Anda di halaman 1dari 9

cepat dan jelas, selain itu juga siswa diharapakan mampu menunjukkan dan

menjelaskan letak dan hal-hal yang berhubungan dengan kawasan atau daerah
tersebut, terutama yang berhubungan dengan fauna yang ada di suatu wilayah atau
kawasan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah, penggunaan media peta
tematik masih tergolong baru, sehingga penggunaan media tersebut dalam kegiatan
pembelajaran baru mulai digunakan di sekolah tempat penelitian diadakan. Dengan
keberadaan media peta tematik ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa akan bahan-bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru kelas dan
guru bidang studi,sehingga dapat membantu guru dalam menyiapkan bahan-bahan di
kelas.
тологом
x Dari penemuan media peta-tematik tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
P0gram
secara ilmiah sejauh mana konstribusi dari penggunaan media peta tematik tersebut
dalam pembelajaran IPS di sekolah tempat diadakannya penelitian. Dari hasil survey
telah di temukan di lapangan dan dari sumber keterangan yang ada seperti guru mata
pelajaran, membenarkan bahwa belajar dengan menggunakan alat peraga/media
pengajaran sangat minim dilakukan, hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana dan
prasarana atau alat peraga yang ada, yang mana sekolah tersebut merupakan tump
dan harapan bagi masyarakat sekitarnya, sebagai tempat untuk membina dan mendidik
anak-anaknya, dan secara umum bahwa prestasi belajar siswa akan meningkat secara
alami apabila para guru menggunakan alat peraga dalam proses belajar mengajar.
Namun disisi lain terdapat juga para siswa yang belajar dengan alat peraga yang
cukup memadai, ternyata tidak memiliki prestasi belajar yang maksimal sesuai yang diharapkan,oleh
karena itu peneliti menemukan masalah dilapangan mengenai peta
tematik.
Dari gejala tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul " Pengaruh Penggunaan Media Peta Tematik Terhadap Prestasi Belajar
IPS Siswa kelas IV Di SDN 1 Gondang Lombok Utara Tahun Pelajaran 2010/2011".
Bab 2

