Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328719531

Rancang Bangun Alat Pengukur Kesilindrisan Dengan Metode 3 Poin

Conference Paper · July 2017

CITATION READS

1 458

1 author:

Dedy Harianto
Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta
11 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dedy Harianto on 03 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN: 978-602-60451-1-9

Prosiding Seminar Nasional


Teknologi Industri (SNTI) V 2017

“Pengembangan Sumber Daya Manusia


(SDM) Berbasis Kompetensi Yang
Berorientasi Pada Kebutuhan Industri”

Makassar, 12 Juli 2017


Ball Room Swiss-Bellinn Panakukang Makassar
Jln. Boulevard No 55

Editor :
Merla, S.S, M.Hum
Muh. Harsyid, ST.
Fachri, ST

Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


(UPPM) Politeknik ATI Makassar
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian
Perindustrian Republik Industri.
Panitia Seminar Nasional Teknik Industri V
Politeknik ATI Makassar Tahun 2017

Penanggung Jawab : Ir. Muh. Basri, MM, IPM


Ketua : Windi Mudriadi, ST.,MT
Sekretaris : Merla, SS, M.Hum

Bendahara / Anggota : Wahidah, S.Si., M.Si

Moderator : Dr. Sariwahyuni, SP,, M.Si

Reviewer dan Moderator / : 1. Dr. Ir. Arminas, MM, IPM


Anggota 2. Herlina Rahim, S.Si, M.Si
3. Atikah Tri Budi Utami, ST., M.EngSc
4. Mahlina Ekawati, ST., MT

Sekretariat dan Humas / : 1. Taufik Muchtar, ST, MT


Anggota 2. Sukarno Agung, ST

Editor Prosiding / Anggota : 1. Muh. Harsyid, ST.


2. Fachri,ST

Perlengkapan dan Transportasi / : 1. Hasan


Anggota 2. Samsul

Acara / Anggota : 1. Endah Wahyunita


2. Fitriani, S.Sos
3. Sitti Supiati Beta, S.Sos

vi
JADWAL PENYAJIAN MAKALAH SESI PARALEL

KELOMPOK : SNTI-V (TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO )


TANGGAL/WAKTU : 12 JULI 2017/13.00 sd 17.00
RUANG : SAPHIRE 2.
NOMOR NAMA JUDUL MAKALAH INSTITUSI
Dedy Harianto Rancang Bangun Alat Politeknik ATI Makassar
SNTI-D1 Pengukur Kesilindrisan
Dengan Metode 3 Poin
Djuanda, A. Potensi Phase Change Universitas Negeri Makassar
Muhammad Irfan Material (PCM) Sebagai
SNTI-D2 Penyimpan Termal untuk
Penghemaan Energi pada
Sistem Pengkondisian Udara
Rusdin , Purnomo Budi Rekayasa Sistem Informasi Universitas Brawijaya1)
Santoso , Djarot B. Manajemen Perawatan
SNTI-D3 Darmadi Mesin Perkakas Di
Laboratorium Proses
Manufaktur Teknik Mesin Di
Universitas X
Zuingli Santo Bandaso Analisis Kekuatan Poros pada Politeknik ATI Makassar
Mesin CLC Brick Mixer Tipe
SNTI-D4 Paddles Horisontal terhadap
Kecepatan Putaran dan
Sudut Bilah Pengaduk Mixer
Ariyanto Rancang Bangun Poros Politeknik ATI Makassar
SNTI-D5 Motor 3 Roda
Dengan Sambungan Las
Smaw
Windi Mudriadi, Mahlina Rancang Bangun Elevator Politeknik ATI Makassar
SNTI-D6 Ekawati Abd Rahim Tika Pengangkut Padi
Dengan Sistem Transmisi
Sabuk (V-Belt)
Ariyanto, Ratuhaji Ismail, Rancang Bangun Mesin Politeknik ATI Makassar
SNTI-D7 dan Yusran M. Yunus Gergaji JIGSAW

