Anda di halaman 1dari 93

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP SANTO KRISTOFORUS 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII/1
Pertemuan ke : 1, 2 Wafat dan sengsara Yesus
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.
Kompetensi Dasar : Memahami makana sengsara, wafat dan ke-bangkitan Yesus
sebagai konsekuensi atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai
Kerajaan Allah sehingga peserta didik berani membela
kebenarandalam hidup sehari-hari.

Indikator :
1. Menceritakan pengalaman pribadi saat mengalami penderitaan dengan mengungkapkan
penyebab dan harapannya.
2. Menceritakan kembali salah satu kisah tentang seorang tokoh yang rela menderita dan mati
demi memperjuangkan nilai-nilai luhur
3. Menceritakan kisah Yesus yang rela menderita dan wafat demi memperjuangkan nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dikisahkan dalam Luk 23:26-49
4. Menceritakan makna penderitaan dan wafat Yesus sebagai konsekuensi memperjuangkan
nilai-nilai Kerajaan Allah.
5. Menceritakan kisah seorang tokoh yang tadinya dianggap oleh pengusaha sebagai penjahat,
tetapi dikemudian hari diakui sebagai pahlawan yang berjasa, misalnya Socrates.
6. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari Allah terhadap Yesus yang
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kematian-Nya sebagaimana dikisahkan
dalam Yoh 20: 11-21.

Alokasi Waktu :2 x 40 menit

A.Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Mengungkapkan pengalaman penderitaan dan penyebabnya serta harapannya.
2. Mendiskusikan cara hidup tokoh idola yang rela menderita dan mati demi
memperjuangkan nilai-nilai luhur.
3. Membaca dan merenungkan perjuangan Yesus dalam Luk 23:26-49
4. Mengungkapkan makna sengsara dan wafat Yesus bagi hidup manusia dan hidupmu
sendiri
5. Menyebutkan tanda-tanda jasa Socrates

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


”Sengsara dan Wafat Yesus”

C. Metode Pembelajaran :
1. Tanya jawab,
2. Pengamatan,
3. Informasi,
4. Tugas-tugas pribadi ,
5. dan diskusi kelompok.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 1
D. Kegiatan Pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
b. Apersepsi
1 Guru mempersiapkan siswa untuk mengingat
15 menit
pelajaran yang telah dipelajari dan memberikan
gambaran singkat tentang wafat dan sengsara
Yesus.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
 Menuliskan pengalaman pribadi saat mengalami
Pertemuan ke 1

penderitaan dengan mengungkapkan penyebab


dan harapannya.
 Menonton Kisah Sengsara Yesus part. 1
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan
2 pengalaman pribadi saat mengalami
penderitaan dengan mengungkapkan penyebab dan
harapannya dan menceritakan kembali salah satu 50 menit
kisah tentang seorang tokoh yang rela menderita
dan mati demi memperjuangkan nilai-nilai luhur
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
tentang makna sengsara dan wafat Yesus di kayu
salib
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ;Yesus rela menderita, wafat di kayu salib
3 karena Ia taat kepada Bapa-Nya dan cinta-Nya 15 Menit
kepada kita manusia.

Pendahuluan :
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
1 harian)
15 menit
b. Apersepsi
Guru mempersiapkan siswa untuk mengingat
pelajaran yang telah dipelajari dan yang akan
dilanjutkan dalam proses pembelajaran.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 2
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
 Guru menjelaskan kepada para siswa Sikap
Yesus dalam menghadapi penderitaan
 Lanjutan video Sengsara Yesus Part. 2
b. Elaborasi :
2
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Sabda 50 menit
Sapta Yesus dan Kebangkitan-Nya
c. Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan Meneladan Yesus
dalam menghadapi penderitaan dan siap untuk
bangkit bersama Yesus
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan:
 seluruh hidup Yesus adalah wujud solidaritas dan
kasih Allah kepada manusia. Ia yang setara 15 menit
3 dengan Allah merendahkan diri untuk setara
Pertemuan ke 2

dengan manusia. Ia adalah Mesias yang rela


mengorbankan diri bagi manusia ( Ef 5 : 2 )
 kebangkitan Yesus itulah yang menjadi dasar
iman kristiani

E. SUMBER BELAJAR :
1. Kitab Suci (Injil Lukas 23:26-49)
2. Cerita tentang Bambu.
3. Lagu “Lihatlah di sekelilingmu” dan “Sengsara-Mu O Yesus”
4. Buku Siswa Kelas 2, Pelajaran 1 “Sengsara dan Wafat Yesus”.

Frank Mihalic, SVD, 1500 cerita Bermakna, Jilid I, Terj. F. Rudiijanto, MA. Jakarta; Obor,
1996.
Gerard Zuidberg – Paul Brugeman, Bila Saudara Kita Menderita, Cet. Ke-2, Yogyakarta;
Kanisius, 1997.
Johan Robini M – HJ, Suhendra, Penderitaan dan Problem Ketuhanan, Suatu Telkaah
Filosofis atas Kitab Ayub, Cet. Ke-2, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
J. Waskito, SJ. Arti dan Nilai Penderitaan bagi Manusia, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Cet.
Ke-7, Yogyakarta; Kanisius, 2000.

F. PENILAIAN :
1. Tes identifikasi
2. Tes identifikasi
3. Uraian
4. Daft pertanyaan refleksi

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mengungkapkan pengalaman 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Ceritakanlah
penderitaan dan penyebabnya serta kerja identifikasi pengalaman pribadimu
harapannya. 2. Tes Unjuk 2. Tes pada saat kamu
2. Mendiskusikan cara hidup tokoh kerja identifikasi menghadapi
idola yang rela menderita dan mati 3. Tes tulis 3. Uraian penderitaan!
demi memperjuangkan nilai-nilai 4. Tes lisan 4. Daft 2. Cari dan ceritakanlah
luhur. dan refleksi pertanyaan salah satu tokoh yang
3. Membaca dan merenungkan refleksi rela menderita demi
perjuangan yesus dalam Luk memperjuangkan nilai
23:26-49 luhur!

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 3
4. Mengungkapkan makna sengsara 3. ceritakan kisah Yesus
dan wafat Yesus bagi hidup yang rela menderita
manusia dan hidupmu sendiri demi nilai kerajaan
Allah seperti terdapat
dalam Luk 23:26 – 49!
4. Apakah makna
penderitaan dan wafat
Yesus
sebagaikosenkuensi
dalam
memperjuangkan
nilai-nilai kerajaan
Allah? Jelaskan!
5. Apakah makana
sengsaradan wafat
Yesus bagi kehidupan
manusia? Jelaskan!

Skor nilai : Skor perolehan x 5

No. Jawaban Skor nilai


1. Perasaan kita saat itu, bisa sedih, kecewa, sakit hati, merasa putus 5
harapan (tidak berpengharapan) dan lain sebagainya.

2. Tokoh ini bisa kita temukan dimana saja; para misionaris awli yang 5
menanamkan nilai-nilai Injili untuk pertama kalinya dia tanah air
kita; P. Simon Bouis SVD, P. Van Lith, SJ , Ibu Theresia dari
Calcuta. Dsb
3. Yesus rela menderita dan menerima semuanya itu karena 5
ketaatanNya kepada kehendak Bapanya dan uantuk keselamatan
kita umat manusia.

4. Akan selalu menghadapi banyak tantangan dan kesulitan. Bahkan 5


kadang kita akan menemukan mereka-mereka yang tidak sejalan
dengan misi Yesus.
5. Kita manusia harus bisa menyadari betapa besar pengorbanan Yesus 5
bagi kita. Yesus telah menunjukkan ketaatanNya kepada kehendak
BapaNya, maka kita harus bersyukur dan berterimakasih kepadaNya
denganhidup seturut dengan kehendakNya.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui Jakarta, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 4
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.
Kompetensi Dasar : Memahami makana sengsara, wafat dan ke-bangkitan Yesus
sebagai konsekuensi atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai
Kerajaan Allah sehingga peserta didik berani membela
kebenarandalam hidup sehari-hari.

Indikator :
1. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari Allah terhadap Yesus yang
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kematian-Nya sebagaimana dikisahkan
dalam Yoh 20: 11-21
2. Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai oleh semangat kebangkitan Yesus.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari Allah terhadap Yesus
yang memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kematian-Nya sebagaimana
dikisahkan dalam Yoh 20: 11-21.
2. Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai oleh semangat kebangkitan Yesus.

B. Materi Ajar :
“Kebangkitan Yesus”

C. Metode Pembelajaran :
1. Tanya jawab,
2. Pengamatan,
3. Informasi,
4. Tugas-tugas pribadi ,
5. dan diskusi kelompok.

D. Sumber Belajar
Frank Mihalic, SVD, 1500 cerita Bermakna, Jilid I, Terj. F. Rudiijanto, MA. Jakarta; Obor,
1996.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 5
Gerard Zuidberg – Paul Brugeman, Bila Saudara Kita Menderita, Cet. Ke-2, Yogyakarta;
Kanisius, 1997.
Johan Robini M – HJ, Suhendra, Penderitaan dan Problem Ketuhanan, Suatu Telkaah
Filosofis atas Kitab Ayub, Cet. Ke-2, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
J. Waskito, SJ. Arti dan Nilai Penderitaan bagi Manusia, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
Konferensi Wali GEreja Indonesia (KWI), Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Cet.
Ke-7, Yogyakarta; Kanisius, 2000.

D. Kegiatan Pembelajaran :
No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci 15 menit
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
1 b. Apersepsi
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Menceritakan pengalaman peribadi terutama yang
menyangkut peristiwa yang disemangati oleh
Kebangkitan Yesus.
b. Elaborasi :
Pertemuan ke 1

Siswa diberikan kesempatan untuk Menceritakan


pengalaman peribadi yang disemangati oleh
2 peristiwa Kebangkitan Yesus.
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan 50 menit
yang tematis tentang isi/pesan dari pengalaman
masing-masing yang dialami baik yang dialami
oleh guru maupun pengalaman yang dialami oleh
anak, yang menyangkut pengalaman yang dilator
belakangi oleh Kebangkitan Yesu

Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; sebagai ciptaan Tuhan yang luhur,
hendaklah kita tidak [pernah patah semangat,
3
sebaliknya hendaknya kita selalu ingat akan
perjueangan Yesus hingga wafatNya di salib dan 15 menit
kemudian kebangkitanNya. Peristiwa mulia ini
hendaknya selalu memberikan semangat hidup dalam
perjuangan kita di dunia ini.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 6
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
b. Apersepsi 15 menit
Guru memberikan pengantar singkat tentang
1
pengalaman kita yang sudah dibahas mengenai latar
belakang dari semua pengalaman kita, yang dilatar
belakangi oleh Kebangkitan Yesus.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa Menjelaskan
makna kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari
Allah terhadap Yesus yang memperjuangkan nilai-
nilai Kerajaan Allah melalui kematian-Nya
sebagaimana dikisahkan dalam Yoh 20: 11-21. 50 menit
Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai oleh
semangat kebangkitan Yesus.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk Menjelaskan
makna kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari
2 Allah terhadap Yesus yang memperjuangkan nilai-
nilai Kerajaan Allah melalui kematian-Nya
sebagaimana dikisahkan dalam Yoh 20: 11-21.
Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai
oleh semangat kebangkitan Yesus.
c. Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan tentang isi / makna
kebangkitan Yesus sebagai permuliaan dari Allah
terhadap Yesus yang memperjuangkan nilai-nilai
Kerajaan Allah melalui kematian-Nya sebagaimana
dikisahkan dalam Yoh 20: 11-21.
Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai oleh
semangat kebangkitan Yesus.
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Menjelaskan makna kebangkitan Yesus
sebagai permuliaan dari Allah terhadap Yesus yang
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui 15 menit
3 kematian-Nya sebagaimana dikisahkan dalam Yoh
Pertemuan ke 2

20: 11-21.
Menyebutkan tindakan- tindakan yang dijiwai oleh
semangat kebangkitan Yesus.

E. SUMBER BELAJAR :
Kitab Suci (Injil Yohanes 20:11-21)
Buku Siswa Kelas 2, Pelajaran 1 “Kebangkitan Yesus”.

Frank Mihalic, SVD, 1500 cerita Bermakna, Jilid I, Terj. F. Rudiijanto, MA. Jakarta; Obor,
1996.
Gerard Zuidberg – Paul Brugeman, Bila Saudara Kita Menderita, Cet. Ke-2, Yogyakarta;
Kanisius, 1997.
Johan Robini M – HJ, Suhendra, Penderitaan dan Problem Ketuhanan, Suatu Telkaah
Filosofis atas Kitab Ayub, Cet. Ke-2, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
J. Waskito, SJ. Arti dan Nilai Penderitaan bagi Manusia, Yogyakarta, Kanisius, 2000.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 7
Konferensi Wali GEreja Indonesia (KWI), Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Cet.
Ke-7, Yogyakarta; Kanisius, 2000.

F. PENILAIAN :
1. Tes identifikasi
2. Tes identifikasi
3. Uraian
4. Daft pertanyaan refleksi

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Menjelaskan makna kebangkitan 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Jelaskan makna
Yesus sebagai permuliaan dari kerja identifikasi kebangkitan Yesus
Allah terhadap Yesus yang 2. Tes Unjuk 2. Tes seperti halnya yang
memperjuangkan nilai-nilai kerja identifikasi terdapat dalam Yoh
Kerajaan Allah melalui kematian- 3. Tes tulis 3. Uraian 20:11-21!
Nya sebagaimana dikisahkan 4. Tes lisan 4. Daft 2. Sebutkan tindakan-
dalam Yoh 20: 11-21. dan refleksi pertanyaan tindakan yang bisa
2. Menyebutkan tindakan- refleksi kamu lakukan yang
tindakan yang dijiwai oleh dijiwai oleh semangat
semangat kebangkitan Yesus. kebangkitan Yesus!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 50

No. Jawaban Skor nilai


1. Melalui KebangkitanNya, aorang-orang tidak hanya mengenang 50
karya dan ajaranNya, tetapi menjadikan Dia sebagai kekuatan hidup
sehari-hari. KehadiranNya mampu membuat orang tidak hanya
sanggup meneruskan karyaNya, melainkan secara kreatif
melakukannya. Kebangkitan Yesus merupakan pembenaran dari
Allah terhadap Sabda dan karyaNya; pembenaran terhadap
perjuangan Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus adalah permulaan
dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan suatu
kehidupan yanglebih mulia dan Yesus sendiri menjadi “ciptaan
baru” yang dating dari Allah.

2. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan ;


a. Hidup dengan semangat yang baru, tidak malu memberikan
kesaksian diahadapan siapapun tentang Kebangkitan Yesus.
b. Meninggalkan pola hidup yang lama, dan kkemudian beralih ke 50
pola hidup yang baru. Hal ini bisa diartikan dengan
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang lama dan kemudian
beralih dan mengubahnya kepada pola kehidupan kita yang baru
yang disemangati oleh kebangkitan Yesus.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 8
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 5 dan 6
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi Yesus Krisitus sehingga mereka dapat bercermin
pada pribadi Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari.

Indikator :
1. Menceritakan pengalaman mendapat janji dari orang lain dan memberi janji kepada orang
lain.
2. Menyebutkan konsekuensi atas sebuah janji.
3. Menjelaskan bahwa sejak semula Allah menjanjikan Juru Selamat seperti yang yang
diungkapkan dalam Kej 3:15
4. menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah pemenuhan janji Allah, sebagaimana dinyatakan
dalam Ibrani 1:1-4

Alokasi Waktu : 2 x 40

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pelajaran /melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menceritakan pengalaman mendapat janji dari orang lain dan memberi janji kepada orang
lain.
2. Menyebutkan konsekuensi atas sebuah janji.
3. Menjelaskan bahwa sejak semula Allah menjanjikan Juru Selamat seperti yang yang
diungkapkan dalam Kej 3:15
4. Menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah pemenuhan janji Allah, sebagaimana
dinyatakan dalam Ibrani 1:1-4

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


Yesus Kristus Pemenuhan Janji Allah.

C. Metode Pembelajaran:
1. Berceritera
2. Diskusi.
3. Ceramah.
D. Kegiatan Pembelajaran :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 9
No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
b. Apersepsi
1 Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang
15 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak
dicapaiPendahuluan:

Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Menceritakan pengalaman peribadi terutama dalam
hal janji; menerima janji/mendapatkan janji atau
membuat janji, memiliki janji.
Pertemuan ke 1

b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk Menceritakan
pengalaman peribadi pengalaman peribadi terutama
2 dalam hal janji; menerima janji/mendapatkan janji
atau membuat janji, memiliki janji.
c. Konfirmasi : 50 menit
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
yang tematis tentang pengalaman peribadi terutama
dalam hal janji; menerima janji/mendapatkan janji
atau membuat janji, memiliki janji.

Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; pengalaman peribadi terutama dalam hal
janji; menerima janji/mendapatkan janji atau membuat
janji, memiliki janji.
3 15 Menit

Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
b. Apersepsi 15 menit
Guru memberikan pengantar singkat tentang
1 pengalaman kita yang sudah dibahas pengalaman
peribadi terutama dalam hal janji; menerima
janji/mendapatkan janji atau membuat janji,
memiliki janji.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 10
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa konsekuensi
dari sebuah janji.Kemudian membaca dan
merenungkan Kejadian 3:15 dan Ibr 1:1-4
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan 50 menit
2 kepada para siswa konsekuensi dari sebuah
janji.Kemudian membaca dan merenungkan
Kejadian 3:15 dan Ibr 1:1-4
c. Konfirmasi :
Pertemuan ke 2

Guru memberikan kesimpulan tentang isi / makna


menjelaskan kepada para siswa konsekuensi dari
sebuah janji.Kemudian membaca dan merenungkan
Kejadian 3:15 dan Ibr 1:1-4
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; menjelaskan kepada para siswa
konsekuensi dari sebuah janji.Kemudian
menyimpulkan kutipan yang telah dibaca dari 15 menit
3 Kejadian 3:15 dan Ibr 1:1-4

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Lagu “Tuhan dating di malam suram”
7. Buku siswa kelas VIII pelajaran 3 “Yesus Kristus Pemenuhan Janji Allah”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian.

