Untuk cairan difusi hanya tergantung pada konsentrasi sehingga persamaan (2.8) yang
telah didapatkan dimuka dapat dituliskan sebagai berikut :
NA
_ X A1
NA DAB N A + NB
NA= ln N ………(2.27)
N A + N B Z M av A
− X A2
N A + NB
Dimana : = densitas
M = Bobot molekul
X = Mol fraksi
= Konsentrasi molar rata-rata
M av
Peristiwa difusi dalam fasa cair ada dua keadaan yang perlu ditinjau yaitu :
A. Difusi A melalui B yang tidak mendifusi pada keadan tetap
NA = Tetap
NA = 0
Sehingga persamaan (2.27) menjadi :
DAB 1 − X A1 DAB PB X B1
NA = ln = ln …….. (2.28)
Z M av 1 − X A2 Z M av X B 2
atau
DAB X A1 − X A2
NA = ……….(2.29)
Z M av X BM
Dimana :
X B 2 − X B1
X BM = …………(2.30)
X
ln B 2
X B1
B. Difusi berlawan arah dalam keadaan mantap (Steady State)
NA = - NB = Tetap.
Dalam hal ini kalau kembali kepersamaan (2.5), maka hasil integral persamaan dalam fasa cair
untuk difusi berlawanan arah adalah :
( CA1 − CA2 ) = AB ( XA1 − XA2 )
DAB D
NA = …………(2.31)
Z Z M av
Contoh soal :
Hitung kecepatan difusi asam cuka (A) melalui suatu lapisan air (B) yang tidak mendifusi.
Tebal lapisan 0,1 cm, suhu 17oC dan konsentrsi pada permukaan kedua lapisan tersebut adalah
9 dan 3%. Koefisien difusi asam cuka dalam laeutan tersebut adalah 0,95.10-5 cm2/detik.
Penyelesaian :
Z = 0,1 cm
Asam cuka, CH3COOH MA = 60,03
Air, MB = 18,02
Suhu operasi, t = 17oC
Pada seksi 1 : Larutan 9% berat asam cuka
Pada temperature 17 oC densitas larutan untuk asam cuka 9% adalah : 1 = 1,0120 g/cm3
0, 09
60, 03
XA1 =
( 0, 09
60, 03
+ 0,91
18, 02 )
= 0,0015/0,0520 = 0,0288 (mol fraksi asam cuka)
XB1 = 1 – 0,0288 = 0,9712 (mol fraksi air)
( M ) = 1,003218, 40 = 0,0545mol / cm
2
3→
( M ) av
M
=
1
2
2
2
3
Mol fraksi rata-rata komponen B dalam seluruh larutan :
0,9908 − 0,9712
X BM = = 0,980
ln 0,9908
0,9712
Gunakan persamaan (2.29) maka kecepatan difusi adalah :
DAB X A1 − X A2
NA =
Z M av X BM
= ( 0,95 . 10-5/0,1 ) (0,0536)[(0,0266 – 0,0092/0,980)
= 1,018. 10-7 mol/cm2 s.
• Memperkirakan Koefisien Difusi Dalam Fasa Cair.
Data-data koefisien untuk fasa cair juga masing-masing terbatas. Perkiraan koefisien
difusi cairan juga tidaklah seteliti data-data koefisien difusi hasil percobaan. Walaupun
demikian perkiraan dengan menggunakan korelasi empiris terpaksa dilakukan mengingat
seringnya data-data yang diperlukan tidak tersedia.