x
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

Bidang: Teknik Mesin Topik: Rancang Bangun

Rancang Bangun Alat Pengukur Kesilindrisan Dengan Metode 3 Poin

Dedy Harianto1
Politeknik ATI Makassar
dedy_mits@yahoo.com

ABSTRAK

Pengukuran kesilindrisan merupakan pengukuran yang ditujukan untuk memeriksa kesilindrisan suatu benda atau dengan
kata lain untuk mengetahui apakah suatu benda benar-benar silindris atau tidak jika dilihat secara teliti dengan menggunakan alat ukur.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengukuran kesilindrisan dengan menggunakan metode 3 poin. Metodologi penelitian
yang dilakukan dimulai dengan mencari dan mengumpulkan referensi serta dasar teori yang diambil dari berbagai buku penunjang
mengenai alat ukur untuk mengetahui kesilindrisan suatu benda yang berbentuk silinder. Dari referensi kemudian dibuat perumusan
masalah mengenai perancangan dan desain serta pembuatan desain alat pengukur kesilindrisan. Langkah selanjutnya adalah
perancangan desain dan pembuatan bagian-bagian alat yang dimulai dengan pembuatan desain dengan menggunakan perangkat lunak
Autodesk Inventor, penulisan dan simulasi program CNC di komputer menggunakan perangkat lunak Cut Viewer Mill v3.2, menginput
program pada mesin CNC kemudian running program dan melakukan proses permesinan menggunakan mesin CNC Frais. Alat-alat yang
telah dibuat ini kemudian dirakit dan dilakukan uji fungsi dan validasi hasil pengukuran hasil pengukuran pada alat yang dibuat dengan
perhitungan teoritis. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat pengukur kesilindrisan memiliki faktor koreksi
+0.2155 mm. Nilai faktor koreksi ini digunakan sebagai pengurang hasil pengukuran apabila alat pengukur kesilindrisan digunakan untuk
melakukan pengukuran.

Kata kunci: kesilindrisan, alat ukur, faktor koreksi, validasi.

ABSTRACT

The measurement of cylindrical is a measurement intended to examine the cylindrical of an object or in other words to know
whether an object is completely cylindrical or not when viewed carefully by means of a measuring instrument. This study aims to make a
cylindrical gauge by using the 3-point method. The methodology starts with research conducted search and collect reference and
theoretical basis derived from various supporting books on measuring instruments to know the cylindrical of a cylinder object. From the
reference then made the formulation of problems regarding the design as well as making the design of cylindrical gauge. The next step
is to design and manufacturing of parts of the tool starting with the design using Autodesk Inventor software, writing and simulating the
CNC program on the computer using Cut Viewer Mill v3.2, input the program on the CNC machine then running the program and doing
Machining process using CNC Frais machine. The parts then assembled and tested the function and validation of the measurement
results of measurements on tools made with theoretical calculations. From the research that has been done can be concluded that the
cylindrical gauge have correction factor +0.2155 mm. The value of this correction factor is used as a subtraction of the measurement
result when a cylindrical gauge is used for measurement..

Keywords: cylindrical, gauge, correction factor, validation.

PENDAHULUAN
Kebulatan adalah bentuk melingkar dengan jari-jari yang sama dan berpusat pada satu titik. Suatu
benda dapat di katakan bulat apabila jarak dari semua titik pada keliling benda tersebut terhadap pusatnya (jari-
jari) mempunyai panjang yang sama. Kesilindrisan adalah harga kebulatan yang besarnya relative sama di
sepanjang selimut silinder.
Pengukuran kesilindrisan merupakan pengukuran yang ditujukan untuk memeriksa kesilindrisan suatu
benda atau dengan kata lain untuk mengetahui apakah suatu benda benar-benar silindris atau tidak jika dilihat
secara teliti dengan menggunakan alat ukur.
Di kampus Politeknik Ati Makassar dalam pengukuran kesilindrisan dilakukan dengan cara memasang
benda kerja pada cekam mesin bubut kemudian menyentuhkan jarum dial indicator ke benda kerja dan
merotasikan pencekam mesin bubut.

