Anda di halaman 1dari 174

SKRIPSI – LE12AE26

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KAYU DAN KULIT


KAMBING CV. NK REBANA DENGAN METODE AHP-TOPSIS

Oleh:
ERVINA ZURAIDAH
NIM: 2021710017

DOSEN PEMBIMBING
MAULIN MASYITO PUTRI, S.T., M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK LOGISTIK


UNIVERSITAS INTERNATIONAL SEMEN INDONESIA
TAHUN 2021

i
HALAMAN JUDUL

SKRIPSI – LE12AE26

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KAYU DAN KULIT


KAMBING CV. NK REBANA DENGAN METODE AHP-
TOPSIS

Oleh:
ERVINA ZURAIDAH
2021710017

DOSEN PEMBIMBING
MAULIN MASYITO PUTRI, S.T., M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK LOGISTIK


UNIVERSITAS INTERNATIONAL SEMEN INDONESIA
TAHUN 2021

i
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KAYU DAN KULIT KAMBING


CV. NK REBANA DENGAN METODE AHP-TOPSIS

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Pada
Program Studi S-1 Teknik Logistik
Universitas Iinternasional Semen Indonesia

Oleh:
ERVINA ZURAIDAH
NIM: 2021710017

DEWAN PENGUJI
1. Sekarsari Utami Wijaya, S.Stat., M.Si.
Penguji I
NIP: 9018273 ………..
2. Siti Nurminarsih, S.T., M.T.
Penguji II ………..
NIP :8816203

Disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi


1. Maulin Masyito PutrI, S.T., M.T..
Pembimbing I
NIP: 9217250 ………..

Gresik, 8 September 2021

iii
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Internasional Semen Indonesia, saya yang


bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ervina Zuraidah
NIM : 2021710017
Departemen : Teknik Logistik
Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Internasional Semen Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pemilihan Supplier Bahan Baku Kayu dan Kulit Kambing CV. NK Rebana
dengan Metode AHP-TOPSIS”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Internasional Semen Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/format- kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Gresik
Pada tanggal: 8 September 2021
Yang menyatakan,

………………………..
(Ervina Zuraidah)

v
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Ervina Zuraidah


NIM : 2021710017
Tanda Tangan :

Tanggal : 8 September 2021

vii
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

viii
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KAYU DAN KULIT KAMBING
CV. NK REBANA DENGAN METODE AHP-TOPSIS

Nama Mahasiswa : Ervina Zuraidah


NIM : 2021710017
Pembimbing : Maulin Masyito Putri, S.T., M.T.

ABSTRAK
CV. NK Rebana merupakan unit usaha yang bergerak di bidang produksi alat
musik rebana. Permasalahannya yaitu terdapat sistem pembelian bahan baku ke
supplier yang masih termasuk transaksional, dimana hanya proses pembelian bahan
baku dengan ketersediaan salah seorang supplier yang siap menyediakan dengan
harga yang murah dan masih terdapat pembelihan bahan baku dengan kualitas
rendah dan terdapat banyak kecacatan barang seperti kecacatan kayu dan
pemotongan kayu dan kulit kambing yang kurang sesuai. Sedangkan CV. NK
Rebana membutuhkan supplier yang bisa memenuhi perusahaan secara rutin.
Pemilihan supplier dilakukan untuk bahan baku kayu dan kulit kambing saja karena
bahan pendukung lainnya sudah memiliki satu supplier dan selalu bisa memenuhi
permintaan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu adanya metode untuk
pemilihan supplier yang tepat dan kualitas prosuk yang lebih baik. Metode yang
cocok yaitu kombinasi metode AHP-TOPSIS. Berdasarkan hasil pengolahan
dengan metode AHP diperoleh urutan prioritas kriteria dari CV. NK Rebana yaitu
kualitas (0,46509), harga (0,21244), jarak (0,17855), kontinuitas (0,09286), dan
Managemen Supplier (0,05107). Alternatif pemilihan supplier kayu terbaik adalah
supplier Pasuruan dengan nilai terbesar yaitu 0,563625081. Dan alternatif
pemilihan supplier kulit kambing terbaik adalah supplier Lamongan dengan nilai
terbesar yaitu 0,553536635.

