Anda di halaman 1dari 49

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN

BITUNG

STADIUM GENERALE
PENGANTAR
TEKNOLOGI PERKAPALAN

Bitung, 18 April 2022

Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, PhD., FRINA.


Fakultas Teknologi Kelautan, ITS Surabaya
sjarief@na.its.ac.id

STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022


DAFTAR ISI
1.1. Definisi Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung  Menurut istilah:
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi Kapal  Kendaraan pengangkut penumpang dan
• Bab 5 – Biro Klasifikasi barang di air. Dalam istilah bahasa inggris, dipisahkan
• Bab 6 – Hukum Maritim
antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka
kecil.
 Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran:
Kapal  kendaraan air dengan bentuk dan jenis
tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda,
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,
kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung
dan bangunan terapung yang tidak berpindah-
pindah.

2
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
1.2. Jenis-jenis Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Kapal Niaga
(commercial vessels)
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
o Kapal penumpang
(passenger vessel)
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
o Kapal
• Bab 6 – Hukum Maritim
penyeberangan
• Bab 7 - Kesimpulan (ferry)
• Daftar Pustaka Passanger Vessel General Cargo Container
o Kapal ferry ro-ro (roll
on/roll off ships)
o Kapal barang
umum (general
cargo ships)
o Kapal muatan
curah cair (tanker)
o Kapal muatan Passanger Ferry Tanker LNG Carrier
curah padat (bulk
carriers)
o Kapal container
(containerships)
o Kapal muatan
berat (heavy lift
cargo)
o dan lain lain Ro-Ro Ferry Bulk Carrier Heavy Lift Cargo Vessel

3
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1.2. Jenis-jenis Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
Kapal industri
• Bab 3 – Perancangan (industrial vessels)
• Bab 4 – Produksi o Kapal penangkap ikan
• Bab 5 – Biro Klasifikasi (fishing vessel)
• Bab 6 – Hukum Maritim o Kapal pengolahan Fishing Vessel Fish Processing Vessel Suction Dredger
• Bab 7 - Kesimpulan ikan (fish Processing
• Daftar Pustaka vessel)
o Kapal keruk (dredgers)
o Kapal penelitian
(research vessel)
o dan lain lain
Cutter Dredger Research Vessel Supply Vessel
Kapal pelayanan
(service vessels)
o Kapal tunda (tugboat)
o Kapal pandu (pilot
boat)
Tug Boat Tug Boat Pilot Boat
o Kapal pemadam
kebakaran (fire
fighting vessel)
o Kapal Suplai (Supply
vessel)
o dan lain lain
Fire Fighting Boat Fire Fighting Boat Supply Vessel
4
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
1.2. Jenis-jenis Kapal
Kapal Perang (Warships)
• Bab 1 – Pendahuluan Kapal berdasarkan Tenaga Penggerak :
o Kapal Perang Induk (Mother Vessel) o Kapal bertenaga manusia (Pendayung)
• Bab 2 – Benda Apung
o Kapal patroli cepat (fast patrol boats) o Kapal layar
• Bab 3 – Perancangan o Kapal torpedo (motor torpedo boats) o Kapal uap
• Bab 4 – Produksi o Kapal perang selam (submarine) o Kapal diesel atau Kapal motor
• Bab 5 – Biro Klasifikasi o Kapal pendarat pasukan dan kendaraan (landing crafts for o Kapal nuklir
vehicles and personnel LCVP) dll. o Kapal tenaga surya
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

Patrol Boat Torpedo Ship Paddle Boat Steam Power Vessel

Landing Craft Submarine Sailing Ship Diesel Power Vessel

Landing Craft Mother Vessel Solar Power Vessel Nuclear Mother Boat
5
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1.3. Jenis Muatan Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Muatan dalam kemasan
(packaged cargo)
• Bab 3 – Perancangan
o Muatan dalam karung
• Bab 4 – Produksi
o Muatan dalam palet
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
o Muatan dalam drum
• Bab 6 – Hukum Maritim
o Muatan dalam box/ kardus
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

Containerized Cargo
Ukuran container standard
o Container 20 Ft (20 feet x 8 feet x 8
feet) (Teus)
o Container 40 Fr (feet x 8 feet x 8
feet) (Feus)
Jenis container: Flatracks, Ventilated
container, ventilasi, Tank, Bulk
container, Reefer dll.