189
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

Gambar 1. Pengukuran kesilindrisan


Alat pengukur kesilindrisan secara spesifik belum tersedia di Politeknik ATI Makassar, oleh karena itu
penulis tertarik untuk membuat alat ukur kesilindrisan dengan judul penelitian “Rancang Bangun Alat Pengukur
Kesilindrisan dengan Metode 3 Poin"
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang dilakukan dimulai dengan mencari dan mengumpulkan referensi serta dasar teori
yang diambil dari berbagai buku penunjang mengenai alat ukur untuk mengetahui kesilindrisan suatu benda yang
berbentuk silinder. Dari referensi kemudian dibuat perumusan masalah mengenai perancangan dan desain serta
pembuatan desain alat pengukur kesilindrisan. Langkah selanjutnya adalah perancangan desain dan pembuatan
bagian-bagian alat yang dimulai dengan pembuatan desain dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor,
penulisan dan simulasi program CNC di komputer menggunakan perangkat lunak Cut Viewer Mill v3.2, menginput
program pada mesin CNC kemudian running program dan melakukan proses permesinan menggunakan mesin CNC Frais.
Alat-alat yang telah dibuat ini kemudian dirakit dan dilakukan uji fungsi dan validasi hasil pengukuran pada alat yang dibuat
dengan perhitungan teoritis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil perancangan dan desain alat pengukur kesilindrisan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor
dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Desain alat pengukur kesilindrisan


Bagian-bagian alat pengukur kesilindrisan yang dibuat dengan mesin CNC frais diantaranya adalah Blok V (bagian
atas V dan slot/kaki), Alas Blok V dan dudukan dial indikator. Program yang telah dibuat dan hasil simulasi bagian atas blok
v dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.

190
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

M3 S573,24
(STOCK/BLOCK,70,20,20,0,0,20)
(TOOL/MILL,10,0,100,0)
(COLOR,255,255,255)
G0 X20. Y-6.
Z2.
G01 Z-0.5 F114,64
G01 Y26. F114,64
.
.
G01 Z-15.5 F114,64
G01 Y26. F114,64
G0 Z2.
M5
M30
Gambar 3. Program dan simulasi blok V (bagian atas)
Blok V ini terdiri dari dua bagian pengerjaan yaitu bagian atas blok V dan bagian slot. Program dan simulasi bagian
slot/kaki blok V dapat dilihat pada gambar 4.
(TOOL/MILL,10,0,50,0)
(STOCK/BLOCK,70,20,100,0,0,100)
(COLOR,255,255,255)
M6 T2
M3 S573.24
G90.
G00 X4. Y-6.
Z2.
.
.
G01 Z-6 F114.64
X4. Y25.
G00 Z2.
M5
M30
Gambar 4. Program dan simulasi slot/kaki blok V
Blok V dipasang pada landasan dengan dua buah slot yang lebar jaraknya sesuai dengan jarak slot/kaki blok v.
Program dan simulasi bagian alas blok V dapat dilihat pada gambar 5.
(TOOL/MILL,6,0,50,0)
(STOCK/BLOCK,185,100,10,0,0,10)
(COLOR,255,255,255)
M6 T2.
M3 S955,42.
G90.
G00 X-4. Y88.
Z2.
.
.
G01 Z-6 F191.08
X-4. Y42.
G00 Z10.
M5
M30
Gambar 5. Program dan simulasi alas blok V
Dial indikator sebagai komponen utama alat pengukur kesilindrisan dipasang pada dudukan. Program dan
simulasi dudukan dial indikator dapat dilihat pada gambar 6.

191
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

(TOOL/MILL,10,0,50,0)
(STOCK/BLOCK,25,25,25,0,0,25)
(COLOR,255,255,255)
M6 T2
M3 S573.24
G90.
G00 X4.5 Y-6.
.
.
G01 Z-5 F114.64
X4.5 Y30.
G00 Z10.
M5.
M30.
Gambar 6. Program dan simulasi dudukan dial indikator
Hasil proses permesinan bagian-bagian alat pengukur kesilindrisan dengan menggunakan mesin CNC frais dapat
dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Blok V (kiri) dan Landasan blok V (kanan)


Blok V (bagian atas V dan slot/kaki), Alas Blok V dan dudukan dial indikator yang telah dibuat kemudian dirakit
dengan bagian alat yang lain alat pengukur kesilindrisan.