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Menceritakan pengalaman 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Ceritakan
mendapat janji dari orang lain dan kerja identifikasi pengalamanmu
memberi janji kepada orang lain. 2. Tes Unjuk 2. Tes mendapat janji dan
2. Menyebutkan konsekuensi atas kerja identifikasi memberi janji kepada
sebuah janji. 3. Tes tulis 3. Uraian orang lain!
3. Menjelaskan bahwa sejak semula 4. Tes lisan 4. Daft 2. Apakah konsekuensi
Allah menjanjikan Juru Selamat dan refleksi pertanyaan atas sebuah janji?
seperti yang yang diungkapkan refleksi Jelaskan!
dalam Kej 3:15 3. Jelaskan janji Allah
4. menjelaskan bahwa Yesus Kristus kepada manusia
adalah pemenuhan janji Allah, seperti terungkap
sebagaimana dinyatakan dalam dalam Kej 3:15!
Ibrani 1:1-4 4. Jelaskan bahwa
Kristus adalah
pemenuhan janji Allah

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 11
seperti terdapat dalam
Ibrani 1 : 1-4

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 25

No. Jawaban Skor nilai


1. Dalam hal ini tentu perasaan saya senang sekali, karena janjinya
terpenuhi. Biasanya kalau ada janji tidak terpenuhi kita sering merasa
kecewa, putus asa dan lain sebagainya. Kalau terpenuhi kitapun merasa
bangga dan juga puas. 25
Kalau kita memberikan janji kepada orang lain maka ada tuntutan dari diri
kita sendiri untuk memenuhi janji itu. Kita merekasa takut dan lain
sebagainya kalau kita tidak bisa memenuhi janji yang kita buat. Dan lain
sebagainya.
Konsekuensi dari sebuah janji, Ya harus dipenuhi, jangan sampai kita
2. melanggar janji kita, karena di situlah letak keboihopngan kita dan
menghilangkan kepercayaan orang lain kepada kita.Kita puas kalau kita
bisa menenuhi janji kita, dan sebaliknya kita kecewa kalau kita tidak bisa 25
memenuhi janji kita. Demikian juga yang datangnya dari orang lain.
Allah menjanjikan kepada manusia. Janji Allah itu muncul karena
keprihatinan Allah terhadap situasi dsosa yang melanda manusia.
3. Hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan dengan Allah yuang
mulanya sangat harmonis di taman Firdaus menjadi rusak setelah manusia
memakan buah terlarang. Melihat situasi ini allah sungguh sedih dan
prihatin. Namun Allah tidak ingin bila manusia terbelenggu oleh dosa. 25
Oleh karena itu Ia mengungkapkan JanjiNya untuk menyelamatkan
manusia. (bdk. Kej 3:15).
Rupanya allah setia terhadap janjiNya. Ia menginginkan agar manusia
benar-benar selkanmat. Janji Alah itu terwujud digenapi dalam pribadi
PuteraNya yakni Yesu Krisitus yang berkarya wafat, dan bangkit demi
4. menebus dosa manusia (Ibr. 1:1-4). Dari pihak allah, Allah telah
mengennapi janjiNya kini bagaimana dengan manusia ? Terhadap
kebaikan Allah aitu, hendaknya manusia menghayati hidup yang baru., 25
Hidup lama yang penuh dengan dosa dan pelanggaran seyogianya
ditinggalkan, diganti denganhidup yang sesuai dengan kehendak Allah,
karena manusia telah diselamatkan dari dosa-dosanya.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 12
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke :7&8
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi Yesus Krisitus sehingga mereka dapat bercermin
pada pribadi Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari.

Indikator :
1. Menyebutkan cirri-ciri manusia dan cirri-ciri Allah.
2. Menyebutkan kutipan Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh manusia.
3. Menyebutkan kutipan Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh Allah.
4. Menjelaskan manfaat dari mengetahui keilahian dan kemanusiaan Yesus Krisitus bagi
kehidupan sehari-hari.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kekgiatan pembelajaran siswa dapat :
a. Menyebutkan cirri-ciri manusia dan cirri-ciri Allah.
b. Menyebutkan kutipan Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh manusia.
c. Menyebutkan kutipan Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh Allah.
d. Menjelaskan manfaat dari mengetahui keilahian dan kemanusiaan Yesus Krisitus bagi
kehidupan sehari-hari.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


Yesus Kristus Sungguh Allah dan Sungguh Manusia.

C. Metode Pembelajaran :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 13
1. Penugasan,
2. Diskusi,
3. Refleksi.

D. Kegiatan Pembelajaran :
No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
harian)
b. Apersepsi
1
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 15 menit
akan dipelajari (Yesus Krisitus Sungguh Allah dan
sungguh Manusia) serta proses yang akan dijalani.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Menceritakan pengalaman peribadi terutama dalam
hal pengetahuan/mengetahui keilahian Yesus,
dengan mencoba mencarinya dalam perikope-
perikope Kitab Suci.
b. Elaborasi :
Pertemuan ke 1

Siswa diberikan kesempatan untuk Menceritakan


pengalaman peribadi terutama teentang pengalaman
mereka mengenai keilahian Yesus, dan bagaimana
mereka bisa menemukan kutipan dalam Kitab Suci 50 menit
yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh Allah dan
2
sungguh manusia.
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
yang tematis tentang pengalaman peribadi terutama
dalam hal keilahian Yesus, dan bagaimana mereka
bisa menemukan kutipan dalam Kitab Suci yang
menunjukkan bahwa Yesus sungguh Allah dan
sungguh manusia.

Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu 15 menit
kesimpulan ; pengalaman peribadi terutama dalam hal
3 keilahian Yesus, dan bagaimana mereka bisa
menemukan kutipan dalam Kitab Suci yang
menunjukkan bahwa Yesus sungguh Allah dan
sungguh manusia.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 14
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa/membaca Kitab Suci (bacaan
1 harian)
b. Apersepsi 15 menit
Guru memberikan pengantar singkat tentang
pengalaman kita yang sudah dibahas pengalaman
peribadi terutama dalam hal keilahian Yesus, dan
bagaimana mereka bisa menemukan kutipan dalam
Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus
sungguh Allah dan sungguh manusia.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa Ciri-ciri
keilahian Yesus dan cirri-ciri kemanusiaan Yesus.
Kemanusiaan nampak dalam cirri antara lain
dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu,
berjenis kelamin, membutuhkan makanan, pakaian, 50 menit
dan kasih sayanag untuk dapat berkembang,
memiliki pancaindera, dapat berpikir, dapat
merasakan kegembiraaan dan kesedihan, bimbang,
dapat sakit dapat mati , terikat ruang dan waktu dan
lain sebgainya. Keallahan tampak dalam kenyataan
sebagai berikut: keabadian, sifat sifat Allah : kasih
saying, pengampunan, dan sebagainaya.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan
Ciri-ciri keilahian Yesus dan cirri-ciri kemanusiaan
Yesus.Kemanusiaan nampak dalam cirri antara lain
dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu,
berjenis kelamin, membutuhkan makanan, pakaian,
dan kasih sayanag untuk dapat berkembang,
memiliki pancaindera, dapat berpikir, dapat
merasakan kegembiraaan dan kesedihan, bimbang,
dapat sakit dapat mati , terikat ruang dan waktu dan
lain sebgainya. Keallahan tampak dalam kenyataan
sebagai berikut: keabadian, sifat sifat Allah : kasih
sayang, pengampunan, dan sebagainaya.
Teristimewa dari kutipan Injil Lukas 2:8-20
c. Konfirmasi :
Guru memberikan Ciri-ciri keilahian Yesus dan
cirri-ciri kemanusiaan Yesus.
Kemanusiaan nampak dalam cirri antara lain
dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu,
berjenis kelamin, membutuhkan makanan, pakaian,
dan kasih sayanag untuk dapat berkembang,
memiliki pancaindera, dapat berpikir, dapat
merasakan kegembiraaan dan kesedihan, bimbang,
dapat sakit dapat mati , terikat ruang dan waktu dan
lain sebgainya. Keallahan tampak dalam kenyataan
sebagai berikut: keabadian, sifat sifat Allah : kasih
saying, pengampunan, dan
sebagainaya.Teristimewa dari kutipan Injil Lukas
2:8-20

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 15
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Ciri-ciri keilahian Yesus dan cirri-ciri
kemanusiaan Yesus.Kemanusiaan nampak dalam cirri
antara lain dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu, 15 menit
Pertemuan ke 2

berjenis kelamin, membutuhkan makanan, pakaian,


dan kasih sayanag untuk dapat berkembang, memiliki
3
pancaindera, dapat berpikir, dapat merasakan
kegembiraaan dan kesedihan, bimbang, dapat sakit
dapat mati , terikat ruang dan waktu dan lain
sebgainya. Keallahan tampak dalam kenyataan sebagai
berikut: keabadian, sifat sifat Allah : kasih saying,
pengampunan, dan sebagainaya.Teristimewa dari
kutipan Injil Lukas 2:8-20

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 4 “Yesus Kristus Sungguh Allah dan sungguh Manusia”.

F. Penilaian :
a. Test Tertulis.
b. Bentuk Uraian.

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Menyebutkan cirri-ciri manusia 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Bertanyalah kepada
dan cirri-ciri Allah. kerja identifik Pastor / guru agama
2. Menyebutkan kutipan Kitab Suci 2. Tes Unjuk asi tentang ciri-ciri
yang menunjukkan bahwa Yesus kerja 2. Tes manusia
sungguh manusia. 3. Tes tulis identifik dan ciri - ciri Allah!
3. Menyebutkan kutipan Kitab Suci 4. Tes lisan asi 2. Carilah kutipan kitab
yang menunjukkan bahwa Yesus dan refleksi 3. Uraian suci yang menunjukkan
sungguh Allah. 4. Daft bahwa Yesus adalah
4. Menjelaskan manfaat dari pertanya sungguh manusia!
mengetahui keilahian dan an 3. Carilah kutipan kitab
kemanusiaan Yesus Krisitus bagi refleksi suci yang menunjukkan
kehidupan bahwa Yesus sungguh
sehari-hari. Allah!
4. Jelaskan manfaat
mengetahui keilahian
dan kemanusiaan
Yesus Kristus bagi
kehidupan sehari-hari!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 25

No. Jawaban Skor nilai

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 16
1. Hasil pertanyaan yang diajukan kepada Pastor atau pemuka agama
yang lain (Katolik) :
Ciri-ciri keilahian Yesus dan cirri-ciri kemanusiaan Yesus. 25
Kemanusiaan nampak dalam cirri antara lain dikandung dan
dilahirkan oleh seorang ibu, berjenis kelamin, membutuhkan
makanan, pakaian, dan kasih sayanag untuk dapat berkembang,
memiliki pancaindera, dapat berpikir, dapat merasakan
kegembiraaan dan kesedihan, bimbang, dapat sakit dapat mati ,
terikat ruang dan waktu dan lain sebgainya. Keallahan tampak
dalam kenyataan sebagai berikut: keabadian, sifat sifat Allah : kasih
saying, pengampunan, dan sebagainaya. Teristimewa dari kutipan
Injil Lukas 2:8-20

2. Kutipan-kutipan Kitab Suci yang menunjukka Yesus Kristus


Sungguh Manusia :
a. Dia di sensus (di cacah jiwa) (bdk. Injil Lukas 2:1-7) 25
b. Dia punya nenek moyang (bdk. Lukas 3:23-28)
c. Dia bisa marah (bdk. Lukas 19:45).
d. Dia dapat takut (bdk. Lukas 22:42-44)
e. Dia dapat sedih dan juga letih (bdk. Mat 14:12-14)

3. Kutipan-kutipan yang menunjukkan Dia sungguh-sungguh Allah :


a. Kehadiran Malaikat atasNya (bdk. Lukas 2:8-20)
b. Memiliki kuasa menggandakan roti (bdk. Yohanes 6:1-15.
c. Menyembuhkan orang buta (bdk. Mat 20:29-34)
d. Ia bangkit dan mengatasi alam maut (bdk. Mat 28:1-10) 25
e. Ia naik ke surga (bdk. Lukas 24:50-53)

4. Yesus sungguh Allaah sunggguh manusia menunjukkan kepada kita


bahwa Allah sungguh –sungguh pengasih . Walaupun Ia adalah
Allah namun Yesus terbuka dan solider dengan kehiduipan
manusia. Ia mau turun ke bunmi untuk merasakan suka duka
kehidupan manusia. Ia mau menyapa manusia secara pribadi dan
akrab, dengan cara menjelma menjadi manisoa buiasa. Ia mau 25
sederajat dengan manusia dan melalui cara itu Ia iangin
memberikan kedamaian serta keselamatan bagi manusia.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 17
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 9 & 10
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.
Kompetensi Dasar :
Memahami peristiwa dan pengutusan Yesus Kristus kepada murid-muridnya sehingga terdorong
untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari.

Indikator :
1. Mengungkapkan pengalaman ketika menerima dan menganggapi panggilan dari orang lain.
2. Menceritakan kembali kisah panggilan Yesus dan tanggapan para murid terhadap Yesus
sebagaimana diceritakan dalam Yoh 1:35-51.
3. Menjelaskan cara hidup murid-murid Yesus dalam persekutuan sebagaimana dikisahkan
dalam Kis 4:32-37

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Mengungkapkan pengalaman ketika menerima dan menganggapi panggilan dari orang lain.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 18
2. Menceritakan kembali kisah panggilan Yesus dan tanggapan para murid terhadap Yesus
sebagaimana diceritakan dalam Yoh 1:35-51.
3. Menjelaskan cara hidup murid-murid Yesus dalam persekutuan sebagaimana dikisahkan
dalam Kis 4:32-37

B. Materi Ajar :

Yesus Memanggil Murid-muridNya.

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Kerja Kelompok, c. Ceramah.

D. Kegiatan Pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
b. Apersepsi
1
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 15 menit
akan dipelajari “Yesus memanggil para muridNya.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Menceritakan pengalaman peribadi terutama dalam hal
mendapatkan panggilan yang mungkin menjadi
pengalaman yang biasa-biasa. Coba dipikirkan kembali
apa yang dialami saat itu.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk Menceritakan
pengalaman peribadi terutama tentang mendapatkan
panggilan. Bila orang yang memanggil sudah biasa
ditemui atau bila maksud panggilan itu sudah bisa 30 menit
diduga, maka panggilan itu akan terasa biasa. Akan
menjadi sesuautu yang istimewa, bilamana yang
memanggil juga luar biasa, atau karena tugas yang
diberikan istimewa, dan lain sebagainya.
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan yang
tematis tentang pengalaman peribadi
terutama dalam hal menanggapi suatu panggilan . Bila
orang yang memanggil sudah biasa ditemui atau bila
maksud panggilan itu sudah bisa diduga, maka
panggilan itu akan terasa biasa. Akan menjadi sesuautu
yang istimewa, bilamana yang memanggil juga luar
biasa, atau karena tugas yang diberikan istimewa, dan
lain sebagainya.Panggilan juga bisa ditanggapi dengan
berbeda-beda.Orang bisa merasa senang dengan adanya
panggilan, tetapi ada juga orang yang merasa terbebani
dengan adanya panggilan.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 19
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
Pertemuan ke 1

kesimpulan ; pengalaman peribadi terutama dalam hal


Bila orang yang memanggil sudah biasa ditemui atau bila
3 maksud panggilan itu sudah bias 15 menit
diduga, maka panggilan itu akan terasa biasa. Akan
menjadi sesuautu yang istimewa, bilamana yang
memanggil juga luar biasa, atau karena tugas yang
diberikan istimewa, dan lain sebagainya.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
1 b. Apersepsi
Guru memberikan pengantar singkat tentang
pengalaman kita yang sudah dibahas pengalaman 15 menit
peribadi terutama dalam panggilan.Bila orang yang
memanggil sudah biasa ditemui atau bila maksud
panggilan itu sudah bisa diduga, maka panggilan itu
akan terasa biasa. Akan menjadi sesuautu yang
istimewa, bilamana yang memanggil juga luar biasa,
atau karena tugas yang diberikan istimewa, dan lain
sebagainya.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 20
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
2 Guru menjelaskan kepada para siswa tentang panggilan
yang sudah kita bahas di pertemuan yang lalu. Bila
orang yang memanggil sudah biasa ditemui atau bila
maksud panggilan itu sudah bisa diduga, maka
panggilan itu akan terasa biasa. Akan menjadi sesuautu
yang istimewa, bilamana yang memanggil juga luar
biasa, atau karena tugas yang diberikan istimewa, dan
lain sebagainya.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan
pengalaman mereka saat mereka mendapatkan
panggilan. Bila orang yang memanggil sudah biasa
ditemui atau bila maksud panggilan itu sudah bisa
diduga, maka panggilan itu akan terasa biasa. Akan
menjadi sesuautu yang istimewa, bilamana yang
memanggil juga luar biasa, atau karena tugas yang
diberikan istimewa, dan lain sebagainya.

c. Konfirmasi :
Guru memberikan penjelasan bahwa Yesus memanggil
orang untuk ikut ambil bagian dalam tugas
perutuusanNya mewartakan Kerajaan Allah. Oleh
karena itu orang yang dipanggil oleh Yesus diharapkan:
1. Mereka datang kepada Yesus.
2. Mereka perlu melihat agar dengan akal budinya
memahami siapa Yesus dan apa maksud
panggilanNya.
3. Murid-muridNya perlu tinggal bersama –sama
dengan Dia, supaya mereka dapat menjalin
hubungan poribadi secara lebih mendalam dengan
pribadi Yesus.
Gereja mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti
sampai terbentuknyua himpunan ke dua belas rasul,
melainkkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena
pewartaan Kerajaan Allah masih harus terus berlangsung.
Yesus tetap akan memanggil siapapun untuk turut serta
dalam karya besar ini.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 21
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Guru memberikan penjelasan bahwa Yesus
memanggil orang untuk ikut ambil bagian dalam tugas
perutuusanNya mewartakan Kerajaan Allah. Oleh karena
itu orang yang dipanggil oleh Yesus diharapkan :
1. Mereka datang kepada Yesus.
2. Mereka perlu melihat agar dengan akal budinya
memahami siapa Yesus dan apa maksud
panggilanNya.
3 3. Murid-muridNya perlu tinggal bersama –sama dengan 15 menit
Dia, supaya mereka dapat menjalin hubungan poribadi
secara lebih mendalam dengan pribadi Yesus.
Gereja mengimani bahwa panggilan Yesus tidak berhenti
sampai terbentuknyua himpunan ke dua belas rasul,
melainkkan berlangsung terus sepanjang sejarah, karena
Pertemuan ke 2

pewartaan Kerajaan Allah masih harus terus berlangsung.


Yesus tetap akan memanggil siapapun untuk turut serta
dalam karya besar ini.

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 5 “Yesus Memanggil murid-muridNya”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mengungkapkan pengalaman 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Ceriterakanlah
ketika menerima dan menganggapi kerja identifikasi pengalamanmu ketika
panggilan dari orang lain. 2. Tes Unjuk 2. Tes menerima panggilan
2. Menceritakan kembali kisah kerja identifikasi dan menanggapinya !
panggilan Yesus dan tanggapan 3. Tes tulis 3. Uraian 2. Susunlah sebuah dialog
para murid terhadap Yesus 4. Tes lisan 4. Daft (untuk drama) dengan
sebagaimana diceritakan dalam dan refleksi pertanyaan thema : ”Panggilan
Yoh 1:35-51. refleksi Yesus” berdasrkan teks
3. Menjelaskan cara hidup murid- Injil Yohanes 1:35-51
murid Yesus dalam persekutuan
sebagaimana dikisahkan dalam
Kis 4:32-37

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 50

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 22
No. Jawaban Skor nilai
1. Panggilan, kalau panggilan itu datangnya dari orang yang belum
saya kenal, sering saya memberikan tangapan yang serius, dan ada
keinginan besar dalam diri saya untuk mengetahui apa isi panggilan
tersebut, dan siapa orang yang telah memberikan panggilan kepada
saya. Ada keingintahuan yang sangat besar dari dalam diri saya. 50
Bila orang yang memanggil sudah biasa ditemui atau bila maksud
panggilan itu sudah bisa diduga, maka panggilan itu akan terasa
biasa. Akan menjadi sesuautu yang istimewa, bilamana yang
memanggil juga luar biasa, atau karena tugas yang diberikan
istimewa, dan lain sebagainya.

