Disusun oleh: NAMA : ARFIANY SEPYANTY PUTRI NST NIM :0501212055 KELAS : EKI 2 E
Judul Khuruj and Family Economic Resilience:
Study on Jama’ah Tabligh Family in Medan City Jurnal Jurnal Agama dan ekonomi Volume & Halaman Vol 29 No.1 & Halaman 67-84 Tahun 2019 Penulis Nurhayati Review Arfiany Sepyanty Putri Nst Tanggal 11 Juli 2022
Abstrak Kuruj karena berdakwah dengan meninggalkan
keluarga merupakan suatu keharusan bagi setiap anggota Jama'ah Tabligh (JT). KapankhurujSaat ini, anggota JT tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai kepala rumah tangga yang berkepentingan terutama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Wawancara yang mendalam dilakukan dengan anggota JT dan keluarganya. Hasil penelitian ini: 1) Keluarga Jama'ah Tabligh memiliki keyakinan yang kuat bahwa rezeki merupakan mempersembahkan Allah. 2) Nafkah yang ditinggalkan suami cukup digunakan sepanjang dikelola dengan penuh keihkhlasan. 3) Keluarga Jama'ah Tabligh memiliki strategi khusus untuk bertahan hidup. Penelitian ini menyimpulkan bahwa khurujsebagai metode dakwah tidakmengganggu ketahanan ekonomi keluarga. Pengantar Tidak dapat dipungkiri, abad XIX dan sesudahnya merupakan era degradasi umat Islam, tidak hanya dalam bidang sosial ekonomi tetapi juga terkait dengan bidang politik. Umat Islam hampir tidak berdaya menghadapi hegemoni Barat. Sedangkan untuk pemurnian ajaran Islam, akar masalahnya bukan hanya masalah akal dan intelektual. Mereka lebih terlihat pada rusaknya keimanan dan kemerosotan moralitas umat. Degradasi teologi dan moralitas berimplikasi pada hilangnya spirit keislaman.ghīrah). Salah satu pemurni ajaran Islam dari India yang sangat prihatin dengan kemerosotan akhlak dan hilangnya kekuatan spiritual Islam adalah Mawlana Muḥammad Ilyās Kandahlawi (1885-1994 M).Untuk mengatasi krisis umat Islam ini, Muhammad Ilyas mendirikan Jama'ah Tabligh (disebut JT), meskipun nama ini muncul kemudian. JT terus berkembang bahkan menjelma sebagai gerakan Islam Internasional. Pembahasan Sejarah Singkat Jamaah Tabligh Jama'ah Tabligh pada dasarnya adalahdakwahpergerakan. Didirikan oleh Mawlānā Muḥammad Ilyās bin Muḥammad Isma'īl al-Ḥanafī al-Diyubandi al-Jisti al- Kandahlawi (1885-1994) pada tahun 1927 di Mewat, Delhi Selatan, India. nama JT berarti jama'ahatau sekelompok orang yang selalu menyampaikan ajaran Islam (tabligh) agar masyarakat terdorong dan benar-benar menerapkan Islamkāffahdan Islam secara keseluruhan. Dari latar belakang sejarah, JT lebih tepat disebut gerakan pemurnian Islam (tajdīd). Saat itu, di Mewat, India, banyak umat Islam yang sudah sangat jauh dari ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebaliknya, mereka mempraktikkan ritualisme Hindu atau setidaknya mencampuradukkan praktik Hindu dengan ajaran Islam. Syekh Muḥammad Ilyās bertekad untuk memurnikan ajaran Islam dengan mengajak umat Islam kembali kekāffahIslam. Seperti yang dapat dibaca dalam literatur JT, kelompok ini sangat mengidealkan kehidupan Islam awal, kehidupan Nabi Muhammad dengan teman- temannya bahkan sampaitabi'izaman.8 Di samping itu, gerakan ini akan menjaga hal-hal yang dapat memecah belah masyarakat dan memisahkan mereka. JT datang ke Indonesia pada tahun 1952 langsung ke ibukota negara, tepatnya di Masjid Kebun Jeruk Jakarta Barat. JT mulai berkembang pesat pada tahun 1974 dimana anggotanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal yang menarik menurut Yusran Razak, penulis disertasi tentang Jama'ah Tabligh, pertama Ijtima'sebenarnya dilakukan di Medan pada tahun 1980 yang diikuti oleh 1000 anggota. Hanya tahun berikutnya, yang keduaijtimā' dilakukan di Kebun Jeruk yang dihadiri 10.000 anggota JT dari berbagai daerah di Nusantara bahkan dari luar negeri.10 JT datang ke Medan pada tahun 1971 dibawa oleh Syekh Mawlānā Muḥammad Ibrāhīm dari Banglore, India. Saat tiba di Medan, Muhammad Ibrahim disambut oleh masyarakat. Salah satu tokoh yang menarik bagi JT adalah H. Jalāluddīn yang selalu mengikuti dan menemani perjalanan Muhammad Ibrāhīm.dakwah. Mereka kemudian membangun Masjid Hidayatul Islamiyyah di Jalan Gajah Mada Medan dan menjadi pusat kegiatan JT di Medan. Untuk anggota JT di Medan, mereka percaya bahwa JT datang ke Indonesia melalui Medan. Karena itu, Jamaah Medan menurut mereka memiliki keistimewaan tersendiri. Jika Jemaat Medan mau khurujuntuk beberapa daerah di Indonesia bisa langsung tanpa melalui Kebun Jeruk. Tentu saja, ini berbeda dari yang lainjama'ah.enerasi pertama umat Islam sebagai model ideal. Saat ini, pusat JT di Medan, Jl. Gajah, tidak bisa lagi menampung jamaah yang jumlahnya bertambah signifikan. Berdasarkan situasi tersebut, kegiatan JT di Medan tidak hanya dilakukan di Jln. Gajah tetapi juga di Marelan yang memiliki wilayah lebih luas.
Ajaran Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh mengetahui enam dasar yang disebutal-uṣūl al-sittahatau kadang disebut juga sebagaial-ṣifat al-sittah(enam karakter). Keenam yayasan tersebut adalah; 1) iman; untuk mewujudkan kalimattayyibah,lā ilāha illa Allāh. 2) Doa dengan penuh konsentrasi dan kerendahan hati. 3). Ilmu dan mengingat Allah (dzikir ). 4) Memuliakan seorang muslim (perlakuan terhadap sesama manusia dengan kehormatan dan pertahanan) 5) Keikhlasan Niat 6).dakwahdankhurujdi jalan Allah (mengajak dan berdakwah).Salah satu tradisi yang terkenal di JT adalahbayāntradisi. Jika ada anggota JT di masjid, mereka selalu berkumpul setelah sholat, maka salah satunyamembaca buku-buku rujukan JT. Mereka membentukhalaqahyang dilaksanakan secara konsisten. Menurut Jamaah Tabligh,dakwahharus dijaga dan caranya adalah dengan melakukan tiga hal. Pertama, sadaridakwahupaya dengan mengirimkan sebanyak-banyaknya jama'ah ke jalan Allah. Kedua, pertahankan upayadakwah, omong- omong, selalu jaga hubungan dengan jamaah dan kantor pusatdakwahdiri. Ketiga, meningkatkandakwahusaha dengan pengorbanan.Ada empat bentuk kurban yang dimaksud Jama'ah Tabligh. Pertama, melakukan khurujatau keluar di jalan Allah (khurūj fi sabīlillāh) minimal 3 hari dalam setiap bulan, 40 hari dalam setahun dan 4 bulan dalam seumur hidup agar iman tetap terjaga. Kedua, meningkatkan pengorbanan dengan memberikan waktu untuksilāturraḥīm dari dua setengah jam hingga delapan jam setiap hari. Ketiga, meningkatkan kesabaran dan mengorbankan perasaan. Jika ada disintegrasi jiwa di antaradakwah pekerja, tetap terlibat dalamijtimā'īpraktek. Keempat, menangguhkan kepentingan dunia untuk kepentingan akhirat dengan mengamalkan model hidup sederhana ( zuhud), menyediakan makanan, minuman, pakaian, perumahan, kendaraan dan pernikahan. Kurujdan Ketahanan Ekonomi Keluarga Kurujadalah suatu keharusan bagi anggota Jama'ah Tabligh.Kurujorang disebut sebagai karkun. Bagi yang