Anda di halaman 1dari 22

i

PROPOSAL TANOTO STUDENT RESEARCH AWARD

JUDUL PENELITIAN :

INOVASI TEKNOLOGI ELF (EXTREAMLY LOW FREQUENCY)


SEBAGAI PEMICU PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS
TANAMAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) YANG TERINTEGRASI
OLEH SENSOR KELEMBABAN DAN SUHU BERBASIS IOT (INTERNET
OF THINGS)

Diusulkan Oleh :

Anisyah Siahaan 160801065 2016


Soni Febriga Saragih 161401121 2016
Ihya Ainun 161401021 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2019

i
ii

PENGESAHAN PROPOSAL TANOTO STUDENT RESEARCH AWARD


2019

1. Judul kegiatan : Inovasi Teknologi ELF (Extreamly Low


Frequency) Sebagai Pemicu Peningkatan
Kuantitas Dan Kualitas Tanaman Jamur Tiram
(Pleurotus ostreatus) Yang Terintegrasi Oleh
Sensor Kelembaban Dan Suhu Berbasis IoT
(Internet Of Things)

2. Bidang kegiatan : Pertanian


3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama : Anisyah Siahaan
b. NIM 160801065
c. Jurusan : Fisika S1
d. Universitas : Universitas Sumatera Utara
e. Alamat Rumah : Jalan Dr. Mansyur Gg. Pembangunan
f. No. HP
g. E-mail : nisyahshn98@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama :Dr. Syahrul Humaidi, MSc.
b. NIDN 0017066501
c. Alamat Rumah :
d. No. HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Tanoto Foundation : Rp 7.500.000
b. Sumber lain : Rp. –
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (Lima) bulan

Medan, 25 Februari 2019

Menyetujui
Wakil Dekan I Bidang Akademik Ketua Pelaksana Kegiatan,
Kemahasiswaan Dan Alumni

(Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc) (Anisyah Siahaan)


NIP. 196301231990032001 NIM. 160801065

Wakil Rektor I Bidang Akademik Dosen Pendamping,


Kemahasiswaan dan Kealumnian,

(Prof. Dr. Ir. Rosmayati M.S) (Dr. Syahrul Humaidi, MSc.)


NIP.195810171984032001 NIDN. 0017066501

ii
iii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian 2
1.5 Luaran yang Diharapkan 2
1.6 Manfaat Penelitian 2

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jamur Tiram 3
2.2 ELF (Extreamly Low Frequency) 3
2.3 Sensor DHT11 4
2.3 Sistem IoT (Internet of Things) 4

BAB 3: METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 6
3.2 Prosedur 6
3.2.1 Persiapan Bibit Jamur Tiram 6
3.2.2 Persiapan Media Tanam Jamur Tiram 6
3.2.3 Pemerliharaan dan Analisis Tanaman Jamur Tiram 6
3.2.4 Pembuatan Konsep Teknologi ELF Terintegrasi Sensor DHT11 7
3.3 Teknik Pengujian 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data 8
3.5 Analisa Data 8

BAB 4: BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan Program 9

DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping 11
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 16
3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas 18
4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 19