2. Yesus memanggil para muridNya :


1. Ada yang bereaksi secara spontan, ada yang menunjukkan
sikapnya yang tawar menawar.
2. Yang spontan :Mereka segera meninggalkan jala serta ayahnya
lalu mengikuti Dia.
3. Yang tawar menawar : Tuhan aku akan mengikutiMu,
kemanapun Engkau pergi, tetapi ijinkanlah aku terlebih
dahulu ........................................dst. 50
4. Yang Dia panggil adalah ; oroang-orang miskin, mereka yang
tersingkirkan, tetapi juga orang-orang kaya. Semuanya Dia
panggil sesuai dengan situasi konkret mereka sehari-hari.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli 2015


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 23
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St.Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 11&12
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.
Kompetensi Dasar :
Memahami peristiwa dan pengutusan Yesus Kristus kepada murid-muridnya sehingga terdorong
untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari.
Indikator :
1. Memberi contoh pengalaman diutus untuk melaksanakan suatu tugas.
2. Mengungkapkan perasaan ketika dipercaya dan diutus melaksanakan tugas.
3. Menjelaskan inti tugas pengutusan Yesus kepada murid-murid-Nya menurut Luk 10:1-12.
4. Menjelaskan sikap-sikap yang dituntut dari para murid dalam melaksanakan tugas perutusan.
5. Menjelaskan makna perutusan murid-murid Yesus bagi dirinya.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 24
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Memberi contoh pengalaman diutus untuk melaksanakan suatu tugas.
2. Mengungkapkan perasaan ketika dipercaya dan diutus melaksanakan tugas.
3. Menjelaskan inti tugas pengutusan Yesus kepada murid-murid-Nya menurut Luk 10:1-12.
4. Menjelaskan sikap-sikap yang dituntut dari para murid dalam melaksanakan tugas perutusan.
5. Menjelaskan makna perutusan murid-murid Yesus bagi dirinya.

B. Materi Ajar :
Cara Hidup Murid-murid Yesus dalam Persekutuan

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Kerja Kelompok, c. Ceramah.

D. Kegiatan Pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
b. Apersepsi
1 Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang
15 menit
akan dipelajari “Cara Hidup Murid-murid Yesusdalam
Persekutuan”.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Guru mengajak para siswa untuk mencermati bagaimana
cara hidup para murid Yesus dalam Persekutuan. Kita
juga adalah para murid, namun pengertian dan
Pertemuan ke 1

pemahaman tentang “murid” dis sini tentu berbeda


konteksnya. Guru mengajak mereka untuk melihat
sejenak bagaimana konteks kehidupan mereka pada saat
itu.
b. Elaborasi :
2
Siswa diberikan kesempatan untuk Menceritakan 50 menit
pengalaman peribadi terutama tentang keberadan kita
sebagai murid Kristus, karena kita juga adalah
muridNya.
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan keterangan bahwa
dalam Kitab Suci gambaran hidup para murid (orang
beriman) dapat kita refleksikan dari kehidupan Jemaat
Perdana. Sebagaimana dikisahkan dalam Kis 4:32-37
dan Kis. 2: 41-47.
Penutup :
15 menit
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; para murid pada masa itu hidup dalam
3
persekutuan, secara khusus mereka memang berada di
bawah bimbingan dan tuntunan para Rasul. (bdk Kis 2:41-
47)

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 25
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
1 b. Apersepsi
Guru memberikan pengantar bahwa hidup dalam 15 menit
kelompok atau persekutuan atau paguyuban merupakan
kebutuhan setiap orang. Dalam pelajaran kita, secara
khusus kita akan merefleksikan bersama persekutuan
hidup beriman dalam jemaat (Geraja)

Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
2 Guru menjelaskan kepada para siswa bahwa cara hidup
Jemaat Perdana sperti dalam Kis 4:32-37 dan Kis. 2:41-
47 adalahj perwujudan penghayatan hidup murid-murid
Yesus dalam persekutuan persaudaraan . Roh Kuduslah
yang mempersatukan mereka menjadi orang beriman
akan Yesus dan hidup sebagai suatu persekutuan
persaudaran sejati (ayat 32). Mereka memandang bahwa
setriap persekutuan adalah sesame, sederajta dan tidak
ada dari mereka yang merasa lebih dari yang lain.
Adanya kepemimpinan yang melayani,. Melimpahnya
kasih karunia Tuhan. Dan adanya kewibawaan dalam
Pelayanan para Rasul.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan bahwa
Roh Kuduslah yang mempersatukan mereka menjadi
orang beriman akan Yesus dan hidup sebagai suatu
persekutuan persaudaran sejati (ayat 32). Mereka
memandang bahwa setriap persekutuan adalah sesame,
sederajta dan tidak ada dari mereka yang merasa lebih
dari yang lain. Adanya kepemimpinan yang melayani,.
Melimpahnya kasih karunia Tuhan. Dan adanya
kewibawaan dalam Pelayanan para Rasul.
c. Konfirmasi :
Guru memberikan penjelasan bahwa, Roh Kuduslah
yang mempersatukan mereka menjadi orang beriman
akan Yesus dan hidup sebagai suatu persekutuan
persaudaran sejati (ayat 32). Mereka memandang bahwa
setriap persekutuan adalah sesame, sederajta dan tidak
ada dari mereka yang merasa lebih dari yang lain.
Adanya kepemimpinan yang melayani,.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 26
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Guru memberikan penjelasan bahwa Yesus
memanggil orang untuk ikut ambil bagian dalam tugas
perutuusanNya mewartakan Kerajaan Allah. Dan kepada
Pertemuan ke 2

mereka semua Yesus memang menjajikan Roh penolong, 15 menit


Penghibur yang akan memberikan kekuatan kepada
3 mereka ;
Roh Kuduslah yang mempersatukan mereka menjadi
orang beriman akan Yesus dan hidup sebagai suatu
persekutuan persaudaran sejati (ayat 32). Mereka
memandang bahwa setriap persekutuan adalah sesame,
sederajta dan tidak ada dari mereka yang merasa lebih
dari yang lain. Adanya kepemimpinan yang melayani,.
Melimpahnya kasih karunia Tuhan.

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 6 “Yesus Memanggil murid-muridNya”

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mendemonstrasikan pengalaman 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Jelaskan tugas yang
diutus melaksanakan suatu tugas kerja identifikasi diberikan Yesus kepada
2. Bertukar pikiran tentang 2. Tes Unjuk 2. Tes para murid seperti
perasaan ketika melaksanakan kerja identifikasi teerdapat dalam Kisah
perutusan 3. Tes tulis 3. Uraian Para Rasul 4:32-37 dan
3. Membaca dan menelaah Kisah 4. Tes lisan 4. Daft Kisah Para Rasul 2:41-
Para Rasul 4:32-37 dan Kisah Para dan refleksi pertanyaan 47.
Rasul 2:41-47. Mendiskusikan refleksi 2. Sikap-sikap yang
sikap-sikap para murid dalam bagaimana yang
melaksanakan tugas perutusan dituntut dalam
4. Mengkaji makna perutusan mengikuti Yesus?
Jelaskan!
3. Apakah makna
perutusan murid murid
Yesus bagi diri
mereka? Jelaskan!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 30, 30, dan 40

No. Jawaban Skor nilai

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 27
Mereka tetap diharapkan ada dalam persekutuan mereka ; bdk Kisah 30
Para Rasul 4:32-37 dan Kisah Para Rasul 2:41-47. Yesus tidak akan
1. penah meninggalkan mereka, Yesus akan senantiasa menyertai
mereka dan memberikan penghibur kepada mereka yang akan
senantiasa menyertai mereka.
Sikap yang dituntut oleh yesus adalah mau mengemban tugas yang 30
2. Ia berikan sekalipun mereka akan banyak menghadapi tantangan;
dibenci, diusir, dicaci, bahkan apa yang mereka wartakan akan
ditolak. (bdk. Kisah Para Rasul 4:32-37 dan Kisah Para Rasul 2:41-
47.).
3. Mereka memang memiliki tugas dan tanggungjawab yang berat. 40
Karena sekarang setelah Yesus secara jasmani tidak ada lagi
berssama-sama dengan mereka , mereka harus melaksanakan tugas
perutusan itu dengan segala resikonya.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 13&14
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami peristiwa dan pengutusan Yesus Kristus kepada murid-muridnya sehingga terdorong
untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 28
Indikator :
1. Memberi contoh pengalaman diutus untuk melaksanakan suatu tugas.
2. Mengungkapkan perasaan ketika dipercaya dan diutus melaksanakan tugas.
3. Menjelaskan inti tugas pengutusan Yesus kepada murid-murid-Nya menurut Luk 10:1-12.
4. Menjelaskan sikap-sikap yang dituntut dari para murid dalam melaksanakan tugas perutusan.
5. Menjelaskan makna perutusan murid-murid Yesus bagi dirinya.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Memberi contoh pengalaman diutus untuk melaksanakan suatu tugas.
2. Mengungkapkan perasaan ketika dipercaya dan diutus melaksanakan tugas.
3. Menjelaskan inti tugas pengutusan Yesus kepada murid-murid-Nya menurut Luk 10:1-12.
4. Menjelaskan sikap-sikap yang dituntut dari para murid dalam melaksanakan tugas perutusan.
5. Menjelaskan makna perutusan murid-murid Yesus bagi dirinya.

B. Materi Ajar :
Tugas Perutusan Murid Yesus

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Kerja Kelompok, c. Ceramah.

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Waktu Metode


Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
b. Apersepsi
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang
akan dipelajari “Tugas perutusan para murid Yesus”.
Guru meminta beberapa siswa untuk mengungkapkan
1 gagasan-gagasan pokok yang mereka peroleh dalam 15 menit
pelajaran sebelumnya. Guru memberikan pengantar
tentang tema kita hari ini. Guru mengajak siswa untuk
menggali pengalaman sebagai murid yang diutus.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
Pertemuan ke 1

pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai

2 Kegiatan Inti : 15 menit


a. Eksplorasi :
Guru menegaskan bahwa : Yesus menghendaki agar
kabar gembira keselamatan yang dibawaNya dapat
diketahui banyak orang. Oleh karena itu Yesus
mengutus para muridNya berdua-dua untuk
mendahuluiNya ke tempat-tempat yang akan
dikunjungiNya. Hal ini menyunjukkan bahwa Yesus
tidak ingin berkarya sendiri. Ia mengikutsertakan
murid-muridNya karena pewartaan keselamatan
adalah tanggungjawab bersama. (bdk Luk 10:1-2)
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan
bersama-sama dengan teman bgaimana kira-kira
situasi pad masa itu dan bagaimana para murid
menaggapi ajakan dan permintaan Yesus. Ingat :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 29
bahwa Yesus menghendaki agar kabar gembira
keselamatan yang dibawaNya dapat diketahui banyak
orang. Oleh karena itu Yesus mengutus para
muridNya berdua-dua untuk mendahuluiNya ke
tempat-tempat yang akan dikunjungiNya. Hal ini
menyunjukkan bahwa Yesus tidak ingin berkarya
sendiri. Ia mengikutsertakan murid-muridNya karena
pewartaan keselamatan adalah tanggungjawab
bersama. (bdk Luk 10:1-2)
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan keterangan bahwa
ungkapan Yesus aku mengutus kamu ke taengah-
tengah serigala, menunjukkan bahwa atugas yang
diberikan oleh Yesus itu adalah beresiko. Sungguhpun
demikian Yesus menjamin kesematan dan
kesejahteraan mereka (Luk 10:7-8)
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Yesus memberikan petunjuk kepada para
muridNya dalam melaksanakan tugas yang
diberikanNya, yaitu agar para murid tidak memilih-milih
dimana dan kepada siapa mereka mewartakan
keselamatan (bdk. Luk 10:8). Agar mereka tidak
3 15 menit
membebani diri dengan hartta (pundi-pundi) (bdk Luk
10 :4), agar mereka mengucapkan salam damai dari Allah
di rumah-rumah orang (bdk Luk 10:6), agar mereka
menyembuhkan oorang-orang sakit yang dijumpai (bdk
Luk 10:9), dan memperingatkan orang-orang yang
menolak Dia (bdk. Luk 10:10).

Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
1 15 menit
b. Apersepsi
Guru menjelaskan kembali akan pentingnya
Memahami secara benar mengenai Tugas Perutusan
para murid Yesus
2 Kegiatan Inti : 50 menit
a. Eksplorasi :
Guru memberikan penekanan kembali bahwa Yesus
mengehndaki agar kabar gembira keselamatan yang
Pertemuan ke 2

dibawaNya dapat dikerrtahui oleh semua orang. Oleh


karena itu Dia mengutus para muridNya berdua-dua
untuk mendahuluiNya ke tempat-tempat yang akan
dikunjungiNya.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan keskempatan untuk mendiskusikan
bahwa Yesus mengehndaki agar kabar gembira
keselamatan yang dibawaNya dapat dikerrtahui oleh
semua orang. Oleh karena itu Dia mengutus para
muridNya berdua-dua untuk mendahuluiNya ke
tempat-tempat yang akan dikunjungiNya.Dan Yesus
juga mengingatkan mereka akan bahaya dan tantangan
yang kan mereka hadapi.
c. Konfirmasi :
Memang dalam hal ini Guru menjelaskan kembali
bahwa Yesus mengehndaki agar kabar gembira
keselamatan yang dibawaNya dapat dikerrtahui oleh

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 30
semua orang. Oleh karena itu Dia mengutus para
muridNya berdua-dua untuk mendahuluiNya ke
tempat-tempat yang akan dikunjungiNya.Dan Yesus
juga mengingatkan mereka akan bahaya dan tantangan
yang kan mereka hadapi.
Namun Yesus menekankan agar mereka tidak cepat
menyerah melainkan berani mengambil resiko akan
tugas perutusan Yesus ini.
Penutup :
Guru memberikan kesimpulan dan menekankan
kembali :
Yesus memberikan petunjuk kepada para muridNya akan
tugas yang diberikanNya, yaitu agar mewartakan
3 Kerajaan Allah . Dan agar mereka jangan pilih kasih 15 menit
dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Yesus juga
memberikan jaminan kepada mereka. Mereka tidaka akan
terlantar dan kelaparan sebab mereka adalah pekerja
Tuhan.

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen Junmin,
Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 6 “Yesus Memanggil murid-muridNya”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mendemonstrasikan pengalaman 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Jelaskan tugas yang
diutus melaksanakan suatu tugas kerja identifikasi diberikan Yesus kepada
2. Bertukar pikiran tentang perasaan 2. Tes Unjuk 2. Tes para murid seperti
ketika melaksanakan perutusan kerja identifikasi teerdapat dalam Luk 1
3. Membaca dan menelaah Luk 10 : 3. Tes tulis 3. Uraian 0 : 1-12!
1 – 12 4. Tes lisan 4. Daft 2. Sikap-sikap yang
4. Mendiskusikan sikap-sikap para dan refleksi pertanyaan bagaimana yang
murid dalam melaksanakan tugas refleksi dituntut dalam
perutusan mengikuti Yesus?
5. Mengkaji makna perutusan Jelaskan!
3. Apakah makna
perutusan murid murid
Yesus bagi diri
mereka? Jelaskan!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 30, 30, 40

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 31
No. Jawaban Skor nilai
1. Tugas yang diberikan oleh Yesus kepada para muridNya adalah 30
mewartakan Kerjaan Allah. Mewartakan Kerajaan Allah ini
khususnya ke tempat-tempat yang akan dikunjungi oleh Yesu. Dia
juga menegaskan bahwa tugas ini bukanlah tugas yang ringan,
melainkan tugs yang mengandung banyak resiko. Tapi dia
menyemangati mereka, bahwa Dia akan senantias amenyertai
mereka.
2. Bisa menunjukkan sikap mereka yang adil, artinya mereka diminta
tidak pilih kasih kepada umat yang mereka kunjungi. Mereka harus 30
benar-benar bisa mewartakan Kerajaan Allah. Tidak boleh
membeda-bedakan orang yang dikunjungi mereka.
3. Mereka mengemban suatu tugas yang sangat meulia. Yesus juga
senantias amenyemangati mereka dan memberikan penghiburan
kepada mereka. Mereka tidak boleh menyerah terhadap tantangan 40
dan kesulitan yang mereka hadapi. Sebaliknya hal ini juga menjadi
pajaran yang berharga bagi kita para murid jaman sekarang ini.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 15&16
Alokasi Waktu : 2x40mmenit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami peristiwa dan pengutusan Yesus Kristus kepada murid-muridnya sehingga terdorong
untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari.

Indikator :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 32
1. Menyebutkan bentuk-bentuk penghormatan kepada Maria
2. Susunlah doa khusus untuk menghormati Bunda Maria
3. Menjelaskan alasan menghormati Maria.
4. Menjelaskan ketaatan dan kepasrahan Maria terhadap kehendak Allah seperti
digambarkan dalam kutipan
Luk 1:26-28 dan Mat 12:46-50.
5. Menyebutkan tindakan yang dapat diteladani dari Maria dalam mengikuti Yesus untuk
diterapkan dalam hidupnya.

Alokasi Waktu : 2 x40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan bentuk-bentuk penghormatan kepada Maria
2. Susunlah doa khusus untuk menghormati Bunda Maria
3. Menjelaskan alasan menghormati Maria.
4. Menjelaskan ketaatan dan kepasrahan Maria terhadap kehendak Allah seperti
digambarkan dalam kutipan
Luk 1:26-28 dan Mat 12:46-50.
5. Menyebutkan tindakan yang dapat diteladani dari Maria dalam mengikuti Yesus untuk
diterapkan dalam hidupnya.

B. Materi Ajar :
Teladan Maria Dalam Mengikuti Yesus

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Kerja Kelompok, c. Ceramah.