punyakhuruj, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengundang anggota lain untukkhurujsampai jumlahkarkunmeningkat.Kurujdilakukan oleh remaja yang belum menikah atau belum berkeluarga tidak menimbulkan masalah. Mereka tidak memiliki tanggung jawab untuk memberi makan istri dan anak-anak mereka. Namun bagi jamaah yang sudah berkeluarga,khurujmungkin membuat masalah. Bagi jamaah kaya, mereka bisa meninggalkan bekal kebutuhan yang lebih dari cukup. Sedangkan bagi jamaah yang fakir, hal itu menjadi masalah. Di satu sisi sebagai jamaah JT, mereka harus berangkatkhurujmulai dari durasi pendek hingga durasi panjang, dalam hitungan bulan. Di sisi lain, mereka harus mencari nafkah, memberi makan keluarga dan memenuhi kebutuhan mereka. Mereka harus memenuhi makanan, rumah, pakaian, pendidikan dan kebutuhan sekunder lainnya.terlihat jelas bahwa Jama'ah Tabligh memiliki strategi bertahan yang berbeda dengan yang dilakukan orang lain. Orang lain memilih strategi rasional untuk bertahan hidup seperti mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan. Wanita Madura di atas memilih untukngasakuntuk memenuhi kebutuhannya. Seorang pedagang kaki lima yang penghasilannya tidak cukup, akan memilih sebagai buruh laundry untuk menambah penghasilannya. Ada strategi lain dengan memperketat pengeluaran. Termasukmeminjam uang dari orang lain. Ini sangat rasional dan menjadi pilihan yang sangat memungkinkan dari beberapa alternatif yang ada. Strategi bertahan Jama'ah Tabligh tidak hanya dengan menggunakan pendekatan rasionalistik. Apalagi JT melakukan strategi spiritual. Dengan kata lain, untuk bertahan hidup JT memadukan pendekatan rasional dan spiritual. JT tidak menyelesaikan masalahnya dengan hanya mengandalkan kekuatan manusia yang sangat terbatas, tetapi JT juga mengandalkan kekuatan Tuhan. Kesimpulan Jama'ah Tabligh adalahdakwahgerakan yang memiliki kekhasan dan menjadi pembeda dengan gerakan lainnya. Pembedanya adalahkhurujdoktrin, sedangkan setiap JT harus keluar rumah dalam waktu dan periode tertentu untuk melakukannyadakwahlangsung dan berinteraksi dengan masyarakat. Kurujdalam praktiknya justru menimbulkan masalah khusus, terutama terhadap ketahanan ekonomi keluarga. Tidak jarang setiap anggota Jama'ah Tabligh berada di khuruj, mereka tidak menyisakan bekal yang cukup untuk kebutuhan keluarganya. keluarga Jama'ah Tabligh memiliki pendekatan berbeda yang membuat mereka mampu bertahan. Intinya keluarga JT umumnya mengintegrasikan pendekatan spiritualistik dan rasionalistik. Strategi yang mereka lakukan adalah pertama, JT memiliki cara tersendiri untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga ketika suami masukkhuruj. Metode ini disebut sebagainusrah(membantu) yang berasal dari keluarga lain. Kedua, keluarga JT menyerahkan semua urusan keluarga atau masalah hidupnya kepada Allah secara total. Mereka meminta kepada Allah untuk campur tangan dan memberikan pemecahan masalah hidup mereka. Ketiga, keluarga JT bekerja lebih keras ketika suami mereka dalamkhuruj, dan mereka merasa Allah membantu secara langsung ketika mereka bekerja lebih keras. Kelebihan Penelitian Kelebihan jurnal ini yaitu penyampaian informasinya cukup jelas dan sangat menambah pengetahuan para pembaca dan cara penjelasannya juga mudah di pahami Kelemahan Penelitian Kelemahan jurnal ini hanya terlalu sikit atau singkatnya penjelasan yang di sampaikan