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara Agraris yang memiliki keanekaragaman produk
hortikultura yang melimpah salah satunya tanaman heterofik yaitu jamur tiram.
Dimana jamur tiram merupakan bahan pangan alternatif yang sangat digemari
oleh masyarakat dikarenakan memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti protein
27%, karbohidrat 58%, dan lemak 1,6% sehingga menyebabkan permintaan pasar
lokal maupun internasional tiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data BPS
tahun 2017, Indonesia menempati posisi ke 15 dunia negara ekspor jamur tiram
terbanyak dengan jumlah produksi sebesar 40.906 ton yang mana ini berdampak
semakin tingginya tingkat konsumsi jamur di Indonesia diperkirakan mencapai
sekitar 47.753 ton setara dengan 0,18 kg per kapita per tahun pada tahun 2018.
Sehingga jamur tiram sangat berpotensi untuk meningkatkan devisa negara dan
perlu diperbanyak produksi jamur tiram (Rebriyanto, 2017).
Akan tetapi, dalam pembudidayaan jamur tiram sedikit rumit dikarenakan
diperlukan kondisi habitat yang sesuai untuk menghasilkan produk jamur tiram
dengan kuantitas yang banyak dan berkualitas yaitu dengan cara memperhatikan
parameter pertumbuhan jamur tiram seperti suhu harus 25oC - 26oC, kadar air
media 45% – 60% dan kelembaban sebesar 60-70%. Selain itu, adapun beberapa
kendala dalam membudidayakan jamur tiram yaitu masa pertumbuhan yang
sangat lambat sekitar 5 - 6 bulan baru dapat dipanen. Sehingga diperlukan suatu
teknologi instrumentasi dalam meningkatkan maupun mempercepat laju
pertumbuhan jamur tiram yang berkualitas tanpa mengurangi zat gizinya.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini diangkat suatu inovasi pemicu
pertumbuhan jamur tiram berbasis gelombang elektromagnetik yang dikenal
ELF (Extreamly Low Frequency) yang terintegrasi oleh sistem kontrol sensor
suhu dan kelembaban berbasi IoT (Internet Of Things) yang lebih sederhana,
efektif, efisien dan ramah lingkungan. Konsep teknologi ELF untuk jamur tiram
pada frekuensi 0 – 300 Hz dengan medan magnet optimum 500 µT selama 50
menit yang mana medan magnetik dan listrik statik mempengaruhi aktivasi ion-
ion dan polarisasi dipol-dipol di dalam sel sehingga mempengaruhi respon sel
jamur (Wulandari, 2017). Selain itu, teknologi ini memanfaatkan air yang
termagnetisasi untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan jamur tiram yang
memudahkan benih menyerap air pada saat imbibisi dan dapat meningkatkan
suplai oksigen di dalam benih yang dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas
enzim, perombakan cadangan makanan dan respirasi pada benih (Handoko, 2017).
Selain itu, kebutuhan kadar air, suhu dan kelembaban dikontrol melalui sistem
IoT (Internet of Things) sehingga laju pertumbuhan jamur tiram lebih optimal.

1
2

Sehingga diharapkan ELF (Extreamly Low Frequency) tersebut dapat


meningkatkan kuantitas dan kualitas jamur tiram tersebut agar dapat mendukung
kemajuan teknologi di bidang pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa permasalah yang akan diselesaikan dalam proposal ini, yaitu :
1. Bagaimana desain dan performa teknologi pemicu pertumbuhan jamur berbasis
ELF (Extreamly Low Frequency) yang terintegrasi sensor suhu dan
kelembaban yang dikontrol dengan sistem IoT dalam memecahkan masalah
sistem prapanen pertanian di Indonesia?
2. Bagaimana variasi frekuensi dan medan magnet pada sistem Extreamly Low
Frequency sehingga menghasilkan produksi jamur tiram yang berkualitas ?

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Menentukan besar
frekuensi dan kuat medan magnet yang dipaparkan oleh jamur tiram paling
optimum yang terintegrasi sensor suhu dan kelembaban berbasis IoT. (2)
Merancang prototipe teknologi pemicu dan pengontrol pertumbuhan yang
memiliki performa tinggi sehingga dapat mening katkan kuantitas dan kualitas
produk jamur tiram lokal.

1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian


Pemanfaatan teknologi pemicu dan pengontrol pertumbuhan dengan
memanfaatkan ELF yang terintegrasi sensor suhu dan kelembaban berbasis IoT
menjadi suatu solusi yang mampu menggantikan metode manual dalam budidaya
jamur tiram yang ada saat ini, namun masih memiliki banyak kekurangan,
misalnya membutuhkan proses pertumbuhan yang lambat, biaya perawatan yang
mahal sehingga kualitas dan kuantitas jamur tiram yang dihasilkan petani kurang
maksimal.

1.5 Luaran yang Diharapkan


Dari penelitian ini luaran yang diharapkan diantaranya produk prapanen untuk
memicu dan mengontrol pertumbuhan jamur tiram berbasis ELF, dan publikasi
ilmiah sebagai sumber referensi teknologi prapanen yang simpel, efektif, akurat,
praktis, ekonomis dan ramah lingkungan.

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan kemudahan
kepada petani jamur tiram untuk mempercepat produk hasil panen jamurnya dan
berkualitas sehingga dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun
internasional.

2
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamur Tiram


Klasifikasi ilmiah dari jamur tiram adalah kingdom Fungi, filum
Basidiomycota, kelas Homobasidiomycetes, ordo Agaricales, family
Tricholomataceae, genus Pleurotus, spesies Pleurotus ostreatus. Jamur tiram
dapat berkembang didaerah dengan suhu antara 10 oC - 32oC. Artinya, jika suhu
kurang dari 10oC dan lebih dari 32oC, maka pertumbuhan jamur tiram kurang
baik. Suhu optimum pada pertumbuhan jamur tiram adalah 25oC - 26oC. Pada
umumnya, jamur tiram yang ditanam di dataran tinggi memiliki tudung lebih lebar
dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah (Matondang, 2018).