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan belajar Waktu Metode


Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
b. Apersepsi
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang akan
1 15 menit
dipelajari “Teladan Maria Dalam Mengikuti Yesus”
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang hendak dicapai
Pertemuan ke 1

2 Kegiatan Inti : 15 menit


a. Eksplorasi :
Guru memberikan penjelasan bhawa ketika Yesus masih
berbicara dengan orang banyak, ibuNya dan saudara-
saudaraNya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
Maka seorang berkata kepadaANya: “Lihat ibuMu dan
saudara-saudaraMu ada di luar dan bersaha menemui
Engkau”. Tetapi jawab Yesus kepada orang yang
menyampaikan berita itu kepdaNya : “Siapakah IbuKu?”
Dan siapa saudara-saudaraKu ?” Lalu katanyua sambil
menunjuk kea rah murid-muridNya, “ Ini ibuKu dan
saudara-saudaraKu! Sebab siapapun yang melakukan
kehendak BapaKu yang di surga, dialah ibuku dialah
saudaraKu laki-laki dialah saudaraKu perempuan.”
b. Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 33
kesempatan menyusun pokok- pokok gagasan; Gereja
sejak awal mengakui peranan Maria dalam keseluruhan
tata kekselamatan. Karya kekselamatan Allah yang
dilaksanakan dalam dan melalui Yesus Kristus mengikut
sertakan Maria sebaguia perantara terlaksananya karya itu.
Ia mulai berperan sebagai hal tersebut ketikan menyatakan
bersedia dan taat kepada Allah untuk mengandung Yesus.
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan keterangan bahwa
Pengujian kesetiaan Maria berpuncak pada peristiwa Salib
Yesus. Dan sungguh tak tergoyahkan, ia setia
mendampingi PuteraNya dalam jalan salibNya. Maria
sekamin membuktikan kesetiaannya dengan bersedia
menjadi Ibu bagi para rasul yang menjadi cikal bakal
Gereja.
Penutup
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ;
Gereja sejak awal mengakui peranan Maria dalam keseluruhan
tata kekselamatan. Karya kekselamatan Allah yang
dilaksanakan dalam dan melalui Yesus Kristus mengikut
sertakan Maria sebaguia perantara terlaksananya karya itu. Ia
3 15 menit
mulai berperan sebagai hal tersebut ketikan menyatakan
bersedia dan taat kepada Allah untuk mengandung Yesus.
Pengujian kesetiaan Maria berpuncak pada peristiwa Salib
Yesus. Dan sungguh tak tergoyahkan, ia setia mendampingi
PuteraNya dalam jalan salibNya. Maria sekamin membuktikan
kesetiaannya dengan bersedia menjadi Ibu bagi para rasul
yang menjadi cikal bakal Gereja.
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
1 doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian) 15 menit
b. Apersepsi
Guru menjelaskan kembali akan pentingnya peranan Maria
dalam sejarah Keselamatan Yesus.
2 Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi :
Guru memberikan penekanan kembali bahwa sejak awal 50 menit
perjalanannya menjadi Bunda Yesus Maria tahu bahwa ia
juga akan memperoleh kegembiraan sebagai orang pilihan,
namun ia juga akan memperoleh tantangan yang cukup
Pertemuan ke 2

berat (bdk Luk 2: 33-35) ”... dan suatu pedang akan


menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nhyata pikiran
dan hati banyak orang” (ayat 35). Kesetiaan Maria kepda
Allah dan kepda Yesus diuji.
b. Elaborasi :
Siswa diberikan keskempatan untuk mendiskusikan
bagaimana kesetiaan Maria sebagai Bunda Yesus, bahkan
ia sudah menunjukkan kesetiaannya sampai di kayau salib.
Dalam kesemopatan ini siswa diberikan kesempatan untuk
mendiskusikannya.
c. Konfirmasi :
Memang dalam hal ini Guru menjelaskan kembali bahwa
pengujian kesetiaan Maria berpuncak pada peristiwa jalan
salib Yesus. Dan sungguh tak tergfoyahkan ia setia
menemani putranya sampi di bukit Golgota. Maria
semakiiin membuktikan kesetiaannya dengan bersedia
menjadi ibu bagi para muridNya yang menjadi cikal bakal

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 34
Gereja. Dengan demikain Maria sudah sejak awal menjadi
Bunda Gereja . Itulah sebabnmya Gereja selalu
mengingatkan agar umat manusia sekarang ini kita yuang
percaya kepad Yesus memiliki juga devosi yang baik kepda
Maria.
Penutup :
Guru memberikan kesimpulan dan menekankan kembali :
 Gereja sejak awal mengakui peranan Maria dalam
keseluruhan tata kekselamatan. Karya kekselamatan Allah
yang dilaksanakan dalam dan melalui Yesus Kristus
mengikut sertakan Maria sebaguia perantara terlaksananya
karya itu. Ia mulai berperan sebagai hal tersebut ketikan
menyatakan bersedia dan taat kepada Allah untuk
mengandung Yesus.
 Pengujian kesetiaan Maria berpuncak pada peristiwa Salib
Yesus. Dan sungguh tak tergoyahkan, ia setia mendampingi
PuteraNya dalam jalan salibNya. Maria sekamin
3 15 menit
membuktikan kesetiaannya dengan bersedia menjadi Ibu
bagi para rasul yang menjadi cikal bakal Gereja.
 Guru menjnekankan kembali bahwa pengujian kesetiaan
Maria berpuncak pada peristiwa jalan salib Yesus. Dan
sungguh tak tergfoyahkan ia setia menemani putranya
sampi di bukit Golgota. Maria semakiiin membuktikan
kesetiaannya dengan bersedia menjadi ibu bagi para
muridNya yang menjadi cikal bakal Gereja. Dengan
demikain Maria sudah sejak awal menjadi Bunda Gereja .
Itulah sebabnmya Gereja selalu mengingatkan agar umat
manusia sekarang ini kita yuang percaya kepad Yesus
memiliki juga devosi yang baik kepda Maria.

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekismus Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 6 “Yesus Memanggil murid-muridNya”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. menemukan bentuk-bentuk 1. Tes Unjuk 1. Tes 1. Sebutkan 3 bentuk
penghormatan kepada bunda kerja identifikasi penghormatan kepada
Maria 2. Tes Unjuk 2. Tes Bunda Maria
2. Mengungkapkan doa khusus kerja identifikasi 2. Susunlah doa yang
kepada bunda Maria. 3. Tes tulis 3. Uraian dikhususkan untuk
3. Merumuskan alasan menghormati 4. Tes lisan 4. Daft menghormati Bunda
Bunda Maria. dan refleksi pertanyaan Maria!
4. Membaca dan menerangkan teks refleksi 3. Sebutkan alasan-alasan
Luk 1 : 26 -28 dan Mat 12: 46 – menghormati Bunda
50 Maria!
5. Menerapkan sikap taatseperti 4. Ceritakan kembali
Bunda maria dalam mengikuti kutipan tentang
Yesus ketaatan Maria pada

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 35
kehendak Allahseperti
tercantumdalam Luk 1 :
26 – 28dan Mat 12:46-50!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 25, 25, 25, 25

No. Jawaban Skor nilai


1. Contoh Tiga bentuk penghormatan kepada Bunda Maria : 25
a. Kelompok Legio Mariae
b. Kelompok Pengawal Maria
c. Doa Rosario
2. Bunda Maria, Bunda yang berbelas kasih, doakanlah kami para
putra dan putrimu, kepada PutraMu tuhan kami Yesus Kristus. 25
Bunda Maria ajarilah kami ketaatan dan kesetiaan yang kau miliki
akan Yesus PutraMu Tuhan kami, Amin.
3. Alasan menghormati Bunda Maria :
a. Dia adalah Bunda Allah; yang telah meyerahkan dirinya untuk
Allah dan rela menanggung segala resiko demi karya 25
penyelamatan putranya.
b. Maria telah membuat kita diselamatkan oleh Yesus.
c. Maria juga sangat berperan dalam iman kaita kepada Yesus,
karena Maria juga kitapun menjadi murid-murid Yesus, anak-
anak Allah yang diselamatkan oleh Yesus.
4. Hal ini nampak dalam peristiwa Maria menerima kabar dari
malaikat Gabriel. Maria sungguh taat kepada Allah, sekalipun dia
tidak mengerti akan arti kabar gembira yang disampaikan oleh
Gabriel, tapi karena imannya kepada Allah, ia kemudian menjadi 25
Bunda Allah, yang mengandung dan melahirkan Yesus. Dialah
Bunda Penyelamat bagi kita semua.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 36
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan ke : 17&18
Alokasi Waktu : 2x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami peran Roh Kudus sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup
bersama sebagai murid-murid Yesus.

Indikator :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 37
1. Menyebutkan berbagai macamsimbol kehadiran Roh Kudusbeserta maknanya.
2. Menceritakan kembali kisahkehadiran Roh Kudus atas pararasul dalam peristiwa
Pentakostasebagaimana diceritakan dalamKis 2:1-11 dan Kis 2:33

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan berbagai macamsimbol kehadiran Roh Kudusbeserta maknanya.
2. Menceritakan kembali kisahkehadiran Roh Kudus atas pararasul dalam peristiwa
Pentakostasebagaimana diceritakan dalamKis 2:1-11 dan Kis 2:33

B. Materi Ajar :
Yesus Mengutus roh Kudus

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Diskusi, c. Refleksi, d. Ceramah

D. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)

1 b. Apersepsi 15 menit
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang akan
dipelajari “Yesus Mengutus Roh Kudus”.
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang hendak dicapai
Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi :
Setelah Yesus disalibkan , wafat dan dimakamkan , para
rasulpun mengalami kesedihan dan ketakutan yang luar
biasa. Mereka sedih karena mereka ditinggalkan oleh Sang
Guru. Mereka takut, bukan kepda para pemimpin Yahudi
yang diduga akan memperlakukan mereka seperti mereka
perbuat kepda Yesus, Gurunya, melainkan juga atakut
untuk memeberikan kesaksian tentangNya. Perasaan sedih
dan takut tersebut membeuat mereka selalu hidup bersama-
sama dalam persembunyian.
b. Elaborasi :
Pertemuan ke 1

2 50 menit
Siswa diberikan kesempatan untuk membicarakan dalam
kelas bersama dengan teman-teman apa yang terjadi
dengan para murid setelah Yesus menderita sengsara,
wafat, dan kemudian bangkit ?
c. Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan keterangan bahwa
kerinduan para murid Yesus akhirnya terjawab ketika
mereka sedang berkumpul di suatu ruangan tertutup tiba-
tiba tradi tiupan angin yang keras memenuhi seluruh rumah
dan lidah-lidah api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Mereka dipenuhi Roh Kudus (lih.
Kis 2:1-11).
3 Penutup : 15 menit
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu kesimpulan
; Apa yang mereka alami menguatkan iman mereka akan
Yesus bahwa Ia tiak akan pernah meninggalkan mereka,

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 38
melainkan akan mnyertai mereka senantiasa sam[pai akhir
zaman. Hal ini berarti pula bahwa penyertaan dan kehadiran
Yesus dalam Roh KudusNya terus berlangsung dan akan
berlangsung hingga kini dan selamanya. Itulah yang
menguatakan iman Gereja sekarang ini juga.

Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
1 15 menit
b. Apersepsi
Guru menjelaskan kembali akan pentingnya pentingnya
peranan Roh Kudus yang diutus oleh Yesus untuk para
muridNya
Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi :
Guru memberikan penekanan kembali bahwa kerinduan
para murid Yesus akhirnya terjawab ketika mereka sedang
berkumpul di suatu ruangan tertutup tiba-tiba tradi tiupan
angin yang keras memenuhi seluruh rumah dan lidah-lidah
api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-
masing. Mereka dipenuhi Roh Kudus (lih. Kis 2:1-11).
b. Elaborasi :
Pertemuan ke 2

Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan


pentingnya peranan Roh Kudus atas para Rasul.
2 50 menit
c. Konfirmasi :
Memang dalam hal ini Guru menjelaskan kembali bahwa
peranan Roh Kudus atas para Rasul memang sangat
penting, bukan hanya itu dalam keaddaan apapun sekarang
ini Gereja sangat bergantung pada Roh Kudus. Dan inilah
yang menguatakan iman Gereja . Penghayatan akan
kehadiran Roh Kudus itu tampak dalam berbagai ungkapan
doa dan simbol dyang dipergunakan dalam ibadat Gereja.
Lewat simbol-simbol tersebut daya kekuatan Roh Kudus
tidak hanya dirayakan melainkan juga ingin diwujudkan
melalui tugas anggota-anggotanya.

Penutup :
Guru memberikan kesimpulan dan menekankan
kembali :Melalui pembelajaran ini kita diharapkan mampu
menghayati makna Pentakosta bagi para rasul dan makna
3 15 menit
kehadiran roh Kudus bagi Gereja dan bagi kita semua orang
Katolik yang tentunya menguatkan, menyemangati, dan
membangkitkan keberanian untuk memberi kesaksian akan
Yesus Kristus Juru selamat dalam kehidupan sehari-hari.

E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen Junmin,
Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 39
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 9“Yesus Mengutus Roh Kudus”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mendiskusikanberbagai simbol 1. Tes tertulis 1. Uraian 1. Sebutkan macam-macam
kehadiranRoh Kudus 2. Tes lisan 2. Daft simbolkehadiran Roh
besertamaknanya dan refleksi pertanyaan Kudus!
2. Membaca danmerenungkan Kis refleksi 2. Baca,renungkanlah dan
2:1-11;2:33 ceritakan kembali
kisahkehadiran Roh
Kudusatas para
rasulsebagaimanadicerita
kan dalam Kis 2:1-11
dan Kis 2:33!

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 50, 50

No. Jawaban Skor nilai


1. Macam-macam Simbol kehadiran Roh Kudus : 50
a. Burung Merpati
b. Lidah-lidah Api
c. Sakramen Maha Kudus (dalam monstran)
d. Tiupan angin

Itulah simbol yang paling umum, resmi ajaran Gereja Katolik yang
diketahui oleh u mat pada umumnya.

2. Kerinduan mereka itu akhirnya terjawab. Pada saat rasul-rasul 50


sedang berkumpul mereka akhirnya mengalami tiba-tiba terhadi
tiupan angin yang keras memenuhi seluruh isi rumah dan lidah-
lidah api bertebaran hinggap pada mereka masing-masing. Mereka
dipenuhi Roh Kudus (lih Kis 2:1-11). Roh Kudus yang hadir dalam
diri mereka memberikan daya hidup baru kepad mereka. Roh Kudus
memperbaharui hati mereka dari hati yang penuh keksedihan dan
ketakutan menjadi orang yang berani. Roh Kudus itu pula yang
membuat mereka berani untuk mewartakan kebenaran atas peristiwa
yang dialami Yesus sendiri.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 40
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP SANTO KRISTOFORUS 1 JAKARTA
JLN. RAHAYU NO. 1A , GROGOL - PETAMBURAN, JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus 1


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Pertemuan Ke : 19&20
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami peran Roh Kudus sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup
bersama sebagai murid-murid Yesus.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 41
Indikator :
1. Menjelaskan pengaruh daya RohKudus dalam diri para rasul.
2. Menjelaskan pandangan kristianibahwa Roh Kudus adalah RohAllah dan Roh Kristus.
3. Menyebutkan macam-macam unsure yang menjadi perekat persatuan
4. Menceritakan pengalamannya sendiri dalam memperjuangkan persatuan.
5. Menjelaskan makna kehadiran Roh Kudus dalam persekutuan para murid Yesus sebagaimana
dikisahkan dalam Kis 2:38, 41-42 dan Yoh 14:6.
6. Menjelaskan peran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa Gereja.
7. Menyebutkan contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.

Alokasi Waktu : 2 x 40menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan pengaruh daya RohKudus dalam diri para rasul.
2. Menjelaskan pandangan kristianibahwa Roh Kudus adalah RohAllah dan Roh Kristus.
3. Menyebutkan macam-macam unsure yang menjadi perekat persatuan
4. Menceritakan pengalamannya sendiri dalam memperjuangkan persatuan.
5. Menjelaskan makna kehadiran Roh Kudus dalam persekutuan para murid Yesus
sebagaimana dikisahkan dalam Kis 2:38, 41-42 dan Yoh 14:6.
6. Menjelaskan peran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa Gereja.
7. Menyebutkan contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.

B. Materi Ajar :
Roh Kudus Mempersatukan Para Murid

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Refleksi, c. penugasan, d. Ceramah

D. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
b. Apersepsi
1 15 menit
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang akan
dipelajari “Roh Kudus Mempersatukan para Murid
c. Motivasi
Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang hendak dicapai
2 Kegiatan Inti : 50 menit
Pertemuan ke 1

a. Eksplorasi :
 Guru menjelaskan bahwa setelah sengsara, wafat
dan kebangkitan Yesus, para murid secara fisik tidak
lagi ”ada” bersama-sama dengan Yesus.
 Guru memberikan gambaran situasi para murid pada
waktu itu.
b. Elaborasi :
 Siswa diberikan keksempatan untuk mengungkapkan
pengalamannya saat berpisah dengan seorang
tokoh yang selama ini mungkin mereka kagumi,
tetapi sangat dekat juga dengan mereka.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pengalaman mereka sementara
yang lain mendengarkannya.
c. Konfirmasi :
 Guru mmberikan penjelasan bahwa tidaklah mudah

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 42
bagi kita/seseorang untuk berpisah begitu saja
dengan tokoh yang selama ini sudah dikagumi.
Mungkin Guru bisa memberikan contoh bisa jadi
ada murid yang sangat mengagumi gurunya
sehingga kalau mereka harus berpisah karena sang
guru bertugas di tempat yang lain, sungguh
merupakan pengalamanyang berat bagi si murid.
 Hal seperti itulahyang terjadi denganpoara Rasul.
Namun mereka tidak sedih selamanya dan Yesus
pun tidak membiarkan mereka bersedih selamanya.

Penutup :
Walaupun mereka secara fisik tidak lagi bersama-sama
dengan Yesus, mereka tidak pernah sendirian. Yesus tidak
3 pernah meningalkan mereka. Dan Yesus menjanjikan 15 menit
kepada mereka Roh Kudus yang akan senantiasa
mendampingi dan menyertai mereka. Yang akan menjaga
kesatuan dan persatuan mereka
Pendahuluan:
a. Doa Pembuka/Baca Kitab Suci
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa/membaca Kitab Suci (bacaan harian)
1 15 menit
b. Apersepsi
Guru menjelaskan kembali akan pentingnya pentingnya
peranan Roh Kudus yang mempersatukan para murid
Yesus.
Kegiatan Inti : (30 menit)
a. Eksplorasi :
Guru memberikan penekanan kembali bahwa Yesus tidak
pernah meninggalkan par murid. Sebaliknya Yesus
senantiasa menyertai mereka, memberikan kepada mereka
penghibur yang akan selalu menjaga kestuan dan
persatuan mereka; Roh Kudus. Efesus 4:1-7 dan Ef 4:11-
16
b. Elaborasi :
Pertemuan ke 2

Siswa diberikan kekempatan untuk mendiskusikan


2 kestuan dan perstuan para urid ssuai dengan pesan yang 50 menit
disampaikan dalam Ef 4:1-7 dan Ef 4 : 11-16
c. Konfirmasi :
Kesatuan dan persatuan hanya mungkin terbentuk dengan
kuat bila ada unsur perekat yang menjiwai semua
anggotanya.
Hal inilah yang dialami olehj para murid tatkala Yesus
mengutus Roh Kudus kepada mereka.
Roh Kudus sungguh menjadi pemersatu mereka satu sama
lain.

Penutup :
Guru memberikan kesimpulan dan menekankan kembali :
Unsur perekat dalam perstuan itu bisa berupa apa saya yang
merupakan komoditi bersama dalam kelompok yang bisa
3 menjaga kesatuan dan persatuan mereka. 15 menit
Roh Kudus sungguh tampil sebagai Roh yang
mempersatuakan para murid, sekalipun Yesus secara
jasmani tidak ada lagi bersama-sama dengan mereka namun
toh mereka tetap merasa bersatu dengan kuat satu sama lain.
E. Sumber Belajar :
1. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 43
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen Junmin,
Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi,
Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
4. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
5. Alkitab)
6. Buku siswa kelas VIII pelajaran 10“Roh Kudus Mempersatukan para Murid”.

F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mengkomunikaskan peristiwa 1. Tes tertulis 1. Uraian 1. Diskusikan hal-halyang
Pentekosta 2. Tes lisan 2. Daft mampumempererat
2. Mendiskusikan maknaRoh dan refleksi pertanyaan persatuan!
Kudus sebagai RohAllah dan refleksi 2. Bagaimana
Roh Kristus pandanganKristiani
3. Mendiskusikan berbagaiunsur yangmenyatakan
perekat persatuan bahwa RohKudus
4. Mendiskusikan pengala-manmu adalah RohAllah dan
dalam memperjuangkan Roh Kristus ?Jelaskan !
persatuan 3. Sebutkan unsure-unsur
5. Menelaah dan merenung- yang menjadi perekat
kanKis2:38. 41-42 dan persatuan!
Yoh 14:6 4. Pernahkah kamu
6. Bertukar pikiran tentang peran memperjuang kan
Roh Kudus yang mengajar, persatuan di sekitarmu?
membimbing dan menjadi jiwa jika pernah, coba
Gereja ceritakan!
7. Memberi contoh tindakan 5. Apakah makna
sebagai murid Yesus yang kehadiran Roh Kudus
disemangati Roh Kudus di tengah para rasul
seperti yang terdapat
dalam Kis 2 : 38, 41-42
Tulislah peranan Roh
Kudus dalam hidup
bersama!
6. Jelaskan peranan Roh
Kudus dalam gereja!
7. Sebutkan contoh
contoh tindakan
sebagai murid Yesus
yang disemangati oleh
Roh Kudus!dan Yoh
14:6? Jelaskan !

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 10, ada 7 soal maka skor
akhir 70:7 menjadi 10

Jawaban
1. Hal-hal yang mampu mempererat persatuan: 10
a. Hobi

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 44
b. Kegemaran dalam kelompok, dll

2. Roh Kudus, adalah Roh Kristus, Roh dari Kristus, Roh Allah, 10
Roh dari Allah, Roh Allah sendiri.

3. Hal-hal yang mampu mempererat persatuan: 10


a. Hobi
b. Kegemaran dalam kelompok, dll

4. Paling tidak saya pernah memperjuangkan persatuan di kelas 10


saya sendiri, mengutamakan kepentingan bersama dari pada
kepentingan pribadi.

