Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA ANAK SD

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak SD
Dosen Pengampu: Dr. Gunta Wirawan, M.Pd

Disusun Oleh:
Niken Prianti
(11308505210167)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP SINGKAWANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Anak SD”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Pendidikan Anak SD. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai
dengan baik dan oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi pambaca.

Singkawang, 26 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Anak sekolah dasar memiliki usia berkisar (6-12 tahun), usia ini juga termasuk
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Makanan dengan nutrisi yang tinggi
akan mempengaruhi tumbuh kembang otak serta organ-organ didalam tubuh anak.
Usia tersebut anak juga sudah mampu lebih aktif dalam memilih makanan termasuk
dalam memilih makanan jajanan yang mereka sukai dan dapat disebut sebagai
konsumen aktif (Istiany, 2014). Konsumsi makanan jajanan yang kurang terjamin
dapat mengakibatkan timbulnya penyakit infeksi hingga dapat mempengaruhi status
gizi anak (Supariasa dkk, 2012).
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu, atau perwujudan dan nutrituree dalam bentuk variabel tertentu. Penilaian
status gizi dapat dilakukan dalam beberapa hal meliputi antropometri, klinis,
biokimia, dan biofisik. Selain hal tersebut status gizi dapat dilakukan secara tidak
lansung meliputi survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktorekologi. Salah
satu pengukuran antropometri untuk menentukan status gizi dengan indikator IMT/U.
Dimana indikator tersebut digunakan untuk identifikasi status gizi pada anak termasuk
anak sekolah dasar (Supariasa dkk, 2012).
Pengetahuan gizi merupakan kecerdasan anak dalam memilih makanan baik yang
kaya akan zat gizi maupun yang sehat (Notoatmojo, 2003). Anak-anak dari negara-
negara berkembang lebih memilih makanan yang tidak sehat, hal tersebut disebabkan
karena pengetahuan dan presepsi yang salah terhadap makanan yang sehat. Adanya
pengetahuan yang dimiliki anak maka akan mempengaruhi perilaku mereka (Kigaru
Et Al, 2015).
Perilaku seorang anak merupakan komponen yang cukup penting dalam memilih
makanan jajanan. Perilaku pemilihan makanan tak lain merupakan perilaku yang
dimiliki oleh diri seseorang, baik dalam satu keluarga maupun masyarakt yang
dipengaruhi oleh wawasan dan cara pandang seseorang tentang masalah gizi. Perilaku
anak sekolah dalam memilih makanan jajanan kurang memperhatikan bagaimana
kondisi makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Makanan jajanan
dikatakan kurang baik dimana makanan jajanan tersebut yang kurang terjamin
keamanan pangannya sehingga dapat mengancam kesehatan anak (Khonsan, 2010).
Makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan berdampak
buruk bagi kesehatan anak, yang dapat mengakibatkan nafsu makan anak menurun
dan apabila berlansung dalam jangka waktu lama akan mempengaruhi status gizi anak
(Susanto, 2006).

2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Gizi
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi anak
3.

Anda mungkin juga menyukai