Refrigerated Cargo /
Container 20 Ft dan 40 Ft
o Hasil Pertanian
o Hasil perkebunan
o Hasil Peternakan
o Hasil Perikanan
6
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1.3. Jenis Muatan Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Ro-Ro Ferry
• Bab 3 – Perancangan
Jenis muatan kendaraan
• Bab 4 – Produksi
bermotor, antara lain :
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim • Bus, Truck, Mobil,
• Bab 7 - Kesimpulan Sepeda Motor dll
• Daftar Pustaka

Passanger Vessel
Jenis muatan, antara lain :
• Manusia dengan seluruh
barang bawaannya.

Heavy load cargo ship


o Konstruksi kapal
o Kontruksi platform
o Konstruksi pesawat
o Crane, dll.

7
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1.3. Jenis Muatan Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Muatan curah kering
• Bab 3 – Perancangan (dry bulk cargo)
• Bab 4 – Produksi
o Hasil
tambang (Batubara,
• Bab 5 – Biro Klasifikasi bauksit, aluminium dll)
• Bab 6 – Hukum Maritim
o Hasil Industri (semen, pupuk dll)
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka o Biji-bijian (Gandum, jagung dll)

Muatan curah cair


(liquid bulk cargo)
o Minyak mentah (komoditi utama)
o Hasil olahan minyak
o Bahan kimia cair
o Minyak nabati
o Anggur (minuman)

8
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1.4. Karakteristik Kapal dan Muatan
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

9
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 2.1. Benda Apung
• Bab 1 – Pendahuluan
Hukum Archimedes: Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka
• Bab 2 – Benda Apung
benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke
• Bab 3 – Perancangan atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya.
• Bab 4 – Produksi
• Akibat adanya gaya apung 
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
berat benda dalam zat cair akan berkurang;
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan • Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan
• Daftar Pustaka
dibandingkan diangkat di darat; Jadi, berat benda seakan berkurang bila
benda dimasukkan ke dalam air, karena adanya gaya ke atas yang
ditimbulkan oleh air dan diterima benda;
• Berat tersebut merupakan berat semu  berat benda tidak sebenarnya
karena benda berada dalam zat cair.

Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu
(Ws) adalah :
Ws = W-Fa
Dimana : Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sbb :
Fa = ρcair Vb g
Dimana: ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

10
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 2.1. Konsep Benda Apung
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
W = Fa
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
• Bab 5 – Biro Klasifikasi W > Fa ρb . Vb = ρZC . V2
• Bab 6 – Hukum Maritim m . g > ρZC . Vb . g
• Bab 7 - Kesimpulan ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g karena Vb > V2
• Daftar Pustaka
ρb > ρzc maka : ρb < ρZC

W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρzc dimana:
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair

11
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 2.2. Konsep kapal Terapung
• Bab 1 – Pendahuluan Mengapa kapal dapat terapung? • Kapal mengapung di air adalah karena
• Bab 2 – Benda Apung
berat air yang dipindahkan oleh badan
• Bab 3 – Perancangan kapal lebih besar nilainya daripada berat
• Bab 4 – Produksi badan kapal itu sendiri. Artinya, gaya
• Bab 5 – Biro Klasifikasi tekan ke atas yang ditimbulkan oleh air di
• Bab 6 – Hukum Maritim sepanjang luasan permukaan badan kapal
• Bab 7 - Kesimpulan nilainya lebih besar daripada gaya tekan
• Daftar Pustaka ke bawah yang ditimbulkan oleh berat
kapal yang menekan air di sepanjang
permukaan badan kapal.

• Gaya tekan ini nilainya juga tergantung


pada luas permukaan badan kapal,
sehingga rancangan hull (atau badan
kapal) tidak bisa sembarangan. Untuk
menghitung luasan bidang tekan dan
volume air yang dipindahkan kita bisa
menghitung luasan dan volume badan
kapal yang tercelup di air.

12
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
• Bab 1 – Pendahuluan
2.3. Gaya yang bekerja pada kapal
• Bab 2 – Benda Apung
• Gaya angkat, sebesar gaya berat air yang dipindahkan (Archimedes),
• Bab 3 – Perancangan
ditentukan oleh panjang, lebar, sarat dan trim kapal serta bentuk badan kapal
• Bab 4 – Produksi
(gemuk, kurus), dan arah kerja gaya ke atas
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim • Gaya berat: arah kerja gaya ke bawah
• Bab 7 - Kesimpulan
• Lightweight (bobot kosong), yaitu gaya berat kapal kosong:
• Daftar Pustaka
• Gaya berat baja (steel weight)
• Gaya berat permesinan (weight of machinery)
• Gaya berat perlengkapan dan peralatan (weight of outfit and
equipment)
• Deadweight, yaitu berat semua yang ditambahkan pada kapal kosong:
• Gaya berat muatan bersih yang membayar (payload)
• Gaya berat bahan bakar dan minyak lumas (fuel and lubricating oil)
• Gaya berat air tawar dan bahan makanan (fresh water and provision)
• Gaya berat anak buah kapal (ABK) dan bawaannya (crew and luggage)
• Gaya berat air tolak bara (water ballast), kalau ada