5. Roh Kudus : 10
a. Mempersatukan.
b. Menyemangati.
c. Memberikan keberanian kepada para rasul untuk menjadi
Saksi-saksi Yesus

6. Roh Kudus : dalam Gereja juga perannya sadalah : 10


a. Mempersatukan.
b. Menyemangati.
c. Memberikan keberanian kepada para rasul untuk menjadi
Saksi-saksi Yesus

7. Mengajak temanuntuk memperhatikan hal-hal yang menjadi inti 10


ajaran agama kita.
Mengajak teman untuk berbuat yang baik.
Menjauhkan teman-teman atau orang sekitar kita yang sering
berbuat yang tidak benar diahapanNya, untuk kembali
kepadaNya.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Mengetahui, Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Rikson Nainggolan Petrus Laritmas, S. Fis.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 45
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Krsitoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (Delapan/1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi : Memahami pribadi yesus Kristus dan konsekuensi


penjuanganNya dalam mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai
perjuanganNya di dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami peran Roh Kudus sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup
bersama sebagai murid-murid Yesus.

Indikator :
1. Menjelaskan pengaruh daya RohKudus dalam diri para rasul.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 46
2. Menjelaskan pandangan kristianibahwa Roh Kudus adalah RohAllah dan Roh
Kristus.
3. Menyebutkan macam-macam unsure yang menjadi perekat persatuan
4. Menceritakan pengalamannya sendiri dalam memperjuangkan persatuan.
Menjelaskan makna kehadiran Roh Kudus dalam persekutuan para murid Yesus
sebagaimana dikisahkan dalam Kis 2:38, 41-42 dan Yoh 14:6.
5. Menjelaskan peran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa Gereja.
6. Menyebutkan contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan pengaruh daya RohKudus dalam diri para rasul.


2. Menjelaskan pandangan kristianibahwa Roh Kudus adalah RohAllah dan Roh
Kristus.
3. Menyebutkan macam-macam unsure yang menjadi perekat persatuan
4. Menceritakan pengalamannya sendiri dalam memperjuangkan persatuan.
Menjelaskan makna kehadiran Roh Kudus dalam persekutuan para murid Yesus
sebagaimana dikisahkan dalam Kis 2:38, 41-42 dan Yoh 14:6.
5. Menjelaskan peran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa Gereja.
6. Menyebutkan contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.

B. Materi Ajar :
Roh Kudus Mempersatukan Para Murid

C. Metode Pembelajaran :
a. Berceritera, b. Ceramah

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama :
a. Pendahuluan : (5 menit)
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang akan dipelajari “Roh Kudus
Mempersatukan para Murid”.
b.Kegiatan Inti : (30 menit)
Eksplorasi :
a.Guru menjelaskan bahwa setelah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, para
murid secara fisik tidak lagi ”ada” bersama-sama dengan Yesus.
b. Guru memberikan gambaran situasi para murid pada waktu itu.
Elaborasi :
a. Siswa diberikan keksempatan untuk mengungkapkan pengalamannya saat berpisah
dengan seorang tokoh yang selama ini mungkin mereka kagumi, tetapi sangat dekat
juga dengan mereka.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pengalaman
mereka sementara yang lain mendengarkannya.

Konfirmasi :
a. Guru mmberikan penjelasan bahwa tidaklah mudah bagi kita/seseorang untuk berpisah
begitu saja dengan tokoh yang selama ini sudah dikagumi. Mungkin Guru bisa
memberikan contoh bisa jadi ada murid yang sangat mengagumi gurunya sehingga
kalau mereka harus berpisah karena sang guru bertugas di tempat yang lain, sungguh
merupakan pengalamanyang berat bagi si murid.
b. Hal seperti itulahyang terjadi denganpoara Rasul. Namun mereka tidak sedih
selamanya dan Yesus pun tidak membiarkan mereka bersedih selamanya.
c. Penutup : 5 menit)
Walaupun mereka secara fisik tidak lagi bersama-sama dengan Yesus, mereka tidak pernah
sendirian. Yesus tidak pernah meningalkan mereka. Dan Yesus menjanjikan kepada mereka Roh

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 47
Kudus yang akan senantiasa mendampingi dan menyertai mereka. Yang akan menjaga kesatuan
dan persatuan mereka.

Pertemuan Ke dua :
a. Pendahuluan : (5 menit)
Guru menjelaskan kembali akan pentingnya pentingnya peranan Roh Kudus yang
mempersatukan pra murid Yesus.

b.Kegiatan Inti : (30 menit)

Eksplorasi :
Guru memberikan penekanan kembali bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan para murid.
Sebaliknya Yesus senantiasa menyertai mereka, memberikan kepada mereka penghibur yang
akan selalu menjaga kestuan dan persatuan mereka; Roh Kudus. Efesus 4:1-7 dan Ef 4:11-16

Elaborasi :
Siswa diberikan kekempatan untuk mendiskusikan kesatuan dan persatuan para urid ssuai
dengan pesan yang disampaikan dalam Ef 4:1-7 dan Ef 4 : 11-16

Konfirmasi :
Kesatuan dan persatuan hanya mungkin terbentuk dengan kuat bila ada unsur perekat yang
menjiwai semua anggotanya.
Hal inilah yang dialami olehj para murid tatkala Yesus mengutus Roh Kudus kepada mereka.
Roh Kudus sungguh menjadi pemersatu mereka satu sama lain.

c. Penutup : (5 menit)
Guru memberikan kesimpulan dan menekankan kembali :
Unsur perekat dalam perstuan itu bisa berupa apa saya yang merupakan komoditi bersama
dalam kelompok yang bisa menjaga kesatuan dan persatuan mereka.
Roh Kudus sungguh tampil sebagai Roh yang mempersatuakan para murid, sekalipun Yesus
secara jasmani tidak ada lagi bersama-sama dengan mereka namun toh mereka tetap merasa
bersatu dengan kuat satu sama lain.

E. Sumber Belajar :
7. Katekismus Gereja Katolik, Ende; Arnoldus, 1995
8. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1998Chen
Junmin, Kebenaran Moral, Jakarta; Alex Media Komputindo, 2001, hlm. 19-26
9. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Iman Katolik Buku Informasi dan
Referensi, Cet. Ke-7, Yogyakarta, Kanisius, 2000
10. Joseph A Fitznyer, SJ, Katekism,us Kristologi, Cet. Ke-2 Yogyakarta, Kanisius, 1990
11. Alkitab)
12. Buku siswa kelas VIII pelajaran 10“Roh Kudus Mempersatukan para Murid”.
F. Penilaian :
1. Test Tertulis.
2. Bentuk Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
3. Tes 3. Uraian 1. Diskusikan hal-
1. Mengkomunikaskan peristiwa tertulis 4. Daft halyang
Pentekosta 4. Tes lisan pertanya mampumempererat
2. Mendiskusikan maknaRoh dan an persatuan!
Kudus sebagai RohAllah dan refleksi refleksi 2. Bagaimana
Roh Kristus pandanganKristiani
3. Mendiskusikan berbagaiunsur yangmenyatakan
perekat persatuan bahwa RohKudus
4. Mendiskusikan pengala-manmu adalah RohAllah dan
dalam memperjuangkan Roh Kristus ?
persatuan

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 48
5. Menelaah dan merenung- Jelaskan !
kanKis2:38. 41-42 dan 3. Sebutkan unsure-unsur
Yoh 14:6 yang menjadi perekat
6. Bertukar pikiran tentang peran persatuan!
Roh Kudus yang mengajar, 4. Pernahkah kamu
membimbing dan menjadi jiwa memperjuang kan
Gereja persatuan di
7. Memberi contoh tindakan sekitarmu?
sebagai murid Yesus yang jika pernah, coba
disemangati Roh Kudus ceritakan!
5. Apakah makna
kehadiran Roh Kudus
di tengah para rasul
seperti yang terdapat
dalam Kis 2 : 38, 41-
42 Tulislah peranan
Roh Kudus dalam
hidup bersama!
6. Jelaskan peranan Roh
Kudus dalam gereja!
7. Sebutkan contoh
contoh tindakan
sebagai murid Yesus
yang disemangati oleh
Roh Kudus!dan Yoh
14:6? Jelaskan !

Skor nilai : Skor perolehan masing-


masing soal 10, ada 7 soal maka skor
akhir 70:7 menjadi 10

Jawaban :
1. Kebersamaan, kekompakkan, kedisiplinan dan lain sebagainya.
2. Roh Kudus, adalah Roh yang berasaal dari Allah sendiri. Roh Kristus sendiri.
3. Kebersamaan, rasa sepenanggungan, rasa senasib dan lain sebagainya.
4. Memperjuangkan persatuan di dalam kelas agar tidak terjadi pepecahan di dalam kelas
dan lain sebgainya.
5. Mempererat hubungan kita satu sama lain.
6. Mempersatukan, menyemangati, menguduskan dan lain sebagainya.
7. Saling melayani satu sama lain, saling menghormati, saling mendukung dalam hal yang
baik.
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli, 2016


Kepala Sekolah SMP St. Kristoforus I Guru Bidang Studi Agama,

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 49
Drs. Rikson Nainggolan Agustinus Widarta,S.Ag

Semester II

RPP AGAMA KATOLIK

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 50
SMP SANTO KRISTOFORUS I
KELAS VIII
JLN RAHAYU 1 A , GROGOL PETAMBURAN
JAKARTA BARAT

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII/2
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa karuania

Indikator :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 51
1. Menyebutkan unsur-unsur anggota Gereja.
2. Menjelaskan peran/tugas masing-masing anggota gereja.
3. Menjelaskan makna dan tanggung jawab anggota gereja berdasarkan dokumen Rom 12:4-5,
IKor 12:12-18 dan LG 9.
4, Menyebutkan ciri-ciri tindakan anggota gereja yang bertanggung jawab terhadap Gerejanya.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan unsur-unsur anggota Gereja.
2. Menjelaskan peran/tugas masing-masing anggota gereja.
3. Menjelaskan makna dan tanggung jawab anggota gereja berdasarkan dokumen Rom
12:4-5, IKor 12:12-18 dan LG 9.
4. Menyebutkan ciri-ciri tindakan anggota gereja yang bertanggung jawab terhadap
Gerejanya.
A. Materi Ajar (Materi Pokok) :
“Gereja Sebagai Persekutuan”
B. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.
Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Gereja
sebagai Persekutuan”

2 Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa itu Gereja; Gereja bukan yang
dimaksud di sini sebagai gedung gereja. Gereja
sebagai Umat Allah.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk 30 menit
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya,
tentang bagaimana pendapat mereka mengenai
Gereja.
Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
Gereja adalah kumpulan orang-orang yang percaya
kepada Kristus, dan kemudian menyerahkan diri
mereka untuk dibaptis. Gereja bias kita bedakan
juga dengan Gereja Perdana, yang adalah kumpulan
orang-orang yangpercaya kepada ajaran para Rasul
dan kemudian menyerahkan diri mereka untuk
dibaptis.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 52
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
Pertemuan ke 1

kesimpulan ; Gereja adalah kumpulan orang-orang


yang percaya kepada Kristus, dan kemudian 5 menit
3 menyerahkamenyerahkan diri mereka untuk dibaptis.
Gereja bias kita bedakan juga dengan Gereja Perdana,
yang adalah kumpulan orang-orang yangpercaya
kepada ajaran para Rasul dan kemudian menyerahkan
diri mereka untuk dibaptis.
Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang Gereja 5 menit
1
sebagai Persekutuan yang telah dibahas secara
singkat dalam pertemuan yang pertama.
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa bahwa hidup
para murid Yesus sungguh-sungguh mereka hayati
dalam persekutuan yang sangat solid seperti yang
ditunjukkan oleh Gereja Perdana. (bdk. Kis 2:41-
47) 30 menit
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Kisah
Para Rasul 2:41-47 dan kemudian mendiskusikan
2 bersama-sama dengan teman sebelahnya.
Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan tentang isi Kisah
para Rasul 2:41-47 sebagai berikut : Gereja perdana
memiliki cirri :
Mereka bertekun dlam pengajaran para rasul,
mereka bertekun dalam persekutuan, mereka
bertekun dalam doa dan ibadat bersama, mereka
menyadari bahwa segala kepunyaan mereka adalah
milik bersama, adanya kegembiraan dan ketulusan
hati, selalu adanya kepemimpinan yang melayani.
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; pada masa itu sudah terbentuk GEreja
Perdana, dan mereka sangat kompak satu sama lain.
Selain itu memang mereka memiliki cirri-ciri yang 5 menit
khusus yang embuat petumbuhan dan perkembangan
3 mereka menjadi amat istimewa; Mereka bertekun
dlam pengajaran para rasul, mereka bertekun dalam
Pertemuan ke 2

persekutuan, mereka bertekun dalam doa dan ibadat


bersama, mereka menyadari bahwa segala kepunyaan
mereka adalah milik bersama, adanya kegembiraan
dan ketulusan hati, selalu adanya kepemimpinan yang
melayani.

C. SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 11.
2. Kitab Suci Kisah para Rasul 2:41-47
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

4. PENILAIAN :

 Tehnik : Test Tertulis


 Bentuk : Uraian

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 53
Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrument
1. Menyebutkan dan membedakan Tes Tertulis Uraian 1. Uraikanlah
apa itu Gereja dan apa itu pengertianmu tentang
gedung gereja. Gereja dan gedung
2. Menunjukkan kehidupan gereja.
Gereja Perdana seperti yang 2. Sebutkanlah ciri-ciri
tertuang dalam Kis 2:41-47 Hidup Gereja Perdana.
3. Ciri-ciri hidup Gereja Perdana
sesuai dengan Kis 2:41-47

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 2 =
20. Kemudian nilai 20 : 2 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Gereja adalah kumpulan orang-orang yang percaya kepada Kristus dan ajaranNya dan kemudian
menyerahkan diri mereka untuk dibaptis. Gereja bisa dibedakan dengan/dari Gereja Perdana,
yang adalah kumpulan orang-orang yang percaya kepada ajaran para Rasul dan kemudian
menyerahkan diri mereka untuk dibaptis.
2. Gereja Perdana sesuai dengan Kis 2:41-47, memiliki cirri-ciri yang khusus yang embuat
petumbuhan dan perkembangan mereka menjadi amat istimewa; Mereka bertekun dlam
pengajaran para rasul, mereka bertekun dalam persekutuan, mereka bertekun dalam doa dan
ibadat bersama, mereka menyadari bahwa segala kepunyaan mereka adalah milik bersama,
adanya kegembiraan dan ketulusan hati, selalu adanya kepemimpinan yang melayani.
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 54
Memahami gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa karuania

Indikator :
1. Menyebutkan unsur-unsur anggota Gereja.
2. Menjelaskan peran/tugas masing-masing anggota gereja.
3. Menjelaskan makna dan tanggung jawab anggota gereja berdasarkan dokumen Rom
12:4-5, IKor 12:12-18 dan LG 9.
4. Menyebutkan ciri-ciri tindakan anggota gereja yang bertanggung jawab terhadap
Gerejanya.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan unsur-unsur anggota Gereja.
2. Menjelaskan peran/tugas masing-masing anggota gereja.
3. Menjelaskan makna dan tanggung jawab anggota gereja berdasarkan dokumen Rom
12:4-5, IKor 12:12-18 dan LG 9.
4. Menyebutkan ciri-ciri tindakan anggota gereja yang bertanggung jawab terhadap Gereja
B. Materi Ajar (Materi Pokok) :
“Keanggotaan Gereja”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah
“Keanggotaan Gereja ”

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 55
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang siapakah sebenarnya anggota dari Gereja
itu sendiri ? Kita sudah mendalami Gereja sebagai
persekutuan. Gereja sebagai persekutuan tentu saja
mempunyai anggota. Siapa sajakah yang dapat
disebut sebagai anggota Gereja, apa saja fungsi dari 30 menit
setiap anggota Gereja?
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya,
2
tentang Gereja sebagai persekutuan tentu saja
mempunyai anggota. Siapa sajakah yang dapat
Pertemuan ke 1

disebut sebagai anggota Gereja, apa saja fungsi dari


setiap anggota Gereja?
Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
Sebagai orang yang telah dipersatukan Kristus
dalam Tubuh Kristus, kita semua memiliki
martabat yang sama. Tidak ada Yahudi, Yunani.
Tidak ada budak atau orang merdeka. Sebagai satu
tubuh kita dihidupi oleh Roh Kristus. Sebagai
anggta tubuh kita memiliki peran/fungsi
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Kita semua anggota tubuh Kristus, kita
semua adalah anggota /gereja, hanya ini kemudian 5 menit
3
akan dioisahkan karena panggilan kita masing-
masing, dan hal ini akan kita lihat dalam pertemuan
kita yang ke dua.

Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Kkeanggotaan dalam Gereja yang telah dibahas
secara singkat dalam pertemuan yang pertama.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 56
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa bahwa Paulus
dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di
Korintus 12:12-18 sudah menyinggung sebenarnya
keanggotaan dalam Gereja.
Elaborasi : 30 menit
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca I Kor
12:12-18
Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan tentang isi I Kor
12:12-18
Gereja terdiri atas banyak anggota yang masing-
masing memiliki peran serta cirri sendiri. Dalam
2 Gereja kita mengenal :
Para Imam/Pastor.
Mereka adalah orang yang ditahbiskan dan
bertugas untuk mengembalakan, melayani, dan
mengajar umat. Para Imam juga memiliki tugas
untuk menguduskan Gereja melalui perayaan-
perayaan sakramen.
Para Biarawan-biarawati :
Mereka mengucapkan tri kaul suci dan
membaktikan diri mereka untuk pewartaan Kabar
Gembira.
Kaum Awam :
Mereka adalah umat Kristiani yang bukan imam
dan bukan biarawan. Mereka mengemban tugas
perutusan dan dunia sesuai dengan kehendak Allah.
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Dalam Gereja kita mengenal :
Para Imam/Pastor.
Mereka adalah orang yang ditahbiskan dan 5
bertugas untuk mengembalakan, melayani, dan
mengajar umat. Para Imam juga memiliki tugas
untuk menguduskan Gereja melalui perayaan-
3 perayaan sakramen.
Para Biarawan-biarawati :
Mereka mengucapkan tri kaul suci dan
membaktikan diri mereka untuk pewartaan Kabar
Pertemuan ke 2

Gembira.
Kaum Awam :
Mereka adalah umat Kristiani yang bukan imam dan
bukan biarawan. Mereka mengemban tugas perutusan
dan dunia sesuai dengan kehendak Allah.

D. SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 12.
2. Kitab Suci I Kor 12:12-18
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
 Tehnik : Test Tertulis
 Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 57
1. Merumuskan unsur-unsur Tes Tertulis Uraian 1. Menyebutkan
anggota gereja unsur-unsur
2. Mendiskusikan peran / tugas anggota Gereja.
anggota gereja 2. Menjelaskan
3. Membaca dan merenungkan peran/tugas
Rom 12:4-5, IKor 12:12 18, LG1 masing-masing
dan 8mengkaji tentang ciri-ciri anggota gereja.
tindakan anggota gereja yang 3. Menjelaskan
bertanggung jawab terhadap makna dan
gerejanya tanggung jawab
anggota gereja
berdasarkan
dokumen Rom
12:4-5, IKor
12:12-18 dan LG
9.

