Buku Pedoman Manajemen Segel Tahun 2009
Buku Pedoman Manajemen Segel Tahun 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Pedoman manajemen pengelolaan segel adalah suatu panduan atau petunjuk dalam rangka kegiatan
yang berkaitan dengan penyegelan untuk dilakukan didalam melaksanakan pekerjaan pemasangan
APP (Alat Pengukur dan Pembatas) di lingkungan PT PLN (Persero).
PASAL 1
TUJUAN
Pedoman pengelolaan segel ini dibuat dengan tujuan agar terdapat keseragaman didalam
pemahaman mengenai tata cara dan tata kelola segel berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara.
PASAL 2
KETENTUAN
Dalam pengelolaan manajemen segel ini ketentuan yang dipakai adalah:
PASAL 3
DEFINISI
1. Segel
Segel adalah pelindung untuk mencegah agar alat atau komponen yang dilindungi dimaksud tidak
dibuka oleh orang yang tidak berwenang, mempunyai identitas khusus terbuat dari bahan timah atau
plastik, dipasang pada alat pembatas dan pengukur serta instalasi listrik lainnya milik PLN.
2. Bahan segel
Bahan segel adalah bahan atau material segel, terbuat dari timah atau plastik yang belum dicetak
menggunakan tang segel.
3. Segel timah
Segel timah adalah segel yang terbuat dari bahan timah dan diberi identifikasi atau identitas khusus
sesuai acuan segel timah.
4. Segel plastik
Segel plastik adalah segel yang terbuat dari bahan polycarbonat transparan dan acrylic berwarna dan
diberi identifikasi atau identitas khusus sesuai acuan segel plastik.
5. Kawat Segel
Kawat segel adalah kawat yang digunakan sebagai pengikat antara segel dengan peralatan yang
diamankan.
6. Tang segel
Tang segel adalah suatu alat bantu yang dilengkapi dengan acuan segel untuk mencetak identitas
khusus pada dua permukaan bahan segel timah atau salah satu permukaan bahan segel plastik.
7. Acuan (matris) segel timah
Acuan segel timah adalah sepasang cetakan segel yang terbuat dari besi baja, dan pada permukaan
pasangan cetakan tersebut diberi identitas atau identifikasi khusus.
8. Acuan (matris) segel plastik
Acuan segel plastik adalah cetakan segel yang terbuat dari besi baja, dan pada satu sisi permukaan
cetakan tersebut diberi identitas atau identifikasi khusus .
9. Pemegang tang segel
Pemegang tang segel adalah seseorang yang ditunjuk atau diberi tugas dan tanggung jawab untuk
menggunakan tang segel milik PLN sesuai fungsinya dan terbatas hanya untuk kepentingan PLN.
BAB II
PENGADAAN DAN PEMESANAN MATRIS SEGEL
Pengadaan dan pemesanan matris segel dilakukan setiap tahun oleh PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara berdasarkan usulan dari unit-unit Cabang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
Cabang, Rayon/Ranting dan Sub Ranting.
PASAL 4
JADWAL PEMESANAN MATRIS SEGEL
Pemesanan Matris segel dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum akhir tahun (masa berlaku segel habis) oleh
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara ke PT PLN (Persero) Unit Jasa & Produksi Unit Produksi
Bandung atau perusahaan lain yang dianggap mampu dan dipercaya tidak akan menggandakan acuan
segel yang dipesan.
PASAL 5
SPESIFIKASI ACUAN (MATRIS) SEGEL TIMAH DAN SEGEL PLASTIK
Jenis acuan (matris) segel disesuaikan dengan jenis segelnya yaitu Matris segel timah untuk segel
yang terbuat dari bahan timah dan Matris segel plastik untuk segel yang terbuat dari segel plastic.
b. Permukaan matris untuk fungsi lainnya: cembung dan cekung, dengan dimensi seperti
ditunjukkan pada gambar 2
PASAL 6
SPESIFIKASI SEGEL TIMAH DAN SEGEL PLASTIK
Bahan segel yang dipergunakan di PT PLN sesuai ketentuan terdiri dari 2 ( dua ) jenis :
Terbuat dari bahan timah disebut Segel Timah atau Timah Segel
Terbuat dari bahan plastik disebut Segel Plastik atau Plastik Segel
2. Sifat mekanis:
a. Tidak mudah retak/pecah;
b. Tidak mudah kusam dan berubah warna.
PASAL 7
SEPESIFIKASI KAWAT SEGEL DAN TANG SEGEL
3. Sifat mekanis:
a. Tensile strength = minimum 290 N/mm2 (putus dg gaya 60 kg min.);
b. Elongation = 10% (min.);
c. Winding test : diameter mandrel = 4.0 mm, 15 rpm, coating tidak crack.
PASAL 8
JENIS DAN FUNGSI MATRIS SEGEL
BAB III
PENGAMBILAN DAN PENYERAHAN ACUAN SEGEL
PASAL 9
PENGAMBILAN ACUAN SEGEL
1. Acuan Segel yang telah dibuat harus diambil langsung ke PT PLN (Persero) Unit Jasa & Produksi
Unit Produksi Bandung oleh Pejabat yang telah ditunjuk oleh Manajemen PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara, dengan Surat Penunjukan yang ditanda tangani oleh Manajer Bidang
Teknik.( Lampiran -1 )
2. Sebelum Acuan Segel diserah terimakan, terlebih dahulu diperiksa secara teliti dan cermat oleh
petugas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dan Petugas PT PLN (Persero) Unit Jasa &
Produksi Unit Produksi Bandung atau perusahan lain yang dianggap mampu, baik terhadap kode-
kode maupun jumlahnya, kemudian dibuatkan sampel pada timah segel dan selanjutnya dibuatkan
Berita Acara Serah Terima.
3. Acuan Segel yang telah diperiksa tersebut dibungkus dan disegel serta dikemas dengan suatu
kotak khusus per Cabang dengan dilengkapi daftar barang yang memuat nama barang, jumlah
dan nomor kode acuan.
4. Pembuatan acuan segel sesuai pesanan harus sudah selesai dan siap untuk diambil serta sudah
sampai di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
berakhir tahun takwin.
PASAL 10
PENYERAHAN ACUAN SEGEL
1. Penyerahan Acuan Segel Baru dari kantor Wilayah kepada unit Cabang menggunakan Berita
Acara yang ditanda tangani Manajer Bidang Teknik dan Manager Cabang sesuai Lampiran-2
2. Penyerahan Acuan Segel Baru dari kantor Wilayah kepada Tim P2TL Wilayah Sumatera Utara
ditanda tangani Manajer Bidang Teknik dan Ketua KALAKHAR Tim P2TL Wilayah Sumatera Utara
sesuai Lampiran-2a
3. Penyerahan Acuan Segel Baru dari unit Cabang kepada unit Rayon / ranting menggunakan Berita
Acara yang ditanda tangani Manajer Cabang dan Manager rayon / ranting sesuai Lampiran-3
4. Penyerahan Matris segel dari KALAKHAR Tim P2TL Wilayah kepada pemegang segel P2TL
menggunakan Brita Acara yang ditanda tangani oleh KALAKHAR P2TL Wilayah dan Pemegang
Segel P2TL sesuai Lampiran-3a
5. Penyerahan Acuan Segel baru dari kantor Cabang kepada pemegang segel di unit Cabang
menggunakan Berita Acara yang ditanda tangani Manager cabang dan Pemegang segel diunit
Cabang sesuai Lampiran-3a
6. Penyerahan Acuan Segel baru dari Manajer Ranting/Rayon kepada Petugas Pemegang Segel
dibuat dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Manajer Ranting/Rayon dan Petugas
Pemegang Segel di unit Rayon / Ranting sesuai Lampiran-3a.
7. Setiap Serah Terima Matris Segel dilakukan pembuatan sampel penyegelan pada timah segel
masing-masing 2 (dua) set dan diberi label karton dengan tulisan sesuai yang tertera pada sisi
segel muka pertama dan muka kedua.