13
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 3.1. Perancangan kapal - Ukuran Utama Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi LWL
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan K. MESIN T RUANG MUAT
• Daftar Pustaka
AP Lpp FP
Lwl
Loa

o T = sarat muatan penuh (load waterline)


o FP = garis tegak depan ( fore perpendicular)
o AP = garis tegak belakang ( after perpendicular )
o Lpp = panjang antara garis tegak ( length between perpendiculars )
o Lwl = panjang garis air ( length on waterline )
o Loa = panjang seluruh ( length overall )
o = tengah kapal ( amidship ), tengah-tengah panjang Lpp

14
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI Ukuran Utama Kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

15
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 3.2. Perancangan Kapal - Stabilitas, daerah dan arah di kapal
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung • Pandangan samping
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
Geladak (deck)
• Daftar Pustaka

Buritan Alas (bottom) Haluan


(stern) (bow)

• Pandangan Atas
Kiri (portside)

Buritan Kanan (starboard) Haluan


(stern) (bow)

16
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
3.3. Perancangan Kapal – Pembuatan Lines Plan
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung 3D - surface is sliced up Stations
• Bab 3 – Perancangan
from three directions:
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi Vertical cuts Station
• Bab 6 – Hukum Maritim 1. Stations – Transversal and curves
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka
vertical cuts
Transversal cuts
2. Waterlines - Longitudinal Waterlines
and horizontal cuts
3. Buttocks - Longitudinal
and vertical cuts Horizontal cuts Horizontal cuts

Waterline curves

Buttock

Buttock curves Vertical cuts

Longitudinal cuts 17
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI Views in Lines Drawing
• Bab 1 – Pendahuluan 3 D - surface of the hull is projected in three orthogonal views:
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan • Profile (View straight from side)
• Bab 4 – Produksi
• Body (View straight from bow or stern)
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim • Plan (View straight from bottom or top)
• Bab 7 - Kesimpulan
Profile (side view)
• Daftar Pustaka

Body (stern & bow view) Sheer line Stations Buttocks


0 1 2 34 5
7689 DWL
10
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Keel line Amidship Waterline
s s
Plan (bottom or top view)
DWL Sheer line Waterlines
DWL

CL
Stations Stern Center Line Stations Bow 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Buttocks Stations Center line

18
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
• Bab 1 – Pendahuluan Typical V-bottom lines Lines Drawing
• Bab 2 – Benda Apung
Profil Body
• Bab 3 – Perancangan e

• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
• Bab 7 - Kesimpulan
Design Waterline
• Daftar Pustaka

Station nr 0 is at the intersection of


Station nr 10 is at the
keel line and design waterline
intersection of keel line and
design waterline Plan

Equivalent points Directions of dimensions


Profile view

Height
Body view

5 4 3 2 1 0
Length
3 2 1 0
Every intersection of lines has an
equivalent point in another
Width Width
view. The point has equivalent

Width
length, width and height in
every view.
Plan view
19
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
3.4. Perancangan Kapal – Pembuatan Rencana Umum
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Rencana umum atau general arrangement 
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi Adalah penentuan dari ruangan kapal untuk segala kegiatan
• Bab 5 – Biro Klasifikasi (fungsi) dan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan letak dan
• Bab 6 – Hukum Maritim jalan untuk mencapai ruangan tersebut.
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka Tahapan pembuatan General Arrangement:

 Menetapkan ruangan utama.

 Menetapkan batas – batas dari setiap ruangan.

 Memilih dan menempatkan perlengkapan dan peralatan dalam


batas dari ruangan tersebut.

 Menyediakan jalan untuk menuju ruangan tersebut.

20
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI General Arrangement (Rencana Umum)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Pembagian ruangan Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat
utama (main spaces): beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan
• Bab 3 – Perancangan
yakni :
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi 1. Ruangan Muatan.  Ruang muat merupakan sumber pendapatan,
sehingga diusahakan volume ruang muat besar.
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
2. Ruangan mesin.  Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal
• Daftar Pustaka mungkin agar mempermudah dalam
3. Ruangan akomodasi pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan,
anak buah kapal dan pemakaian ruangan yang kecil dan
penumpang. mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat
sedang bongkar muat.
4. Ruang Navigasi.  Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif
mungkin dengan kinerja yang optimal pada kapal
agar kebutuhan ruangan akomodasi dan
5. Tangki – tangki. keperluan lain dapat ditekan.
6. Ruangan lainnya.  Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan
dengan mempertimbangkan mengenai berat
konstruksi dan harga mesin.
 Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk
kamar mesin dilakukan dengan seefisien dan
seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.

21
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
Contoh 1 Kapal Barang Umum – Bentuk Bangunan atas dan rumah geladak
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Jenis bangunan:
• Bab 3 – Perancangan - Bangunan atas (superstructure)
• Bab 4 – Produksi - Rumah geladak (deckhouse) bangunan di atas
• Bab 5 – Biro Klasifikasi - Bagian di bawah geladak utama geladak utama
• Bab 6 – Hukum Maritim yang lebarnya ≥
96 % lebar kapal
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

bangunan di atas
geladak utama
yang lebarnya <
96% lebar kapal

Bagian-bagian
Ceruk buritan Ceruk haluan Badan Kapal di
Alas (bottom)
(after peak) (fore peak) bawah Geladak
Utama

Ceruk buritan Ceruk haluan


(after peak) (fore peak)
22
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI Contoh 2 : Kapal Muatan Curah Cair - Bentuk Ruang Muat
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

Contoh 3 : Kapal Muatan Curah Padat - Bentuk Ruang Muat

23
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 3.5. Perancangan Kapal – Sistem Konstruksi
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung a. Sistem Konstruksi Melintang Kekuatan kapal dapat ditingkatkan
dengan:
• Bab 3 – Perancangan
(Transverse Framing System) • Memberikan tambahan pada
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi b. Sistem Konstruksi Membujur komponen-komponen konstruksi
• Bab 6 – Hukum Maritim (Longitudinal Framing System) • Menambah ukuran, ketebalan pelat
• Bab 7 - Kesimpulan dan bagian-bagian struktur kapal
• Daftar Pustaka
c. Sistem Konstruksi
campuran/kombinasi
(Mixed/Combined Framing • Memberikan konsekuensi
System) meningkatnya berat badan kapal dan
biaya pembangunan serta mengurangi
volume ruangan

Konstruksi melintang / Konstruksi membujur / Konstruksi campuran/


tranverse framing system longitudinal framing system Mixed/ combine framing

24
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI a. Sistem konstruksi melintang - Transverse framing system
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung • Sistem konstruksi dimana beban yang • Pada konstruksi melintang juga diperkuat
bekerja diterima oleh pelat kulit dan dengan struktur membujur yang fungsinya:
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
diteruskan oleh struktur melintang kapal • Menjamin kestabilan bentuk lengkungan
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
pada hubungan kaku ke struktur balok-balok melintang utama
membujur kapal.
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Pembagian gaya yang terpusatkan pada
• Bab 7 - Kesimpulan
• Tumpuan kaku dari struktur membujur beberapa balok melintang yang berdekatan
• Daftar Pustaka
kapal: (misal benturan pada sisi kapal)
- Lambung kapal (hull) • Struktur membujur adalah: centre girder, side
- Sekat membujur (longitudinal girder, deck girder, stringer
bulkhead)
- Penumpu tengah (center girder)
- Penumpu tengah geladak (deck
center girder)
- Senta (stringer)

• Beban konstruksi geladak disalurkan


melalui struktur melintang dari balok
geladak (deck beams) ke lambung
kapal dan sekat membujur
(longitudinal bulkheads).