Gambar 2.1 Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Selain memiliki citarasa yang sedap, jamur tiram mempunyai kandungan


nutrisi cukup baik. Komposisi kimia yang ada dalam jamur tiram tergantung jenis
dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata – rata jamur tiram mengandung
19-35 persen protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras (7,38 persen)
atau gandum (13,2 persen). Jamur juga mengandung beberapa jenis vitamin,
antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin, dan biotin. Selain itu jamur
tiram juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan
Cu. Kandungan serat pada jamur tiram antara 7,4-24,6 persen ini sangat baik bagi
sistem pencernaan manusia. Jamur tiram mempunyai kandungan kalori yang
sangat rendah, yaitu 100 kj setiap 100 gram. Kondisi fisik pada badan buah jamur
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kandungan nutrisi yang terdapat pada
media tanam. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan miselium dan
pembentukan tubuh buah jamur adalah kelembapan, suhu, O2, CO2, cahaya dan
pengaruh hama dan penyakit. Sedangkan faktor nutrisi yang mempengaruhi
pertumbuhan badan buah jamur yaitu kadar air, pH, kadar ekstraktif, kadar
hemiselulosa, kadar selulosa, kadar lignin, dan rasio C/N. Untuk menghasilkan
jamur dengan kandungan gizi terbesar maka dalam media penanaman terdapat

3
4

75% sabut kelapa dengan kadar abu 0,40%, protein kasar 2,80%, lemak kasar
0,31%, dan karbohidrat total 11,09%.
Pada proses pembuatan media tanam atau baglog, perlu ditambahkan nutrisi
agar proses pertumbuhan jamur cepat. Bekatul sebagai sumber karbohidrat
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan miselium. Nitrogen yang
terdapat pada bekatul berfungsi untuk mensistesis kitin. Tepung jagung sebagai
sumber karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Gipsum sebagai sumber
kalsium dan kapur sebagai sumber mineral kalsium dan pengatur pH media.
Kadar air dalam media diatur 45 – 60% agar miselium jamur dapat menyerap
nutrisi dengan baik. Proses pengomposan dilakukan untuk membunuh jamur liar
dan bakteri. Dalam proses inkubasi, kelembapan harus dijaga sebesar 60-70%
dengan cara menyiram dinding kumbung secara berkala, dengan kadar CO2
maksimum. Saat pertumbuhan miselium jamur, jamur tidak memerlukan cahaya.
Setelah miselium jamur memenuhi baglog, kertas tutup baglog terbuka untuk
mempercepat munculnya bakal buah jamur (Wahidah, 2015)

2.2 ELF (Extreamly Low Frequency)


Metode ELF-EM merupakan metode elektromagnetik yang sinyalnya
menggunakan gelombang radio dengan frekuensi 0-300 Hz. Medan
elektromagnetik ELF dihasilkan oleh pemancar gelombang radio dengan daya
yang besar yaitu 100-1000 W dengan frekuensi 0-300 Hz dan panjang gelombang
10-20 km. Sistem penerapan metode elektromagnetik secara sederhana
ditunjukkan pada Gambar 5.1 sebagai berikut : (Fuad, 2018)

Gambar 2.2 Medan Elektromagnetik Sekunder Yang Ditimbulkan Oleh Radiasi


Gelombang ELF

Besarnya daya radiasi yang dipancarkan oleh pemancar ELF yang memiliki
satuan Watt dan dinyatakan dengan persamaan berikut ini.
𝑷 ≅ 𝟕 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟑 𝑽𝟐 𝑪𝟐 𝒉𝒆𝟐 𝒇𝟒
Dengan V adalah tegangan yang melalui antena, C adalah kapasitansi antena
termasuk dipuncaknya, he adalah ketinggian efektif antena (dapat didekati dengan
ketinggian sebenarnya h) dan f adalah frekuensi yang dioperasikan. Prinsip kerja
ELF adalah pemancar memancarkan sinyal berupa gelombang elektromagnetik
primer melalui ionosfer. Komponen medan elektromagnetik primer dapat

4
5

dianggap sebagai gelombang yang berjalan secara horizontal. Jika di bawah


permukaan terdapat suatu medium yang konduktif, maka komponen medan
magnetik dari gelombang elektromagnetik primer akan menginduksi medium
tersebut sehingga akan menimbulkan arus induksi (Eddy Current) dengan kata
lain jika material bersifat konduktif ketika dikenai medan magnet bergerak maka
akan terinduksi menimbulkan arus eddy (semakin besar arus eddy semakin besar
rapat muatannya). Medan elektromagnetik yang merambat pada konduktivitas
batuan σ, permitivitas ԑ dan permitivitas μ berlaku persamaan Maxwell yang
ditulis dalam domain frekuensi (Wijayanto, 2015).

