Kelompok 2:
1. Audi Chandra Ismaniar (12)
2. Dea Puspita Sari (17)
3. Gibransa Habib Ansura (21)
4. Raka Adi Wijaya (28)
5. Rendhi Halim Dwiputra (29)
6. Sabrina Putri Kartika (31)
7. Salsa Billa Marshanda D. (33)
LATAR BELAKANG PERUBAHAN
EKONOMI INDONESIA
● Jepang memperkirakan perang akan berlangsung lama sehingga
penguasaan wilayah yang kaya akan bahan mentah ini sangat
meringankan beban yang dipikulnya.
● Rencana Jepang itu akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama
merupakan tahap penguasaan dan tahap kedua merupakan rencana
jangka panjang, yaitu menyusun dan mengarahkan kembali
perekonomian wilayah tersebut dalam rangka menopang upaya perang
Jepang dan rencana-rencananya bagi dominasi ekonomi jangka panjang
terhadap Asia Timur dan Asia Tenggara (Ricklefs,2008:424).
● Struktur ekonomi yang direncanakan akan bertumpu pada wilayah-
wilayah ekonomi yang sanggup memenuhi kebutuhan sendiri, yang diberi
nama Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya (Tim Nasional
Penulisan Sejarah Indonesia,2010:75).
● Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut
Hindia-Belanda sesuai dengan rencana. Sebelumnya,
pemerintah Hindia-Belanda telah memperhitungkan
bahwa invasi Jepang tidak dapat ditahan lagi, maka
mulailah dilaksanakan aksi bumi hangus.
● Objek-objek vital dihancurkan, yang sebagian besar
terdiri atas aparat produksi. Akibatnya, pada awal
pendudukan Jepang, hampir seluruh kehidupan
ekonomi lumpuh. Kehidupan ekonomi sepenuhnya
berubah dari keadaan normal menjadi ekonomi perang
(Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia,2010:76).
● Padahal, pada awal mulanya tujuan Jepang yaitu untuk
mengamankan pasokan bahan-bahan mentah yang
strategis untuk Jepang, seperti minyak, karet, timah,
dan bahan-bahan logam lainnya (Booth 1998:47; Reid
1980:19: Brugmans et. Al. 1960: 253 dalam van
Zanden,2012:273-274).
DAMPAK PERUBAHAN EKONOMI
Pembentukan barisan
Masyarakat wajib Obyek vital dan alat-alat
romusha dengan Pengerahan tenaga
melakukan pekerjaan produksi dikuasai dan
panitia pengarahan kerja dari sukarela
yang dinilai berguna bagi diawasi ketat oleh
(romukyokai) di setiap menjadi paksaan.
masyarakat luas. pemerintah Jepang.
daerah.
Bahan-bahan pakaian
Barang-barang Bahan makanan sulit
sulit didapat bahkan
keperluan hidup sulit didapat karena banyak Obat-obatan sulit
menggunakan karung
didapat karena petani menjadi didapat.
goni sebagai bahan
jumlahnya sedikit. romusha.
pakaian.
Peningkatan jumlah
Inflasi parah karena uang
gelandangan di kota-
Pasar gelap tumbuh di yang dikeluarkan
kota besar seperti
kota-kota besar. pemerintah Jepang tidak
Jakarta,Surabaya,
ada jaminannya.
dan lain lain
HAL- HAL YANG DIBERLAKUKAN
DALAM SISTEM PENGATURAN
EKONOMI PEMERINTAH JEPANG
• Kegiatan ekonomi diarahkan untuk
kepentingan perang maka seluruh
potensi sumber daya alam dan bahan
mentah digunakan untuk industri yang
mendukung mesin perang.
• Jepang menerapkan sistem pengawasan
ekonomi secara ketat dengan sanksi
pelanggaran yang sangat berat.
• Menerapkan sistem ekonomi perang dan
sistem autarki (memenuhi kebutuhan
daerah sendiri dan menunjang kegiatan
perang).
KEBIJAKAN EKONOMI JEPANG
Pengurasan berbagai
kekayaan alam dan hasil Tenaga kerja usia produktif Hiper Inflasi akibat
bumi oleh pemerintah dijadikan romusha oleh peredaran mata uang
pendudukan Belanda dan Jepang. Jepang yang kosong.
Jepang.