• Beban pada konstruksi lambung


diteruskan ke geladak dan dasar kapal
melalui gading melintang (frames).
25
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI b. Sistem konstruksi membujur - Longitudinal framing system
• Bab 1 – Pendahuluan
Fungsi dari komponen • Beban yang diterima konstruksi membujur diteruskan pada
• Bab 2 – Benda Apung
konstruksi membujur hubungan-hubungan kaku melintang (transverse
• Bab 3 – Perancangan adalah untuk mengatasi bulkheads) melalui balok-balok membujur.
• Bab 4 – Produksi tegangan lengkung
• Bab 5 – Biro Klasifikasi membujur (longitudinal • Balok-balok melintang tetap diperlukan namun fungsi
• Bab 6 – Hukum Maritim bending stress) akibat utama bukan sebagai penahan balok-balok membujur.
• Bab 7 - Kesimpulan
sagging dan hogging : • Kebaikan sistem konstruksi membujur
• Daftar Pustaka • Tipikal panjang • Dengan adanya balok-balok pembujur yang menerus,
gelombang di samudera akan memperbesar modulus penampang melintang .
adalah 300 ft.
• Balok-balok pembujur pada pelat dasar memberikan
• Kapal yang memiliki kekakuan pada konstruksi tersebut.
panjang lebih dari 300 ft
(90 m) cenderung memiliki • Kekurangan sistem konstruksi membujur
komponen konstruksi • Kesulitan dalam pembanguna
membujur lebih banyak
dibandingkan dengan
komponen melintang.
Longitudinal framing
system:
• Jarak antar pembujur
(longitudinals) lebih rapat
• Jarak antar gading
(frames)/ pelintang
(tranverses) lebih lebar
26
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI c. Sistem Kontruksi Campuran/ Mixed/Combined Framing System
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung • Untuk panjang kapal 90 m – 120 m
• Bab 3 – Perancangan Kombinasi antara konstruksi
• Bab 4 – Produksi melintang dan membujur
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bagian sisi lambung : KONSTRUKSI
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
MELINTANG Perhatikan TRANVERSE
• Daftar Pustaka
FRAMES (Gading melintang)
• Bagian dasar dan geladak :
KONSTRUKSI MEMBUJUR Perhatikan
LONGITUDINALS (Pembujur di dasar
dan geladak)

Keterangan :
1. Centre girder
2. Side girder
3. Solid Floor
4. Bracket Floor
5. Bottom Longitudinal
6. Inner bottom longitudinal
7. Gading melintang (ordinary frame)
8. Gading/ besar (web frame) setiap 4
jarak gading
9. Lutut bilga
27
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.1. Produksi Kapal - INITIAL STAGE
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
Owner Project Shipyard
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim Contract/ Business Dept.
CONTRACT Ship Sales Engineering Dept.
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka
Basic/ Production
Purchasing of Material
DESIGN
Purchasing Dept.
Owner/ Class Approval
Hull
Hull Outfitting
PRODUCTION Machinery Outfitting
Electric Outfitting
Painting
Quality Assurance
Production Control
DELIVERY A/S

28
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.1. Produksi Kapal - INITIAL STAGE
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan Broker
Owner Contract/
• Bab 4 – Produksi * Owner Shipyard
Project Planning * Shipyard Business Dept.
• Bab 5 – Biro Klasifikasi Ship Sales
• Bab 6 – Hukum Maritim Engineering Dept.
OFFER
• Bab 7 - Kesimpulan Purpose
• Daftar Pustaka Route BRIEF SPEC’
Economic

Negotiation Full Spec’/ Class


Technical Meeting Cost Balance

Total Quantity
Letter of Intent Option
Delivery Date

Contract Specification
CONTRACT Contract G/A, Midship, Piping Diagram
Accommodation Plan

29
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.1. Produksi kapal - INITIAL STAGE
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
 GENERAL ARRANGEMENT
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

 ACCOMMODATION PLAN  75K MIDSHIP

30
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.1. Produksi kapal - INITIAL STAGE
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

 DIAGRAM OUTFIT

 DIAGRAM MACHINERY
31
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.2. Produksi kapal - DESIGN STAGE
Definition of Requirements
• Bab 1 – Pendahuluan
Length Definition of Requirements
• Bab 2 – Benda Apung Breadth Economic
Depth Choice Analysis
• Bab 3 – Perancangan
Draught Ship
Empirical Strength
• Bab 4 – Produksi Calculations Life
Constraints Longitudinal
• Bab 5 – Biro Klasifikasi (Design) Form Form Strength
Selection Preliminary Seakeeping
• Bab 6 – Hukum Maritim Control
Constraints Manouvrability
• Bab 7 - Kesimpulan (Design Process) Calculationsr
Machinery
• Daftar Pustaka COnstraints
Selection Weather Range
Power Ship Deck
(Design Environment)
Type Type Area/ Arrangement
Ship Weight
Area General
Arrangement
Displacement
Next Design Step Weight

