Analisis Vitamin C
A. Judul Percobaan:
Analisis Vitamin C
B. Hari/tanggal Percobaan:
Selasa, 10 September 2019, 13.00 WIB
C. Hari/tanggal Selesai Percobaan:
Selasa, 10 September 2019, 15.30 WIB
D. Tujuan Percobaan:
1. Menentukan kadar vitamin C didalam sampel buah nanas (Ananas
comosus L. Merr)
E. Dasar Teori
1. Pengertian Vitamin
Vitamin merupakan suatu kelompok senyawa organik yang tidak
termasuk dalam golongan karbohidrat, protein maupun lemak dan terdapat
dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan tetapi sangat penting
perannya bagi beberapa fungsi tubuh tertentu untuk menjaga pertumbuhan
dan kelangsungan hidup (Chaerani, 2010).
Vitamin pertama kali diisolasi dari air jeruk nipis oleh Gyorgy
Szent tahun 1928. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah
"vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian
biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya
dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal
dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kemudian
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N
(Page, 1989).
Vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (seperti vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang
larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat
1
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan
dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan
dalam tubuh sebagai cadangan lemak (Girinda, 1986).
2. Vitamin C
a. Struktur Vitamin C
bila ada Cu, maka vitamin C adalah pereduksi yang kuat) (Muray, R.K,
DK. Granner, dan VW. Rodwell, 2006).
c. Fungsi Vitamin C
Vitamin C dapat membantu dalam proses metabolisme energi,
karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh tetapi dikeluarkan
melalui urine maka vitamin ini dapat dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal
(Chaerani, 2010).
Vitamin C dikenal sebagai penangkal radikal bebas dalam fasa cair
sel dalam sistem peredaran darah. Vitamin C bertindak ampuh
mengurangi oksigen, nitrogen, dan sulfur yang bersifat radikal.
Vitamin C bekerja sinergis dengan tokoferol yang tidak dapat
mengikat radikal lipofilik dalam area lipid membran dan protein.
Pengobatan dengan vitamin C dapat memulihkan kadar zat besi dalam
tubuh (Girinda, 1986).
Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen
interseluler. Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak
terdapat dalam tulang rawan,kulit bagian dalam tulang, dentin, dan
vasculair endothelium. Asam askorbat sangat penting peranannya
dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi
hidroksi prolin dan hidroksilisin. Vitamin C juga memiliki peran dalam
berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yang
mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti, Peran-peran itu adalah
oksidasi fenilanin menjadi tirosin, reduksi ion feri menjadi fero dalam
saluran pencernan sehingga besi lebih mudah terserap, melepaskan
besi dari transferin dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam
feritin jaringan, serta pengubah asam folat menjadi bentuk yang aktif
asam folinat. Diperkirakan vitamin C juga berperan dalam
pembentukan hormon steroid dan kolesterol (Page, 1989).
Asam askorbat nampaknya berfungsi sebagai kofaktor di dalam
hidroksilasi enzimatik residu prolin pada kolagen dari jaringan
pengikat vertebrata, membentuk residu 4-hidroksiporlin. Walaupun
3
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
4
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub-kelas : Commelinida
Ordo : Bromeliale
Familia : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus L. Merr
(Barus, 2008).
Sumber vitamin C pada sayuran seperti: paprika merah, brokoli,
kubis, dan sumber vitamin C pada buah seperti buah jeruk, buah naga,
buah apel, buah mangga, buah belimbing, dan salah satunya adalah buah
nanas (Pambudi, 2019).
Adapun kandungan gizi pada buah nanas segar (per 100 gram
bahan) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi buah nanas segar
Kandungan Gizi Jumlah
Vitamin A (SI) 130
Vitamin C (mg) 24
Vitamin B1 (mg) 0,08
Kalori (kal) 52
Protein (g) 0,4
Lemak (g) 0,2
Serat (g) 1,4
Karbohidrat (g) 16
Fosfor (mg) 11
Air (g) 85,3
Bagian yang dapat dimakan (%) 53
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
1998.
5
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
6
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
7
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
+ I2 → + 2I- + 2H+
6. Rumus Perhitungan
Kadar (mg)
VI2 x N I2
a ( mg /mL )= x 0,88 (mg)
0,01
a x Volume pengenceran
Kadar (mg) =
Volume sampel
100 gram
Kadar (mg/ 100 gram) = kadar (mg) x
berat sampel( mg)
Volume pengenceran a
Kadar (%) = x x 100%
volume sampel berat sampel
(Tim Biokimia, 2018).
F. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gelas ukur Herma 10 mL 1 buah
2. Erlenmeyer Duran 100 mL 5 buah
3. Pipet tetes 5 buah
4. Buret 50 mL 1 buah
5. Statif 1 buah
6. Klem 1 buah
7. Pisau 1 buah
8. Mortar 1 buah
9. Alu 1 buah
10. Neraca analitik 1 buah
11. Labu ukur 100 mL 1 buah
12. Kertas saring 1 buah
13. Corong kaca 1 buah
14. Gelas kimia 100 mL 5 buah
15. Spatula (kaca dan besi) 2 buah
b. Bahan
8
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
1. Aquades 160 mL
2. Larutan amilum 1% 20 tetes
3. Larutan standar Iodium 0,001 N secukupnya
4. Buah Nanas sebagai sampel 10 gram
9
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
G. Alur
1. Titrasi Pada Larutan Blanko
20 mL aquades
Reaksi:
Reaksi antara I2 dengan amilum
n + nI2 →
n + 2 H2O (l)
Kompleks iod-amilum
2. Titrasi Pada Larutan Sampel Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr)
Buah
Filtrat Residu
10
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
Filtrat
+ I2 → +
2I- + 2H+
Setengah reaksi:
I2 + 2e- ↔ 2I-
C6H8O6 → C6H6O6 + 2e- + 2H+
I2 + C6H8O6 → C6H6O6 + 2I- + 2H+
Reaksi antara I2 dengan amilum
11
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
n + nI2 →
n + 2 H2O (l)
H. Perhitungan
o Kadar (mg)
V I2 x NI2
a ( mg /mL )= x 0,88 (mg)
0,01
a x Volume pengenceran
Kadar (mg) =
Volume sampel
100 gram
Kadar (mg/ 100 gram) = kadar (mg) x
berat sampel( mg)
o Kadar (%)
Volume pengenceran a
Kadar (%) = x x 100%
Volume sampel berat sampel(mg)
12
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
I. Hasil Pengamatan
No. Hasil Pengamatan
Perc Prosedur Percobaan Sebelum Sesudah Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
.
1. Titrasi Pada Larutan Blanko Aquades Aquades + Reaksi antara I2 dengan amilum Titrasi blanko
cairan amilum 1%: dengan I2
20 mL aquades
tidak larutan tidak membutuhkan
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 berwarna berwarna larutan I2 sebanyak
mL
n + 0,1 mL dan
Ditambahkan amilum 1% sebanyak 5 Larutan Dititrasi
tetes nI2 → menghasilkan
amilum 1 dengan
Dititrasi dengan larutan standar Iodium
% tidak larutan I2: kompleks iod-
0,001 N (maksimal 1,5 mL)
Dihentikan proses titrasi ketika larutan berwarna larutan amilum yang
berubah menjadi biru n
Larutan I2 berwarna berwarna biru
Dihitung volume larutan standar Iodium Kompleks iod-amilum
0,001 N yang digunakan untuk titrasi 0,001 N biru (++++)
+ 2 H2O (l)
berwarna Volume
Larutan blanko dapat digunakan
Volume larutan standar Iodium 0,001 N kuning larutan I2
sebagai pembanding terhadap
kecoklatan yang
pelarut dalam reaksi yang
digunakan
digunakan
untuk titrasi
= 0,1 mL
13
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
2. Titrasi Pada Larutan Sampel (Buah Nanas) Buah Nanas Kadar vitamin C dalam buah Berdasarkan
nanas dihancurkan nanas sebanyak 24 mg percobaan
Buah
(sampel) sampai (Chauliyah dan Murbawani, diperoleh kadar
Dikupas dan ditimbang sebanyak 10 padat slurry 2015). vitamin C dalam
gram
Dihancurkan dengan mortar sampai
berwarna terdapat Reaksi antara asam askorbat buah nanas
diperoleh slurry (lembut) kuning larutan (vitamin C) dari sampel buah (Ananas comosus
Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL L. Merr) sebesar
Aquades berwarna nanas dengan I2
Ditambahkan aquades sampai tanda
batas (jangan lupa membilas mortar) cairan kuning 0,000088%
Ditunggu selama 15 menit sambil tidak Ditambahkan
kadang-kadang dikocok
disaring berwarna aquades
Larutan sampai tanda
+
amilum 1 batas dan
I2 →
Filtrat Residu % tidak dikocok:
berwarna larutan
Larutan I2 berwarna
0,001 N kuning
berwarna Setelah +
kuning disaring 2I- + 2H+
kecoklatan didapatkan
filtrat tidak
14
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
15
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
larutan I2
yang
digunakan
untuk titrasi
V1 = 0,3 mL
(+++)
V2 = 0,1 mL
(+)
V3 = 0,2 mL
(++)
16
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
17
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
n + nI2 →
n + 2 H2O (l)
18
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
Kompleks iod-amilum
19
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
20
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
+ I2 → +
2I- + 2H+
Reaksi yang terjadi adalah asam askorbat teroksidasi oleh Iod yang
pada reaksi ini merupakan oksidator. Setelah itu, asam askorbat yang
bereaksi dengan iod menghasilkan Asam dehidroskorbat dan 2I-.
o Setengah reaksi:
I2 + 2e- ↔ 2I-
C6H8O6 → C6H6O6 + 2e- + 2H+
21
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
n + nI2 →
n + 2 H2O (l)
Titrasi pada larutan sampel buah nanas dilakukan 3 kali
pengulangan untuk meminimalkan adanya galat atau kesalahan dan
didapatkan volume larutan Iodium untuk titrasi.
