Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

TUGAS TUTORIAL

Nama : Marshelyna Syawal Lindita

NIM : 042909895

Kelas : Pengantar Ekonomi Mikro.18

UPBJJ UT : Bogor

1. Dalam penentuan harga faktor produksi dikenal istilah Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Fungsi
produksi (Cobb-Douglas Production Function) ini terletak diantara dua ekstrem yaitu Linear
Production Function dan Leontief Production Function disebut Cobb-Douglas production
Function. Dengan rumus Q = F (K,L) = KaLb
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat contoh kasus sebagai berikut:
Konsultan meneliti suatu perusahaan, ternyata perusahaan tersebut mempunyai Production
Function Cobb-Douglas sebagai berikut :
Q = F(K,L) = K1/2L1/2
Pertanyaan : Berapa rata-rata produktivitas tenaga kerja, bila diperkerjakan 16 unit tenaga
kerja dan 9 unit kapital ?
Jawaban :
F(K,L) = K1/2L1/2
Maka F (9,16) = 91/2.161/2 = (3)(4) = 12
Jadi 16 unit tenaga kerja dan 9 unit kapital memproduksi 12 unit output. Jadi rata-rata
produktivitas tenaga kerja = 12/16 = 0,75 unit output.
2. Perubahan harga komoditi di suatu pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar komoditi lain
serta pasar input, dan distribusi pendapatan. Dalam analisis ekonomi mikro, hal tersebut
disederhanakan dengan model keseimbangan umum dua industri dan dua input. Sebutkan dan
Jelaskan Perilaku kurva-kurva permintaan pasar!
Jawaban :
Perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah sebagai berikut :
a. Kurva-kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya Hukum Nilai Guna
Marjinal yang menurun. Jadi konsumen akan membeli lebih banyak bila harga turun.
b. Kurva-kurva penawaran output berlereng menanjak. Hal ini di dasarkan pada Hukum Biaya
Marjinal yang menanjak, karena dalam periode produksi jangka pendek berlaku Hukum
Penambahan Hasil yang semakin berkurang. Jika setiap unit faktor variabel dibeli pada
harga yang sama di pasar input pesaing murni dan memberikan tambahan output dengan
jumlah semakin kecil, maka biaya setiap tambahan satuan output semakin tinggi.
Sementara dalam jangka panjang input yang efisien dan memberikan biaya lebih rendah
digunakan untuk menghasilkan suatu komoditi dan baru kemudian untuk memproduksi
lebih banyak digunakan input-input kurang produktif yang memberikan biaya produksi
lebih tinggi maka harga jual harus lebih tinggi agar diperoleh keuntungan supaya ia
bersedia memproduksi dan menawarkan lebih banyak output.
c. Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik yang semakin
berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin turun.
d. Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan preferensi
individual untuk bermalas-malas atau bekerja. Perusahaan atau industri harus membayar
tingkat upah lebih tinggi agar bisa mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.

3. Sumber daya energi bisa dibedakan menurut berbagai kriteria yaitu komersialisasi,
ketersediaan, serta berdasar pemakaian. Jelaskan pembedaan dari masing-masing tiga kriteria
tersebut!
Jawaban :
➢ Dari segi komersial, dibedakan antara energi komersial dan energi non-komersial serta
energi baru. Termasuk dalam kelompok pertama adalah minyak bumi, gas alam, batubara,
(sumber energi) air, panas bumi dan uranium. Sedangkan yang termasuk dalam klasifikasi
kedua adalah kayu bakar dan limbah pertanian; sementara contoh energi baru adalah
tenaga surya (matahari), tenaga angin, tenaga gelombang udara, bio massa padat, cair,
gas, serta gambut.
➢ Dari kriteria ketersediaan, dibedakan antara sumber daya yang diperbaharui. Contoh bisa
diperbaharui adalah panas bumi, tenaga air, matahari dan tenaga angin. Sementara contoh
yang tidak bisa diperbaharui adalah minyak bumi, gas alam, batubara dan uranium.
Pengelolaannya membawa konsekuensi secara ekonomis agar bisa diperoleh pemanfaat
sumber daya energi secara optimal efisien.
➢ Berdasar kriteria pemakaian, dibedakan antara energi primer dan energi sekunder. Energi
primer adalah yang secara langsung dikonsumsi atau digunakan. Contohnya adalah kayu
bakar dan panas bumi. Energi sekunder adalah yang diolah dulu sebelum digunakan.
Contohnya adalah daya listrik, BBM, dan BBG.

4. Kebijakan pengelolaan dan distribusi tenaga listrik di Indonesia berbeda dengan beberapa
negara lain di dunia seperti di Eropa maupun Amerika Serikat. Apakah industri daya listrik
selalu merupakan sebuah monopoli di semua negara dan sepanjang waktu?
Jawaban :
Tidak, memang pada permulaan perkembangannya merupakan monopoli lokal.
Perkembangan di banyak negara menjadikannya industri yang di regulasi oleh pemerintah.
Namun perkembangan sejak tahun 1980-an industri ini banyak mulai di deregulasi pada
persaingan dalam pasar pembangkit daya listrik. Di negara kita industri ini masih di monopoli
pemerintah dalam pemilihan dan operasional serta terintegrasinya bidang pembangkit,
transimisi, distribusi, serta dalam penentuan tarif dan subsidi oleh pemerintah dan bukan
pasar.

Anda mungkin juga menyukai