Anda di halaman 1dari 7

Dikerjakan Oleh

Firdha Shafira
G1B107056

dasi pada pasir terendam turun 1 inci, dapat diestimasi dengan menggunakan Gambar 3.29.
Caranya: jika nilai banding Df/B dari fondasinya kecil, nilai-nilai qa dari Gambar 3.29, harus
direduksi setengahnya. Sebaliknya, jika nilai Df/B mendekati 1, nilai qa pada Gambar 3.29,
harus direduksi sepertiganya, karena tanah sekitar fondasinya mengurangi kenaikan besarnya
penurunan (Terzaghi dan Peck, 1948).

Terzaghi dan Peck menyarankan bahwa untuk fondasi rakit yang kaku dan fondasi
sumuran, karena sifatnya yang kaku, penurunan total dan penurunan tak seragam akan lebih kecil
daripada penurunan fondasi telapak atau fondasi memanjang. Untuk itu, nilainilai qa yang
diperoleh dari Gambar 3.29 dapat dikalikan 2 jika digunakan pada perancangan fondasi rakit
yang besar dan fondasi sumuran yang dalam, di atas tanah pasir kering. Untuk pasir yang
terendam air, nilai yang sama seperti pada Gambar 3.29 dapat digunakan.

Meyerhof (1965), menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan q a dengan cara yang
diberikan oleh Terzaghi tersebut terlalu hati-hati. Dinyatakan bahwa tidak diperlukan reduksi q a
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

akibat pengaruh air tanah, karena qa sudah direfleksikan dari hasil pengujian SPT. Dan
selanjutnya, nilai qa Gambar 3.29 dapat dinaikkan sampai 50%. Usulan Meyerhof ini telah
disetujui oleh D'Appolonia dkk. (1968).

Pelaksanaan pengujian SPT untuk penentuan daya dukung diizinkan (qa) dilakukan
dengan lebih dulu mengestimasi secara kasar lebar fondasi (B) yang terbesar dari bangunannya.
Terzaghi dan Peck (1948) menyarankan pengukuran nilai N dilakukan pada interval

76 cm, dimulai dari dasar fondasi sampai sedalam B di bawahnya atau dari B sampai sedalam (D f
+ B) dari permukaan. Nilai N rata-rata di kedalaman ini diharapkan dapat menunjukkan kondisi
kepadatan tanah di bawah fondasi secara kasar. Jika hasil-hasil pengujian SPT dari beberapa
lubang bor menunjukkan nilai N rata-rata yang berbeda, nilai N rata-rata terkecil yang harus
digunakan untuk menghitung qa.
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

Nilai N yang diperoleh dari pengujian SPT di lapangan, sebelum digunakan dalam
hitungan-hitungan, perlu diadakan koreksi lebih dulu.

Jika tanahnya mengandung pasir halus atau pasir berlanau yang terletak di bawah muka air
tanah, sebelum nilai N digunakan dalam hitungan daya dukung, nilainya harus direduksi menjadi

N = 15 + 1/2 ( N' - 15) (3.62)

dengan N' adalah nilai-N tercatat dari hasil pengujian di lapangan. Koreksi ini diberikan,
karena tanah yang mengandung butiran halus akan mampat pada jumlah pukulan kirakira 15.
Perubahan volume akibat terlalu banyaknya pukulan, menimbulkan tekanan air pori yang tinggi
sehingga mengakibatkan kenaikan jumlah pukulan.

Tahanan penetrasi menunjukkan kerapatan relatif dan tegangan efektif pada kedalaman
tempat pengujian diadakan. Berbagai kombinasi tingkat tegangan dan kerapatan relatif akan
menghasilkan nilai N yang sama. Karena itu beberapa analisis telah dikembangkan untuk
mengoreksi jumlah pukulan N-SPT dengan tekanan overburden efektif. Koreksi sederhana yang
berbentuk grafik telah diusulkan oleh Gibbs dan Holtz (1957), Tomlinson (1969), dan Peck dkk.
(1974) (Gambar 3.31). Perbedaan antara N terukur dan N terkoreksi sangat besar terutama di
dekat permukaan tanah. Kurva Tomlinson memperlihatkan koreksi 4 kali dari N hasil pengujian
pada kedalaman yang dangkal, namun penggunaan koreksi tersebut harus diterapkan dengan
sangat hati-hati.
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