Berikut ini akan diberikan beberapa korelasi empiris yang dapat digunakan untuk menghitung
koefisien difusi
• Persamaan yang diberikan oleh Wilke dan Chang untuk larutan encer, adalah :
(MB ) T
0,5
DAB = 7, 4 (10 −8
) …………..(2.32)
VA0,6
Dimana :
T = Suhu, K
MB = Bobot molekul komponen B (pelarut)
= Viskositas larutan, Cp
VA = Volume molar komponen A(zat terlarut) pada titik didih normal, cm3/mol
= Faktor assosiasi pelarut
= 2,26 untuk air
1,9 untuk methanol
1,5 untuk ,etanol
1,0 untuk benzene, heptana,eter dan pelarut-pelarut yang tidak terasosiasi
Contoh Soal :
1. Hitumg koefisien Benzena dalam Toluena dan Toluene dalam Benzen pada suhu 100 OC
Penyelesaian :
Dari tabel diperoleh sifat-sifat fisik :
Komponen Bobot Molekul Titik didih oC VA, Pada Td pada 110 oC, Cp
cm3/mol
Benzena 78,1 80,1 96,5 0,24
Toluena 92,13 110,6 118,3 0,26
(MB ) T
0,5
DAB = 7, 4 (10 −8
) VA0,6
(MB ) T
0,5
DAB = 7, 4 (10 −8
) VA0,6
( 2, 6 x18, 02 ) ( 293)
0,5
-6
= 7,4 . 10
1, 005 (185 )
0,6
= 0,644.10-5 cm2/s
• Persamaan yang diberikan oleh Hayduk dan Laudie untuk larutan encer dan non
elektrolit didalam air
13, 26.10−5
DAB = ……………..(2.33)
B1,14VA0,58
Dimana : B = Viskositas air, Cp
VA = Volume molal zat terlarut pada titik didih normal, cm3/s
Dimana :
MB = Bobot molekul zat pelarut
B = Viskositas zat pelarut
Krs = konstanta
= 8,5 . 10-8 jika, VB/VA 1,5
= 10.10-8 jika, Vb/VA 1,5
Contoh soal :
1. Hitunglah koefisien difusi aseton dalam air pada suhu 25oC
Penyelesaian :
Aseton (CH3COCH3) = A; MA = 58
Air (H2O) = B ; MB = 18
Pada 298 K viskositas air, B = 0,981 Cp
Untuk aseton dari table didapat volume molar :
VA = 3 (15,8) + 6 (3,7) + 1 (7,4) = 74
Air sebagai pelarut, = 26
Dengan persamaan (2.32)
(MB ) T
0,5
DAB = 7, 4 (10 −8
) VA0,6
298 −5
= 7,4 . 10 -5 (2,6 X 18)0,5 0,891x740,6 = 1, 28.10 cm2/s
13, 26.10−5
= = 1,98.10−5 cm2/s
( 0,891) ( 74 ) 0,589
1,34
Kalau contoh soal diatas dibalik, yakni air sebagai zat terlarut dan aseton sebagai
pelarut maka :
Aseton, CH3O = B → VB = 74, MB=58
(MB ) T
0,5
DAB = 7, 4 (10 −8
) VA0,6
288
= 7,4 .10-8 (1x58)
0,5
( 0, 0305)(18,9 )
= 9,44.10-5 cm2/s
VB 74
= = 3,9 1,5 → kRS = 8,5 .10-8
VA 18,9
jadi :
( 58)
0,5
DAB =
298
( 8,5.10−8 )
(18,9 x74 )
1/ 3
0,305
2.1.3 Tugas
1. Larutan etanol air dengan tebal film stagnan 2 mm pada suhu 293 K berkontak dengan
pelarut organic, dimana etanol (A) larut dan dalam air (B) tidak.
Dalam larutan etanol air konsentrasi etanol adalah 16,8% berat dan densitas larutan 1 adalah
= 972,8 kg/m3. Dalam pelarut organic konsentrasi etanol 6,8 % berat dan densitas larutan 2=
988,1 kg/m3 dan koefisien difusi etanol adalah 0,740 x 10-9 m2/detik.
Hitunglah Fluks NA dalam keadaan steady state?
2. Perkirakan koefisien difusi dari allyl alcohol (C3H5Cl) dalam air pada suhu 25oC 1 atm ?
3. Perkirakan koefisien difusi asam asetat (CH3COOH) dalam air pada suhu 282,9 K
menggunakan persamaan yang diberikan oleh Wilke –Chang ?