Anda di halaman 1dari 9

SOP Penerimaan Pasien Baru

Tanggal Terbit Disetujui Oleh

KLINIK Danny Khawaritsmi,dr


DARUSSALAM

1. Pengertian Menerima pasien adalah kegiatan meminta data pasien untuk dimasukan
kedalam rekam medis

2. Tujuan Sebagai Pedoman acuan protap perawatan dasar langsung

3. Kebijakan Departemen Kesehatan RI. 2002.

4. Prosedur Persiapan : pasien dan atau keluarga diterima dengan ramah, melihat kondisi
pasien (bisa berdiri, duduk atau berbaring), jika pasien terlihat parah maka
langsung masuk dan dibaringkan diruang tindakan dan lapor dokter yang
bertugas, salah satu keluarga mendaftarkan dengan memberikan data pasien,
jika pasien terlihat baik-baik saja maka langsung ditanyakan identitas pasien
tersebut selain itu ditanyakan pasien lama atau baru, jika pasien lama
admiinistrasi mencari data pasien yang berada di computer dan jika pasien
baru langsung membuat medrec baru dan memasukan data tersebut kedalam
pendaftaran pasien di computer.
5. Pelaksana Administrasi
Penatalaksanaan Anamnesa
Disetujui Oleh
SOP
KLINIK Danny Khawaritsmi,dr
DARUSSALAM

Tanggal terbit

1. Pengertian Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian


tertentu yang dianggap perlu

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik


3. Referensi Departemen Kesehatan RI. 2002

BAGIAN Rambut Extermitas /atas/ bawah


4.Prosedur TUBUH YANG Kepala Genetalia
DIPERIKSA : Muka Telinga
Mata Leher
Hidung Dada
. Mulut Perut / abdomen

Selain pemeriksaan di atas perlu diperhatikan juga gejala-gejala objektif


pasien, misalnya :
- Sikap pasien : ketakutan, apatis dan sejenisnya.
- Sikap tubuh : biasa, lordosa atau kyposa

Lakukan pemeriksaan dengan cara


melihat ( inspeksi )

Lakukan pemeriksaan dengan cara


Meraba (palpasi)
Posisikan
Klien Sesuai
kebutuhan
Lakukan pemeriksaan dengan cara
Mengetuk ( palpasi )

Lakukan pemeriksaan dengan cara


mendengar ( auskultasi )

4. Unit terkait Ruang Tindakan,Ruang Periksa


Penatalaksanaan Kejang Demam
Disetujui Oleh

KLINIK
SOP
DARUSSALAM Danny Khawaritsmi,dr

Ditetapkan Tanggal

DEFINISI Kejang Demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu lebih dari 38 0C
yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakanium yang bersifat umum, tonik
klonik terjadi beberapa detik sampai 10 menit, penyebab biasanya infeksi
saluran pernafasan atas otitis medis, pneumonia, GE dan infeksi saluran kemih.

TUJUAN Sebagai acuan untuk menangani demam kejang.

KEBIJAKAN Adanya prosedur 10 besar penyakit BP UMUM.

PROSEDUR Prinsip pengobatan : atasi kejang, mencari dan mengobati penyebab, pemberian
provilaksis terhadap berulangnya kejang

Bebaskan jalan nafas

Beri O2 lembab

Berikan diazepam IV 0,3 – 0,5 mg/kg BB perlahan-


lahan dosis maksimal 20 mg

Jika sukar mencari vena berikan perectal dengan


dosis 0,5 – 0,75 mg/kg BB (5 mg untuk BB < 10
kg dan 10 mg untuk BB > 10 kg)

Jika pasien sudah sadar berikan anti piretik dan


antibiotika sesuai penyebabnya

Anti konvulsan profilaksis berikan diazepam 0,3 mg/kg BB/x pemberian diberikan 3 kali/hari
selama demam biasanya 2 – 3 hari Deferensial diagnostik : meningitis, epilepsi

DOKUMEN Rekam Medis


TERKAIT
PERACIKAN OBAT Ditetapkan Tanggal
Disetujui Oleh

KLINIK

SOP
DARUSSALAM

Danny Khawaritsmi,dr

Ditetapkan Oleh Di Sahkan Oleh

Manajemen KLINIK DARUSSALAM Neneng S.Farm. APT

DEFINISI Persiapan pelayanan / peracikan obat untuk diberikan kepada pasien yang telah ditulis oleh
petugas / dokter pemeriksa.

TUJUAN Menjelaskan proses peracikan obat yang baik dan memuaskan untuk dewasa maupun anak
sesuai resep Dokter.

KEBIJAKAN 1. Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009.


2. Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010.
PERSIAPAN 1. Lemari obat. 6. Alat tulis
ALAT & 2. Etiket. 7. Gelas Ukur
BAHAN 3. Kertas Puyer. 8. Plastik Obat + Staples
4. Mortir dan stamper. 9. Baki
5. Sudip / Spatula, Sendok Obat. 10. Lap / Serbet

