Anda di halaman 1dari 14

i

PROPOSAL PROGRAM TEKNOLOGI FOR INDONESIA(TFI)

JUDUL PROGRAM

PENGOLAHAN TRIKLORO PHENOL PADA LUMPUR LAPINDO


MENJADI BAHAN DASAR DESINFEKTAN GUNA MENINGKATKAN
NILAI PRODUKTIFITAS HASIL PANEN PETANI

Diusulkan oleh :

Dwi Ayu Karlina (1112100036) Angkatan 2012


Fitria Wahyu Kurniawati (1412100011) Angkatan 2012

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2014
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAM PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBARiii
DAFTAR TABEL iv
RINGKASAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Luaran yang Diharapkan 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.5.1 Manfaat bidang Sosial……………………………………….2
1.5.2 Manfaat Bidang Teknologi…………………………………2
1.5.3 Manfaat Bidang Ekonomi…………………………………...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Lumpur Lapindo 2
2.2 Fenol dan Trikloro phenol 3
2.3 Aktifitas Senyawa pada Desinfektan 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 4
3.1 Waktu dan tempat penelitian 4
3.2 Alat dan bahan 4
3.3 Tahap-tahap penelitian 4
BAB IV BIAYA DAN KEGIATAN 4
3.1 Waktu dan tempat penelitian 4
3.2 Alat dan bahan 4
3.3 Tahap-tahap penelitian 4
BAB IV BIAYA DAN KEGIATAN 7
4.1 Anggaran Biaya 7

ii
4.2 Jadwal Kegiatan 8

DAFTAR PUSTAKA 8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 2

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai produk pertanian di Jawa 2


Tabel 2.1 Beberapa kandungan lumpur lapindo 2
Tabel 4.1 Angran Biaya Penelitian 7
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan penelitian 8

iii
ABSTRAK

Adanya kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan oleh PT


Lapindo di wilayah Sidoarjo pada praktiknya mengalami kesalahan sehingga
menyebabkan adanya semburan lumpur yang muncul secara tiba-tiba dan kini
semburan tersebut semakin meluas. Lumpur tersebut mengandung limbah
berbahaya. Namun sampai saat ini, pengolahan lumpur lapindo sangat sedikit
dalam penggunaannya. Lumpur tersebut mengandung banyak senyawa-senyawa
kimia, salah satunya adlah trikloro phenol. Senyawa ini merupakan limbah
beracun yang berbahaya. Oleh Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk pengolahan limbah ini. Disamping itu, dalam peningkatan produktifitas
petani diperlukan desinfektan yang salah satu kandungan didalamnya adalah
senyawa fenol. Sehingga adanya persamaan senyawa antara keduanya maka
dibuatlah pengolahan trikloro phenol menjadi bahan dasar desinfekta. Pembuatan
bahan desinfektan ini dapat dilakukan dengan cara melalui pengekstrakan lumpur
lapindo yang sebelumnya telah dilakukan filtrasi untuk memisahkan padatan dan
cairan lumpur lapindo. Kemudian, dilakukan destilasi untuk mendapatkan
senyawa fenol dan dilarutkan ke dalam air. Setelah itu, dilakukan pembuatan
variasi konsentrasi yang ada di dalamnya untuk menentukan prosentasi yang
paling efektif dalam membunuh kuman dengan cara uji desinfekta pada bahan
sayuran. Dengan demikian, dapat diketahui bahawa konsentrasi tertentu yang
terdapat dalam larutan trikloro phenol dapat membunuh kuman dan ssebagai
bahan dasar desinfektan.
Kata Kunci : Peptisida, trikloro phenol, Lumpur Lapindo

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia dalam menjalani aktivitas kehodupannya membutuhkan


energi. Energi yang bersumber dari berbagai elemen sudah mulai
dikembangkan oleh ilmuwan tak terkecuali energi listrik, hamper setiap
peralatan yang digunakan umat manusia membutuhkan energi listrik
sedangkan sumber pembangkit energi listrik sekarang mayoritas didominasi
minyak bumi yang terbuat dari fosil hewan dan tumbuhan terendap didalam
bumi selama jutaan tahun sehingga kesediaan minyak bumi di alam terbatas
dan akan habis pada saatnya. Selain itu minyak bumi selama pengolahannya
mengeluarkan polutan seperti gas karbondioksida dan memiliki dampak
negative seperti pemicu pemanasan global, efek rumah kaca, sekaligus
penyebab hujan asam. Oleh karena itu, pengembangan energi alternative
dengan sumberramah lingkungan dibutuhkan untuk menopang kebutuhan
energi.