32
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.2. Produksi Kapal - DESIGN STAGE
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Key Design or Key Plan Production Design
• Bab 3 – Perancangan
Lines, Propeller Key Design : Piping Diagram, Ventilation
• Bab 4 – Produksi Mooring, Anchoring, Steering
General Arrangement
Basic Design Life Saving, Fire Fighting
• Bab 5 – Biro Klasifikasi Trim & Stability
Loading, etc. Hull Outfitting Traffic Arrangement
• Bab 6 – Hukum Maritim Production Design : Pipe Piece, Traffic Piece, etc
Design
• Bab 7 - Kesimpulan Small Equipment
Hull Design Accommod. Design : Interior, Piping, Outfitting
• Daftar Pustaka
Hull Key Plan : Midship Section Purchasing Order : Pipe, Valve, Equipment
Construction Profile & Deck
Plan
Key Design : E/R Piping Diagram,
Shell Expansion
Machinery Arrangement, M/E,
Structure Drawing : Cargo Hold Machinery
Generator, Boiler, Compressor
Engine Room/ Fore Body/ Outfitting
Production Design : Pipe Piece, Vent Piece, etc.
Aft Body
Small Equipment
Stern Frame/ Accommodation
Purchasing Order : Equipment, Valve, etc.
Production Drawing : Shop Drawing/ Cutting Plan
Structural Analysis : Static Analysis –Coarse Mesh/
Fine Mesh
Fatigue Analysis Key Design : Automation
Sloshing Analysis Electric Electrical System
Bow Impact & Slamming Outfitting Navigation Equipment
Analysis Production Design : Cable Piece
Vibration Analysis Light Equipment
Painting Purchasing Order : Switch Board
Purchasing Order : Steel Plate, Angle etc, Paint Equipment, Cable, Sensor

33
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.3. Produksi Kapal - PRODUCTION STAGE (1)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung Yard Facility Production Control
• Bab 3 – Perancangan Production Control Production :
• Bab 4 – Produksi Material Control Hull, Hull Outfitting,
Machinery Outfitting,
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
Paint
• Bab 6 – Hukum Maritim Quality Assurance
• Bab 7 - Kesimpulan CONDITION
• Daftar Pustaka

HULL PRODUCTION OUTFITTING PRODUCTION

Pre-
Each Outfitting Outfitting
Cutting Sub-Assembly Assembly Outfitting
Block In Dock In Quay
In Block

Block Inspection Pre-


Painting Owner/ Class Outfitting PAINTING

Block Dock Cosmetic


P.E Grand P.E Dock Erection Painting Painting Painting

34
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.3. Produksi Kapal - PRODUCTION STAGE (2)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

35
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.3. Produksi Kapal - PRODUCTION STAGE (3)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

36
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.3. Produksi Kapal - PRODUCTION STAGE (4)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

37
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.3. Produksi kapal - PRODUCTION STAGE (5)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

38
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 4.4. Produksi kapal - SEA TRIAL AND DELIVERY
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

READY TO SEA TRIAL


Official Sea Trial
Shipyard Ship owner Shipyard, Owner, Class

Speed
Endurance
Tank Test
Anchoring/ Mooring
Rudder, Steering
Vibration, Noise
Correction Equipment Operation
Navigation
If Any
Delivery Departure After / Sales
Sign

39
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI Biro Klasifikasi (Member IASC)
 Lloyd's Register (LRS) berdiri 1760 di London , Inggris
• Bab 1 – Pendahuluan
 Bureau Veritas (BV) berdiri 1828 di Paris, Perancis
• Bab 2 – Benda Apung
 Registro Italiano Navale (RINA) berdiri 1861 di Genoa, Italia
• Bab 3 – Perancangan
 American Bureau of Shipping (ABS) berdiri 1862 di Houston,
• Bab 4 – Produksi Amerika Serikat
 Det Norske Veritas (DNV) berdiri 1864 di Oslo, Norwegia
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
 Germanischer Lloyd (GL) berdiri 1867 di Hamburg, Jerman
• Bab 6 – Hukum Maritim
 Nippon Kaiji Kyokai (NKK) berdiri 1899 di Tokyo, Jepang
• Bab 7 - Kesimpulan
 Russian Maritime Register of Shipping (Российский морской
• Daftar Pustaka регистр судоходства) berdiri 1913 di St Petersburg, Russia
 China Classification Society (CCS) berdiri 1956 di Beijing, RRC

5. Biro Klasifikasi  Korean Register of Shipping (KR) berdiri 1960 di Daejeon, Korea
Selatan
 Indian Register of Shipping (IRS) berdiri 1975 di Mumbai, India

Biro Klasifikasi (Non Member IASC)