4. Menyebutkan
ciri-ciri tindakan
anggota gereja
yang bertanggung
jawab terhadap
Gerejanya.

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 4
= 40. Kemudian nilai 40 : 4 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Unsur-unsur anggota Gereja :
a. Kesatuan dalam Iman
b. Kesatuan dalam doa dan ibadat.
c. Kestuan dalam pelayanan
2. Peran masing-masing anggota dalam Gereja :
d. Imam : sesuai dengan fungsinya memimpin, mengajar, menguduskan dan
melayani umat.
e. Biarawan-biarawti : dengan janjinya mereka mewartakan Kerajaan Allah
lewat karya-karya mereka.
f. Kaum Awam, hidup sesuai dengan panggilan suci Allah.
3. Sebagai orang yang telah diselamatkan dipersatukan dengan Tubuh Kristus kita semua
memiliki martabat yang sama (ayat 13), dijiwai oleh Roh Kudus (ayat 13), memiliki
fungsi sesuai dengan kemampuan kita (ayat 15), memiliki peran fungsi sesuai dengan
kehendak Allah. (ayat 18).
4. Ciri anggota yang bertanggungjawab terhadap Gerejanya :
b. Ikut dalam pelayanan-pelayanan dalam Gereja.
c. Terlibat dalam pelayanan Gereja.
d. Aktif melibatkan diri dalam kegiatan Gereja.
e. Membina kerukunan dalam hidup beriman.
f. Menghormati sesama anggota Gereja pun pula mereka yang berbeda iman
dengan kita.
g. Selalu menjagi kerukunan hidup beragama/hidup beriman.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 58
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menyebutkan bermacam simbol dalam masyarakat.
2. Menyebutkan bermacam symbol dalam hubungan antar manusia dan antar manusia
dengan Allah.
3. Menyebutkan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik.
4. Menjelaskan aspek-aspek simbolis dalam sakramen antropologis, kristologis dan
sosiologis, eklesiologis.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan bermacam simbol dalam masyarakat.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 59
2. Menyebutkan bermacam symbol dalam hubungan antar manusia dan antar manusia
dengan Allah.
3. Menyebutkan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik.
4. Menjelaskan aspek-aspek simbolis dalam sakramen antropologis, kristologis dan
sosiologis, eklesiologis.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


“Sakramen Pada Umumnya”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.
Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Pada Umumnya”

Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen. Mengapa Gereja disebut sebagai
Sakramen ?
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk 30 menit
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya,
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
2 Sakramen. Mengapa Gereja disebut sebagai
Sakramen ?
Pertemuan ke 1

Konfirmasi :
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
Kita sudah memahami bahwa sakramen berarti
tanda yang mengungkapkan karya keselamatan
Allah bagi kita manusia. Kristus adalah sakramen
tanda keselamatan Allah yang paling agung, Gereja
adalah sakramen pokok yang dari padanya
bersumber ke tujuh sakramen lainnya. Ke tujuh
sakramen itu adalah sakramen Gereja.
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; sakramen berarti tanda yang
mengungkapkan karya keselamatan Allah bagi kita 5 menit
manusia. Kristus adalah sakramen tanda keselamatan
Allah yang paling agung, Gereja adalah sakramen
pokok yang dari padanya bersumber ke tujuh
3
sakramen lainnya. Ke tujuh sakramen itu adalah
sakramen Gereja.mengungkapkan karya keselamatan
Allah bagi kita manusia. Kristus adalah sakramen
tanda keselamatan Allah yang paling agung, Gereja
adalah sakramen pokok yang dari padanya bersumber
ke tujuh sakramen lainnya. Ke tujuh sakramen itu
adalah sakramen Gereja.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 60
Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Sakramen pada Umumnya yang telah dibahas secara
singkat dalam pertemuan yang pertama.
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan Injil Lukas 5:12-16
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Injil
Lukas 5:12-16 30 menit
Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan tentang isi Injil
Lukas 5:12-16 Kuasa Allah yang ada dalam diri
Yesus untuk menyelamatkan orang dinampakkan
2
melalui tanda yang dibuat Yesus (mengulurkan
tanganNya, menjamahNya) dan kata-kata yang
diucapkan Yesus : Jadilah engkau tahir.
Tanda dan kata terkait satu dengan yang lain; kata
menjelaskan kepada kita tanda yang meneguhkan
kata. Begitu tanda dan kiata diungkapkan maka
seketika itu juga keselamatan terjadi.
Jadi sakramen (sacramentum) adalah tanda
sekaligus sarana yang mengungkapkan peristiwa
penyelamatan Allah kepada manusia.

Penutup :
Bersama-sama dengan para siswa guru membuat
suatu kesimpulan tentang sakramen pada umumnya
: Bahwa Lukas telah menunjukkan kepada
kitaKuasa Allah yang ada dalam diri Yesus untuk 5 menit
menyelamatkan orang dinampakkan melalui tanda
yang dibuat Yesus (mengulurkan tanganNya,
menjamahNya) dan kata-kata yang diucapkan
3 Yesus : Jadilah engkau tahir.
Tanda dan kata terkait satu dengan yang lain; kata
menjelaskan kepada kita tanda yang meneguhkan
kata. Begitu tanda dan kiata diungkapkan maka
Pertemuan ke 2

seketika itu juga keselamatan terjadi.


Jadi sakramen (sacramentum) adalah tanda
sekaligus sarana yang mengungkapkan peristiwa
penyelamatan Allah kepada manusia.

D. SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 13.
2. Kitab Suci Injil Lukas 5:12-16
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

E. PENILAIAN :
 Teknik : Test Tertulis
 Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Mengamati berbagai simbol Tes Tertulis Uraian 1. Menyebutkan
yang ada dalam masyarakat bermacam simbol

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 61
2. Menganalisa berbagai simbol dalam
yang dipergunakan dalam masyarakat.
hubungan antar manusia dan 2. Menyebutkan
manusia dengan Allah bermacam symbol
3. Mendalami sakramen yang dalam hubungan
ada dalam gereja Katolik antar manusia dan
4. Mendiskusikan aspek-aspek antar manusia
antropologis dalam sakramen dengan Allah.
simbolis 3. Menyebutkan
5. Membaca dan menelaah tujuh sakramen
LG1 dan 8 dalam Gereja
Katolik.
4. Menjelaskan
aspek-aspek
simbolis dalam
sakramen
antropologis,
kristologis dan
sosiologis,
eklesiologis.
5. Menguraikan
pengertian gereja
sebagi tanda dan
sarana
keselamatan
berdasarkan LG 1
dan 8.

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 5
= 50. Kemudian nilai 50 : 5 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Berbagai macam simbol dalam masyarakat :
b. Dalam kehidupan umum bersama.
c. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
d. Dalam kehidupan beragama.
e. Dalam bidang pendidikan dan lain sebagainya.
2. Berbagai maacam lambang hubungan manusia dengan manusia dan dengan Allah : Hal
ini nampak jelas dalam penghayatn kehidupan beragama kita masing-masing. Karena
masing-masing agama memiliki penghayatan iman dengan cara yang berbeda-beda.
3. Tujuh Sakramen :
i. Sakramen Permandian/Baptis.
ii. Sakramen Tobat.
iii. Sakramen Ekaristi.
iv. Sakramen penguatan.
v. Sakramen Pengurapan orang Sakit.
vi. Sakramen perkawinan.
vii. Sakramen penahbisan
4. a. Aspek Ilahi : Kehadiran Allah yang dalam hal ibni tampak dalam Pribadi Yesus
Kristus.
b. Aspek personal manusiawi: Imam dabn kesediaan orang yang mebnerimanya serta
tanda berupa kata/perbuatan yang dapat dirasakan dan didengar dan dialami.
c. Aspek sosial/jemaat : Adanya orang-orang yang hadir/jemaat yang menyaksikan.
5. Gereja adalah sakramen yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan
kesatuan seluruh umat manusia. Gereja yang terdiri dari orang-orang yang masih

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 62
bergumul dengan berbagai godaan dapat jatuh dalam dosa. Maka Gereja harus terus
menerus disucikan oleh Roh Kudus, supaya tetap menjadi baru. Gereja harus terus
menerus menyalurkan rahmat Tuhan yaitu keselamatan kepada manausia.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menceritakan pengalaman dalam memasuki suatu kelompok.
2. Menjelaskan syarat dan proses inisiasi dalam suatu kelompok.
3. Menyebutkan tahap-tahap inisiasi dalam Gereja.
4. Menjelaskan makna sakramen baptis sebagai sakramen inisiasi yang memasukan
seseorang kedalam Gereja.
5. Menjelaskan tugas dan perutusan yang diemban seseorang yang telah menerima
sakramen babtis.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 63
1. Menceritakan pengalaman dalam memasuki suatu kelompok.
2. Menjelaskan syarat dan proses inisiasi dalam suatu kelompok.
3. Menyebutkan tahap-tahap inisiasi dalam Gereja.
4. Menjelaskan makna sakramen baptis sebagai sakramen inisiasi yang memasukan
seseorang kedalam Gereja.
5. Menjelaskan tugas dan perutusan yang diemban seseorang yang telah menerima
sakramen babtis.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :

“Sakramen Ekaristi”

C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Ekaristi”

2 Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan mengajukan pertanyaan kepada
anak didik tentang apa sebenarnya yang
dimaksudkan dengan Sakramen Ekaristi.
Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok satu kelompok bias terdiri dri 3 orang.
Elaborasi : 30 menit
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya,
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Ekaristi ?
Kemudian kelompok diberikan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat kelompoknya masing-
masing.
Konfirmasi :
Guru bertanya jawab tentang apa yang masih belum
diketahui oleh siswa.
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
Perayaan Ekaristi mengenangkan sekaligus
menghadirkan kembali tindakan penyelamatan
yang dilakukan oleh |Yesus bagi umat manusia.
Dengan merayakan kembali Perjamuan Malam
Terakhir, kita merayakan sumber dan puncak hidup
Gereja, yaitu Yesus dan pengurbananNya.
Sakramen Ekaristi dirayakan sebagai perjamuan,
sebagai kurban, dan sekaligus sebagai perayaan
syukur agung kepada Allah.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 64
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
Pertemuan ke 1

kesimpulan ;
Dengan bimbingan guru masing-masing wakil 5 menit
3 kelompok memberikan refleksi terhadap pesan yang
telah disampaikan
Dan dalam hal ini Guru juga menekankan kembali
bahwa :

Pendahuluan :
1 Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
Sakramen Baptis.
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan 2 Kor 5:17, Gal 4:5-
7, 2 Ptr 1:4
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca 2 Kor 30 menit
5:17, Gal 4:5-7, 2 Ptr 1:4
Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan Buah dari rahmat
2
pembaptisan adalah : mendapatkan
pengampunanndari segala dosa, baik dosa asal
maupun dosa serta siksa-siksa dosa.
Menjadi cipotaan baru, dan dilantik menjadi Anak
Allah dan mengambil bagian dari kodrat ilahi.
Memperoleh rahmat pembenaran/ pengudusan.
Digabungkan menjadi anggota Gereja sebagau
vagian dari Tubuh Kristus.
Dimeteraikan secara kekal dengan satu metarai
rohani yang tak dapat dihapuskan.
Penutup :
Bersama-sama dengan para siswa guru membuat
suatu kesimpulan tentang sakramen pada umumnya
: Buah dari rahmat pembaptisan adalah :
mendapatkan pengampunanndari segala dosa, baik 5 menit
dosa asal maupun dosa serta siksa-siksa dosa.
3 Menjadi cipotaan baru, dan dilantik menjadi Anak
Allah dan mengambil bagian dari kodrat ilahi.
Pertemuan ke 2

Memperoleh rahmat pembenaran/ pengudusan.


Digabungkan menjadi anggota Gereja sebagau
vagian dari Tubuh Kristus.
Dimeteraikan secara kekal dengan satu metarai
rohani yang tak dapat dihapuskan.

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 14.
2. Kitab Suci 2 Kor 5:17, Gal 4:5-7, 2 Petr 1:4
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :

a. Tehnik : Test Tertulis


b. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 65
1. mengevaluasi pengalaman dalam Tes Tertulis Uraian 1. Ceritakan
memasuki suatu kelompok pengalamanmu dalam
2. mendiskusikan syarat-syarat dan memasuki suatu
proses inisiasi dalam kelompok!
suatukelompok 2. Apa saja yang harus
3. mendiskusikan tahap-tahap dilakukan agar
inisiasi dalam gereja. seseorang dapat
4. bertanyajawab tentang makna diterima masuk dalam
sakramen baptis sebagai suatu kelompok?
sakrameninisiasi 3. Tahap-tahap apa saja
5. mendiskusikan tugas perutusan yang harus dilalui
orang yang telah di baptis agar seseorang bisa
masuk dalam suatu
kelompok?
4. Jelaskan makna
sakramen baptis
sebagai sakramen
inisiasi!
5. Apa saja tugas yang
diemban oleh orang
yang sudah di baptis?
sebutkan!

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 5
= 50. Kemudian nilai 50 : 5 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Berbagai perasaan bisa muncul :
i. Senang, karena diterima.
ii. Takut, karena bel;um tahu apa-apa
iii. Merasa punya teman yang banyak.
2. A. Ada Upacara penerimaan yang resmi.
B. Mengikuti aturan yang ada dalam kelompok yang bersangkutan.
3. Tahap-tahap yang harus dilalui :
a. Ada upacara penerimaan yang resmi.
b. Ada upacara pengesahan bahwa seseorang diterima dalam kelompok.
c. Saya/kita diperkenalkan dengan para anggota kelompok yang lain.
d. Diterima sebagai anggota yang baru.
4. Makna Sakramen Baptis sebagai Sakramen Inisiasi :
Dengan dibaptis kita secara resmi diterima menjadi anggota Gereja, Kita telah mendapat
hak yang sama sebagi orang |Katolik, walaupun nantinya kita akan disahkan kembali
dengan menerima Sakramen Penguatan. Namun dengan menerima Sakramen Baptis, kita
sudah diterima dan masuk menjadi anggota Gereja Katolik. Sakramen ini membuka
kesempatan bagi kita untuk menerima sakramen-sakramen yang lainnya.
B. Tugas yang diemban oleh orang yang sudah dibaptis:
Secara umum memang kemudian hak dan kewajiban kita sama dengan mereka yang lain
yang telah dibaptis. Kita mewartakan ajaran Kristus, hidup sebagai orang Katolik sesuai
dengan ajaran |Kristus.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 66
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP St. Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menceritakan pengalaman dalam mengikuti penjamuan makan bersama.
2. Menceritakan kembali kisah Penjamuan Malam Terakhir sebagi Penjamuan makan
bersama yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya berdasarkan Luk 22:14-23
3. Menjelaskan isi pesan Yesus kepada para murid-Nya dalam perjamuan Malam Terakhir.
4. Menjelaskan hubungan antara pesan Yesus dalam Penjamuan Malam Terakhir dengan
sakramen Ekaristi pada masa sekarang.
5. Menjelaskan makna Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Gereja.
6. Menyebutkan sikap yang perlu dikembangkan dalam mengikuti perayaan sakramen
Ekaristi.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 67
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :


1. Menceritakan pengalaman dalam mengikuti penjamuan makan bersama.
2. Menceritakan kembali kisah Penjamuan Malam Terakhir sebagi Penjamuan makan
bersama yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya berdasarkan Luk 22:14-23
3. Menjelaskan isi pesan Yesus kepada para murid-Nya dalam perjamuan Malam Terakhir.
4. Menjelaskan hubungan antara pesan Yesus dalam Penjamuan Malam Terakhir dengan
sakramen Ekaristi pada masa sekarang.
5. Menjelaskan makna Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Gereja.
6. Menyebutkan sikap yang perlu dikembangkan dalam mengikuti perayaan sakramen
Ekaristi.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


“Sakramen Ekaristi”

C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Ekaristi”

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 68
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Ekaristi.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Ekaristi ?
Konfirmasi :
2
Guru menjelaskan dan memberikan kesimpulan
Perayaan Ekaristi mengenangkan kembabli
Pertemuan ke 1

sekaligus menghadirkan kembali tindakan


penyelamatan yang dilakukan oleh |Yesus bagi
umat manusia. Dengan merayakan kembali
Perjamuan Tuhan Malam Terakhir kaita
merauyakan sumber dan puncak hidup Gereja,
yaitu Yesus dan pengurbananNya. Sakramen
Ekaristi dirayakan sebagai perjamuan, sebagai
kurban, dan sekaligus sebagai perayaan syukur
agung kepad Allah.
Penutup :
Bersama-sama dengan siswa guru membuat suatu
kesimpulan ; Dengan merayakan kembali Perjamuan
Malam Terakhir kaita merauyakan sumber dan 5 menit
3
puncak hidup Gereja, yaitu Yesus dan
pengurbananNya. Sakramen Ekaristi dirayakan
sebagai perjamuan, sebagai kurban, dan sekaligus
sebagai perayaan syukur agung kepada Allah
Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Sakramen Ekaristi yang telah dibahas dalam
pertemuan yang pertama..
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan Injil Lukas 22:14-23
Perjamuan Malam Terakhir
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Injil 30 menit
Lukas 22:14-23 Perjamuan Malam Terakhir

Konfirmasi :
Guru memberikan kesimpulan Sebelum menderita
sengsra, Yesus mengadakan perjamuan bersama
para muridNya sebagai tanda perpisahan yang kita
kenal dengan Perjamuan Malam TErkahir.
Nada perpisahan sangat terlihat dari kata-kata
uyang diucapkan Yesus sendiri.
Kata-kata Yesus tersebut diingat dan dilaksanakan
terus menerus oleh para murid Yesus.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 69
Penutup :
Sebagai perayaan, Ekaristi mengundang kita
keterlibatan kita semua umat yang hadir untuk
berperan aktif dalam perayaan tersdebut.
Keterlibatan aitu bias diwujudkan dengan berbagai 5
macam acara|: ikut bernyanyi, ikut berdoa.
3 Bagi Gereja sekarang, pertama-tama Ekaristi
merupakan ucapan syukur dan pujian kepada Bapa.
Pertemuan ke 2

Kita bersyukur kepada Allah atras segala


kebaikanNya; ujntuk segala sesuatu yang Ia
laksanakan dalam penciptaan, penebusan, dan
pengudusan. Maka selayaknyalah Gereja
mengagungkan pujian kepada|Nya.

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 15.
2. Kitab SuciInjil Lukas 22:14-23
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
1. Tehnik : Test Tertulis
2. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
Tes Tertulis Uraian
1. . Dialog pengalaman menghadiri 1. Ceritakan
pesta pengalamanmu
2. membaca dan merenungkan teks dalam mengikuti
Lukas 22 : 14 - 23 suatu pesta!
menelaah pesan yesus kepada para 2. Ceritakan kembali
murid-Nya dalam perjamuan kisah perjamuan
malam terakhir malam terakhir
3. Mendiskusikan hubungan pesan seperti yang terdapat
Yesus dalam perjamuan malam dalam Luk : 22: 14-
terakhir dan sakramen Ekaristi 23
sekarang 3. Jelaskan isi pesan
4. Merumuskan makna perayaan Yesus kepada para
Ekaristi sebagai sumber dan murid dalam
puncak kehidupan gereja perjamuan malam
b. Menerapkan sikap- terakhir!
sikap benar dalam 4. Diskusikan dalam
mengikuti perayaan kelompokmu,
Ekaristi hubungan antara
pesan Yesus dalam
malam perjamuan
terakhir dengan
sakramen Ekaristi !
5. Apa maksudnya
perayaan Ekaristi
merupakan puncak
hidup gereja?
Jelaskan!
6. Bagaimana sikapmu
pada saat mengikuti
pesta? Sebutkan
sikap sikap yang baik
dalam mengikuti

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 70
perayaan Ekaristi!