Kata Kunci: AHP, Kritera, Pemilihan Supplier, TOPSIS.

ix
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

x
SELECTION OF SUPPLIER RAW MATERIALS OF WOOD AND LEATHER
CV. NK REBANA USING AHP-TOPSIS METHOD

Name : Ervina Zuraidah


Student ID : 2021710017
Supervisor : Maulin Masyito Putri, S.T., M.T

ABSTRACT
CV. NK Rebana is a business unit engaged in the production of tambourine
musical instruments. The problem is that there is a system of purchasing raw
materials to suppliers which is still transactional, where only the process of
purchasing raw materials with the availability of one supplier who is ready to
provide at low prices and there are still purchases of raw materials with low quality
and there are many defects in goods such as wood defects and inadequate cutting
of wood and goatskin. While CV. NK Rebana needs suppliers who can meet the
company on a regular basis. The supplier selection is made for wood and goat skin
raw materials only because the other supporting materials already have one
supplier and can always meet the company's demand. Therefore the company needs
a method for selecting the right supplier and better product quality. The suitable
method is the combination of the AHP-TOPSIS method. Based on the results of
processing with the AHP method, the priority order of criteria is obtained from CV.
NK Rebana are quality (0.46509), price (0.21244), distance (0.17855), continuity
(0.09286), and Supplier Management (0.05107). The alternative for selecting the
best wood supplier is the Pasuruan supplier with the largest value of 0,563625081.
And the alternative for selecting the best goat skin supplier is the Lamongan
supplier with the largest value, namely 0,553536635.

Keywords: AHP, Critera, Supplier Selection, TOPSIS.

xi
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

xii
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat, hidayah, pertolongan serta karunia-nya penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yang berjudul “PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KAYU
DAN KULIT KAMBING CV. NK REBANA DENGAN METODE AHP-
TOPSIS”. Penyelesaian tugas akhir ini dilakukan dalam rangkan memenuhi syarat
kelulusan Program Studi Teknik Logistik, Universitas Internasional Semen
Indonesia (UISI).
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna, namun
besar harapannya adar dapat bermanfaat untuk banyak pihak. Selama proses
pengerjaan tugas akhir, penilis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan,
dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran serta kesehatan dalam


proses pengerjaan tugas akhir ini.
2. Kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa restu
dan dukungan selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
3. Ibu Siti Nurminarsih, S.T., M.T. selaku kepala program studi Teknik
Logistik UISI sekaligus sebagai dosen pembimbing tugas akhir penulis,
yang selalu memberikan arahan, bimbingan, serta hal positif lainnya
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
4. Ibu Maulin Masyito Putri, S.T., M.T. dan Ibu Sekarsari Utami Wijaya,
S.Stat., M.Si. selaku dosen penguji pada sidang tugas akhir, yang telah
memberikan saran dan perbaikan kepada penulis untuk tugas akhir ini.
5. Seluruh Dosen Teknik Logistik UISI yang telah memberikan banyak
ilmu, petuah, dan arahan selama proses perkuliahan berlangsung, hingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Pak Deddy yang telah membantu dalam tahap observasi lapangan dan
pengambilan data.

xiii
7. Teman-teman seperjuangan angkan ke 3 Teknik Logistik yang telah
memberikan rasa petemanan terbaiknya dan saling mendukung satu
sama lain.
8. Destiana nandasari dan Naily ais hanani yang telah menemani dan
memberikan semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah
membantu memberikan dukungan kepada penulis.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan
semua pihak yang terlibat. Semoga tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Gresik, 24 Agustus 2021

