Anda di halaman 1dari 9

Paper 5: Assessing the Performance of the Health, Safety and Environment Management

System (HSE) using the Modified Balanced Scorecard Model

Andriyan Yulikasari, Arlita Dwi Agustine, Mohammad Syaifuddin

Latar Belakang
Profil Perusahan Saba Tire Cord Company in Zanjan
Dasar Hukum dan Referensi
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
A. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Arlita)
B. Perencenaan
1. Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko
2. Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lain
3. Target (Sasaran) dan Program-Program K3

C. Penerapaan
1. Sumber Daya, Peran, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab
Berdasarkan pasal 87 (1): UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
dinyatakan bahwa setiap perusahaan wajib merapkan Sistem Manajemen K3 yang
terintegrasi dengan system manajemen perusahaan. Sedangkan ketentuan mengenai
penerapan system manajemen K3 diatur dalam Permenaker RI No. Per.05/MEN/1996
tentang system manajemen K3.
Terkait komitmen penerapan K3 didalam perusahan harus dijamin dari puncak
pimpinan (top management) dengan menyediakan sumber daya yang memadai yang
diwujudkan dalam bentuk penempatan organisasi K3 pada posisi strategis,
penyediaan anggaran biaya, tenaga kerja dan sarana pendukung lainnya dalam bidang
K3, menempatan personil dengan tanggung jawab, wewenang dan kewajiban secara
jelas dalam menangani K3, perencanaan K3 yang terkoordinasi, dan penilaian kinerja
dan tindak lanjut K3.
Struktur hirarki kinerja sistem manajemen K3 di Perusahaan Saba Tire Cord
tergambar dalam Gambar 1 dan Tabel 1.
Gambar 1. Struktur Hirarki Kinerja Sistem Manajemen K3

Tabel 1. Struktur Kinerja Sistem Manajemen K3

Tolok Ukur Tanda Sub-Kriteria Tanda


Lingkungan A1 Produksi produk A11
Perawaran dan perbaikan lingkungan A12
Pembaharuan Kebijakan A13
Penyediaan pelatihan di lapangan A14
Proses Internal A2 Leadership dan komitmen dari Senior A21
Management
Penilaian identifikasi risiko dan A22
manajemen risiko
Run dan monitor program terjadwal A23
Pengembangan sasaran dan kebijakan A24
Audit dan peningkatan kriteria kinerja A25
Perubahan manajemen A26
Keuangan A3 Menyediakan sumber daya dan A31
mengelolanya
Memiliki kriteria tertentu dalam A32
penyediaan bahan baku
Integrasi modal A33
Dampak pada peningkatan laba tahunan A34
Pelanggan A4 Partisipasi staf dalam peningkatan kinerja A41
Outsoursing communication A42
Memelihara dan meningkatkan kesehatan A43
dan keselamatan tenaga kerja
Kepuasan staf A44
Meningkatkan kualitas produk A45
Growing dan learning A5 Personal training A51
Pendokumentasian dan control dokumen A52
Tetap up to date dengan program A53
pelatihan

2. Kelayakan, Pelatihan dan Pengetahuan


Pelatihan dilakukan dengan tujuan agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan
kemampuan mencegah kecelakan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada
ditempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja (Pusdiklat
SDA dan Kontruksi, 2017). Pelatihan dan kompetensi kerja dilakukan dengan
melakukan pengindentifikasian dan pendokumentasian standar kompetensi kerja K3.
Standar kompetensi kerja K3 dapat diidentifikasi dan dikembangkan sesuai
kebutuhan dengan menggunakan standar kompetensi yang ada, memeriksa uraian
tugas dan jabaran, menganalisis tugas kerja, menganalisis hasil inspeksi dan audit,
dan meninjau ulang laporan insiden. Hasil identifikasi kompetensi kerja tersebut
digunakan sebagai dasar penentuan program pelatihan yang harus dilakukan, dan
menjadi dasar pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja (Arifin
M dan Oktaviastuti B, 2014).
Dokumen terkait: P/SOP/K3/003-Prosedur Pelatihan K3

3. Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi


Perusahaan harus mempunyai prosedur yang menjamin bahwa informasi-
informasi K3 dikomunikasikan kepada dan dari karyawan maupun pihak lain terkait.
Keterlibatan dan konsultasi karyawan harus didokumentasikan dan disampaikan
kepada pihak lain yang berkepentingan. Dalam hal ini pengurus perusahaan harus
dapat menunjukkan komitmennya dalam pelaksanaan konsultasi, komunikasi dan
penyadaran pekerja pelaksanaan K3, dengan melibatkan seluruh unsur pekerja dan
pihak-pihak lain yang terkaitkan dalam pelaksanaan dan penerapan, pemeliharaan dan
pengembangan SMK3 (Pusdiklat SDA dan Kontruksi, 2017). Untuk hal tersebut,
pekerja atau karyawan harus:
1. Berperan aktif dalam pengembangan dan evaluasi kebijkan dan prosedur
berkaitan dengan pengendalian risiko
2. Diberi informasi tentang wakil karyawan dalam bidang K3 dan penanggungjawab
dalam bidang K3
3. Pelatihan Kompetensi Kerja
Komunikasi dua arah menjadi hal yang penting dalam penerapan K3 agar
tercapainya efektivitas penerapan K3. Melalui komunikasi, semua bentuk pelaporan
dan kegiatan di SMK3 akan didokumentasikan. Prosedur penting untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengkomunikasikan hasil pelaksanaan SMK3, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang menajemen ke semua pihak yang mempunyai tanggung jawab dalam
kinerja K3
2. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar
perusahaan
3. Menjamin informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang-orang di luar
perusahaan yang membutuhkannya.
Dokumen terkait: P/SOP/K3/004-Prosedur Komunikasi K3

4. Dokumentasi Kegiatan K3
Perusahaan wajib membuat dan memelihara informasi dalam bentuk cetak
(kertas) atau elektronik. Dokumen-dokumen disusun sepraktis mungkin sehingga bisa
mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Pendokumentasiaan dalam K3
digunakan untuk:
a. Menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran
b. Menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3
c. Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur
d. Memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan unsur-
unsur lain dari system manajemen perusahaan
e. Menunjukkan bahwa unsur-unsur SMK3 yang sesuai untuk perusahaan telah
diterapkan
Dalam pendokumentasian kegiatan K3, perusahaan harus menjamin bahwa:
a. Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab
di perusahaan
b. Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat direvisi
c. Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personil yang
berwenang
d. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu
e. Semua dokumen yang telah using harus segera disingkarkan
f. Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami
Sistem dokumentasi dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja meliputi antara lain:
No Dok : P/FRM/K3/000
Logo dan Terbit : 27 November 2021
Nama DAFTAR DOKUMEN INDUK K3 No Rev :0
Perusahaan Tgl Rev :-
Hal : 5/2

Revisi Penanggung
No Nomor Terbit Judul Penyusun Persetujuan Lokasi Masa Simpan Keterangan
No Tanggal Jawab
A. Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tingkat I)
1. P/P/K3/001 27/11/202 Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan 0 - P2K3 Direktur Sekretaris Lemari Tidak
1 dan Kesehatan Kerja Perusahaan termasuk di P2K3 Dokumen K3- terbatas
dalamnya ialah Kebijakan Keselamatan dan 001
Kesehatan Kerja serta Sasaran dan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
B. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tingkat II)
1. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/001 1 Pengendalian Resiko K3 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
2. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Identifikasi Peraturan Perundang-undangan 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/002 1 dan Persyaratan K3 Lainnya P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
3. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Pelatihan K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/003 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
4. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Komunikasi K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/004 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
5. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/005 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
6. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Pengendalian Dokumen K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/006 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
7. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Tanggap Darurat K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/007 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
8. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Pengukuran dan Pemantauan Kinerja K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/008 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
9. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Penilaian Kesesuaian Penerapan 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/009 1 Perundang-undangan dan Persyaratan K3 Lainnya P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
10. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Investigasi Insiden/Kecelakaan Kerja 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/010 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
11. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Identifikasi Ketidaksesuaian, Tindakan 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/011 1 Perbaikan dan Pencegahan P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
12. P/SOP/ 27/11/202 Prosedur Audit Internal Sistem Manajemen 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
K3/012 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001

No Dok : P/FRM/K3/000
Terbit : 01 Februari 2013
Logo dan Nama
Perusahaan
DAFTAR DOKUMEN INDUK K3 No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 6/2
C. Instruksi Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tingkat III)
1. P/IK/K3/001 27/11/202 Instruksi Kerja Penggunaan Tabung Pemadam 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
1 Kebakaran P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
002
2. P/IK/K3/002 27/11/202 Instruksi Kerja Penggunaan Hidran 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Lemari Tidak
1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
002
D. Formulir/Laporan/Catatan/Rekaman K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tingkat IV)
1. P/FRM/ 27/11/202 Daftar Dokumen Induk Dokumen K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Pintu Lemari Tidak
K3/000 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3 terbatas
2. P/FRM/ 27/11/202 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Tidak
K3/001 1 Resiko K3 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
001
3. P/FRM/ 27/11/202 Tindak Lanjut Penerapan K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Minimal 3
K3/002 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- Tahun
002
4. P/FRM/ 27/11/202 Identifikasi Perundang-undangan dan Persyaratan K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Tidak
K3/003 1 Lainnya P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
003
5. P/FRM/ 27/11/202 Identifikasi Pelatihan K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Tidak
K3/004 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- terbatas
003
6. P/FRM/ 27/11/202 Daftar Hadir Pelatihan K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Minimal 3
K3/005 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- Tahun
003
7. P/FRM/ 27/11/202 Partisipasi dan Konsultasi K3 0 - Sekretaris Ketua P2K3 Sekretaris Order Minimal 3
K3/006 1 P2K3 P2K3 Dokumen K3- Tahun
003
E. Pengumuman, Surat Menyurat, dan Sejenisnya (Tingkat V)
1. 27/11/202 Surat Masuk Internal
1
2. 27/11/202 Surat Masuk Eksternal
1
3. 27/11/202 Surat Keluar Internal
1
4. 27/11/202 Surat Keluar Eksternal
1
F. Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 Lainnya dari Pemerintah dan Lembaga Standarisasi Penerapan K3 (Tingkat VI)
G. Perizinan-Perizinan Resmi K3 ( Izin Penggunaan Mesin, Alat, Bahan, Operator, Kalibrasi, dsj) (Tingkat VII)
H. Hasil Pengujian dan Pengukuran K3 dari Pihak Luar (Tingkat VIII)
I. Dokumen Internal Berkaitan dengan Penerapan K3 (Denah, Proses, Daftar Mesin/ Alat, Daftar Bahan B3) (Tingkat IX)
J. Kontrak Kerja dna Kerjasama Terkait K3 (Tingkat X)
K. Laporan Kontraktor dan Pihak Ke-3 Lainnya (Tingkat XI)
L. Hasil Audit/ Pemeriksaan dari Pihak Luar (Tingkat XII)
Disusun Diperiksa Mengetahui
Catatan :
Sekretaris P2K3 Ketua P2K3 Direktur
Template Formulir K3 disimpan di order nomor IV-1A.

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :
5. Pengendalian Dokumen
Dokumen pada system manajemen K3 harus dikendalikan dan dimonitor agar
terdistribusi dengan baik pada bagian atau unit yang membutuhkan. Pengendalian
dokumen dimulai dari penomoran dokumen, pengesahan dokumen, distribusi dan
pemusnahan, hal ini diatur dalam prosedur pengendalian dokumen K3.
Penomoran dokumen bisa menggunakan kode tertentu yang ditentukan oleh
perusahaan, misalnya dapat menggunakan kode departemen dan nomor urut, namun juga
bisa menggunakan nomor sesuai klausal SMK3 untuk lebih memudahkan pada saat audit
internal maupun eksternal.
Pengesahaan dokumen dengan penandatanganan prosedur atau intruksi kerja yang
sudah disepakati, penandatangan ini dilakukan oleh pihak yang sudah ditentukan yang
terdapat pada prosedur pengendalian dokumen.
Distribusi dokumen menggunakan daftar distribusi atau bukti distribusi dokumen
sebagai bukti bahwa dokumen tersebut telah didistribusikan ke bagian yang berhak
menerimanya.
Penarikan dan pemusnahan dokumen dilakukan untuk dokumen yang sudah di revisi
(kadaluarsa) agar tidak terjadi kesalahan pemakaian prosedut. Setelah ditarik dokumen
bisa dimusnahkan dengan Berita Acara Pemusnahan Dokumen.
Dokumen Terkait: P/SOP/K3/006-Prosedur Pengendalian Dokumen K3

6. Pengendalian Operasi
Perusahaan harus menetapkan jenis operasi dan aktivitas yang yang berhubungan
dengan potensi bahaya yang telah diidentifikasi, yang tindakan pengendaliannya
dilakukan untuk mengelola risiko K3 yang ada, termasuk didalamnya manajemen
perubahan. Dalam hal ini perusahaan harus menetapkan dan memelihara hal-hal
berikut ini:
a. Pengendalian operasi yang mengintegrasikannya ke dalam SMK3
b. Kendali terhadap pembelian barang, peralatan, dan jasa
c. Kendala terhadap kontraktor dan pengunjung ke tempat kerja
d. Prosedur terdokumentasi yang mencakup situasi apabila ketiadaan prosedur
ini menyebabkan penyimpangan terhadap kebijakan dan tujuan K3
e. Kriteria operasi yang ditetapkan dimana ketiadaan kriteria ini menyebabkan
penyimpangan terhadap kebijakan dan tujuan K3 meliputi:
- Cara kerja aman
- Prosedur operasi aman
- Pengadaan dan pembelian
- Keselamatan kontraktor (terkait: pekerjaan kasar, bersinggungan langsung
dengan pekerjaan)
7. Persiapan Tanggap Darurat
Keadaan darurat adalah situasi yang tidak diinginkan yang memerlukan
penanganan segera untuk mencegah terjadinya kefatalan. Dalam hal ini perusahan
wajib menetapkan, menjalankan dan memlihara prosedur untuk:
a. Identifikasi situasi keadaan darurat yang potensial
b. Tanggap terhadap situasi darurat tersebut
Perusahaan harus tanggap terhadap situasi darurat yang actual, mencegah dan
mengurangi akibat yang ditimbulkan. Sehingga perencanaan tanggap darurat harus
mempertimbangkan kebutuhan akan pihak berkepentingan yang terkait, misalnya
dinas pemadam kebakaran. Kemudian perusahaan harus menguji prosedur tersebut
secara periodik. Prosedur yang terakhir adalah meninjau ulang prosedur yang telah
dibuat tersebut secara periodic, jika diperlukan. Prosedur kesiapan dan tanggap
darurat yang direvisi khususnya setelah uji periodik dan setelah kejadian darurat
(Hardiningtyas D, 2007).

D. Pemeriksaan (Yosi)
1. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja K3
2. Penilaian Kesesuaian Penerapan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3
3. Audit Internal
E. Tinjauan Manajemen
Penutup

Anda mungkin juga menyukai