Definisi dari larutan blanko itu adalah larutan yang perlakuannya
dibuat sama dengan larutan sampel tetapi tidak mengandung analit.
Perlakuan tersebut mulai dari aquades yang ditambahkan sama-sama
berjumlah 20 mL, ditambahkan amilum dan juga dititrasi dengan larutan
Iodium, bedanya yang disampel terdapat analit berupa asam askorbat
sedangkan dalam larutan blanko tidak terdapat analit. Larutan blanko
adalah larutan yang dibuat sama perlakuan sama dengan larutan sampel
tetapi tidak mengandung analit yakni vitamin C. Tujuan dibandingkannya
larutan blanko dengan larutan sampel, ketika dibuat perlakuan yang sama
maka dapat ditentukan jumlah larutan I2 yang digunakan yang benar-benar
bereaksi dengan asam askorbat. Untuk mendapatkan volume larutan
Iodium yang benar-benar bereaksi dengan vitamin C maka volume Iodium
pada titrasi sampel dikurangi dengan volume Iodium pada titrasi blanko.
Dengan demikian volume Iodium yang benar-benar bereaksi dengan
vitamin C adalah:
Volume Iodium yang
Pengulangan Volume iodium untuk
bereaksi dengan vit C
ke- titrasi (V sampel)
V = (V sampel – V blanko)
22
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
23
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
24
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
25
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
Soebagio, dkk. 2003. Kimia Analitik II Common Text Book (JICA). Jakarta: UI
Press.
Soewoto, dkk. 2000. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta: Widya
Medika.
Tim. 2018. Petunjuk Praktikum Biokimia I. Surabaya: Unesa Press.
N. Lampiran
1. Jawaban pertanyaan
1) Hitung kadar vitamin C yang terkandung dalam sampel Buah Nanas
(Ananas comosus L. Merr)?
Jawab:
Diketahui:
- Volume larutan blanko (Vb) = 0,1 mL
- Berat sampel = 10 gram = 10.000 mg
- Normalitas larutan I2 = 0,001 N
- Volume larutan I2 untuk titrasi
Titrasi pertama V T1 = 0,3 mL
Titrasi kedua V T2 = 0,1 mL
Titrasi ketiga V T3 = 0,2 mL
- V1 = V T1 – Vb = 0,3 – 0,1 = 0,2 mL
- V2 = V T2 – Vb = 0,1 – 0,1 = 0 mL
- V3 = V T3 – Vb = 0,2 – 0,1 = 0,1 mL
Ditanya: Berapakah kadar vitamin C dalam buah nanas?
Dijawab:
Titrasi pengulangan 1
V 1 x N I 2 x 0,88 mg 0,2 x 0,001 x 0,88
a (mg/mL) = = = 0,
0,01 0,01
0176 mg/L
a 0,0176
% kadar1 = x 100% = x 100% =
berat sampel 10.000
0,000176%
Titrasi pengulangan 2
% kadar 2 = 0% karena V I2 untuk titrasi 0 mL
Titrasi pengulangan 3
26
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
27
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
Bahan-bahan yang
digunakan dalam
percobaan
28
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
1. 20 mL aquades Aquades
dimasukkan ke cairan tidak
dalam erlenmeyer berwarna
100 mL
3. Dititrasi dengan
larutan standar I2
0,001 N
29
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
comosus L. Merr)
No. Alur Foto Keterangan
1. Buah nanas Nanas segar
(sampel) dikupas padatan
dan dibersihkan berwarna
kuning
2. Nanas ditimbang
sebanyak 10 gram
30
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
3. Dihancurkan Terdapat
dengan mortar dan larutan
alu sampai berwarna
diperoleh slurry kuning
(lembut)
4. Dimasukkan ke
dalam labu ukur
100 mL
5. Ditambahkan
aquades sampai
tanda batas
31
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
7. Disaring Didapatkan
filtrat tidak
berwarna dan
residu buah
nanas
berwarna
kuning
32
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
9. Dimasukkan ke
dalam erlenmeyer
100 mL
33
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
3. Perhitungan
Diketahui:
- Volume larutan blanko (Vb) = 0,1 mL
- Berat sampel = 10 gram = 10.000 mg
- Normalitas larutan I2 = 0,001 N
- Volume larutan I2 untuk titrasi
Titrasi pertama V T1 = 0,3 mL
Titrasi kedua V T2 = 0,1 mL
Titrasi ketiga V T3 = 0,2 mL
34
Laporan Praktikum Biokimia I
Analisis Vitamin C
35