b. Sistem Kerja Media Peta Tematik


Media peta tematik dirancang khusus untuk memudahkan dalam pengajaran
IPS khususnya, dimana pada materi peta tersaji secara jelas dan lengkap dari sub-sub
bahasa yang dipelajari, misalnya dalam membahas fauna, pada peta tersebut hanya
nampak macam-macam fauna atau gambar binatang yang ada dimasing-masing pulau
yang ada di Indonesia. Selanjutnya guru tinggal menggambil peta tematik sesuai
dengan sub pokok bahasan yang akan dipelajari, sehingga dapat membantu guru
dalam menjelaskan kepada siswa tentang apa kenampakan-kenampakan bumi yang
ada di seluruh pulau di Indonesia.
c. Jenis-Jenis Peta Tematik
Dalam media peta tematik khusus membahas beberapa tema atau pokok
bahasan. Maksud dari pengkhususan tema ini lebih dimaksudkan untuk memfokuskan
perhatian anak terhadap satu pokok bahasan saja, sehingga mempermudah dalam
penguasaan serta pemahaman pokok bahasan yang diajarkan.
Adapun tema atau pokok bahasan yang termuat dalam media peta tematik
antara lain :
a) Peta Iklim yaitu peta yang menggambarkan keadaan iklim pada suatu wilayah
b) Peta Kepadatan Penduduk yaitu peta yang menggambarkan tingkat kepadatan
penduduk pada berbagai wilayah di suatu pulau atau negara.
c) Peta Industri adalah peta yang menggambarkan persebaran tempat dan jenis
industri pada suatu tempat, pulau, dan negara.
d) Peta Fauna adalah peta yang menggambarkan persebaran fauna pada suatu
tempat atau wilayah. (Munawir, 2004:4-5)
Selanjutnya dalam buku IPS Geografi dijelaskan beberapa jenis peta
tematik antara lain :
a) Peta Tanah yaitu peta yang menggambarkan jenis tanah pada suatu daerah
b) Peta Penduduk yaitu peta yang menggambarkan penyebaran penduduk pada
suatu daerah
c) Peta Iklim adalah peta yang menggambarkan keadaan iklim pada suatu daerah.
(Kuswanto, 1995: 11)
Lebih lanjut dijelaskan secara umum tema-tema yang dijelaskan pada peta
tematik adalah :
a) Kepadatan penduduk
b) Suhu udara dan curah hujan
c) Fauna
d) Hasil bumi dan laut
(Dirjendikdasmen, 1994).
d. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Peta Tematik
Adapun kelebihan penggunaan media peta tematik dalam pelajaran IPS
khususnya materi fauna yaitu: bahan-bahan peta lebih khusus dan siswa terfokus pada
satu materi tertentu, waktu dan bahan materi dapat lebih diefektifkan. Sedangkan
kekurangan dari penggunaan media peta tematik ini adalah: diperlukan waktu dan
keahlian dalam membuat peta khusus mengenai materi tertentu, dapat menimbulkan
kebosanan pada siswa karena tidak variatif.
Untuk lebih lanjut, dijelaskan juga materi kisi-kisi instrumen penelitiannya.
Adapun materi-materi yang akan dibahas dalam penelitan sebagai berikut
1) Persebaran fauna di Indonesia
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam.
Keragaman fauna ini karena berbagai hal :
a. Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan tropis yang kaya akan
tumbuhan dan hewan hutan tropis.
b. Terletak antara dua benua yaitu benua asia dan Australia.
c. Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau
memungkinkan tumbuh dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas
tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
d. Indonesia terletak di dua kawaasan persebaran fauna dunia, yaitu Australia
dan oriental.
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia barat bertipe asiatis, d
wilayah Indonesia tengah merupakan fauna khas/ fauna asli Indonesia timur
bertipe australis.
2) Jenis fauna di Indonesia bagian barat dan tengah
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia barat merupakan fauna yang
bertipe Asiatis atau memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang terdapat di
benua asia. Fauna Indonesia barat disebut juga wilayah fauna dangkalan
sunda.
3) Persebaran fauna Indonesia barat ini meliputi:
a. Pulau Sumatra dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano,
Bangka Belitung, Kepulauan Riau dll.)
b. Pulau Jawa dan pulau kecil di sekitarnya (Nusa Kambangan, Nusa
Barung, Madura, Kepulauan Seribu, dll).
c. Pulau Kalimantan
d. Pulau bali
Wilayah fauna Indonesia barat berbatasan dengan wilayah Indonesia
tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa jensi fauna yang terdapat di wilayah Indonesia barat
antara lain: Jenis mamalia, meliputi gajah,badak bercula satu, tapir, rusa,
banteng, kerbau, monyet,orang utan dll.
4) Persebaran Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia tengah juga sering disebut dengan
wilaayah fauna kepulauan walllacea atau cukup fauna wallacea saja. Selain
itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu yang
memisahkan antara wilayah fauna Indonesia barat dengan wilayah fauna
Indonesia timur. Wilayah fauna Indonesia tengah meliputi daerah:
a. Pulau Sulawesi
b. Pulau timor
c. Kepulauan nusa tenggara, seperti flores, sumba, Lombok komodo dan
pulau-pulau kecil disekitarnya.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia tengah
antara lain: anoa, babii rusa, ikan duyung, kuda, sapi, banteng dll.
5) Persebaran Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia timur disebut juga wilayah fauna dangkalan
sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe australis,
maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi:
a. Kepulauan Maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya.
b. Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan wilayah Fauna
Indonesia Tengah dan dibatasi oleh garis khayal yaitu Garis Webber, dan
termasuk dalam kelompok fauna zona Australis. Beberapa jenis fauna yang
hidup di wilayah pauna Indonesia timur, terdiri atas kangguru, wallaby.
beruang, nokdiak(landak irian) kelelawar dll.
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari suatu pekerjaan, (Poerwadarminta, 2003: 768).
Sedangkan dalam Buku Psikologi Belajar menjelaskan bahwa "Prestasi adalah suatu
intraksi tindak belajar mengajar", (Bahri, 1994: 79).
Selanjutnya Bahri (1994: 19) menjelaskan bahwa : "Prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok". Sedangkan menurut Mas'ud yang dikutip oleh Bahri (1994: 20)
bahwa: "Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan prestasi dalam penelitian ini adalah penilaian
pendidikan tentang kemampuan siswa khususnya perkembangan khususnya
perkembangan atau kemajuan belajar siswa setelah mendapatkan pengajaran yang
diberikan oleh guru yang diwujudkan dalam bentuk nilai.

