Anda di halaman 1dari 3

Ga ngguan pemenuhan ADL dan kebutuhan  

  Kaji toleransi pasien terhadap    Parameter menunjukkan respon fisiologis pasien
ADL b/d immobilisasi; beraktifitas pasien aktifitas menggunakan parameter terhadap stres aktifitas dan indikator derajat
kelemahan. terpenuhi secara adekuat. berikut: nadi 20/mnt di atas frek penagruh kelebihan kerja jnatung.
Kriteria hasil: nadi istirahat, catat peningaktan TD,
-   Menunjukkan peningkatan dispnea, nyeri dada, kelelahan
dalam beraktifitas. berat, kelemahan, berkeringat,
-   Kelemahan dan kelelahan pusing atau pinsan.
berkurang.    Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas    Menurunkan kerja miokard/komsumsi oksigen ,
-   Kebutuhan ADL terpenuhi pada dasar nyeri/respon menurunkan resiko komplikasi.
secara mandiri atau hemodinamik, berikan aktifitas
dengan bantuan. senggang yang tidak berat.
-   frekuensi jantung/irama    Kaji kesiapan untuk meningkatkan
dan Td dalam batas    Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk
aktifitas contoh: penurunan
normal. menunjukkan tingkat aktifitas individu.
kelemahan/kelelahan, TD stabil/frek
-   kulit hangat, merah muda nadi, peningaktan perhatian pada
dan kering aktifitas dan perawatan diri.
   Dorong memajukan
aktifitas/toleransi perawatan diri.    Komsumsi oksigen miokardia selama berbagai
aktifitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang
ada. Kemajuan aktifitas bertahap mencegah
   Anjurkan keluarga untuk membantu peningkatan tiba-tiba pada kerja jantung.
pemenuhan kebutuhan ADL pasien.    Teknik penghematan energi menurunkan
penggunaan energi dan membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
   Anjurkan pasien menghindari
   Aktifitas yang memerlukan menahan nafas dan
peningkatan tekanan abdomen,
menunduk (manuver valsava) dapat
menegejan saat defekasi.
mengakibatkan bradikardia, menurunkan curah
jantung, takikardia dengan peningaktan TD.
   Jelaskan pola peningkatan
   Aktifitas yang maju memberikan kontrol jantung,
bertahap dari aktifitas, contoh:
meningaktkan regangan dan mencegah aktifitas
posisi duduk ditempat tidur bila
berlebihan.
tidak pusing dan tidak ada nyeri,
bangun dari tempat tidur, belajar
berdiri dst.
1 Gangguan Setelah dilakukan Latihan Kekuatan
mobilitas fisik askep selama …x 24  A
berhubungan jam jarkan
kliendan
dengan Kerusakan menunjukkan: berikan
sensori persepsi.   Mampu mandiri dorongan
total
  Membutuhkan padaalat klien
bantu
  Membutuhkan bantuan
melakukan
orang lain program
  Membutuhkan bantuan
orang lain dan alat
  Tergantung total
Dalam hal : Latihan untuk ambulasi
  Penampilan posisi  Ajarkan teknik Ambulasi & perpindahan yang aman
tubuh yang benar kepada klien dan keluarga. Gangguan pemenuhan ADL. b/d
  Pergerakan sendi dan  Sediakan alat bantu untuk klien seperti kruk, kursi Kelemahan.
otot roda, dan walker Data penunjang:
  Melakukan   Beri penguatan positif untuk berlatih mandiri dalam S: --
perpindahan/ ambulasi batasan yang aman. O: terdapat tu. Pada ventrikel IV,
: miring kanan-kiri, Latihan mobilisasi dengan kursi roda post op trepanasi, terpasang
berjalan, kursi roda   Ajarkan pada klien & keluarga tentang cara tracheostomy (+), terpasang dower
penggunaan kursi roda & cara berpindah dari kursi catheter (+), terpasang VP shunt,
roda ke tempat tidur atau sebaliknya. penglihatan kabur (+), parese pada
  Dorong klien melakukan latihan untuk memperkuat ekstremitas bawah (+).
anggota tubuh Tujuan jangka pendek:ADL
  Ajarkan pada klien/ keluarga tentang cara terpenuhi.
penggunaan kursi roda Tujuan jangka panjang: setelah
Latihan Keseimbangan diberikan asuhan keperawatan
  Ajarkan pada klien & keluarga untuk dapat mengatur selama 3 hari, kebutuhan
posisi secara mandiri dan menjaga keseimbangan perawatan diri klien terpenuhi.
selama latihan ataupun dalam aktivitas sehari hari. Kriteria hasil: personal hygiene
Perbaikan Posisi Tubuh yang Benar baik, nekrosis jaringan (-),
  Ajarkan pada klien/ keluarga untuk mem perhatikan mobilisasi dini (+).
postur tubuh yg benar untuk menghindari kelelahan,
keram & cedera.
  Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk program latihan.
Intervensi Rasional
1)     Bantu pemenuhan kebutuhan ADL klien Membantu memenuhi kebutuhan ADL klien
seperti makan, mandi, berpakaian, sehingga klien merasa nyaman dan kebutuhan
eliminasi. perawatannya terpenuhi.
2)     Libatkan kleuarga dalam peraatan klien. Keluarga merupakan orang terdekat klien
3)     Berikan perawatan kulit yang baik. sehingga memudahkan dalam berinteraksi
dengan klien.
4)       Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai Meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk
toleransi. menurunkan resiko kerusakan jaringan.
5)       Latih klien beraktifitas sesuai toleransi, bantu Memungkinkan perode tambahan istirahat tanpa
melakukan latihan rentang gerak sendi gangguan.
pasif/aktif. Tirah baring lama dapat menurunkan
kemampuan. Ini dapat terjadi karena
keterbatasan aktifitas yang mengganggu periode
istirahat.

Anda mungkin juga menyukai