2.3 Sensor DHT11


DHT11 merupakan sebuah sensor digital yang digunakan untuk mengukur
suhu dan kelembaban udara. Sensor ini memiliki tingkat stabilitas yang sangat
baik. Fitur kalibrasi yang terdapat pada sensor ini juga sangat akurat. Dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat dan kemampuan anti-interface, sensor ini
merupakan sensor yang memiliki kualitas terbaik. Sensor tersebut banyak
digunakan pada aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban karena
memiliki transmisi sinyal hingga 20 meter dengan ukuran yang kecil. Rentang
jarak pengukuran untuk pengukuran kelembaban adalah 20-90% RH dengan
akurasi ± 5% RH sedangkan untuk rentang pengukuran suhu adalah 0-50°C
dengan akurasi ± 2°C (Tandiono, 2016). Sensor DS18B20 merupakan sensor
digital yang memiliki 12-bit adc internal. Sangat presisi, sebab jika tegangan
referensi sebesar 5 volt, maka akibat perubahan suhu, ia dapat merasakan
perubahan terkecil sebesar 5/(212-1) = 0.0012 volt. Pada rentang suhu -10 sampai
+85 derajat celcius, sensor ini memiliki akurasi +/-0.5 derajat. Sensor ini bekerja
menggunakan protokol komunikasi 1-wire (one-wire) (Gunawan, 2013).

2.4 Sistem IoT (Internet of Things)


Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan
sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti
berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia
nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk
benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui
sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Thingss
mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi
virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Thingss awalnya
disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-
ID Center di MIT (Hafiz, 2017).

5
6

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan di Laboratorium Fisika Gelombang
FMIPA USU untuk kontruksi alat pemicu pertumbuhan jamur tiram berbasis ELF.
Pengaplikasian dan pengujian performa alat terhadap keefektivitas produksi jamur
tiram di Sekretariat Schneider Team USU Jl. Abd. Hakim Susuk XII.

3.2 Prosedur
3.2.1 Persiapan Bibit Jamur Tiram
Menyediakan bibit pada petani jamur setempat. Membuat baglog jamur pada
petani jamur setempat sebanyak 117 buah baglog dengan ukuran sebesar 700 gr.

3.2.2 Persiapan Media Tanam Jamur Tiram


Medium tumbuh jamur dibuat dari 25 kg serbuk kayu (kayu sengon laut 60%
dan karet 40%), yang kemudian dicampur rata dengan bekatul 5 kg, tepung jagung
0,75 kg, kapur 0,75 kg dan air hingga kelembabannya ± 30%. Medium yang sudah
dicampur tersebut kemudian dimasukkan kedalam plastik polypropilen dan
ditimbang agar beratnya seragam, kurang lebih 700 gram dengan tinggi 20 cm.
Kemudian dipadatkan dengan ujung plastik diikat dengan karet gelang dan
dikomposkan selama 8 jam. Medium tumbuh jamur tiram disterilkan didalam
drum pasteurisasi dengan uap air panas pada suhu (80-90)oC selama 24 jam.
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan drum minyak yang pada bagian
bawahnya dipasang saringan untuk memisahkan antara bagian air dan medium
tanam. Sebelum diinokulasikan dengan bibit jamur, media (log) didinginkan
terlebih dahulu selama 12 jam hingga suhunya mencapai 35-40oC. Penanaman
bibit atau inokulasi adalah sebuah kegiatan untuk menanam 5 gram bibit jamur
kedalam media tanam yang telah disiapkan. Inokulasi ini dilakukan dengan cara
menaburkan bibit pada permukaan medium menggunakan sendok pada ruangan
yang steril (telah disemprot dengan alkohol). Medium yang telah diberi label
diletakkan pada rak inkubasi dalam posisi berdiri. Setelah medium ditumbuhi
miselium yang memerlukan 30-40 hari sejak penginokulasian, kertas koran dapat
dibuka dan medium dapat diletakkan diruang pemeliharaan. Untuk mengetahui
kelembaban dan suhu dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan sensor
DHT11 dengan tahap kelembaban adalah sekitar 95-100%, dan suhu sekitar 15oC-
34oC untuk kisaran suhu dan suhu optimum untuk tumbuh adalah 28oC.