6) Hasil Belajar IPS


Setiap kegiatan akan mendatangkan suatu hasil, begitu pula dengan
kegiatan belajar. Depag RI (2002: 46) dalam buku Metodelogi Pendidikan
menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar, yaitu sebagai berikut:
a. Manifestasi Prilaku Belajar
25
Perubahan belajar mengandung perubahan dalam diri pelajar. Perubahan
tersebut pada umumnya termanifestasi dalam hal-hal seperti: (1) Kebiasaan,
(2) Keterampilan, (3) Pengamatan, (4) Berfikir Asosiatif, (5) Berfikir
rasional dan kritis, (6) Sikap, (7) Inhibisi, (8) Apresiasi, serta (9) Tingkah
laku afektif.
b. Tipe Hasil belajar
• Sistem pengajaran di sekolah, mengelompokkan tujuan pendidikan yang
hendak dicapai dalam tiga hal, yaitu :
• Segi Kognitif memiliki enam taraf, meliputi: Pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Segi Afektif dibagi menjadi lima taraf, meliputi: memperhatikan,
merespon, menghayati nilai, mengorganisasikan, serta menginternalisasi
diri.
• Segi Psikomotorik dibagi menjadi lima taraf, meliputi: persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan kompleks.
Pengaruh Media Peta Tematik Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar IPS siswa, keberadaan
media peta tematik memungkinkan untuk membantu mempercepat penguasaan terhadap satu materi
atau lebih. Adapun indikator pengaruh media peta tematik
terhadap prestasi belajar IPS siswa adalah sebagai berikut :
1. Dengan pokok bahasan khusus atau masing-masing terpisah dalam satu
lembar, memungkinkan siswa dapat lebih terkonsentrasi pada tujuan
pembelajaran, serta penguasaan materi.
Dengan desain khusus, menarik dan praktis dapat mempermudah
pemeliharaan, penyimpanan serta memiliki daya tarik tersendiri, sehingga
menimbulkan respon pada motivasi anak untuk mau mengenal, mempelajari dan ingin
mengetahui isi materi dari media tersebut.
Dirjendikdasmen (2004: 13-15) menjelaskan manfaat media dalam
2.
pembelajaran, yaitu:
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
26
Berdasarkan pendapat diatas,maka dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan sebuah media seperti media peta tematik khususnya dalam pengajaran
bidang studi IPS, siswa akan dirangsang secara langsung baik dalam pengembangan
pengetahuan yang dipelajarinya, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, percepatan
pemahaman serta daya serap siswa akan bahan pelajaran yang disampaikan melalui
media peta tematik tersebut.
h. Karakteristik Pendidikan IPS SD
Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai
pandangan. Berikut ini dikemukakan karaktristik IPS dilihat dari materi dan strategi
penyampaiannya.
27
1. Materi IPS
Ada 5 macam sumber materi antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi disekitar anak sejak
dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas
negara dan dunia dengan berbagai permaslahannya.
b. Kegiatan manusia minsalnya: mata pencaharian, pendidikan
keagamaan, produksi, komonikasi, tarasportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekata
sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimilai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagi segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga.
2. Strategi penyampaian pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajarn IPS, sebaian besar adalah didasarkan
pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri),
keluarga, masyarakat/tetangga, kota, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini
disebut "The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curiculum"
(Mukminan, 1996: 5).
Sebutan masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian
bersekolah, artinya, anak sudah matang bersekolah. Adapun kriteria keserasian
bersekolah adalah sebagai berikut:
28
1. Anak harus dapat bekerja sama dalam kelompok dengan teman-teman
sebaya, tidak boleh bergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain
yang dikenalnya.
2. Anak memiliki kemampuan sinetik-analitik, artinya dapat menngenal
bagian-bagian dari keseluruhanya, dan dapat menyatukan kembali bagian-
bagian tresebut.
3. Secara jasmanniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992: 42-44), anak
mempunnyai ciri-ciri sebagi berikut:
1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari
dunia sekitarnya. Anak secara sepontan menaruh perhatian terhadap
kejadin-kejadian, peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka
memiliki minat yang luas dan tersebar disekitar lingkungannya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas adalah selalu ingin berbuat sesuatu, merka
ingin aktif, belajar, dan berbuat
4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau
terperinci yang seringkali kurang penting/bermkana.
5. Anak kaya akan imajinasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam
pengalaman-penngalaman seni yang dilaksanakn dalam pembelajaran IPS
sehingga dapat memahami orang-orang disekitarny. Misalnya pula dapat
dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
29
Berkaitan dengan atmosfir disekolah, ada sejumlah karakteristik yang
dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di
SD
a. Karaktristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1, 2, dan 3)
1. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan perestasi sekolah
2. Suka memuji diri sendiri
3. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggap tindak
penting
4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang
menguntungakan dirinnya.
5. Suka meremehkkan orang lain
b. Karaktristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4, 5, dan 6).
1. Perhatiannya tertuju pada kehidupan peraktis sehari-hari
2. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
3. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai perstasi
belajarnya disekolah.
Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium
operasional konkerit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran
yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu
panjang, peristiwa belajar hahrus berpariasi dan yang tidak kalah pentingnya
sajian harus dibuat menarik bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai