Anda di halaman 1dari 7

REVIEW ARTIKEL: PENGARUH METABOLISME TUBUH TERHADAP

TANAMAN HERBAL DALAM PENGOBATAN DIABETES


MELLITUS

Keisyahrani Putri Azmain


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah S1 Farmasi
Jl. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30137

ksyhazmn@gmail.com

Abstrak

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula
darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam
darah melebihi 150 mg/dl, dimana batas normal gula darah adalah 70-150 mg/dl, sebagai
akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak
mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Review artikel ini bertujuan
untuk merangkum beberapa jurnal yang mengangkat Kembali topik mengenai pengobatan
tanaman herbal dalam pengobatan diabetes mellitus guna mengatasi berbagai kendala upaya
pengobatan diabetes mellitus. Disamping biaya pengobatan biasa yang relatif mahal dan
harus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang maka sebagian masyarakat lebih memilih
tanaman herbal sebagai alternatif dalam pengobatan daibetes mellitus.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus; Tanaman Herbal; Pengaruh Metabolisme Tubuh

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) known as diabetes or blood sugar disease is a chronic disease group
characterized by an increase in blood sugar levels exceeding 150 mg/dl, where the normal
limit for blood sugar is 70-150 mg/dl, as a result of disturbances in blood sugar levels.
metabolic system in the body, where the pancreas is unable to produce the hormone insulin
according to the body's needs. This review article aims to summarize several journals that re-
raise the topic of herbal plant treatment in the treatment of diabetes mellitus in order to
overcome various obstacles to efforts to treat diabetes mellitus. In addition to the cost of
ordinary treatment which is relatively expensive and must be carried out in a long period of
time, some people prefer herbal plants as an alternative in the treatment of diabetes mellitus.

Keywords: Diabetes Mellitus; Herbal plant; Effect of Body Metabolism


1. PENDAHULUAN
Penyakit diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit kencing manis
merupakan masalah kesehatan yang atau penyakit gula darah adalah
menarik untuk diangkat kembali. Penderita golongan penyakit kronis yang ditandai
diabetes mellitus setiap tahun meningkat, dengan peningkatan kadar gula dalam
menyerang masyarakat dari berbagai darah melebihi 150 mg/dl, dimana batas
golongan baik dari kelas atas, menengah normal gula darah adalah 70-150 mg/dl,
maupun kebawah. Dengan pengobatan sebagai akibat adanya gangguan sistem
jangka waktu panjang dan secara terus- metabolisme dalam tubuh, dimana organ
menerus akan berdampak pada finansial pankreas tidak mampu memproduksi
pasien, karena biaya pengobatan diabetes hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
mellitus yang terbilang cukup besar. Maka Penyakit diabetes merupakan penyakit
dari itu, perlunya kita mencari sumber yang dapat menurunkan kualitas hidup
pengobatan lain seperti tanaman herbal penderita hingga mengakibatkan
sebagai alternatif penyembuhan penyakit kematian.
diabetes mellitus. Menurut WHO, Indonesia
Berdasarkan penelitian (Yanto, menempati urutan ke-4 terbesar dalam
Mahmudati, & Susetyorini, 2016) Jahe jumlah penderita diabetes mellitus di dunia
mempunyai kandungan bahan aktif untuk dan pada tahun 2000 lalu diperkirakan
menurunkan kadar glukosa darah. Bahan terdapat 4 juta penderita diabetes mellitus
aktif tersebut adalah gingerol dan shogaol. di Indonesia. Jumlah ini diperkirakan akan
Kedua bahan aktif tersebut merupakan terus meningkat. Pada tahun 2010
turunan dari senyawa flavonoid dan fenol diperkirakan menjadi 5 juta dan tahun
yang berfungsi sebagai antidiabetes. 2030 diperkirakan sekitar 21,3 juta
Ernawati (2013), menyebutkan penduduk Indonesia menderita diabetes
bahwa: Penyakit Diabetes Mellitus (DM) mellitus.

2. METODE kualitatif yaitu memilih dan


Metode yang dilakukan dalam menyederhanakan data dalam bentuk
penulisan ini adalah dengan menggunakan naratif kemudian menyimpulkan data itu
metode Cochrance Collaboration Review, dengan tahapan- tahapan. Perkembangan
yaitu mencakup pengkajian studi literatur. perolehan data harus diperhatikan dalam
Data yang diperoleh yaitu data kualitatif penyusunan data kualitatif. Penyusunan
dan data kuantitatif. Penyusunan data data kuantitatif yaitu mengambil variabel
penelitian dari macam- macam sumber Ficus septica merupakan jenis
kemudian dideskripsikan dan dibentuk perdu atau pohon kecil, tinggi antara 100 –
dalam paragraf narasi sehingga data 150 cm. Kulit batang berwarna abu-abu
tersebut bisa dijelaskan. putih. Buah semu di ketiak daun yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN luruh, bentuk buah membulat gepeng,
Fokus utama review artikel ini warna buah hijau muda atau hijau keabu-
adalah mengetahui pengaruh metabolisme abuan. Habitat hutan primer, hutan
tubuh terhadap tanaman herbal dalam sekunder dan semak belukar. Kandungan
pengobatan Diabetes Mellitus. Untuk kimia yang terdapat pada daun, buah, dan
mengatasi segala kendala yang ada dengan akar adalah saponin dan flavonoid,
cara menjadikan tanaman herbal sebagai disamping itu buahnya mengandung
alternatif dalam rangka pengobatan alkaloid dan tanin, sedangkan akarnya
diabetes mellitus. Review artikel di mengandung senyawa fenol.
identifikasi dari 7 jurnal yang telah c. Alstonia scholaris
dilakukan review dengan Langkah-langkah Alstonia scholaris merupakan
kritis sehingga dapat diketahui bahwa dari tumbuhan berupa pohon dengan tinggi 45
7 jurnal yang dibahas, adalah sebagai m. Perbungaan berupa malai rata, di ujung
berikut. cabang atau ketiak daun, panjang sampai
a. Phyllanthus niruri (Rumput dukung 13 cm, gagang bunga pendek ± 2,5 cm,
anak) berambut. Bunganya wangi, warna hijau
Phyllanthus niruri (Rumput terang sampai putih kekuningan dan pada
dukung anak) merupakan jenis kedua permukaannya berbulu halus dan
tumbuhan liar yang tumbuh pada tempat rapat,panjang tabung 7-9 mm, agak
lembab dan berbatu. Dapat dijumpai di mengecil pada bagian lehernya, helaian
daerah dataran rendah sampai pada mahkota mnyerong dan bundar. Panjang
ketinggian 1000 m dpl. Terna, semusim, tangkai putik 3-5 cm. Buah bumbung
tumbuh tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang- panjang 20 - 50 cm, biji-biji berambut
cabang. Kandungan kimia yang terdapat pada bagian tepinya dan beijambul pada
pada tumbuhan ini adalah adanya bagian ujungnya, panjang 1,5 - 2 cm.
flavonoid yang terdiri dari quercetin, Kandungan kimia pada kulit kayu
isoquercetrin, astragalin yang berperan mengandung alkaloida ditanin, ekitamin
sebagai obat diabetes. (Dinasari, 2015) (ditamin), ekitenin, ekitamidin, alstonin,
b. Ficus Septica ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, dan
triterpen (alfa-amyrin dan lupeol).
d. Catharanthus roseus (saponin) sebagai penurun kadar gula
Catharanthus roseus merupakan darah (Gusmailina & Sri, 2015).
tumbuhan berhabitus terna menahun, f. Jahe
tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi Jahe mempunyai kandungan bahan
mencapai 120 cm. Batangnya berkayu aktif untuk menurunkan kadar glukosa
pada bagian pangkal, sering bergetah darah. Bahan aktif tersebut adalah gingerol
putih, bentuk batang bulat. Helaian daun dan shogaol. Kedua bahan aktif tersebut
tunggal, terletak berhadapan dengan merupakan turunan dari senyawa flavonoid
pertulangan daun menyirip, bentuk dan fenol yang berfungsi sebagai Dengan
helaian daun memanjang, bulat telur adanya efek antidiabetes, maka pemberian
terbalik sampai oval, pangkal runcing, jahe pada pasien dengan diabetes mellitus
ujung runcing, tepi daun rata, ibu tulang akan menurunkan kondisi hiperglikemia
daun agak tebal dan berdaging, dengan jalan menurunkan kadar glukosa
pertulangan daun sedikit melengkung, plasma pada pasien.
warna hijau, tangkai daun 5-6 mm, ukuran Jahe tidak hanya berfungsi sebagai
helaian daun 2-9 cm, berbulu pada kedua agen antidiabetes yang memiliki sifat
permukaannya. Perbungaan berupa bunga insulinotropika, jahe juga berfungsi
majemuk menggarpu, di ketiak daun yang sebagai agen antioksidan. Kandungan jahe
biasanya dipadati oleh beberapa pasang yaitu senyawa fenol yang mengandung
daun, panjang ibu tangkai bunga 1-2 mm, zingeron, gingerol, dan shogaol, memiliki
tegak. Kandungan kimianya yang efek antioksidan (Hernani & Winarti,
berkhasiat menurunkan kadar glukosa 2012) (S.S, Nurrahayu, & Etika, 2017).
darah (hipoglikemik) antara lain leurosin, Penurunan ini menunjukkan pemberian
katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin, jahe menurunkan kadar glukosa darah.
vindolin dan vindolinin (BPOM RI, 2010). (Suharto et al., 2019)
e. Strychnos ligustrina g. Ekstrak Daun Sirih Merah
Strychnos ligustrina merupakan Berdasarkan penelitian tersebut
merupakan tumbuhan semak, tinggi lebih dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun
kurang 2 meter. Berbatang kecil, berkayu sirih merah tidak toksik terhadap hati jika
keras dan kuat Bagian yang digunakan dilihat dariaktivitas ALT dan AST. Hal ini
kayu dan biji. Kandungan kimia berupa terjadi karena sebagian besar kandungan
mengandung alkaloid (striknin dan dari daun sirih merah merupakan
brusin), tanin, steroid/triterpenoid antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk menangkal radikal bebas.
Antioksidan sangat besar peranannya Hal ini disebabkan karena kebudayaan
dalam memperbaiki kerusakan dalam sel. yang didasari oleh turun-temurun dan
Antioksidan juga mencegah terjadinya dapat mempengaruhi keyakinan orang
kerusakan pada sel-sel hati akibat dalam menggunakan pengobatan.
pengaruh zat asing yang masuk ke dalam (Paramitha & Rahamanisa, 2016)
tubuh. Menurut asumsi peneliti, sebagian
Antioksidan adalah senyawa kimia besar responden yang berkebudayaan
yang dapat menyumbangkan satu atau negatif menggunakan obat medis saja
lebih elektron kepada radikal bebas, dikarenakan kebiasaan mereka bahwa
sehingga radikal bebas tersebut dapat berobat medis saja sudah cukup untuk
diredam. Antioksidan bekerja sebagai menormalkan gula darah, tanpa
inhibitor (penghambat) reaksi oksidasi memerhatikan efek samping dari
oleh radikal bebas reaktif yang menjadi penggunaan obat medis. Selain itu, adanya
salah satu pencetus penyakit-penyakit pengalaman dari keluarga mengajarkan
degeneratif seperti diabetes mellitus. mereka untuk menggunakan obat medis
Fungsi utama antioksidan digunakan dan tradisional dengan tujuan untuk
sebagai upaya untuk memperkecil penatalaksanaan penyakit DM. (Leonita &
terjadinya proses oksidasi dalam tubuh. Muliani, 2015)
(Of et al., 2013) Pada umumnya pengambilan
3. Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bagian tumbuhan tersebut tidak
bilimbi L.) memberikan dampak yang besar pada
Daun belimbing wuluh (Averrhoa pertumbuhan tersebut, sebab daun
bilimbi L.) merupakan tanaman yang dapat memiliki regenerasi yang tinggi untuk
digunakan sebagai terapi herbal kembali bertunas dan tidak memberi
dalam menangani diabates mellitus. pengaruh yang besar terhadap
Kandungan utama yaitu flavonoid pertumbuhan suatu tumbuhan meskipun
yang berperan dalam aktivitas daun tempat fotosintesis (Fakhrozi, 2009).
farmakologikal yang berfungsi sebagai Handayani (2003), menjelaskan
antioksidan dan antidiabetes. Menurut bahwa daun merupakan bagian (organ)
penelitian bahwa flavonoid memiliki efek tumbuhan yang paling banyak digunakan
antioksidan yang kuat. (Kurniawaty & sebagai obat tradisional karena daun
Lestari, 2016) umumnya bertekstur lunak, memiliki
Kebudayaan sangat mempengaruhi kandungan air yang tinggi (70-80%) dan
masyarakat dalam memiliki pengobatan. merupakan tempat akumulasi fotosintat
yang diduga mengandung unsur-unsur memudahkan serta menguatkan saya
(zat organik) yang memiliki sifat dapat dalam menyelesaikan tugas ini dengan
menyembuhkan penyakit, dan banyak sebaik mungkin.
memiliki kandungan seperti minyak atsiri, 7. DAFTAR PUSTAKA
fenol, senyawa kalium, dan klorofil. Dinasari. (2015). Biolink Pemamfaatan
(Fuady, 2016). Tumbuhan Obat Diabetes melitus di
4. KEKUATAN DAN KETERBATASAN Provinsi Sumatra Utara. Dinasari,
Pada penelitian ini membuktikan 5(1), 1–60.
bahwa jahe ampuh dalam menurunkan Fuady, I. (2016). Dharmakarya: Jurnal
kadar glukosa darah bagi penderita Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat
diabetes mellitus. Namun, sebagian ISSN 1410 - 5675. Jurnal Aplikasi
masyarakat lebih memilih untuk tetap Ipteks Untuk Masyarakat, 5(1), 34–
mengkonsumi obat medis saja dikarenakan 37.
pendidikan yang rendah mengakibatkan journdharmakarya/article/viewFile/11
sulitnya mendapatkan informasi tentang 437/5233al.unpad.ac.id/
penggunaan obat tradisional. Kurniawaty, E., & Lestari, E. E. (2016).
5. KESIMPULAN Uji Efektivitas Daun Belimbing
Berdasarkan hasil penelitian yang Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai
telah dilakukan, bahwa mayoritas Pengobatan Diabetes Melitus The
masyarakat masih gemar memanfaatkan Effectiveness Test for Extract Wuluh
tanaman herbal tradisional dalam Starfruite Leaf (Averrhoa bilimbiL.)
pengobatan diabetes mellitus hingga kini. as Diabetes Mellitus Treatment.
Disamping biaya pengobatan biasa yang Jurnal Majority, 5(2), 32–36.
relatif mahal dan harus dilakukan dalam http://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde
jangka waktu yang panjang maka sebagian x.php/majority/article/view/1074
masyarakat lebih memilih tanaman herbal Leonita, E., & Muliani, A. (2015).
sebagai alternatif dalam pengobatan Penggunaan Obat Tradisional oleh
daibetes mellitus. Indonesia negara kaya Penderita Diabetes Mellitus dan
yang memiliki keanekaragaman hayati Faktor-fak
sehingga banyak tanaman yang bisa dokteran.unila.ac.id/index.php/majorit
digunakan sebagai bahan pengganti obat. y/article/view/927
6. UCAPAN TERIMA KASIH Suharto, I. P. S., Lutfi, E. I., & Rahayu, M.
Ucapan Terima Kasih kepada Allah D. (2019). PENGARUH
Subhanahu Wa Ta’ala yang telah PEMBERIAN JAHE (Zingiber
officinale) TERHADAP GLUKOSA (2013). Toksisitas Ekstrak Daun Sirih
DARAH PASIEN DIABETES Merah pada Tikus Putih Penderita
MELLITUS. Care : Jurnal Ilmiah Diabetes Melitus (TOXICITY OF
Ilmu Kesehatan, 7(3), 76. RED BETEL EXTRACT IN
https://doi.org/10.33366/jc.v7i3.1363 DIABETIC WHITE RAT ). Jurnal
tor yang Berhubungan di Wilayah Kerja Veteriner, 14(4), 527–533.
Puskesmas Rejosari Pekanbaru Tahun Paramitha, M. D., & Rahamanisa, S.
2015. Jurnal Kesehatan Komunitas, (2016). Ekstrak etanol herba
3(1), 47–52. sambiloto (Andrographis paniculata)
https://doi.org/10.25311/keskom.vol3 sebagai antidiabetik terhadap mencit
.iss1.101 wistar terinduksi aloksan. Majority,
Of, T., Betel, R. E. D., In, E., & White, D. 5(5), 75–79. http://juke.ke

Anda mungkin juga menyukai