3.2.3 Pemerliharaan dan Analisis Tanaman Jamur Tiram


Jamur yang sudah didiamkan selama 7 hari pada tahap inkubasi
dikelompokkan menjadi 3 kelas. Kelas kontrol (K), dimana kelas ini mendapatkan

6
7

paparan medan magnet alamiah, diberikan baglog sebanyak 9 baglog, Kelas


Eksperimen 1 dengan pemaparan sebesar 100 μT (E1) diberikan sebanyak 36
baglog, kelas Eksperimen 2 dengan pemaparan sebesar 300 μT (E2) diberikan
sebanyak 36 baglog, kelas Eksperimen 3 dengan pemaparan sebesar 500 μT (E3)
diberikan sebanyak 36 baglog, dan kelas Eksperimen 4 dengan pemaparan sebesar
700 μT (E4) diberikan sebanyak 36 baglog dengan pemaparan selama satu hari
dengan intensitas waktu pemaparan divariasi dengan waktu 10 menit, 30 menit,
50 menit dan 70 menit sehari, maka dilakukan pemeliharaan dalam ruang
pemeliharaan dengan suhu optimumnya adalah 22oC-25oC, serta kelembaban
sekitar 80-95% yang dapat diamati setiap dua kali sehari. Jika suhu terlalu tinggi
dan kelembapan terlalu rendah dapat dilakukan penyiraman dinding kumbung
untuk menjaga kelembaban medium tumbuh dan jika kelembapan terlalu tinggi
dapat dijaga dengan membuka pintu kumbung selama 2-3 jam.

3.2.2 Pembuatan Konsep Teknologi ELF Terintegrasi Sensor DHT11


Sebelum membuat konsep teknologi pemicu pertumbuhan jamur tiram yang
terintegrasi oleh sistem monitoring suhu dan kelembaban berbasis IoT (Internet
Of Things) adapun hal yang dilakukan yaitu pembelian komponen-komponen
yang dibutuhkan untuk membuat alat seperti pembangkit sinyal gelombang ELF,
sensor DHT11, sensor DS18B20, arduino uno, PSA, LCD 16 x 2, kabel, plastik
polypropilen, dan selang pipa
Setelah itu, dilakukan suatu perencanaan pembuatan alat dengan dibentuknya
sistem pemicu gelombang elektromagnetik untuk mempercepat laju pertumbuhan
jamur tiram yang telah didesain dan dirancang dengan menggunakan aplikasi MS.
Visio 2007 untuk di konstruksi yang mana konsepnya seperti Gambar 3.1, dengan
mengintegrasikan sensor 2in1 pada satu kontrol arduino uno yang disupplai oleh
PSA berbasis sistem IoT dengan bahan yang diperlukan yaitu bibit jamur tiram
putih, serbuk kayu (kayu sengon laut 60% dan karet 40%), bekatul, tepung
jagung, kapur, dan air.

Sensor DHT11
Sistem Internet Of
Things

PSA

Jamur Tiram Putih

Gelombang ELF yang


Air Termagnetisasi Dipancarkan

Gambar 3.1 Skema Prototipe Alat Pemicu Pertumbuhan Jamur Tiram

7
8

3.3 Teknik Pengujian


- Variabel bebas : Variasi kuat medan magnet ELF dan lamanya pemaparan
gelombang elektromagnetik pada jamur tiram.

- Variabel terikat : Pengujian sifat performa teknologi pemicu dan pengontrol


pertumbuhan jamur tiram berbasis ELF meliputi uji suhu, kelembaban, dan
pertumbuhan jamur dari beberapa hari (panjang, tebal dan berat) serta
kandungan nutrisi (karbohidrat, protein dan lemak).

- Variabel Kontrol : Jenis sensor suhu dan kelembaban yang digunakan yaitu
sensor DHT11, dan jenis jamur yang digunakan jamur tiram putih.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Variabel penelitian pada proses pemicu dan pengontrol pertumbuhan jamur
tiram berbasis ELF dan sensor DHT11 yang terintegrasi Sistem IoT antara lain
kekuatan medan magnet dan pengujian lamanya pemaparan gelombang EM pada
Tabel 3.1 yaitu :
Tabel 3.1 Besar Kuat Medan Magnet Pada Jamur Tiram Terhadap Pertumbuhan
yang Dihasilkan
Kekuatan Medan Magnet Lamanya Hari yang Dideteksi
(μT) (Hari)
0
100
300 1 sampai 70 menit/hari
500
700
Sedangkan untuk karakterisasi alat pemicu gelombang ELF pada jamur tiram
meliputi : suhu, kelembaban, pertumbuhan fisis jamur tiram (panjang, berat dan
tebal) dan nutrisi (karbohidrat, protein dan lemak).

3.5 Analisa Data


Analisis data dilakukan dengan Analisis Variansi (ANAVA) untuk melihat
pengaruh gelombang elektromagnet yang dihasilkan ELF pada jamur tiram
dengan tingkat pemaparan kuat medan magnet yang berbeda terhadap respon
pertumbuhan jamur tiram dan perlakuan yang diberikan oleh variabel terhadap
lamanya pemaparan yang diberikan terhadap sifat fisis dan nutrisi (gizi) jamur
tiram yang dihasilkan sebagai teknologi prapanen dalam peningkatan kualitas dan
kuantitas jamur tiram yang ekonomis, praktis, efektif, dan ramah lingkungan,
untuk menguji hipotesisnya dengan melihat dari data hasil percobaan. Sedangkan
untuk pengujian efektivitas dan efisiensi sistem ELF yang terintegrasi oleh IoT
yang dideteksi diolah ke dalam rumus empiris, kemudian data dari perhitungan
disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik.

8
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang Diperlukan 2.540.000
2 Bahan Habis Pakai 2.640.000
3 Perjalanan 570.000
4 Lain-lain 1.700.000
Jumlah 7.500.000

4.2. Jadwal kegiatan


Bulan ke-
No Kegiatan I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
administrasi dan
peralatan
penelitian
2. Pemilihan Bahan,
Alat dan Sampel
Jamur Tiram
3. Konstruksi
Teknologi Pemicu
Pertumbuhan
Jamur Tiram
Menggunakan
ELF yang
Terintegrasi
Sensor Suhu dan
Kelembaban
Berbasis IoT
4. Performa dan
Analisis
Teknologi Pemicu
Jamur Tiram
Dengan ELF di
Skala Lab dan
Pilot Di Daerah
Susuk XII
5. Analisa data
6. Laporan akhir

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, F Sudarti & Alex, H 2018. Analisis Dampak Paparan Medan Magnet
Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap Pertumbuhan Tanaman.
Seminar Nasional Pendidikan Fisika, vol 3(1) : 46-51
Gunawan, F Irawan, I & Wachid, A 2013. Perancangan Sistem Pengendali Suhu
dan Kelembaban untuk Budidaya Jamur Kuping. Jurnal Performa, vol
12(1):33-38
Hafiz, A Fardian & Aulia, R 2017. Rancang Bangun Prototipe Pengukuran dan
Pemantauan Suhu, Kelembaban serta Cahaya Secara Otomatis Berbasis Iot
pada Rumah Jamur Merang. Jurnal Online Teknik Elektro, vol 2(3):51-57
Handoko, 2017. Analisis Dampak Paparan Medan Magnet Extremely Low
Frequency (ELF) Pada Biji Cabai Merah Besar Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum.L). Jurnal Pembelajaran
Fisika, vol 5(4):370-377.
Matondang, G 2018. Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus) Pada Media Sabut Kelapa Sebagai Substitusi Serbuk
Gergaji. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara.
Rebriyanto, P & Ahmad, R 2017. Rancang Bangun Sistem Kontrol dan
Monitoring Kelembaban dan Temperature Ruangan Pada Budidaya Jamur
Tiram Berbasis Internet Of Things. Jurnal Kajian Teknik Elektro, vol 2(2)
: 37-48
Tandiono, A Moch, R & Aziz, M 2016. Pengendalian Suhu dan Kelembaban
pada Budidaya Jamur Tiram dengan Menggunakan Metode Kontrol
Logika Fuzzy. Jurnal EECCIS, vol 10(1):16-19
Wahidah, B & Firman, A 2015. Perbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk
Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus). Jurnal Ilmiah Biologi Biogenesis, vol 3(1):11-15
Wijayanto, T Bagus, J Dwa, D & Arya, D 2015. Penerapan Metode Very Low
Frequency Electromagnet (VLF-EM) Untuk Menafsirkan Bidang
Longsoran, Studi Kasus Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol 16(3) ):11-15
Wulandari, M Sudarti Rifati, 2017. Pengaruh Induksi Medan Magnet Extremly
Low Frequency (ELF) Terhadap Pertumbuhan Pin Heat Jamur Kuping
(Auricularia auricula). Jurnal Pembelajaran Fisika, vol 6(2): 181-188

