Anda di halaman 1dari 11

KORELASI TIME TO NOTCH ALUR KELUAR VENTRIKEL KANAN DENGAN

PULMONARY ARTERY COMPLIANCE PADA PASIEN DEFEK SEPTUM ATRIUM


SEKUNDUM DENGAN HIPERTENSI ARTERIAL PARU
Pendahuluan Midsystolic semiclosure dengan
Notch pada PW Doppler reopening
Penurunan aliran darah ke
Tahara et al menemukan bahwa pola Flow AP transient saat sistolik ➔
diikuti peningkatan aliran
pergerakan katup pulmonal dari M- (secondary slower rise).
mode memiliki pola dan waktu yang sama
dengan kurva aliran dan tekanan arteri Tekanan Tekanan AP > VKa
pulmonal dari kateterisasi.1 AP dan
VKa
(transient) lalu tekanan VKa
> AP (saat reopening)

Weyman et al
menemukan transient Kitakabe menemukan secondary
Pembentukan notch pada slower rise pada pemeriksaan invasif
semiclosure katup akan menimbulkan midsystolic notch
pulmonal di mid- PW Doppler pada ekokardiografi
sistolik pada pasien HP.
Hanya 53% pasien dengan
Turkevich menemukan bahwa midsystolic notch ➔ apa faktor
1. Weyman AE, et al. Circulation,Volume 50, penurunan tekanan VKa-PA, penutupan selain tekanan AP yang
2.
November 1974.
Tahara M, et al. Circulation64,No.6,1981.
parsial katup pulmonal terjadi akibat menimbulkan midsystolic notch?
3. Kitakabe A, et al. Vol. 68, No. 2, August 1983 backward flow
Pendahuluan
Notch pada PW Doppler

SYARAT TIMBULNYA BACKWARD FLOW PATOLOGIS ADALAH RESISTENSI TINGGI DAN COMPLIANCE YANG RENDAH
Pendahuluan
Notch pada PW Doppler
Pendahuluan
Hipertensi arterial paru pada defek septum atrium sekundum

• Defek atrium sekundum


• Insidens: 1.64 kasus per 1000 kelahiran hidup1,2
• Prevalensi: 7.3% dari seluruh PJB3,4
• Insides HAP pada pasien DSA dewasa: 8% - 10% (setelah dekade kedua-
keempat)5,6
• HAP memiliki prognosis yang buruk, dengan rerata angka kesintasan sebesar
50% dalam 5 tahun.7

1. van der Linde D, et al. J Am Coll Cardiol.2011; 58: 2241–2247.


2. Hoffman JI., et al. J Am Coll Cardiol.2002; 39: 1890–1900.
3. Sachdeva R. Lippincott Williams and Wilkins: New York, 2013, pp 672–90.
4. Schwerzmann M, et al. Expert Rev Cardiovasc Ther.2015; 13: 693–701.
5. van der Feen DE, et al. Heart. 2018;0:1–7.
6. Thenappan T, et al. Ann Am Thorac Soc. 2016; 13: 276–284
Hipertensi Arterial Paru pada Defek Atrium Sekundum
Pemeriksaan Hemodinamik Invasif

Kelas rekomendasi
Rekomendasi I IIA IIB III
ESC 2020 dan Perki RVP < 3WU RVP 3-5 WU RVP >_5 WU Pasien dengan fisiologi
(penutupan dengan Eisenmenger, RVP >_5 WU
fenestrated device) walau dalam tatalaksana HAP

AHA/ACC 2008 RVP/RVS < 1/3 RVP/RVS > 1/3 Pasien dengan fisiologi

TsAP/TsAoP < 50% TsAP/TsAoP >50% Eisenmenger

Sampai saat ini hanya resistensi vaskular paru yang digunakan untuk
menentukan tatalaksana pada pasien DSA.
Bagaimana dengan Cp?
Hipertensi Arterial Paru pada Defek Atrium Sekundum
Pemeriksaan Hemodinamik Invasif – Peran Cp
Pembahasan
Time to notch dan Cp
Pembahasan
Notch dan tromboemboli paru

• Tromboemboli di proksimal AP ini dapat “menggeser” backward flow


lebih dekat ke jantung.

• Pasien PJB dengan fisiologi Eisenmenger ➔ risiko 21% - 29%


mengalami trombosis arteri pulmonal in situ.

• Trombosis arteri pulmonal in situ dapat terjadi di proksimal atau distal


dan merupakan risiko CTEPH.

• Pada penelitian ini, ada 45 (53%) pasien mengalami PVP.

• Pada kelompok ini perlu dinilai ada tidaknya trombosis arteri


pulmonal in situ yang merupakan faktor pembentukan notch selain
dipengaruhi oleh Cp rendah.
Pembahasan
Cp dan Etnis
• Etnis sendiri memiliki hubungan yang kompleks dengan
hemodinamik HAP.
• Belum ada penelitian yang konsisten menunjukkan hubungan
etnis dengan parameter hemodinamik pasien HP.
Pembahasan
Cp dan Usia

• Bertambahnya usia dapat


menurunkan Cp.
• Akan didapatkan penurunan
Cp sebesar 20% bila usia > 70
tahun.
• Dari analisa bivariat penelitian
ini, usia tidak berkorelasi
dengan Cp.
• Karena penurunan Cp yang
diinduksi oleh perubahan flow
dan tekanan melebih efek
usia.

Anda mungkin juga menyukai