembebanan sesekali dan ditahan 0

A. Perhitungan score RULA

Tabel 1.2 Skor Postur Kelompok A

Lengan Lengan Pergelangan Tangan


Atas Bawah 1 2 3 4
PP PP PP PP
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 2 2 2 3 3 3
1 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 4
1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 2 4 4 4 4 4 5 5
1 3 3 4 4 4 4 5 5
3 2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
1 4 4 4 4 4 5 5 5
4 2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 5 5 6 6
1 5 5 5 5 5 6 6 7
5 2 5 6 6 6 6 7 7 7
3 6 6 6 7 7 7 7 8
1 7 7 7 7 7 8 8 9
6 2 8 8 8 8 8 9 9 9
3 9 9 9 9 9 9 9 9

Tabel 1.3 Skor Postur Kelompok B


Punggung
1 2 3 4 5 6
Leher
Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

Skor penggunaan otot dan skor tenaga pada kelompok tubuh bagian A dan B
diukur dan dicatat dalam kotak-kotak yang tersedia kemudian ditambahkan
dengan skor yang berasal dari table A dan B, yaitu sbb :

Skor A+ skor penggunaan otot + skor tenaga (beban) untuk kelompok A = Skor C

7+1+0=8

Skor B + skor penggunaan otot + skor tenaga (beban) untuk kelompok B = Skor D

5+1+0=6

Setiap kombinasi skor C dan D diberikan rating yang disebut grand skor, yang
nilainya 1 sampai 7. Nilai grand skor diperoleh dari tabel berikut ini :

Tabel 1.4 Tabel Grand Score

D
1 2 3 4 5 6 7+
1 1 2 3 3 4 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 5 6 6
C
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
8 5 5 6 7 7 7 7

Setelah diperoleh grand skor yang bernilai 7, menunjukkan level


tindakan (action level) 4, Skor 7 menunjukkan bahwa kondisi ini
berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan diperlukan dengan segera
(saat itu juga).

B. Rekomendasi Postur Kerja

Pekerja dengan skor RULA 7 memiliki resiko yang tinggi terhadap


tubuh pekerja tersebut yang dimana memungkinkan terjadinya CTDs.
Maka dari itu kami peneliti menyarankan agar pekerja melakukan
beberapa pencegahan agar hal seperti itu tidak terulang kembali.
Terdapat 2 metode pencegahan yang peneliti sarankan, yaitu:
1. Engineering controls :
 Menggunakan alat bantu.seperti tangga untuk menjangkau
lebih dekat kepada objek pekerjaan
2. Administrative controls :
 Melakukan pemanasan kecil.
 Dibutuhkannya pergantian shift yang baik antar pekerja.
 Istirahat yang cukup.

1.4.2 Pegukuran Beban dan Postur Kerja Menggunakan Metode REBA

Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode REBA, peneliti memilih


metode ini karena metode ini dapat dinilai cukup tepat untuk menilai postur
seorang pekerja, yang dimana metode ini juga dipengaruhi oleh faktor
coupling, beban eksteral yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja. Hasil
pegerjaannya sebagai berikut:
Tabel 1.5 Tabel Skor Postur Kerja

Lokasi Pergerakan Score


Punggung 47⁰ Flexion 3
Leher 30⁰ Flexion 2
Kaki 20⁰ Extension 1
Lengan atas 20⁰ Extension 2
Lengan bawah 45⁰ Flexion 2
Pergelangan 18⁰ Extension 2
tangan

A. Perhitungan Score REBA


Tabel 1.6 Tabel A
Punggung
1 2 3 4 5
Kaki
1 1 2 2 3 4
Leher = 1 2 2 3 4 5 6
3 3 4 5 6 7
4 4 5 6 7 8
Kaki
1 1 3 4 5 6
Leher = 2 2 2 4 5 6 7
3 3 5 6 7 8
4 4 6 7 8 9
Kaki
1 3 4 5 6 7
Leher = 3 2 3 5 6 7 8
3 5 6 7 8 9
4 6 7 8 9 9

Tabel 1.7 Tabel B


Lengan atas
1 2 3 4 5 6
Pergelangan
Lengan
1 1 1 3 4 6 7
bawah =
2 2 2 4 5 7 8
1
3 3 3 5 5 8 8
Pergelangan
Lengan
1 1 2 4 5 7 8
bawah =
2 2 3 5 6 8 9
2
3 3 4 5 7 8 9
Hasil skor yang diperoleh dari tabel A dan tabel B digunakan untuk melihat
tabel C sehingga didapatkan skor dari tabel C.

Tabel 1.8 Tabel C

Score A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12
5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12

Score 6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12

B 7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12
8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

Tabel 1.9 Skor berat beban yang diangkat


0 1 2 +1

Penambahan beban yang tiba - tiba


< 5Kg 5 - 10 Kg > 10 Kg
atau secara cepat

Tabel 1.10 Tabel Copling


0 1 2 3
Good Fair Poor Unacceptable
Pegangan pas Pegangan Pegangan Dipaksakan,
dan tepat tangan tangan genggaman
ditengah, bisa diterima tidak bisa yang tidak
genggaman tapi tidak diterima aman, tanpa
kuat. ideal atau walaupun pegangan
coupling lebih memungkinkan. Coupling tidak
sesuai sesuai
digunakan digunakan
oleh bagian oleh bagian
lain dari lain dari
tubuh. tubuh.

Nilai bagian A = Skor tabel A + Skor Beban

=4+2=6

Nilai bagian B = Skor tabel B + Skor tabel coupling

=3+1=4

Score A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12
5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12

Score 6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12

B 7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12
8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
Untuk Activity Score = +1 satu bagian tubuh, statis, ditahan lebih
dari 1 menit, jadi untuk score REBA adalah score tabel C + Activity
Score = 7 + 1= 8.

Action Level Skor REBA Level Resiko Tindakan Perbaikan


0 1 Bisa diabaikan Tidak perlu
1 2-3 Rendah Mungkin perlu
2 4-7 Sedang Perlu
3 8 - 10 Tinggi Perlu segera
4 11 - 15 Sangat Tinggi Perlu saat ini juga

B. Rekomendasi Postur Kerja

Pekerja dengan skor REBA 8 memiliki resiko yang tinggi terhadap


tubuh pekerja tersebut yang dimana memungkinkan terjadinya CTDs.
Maka dari itu kami peneliti menyarankan agar pekerja melakukan
beberapa pencegahan agar hal seperti itu tidak terulang kembali.
Terdapat 2 metode pencegahan yang peneliti sarankan, yaitu:
3. Engineering controls :
 Menggunakan alat bantu.
4. Administrative controls :
Melakukan pemanasan kecil.
Dibutuhkannya pergantian shift yang baik antar pekerja.
Hindari static posture dengan tekanan yang tinggi.
Istirahat yang cukup.

1.5 Kesimpulan

1. Setelah diperoleh skor RULA yang bernilai 7, menunjukkan level


tindakan (action level) 4, Skor 7 menunjukkan bahwa kondisi ini
berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan diperlukan dengan
segera (saat itu juga), dan harus melakukan perbaikan dari segi
postur kerja dengan menggunakan alat bantu dalam bekerja.
2. Kesimpulan pada penelitian postur kerja terhadap operator
berdasarkan hasil perhitungan REBA memiliki tingkat bahaya yang
tinggi yang memungkinkan terjadi sebuah cidera sehingga operator
harus melakukan tindakan perbaikan dari segi banyak hal seperti
waktu istirahat, waktu bekerja, perbaikan postur saat bekerja, dan
penggunaan alat bantu.

Anda mungkin juga menyukai