 Hellenic Register of Shipping (HRS) berdiri 1919 di Pireus, Yunani
 Polish Register of Shipping (PRS) berdiri 1936 di Gdańsk, Polandia
 Croatian Register of Shipping (CRS) berdiri 1949 di Split, Kroasia
 Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berdiri 1964 di Jakarta, Indonesia
 Registro Internacional Naval (RINAVE) berdiri 1973 di Paris,
Perancis
 Brazilian Register of Shipping (RBNA) berdiri 1982 di Rio de
Janeiro, Brazil
 International Register of Shipping (IROS) berdiri 1993 di Miami,
Amerika Serikat
 Iranian Classification Society (ICS) berdiri 2007 di Tehran, Iran

40
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
Proses Klasifikasi Standar Survey Biro Klasifikasi
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung • Pemahaman peraturan • Annual Survey  survey yang dilakukan setiap
• Bab 3 – Perancangan klasifikasi klas yang meliputi tahun dan jatuh temponya bertepatan dengan
peraturan, petunjuk tanggal penerbitan sertifikat.
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
tambahan dan dokumen- • Intermediate Survey  survey yang dilakukan
• Bab 6 – Hukum Maritim
dokumen lain yang setiap 2 ½ tahun yang berada diantara survey
• Bab 7 - Kesimpulan
diperlukan dari sebuah pembaharuan Klas kapal.
• Daftar Pustaka
kapal. • Class Renewal Survey  survey pembaharuan
• Proses pengesahan gambar klas yang dilakukan setiap 5 tahun bertepatan
dan perhitungan dan jika dengan berakhirnya masa berlaku sertifikat
sudah memenuhi kapal.
persyaratan kalsifikasi maka • Bottom Survey  survey bagian bawah garis air
akan diterbitkan sertifikat lambung kapal yang dilakukan diatas dok
untuk kapal tersebut. setiap 2 ½ tahun
• Kapal secara berkala harus • Tailshaft Survey  survey poros propeller
diadakan survey/ dengan mencabut poros propeller yang
pemeriksaan dengan tujuan dilakukan setiap 5 – 10 tahun
klasifikasinya dapat • Boiler Survey  survey boiler dengan membuka
dipertahankan. dan melepas seluruh komponen boiler

41
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
Produk Hukum antara lain :
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi Didirikan oleh PBB untuk
• Bab 5 – Biro Klasifikasi mengkoordinasikan keselamatan
• Bab 6 – Hukum Maritim maritim internasional dan
• Bab 7 - Kesimpulan pelaksanaannya
• Daftar Pustaka
• Sebelumnya bernama Inter-
Governmental Maritime
Consultative Organization
(IMCO), 17 Maret 1958;
• Menjadi International Maritime
Organization (IMO), 22 Mei
1982;
• Suatu forum internasional,
bukan badan eksekutif, jadi
negara anggotalah yang
berwenang dan
melaksanakan;

42
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 1 - International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1974
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung SOLAS, 1974: Construction - Subdivision and stability, machinery and electrical installations

• Bab 3 – Perancangan Dianggap sebagai yang General Provisions – SOLAS Ship types
• Bab 4 – Produksi paling penting dari semua
• Bab 5 – Biro Klasifikasi perjanjian internasional Fire protection, fire detection and fire extinction

• Bab 6 – Hukum Maritim tentang keselamatan kapal


• Bab 7 - Kesimpulan komersial Life-saving appliances and arrangements

• Daftar Pustaka Radiocommunications


• Versi pertama diadopsi
pada tahun 1914, dalam Safety of navigation

menanggapi bencana
Titanic (1912); Content of the
Carriage of Cargoes

• Terdiri dari 12 chapter; SOLAS Carriage of dangerous goods

• Chapter ke-13 (verivication


Nuclear ships
of compliance), diwajibkan
pada 1 januari 2016; Management for the Safe Operation of Ships

• Chapter ke-14 (safety polar Safety measures for high-speed craft


water ships), diwajibkan
pada 1 januari 2017. Additional safety measures for bulk carriers

Verification of compliance

Safety measures for ships operating in polar waters

43
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
2 - International Convention on Standards of Training, Certification and
• Bab 1 – Pendahuluan
Watch-keeping for Seafarers (STCW), 1978
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
General Provisions
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi Master and deck department
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka
Engine department

Radiocommunication and radio


personnel
Content of
Special training requirements
STCW

Emergency, occupational safety,


medical care and survival functions

Alternative certification

Watchkeeping

• STCW, berisi tentang keterampilan dan kualifikasi keahlian kru kapal


44
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI 3 - International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL)
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
Regulations for the Prevention of Pollution by Oil
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim Prevention of Pollution by Harmful Substances Carried by Sea in Packaged Form
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka
Content of Prevention of Pollution by Harmful Substances Carried by Sea in Packaged Form
MARPOL
Prevention of Pollution by Sewage from Ships

Prevention of Pollution by Garbage from Ships

Prevention of Air Pollution from Ships


MARPOL, 1973: meliputi pencegahan pencemaran lingkungan laut oleh kapal-kapal dari
penyebab operasional atau kecelakaan.