Penulis

xiv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR ISI .........................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR TABEL ................................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xxv
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................2
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................6
1.5.1 Batasan Masalah.................................................................................6
1.5.2 Asumsi Penelitian ..............................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................8
2.1 Pemasok Bahan Baku (Supplier) ...............................................................8
2.2 Pemilihan Supplier ....................................................................................8
2.2.1 Kriteria Pemilihan Supplier................................................................9
2.3 Multi Criteria Decision Making (MCDM) ..............................................10
2.3.1 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ..................................12
2.3.2 Metode Technique for Order Preference By Similarity to ideal
Solution (TOPSIS) ........................................................................................16
2.4 Penelitihan Terdahulu ..............................................................................19

xv
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 24
3.1 Flowchart Penelitian ............................................................................... 24
3.2 Observasi Awal ....................................................................................... 26
3.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 26
3.4 Pengumpulan Literatur ........................................................................... 26
3.4.1 Studi Literatur .................................................................................. 27
3.4.2 Studi Lapangan.................................................................................... 27
3.5 Pengumpulan Data .................................................................................. 27
3.6 Pengolahan Data ..................................................................................... 40
3.6.1 AHP ................................................................................................. 40
3.6.2 TOPSIS ............................................................................................ 45
3.7 Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 49
3.8 Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 49
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................... 50
4.1 Tinjauan Perusahaan ............................................................................... 50
4.1.1 Profil Perusahaan ............................................................................. 50
4.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 50
4.2.1 Data Alternatif Pemilihan Supplier ................................................. 50
4.2.2 Data Kriteria .................................................................................... 51
4.3 Rekapitulasi Data .................................................................................... 51
4.3.1 Data Kuesioner Bahan Baku Kayu .................................................. 51
4.3.2 Data Kuesioner Bahan Baku Kulit Kambing .................................. 53
4.4 Pemilihan Supplier Produk Kayu ........................................................... 56
4.4.1 Pengolahan Data Menggunakan Metode AHP (Bahan Baku
Kayu) ......................................................................................................... 56
4.4.2 Hasil Implementasi Pemilihan Supplier Kayu dengan Software
Expert Choice Versi 11.................................................................... 77
4.4.3 Hasil Perbandingan Perhitungan Manual Pemilihan Supplier Kayu
dengan Expert Choice ...................................................................... 82
4.4.4 Penyelesaian Data Menggunakan Metode TOPSIS (Bahan Baku
Kayu) ............................................................................................... 83

xvi
4.5 Pemilihan Supplier Produk Kulit Kambing.............................................89
4.5.1 Pengolahan Data Menggunakan Metode AHP (Bahan Baku Kulit
Kambing)..........................................................................................89
4.5.2 Hasil Implementasi Pemilihan Supplier Kayu dengan Software
Expert Choice Versi 11 ..................................................................111
4.5.3 Hasil Perbandingan Perhitungan Manual Pemilihan Supplier Kayu
dengan Expert Choice ....................................................................115
4.5.4 Penyelesaian Data Menggunakan Metode TOPSIS (Bahan Baku
Kulit Kambing) ..............................................................................116
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................122
5.1 Analisis Pembobotan Kriteria ...............................................................122
5.2 Analisis Ranking Supplier .....................................................................124
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................128
6.1 Kesimpulan ............................................................................................128
6.2 Saran ......................................................................................................128
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................129
LAMPIRAN ........................................................................................................136
BIODATA PENULIS .........................................................................................146

xvii
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Hirarki Ahp ........................................................................ 14


Gambar 2. 2 Alur Penyelesaian Dengan Metode Topsis ...................................... 17
Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian ........................................................................ 26
Gambar 3. 2 Struktur Hirarki ................................................................................ 41
Gambar 4. 1 Struktur Hirarki Ahp Produk Kayu .................................................. 56
Gambar 4. 2 Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Supplier ............................... 78
Gambar 4. 3 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Kualitas ................................... 78
Gambar 4. 4 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Harga ....................................... 79
Gambar 4. 5 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Kontinuitas .............................. 79
Gambar 4. 6 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Jarak ........................................ 80
Gambar 4. 7 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Managemen Supplier .............. 80
Gambar 4. 8 Grafik Performance .......................................................................... 81
Gambar 4. 9 Struktur Hirarki Ahp Produk Kulit................................................... 89
Gambar 4. 10 Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Supplier ........................... 111
Gambar 4. 11 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Kualitas ............................... 111
Gambar 4. 12 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Harga ................................... 112
Gambar 4. 13 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Kontinuitas .......................... 112
Gambar 4. 14 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Jarak .................................... 113
Gambar 4. 15 Inconsistency Ratio Untuk Kriteria Managemen Supplier .......... 113
Gambar 4. 16 Grafik Performance ...................................................................... 114
Gambar 4. 17 Grafik Dynamic ............................................................................ 114
Gambar 5. 1 Nilai Bobot Kriteria ........................................................................ 122

xix
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

xx
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Skala Penilaian Perbandingan .............................................................. 14


Tabel 2. 2 Nilai Pembangkit Random ................................................................... 16
Tabel 2. 3 Novelty Penelitian ................................................................................ 22
Tabel 3. 1 Data Kuisioner Penentuan Kriteria ...................................................... 28
Tabel 3. 2 Skala Penilaian Perbandingan .............................................................. 31
Tabel 3. 3 Contoh Pengisian Kuesioner ................................................................ 32
Tabel 3. 4 Kuesioner Tingkat Kepentingan Kriteria Kayu ................................... 32
Tabel 3. 5 Kuesioner Tingkat Kepentingan Kriteria Kulit Kambing .................... 33
Tabel 3. 6 Kriteria Kualitas ................................................................................... 34
Tabel 3. 7 Kriteria Harga ...................................................................................... 35
Tabel 3. 8 Kriteria Kontinuitas.............................................................................. 35
Tabel 3. 9 Kriteria Jarak ........................................................................................ 36
Tabel 3. 10 Kriteria Managemen Supplier ............................................................ 36
Tabel 3. 11 Kriteria Kualitas ................................................................................. 37
Tabel 3. 12 Kriteria Harga .................................................................................... 38
Tabel 3. 13 Kriteria Kontinuitas ........................................................................... 38
Tabel 3. 14 Kriteria Jarak ...................................................................................... 39
Tabel 3. 15 Kriteria Managemen Supplier ............................................................ 39
Tabel 3. 16 Skala Penilaian Perbandingan ............................................................ 42
Tabel 3. 17 Nilai Pembangkit Random ................................................................. 45
Tabel 3. 18 Klasifikasi Atribut .............................................................................. 46
Tabel 3. 19 Matriks Solusi Ideal Positif ................................................................ 47
Tabel 3. 20 Matriks Solusi Ideal Negatif .............................................................. 47
Tabel 4. 1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Kriteria ................................................. 52
Tabel 4. 2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas .. 52
Tabel 4. 3 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Harga ...... 52
Tabel 4. 4 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas
............................................................................................................ 53
Tabel 4. 5 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Jarak ....... 53

xxi
Tabel 4. 6 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Managemen
Supllier................................................................................................ 53
Tabel 4. 7 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Kriteria .................................................. 54
Tabel 4. 8 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas ... 54
Tabel 4. 9 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Harga ...... 54
Tabel 4. 10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas
............................................................................................................ 55
Tabel 4. 11 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Jarak ...... 55
Tabel 4. 12 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Managemen
Supllier................................................................................................ 55
Tabel 4. 13 Matriks Awal Kriteria Terhadap Kriteria ........................................... 57
Tabel 4. 14 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas.......................... 57
Tabel 4. 15 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Harga ............................. 58
Tabel 4. 16 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Kontunitas ..................... 58
Tabel 4. 17 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Jarak .............................. 58
Tabel 4. 18 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Managemen Supllier ..... 59
Tabel 4. 19 Matrik Pecahan Menjadi Desimal Kriteria Terhadap Kriteria ........... 59
Tabel 4. 20 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kualitas ............................................................................................... 60
Tabel 4. 21 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria Harga
............................................................................................................ 60
Tabel 4. 22 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kontinuitas.......................................................................................... 61
Tabel 4. 23 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria Jarak
............................................................................................................ 61
Tabel 4. 24 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Managemen Supplier .......................................................................... 62
Tabel 4. 25 Penjumlahan Nilai Matriks Kriteria Terhadap Kriteria ...................... 62
Tabel 4. 26 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas .... 63
Tabel 4. 27 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Harga ........ 63
Tabel 4. 28 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas64

