Anda di halaman 1dari 4

a.

Teori Politik
William berpendapat untuk pemisahan penuh dari aturan spiritual dan aturan duniawi.
William dari Ockham merupakan orang pertama dari abad pertengahan yang menganjurkan
untuk melakukan perpisahan antara negara dan gereja yang disatukan, karena menganggap
bahwa politik berkaitan dengan negara sedangkan gereja berkaitan dengan iman dan
kebenaran Kristus, jadi kalau digabungkan maka akan menimbulkan konflik antara politik
maupun dengan negara. Dan ide-idenya ini dianggap “alami” atau “sekuler”, yang berpegang
pada absolutisme sekuler. Pandangan tentang akuntabilitas monarki yang dianut dalam
Dialogus-nya yang dimana ini ditulis antara 1332-1347, dan sangat mempengaruhi gerakan
konsili ( Konsiliarisme adalah gerakan reformasi di Gereja Katolik abad ke-14, ke-15, dan
ke-16 yang menyatakan bahwa otoritas tertinggi dalam Gereja berada pada dewan
ekuimenis), dan membantu munculnya ideologi demokrasi liberal. Dia berpikir bahwa paus
dan anggota gereja tidak memiliki hak atau dasar sama sekali untuk aturan sekuler, William
dari Ockham juga semakin diakui sebagai kontributor penting bagi perkembangan ide-ide
konstitusional Barat, terutama ide-ide pemerintah dengan tanggung jawab terbatas. Dia
adalah salah satu penulis abad pertengahan pertama yang menganjurkan bentuk pemisahan
gereja/negara, dan penting bagi perkembangan awal gagasan hak milik. Hingga pada
akhirnya terdapat kemenangan terhadap gereja atas penguasa dalam mengendalikan politik
sekuler yang di bawah naungan Paus.
Dan ada tiga pemikir yang berusaha untuk memisahkan kuasa temporal dengan kuasa
spiritual, dan mereka juga mengkritik tetapi mereka juga berpikir untuk mencari gagsan-
gagasan dalam mengambil solusi yang berbeda-beda. yaitu Dante Alighieri (1265-1321),
Marsilius Padua (1275-1342), dan William Ockham (1287-1347).
Tahun 1323, kongres di Perugia. Para Fransiskan memprotes krna adanya penyalahgunaan
polisi kepausan pada Mei 1328, dan William bersama dua rekannya yaitu Michael dari
Chesensky dan Bonagratius melarikan diri dari penjara kepausan dengan menggunakan kuda,
hingga akhirnya mereka keluar hingga mencapai pantai.
Pada tahun 1338, William dari Ockham secara langsung menyatakan dirinya dan saudara-
saudara minoritas sebagait orang percaya dengan sejati, dia tidak menganggap dirinya atau
mereka terikat oleh dekrit kepausan.
Risalah politik utama Occam, Dialogue, telah dikenal luas sejak 1343. Penulisan bagian
pertamanya berasal dari tahun 1333-1334. The Thinker mengutuk keras supremasi Pus dan
struktur hierarki dari Gereja Katolik. Karena William mengatakan bahwa Gereja pada zaman
kerasulan dan Gereja Katolik Roma sangat berbeda. Dan kediktatoran moral dan spiritual
yang despotik dari Gereja Roma juga bertentang dengan Kitab Suci, karena yang
mengampuni dosa hanya ada dalam kuasa Allah. Dan kepala gereja adalah Kristus sendiri,
yang tidak boleh ada satu imam pun yang dapat melakukan fungsi “sekuler” apapun.
William menentang hierarki gereja yaitu pada prisnsipnya, dan pendeta mana pun tidak dapat
melampau tokoh Kultus karena dianggap spiritual di gereja Kuno tidak seperti gereja pada
zaman sekarang.
Manusia dilahirkan dan diberikan kebebasan atau hak asasi manusia untuk tidak tunduk
kepada suatu penguasa yang membuat kekuasaan, dan permasalahan ini sering terjadi pada
tahun 1380-1440 (sejarah gereja sebagia perpecahan besar).
Hingga tahun 1347 terdapat pembuatan pamflet tentang kuasa kekaisaran dan kepausan
tentang pandangan politik pemikir, tetapi belum menyebabkan pertanyaan ataupun tanggapan
apapun mengenai kepemilikan pena William dari Ockham.