PROSEDUR 1. Memisahkan antara resep dalam bentuk Puyer dan Non


Puyer.
2. Peracikan obat dalam bentuk Puyer Petugas
a. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk meracik yang Menerima
meliputi :
Resep
1) Mortir dan stemper; kecil dan sedang .
2) Sudip untuk membantu mencampur dan
membersihkan atau,
3) Sendok Obat untuk menghitung tablet/kaplet. Memisahkan
4) Baki/wadah lain untuk menghitung tablet/kaplet.
ResepPuyer
5) Lap/serbet yang bersih.
6) Kertas pembungkus puyer, kantong plastik dan etiket. dan Non
7) Alat-alat penunjang lainnya. Puyer
b. Pastikan alat yang dipakai bersih
c. Siapkan obat-obat yang akan diracik sesuai dengan dosis
yang tertera pada resep.
d. Puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus. Peracikan
e. Lakukan peracikan obat dengan menghaluskan sampai Obat
menjadi serbuk obat yang halus dan homogen
f. Tidak mencampur antibiotika di dalam sediaan puyer
g. Bagi serbuk menjadi beberapa bagian yang sama banyak
sejumlah yang tertera pada resep Membungkus,
h. Bungkus serbuk yang telah dibagi
i. Masukkan bungkusan tersebut ke dalam kemasan / Menuliskan
plastik Aturan minum
j. Berikan etiket warna putih yang disertai pencantuman
nama pasien, aturan pakai dan keterangan lain yang
diperlukan sesuai dengan permintaan dalam resep dengan
jelas dan dapat dibaca.
k. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai Menjelaskan
permintaan pada resep, lalu memasukkan obat ke dalam dan
wadah yang sesuai agar terjaga mutunya.
Memberikan
3. Memberikan obat kepada pasien
a. Memberikan obat kepada pasien secara Tepat : Obat Kepada
Nama,umur,alamat Pasien
b. Menjelaskan kepada pasien dengan jelas aturan minum
obat sesuai anjuran
Penatalaksanaan Heacting
Disetujui Oleh

SOP
KLINIK Danny Khawaritsmi,dr
DARUSSALAM

Ditetapka Tanggal

Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka

Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh


jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
Kebijakan 1. Paramedis yang sudah terlatih dalam melakukan heacting
2. Semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6 jam
Prosedur PERSIAPAN PERALATAN
1. Hanscoen 6. Spuit 3 cc 11. Bak instrumen steril berisi :
2. Duk Lubang 7. Betadine a. Pinset chirugis d. Nalvouder
steril 8. Alcohol 70% b. Pinset anatomi e. Jarum Kulit
3. Kasa steril 9. Benang Silk c. klem arteri kecil f. Gunting
4. Lidokain steril Kulit 12. Cairan Na Cl
5. Supratul 10. Benang Catgut 13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida

PENATALAKSANAAN BAGAN ALIR


1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan
menjelasakan kepasien atau keluarga pasien Siapkan alat dan
(informed concern) jelaskan prosedur
2. Perawat memakaia handscoen yang akan dilakukan
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian kepada pasien
bersihkan dengan cairan NaCl. Apabila kotor
siram dengan H2O2 Cuci tangan dan
4. Olesi daerah luka dengan betadine Pakai Handscoon
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan
lidokain injeksi  2 cc disekitar pingiran luka
Dep Luka dan
tunggu  5 menit kemudian Anastesi
Bersihkan
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila
ada pembuluh darah yang terpotong diklem
diikiat dengan benang catgut Desinfektan area
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau luka dan anastesi
ada kotoran ambil dengan pinset anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, Jahit Luka dan tutup
lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka luka
ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri
supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan Cuci tangan dan
verband. rapihkan alat
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. Duk bolong dibuka Jelaskan tentang
11. Cuci tangan dan Rapihkan alat perawatan luka
12. konseling pada pasien (anjuran untuk pada pasien
menjaga sterilitas didaerah luka)
Penatalaksanaan Anastesi Lokal
Disetujui Oleh

SOP Danny Khawaritsmi,dr


KLINIK
DARUSSALAM

Ditetapkan Tanggal

Pengertian Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu menghambat
konduksi syaraf

Tujuan Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika
dilakukan tindakan pembedahan atau heacting

Prosedur 1. Pasien masuk ke dalam ruangan tindakan


2. Setelah pasien mengisi dan menandatangani lembar Jelaskan prosedur
informed consecnt petugas menyiapkan alat, yang akan di
diantaranya: spuit 3/5 cc, Lidokain 1%, Kassa lakukan
sterile, betadine dan sarung tangan.
3. Dokter atau perawat memberi tahu pasien akan Cuci tangan dan
dilakukan penyuntikan untuk mengurangi rasa pakai handscoon
sakit saat tindakan panjahitan atau pembedahan
minor lainnya
4. Dokter atau perawat menggunakan sarung tangan. Siapkan lidocain 1
Bersihkan area yang akan dilakukan tindakan % pada spuit 3 cc
dengan kassa sterile dan betadine.
5. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil
Pasang duk
ruang tindakan.
lobang steril
6. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan
dorong masuk kearah bawah antara mukosa dan
kulit sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum
Desinfektan Area
jahitnya akan masuk atau keluar
7. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut yang akan di
sambil menarik jarum ke titik dimana jarum injeksi
masuk. Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka
setelah spuit dimasukkan sampai dalam kemudian Injeksikan dan
ditarik sambil disemprotkan perlahan-lahan aspirasi
8. Hentikan penginjeksiaan anastesi atau jarum
dicabut tapi dibelokkan kembali jarum sepanjang
garis lain dimana direncanakan akan dibuat Tunggu beberapa
jahitan. menit dan cek
9. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka rasa nyeri pada
disebelahnya, sehingga seluruh daerah pasien
kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi.
10. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan
penekanan dengan gaas pada luka Jika sudah tidak
11. Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak merasa nyeri,
12. jika ibu merasa nyeri jangan dulu melakukan Lakukan tindakan
penjahitan selanjutnya (
13. jika pasien sudah tidak merasa nyeri,lakukan heacting/bedah
penjahitan luka atau tindakan pembedahan minor minor )
lainnya

Anda mungkin juga menyukai