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 6
= 60. Kemudian nilai 60 : 6 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Dalam mengikuti suatu pesta ada banyak pengalaman ada yang menyenangkan,
mengherankan dan sebagaimnaya biasanya bercampur menjadi satu, karena banyaknya
hidangan dan banyaknya tamu yang hadir dengan berbagai penampilan mereka.
2. Sebelum menderita sengsra, Yesus mengadakan perjamuan bersama para muridNya
sebagai tanda perpisahan yang kita kenal dengan Perjamuan Malam TErkahir.
Nada perpisahan sangat terlihat dari kata-kata uyang diucapkan Yesus sendiri.
Kata-kata Yesus tersebut diingat dan dilaksanakan terus menerus oleh para murid Yesus.
3. Isi pesan Yesus dalam Perjamuan Malam Terakhir :Inilah Tubuhku yang diserahkan bagi
kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku . Artinya bahwa roti melambangkan
diri Yesus sendiri yang akan dipersembakan melalui penderitaanNya di salib demi
keselamatan manusia. Kemudian Ia juga berkata “Cawan ini adalahj perjanjian baru oleh
DarahKu, yang ditumpahkan bagimu. Ini artinya : bahwa cawan yang berisi anggur
melambangkan darah Kristus yang tertumpah di salib, juga demi keselamatan manusia.
Yesus berpesan agar para murid selalu melakukan kembali peristiwa ini untuk
mengenangkan diriNya,berbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.
4. Hasil diskusi kiranya sama dengan :
Isi pesan Yesus dalam Pperjamuan |Malam Trakhir :Inilah Tubuhku yang diserahkan bagi
kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku . Artinya bahwa roti melambangkan
diri Yesus sendiri yang akan dipersembakan melalui penderitaanNya di salib demi
keselamatan manusia. Kemudian Ia juga berkata “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh
DarahKu, yang ditumpahkan bagimu. Ini artinya : bahwa cawan yang berisi anggur
melambangkan darah Kristus yang tertumpah di salib, juga demi keselamatan manusia.
Yesus berpesan agar para murid selalu melakukan kembali peristiwa ini untuk
mengenangkan diriNya,… perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.
5. Ekaristi merupakan puncak hidup GEreja. Kita harus sadar betul bahwa Ekaristi itu justru
menjadi jantung hidup kita sumber kekuatan kita sebagai orang Katolik. Apa artinya
sekarang kalau kita malas mengikuti Perayaan Ekaristi, atau mengikutinya dengant idak
bersungguh-sungguh.
6. Sikap yang baik waktu mengikuti Ekaristi :
Ekaristi adalah seabgai kehadiran |Kristus melalui kekuatan SabdaNya dan Roh Kudus.
Dalam Ekaristi Ia hadir dalam Geraja. Ia hadir melalui Sabda-sabdaNya yang kita dengar
dan lewat ikatan antar anggoitaNya yang dipersatukan oileh Roh Kudus. Ia juga hadir
secara nyata dalam Tubuh dan DarahNya, dan Ia mengundang semua muridNya untuk
menyambutNya. Oleh karena itu kita harus bias menunjukkan sikap kita yang sopan,
hormat dan bakti dalam perayaan Ekaristi.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 71
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 72
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menyebutkan ciri-ciri orang yang disebut dewasa.
2. Menyebutkan ciri-ciri orang yang disebut dewasa dalam beriman.
3. Menjelaskan makna sakramen krisma sebagai simbol pelantikanseseorang menjadi
anggota Gereja yang beriman dewasa (Kanonik/ Katekismus Universal).
4. Menjelaskan karunia Roh Kudus dalam sakramen Krisma.
5. Menjelaskan konsekuensi atas penerimaan sakramen Krisma.
6. Memberi contoh tindakan kerasulan yang dapat dilaksanakan pada masa sekarang.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan ciri-ciri orang yang disebut dewasa.
2. Menyebutkan ciri-ciri orang yang disebut dewasa dalam beriman.
3. Menjelaskan makna sakramen krisma sebagai simbol pelantikan seseorang menjadi
anggota Gereja yang beriman dewasa (Kanonik/ Katekismus Universal).
4. Menjelaskan karunia Roh Kudus dalam sakramen Krisma.
5. Menjelaskan konsekuensi atas penerimaan sakramen Krisma.
6. Memberi contoh tindakan kerasulan yang dapat dilaksanakan pada masa sekarang.
B. Materi Ajar (Materi Pokok) :
“Sakramen Krisma”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Krisma”

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 73
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Krisma.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Krisma ?
Konfirmasi :
Bersama dengan pembaptisan dan ekaristi, sakramen
2
penguatan membentuk sakramen-sakramen inisiasi
Kristen, yang kestuannya haruys dipertahankan. |Jadi,
Pertemuan ke 1

pelu dijelaskan kepda kita semua bahwa penerimaan


sakramen Krisma ini perlu untuk melengkapi rahmat
pembaptisan. Berkat sakramen penguatan mereka
terikat kepada Gereja secara lebih mendalam dan
sempurna dan dipekaya degnan daya kekuatan Roh
Kudus yang istimewa; dengan demikian mereka
semakin diwajibkan untuk menyebarluaskan dan
membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati
dengan perkataan maupun dengan perbuatan.

Penutup :
Liturgi memjelaskan bahjwa sakramen penguatan
menyababkan curahan Roh Kudus dalam
kelimpahan, seperti yang pernah dialami [para rasul 5 menit
3
pada hari Pentakosta. Karena itu penguatan
menghasilkan pertumbuhan dan pendalaman rahmat
pembaptisan.

Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Sakramen Penguatan yang telah dibahas dalam
pertemuan yang pertama..

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 74
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan Lumen Gentium Art.
11 dan Katekismus Gereja Katolik (KGK) Art.
1285
Elaborasi : 30 menit
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca
Lumen Gentium Art. 11 dan Katekismus Gereja
Katolik (KGK) Art. 1285

Konfirmasi :
Penguatan/Sakramen Penguatan menjadikan kita :
1. Ia menjadikan kita sungguh anak-anak Allah
2 dan membuat kita berkata “Abba, ya Bapa”
(Rm. 8:15)
2. Ia menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus.
3. Ia menambahkan di dalam kita karunia Roh
Kudus.\
4. Ia mengikat kita lebih sempurna dengan
GEreja.
5. Ia menganugerahkan kita kekuataan khusus
Roh Kudus supaya sebgai sakti-saksi Kristus
yang andal kita menhyebarluaskan dan
membela iman dengan perkataan dan
perbuatan, lebih berani mengakui ama Kristus
dan tidak pernah malu karena salib (KGK, Art
1302-1303)

Penutup :
Guru menekankan kembali bawa dengan Sakramen
Penguatan :
1. Ia menjadikan kita sungguh anak-anak Allah
dan membuat kita berkata “Abba, ya Bapa” b.
(Rm. 8:15) e
2. Ia menyatukan kita lebih teguh dengan
Kristus.
3. Ia menambahkan di dalam kita karunia Roh
3 Kudus.\
4. Ia mengikat kita lebih sempurna dengan
GEreja.
Ia menganugerahkan kita kekuataan khusus Roh
Kudus supaya sebgai sakti-saksi Kristus yang andal
Pertemuan ke 2

kita menhyebarluaskan dan membela iman dengan


perkataan dan perbuatan, lebih berani mengakui
ama Kristus dan tidak pernah malu karena salib
(KGK, Art 1302-1303.

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 16.
2. Kitab SuciInjil Lukas 22:14-23
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
a. Tehnik : Test Tertulis
b. Bentuk : Uraian

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 75
Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
Tes Tertulis Uraian
1, Mengidentifikasi ciri-ciri orang 1. Apa saja yang
dewasa dan orang yang dewasa menjadi ciri-ciri orang
dalam iman yang disebut dewasa
2. Mendiskusikan makna sakramen 2. Adakah bedanya
Krisma. antara orang yang
dewasa dalam iman
menganalisis berbagai dengan orang yang
karunia dewasa secara
Roh Kudus dalam Sakramen jasmani?
Krisma. 3. Apakah makna
3. Menceritakan konsekuensi sakramen Krisma
atas penerimaan Sakramen sebagai simbol
Krisma pelantikan seseorang
4. Menceritakan tindakan menjadi anggota
kerasulan di masa sekarang gerejayang beriman
dewasa ? jelaskan!
4. Sebutkan karunia-
karunia Roh Kudus
yang terdapat dalam
Sakramen Krisma!
5. Apa konsekuensinya
bila seseorang telah
menerima sakramen
Krisma?
6. Bagaimana sikap dan
tindakan orang yang
bisa dijadikan teladan
dalam hidup beriman?

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 6
= 60. Kemudian nilai 60 : 6 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Secara umum paham kedewasaan seseorang bukan sekedar usia dan kematangan fisik. Inti dari
kedewasaan terlebih lebih adalah kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan
bertindak sesuai dengan niklai-nilai kebaikkan moral, serta kemampuan untuk bertanggungjawab
atas keputusan atau tindakannya itu.
2. Orang yang dewas dalam iman, terutama bias mempertanggungjawabkan imannya dan tahu apa
yang menjadi hak dan kewajiban imannya. Dewasa secara jasmani orang yang tumnbuh dan
berkembang dewasa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan usiannya.
3. Sakramen Penguatan melantik kita menjadi orang yang lebih bertanggungjawab dengan iman
kita, dan kita sungguh siap untuk diutus sebagai saksi-saksi Kristus.
4. Roh Kudus dalam Sakramen Penguatan menjadikan kita :

1. Ia menjadikan kita sungguh anak-anak Allah dan membuat kita berkata “Abba, ya Bapa”
(Rm. 8:15)
2. Ia menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus.
3. Ia menambahkan di dalam kita karunia Roh Kudus.\
4. Ia mengikat kita lebih sempurna dengan GEreja.
Ia menganugerahkan kita kekuataan khusus Roh Kudus supaya sebgai saksi-ssaksi Kristus
yang andal kita menhyebarluaskan dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan, lebih
berani mengakui ama Kristus dan tidak pernah malu karena salib (KGK, Art 1302-1303.
5. Siap diutus dan sungguh siap menjadi saksi-saksi Kristus.
6. Bisa memberikan teladan hidup yang baik dalam kesehariannya.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 76
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menjelaskan pemahaman tentang dosa.
2. Menyebutkan contoh-contoh perbuatan dosa.
3. Menyebutkan sebab-sebab manusia jatuh kedalam dosa.
4. Menjelaskan akibat-akibat dosa.
5. Menjelaskan sikap Allah yang Maha rahim yang menantikan manusia untuk bertobat seperti
dikisahkan dalam Luk 15:11-32
6. Menjelaskan arti tobat dan hasil pertobatan.
7. Menjelaskan makna sakramentobat sebagai sakramen rekonsilidasi berdasarkan Yoh 20:19-
23.
8. Menyusun doa tobat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 77
1. Menjelaskan pemahaman tentang dosa.
2. Menyebutkan contoh-contoh perbuatan dosa.
3. Menyebutkan sebab-sebab manusia jatuh kedalam dosa.
4. Menjelaskan akibat-akibat dosa.
5. Menjelaskan sikap Allah yang Maha rahim yang menantikan manusia untuk bertobat
seperti dikisahkan dalam Luk 15:11-32
6. Menjelaskan arti tobat dan hasil pertobatan.
7. Menjelaskan makna sakramentobat sebagai sakramen rekonsilidasi berdasarkan Yoh
20:19-23.
8. Menyusun doa tobat.
B. Materi Ajar (Materi Pokok) :
“Sakramen Tobat”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Tobat”

2 Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Tobat.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Tobat ?
Konfirmasi :
Bersama dengan siswa guru memberikan masukkan
beberapa hal pointing sehubungan dengan sakramen
tobat.;
Dosa adalahd perbuatan m,elawan cinta kasih Tuhan
dan sesame. Pada dsarnya manusia tidak
menghendaki berbuat dosa.
Suatu tindakan disebut dopsa apabila tindakan
tersebut dilakukan secara sadar , sengaja, dan dalam
keadaan bebas, yang berakibat merugikan orang lain
dan dirinya sendiri serta merusak huibungan dengan
Tuhan.
Dalam masyaraklat maupun dalamn setiap agama ada
sarana untuk menghapus dosa, baik yang dilakukan
secara pribadi maupun secara kelompojk. Hal aitu
akan trerjadi bila terjadi proses pertobatan dari si
pendosa.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 78
Penutup :
Allah memnberikan kenbebasan kepda manusia ;
Pertemuan ke 1

hidupberdsamaNya dengan penuh kelimpahan atau


terpisah denganNya. Rupanya si bungsu dalam 5 menit
3
perumpamaan anak yang hilang memilih
meninggalkanNya, itulah dosa.(bdk. Injil Lukas
15:11-32)

Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Sakramen Tobat yang telah dibahas dalam pertemuan
yang pertama..
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan Injil Lukas 15:11-32,
Injil Matius 18:18-20, Injil Yohanes 20:21-23.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Injil 30 menit
Lukas 15:11-32, Injil Matius 18:18-20, Injil
Yohanes 20:21-23.
Konfirmasi :
Akibat dosa manusia kehilangan rahmat saebagai
2 Anak Allah yang pernah ia terima dalam sakramen
baptis. Ia tidak layak lagui disebut Anak Allah. Selain
itu, dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus.
Relasi dengan sesamapun ikut rusak. Bila seseorang
bertobat, iapun berekonsiliasi atau berdamai kembali
dengan Allah, Gereja dan Sesama.
Gereja Katolik oleh Yesus Kristus diberi tugas untuk
membimbing umatNya supaya menjadi semakin
sempurna dengan jalan menyucikan hidupnya. Salah
satu cara menyucikan hidup yaitu melalui sakramen
tobat. (bdkMat 18:18-20, Yohanes 20:21-23)

Penutup :
Guru memberikanb kesimpulan terakhir dalam bagian
penutup ini dengan menekankan kembali:
Akibat dosa manusia kehilangan rahmat saebagai
Anak Allah yang pernah ia terima dalam sakramen 5
baptis. Ia tidak layak lagui disebut Anak Allah. Selain
itu, dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus.
Relasi dengan sesamapun ikut rusak. Bila seseorang
3
bertobat, iapun berekonsiliasi atau berdamai kembali
dengan Allah, Gereja dan Sesama.
Gereja Katolik oleh Yesus Kristus diberi tugas untuk
Pertemuan ke 2

membimbing umatNya supaya menjadi semakin


sempurna dengan jalan menyucikan hidupnya. Salah
satu cara menyucikan hidup yaitu melalui sakramen
tobat. (bdkMat 18:18-20, Yohanes 20:21-23)

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 17.
2. Kitab Suci InjilLukas 15:11-32, Injil Matius 18:18-20, Injil Yohanes 20:21-23.
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 79
A. Tehnik : Test Tertulis
B. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Merumuskan pengertian Tes Tertulis Uraian
tentang dosa 1. Jelaskan pengertian
2. Mengidentifikasi perbuatan tentang dosa!
dosa 2. Sebutkan contoh-
3. Sebab-sebab manusia jatuh contoh perbuatan
ke dalam dosa dosa!
4. Mendiskusikan akibat-akibat 3. Apa yang
dosa. menyebabkan
manusia jatuh ke
5. Membaca dan merenungkan dalam dosa?
teks Lukasl5: 11-32 4. Apa akibat yang
6. Merumuskan pengertian muncul jika manusia
tobat dan hasil pertobatan melakukan dosa?
membaca dan Sebutkan !
menafsirkan teks Yoh 20: 5. Jelaskan sikap
19-23 kerahiman Allah
7. Menyusun doa dan ibadat seperti yang terdapat
tobat dalam Luk 15:11-32!
6. Apa yang dimaksud
dengan bertobat dan
apakah hasil dari tobat
? Jelaskan
7. Jelaskan makna
sakramen tobat
sebagai sakramen
rekonsiliasi seperti
yang terdapat dalam
Yoh 20: 19-23!
8. Susunlah doa tobat.

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 8
= 80. Kemudian nilai 80 : 8 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Pada dasarnya manusia
tidak menghendaki berbuat dosa.
2. Tindakan disebut dosa, apabila tindfakan tersebut dilakukan seara safar dab dalam keadan
bebas, yang mengakibatkan merugikan orang lain , dirinya sendiri serta merusak
hubungannya dengan Tuhan.
3. Kelemahan manusiawi dan godaan setan.
4. Hubungannya dengan Tuhan, sesame, dan dirinya sendiri menjadi rusak.
5. Allah selalu menerima kembali anak-anakNya yang mau dating kembali kepadanya dan
bertobat.
6. Bertobat berarti menyesali segala dosa, dan kembali kepada Allah, kembali ke jalan yang
telah ditunjukkan Tuhan.
7. Sakramen Tobat, sakramen rekonsiliasi, sakramen yang mendamaikan kembali hubungan
kita dengan Allah, sesame, dan diri sendiri.
8. Ya Tuhan, ampunilah seala dosa yang telah kami perbuat. Terimalah kami sebagai putra-
putriMu yang Kau cintai. Amin.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 80
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memehami gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan (Sakramen) bagi semua orang.
Indikator :
1. Menceritakan Pengalamannya pada waktu sakit atau mengunjungi orang sakit.
2. Menyebutkan perasaan-perasaan pada saat sakit atau mengunjungi orang sakit.
3. Sakramen Pengurapan orang sakit.
4. Menyebutkan usaha-usaha manusia dalam memelihara kesehatan.
5. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sikap yang tepat terhadap sakit dan penderitaan
bertolak dariYak5:13-16.
6. Menjelaskan makna sakramen pengurapan orang sakit sebagai bentuk pendampingan
Gereja pada manusia yang menderita.
7. Memberi contoh tindakan yang dapat dilakukan dalam menghadapi sakit dan penderitaan.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menceritakan Pengalamannya pada waktu sakit atau mengunjungi orang sakit.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 81
2. Menyebutkan perasaan-perasaan pada saat sakit atau mengunjungi orang sakit.
3. Sakramen Pengurapan orang sakit.
4. Menyebutkan usaha-usaha manusia dalam memelihara kesehatan.
5. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sikap yang tepat terhadap sakit dan penderitaan
bertolak dariYak5:13-16.
6. Menjelaskan makna sakramen pengurapan orang sakit sebagai bentuk pendampingan
Gereja pada manusia yang menderita.
7. Memberi contoh tindakan yang dapat dilakukan dalam menghadapi sakit dan penderitaan.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :


“Sakramen Pengurapan Orang SAakit”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
1
menekankan tema yang kita bahas adalah “Sakramen
Pengurapan Orang Sakit”

Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
Pertemuan ke 1

tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan


2 Sakramen Pengurapan Orang Sakit ?
Konfirmasi :
Bersama dengan siswa guru memberikan masukkan
beberapa hal penting sehubungan dengan sakramen
Pengurapan Orang Sakit . Orang beriman yang
merasa mulai menghadapi bahauya mauty karena
sakitnya(sering disebut sakit keras) atau karena
lkanjhut usia atau orang yang menghadapi operasi
besar, bias menerima sakramen pengurapan orang
sakit.
Penutup :
Sakramen ini menganugerahkan rahmat Roh Kudus
yang menjadikan si penerima mempunyai kekuatan,
ketanangan, kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan 5 menit
3
akibat sakit berat atau karena kelemahan akibat usia
lanjut. Roh Kudus memperbaharui dan menguatkan
jhatapan serta imannya kepada Allah sehingga ia
tidak putus harapan dan takut kepada kematian.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 82
Pendahuluan :
Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
1
Sakramen Pengurapan Orang Sakit yang telah
dibahas dalam pertemuan yang pertama..
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
membaca dan mendiskusikan Injil Markus 6:12-13,
Markus 16:18, Kisah Para Rasul 9:34, Kisah Para
Rasul 14:3, Surat Yakobus 5:13-16
Elaborasi : 30 menit
Siswa diberikan kesempatan untuk membaca Injil
Markus 6:12-13, Markus 16:18, Kisah Para Rasul
9:34, Kisah Para Rasul 14:3, Surat Yakobus 5:13-
2 16

Konfirmasi :
Sakramen Pengurapan Orang Sakit mengajak si
penerima untuk mempersatukan penderitaan yang
dialaminhya dengan penderitaan Yesus Kristus.
Dengan bercermin pada sengsara Kristus ia dapat
memikul penderitaannya, dengan penuh penyerahan
diri secara total kepada Bapa. Kalaupun pada
akahairnya kematian merenggut dirinya, ia akan
beroleh kebangkitan bersama Kristus.
Penutup :
Sakramen ini menganugerahkan rahmat Gerejani.
Keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara
Kristus menyucikan dirinya. Kesucian dirinya itu
Pertemuan ke 2

3 memberi sumbangan bagi kekudusan Gereja. Melalui 5 menit


upacara skramen pengurapan orang sakit, Gereja pun
mengukuhkan dirinya sebagai umat Allah yang
peduli terhadap sesame, melalui kehadiran anggota-
anggotanya untuk turut mendoakan si sakit.