10
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anisyah Siahaan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Fisika S1
4 NIM 160801065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Berastagi, 8 September 1998
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Schneider Team USU Anggota Kementerian 2018/Sekarang di
Informasi USU
2 UKMI Al Falak Anggota 2018/Sekarang di
USU

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


Instituti Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 3 LKTI HMJ FKM USU 2018
2 Juara 2 LKTIN Stipap Medan 2018
3 Finalis 10 Besar LKTI Gets ID Univ Jambi 2018
4 Juara 3 LKTIN Stipap Stipap 2018
5 Juara Harapan I LKTIN IBCE ITB 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan proposal Tanoto Student Research Award 2019.

Medan, 25 Februari 2018


Ketua Tim,

(Anisyah Siahaan)

11
12

1.2 Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Soni Febriga Saragih
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Ilmu Komputer S1
4 NIM 161401121
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gudang Garam, 21 Februari 1998
6 E-mail mailto:SoniFebriga@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 IMAS USU Ketua Divisi 2018/Sekarang di
Informasi dan USU
Hubungan Masyarakat
2 IMILKOM Anggota 2018/Sekarang di
Fasilkom USU

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


Instituti Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 3 LKTIN HMI FKM USU 2018
2 Bronze Medal i Envex UniMap 2018
3 Special Award i Envex Canada 2018
4 Juara 3 LKTIN UMI 2018

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan proposal Tanoto Student Research Award 2019.

Medan, 25 Februari 2018


Anggota Tim,

(Soni Febriga Saragih)

12
13

1.3 Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ihya Ainun Fikri
2. Jenis Kelamin Laki Laki
3. Program Studi Ilmu Komputer S1
4. NIM 161401021
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail mailto:Ihyaainunfikri123@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 IMILKOM Anggota 2018/Sekarang di
Fasilkom USU

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara III OSN Studi Komputer Pemko Sibolga 2013
2 Juara 1 Desain Poster Pemkot Sibolga 2013
3 Peserta Terbaik Putra Pesantren SMAN 2 2014
Kilat
4 Juara Harapan I LKTIN - 2014
Mukhlisin Hand 4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan proposal Tanoto Student Research Award 2019.

Medan, 25 Februari 2018


Anggota Tim,

(Ihya Ainun Fikri)

12
14

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Drs. Syahrul Humaidi, MSc.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Fisika
4 NIP/NIDN 196505171993031009/0017066501
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat Email
7 Nomor Telephone/HP

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S-2/Magister S-3/Doktor
Nama Institusi USU UTM USU
Jurusan Prodi Fisika Material Material Science Fisika Material
Tahun Masuk-Lulus 1984 - 1991 1997 - 2000 2009 – 2015

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Fisika Matematika Wajib 4
2 Fisika Dasar Wajib 2
3 Elektrodinamika Wajib 4
4 Fisika Superkonduktor Wajib 2
5 Kalkulus dan Anal. Geo Wajib 2
6 Metode Penelitian Wajib 2
Teori Keramik dan Wajib 3
7
Superkonduktor
8 Manajemen Material Wajib 2
9 Seminar Proposal Wajib 3

C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pembuatan Bahan
Baku Superkonduktor PNBP FMIPA USU
1 2012
Thallium Kuprum Oksida 2012
(Tl2Ba2CaCu2O8-δ),
Pengaruh Penambahan
Cr2O3 Terhadap
Peningkatan Temperatur
2 PDD-Dikti RI 2014
Kritis dan Kestabilan Fasa
Superkonduktor Suhu
Tinggi (Tl2Ba2CaCu2O8-δ)
Pembuatan Bahan
Superkonduktor Suhu
3 BPPTN-USU 2016
Tinggi (Tl1Pb1-xMx)Sr2Ca2
Cu3 O9-δ (x:0, 0.1, …,0.9)
4 Penggunaan Bismut Oksida TALENTA-USU 2017

14
15

Sebagai Bahan
Superkonduktor Suhu
Tinggi Dengan Metode
Konvensional

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian Kepada
No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Penyuluhan Tentang Energi
Terbarukan pada guru dan
1 PNBP FMIPA 2012 2012
siswa SMA Swasta Dharma
Pancasila Medan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan proposal Tanoto Student Research Award 2019.

