Anda di halaman 1dari 20

Intoleransi Aktivitas dan

Manajemen Energi pada


Lansia
Kelompok Awal 1

Bellinda Fitri Amara 1706977954


Dwi Atikah 1706978010
Nathalia E. Pardede 1706978212
Sheren Christin Natalia 1706039010
Viesca Ayu Vandila 1706039036
Outline
1. Definisi Diagnosis
2. Batasan Karakteristik Diagnosis
3. Definisi Intervensi
4. Aktivitas Intervensi (Rencana
Keperawatan)
5. Indikasi dan Kontraindikasi
6. Urutan Prosedur

2
“ Definisi Diagnosis
Intoleransi Aktivitas :
Ketidakcukupan energi psikologis
atau fisiologis untuk
mempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari yang harus atau ingin
dilakukan.

3
Batasan Karakteristik

4
Definisi Intervensi
Intervensi Manajemen Energi
● Definisi : Mengatur penggunaan energi untuk mengatasi
atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
(Bulechek, Butcher, Dochterman, dan Wagner, 2013). Salah
satu aktivitas yang dapat dilakukan berupa melatih Range
of Motion (ROM).
● Range of Motion (ROM) / Rentang gerak : jumlah
maksimum Gerakan yang dapat dilakukan bagian tubuh
pada salah satu dari tiga bidang tubuh, yaitu sagital,
transversal, atau frontal (Potter, Perry, Stockert, dan Hall,
2013).
● Pelatihan ROM dapat dibagi menjadi aktif (pasien
menggerakkan semua sendi tanpa bantuan) dan pasif
(pasien tidak dapat bergerak sendiri dan harus dibantu oleh
perawat) (Potter, Perry, Stockert, dan Hall, 2013).

6
Bidang Tubuh pada Range of Motion (ROM)
● Sagital : garis yang melewati
tubuh dari depan ke belakang, dan
membagi tubuh menjadi sisi kanan
dan kiri
● Transversal : garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian
atas dan bawah
● Frontal : melewati tubuh dari sisi
ke sisi dan membaginya menjadi
depan dan belakang

(Potter, Perry, Stockert, dan Hall, 2013)


7
Aktivitas Intervensi
(Rencana Keperawatan)
Diagnosa Tujuan Intervensi
Domain 4: Aktivitas/istirahat Kriteria Evaluasi 0180 Manajemen energi
Kelas 4: 0005 Activity tolerance Definisi: Mengatur penggunaan energi untuk mengatasi atau
Cardiovascular/pulmonary Indikator: mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi .
responses 000501 Saturasi oksigen ketika Aktivitas:
beraktivitas dalam rentang normal
 Kaji status fisiologis pasien untuk defisit yang menyebabkan
00092 – Intoleransi aktivitas 000502 HR ketika beraktivitas
kelelahan dalam konteks usia dan perkembangan.
dalam rentang normal
Definisi: Ketidakcukupan energi 000503 RR ketika beraktivitas  Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi
psikologis atau fisiologis untuk dalam rentang normal yang memadai.
mempertahankan atau 000516 Upper body strength  Pantau pasien untuk bukti kelebihan fisik dan emosional
menyelesaikan aktivitas ditingkatkan dari skala 3 ke (kelelahan).
kehidupan sehari-hari yang skala 5  Pantau respons kardiorespirasi terhadap aktivitas (misalnya
harus atau yang ingin 000517 Upper body strength takikardia, disritmia lain, dispnea, diaforesis, pucat, tekanan
dilakukan. ditingkatkan dari skala 3 ke hemodinamik, laju pernapasan).
 Bantu pasien untuk memahami prinsip konservasi energi
skala 5
(misalnya, persyaratan untuk aktivitas terbatas atau tirah baring).
 Batasi rangsangan lingkungan (misalnya cahaya dan kebisingan)
untuk memfasilitasi relaksasi.