Peck dan Bazaraa (1969) mengamati bahwa nilai qa Terzaghi dari Gambar 3.29 terlalu
aman, karena itu mengusulkan beberapa modifikasi, yaitu: {1) Nilai daya dukung diizinkan yang
diperoleh dari Gambar 3.29 sebaiknya dinaikkan 50%, seperti yang disarankan oleh Meyerhof
{1965); {2) Peck dan Bazaraa menyetujui untuk mengoreksi nilai N terhadap tekanan
overburden. Namun, menilai bahwa koreksi Tomlinson, Gibbs, dan Holtz terlalu besar, karena
itu mengusulkan pemakaian koreksi Peck dan Bazaraa dalam Gambar 3.31 yang nilainya lebih
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

rendah daripada nilai yang diusulkan Tomlinson; {3) Diusulkan penggunaaan koreksi qa
terhadap muka air tanah, yaitu jika kedalaman muka air tanah dengan jarak z dari dasar fondasi
selebar B, penurunan dapat diestimasi dari S' = KS, dengan S adalah penurunan fondasi yang
dimensinya sama pada kondisi tanah kering. K adalah perbandingan tekanan overburden efektif
jika pasir kering terhadap tekanan overburden jika tanahnya terendam air, pada kedalaman 0,5B
di bawah dasar fondasi.

Perlu diperhatikan bahwa prosedur penentuan daya dukung diizinkan pada sekelompok
fondasi yang didasarkan pada pengujian SPT harus dipertimbangkan terhadap ketidaktentuan
variasi kerapatan relatif tanah yang umumnya tidak seragam. Jika lokasi pekerjaan terdiri dari
beberapa lapisan tanah dengan kerapatan relatif yang berbeda-beda, lokasi pekerjaan harus
dibagi-bagi menurut zona-zona yang mempunyai 'sifat-sifat tanah yang sama, dan selanjutnya
daya dukung pada masing-masing zona dihitung secara terpisah.

Contoh soal 3.21:

Hasil-hasil pengujian SPT di lapangan, seperti yang diberikan dalam Tabel C3.1. Dari
hasil pengeboran diketahui bahwa tanah berupa pasir kasar Yb = 1,85 t/m3 , y' = 1,2 t/m3 ,
dengan muka air tanah pada kedalaman 1,5 m dari permukaan. Jika fondasi dengan lebar 2,5 m
dan pada kedalaman 1,5 m akan didirikan pada tempat tersebut, berapakah daya dukung yang
diizinkan? Penurunan maksimum yang diizinkan 1".

Penyelesaian:

Nilai N yang dikoreksi terhadap tekanan overburden efektif dihitung pada Tabel C3.1.
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

Tabel C3.1

Kedalaman (m) N’ terukur Po’ = zγ (tm)2 CN N=CNN’


1,75 12 3,03 2,7 32
2,50 16 3,80 2,5 40
3,25 18 4,53 2,3 41
4,00 20 5,28 2,2 44
4,75 20 6,28 2,1 42

Tekanan overburden efektif dihitung dengan cara:

Misalnya, pada kedalaman ,2,50 m,

P0’ = (1,5 x 1,85) + (2,5 - 1,5) x 1 = 3,8 t/m2

Untuk pertimbangan keamanan, koreksi tekanan overburden efektif pada Gambar 3.31 diambil
dari CN rata-rata di tengah-tengah kurva koreksi menurut Peck dkk. dan Gibs-Holtz

Kedalaman yang diperhitungkan dalam hitungan nilai N, adalah sampai Df + B = 1,5 + 2,5 =
4,00 m. Dari Tabel C3.1 diperoleh nilai N rata-rata setelah dikoreksi =

¼ (32 + 40 + 41 + 44 ) = 39

Untuk menghitung qa, digunakan Gambar 3.29. Dengan N = 39 dan B = 2,5 m, diperoleh qa =
40 t/m2.

Oleh karena muka air tanah pada dasar fondasi, nilai q a perlu dikurangi 50% (Terzaghi dan Peck,
1948). Jadi, daya dukung yang diizinkan dengan penurunan 1 inci adalah 50% x 40 = 20 t/m 2 = 2
kg/cm .

Jika dipakai saran yang diberikan Meyerhof (1965) dan Peck-Bazaraa (1969), maka qa= 40t/m2
Dikerjakan Oleh
Firdha Shafira
G1B107056

(b) Daya dukung dari hasil pengujian kerucut statis (sondiT) Meyerhof (1956) menyarankan
persamaan sederhana untuk menentukan besarnya daya dukung diizinkan yang didasarkan
penurunan 1 inci. Persamaannya didasarkan pada kurva Terzaghi dan Peck ,(1943) dan dapat
diterjipkan untuk fondasi telapak atau fondasi memanjang yang dimensinya tak begitu besar,
pada pasir kering, sebagai berikut: Untuk fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang dengan
lebar B ≤ 1,20 m,

qc
qα = (kg/cm2) (3.63a)
30

Untuk fondasi bujursangkar atau fondasi memanjang dengan Jebar B ≤ 1,20 m

qc 0.30 2
= (1+ ) (kg/cm2) (3.63b)
50 B

Daya dukung diizinkan secara pendekatan untuk sembarang fondasi dengan mengabaikan
lebarnya,

Anda mungkin juga menyukai