PASAL 11
TEMPAT DAN JADWAL PENYERAHAN ACUAN SEGEL
1. Penyerahan matris segel dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara kepada unit Cabang
dilakukan di Kantor PLN Wilayah, masing-masing unit Cabang membawa Tang, timah dan kawat
segel untuk pembuatan sample segel, Jadwal penyerahan paling lambat dimulai dari minggu ke-3
bulan Januari setiap tahun, selama 5 (lima) hari untuk 8 (delapan) unit Cabang.
2. Penyerahan matris segel dari Cabang ke unit Rayon/Ranting dilakukan di Kantor PLN Cabang,
penyerahan dimulai dari minggu ke-4 bulan Januari setiap tahun dan selesai pada akhir bulan
Januari.
3. Penyerahan matris segel dari Rayon/Ranting kepada Pemegang segel dilakukan di kantor
Rayon/Ranting pada minggu pertama bulan Pebruari setiap tahun.
BAB IV
PENGGUNAAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMEGANG SEGEL
PASAL 12
PENGGUNAAN SEGEL
1. Setiap pemegang Segel harus dilengkapi dengan Surat Penunjukan dari Manajemen PT PLN di
unit kerja masing-masing (sesuai Lampiran-4a, Lampiran-4b, dan Lampiran-4c) :
a. Kantor Wilayah Surat Penunjukan diberikan oleh KALAKHAR P2TL
b. Kantor Cabang Surat Penunjukan diberikan oleh Manajer Cabang
c. Kantor Rayon/Ranting Penunjukan diberikan oleh Manajer Rayon/Ranting
2. Petugas yang ditunjuk sebagaimana tersebut pada ayat-1 di atas, harus Pegawai dengan status
Pegawai Tetap yang bertugas sesuai dengan fungsi Segel yang diberikan.
3. Acuan segel hanya diperbolehkan dipakai untuk melakukan penyegelan pada peralatan APP milik
PT PLN (Persero) di unit kerjanya masing-masing.
4. Setiap melakukan penyegelan APP Petugas Pemegang Segel harus membuat Berita Acara
Penyegelan minimal sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 rangkap untuk file pemegang segel, 1 rangkap
untuk Arsip Induk Langganan (AIL) dan satu rangkap lagi untuk pelanggan.
PASAL 13
TANGGUNG JAWAB PEMEGANG SEGEL
1. Pemegang Tang dan Matris Segel bertanggung jawab atas kebenaran alat-alat listrik yang disegel
dan tanda/initial Acuan Segel yang terdapat pada alat-alat listrik yang telah disegel harus sama
dengan dengan tanda/initial Acuan Segel yang dipegangnya.
2. Bilamana terjadi kerusakan atau kehilangan matris segel, maka diwajibkan segera melaporkan
permasalahan tersebut kepada Manajemen dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian dan
membuat laporan kepada pihak yang berwajib (Kepolisian).
3. Pemegang segel bertanggung jawab atas kehilangan matris segel sesuai ketentuan yang
diberlakukan di PT PLN (Persero).
PASAL 14
LARANGAN
1. Pemegang Tang dan Matris Segel dilarang untuk saling menukar Matris yang menjadi
tanggungjawabnya dengan Acuan yang dipegang oleh petugas lain.
2. Petugas Pemegang Segel tidak dibenarkan meminjamkan atau menitipkan segel kepada pihak
manapun selain mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Manajemen PLN
PASAL 15
SANKSI – SANKSI
Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana dan peraturan
perundang-undangan lainnya, maka setiap petugas pemegang Tang dan Acuan Segel yang sengaja
maupun tidak sengaja menghilangkan Tang dan Matris segel atau Matris Segelnya saja atau menyalah
gunakan Tang dan Matris Segel akan dikenakan hukuman disiplin sebagai berikut:
1. Tang dan Matris segel atau Acuannya saja hilang, tertukar jatuh ke tangan orang lain dan atau
tidak dapat dikembalikan bila sewaktu-waktu diminta oleh Manajemen PT PLN (Persero) maka
pemegang akan dikenakan sanksi administratif berupa penurunan 1 (satu) peringkat lebih rendah
dari peringkat sebelumnya dan ganti rugi sekurang-kurangnya sama dengan harga Tang dan
Acuan segel yang berlaku saat itu.