Gambar 8. Alat pengukur kesilindrisan


Uji fungsi dan validasi hasil pengukuran alat pengukur kesilindrisan dilakukan dengan menggunakan benda
kerja berbentuk silinder dengan diameter benda kerja 25.30 mm yang dibuat dengan menggunakan mesin CNC
bubut dengan ketelitian alat sampai dengan 0.001 mm. Benda kerja ini dibagi menjadi 12 titik pengukuran pada
1 posisi diameter.

192
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

Gambar 9. Pembagian titik pengukuran pada benda kerja


Sepanjang benda kerja dilakukan pengukuran pada dua posisi (posisi A dan posisi B). Pengukuran
dilakukan oleh dua orang pengamat.

Gambar 10. Posisi pengukuran (posisi A dan posisi B)


Pengamat 1 melakukan pengukuran pada 12 titik di posisi A dan B. Hal yang sama dilakukan oleh pengamat 2,
melakukan pengukuran pada 12 titik di posisi A dan B. Masing-masing posisi dilakukan dua kali pengukuran oleh satu
orang pengamat. Rata-rata hasil pengukuran pengamat 1 dan 2 pada posisi A dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 11. Pengukuran pada posisi A oleh dua pengamat


Hasil pengukuran pengamat I pada titik A didapatkan rata-rata penyimpangan 0,4 mm sehingga hasil pengamat I
untuk titik A adalah 25,7 mm. Hasil pengukuran pengamat II pada titik A didapatkan rata-rata penyimpangan 0,1125 mm
sehingga hasil pengamat II untuk titik A adalah 25,4125 mm. Rata-rata penyimpangan oleh dua orang pengamat pada
posisi A adalah 0.256 mm.

193
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri V 2017 ISBN : 978-602-60451-1-9

Gambar 12. Pengukuran pada posisi B oleh dua pengamat.


Hasil pengukuran pengamat I pada titik B didapatkan rata-rata penyimpangan 0,1 mm sehingga hasil pengamat I
untuk titik B adalah 25,4 mm. Hasil pengukuran pengamat II pada titik B didapatkan rata-rata penyimpangan 0,25 mm
sehingga hasil pengamat II untuk titik B adalah 25,55 mm. Rata-rata penyimpangan oleh dua orang pengamat pada posisi B
adalah 0.175 mm. Faktor koreksi pengukuran pada dua posisi oleh pengamat 1 dan 2 adalah +0.2155 mm.

KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat pengukur kesilindrisan yang telah dibuat
bekerja berdasarkan metode pengukuran kesilindrisan tiga point menggunakan blok V. Alat pengukur kesilindrisan ini
memiliki faktor koreksi +0.2155 mm. Nilai faktor koreksi ini digunakan sebagai pengurang hasil pengukuran apabila alat
pengukur kesilindrisan digunakan untuk melakukan pengukuran. Untuk menambah ketelitian alat, perlu diadakan
perbaikan mekanisme alat terutama pada bagian poros dan dudukan dial indikator serta mengganti dial indikator manual
menggunakan dial indikator digital.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alchazin, Syaiful Arief Budiman. Belajar Bareng Autodesk Inventor 2012. Rumpin. 2011.
[2] Fitzpatrick Michael. Machining and CNC Technology with Student Resource DVD. McGraw-Hill. 2013.
[3] Harianto Dedy. Rancang Bangun Alat Penghapus Whiteboard (Tesis). Jurusan Teknik Mesin. Universitas Hasanuddin.
Makassar. 2014.
[4] Haswan. Rancang Bangun Alat Pengukur Kesilindrisan dengan Menggunakan Mesin CNC Milling. Jurusan Teknik Mesin
Industri. Politeknik ATI Makassar. Makassar. 2016.
[5] Help File Autodesk Inventor Pro2015
[6] Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta. Fakultas Teknik UNY. 2012.
[7] Novikasari Ifada, Mutijah. Geometri dan Pengukuran. Pyramedia
[8] Sationo, Arief dan Sisminto. Autodesk Inventor Profesional 2012. Yogyakarta. Penerbit Andi. 2009.
[9] Sayuti M, Fadlisyah, Syarifuddin. Pengukuran Teknik. Graha Ilmu. ISBN 978-979-756-362-2

194

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai