OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
(Kepmenkes RI nomor 1363/Menkes/SK/XII/2001)
TUJUAN Penanganan pada kasus saraf yang mengalami kelumpuhan anggota badan,
kelemahan penglihatan, gangguan keseimbangan, ketidakmampuan dalam
bergerak (ambulasi/transfer) dan kehilangan fungsi tubuhnya. Dengan
meningkatkan dan mengembalikan ketidakmampuannya terutama dalam hal
aktivitas agar lebih mandiri.
Waktu 15 menit- 60 menit disesuaikan dengan keadaan pasien
pelaksanaan
PROSEDUR 1. Persiapan tempat
PELAKSANAA 2. Persiapan alat
N HEATING/ Terapi panas/IRR
Untuk membuat rileksasi pada bagian yang akan diterapi.
TENS (Transcutaneus Electrical Nervus Stimulation)
Diberikan untuk mengurangi nyeri
Latihan / exercise
Diberikan latihan untuk pasien agar dapat transfer ambulasi dan bisa mandiri
sesuai dengan tingkat kemampuan pasien
Tahap kerja
Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi kepada pasien
Menjaga privacy pasien
Melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi (bila
tekanan darah diatas 150/100 mmhg -> terapi dihentikan) *kecuali mendapat
surat rekomendasi dari dokter
Diberikan IRR pada permukaan dengan ketinggian kurang lebih 45 cm
Waktu diberikan IRR adalah 15-20 Menit.
Diberikan TENS pada permukaan yang lemah
Waktu diberikan adalah 15 menit
Latihan/ exercise sesuai dengan kebutuhan pasien
Klasifikasi kasus 1. Post stroke
pada ortopedic 2. Bell’s palsy
3. Parkinson
4. GBS/ Gullain berre syndrome
5. Cervical syndrome
6. Cervical root syndrome
7. HNP (Hernia Nervus Pulposus)
Dokumen terkait 1. Buku kunjungan pasien
2. Buku status pasien
3. Resep obat