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 18.
2. Kitab Suci Injil Markus 6:12-13, Markus 16:18, Kisah Para Rasul 9:34, Kisah Para Rasul
14:3, Surat Yakobus 5:13-16
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
A. Tehnik : Test Tertulis
B. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
1. Bertanyajawab tentang Tes Tertulis Uraian
pengalaman waktu sakit/ 1. Ungkapkanlah
mengunjungi orang sakit pengalamanmu waktu
2. Bertukar pendapat tentang sakit!
perasaan saat sakit atau 2. Sebutkan perasaan
sewaktu mengunjungi orang yang muncul ketika
sakit. kamu sakit atau pada
3. Mendalami makna dan saat mengunjungi
tujuan sakramen pengurapan orang sakit!
orang sakit 3. Sebutkan usaha-usaha

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 83
4. Mengamati usaha manusia yang bisa dilakukan
dalam menjaga / memelihara oleh manusia dalam
kesehatan memelihara
5. Membaca dan menelaahkan kesehatan!
Yak 5:13-16 4. Jelaskan ajaran gereja
6. Mendiskusikan makna tentang sikap yang
sakramen pengurapan orang tepat dalam
sakit sebagai rahmat Allah menghadapi
7. Mencontohkan tindakan dan penderitaan ataupun
sikap dalam menghadapi sakit berdasarkan teks
penderitaan dan sakit Yak 5: 13-16!
5. Jelaskan makna dan
tujuan sakramen
pengurapan orang
sakit.
6. Berdasarkan
pengalamanmu :
bagaimana sikap dan
tindakanmu dalam
menghadapi sakit dan
penderitaan!

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 6
= 60. Kemudian nilai 60 : 6 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Waktu merasa sakit/sakit saya merasa : sedih, sepi, sendirian, ada rasa takut yang tidak
beralasan, baik mengenai penyakit maupun mengenai kemungkinan gterburuk yang
mungkin bisa terjadi.
2. Ketika mau sakit , muncul perasaan yang tidak enak di badan, atau di bagian yang terasa
sakit. Ketika mengunjungi orang sakit, senang bisa mengunjunginya, tapi juga takut
kalau-kalau ikautan sakit.
3. Hidup secara sehat; perhatikan baik-baik waktu untuk belajar, bekerja dan juga untuk
beristirahat, serta makan makanan yang sehat.
4. Orang beriman yang merasa mulai menghadapi bahauya mauty karena sakitnya(sering
disebut sakit keras) atau karena lkanjhut usia atau orang yang menghadapi operasi besar,
bias menerima sakramen pengurapan orang sakit.
5. Sakramen ini menganugerahkan rahmat Gerejani. Keikutsertaan dalam penderitaan dan
sengsara Kristus menyucikan dirinya. Kesucian dirinya itu memberi sumbangan bagi
kekudusan Gereja. Melalui upacara skramen pengurapan orang sakit, Gereja pun
mengukuhkan dirinya sebagai umat Allah yang peduli terhadap sesame, melalui
kehadiran anggota-anggotanya untuk turut mendoakan si sakit.
6. Berobat secepatnya ke dokter, melaksanakan nasehat dokter, serta jangan lupa berdoa
mohon rahmat kesembuhan pula kepada Tuhan.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 84
Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan
Allah, sehingga terdorong untuk melibatkan diri secara aktif.

Indikator :
1. Menyampaikan hasil pengamatan tentang kehidupan umat di likungananya.
2. Menyebutkan macam-macam kegiatan pelayanan gereja berdasarkan hasil pengamatan.
3. Menjelaskan empat bidang pelayanan Gereja : Liturgi,Diakonia, Koinonia, dan Kerygma.

Alokasi Waktu : 2 x40 menit


=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menyampaikan hasil pengamatan tentang kehidupan umat di likungananya.
2. Menyebutkan macam-macam kegiatan pelayanan gereja berdasarkan hasil pengamatan.
3. Menjelaskan empat bidang pelayanan Gereja : Liturgi,Diakonia, Koinonia, dan Kerygma.

B. Materi Ajar (Materi Pokok) :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 85
“Kegiatan Pelayanan Gereja”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
1 akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
menekankan tema yang kita bahas adalah “Kegiatan
Pelayanan Gereja”.
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Kegiatan Pelayanan Gereja.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Kegiatan Pelayanan Gereja.
Konfirmasi :
2
Bersama dengan siswa guru memberikan masukkan
Pertemuan ke 1

beberapa hal penting sehubungan dengan sakramen


Kegiatan Pelayanan Gereja. Gereja sedikitnya
memiliki lima fungsi apelayanan, yaitu : liturgia,
diakonia, kerygma, martyria, dan koinonia.Ke lima
fungsi pelayanan Gereja ini merupakan tugas dan
tanggungjawab semua anggota Gereja. Semua
anggota Gereja dipanggil untuk melibatkan diri seara
penuh sesuai dengan kemampuan masing-masing dan
dalam kerja sama satu terhadap yang lain (bdk. Ef
4:11-16)
Penutup :
Allah telah melengkapi kita dengan kemampuan-
kemampuan khusus untuk melakukan pelayanan baik
pelayanan bagi Gereja maupun sesame. Segala 5 menit
bentuk kerterlibatan dan pelayanan kita sebagai
3 Gereja adalah untuk pengembangan dan perwujudan
iman sehingga kita semakin beriman kepada Allah.
Paulus juga menegaskan bahwa keterlibatan seseorag
dalam pelayanan merupakan tanda kedewasaan iman
seseorang . Ingatlah pelajaran tentang Sakramen
Krisma.
Pendahuluan :
1 Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
Kegiatan Pelayan Gereja.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 86
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
mendiskusikan : Liturgi, Diakonia, Kerygma,
Martyria, dan Koinonia. Dengan teman-teman
sebelahnhya. Dan kemudian mencoba menemukan
contohnya yang konkret. 30 menit
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan
2
hasil diskusinya mengenai Liturgi, Diakonia,
Kerygma, Martyria, dan Koinonia.
Konfirmasi :
Guru menekankan bahwa :
Liturgia adalah Pengudusan.
Diakonia adalah Pelayanan.
Kerygma adalah Pewartaan.
Martyria adalah Kesaksian Hidup.
Koinonia adalah Pembinaan Persekutuan.
Pertemuan ke 2

Penutup :
Dengan terlibat dalam kegiatan pelayanan Gereja,
3 kitaturut serta dalam karya perutusan Yesus Kristus;
mewartakan Injil Kerajaan Allah. Setiap orang 5 menitenit
Kristen dipanggul untk melakukannya.

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 19.
2. Kitab Suci Efesus 4:11-16,
3. Dokumen gereja
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
1. Tehnik : Test Tertulis
2. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
Tes Tertulis Uraian 1. Ceritakanlah hasil
1. Mengevaluasi hasil pengamatanmu
pengamatan tentang tentang kehidupan
kehidupan umat umat di
dilingkungan lingkunganmu!
2. Mengidentifikasikan macam- 2. Berdasarkan
macam kegiatan pelayanan pengamatanmu, apa
gereja. saja yang merupakan
3. Mendiskusikan empat bidang kegiatan pelayanan
pelayanan gereja : Liturgi, gereja ? sebutkan !
Diakonia, Koinonia dan 3. Apakah yang
Kerygma dimaksud dengan :
Liturgia, Diakonia,
Koinonia dan martirya
itu ? jelaskan !

Skor nilai :

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 87
Masing-masing nomor soal mendapat
skor nilai 10. Jumlah skor nilai 10 x 3
= 30. Kemudian nilai 30 : 3 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Umat di lingkungan saya Santa Maria Fatima, paroki Paskalis Jakarta Pusat, cukup aktif,
baik dalam kegiatan lingkngan maupun dalam kehidupan mereka mengereja di dalam
paroki Santo Paskalis.
2. Yang merupakan kegiatan pelayanan Gereja :
ii. Kelompok-kelompok kategorial : Legio Mariae, Paduan Suara,
Misdinar, Lektor-lektris, dan sdebagainya.
iii. Kelompok-kelompok doa yang ada.
iv. Kelompok-kelompok yang sifatnya pribadi dan social.
3. Yang dimaksud dengan :
a. Liturgia (Pengudusan) : adalah segala bentuk kegiatan ibadat kepada tuhan yang
dilakukan oleh umat, baik secara pribadi maupun secara bersama-sama, baik yang
sakramen meupun yang bukan sakramen.
b. Diakonia (Pelayanan) : segala bentuk pelayanan kepda semua orang yang
membuthhkan opertolongan atau pelayanan. Umat beriman saling melayani dan
memperhatikan kebutuhan sesamanya, baik yang seimjan maupun setriap orang yang
membutuhkannya. Dibeberapoa keuskupan atau paroki, pelayanan-pelayanan ini
sudah diorganisasikan dalam bentuk badan-badan gerejani seperti badan amal,
poliklinik, dana solidaritas, dana papa, rumah jompo, yayasan yatim piatu, dan lain
sebagainya.
c. Kerygma (Pewartaan) : segala bentuk pewartaan, pengajaran iman, dan komnikasi
iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman, dan saling meluruskan
pandangan iman. Setiap umat beriman menerima pewartaan Kristus dan mengemban
tugas pewartaan seperti yang telah diperintahkan Yesus Kristus.
d. Martyria (Kesaksian Hidup) : Kesaksian dapat diwujudkan dengan hidup baik (martir
putih), tetapi juga dengan kematian (mnartir merah/darah).
e. Koinonia ( Pembinaan Persekutuan) : yaitu segala usaha untuk semakin mewujudkan
dan mengukuhkan persaudaraan murisd-murid Kristus, dengan saling
membantu,saling berbagi, saling memperhatikan , saling memberi dan menerima, dan
saling mencukupi demi kesejahteraan bersama dalam komunitas.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nainggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 88
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP ST. KRISTOFORUS I JAKARTA
JL. RAHAYU NO. 1A JELAMBAR JAKARTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Satuan Pendidikan : SMP Kristoforus I


Mata Pelajaran : Agama Katolik
Kelas / Semester : VIII (VIII Semester 2)
Alokasi Waktu : 2x40 menit

Standar Kompetensi :
Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuanganNya dalam upaya mengikuti
mewujudkan nilai-nilai perjuanganNya dalam kehidupan menggereja.

Kompetensi Dasar :
Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan
Allah, sehingga terdorong untuk melibatkan diri secara aktif.

Indikator :
1. Menjelaskan kaitan antara karya Gereja dengan tugas perutusan Yesus seperti ditegaskan
Yoh 10:1-21.
2. Menceritakan hasil kunjungan atau wawancara dengan tokoh umat tentang karya
pelayanan Gereja di lingkungannya.
3. Menjelaskan keteladanan tokoh umat yang dapat ditirunya.
4. Menjelaskan tanggung jawab dan keterlibtan anggota gereja dalam pelayanan.
5. Memberi contoh bentuk keterlibatan yang dapat dilakukan dilingkungannya

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 89
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
=================================================================
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan kaitan antara karya Gereja dengan tugas perutusan Yesus seperti ditegaskan
Yoh 10:1-21.
2. Menceritakan hasil kunjungan atau wawancara dengan tokoh umat tentang karya
pelayanan Gereja di lingkungannya.
3. Menjelaskan keteladanan tokoh umat yang dapat ditirunya.
4. Menjelaskan tanggung jawab dan keterlibtan anggota gereja dalam pelayanan.
5. Memberi contoh bentuk keterlibatan yang dapat dilakukan dilingkungannya
B. Materi Ajar (Materi Pokok) :
“Keterlibatanku Dalam Pelayanan Gereja.”
C. Metode Pembelajaran :
1. Dialog Guru dan siswa
2. Ceramah sejauh itu diperlukan.
3. Diskusi antar siswa.

Kegiatan pembelajaran :

No
Kegiatan Belajar Waktu Metode
.
Pendahuluan:
Guru memberi pengantar singkat tentang topic yang 5 menit
1 akan dipelajari serta proses yang akan dijalani.Guru
menekankan tema yang kita bahas adalah
“Keterlibatanku Dalam Pelayanan Gereja”
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak didik
Tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Keterlibatanku Dalam Pelayanan Gereja.
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi/membicarakan dengan teman-temannya, 30 menit
tentang apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
Keterlibatanku Dalam Pelayanan Gereja.
Konfirmasi :
Bersama dengan siswa guru memberikan masukkan
beberapa hal penting sehubungan dengan
Keterlibatanku dalam Pelayanan Gereja. Sebagai
persekutuan anggota Gerejapun terdiri atas beraneka
ragam latar belakang. Tetapi berkat pembaptisan,
mereka mempunyai martabat yang sama. Panggilan
dan perutusannya sebgai anggota Gerja sama,
walaupun diwujudkanb dengan cara dan bentuk yang
berbeda. DAlam Gereja, kita mengenal banyak
waadah dan bentuk pelayanan yang bias melibatkan
remaja, misalnya Putra-putri Altar, Legio Mariae
Yunior, ARoses, Anthiok, Remaja Katolik dan lain
sebagainya.

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 90
Penutup :
Gereja sangat mendukung
Pertemuan ke 1

wadah/organisasi/kelompok kegiatan pelayanan


remaja, sekaligus berharap agar remaja berkembang 5 menit
3 dalam iman dan kepribadian sebagai murid-murid
Kristus. Melalui wadajh dan kegiatan tersebut,
remaja dapat melatih diri menjadi kader-kader
pemimpin Gereja dan masyarkat dan mengasah
kepedulian terhadap sesame.
Pendahuluan :
1 Guru memberikan pengantar singkat tentang 5 menit
Keterlibatanku Dalam Pelayanan Gereja.
Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Guru menjelaskan kepada para siswa untuk
mendiskusikan :
a. Apakah kamu termasuk dalam salah satu
kelompok organisasi remaja ?
b. Apa sajakah kegiatan yang kamu ikuti ? 30 menit
c. Kalau kamu tidak terlibat dalam suatu
organisasi atau kegiatan remaja, mengapa hal
itu bias terjadi ? Apakah kendala yang kamu
hadapi |?
Elaborasi :
Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan
2 hasil diskusinya mengenai
a. Apakah kamu termasuk dalam salah satu
kelompok organisasi remaja ?
b. Apa sajakah kegiatan yang kamu ikuti ?
c. Kalau kamu tidak terlibat dalam suatu
organisasi atau kegiatan remaja, mengapa hal
itu bias terjadi ? Apakah kendala yang kamu
hadapi |?
Konfirmasi :
Guru menekankan bahwa :
Keikutsertaan kita dalam kegiatan tersebut tentu saja
tidak lepas dari suka dan duka. Dan dalam perjalanan
sering muncul tanangan, baik dari diri sendiri, orang
lainb, maupun dari kelompok lain.
Penutup :
Guru menekankan hal-hal berikut ini :
a. Pelayanan kita hendaknya dilandasi semangat
rendah hati. (Bdk. Markus 9:35, Yohanes
4:34) 5 menit
Pertemuan ke 2

3
b. Pelayanan adalah perwujudan kasih kepda
Bapa. (bdk. Mat 12:37 dst.)
c. Demi kemuliaan Bapas (bdk. Yoh 15:8)
d. Mengambil bagian dalam sengsara Kristus.
(bdk. Mat 25:40 dst.)

SUMBER BELAJAR :
1. Buku PAK, siswa kelas VIII, pel. 20.
2. Kitab Suci (Bdk. Markus 9:35, Yohanes 4:34), (bdk. Mat 12:37 dst.), (bdk. Yoh 15:8)
(bdk. Mat 25:40 dst.)
3. Dokumen gereja khususnya Gaudium et Spes Art. 1
4. Media elektronik dan cetak

PENILAIAN :
1. Tehnik : Test Tertulis

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 91
2. Bentuk : Uraian

Teknik Bentuk
Indikator penilaian Instrumen
penilaian instrumen
Tes Tertulis Uraian
1. Membaca dan menerangkan Yoh 1. Diskusikan, apakah
10: 1-21. kaitannaya karya
2. Merencanakan tugas gereja dengan tugas
mewawancara tokoh umat perutusan Yesus
tentang karya pelayanan gereja di seperti yang terdapat
lingkungannya dalam Yoh 10:1-21
mengamati teladan tokoh umat di ceritakaanlah hasil
lingkungannya. kunjungan dan
3. Merumuskan makna dan wawancara yang
tanggung jawab anggota gereja telah kamu lakukan
dalam pelayanan dengan tokoh umat
4. bertukar pikiran tentang tentang karya
keterlibatan kita dalam pelayanan Gereja!
lingkungan 2. Sikap dan keteladanan
tokoh umat yang
bagaimana yang bisa
ditiru ? jelaskan !
3. Sebutkan yang
menjadi tanggung
jawab anggota gereja
dalam karya
pelayanan!
4. Berilah contoh
keterlibatanmu dalam
hidup menggereja!

Skor nilai :
Masing-masing nomor soal
mendapat skor nilai 10. Jumlah skor
nilai 10 x = 40. Kemudian nilai 40 :
4 = 10

Jawaban Soal Uraian :


1. Karya pelayanan Gereja engan Karya Perutusan Yesus memang tidak bias dipisahkan.
Keduanya memiliki hubungan dan kesatuan yang sangat erat dan tidak bias dipisahkan.
Pelayanan yang kita lalkukan di dalam Gereja adalah sebanrnya meneruskan ajaran dan
teladan Yesus sendiri.
2. Yang bias menunjukkan keteladan hidup yang baik; baik dalam hal yang rohani maupun
dalam hal yang jasmani. Sikap dan peri laku kehidupan yang sesuai dengan ajaran Yesus
sendiri.
3. Dalam hal pelayanan semua anggota Gereja seharusnya bias menunjukkannya dan bias
mempertanggngjawabkannya di hadapan Tuhan.
4. Contoh keterlibatanku dalam hidup menggereja, misalnya dalam kelompok paduan suara,
saya bias melibatkan diri saya dengansepenuh hai saya dan dengan sungguh-sungguh.
Mungkin juga dalam hal yang lainnya.

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif   Nilai Kuantitatif
Memuaskan   4 >80
Baik   3 71-79

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 92
Cukup   2 56-70
Kurang   1 <55

Jakarta, Juli 2015


Mengetahui Kepala Sekolah, Guru bidang studi,

(Drs. Rikson Nianggolan) (Agustinus Widarta,S.Ag)

RPP AGAMA KATOLIK, KELAS VIII, , Petrus Laritmas, S. Fils., T.A. 2015-2016 93

Anda mungkin juga menyukai