9
Diagnosa Tujuan Intervensi
Kriteria Evaluasi  Mengatur aktivitas fisik untuk mengurangi persaingan suplai oksigen ke
0414 Cardiopulmonary status fungsi vital tubuh (misalnya, hindari aktivitas segera setelah makan).
Indikator:  Gunakan latihan rentang gerak (ROM) pasif dan / atau aktif untuk
041401 TD sistolik dalam rentang meredakan ketegangan otot.
normal
 Pantau respons oksigen pasien (misalnya, denyut nadi, ritme jantung, laju
041402 TD diastolik dalam rentang
pernapasan) untuk perawatan diri atau aktivitas keperawatan.
normal
 Bantu dengan aktivitas fisik reguler (mis., Ambulasi, transfer, turning, dan
041414 activity intolerance dari
personal care), sesuai kebutuhan.
substantial ke mild
 Instruksikan pasien / orang terdekat untuk mengenali tanda dan gejala
041426 fatigue dari substantial ke kelelahan yang memerlukan pengurangan aktivitas.
mild 4040 Cardiac care
Definisi: Batasan komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dan kebutuhan pasien dengan gejala gangguan fungsi jantung.
Aktivitas:
 Monitor status kardiovaskuler
 Monitor activity tolerance pasien
 Atur latihan dan waktu istirahat untuk menghindari kelelahan
 Monitor dyspnea, fatigue, tachypnea, orthopnea.

10
Indikasi dan
Kontraindikasi
Indikasi
•Stroke/ penurunan tingkat kesadaran
•Kelemahan otot
•Fase rehabilitasi fisik
•Klien dengan kondisi tirah baring

12
Kontraindikasi
•Trombus/ emboli
•Radang pembuluh darah
•Kelainan sendi/ tulang
•Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit
•Trauma baru dengan kemungkinan ada fraktur
yang tersembunyi atau luka dalam
•Nyeri akut
•Sendi kaku

13
Prosedur ROM
Alat dan Bahan
1. Pulpen
2. Kertas
3. Handscoon (bila diperlukan)
4. Masker (bila diperlukan,
karena sedang pandemi)

15
ROM pada Ekstremitas Atas (Bahu)
Prosedur Evaluasi Range

Posisikan pasien berdiri atau posisi duduk (sesuaikan dengan kemampuan


pasien dan berhenti apabila pasien merasa sudah lelah).

Dampingi dan arahkan pasien untuk mengangkat lengan dari posisi samping ke 180 derajat
arah depan dan ke posisi diatas kepala (Fleksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk mengembalikan lengan ke posisi di samping 180 derajat
tubuh (Ekstensi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk menggerakan lengannya ke belakang tubuh, 45 - 60 derajat
jaga siku agar tetap lurus (Hiperekstensi).

(Potter et al, 2013).


16
ROM pada Ekstremitas Atas (Bahu)

Prosedur Evaluasi
Range

Dampingi dan arahkan pasien untuk mengangkat lengan 180 derajat


ke sisi atas kepala dengan telapak tangan menjauhi
kepala (Abduksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk menurunkan lengan 320 derajat


ke samping dan melintasi tubuh sejauh mungkin
(Adduksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk memutar kedua 90 derajat


bahunya kearah dalam dan luar tubuh (Rotasi internal
dan eksternal).

(Potter et al, 2013).


17
ROM pada Ekstremitas Atas (Panggul)
Prosedur Evaluasi

Posisikan pasien berdiri (sesuaikan dengan kemampuan pasien dan


berhenti apabila pasien merasa sudah lelah).

Dampingi dan arahkan pasien untuk menggerakan kaki ke atas dan minta 90 - 120 derajat
untuk menekuknya (Fleksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk meluruskan kakinya ke depan 90 - 120 derajat
(Ekstensi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk menggerakan kakinya menjauhi tubuh 30 - 50 derajat
secara lateral (Abduksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk mengembalikan kaki ke posisi semula 30 - 50 derajat
mendekati tubuh (Adduksi).

Dampingi dan arahkan pasien untuk memutarkan kakinya ke arah dalam 90 derajat
dan luar (Rotasi internal dan ekternal)
(Potter et al, 2013).
18
19
Referensi
● Bulechek, G. M., Dochterman, J. M., Butcher, H. K., & Wagner, C. M.
(2013). Nursing Interventions Classification (NIC), sixth edition.
Missouri: Elsevier Mosby.
● Herdman, T.H., dan Kamitsuru, S. (2017). NANDA International
Nursing Diagnoses : Definitions and Classifications 2018-2020 (11 th
Edition). New York : Thieme.
● Potter, P., A., Perry, A., G., Stockert, P., A., & Hall, A., M. (2013).
Fundamental of nursing (8th edition). St. Louis, Missouri : Elsevier
Mosby.

20

Anda mungkin juga menyukai