2. Apabila Tang dan Matris Segel terbukti dipergunakan dengan sengaja untuk maksud keuntungan
pribadi maupun orang lain dalam bentuk penyalahgunaan pemakaian tenaga listrik ( yang
akibatnya mempengaruhi pengukuran atau pembatas) termasuk kesalahan pengawatan maka
kepada pemegang Tang dan Matris Segel dikenakan sanksi berupa pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai pegawai PLN disamping harus membayar ganti rugi sekurang-kurangnya sama
dengan harga Tang Segel dan Matris yang berlaku saat itu, sebagaimana tersebut pada
Keputusan Direksi No. 225.K/010/DIR/2002 tanggal 05 Oktober 2000 No. 029.K/010/DIR/2002
tanggal 7 Maret 2002 tentang Peraturan Disiplin Pegawai.
BAB V
PENYIMPANAN TANG/MATRIS SEGEL DAN SEGEL PLASTIK
PASAL 16
PENYIMPANAN TANG DAN MATRIS SEGEL
1. Tang dan matris segel disimpan di kantor PT PLN (Persero) di unit kerja masing-masing
menggunakan lemari segel, Mini Cash Box, atau Mini Brankas dan dikunci. Jika disimpan dilemari
segel (Khusus Lemari Segel), maka kunci kotak segel dipegang oleh petugas pemegang segel
sedangkan kunci pintu lemari segel dipegang oleh petugas yang ditunjuk oleh manajemen PT
PLN.
2. Khusus untuk Rayon/Ranting, Tang/Matris Segel disimpan dalam lemari yang diletakkan di
ruangan kantor Manajer Rayon/Ranting dan terkunci dengan aman, kuncinya dipegang oleh
Pegawai yang ditunjuk oleh Manajer Rayon/Ranting.
3. Pengambilan dan penyimpanan Tang/Matris segel harus dilengkapi dengan tanda bukti secara
tertulis menggunakan Buku Serah terima penyimpanan segel yang disimpan didalam lemari segel.
PASAL 17
PENYIMPANAN SEGEL PLASTIK
1. Penyimpanan Segel Plastik yang belum dipergunakan disimpan oleh pejabat yang ditunjuk oleh
Manajemen Cabang (untuk unit Cabang) atau Manajemen Rayon/Ranting (untuk unit
Rayon/Ranting) ditempat yang terkunci dan aman.
2. Setiap pengambilan segel plastik untuk dipakai dilapangan harus membuat Bon Permintaan
kepada Pemegang segel plastik sesuai dengan kebutuhannya.
3. Pemakaian segel plastik harus dilengkapi dengan Berita Acara pemasangan segel dan jika segel
plastik tersisa dari lapangan, maka harus dikembalikan kepada pemegang segel plastik
menggunakan Bon Pengembalian Segel.
BAB VI
PENGEMBALIAN DAN PENGHANCURAN MATRIS SEGEL
PASAL 18
MASA BERLAKU SEGEL
1. Matris Segel berlaku sejak awal tahun takwin dan berlaku selama 12 (dua belas) bulan atau
setelah Matris Segel yang baru sudah diterima.
2. Matris Segel yang telah habis masa berlakunya harus segera dikembalikan kepada Manajemen PT
PLN (Persero) untuk dihancurkan.
PASAL 19
PROSES PENGEMBALIAN MATRIS SEGEL
1. Pengembalian tang dan matris segel dari pemegang segel kepada Manajemen hanya dapat
dilakukan jika masa berlakunya matris segel sudah habis dan atau petugas pemegang segel yang
bersangkutan pindah tugas ke bidang atau ke Unit lain
2. Matris Segel yang tidak dipergunakan lagi karena pemegang segel pindah tugas, maka matris
segel tersebut harus diserah terimakan kepada Manajemen PLN di unit kerja masing-masing dan
dibuatkan Berita Acara Pengembalian, kemudian matris segel disimpan sampai saat masa
berlakunya habis untuk dihancurkan bersama-sama dengan matris segel lainnya.