45
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
4 - Maritime Labour Convention (MLC), 2006
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan
• Daftar Pustaka

• MLC, mengatur tentang kesejahteraan dan kesehatan kru kapal

46
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI
KESIMPULAN
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan
• Bab 3 – Perancangan
dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk
• Bab 4 – Produksi
kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Bab 7 - Kesimpulan • Hukum Archimedes: Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda
• Daftar Pustaka tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat
zat cair yang dipindahkannya.
• Perancangan Kapal dimulai dengan menyusun kriteria dan parameter sesuai
permintaan pemesan untuk menentukan ukuran utama kapal, membuat rencana garis,
membuat rencana umum, membuat konstruksi kapal dan perhitungan teknis lainnya.
• Proses Produksi kapal dimulai dengan menyusun gambar2 teknis yang bersifat detail,
proses fabrikasi, sub-assembly, assembly, erection, serta diakhiri dengan pengujian, sea
trial dan proses serah terima kapal.
• Pada setiap tahap perancangan, produksi dan operasi, maka Biro Klasifikasi
memegang peran yang sangat penting, terutama untuk memastikan bahwa kapal
yang dibangun dan dioperasikan telah laik laut / laik operasi.
• International Maritime Organization (IMO) – satu badan PBB, telah menetapkan
serangkaian produk hokum antara lain SOLAS 1974, STCW, MARPOL, MLC yang
selanjutnya menjadi acuan bagi seluruh negara di dunia di dalam mengelola operasi
maritime di Negara masing-masing atau lintas Negara.
47
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA
• Bab 1 – Pendahuluan
• Bab 2 – Benda Apung
• Chirillo, "Process Analysis Via Accuracy Control", The National Shipbuilding Research
Programme (NSRP), US Department of Transportation, February 1982.
• Bab 3 – Perancangan
• Bab 4 – Produksi
• Kemp and Young, “Ship Construction Sketches and Notes”, Stanford Maritime London,
1984.
• Bab 5 – Biro Klasifikasi
• Bab 6 – Hukum Maritim
• Storch, Richard Lee, "Facilitating Accuracy Control in Shipbuilding", International
• Bab 7 - Kesimpulan
Conference in Computer Applications in the Automation of Shipyard Operation and Ship
Design (ICCAS) V, Trieste, 1985.
• Daftar Pustaka
• Grieve, Stanley, ”Shipbuilding Technology”, Lecture Notes, Department of Ship and Marine
Technology, University of Strathclyde, Glasgow, 1988.
• Richard L. Storch, “Ship Production”, Butterworth, 1992.
• Taylor, D.A., “Merchant Ship Construction”, IMAREST Publication, 1998
• D.J. Eyres, “Ship Construction”, Sixth Edition,, Butterworth-Heinemann, 2007.
• A. Sumartojo, W., “Sistem Kontruksi Kapal”, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS Surabaya, 2012.
• Achmadi, Tri dan Nur, Hasan Iqbal, “Modul Pengantar Teknologi Kelautan”,Fakultas
Teknologi Kelautan, ITS Surabaya, 2016.
• Santoso, Heru, Abdul Basith dan Rahmat Mualim, “Modul Mengajar Poltek AUP”, Politeknik
AUP, Jakarta, 2019.
• Widjaja, Sjarief, “Maritime Entrepreneurship”, MSc. Course in Ship Production and Material
Technology, Department of Naval Architecture and Shipbuilding, ITS Surabaya, 2021.
• Widjaja, Sjarief, “Ship Production Management”, International Under-graduate Programme
(IUP), Department of Naval Architecture and Shipbuilding, ITS Surabaya, 2022.
• Widjaja, Sjarief, “Small Craft Technology”, International Under-graduate Programme (IUP),
Department of Naval Architecture and Shipbuilding, ITS Surabaya, 2022.
48
STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022
TERIMA KASIH
sjarief@na.its.ac.id

STADIUM GENERALE, POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG, 18 APRIL 2022

Anda mungkin juga menyukai