Medan, 25 Februari 2018


Dosen Pendamping,

(Dr. Syahrul Humaidi, M.Sc)

15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya

Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Pembangkit Sinyal
1 unit 300.000 300.000
ELF
- PSA 1 unit 110.000 110.000
- Osiloskop Mini 1 unit 120.000 120.000
- Sensor DHT11 5 unit 25.000 125.000
- Sensor DS18B20 5 unit 25.000 125.000
- Arduino Uno 3 buah 150.000 450.000
- Perangkat Wirelless
1 Unit 250.000 250.000
(IoT)
- Multimeter Digital 1 unit 120.000 120.000
- Saringan 1 paket 100.000 100.000
- Lem akrilik 1 buah 150.000 150.000
- Kabel penjepit buaya 20 Pasang 5.000 100.000
- Selang Kecil 2 meter 20.000 40.000
- Gunting 1 unit 50.000 50.000
- Solder Gun 1 unit 100.000 100.000
- Solder Glue 1 unit 150.000 150.000
- Timah 2 gulung 50.000 100.000
- Lem Tembak 2 batang 25.000 50.000
- Mikrometer Sekrup 1 unit 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 2.890.000
Harga Satuan
2 Bahan Habis Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Benih Jamur Tiram 15 kotak 60.000 900.000
- Kayu Sengon 2 kg 60.000 120.000
- Bekatul (Baglog) 35 Bekatul 20.000 700.000
- Tepung Jagung 4 kg 20.000 80.000
- Kapur 3 botol 60.000 180.000
- Aquadest (H2O) 30 L 5.000 150.000
- Alkohol 96% 5L 30.000 150.000
- Plastik Polypropilen 3 paket 40.000 120.000
- Karet Gelang 1 paket 40.000 40.000
- Masker 1 Pack 70.000 70.000
- Sarung Tangan 1 Pack 70.000 70.000
- Kertas A4 1 Rim 50.000 50.000
- Kertas Label 1 bungkus 10.000 10.000
SUB TOTAL (Rp) 2.640.000
Harga Satuan
3 Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Biaya pengiriman dari
1 kali 170.000 170.000
pembeli komponen
- Akomodasi pembelian
2 orang 50.000 100.000
sampel benih jamur

15
17

- Akomodasi perjalanan
2 orang 100.000 200.000
pengujian sampel
- Akomodasi preparasi
2 orang 50.000 100.000
alat pemicu
SUB TOTAL (Rp) 570.000
Harga Satuan
4. lain-Lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Administrasi, Laporan
- 200.000 200.000
Akhir, Poster, Seminar
- Sewa Laboratorium
Fisika Gelombang 5 bulan 300.000 300.000
FMIPA USU
- Uji Protein 10 sampel 40.000 400.000
- Uji Karbohidrat 10 sampel 40.000 400.000
- Uji Lemak 10 Sampel 40.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 1.700.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 7. 500.000
Terbilang (Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

17
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
Penyewaan laboratorium,
Koordinir studi literatur,
Persiapan alat dan bahan,
Fisika
Anisyah Siahaan Mengkordinir anggota
1 S-1 Materia 8
160801065 sesuai kerja masing-
l
masing, dalam
pembuatan teknologi
pemicu jamur tiram
Analisis pengujian data
performansi teknologi
Soni Febriga Ilmu pemicu dan pengontrol
2 Saragih S-1 Kompu 6 pertumbuham jamur
161401121 ter tiram berbasis ELF
terhadap sifat fisis dan
kandungan gizinya
Kontruksi dan
Pemrograman Teknologi
pemicu dan pengontrol
Ilmu pertumbuham jamur
Ihya Ainun Fikri
3 S-1 Kompu 6 tiram berbasis ELF yang
161401021
ter terintegrasi sensor suhu
dan kelembaban yang
ditampilkan di Sistem
IoT

18
19

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKANTINGGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. dr. T. Mansyur No. 9 Kampus USU Medan 20155
Telepon: 061-8211633, 8216575 Fax: 061-8219411, 8211822, 8211766
Laman: usu.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anisyah Siahaan


NIM 160801065
program studi : Fisika S-1
Fakultas : MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Tanoto Student Research Award (TSRA)
saya dengan judul “Inovasi Teknologi ELF (Extreamly Low Frequency) Sebagai
Pemicu Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Tanaman Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus) Yang Terintegrasi Oleh Sensor Kelembaban Dan Suhu Berbasis IoT
(Internet Of Things)” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Medan, 25 Februari 2019


Mengetahui Yang Menyatakan
Wakil Dekan I Bidang Akademik
Kemahasiswaan dan Alumni

(Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc) (Anisyah Siahaan)


NIP. 196301231990032001 NIM. 160801065

19

Anda mungkin juga menyukai