Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU 2

RINGKASAN MODUL AGENDA I


Meydelin Isani Thoban, S.Si
Gelombang 2, Angkatan XII, Kelompok IV

ANALISIS ISU DI UNIT KERJA

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di Unit Kerja, didapatkan 3 jenis masalah yang
berkaitan dengan pelayanan Publik yaitu;

1. Kurangnya promosi media informasi terkait pelayanan pertanahan

Informasi terkait pelayanan pertanahan di penempatan unit kerja dapat diakses di


beberapa media seperti web kantor, twitter, facebook, dan Whatsaap Kantor. Namun
ketidaktahuan pemohon mengenai media informasi menyembabkan ketidaktahuan tersebut
menyembabkan banyak pemohon yang sering merasa kebingungan dan merasa dipersulit
dengan proses administrasi pemberkasan. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan
mempengaruhi nilai pelayanan publik dari unit kerja.

2. Lamanya proses pengurusan berkas pertanahan

Proses pengurusan berkas pertanahan sering dinilai sangat lama oleh para pemohon. Hal
ini dapat disebabkan oleh faktor internal yaitu pengurusan berkas yang tidak sesuai SOP. Alur
pengurusan berkas secara sistem sudah sangat jelas namun kedisiplinan dari pegawai dalam
proses pengurusan dapat menjadi salah satu penghambat proses pengurusan berkas.

3. Digitalisasi pelayanan yang belum optimal

Beberapa pelayanan di unit kerja masih belum melakukan digitalisasi secara optimal.
Kurang optimalnya pelayanan ini disebabkan oleh penggunaan digitalisasi yang cepat namun
tidak diimbangi dengan kompetensi penguasaan teknologi. Hal ini selanjutnya dapat
menghambat alur proses pemberkasa.

II. TEKNIK TAPISAN ISU

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang ada maka dapat dilakukan pemilihan
satu isu yang memiliki dampak yang besar bagi proses pelayanan publik. Pemilihan isu
tersebut dilakukan dengan menggunakan metode AKPK. Metode AKPK merupakan alat
bantu penetapan kriteria menggunakan rentang penilaian 1-5 pada kriteria Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.

Aktual berarti isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Kekhayalan berarti isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak,
Problematik berarti isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusi secara komperehensif. Sedangkan kelayakan berarti isu tersebut masuk
akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Nilai 5
TUGAS INDIVIDU 2
RINGKASAN MODUL AGENDA I
Meydelin Isani Thoban, S.Si
Gelombang 2, Angkatan XII, Kelompok IV
memiliki tingkat kepentingan/nilai kesesuaian dengan kriteria sangat tinggi atau sangat
sesuai.

Apabila ketiga masalah yang telah diidentifikasi ditapis menggunakan metode AKPK
maka didapatkan hasil sebagai berikut;

Total Prioritas
No Isu A K P K

1 Kurangnya promosi media 3 4 5 4 16 III


informasi terkait pelayanan
pertanahan

Lamanya proses
2 4 5 5 5 19 I
pengurusan berkas

Digitalisasi pelayanan
3 4 5 4 5 18 II
yang belum optimal

Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan hasil tapisan isu yang dinilai memiliki prioritas
penyelesaian adalah Isu terkait Durasi proses pengurusan berkas yang lama.

III. ANALISIS ISU


Analisis isu yang digunakan untuk rumusan isu “Lamanya proses pengurusan berkas”
adalah melalui pendekatan fishbone diagram. Pendekatan ini digunakan untuk memahami
persoalan dengan memetakan hubungan sebab akibat. Hasil Analisis Isu menggunakan Diagram
Fishbone adalah sebagai berikut;
TUGAS INDIVIDU 2
RINGKASAN MODUL AGENDA I
Meydelin Isani Thoban, S.Si
Gelombang 2, Angkatan XII, Kelompok IV
Penyebab Akibat

Surroundin People
g Ketidaktahuan
persyaratan Kedisiplinan
berkas pegawai
Berkas
Pemohon
Keterlambatan
tidak lengkap
pengurusan
berkas
Data belum
terdigitalisasi
semua

System

IV. REKOMENDASI ALTERNATIF ISU

Setelah dilakukan analisa dengan diagram fishbone, maka diketahui


beberapa penyebab terjadinya isu keterlambatan pengurusan berkas yaitu;

1. Pengaruh Lingkungan luar

Faktor penyebab dari lingkungan luar yang menyebabkan keterlambatan


pengurusan berkas disebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima masyarakat
tentang persyarakat pengurusan. Ketidaktahuan tersebut menyebabkan banyak
berkas dari pemohon yang tidak lengkap dan selanjutnya menghambat proses
pemberkasan. Hal ini dapat diantisipasi dengan sosialisasi disetiap desa,
pembuatan brosur terkait pengurusan berkas pertanahan, dan sosialisasi melalui
media massa secara aktif.

2. Pengaruh Individu

Faktor penyebab dari Individu mengarah kepada pegawai di unit kerja.


Ketidakdisiplinan dalam menjalankan alur sistem kerja menyebabkan banyak
pekerjaan yang menumpuk. Proses penyesuaian dengan sistem digitalisasi yang
relatif lambat juga menjadi salah satu penyebab menumpuknya beban kerja. Oleh
karena itu, cara mengatasi hal ini yaitu dengan memisahkan dan membagi
pekerjaan sesuai dengan tingkat waktu masuk berkas, jenis berkas, dan prioritas
masalah berkas. Penambahan keterangan kesalahan/keruangan pada berkas di
TUGAS INDIVIDU 2
RINGKASAN MODUL AGENDA I
Meydelin Isani Thoban, S.Si
Gelombang 2, Angkatan XII, Kelompok IV
sistem informasi juga dapat membantu petugas lain untuk memberitahukan kepada
pemohon masalah dari keterlambatan pengurusan berkas. Hal ini juga dapat diatasi
dengan meningkatkan dan menambah sumberdaya manusia, mengingat di unit
kerja saat ini lebih banyak menggunakan pengawai PPNPN.

3. Pengaruh sistem

Faktor penyebab dari sistem adalah terdapat banyak data yang belum
terdigitalisasi salah satunya data peta bidang tanah. Data peta bidang tanah
yang telah didigitalisasi dimulai dari tahun 2020 sehingga berkas-berkas di
tahun 2020 kebawah masih menggunakan peta manual. Hal tersebut
membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian peta serta proses
pendigitalisasiannya. Alternatif penyelesaian masalah ini yaitu dengan
melakukan digitalisasi peta manual.

Anda mungkin juga menyukai