Energi alternative menjadi tuntutan- demi memenuhi kebutuhan kehidupan


seiring semakin padatnya penduduk. Diantara energi alternative yang
dikembangkan berupa pemanfaatan energi yang tidak digunakan seperti
biomassa, gelombang, bandul, panas bumi dan mekanik. namun, penelitian
mengenai energi terbarukan terlalu focus pada hal berskala besar seperti
gelombang dan panas bumi. Oleh karenanya, penelitiaan pemanfaatan energi
berskala kecil dibutuhkan seperti energi mekanik. piezoelektrik merupakan
tranduser yang mampu memanfaatkan energi mekanik menjadi energi listrik.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memanfaatkan piezoelektrik secara maksimal?
2. Dimana saja piezo station dapat diimplementasikan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan


dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memahami pemanfaatan piezoelektrik.
2. Mengetahui implementasi piezo elektrik

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan piezoelektrik secara maksimal
2. Artikel ilmiah mengenai pemanfaatan piezo elektrik
3. Draft paten metode implementasi piezo station
4. Ikut serta dalam seminar ilmiah nasional

1.5 Manfaat Penelitihan

1.5.2 Bidang transportasi


1. Dapat mengubah kemacetan menjadi energi.
1.1.3 Bidang Ekonomi
1. Dapat menurunkan biaya perawatan sumber energi
1.1.4 Bidang energi
1. Dapat menjadi sumber daya alternative ramah lingkungan
terbarukan
2. Dapat meningkatkan produktivitas fasilitas umum dengan
memanfaatkan alokasi dana
3. Dapat meningkatkan pendapatan perkapita daerah apabila
pruduktivtas fasilitas meningkat.
4. Sebagai referensi bahan penelitian untuk dikembangkan lebih
lanjut dalam energi terbarukan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

merupakan hal pokok yang menopang kehidupan manusia di dunia.


Motivasi manusia dalam pencarian energi baru didorong oleh situasi global
yang mengindikasikan cadangan energi fosil di bumi semakin menipis karena
sifatnya yang tak terbarukan. Sebagai alternatif keterbatasan energi fosil,
manusia mencoba menciptakan suatu alat pemanen energi (energy harvesting).
Piezoelectric dapat diaplikasikan untuk pemanen energi dengan memanfaatkan
energi kinetik karena sifat bahan piezoelectric yang dapat mengubah kinetik
menjadi listrik (Widodo, Kirom, & Qurthobi, 2017).
Dalam praktiknya, piezoelektrik sering digunakan untuk mengisi baterai
yang selanjutnya akan digunakan untuk keperluan yang sesuai. Beberapa alat
telah dibuat untuk mengisi baterai menggunakan piezo elektrik seperti lantai
piezoelektrik, polisi tidur piezoelektrik, pembangkit listik tenaga hujan, serta
sebagai catu daya tambahan dalam mobil (Almanda, Dermawan, Ramadhan,
Diniardi, & Fajar, 2015; Hendriawan & Happyanto, 2014; Widodo dkk., 2017;
Yulia, Putra, Ekawati, & Nugraha, 2016).
Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja piezoelektrik, salah
satunya adalah frekuensi. Frekuensi berperan dalam seberapa banyak tegangan
yang akan timbul dalam selang waktu tertentu (Damjanovic, 1997).

2
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh 1 orang dan dilaksanakan selama satu hari
untuk pengambilan sampel lumpur lapindo yang akan diteliti di lumpur lapindo
Sidoarjo. Dilanjutkan dengan penelitian di laboratorium Kimia Organik di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selama 5 bulan untuk melakukan uji
kandungan, ekstraksi trikloro phenol lumpur lapindo, sayuran.

3.2 Alat dan bahan

Pada penelitian ini, alat dan bahan yang digunakan adalah mikroskop,
tabung reaksi, bunsen, buret, gelas ukur, corong pisah, timbangan analitik, statif,
sendok tanduk, erlenmeyer, corong gelas, pipet tetes, labu didih, steal head,
kondensor, labu penampung destilat, thermometer, lumpur lapindo, spiritus, dan
H2O.

3.3 Tahap-tahap Penelitian

A. Pengambilan sampel dari semburan lumpur lapindo Sidoarjo

Dalam tahap ini, akan diambil lumpur dari semburan lumpur lapindo di
Sidoarjo. Lumpur lapindo yang diambil adalah lumpur lapindo yang masih basah.
Lumpur tersebut akan dimasukkan pada tabung reaksi yang kemudian akan
dilanjutkan pada uji laboratorium. Namun, hal yang terpenting adalah mengukur
massa awal yang digunakan pada penelitian ini.

B. Pemisahan campuran padatan silikat dari lumpur lapindo


Lumpur yang berasal dari sampel terbagi menjadi dua yaitu berupa
padatan dan cairan sehingga perlu dilakukan pemisahan campuran yaitu dengan
cara filtrasi. Hal ini menyebabkan silikat yang berupa padatan akan mengendap.
Selain itu, senyawa lain seperti barium, arsen, boron, timbal, sianida bebas, arsen,
trikloro phenol, akuades akan larut dalam suatu larutan.
C.Ekstraksi Trikloro phenol
Langkah selanjutnya adalah pengesktrakan trikloro phenol pada larutan
hasil filtrasi yang akan dilakukan dengan cara destilasi biasa pada suhu 181,5°C
lalu dilanjutkan proses pelarutan trikloro phenol pada pelarut air. Sementara itu,
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur
sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur
kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika
temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan
kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur
timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola
yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan temperatur
baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur dari dalam kelarutan fenol

3
aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan
tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan
bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan
berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka
komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat
dicampur dengan sempurna.
D. Pembuatan variasi konsetrasi pada larutan trikloro phenol
Dalam penentuan larutan yang cocok dengan bakteri, maka dibuatkan
terlebih dahulu beberapa larutan yang berbeda konsentrasi sehingga
menyebabkan suatu larutan tersebut mempunyai kepekatan tertentu. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengencerkankan suatu larutan atau dengan menambah
konsentrasi trikloro phenol pada larutan tersebut. Ketika suatu larutan ditambah
konsentrasi kandungan didalamnya yaitu trikloro phenol maka konsentrasi
trikloro phenol didalamnya akan bertambah sehingga lartan tersebut dapat
dikatakan semakin pekat, namun apabila dilakukan pengenceran dengan cara
menambah konsentrasi pelarutnya yaitu air maka larutan tersebut akan menurun
konsentrasinya. Konsentrasi yang akan dibuat adalah 0.5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%.
Hal ini dikarenakan fenol merupakan bahan antibakteri yang cukup kuat untuk
membuat mati kuman-kuman.
E. Uji Desinfektan
Setelah didapatkan suatu larutan yang berbeda-beda konsentraisnya maka
dilakukan uji desinfektan pada mikroba tertentu, yaitu dengan cara meneteskan
larutan trikloro phenol pada plat yang telah diberi mikroba, dan diamati mikroba
tersebut mati dengan menggunakan konsentrasi berapa.

start

Diambil sampel lumpur lapindo

Lumpur difiltrasi

Cair (Larutan trikloro phenol dan senyawa


Padatan silikat lain)

Cairan didestilasi pada suhu 181,5°C

Trikloro phenol

Trikloro phenol dilarutkan dengan air

4
Pembuatan variasi
konsentrasi

Penambahan konsentrasi pelarut Penambahan konsentrasi TCP


(pengenceran) (pemekatan)

Uji desinfektan

Finish

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Angaran Biaya

Angran biaya yang digunakan untuk melakukan penelitihan ini adalah


sebagai berikut :

Tabel 4.1 Angran biaya penelitian

No. Rancangan Biaya Total (Rp.)


1 Peralatan penunjang 700000

2 Barang habis pakai 150000


3 Perjalanan 125000
4 Lain-lain 25000
Total Biaya 1000000

4.2 Jadwal Kegiatan


Program ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan sebagi berikut ,
Kegiatan akan dilakukan pada bulan pertama pendanaan kemudian dilanjutkan
dengan bulan berikutnya sesuai deengan Tabel Pelaksanaan Kegiatamn dibawah
ini .

Tabel 4.2 Jadwal kegiatan penelitian

5
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J. 1992. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.


Jawa Pos. 25 September 2006.
Jurnal dinamika Teknik Sipil Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 67-75.
Noerwarsito, Totok. 2006. Blok Lempung Porits. Surabaya: Laboratorium
Struktur-Arsitektur ITS.
Riswiyanto, 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Siswandono dan Soekardjo. 1995. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga
University Press. Halaman 544.

Sitorus, Marham. 2010. Kimia Organik Umum. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Setyowati, Edhi Wahjuni. 2009. Lapindo sebagai Campuran untuk Meningkatkan
Kekuatan Genteng Keramik. Jurnal Rekayasa Sipil / Volume 3, No.1
-2009 ISSN 1978-5658.
Warta HKTI, No. 16 Tahun XIV, 1997.
Wiryasa, Ngk. Made Anom. Wayan Sudarsana. 2009. Pemanfaatan Lumpur
Lapindo sebagai Bahan Substitusi Semen dalam Pembuatan Bata Beton
Pejal. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Volume 13, No.1, Januari 2009.

6
LAMPIRAN

LAMPIRAN I BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

A. Identitas Diri Ketua


1 Nama Lengkap Fitria Wahyu Kurniawati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 KIMIA
4 NRP/NIDN 1412100011
5 Tempat Tanggal Lahir Kediri, 08 Nopember 1994
6 E-mail fitriawahyuk@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085645765266

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PTN
Nama Institusi SDN SMPN SMAN 2 Institut Teknologi
Pandansari 1Purwoasri Pare Sepuluh Nopember
1 Surabaya

7
Jurusan - IPA KIMIA
Tahun Masuk- 2000-2006 2006-2009 2009-2012 2012-Sekarang
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
“FOREX” Formalin
UNDIP,
Eksperiment sebagai
1 PIMNAS Tembalang
usaha uji makanan
Semarang
berformalin
“Bahaya Aduktif Pada Kimia FIPA
2 Workshop Tecnopreneur
Makanan” ITS

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
UIN Syarif Hidayatullah
1 Juara 2 2014
Jakarta
2 Juara Terfavorit PIMPI IPB 2014
3 Juara Writing day KIMIA 2013

A. Identitas Anggota
1 Nama Lengkap Dwi Ayu Karlina
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi S1 Fisika
4 NRP/NIDN 1112100036
5 Tempat Tanggal Lahir Sidoarjo, 08 Nopember 1994
6 E-mail dwiayukarlina@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085730358736

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA PTN
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN 1 Institut
Kemangsen Wonoayu Wonoayu Teknologi
I Sepuluh
SDN Nopember
Tanggul II
Jurusan - - IPA FISIKA
Tahun Masuk- 2000-2006 2006-2009 2009-2012 2012-

8
Lulus Sekarang

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

LAMPIRAN II

ANGGARAN DANA

PERALATAN PENUNJANG
1 Uji desinfektan pada 5 sampel 10000 50000
bakteri
2 Plat tetes 5 buah 15000 75000
3 Lumpang dan alu 4 buah 20000 80000
4 Uji titik didih pada 5 buah 60000 300000
proses destilasi sampel
Penyewaan 1 buah 195000 195000
Mikroskop
Sub Total 7000000
BAHAN HABIS PAKAI
5 Sayuran 5 kg 15000 75000
6 Spiritus 5L 15000 75000
Sub Total 150000
BIAYA TRANSPORTASI
7 Transportasi ke 50000
Sidoarjo
8 Pembayaran entry ke 2 orang 40000 50000
lumpur lapindo

9
9 Transportasi keliling 25000
Surabaya untu
mencari alat
Sub Total 125000
BIAYA LAIN-LAIN
10 Cetak Stiker 10 250 250000
Sub Total 25000
TOTAL 1000000

10

Anda mungkin juga menyukai