b. Logika
Logika sebagai suatu kebenaran yang dilakukan oleh para ahli dan menganggap dengan
logika maka manusia dapat berpikir dengan sejajar, terarah, maupun secara teratur. Logika
juga seringkali kita lihat dapat dikaitkan dengan bagaimana cara berpikir secara objektif,
kritis, tegas, bahkan dengan berpikir secara logika membuat jauh dari emosi.
Yang dimana ia menuliskan tentang Hukum De Morgan dan merenungkan logika ternary,
yaitu sebuah sistem logis dengan tiga nilai kebenaran, yang dimana hukum formal logika
proposisional klasik yang diamati oleh ahli logika dari Yunani pada abad pertengahan (pada
abad ke-14) yaitu William dari Ockham, De Morgan memberikan sumbangan untuk
menyatakan hukum formal dan memasukkannya dalam bahasa logika. Hukum De Morgan ini
dapat dibuktikan secara mudah tetapi memerlukan kesimpulan yang di dasari oleh argumen
secara logis (deduktif). William dari Ockham yaitu ahli logika pertama yang memperlakukan
istilah kosong dalam silogistik, yang dimana terdapat argumen antara William dan Prior
Analytics. Melalui gagasan-gagasan William serta usahanya untuk berpikir bahwa kekuatan
Tuhan dapat ia terima, dan tentu saja ini berasal dari spekulasi AQ nya ketika sedang
berpikir.
Gagasan-gagasan dari William ini memiliki pengaruh besar pada era ini, karena banyak
gagasan yang menurut dia dapat menjadi mata rantai di zaman modern.
Di Oxford, William dari Ockham pada tahun 1319 menulis karya fundamentalnya yaitu “The
Collection of All Logic-1340 di Munich”, dan di Universitas Oxford, karya tersebut beredar
hingga abad ke-17, yang terdiri dari tiga bagian yaitu, pada istilah, pada kalimat, dan pada
silogisme.
Tahun 1313 atau kisaran 1314, William dinyatakan bergabung dengan Ordo Minorite,
bergabung dengan arah radikal spiritual. Ia bergabung bukan untuk membela pandangan
mistisisme melainkan bidat tersebutlah yang Dia bela, karena kekagumannya akan
pengetahuan rasional. Adapun cara berpikir dari William secara demokrasi dilihat dari
kegigihannya dalam memperomosikan suatu kesetaraaan hak perempuan dengan laki-laki di
bidang ritual pemujaan.Yang dimana pada abad pertengahan terdapat suatu isu utama
skolastik antara filsafat dan teologi Willliam dari Ockham yang mengatakan dan menyangkal
hubungan apapun baik filsafat dan teologi, dan dia secara terang-terangan juga menentang
tren skolastik utama pada masanya. Hal tersebut dukung oleh Duns Scotu, dia merupakan
seorang teolog Fransiska terbesar, filsuf dan ahli logika. Dia memiliki kontribusi yang sangat
besar bagi budaya dunia. Dan dia percaya bahwa kodrat umu pada diri sendiri yang bukanlah
individu, unit indenpenden. Namun kodrat umum tersebut tidak secara universal. Dan ini
mengikuti pandangan Aristoteles, ia setuju karena universalitas didefiniskan berdampak
kepada banyak hal. Dan mereka sebagai para pemikir abad pertengahan tentu saja memahami
gagasan-gagasan yang diberikan, sehingga universal dan masing-masing elemen dikatakan
terpisah identik. Mengikuti logika ini, Duns Scotus mencirikan universal dan individual
sMeskipun mereka sebenarnya tidak dapat ada tanpa individualisasi atau universalisasi,
dalam dirinya sendiri, sifat umum bukanlah yang satu maupun yang lainnya. Mengikuti
logika ini, Duns Scotus mencirikan
universal dan individual sebagai ciri yang acak yang secara umum, yang berarti mereka
memerlukan suatu pembenaran.

Reference:

Jurnal Filsafat, ISSN: 0853-1870 (print); 2528-6811(online) Vol. 32, No. 1 (2022), p. 1 – 31,
doi: 10.22146/jf.73767 ASAL-USUL PEMIKIRAN TENTANG SEKULARISME DI ABAD
PERTENGAHAN
https://eprints.uny.ac.id/52643/1/DIKTAT%20LOGIKA%202017.pdf

http://repo.driyarkara.ac.id/464/
https://wikipredia.net/id/William_of_Ockham
https://www.kompasiana.com/balawadayu/5dd1449fd541df1fe92480d2/filsafat-scholastic-
ockham?page=all&page_images=1

Kesimpulan
William dari Ockham menunjukkan dirinya sebagai seorang filsafat yang memiliki jiwa
kristis dan bijaksana, yang dimana ketika ia menolak gagasan william membawa ajaran sesat,
hal ini dapat kita lihat pada saat itu orang-orang pergi ke pengadilan kepausan di Avignon
untuk mengajukan tuduhan pengajaran sesat terhadap William Ockham, yang dipanggil ke
Avignon untuk menjawab tuduhan ini pada awal tahun 1324. Melalui sikap iman dari
William membuat kita tersadar bahwa kita perlu meyakini akal budi dan pengalaman (reason
and experience) dapat berbenturan dengan kebenaran yang diungkapkan (revealed truth).
Skala proses tersebut memaksa kita untuk menyimpulkan bahwa ini bukan hanya tentang
penganiayaan politik terhadap minoritas provinsi, tetapi tentang upaya kepausan untuk secara
ideologis melucuti senjata Fransiskan yang berpikiran oposisi, di antaranya ahli teori
terkemuka Ockham dinominasikan.
William dari Ockham adalah orang yang gigih dalam melawan kepausan hingga ia meninggal
dunia dengan cara Tuhan, namun dengan adanya gagasan-gagasan William dari Ockham
tersebut sangat berdampak dengan zaman sekarang ini.Yang mengajarkan kepada kita untuk
terus melakukan pengajaran kepada umat manusia dan dapat hidup dalam karakter Allah,
apalagi menjadi seorang saksi Kristen kita perlu memahami gagasan-gagasan ini dengan
benar agar dapat menolak setiap tantangan melalui gagasan yang kita berikan.
Allah memberikan kepada manusia akal budi untuk dapat berpikir dengan baik sesuai dengan
penalaran kebenaran Allah, dengan akal budi maka manusia memperoleh pengetahuan. Yang
dimana dalam Amsal 1:5, kita itu harus memperluas dan mempertambah ilmu kita. Sama
seperti William dari Ockham yang gigih dalam berpikir untuk menemukan gagasan yang
bertentangan dengan kepausan yaitu salah satunya gereja dan duniawi.
Solusi:
Kepausan seharusnya tidak mempersatukian gereja dan duniawi.

Anda mungkin juga menyukai