3. Untuk Unit Cabang Tang dan Matris segel diserahkan kepada Manajer Cabang atau kordinator
yang ditunjuk dan Berita Acara Pengembalian ditanda tangani oleh pemegang segel dan Manajer
Cabang.
4. Untuk Unit Rayon/Ranting matris segel diserahkan kepada Manajer Rayon/Ranting atau kordinator
yang ditunjuk dan Berita Acara Pengembalian ditanda tangani oleh pemegang segel dan Manajer
Rayon/Ranting.
PASAL 20
PENGHANCURAN MATRIS SEGEL
1. Matris Segel yang sudah habis masa berlakunya atau tidak dipergunakan lagi sesuai Pasal 14 dan
Pasal 17 akan dihancurkan oleh Tim Penghancuran Matris Segel di unit Cabang masing masing.
3. Masing-masing Cabang mengirimkan SK Tim dan Jadwal pelaksanaan penghancuran matris segel
ke PT PLN Wilayah agar pelaksanaan penghancuran matris segel dapat disaksikan oleh petugas
dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
4. Sebelum pelaksanaan penghancuran matris segel, Tim Penghancuran matris meneliti matris segel
yang akan dihancurkan berdasarkan data dan harus membuat contoh penyegelan sebanyak 2
(dua) set pada timah segel dan diberi label karton yang ditulis sesuai identitas matris segel
tersebut.
BAB VII
PENEMPATAN DAN PEMASANGAN SEGEL
Gambar 11. APP Satu Fasa Terpadu (combo) Gambar 12. APP Satu Fasa dengan OK I
Keterangan:
1. Segel meterologi
2. Segel uji
3. Segel terminal meter dan pembatas
4. Segel pembatas
5. Segel OK I
Gambar 13. Letak Pemasangan Segel Pada APP tiga fasa pengukuran langsung tarif tunggal tanpa
kVArh
Keterangan:
1. Segel meterologi
2. Segel uji
3. Segel terminal meter
4. Segel pembatas
5. Segel OK III
Gambar 14. Letak Pemasangan Segel Pada APP Pengukuran Tidak Langsung TR
Keterangan:
1. Segel meterologi
2. Segel uji 7. Segel pintu dalam kotak APP
3. Segel terminal meter 8. Segel pintu luar kotak APP (kompartemen meter)
4. Segel reset button 9. Segel pintu luar kotak APP (kompartemen pembatas)
5. Segel battere
6. Segel optical probe 10. Segel sekunder CT
Gambar 15. Letak Pemasangan Segel Pada Kotak APP dan Meter Gardu Indoor dan Outdoor
Gambar 16. Letak Pemasangan Segel Pada Pintu Luar Gardu Beton
Gambar 17. Letak Pemasangan Segel Pada Pintu Cell Pengukuran Gardu Beton Open Type
Gambar 18. Letak Pemasangan Segel Pada Trafo Arus dan Trafo Tegangan Gardu Outdoor
Keterangan:
1. Segel meterologi
2. Segel uji
3. Segel terminal meter
4. Segel reset button
5. Segel battere
6. Segel optical probe
7. Segel pintu dalam kotak APP
8. Segel pintu luar kotak APP
9. Segel pintu luar gardu beton
10. Segel pintu cell pengukuran
11. Segel sekunder CT Outdoor
12. Segel sekunder PT Outdoor
13. Segel ES kubikel
14. Segel DS/LBS kubikel
15. Segel MCB PT kubikel
APP Tiga Fasa Pengukuran Tidak Langsung TT (akan dibahas dalam rapat khusus)
BAB VIII
PENUTUP
PASAL 21
1. Pedoman Pengelolaan Segel ini diberlakukan untuk semua unit Cabang, Rayon/Ranting yang ada
di daerah kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
2. Pedoman Pengelolaan Segel ini akan ditetapkan dengan Surat Keputusan dari General Manager
PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.