xxii
Tabel 4. 29 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Jarak ......... 64
Tabel 4. 30 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Management
Supplier .............................................................................................. 65
Tabel 4. 31 Nilai Eigen Kriteria Terhadap Kriteria .............................................. 65
Tabel 4. 32 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas ............................. 66
Tabel 4. 33 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Harga ................................ 66
Tabel 4. 34 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas........................ 67
Tabel 4. 35 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Jarak .................................. 67
Tabel 4. 36 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Management Supllier ........ 68
Tabel 4. 37 Rata – Rata Kriteria Terhadap Kriteria .............................................. 68
Tabel 4. 38 Rata – Rata Alternatif Terhadap Masing Masing Kriteria ................. 69
Tabel 4. 39 Nilai Pembangkit Random ................................................................. 76
Tabel 4. 40 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot .................................... 83
Tabel 4. 41 Klasifikasi Atribut .............................................................................. 83
Tabel 4. 42 Matriks Solusi Ideal Positif ................................................................ 84
Tabel 4. 43 Matriks Solusi Ideal Negatif .............................................................. 85
Tabel 4. 44 Matriks Awal Kriteria Terhadap Kriteria........................................... 90
Tabel 4. 45 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas ......................... 90
Tabel 4. 46 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Harga ............................. 91
Tabel 4. 47 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Kontunitas ..................... 91
Tabel 4. 48 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Jarak .............................. 91
Tabel 4. 49 Matriks Awal Alternatif Terhadap Kriteria Managemen Supllier ..... 92
Tabel 4. 50 Matrik Pecahan Menjadi Desimal Kriteria Terhadap Kriteria ........... 92
Tabel 4. 51 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kualitas............................................................................................... 93
Tabel 4. 52 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria Harga
............................................................................................................ 93
Tabel 4. 53 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kontinuitas ......................................................................................... 94
Tabel 4. 54 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria Jarak
............................................................................................................ 94

xxiii
Tabel 4. 55 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Managemen Supplier .......................................................................... 95
Tabel 4. 56 Penjumlahan Nilai Matriks Kriteria Terhadap Kriteria ...................... 95
Tabel 4. 57 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas .... 96
Tabel 4. 58 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Harga ........ 96
Tabel 4. 59 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas97
Tabel 4. 60 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Jarak ......... 97
Tabel 4. 61 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif Terhadap Kriteria Management
Supplier ............................................................................................... 98
Tabel 4. 62 Nilai Eigen Kriteria Terhadap Kriteria ............................................... 98
Tabel 4. 63 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Kualitas ............................. 99
Tabel 4. 64 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Harga ................................. 99
Tabel 4. 65 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Kontinuitas ...................... 100
Tabel 4. 66 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Jarak ................................ 100
Tabel 4. 67 Nilai Eigen Alternatif Terhadap Kriteria Management Supllier ...... 100
Tabel 4. 68 Rata – Rata Kriteria Terhadap Kriteria ............................................ 101
Tabel 4. 69 Rata – Rata Alternatif Terhadap Masing - Masing Kriteria ............. 101
Tabel 4. 70 Nilai Pembangkit Random ............................................................... 109
Tabel 4. 71 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot ................................... 110
Tabel 4. 72 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot ................................... 116
Tabel 4. 73 Klasifikasi Atribut ............................................................................ 116
Tabel 4. 74 Matriks Solusi Ideal Positif .............................................................. 117
Tabel 4. 75 Matriks Solusi Ideal Negatif ............................................................. 118
Tabel 4. 76 Hasil Perangkingan ........................................................................... 121
Tabel 5. 1 Hasil Pemilihan Supplier Bahan Baku Kayu...................................... 124
Tabel 5. 2 Hasil Pemilihan Supplier Bahan Baku Kulit Kambing ...................... 125

xxiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Kepentingan (Kayu)......................................... 136


Lampiran 2. Kuesioner Tingkat Kepentingan (Kulit Kambing) ......................... 143

xxv
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

xxvi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah aktivitas usaha yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM perlu dikembangkan untuk
suatu peran yang penting bagi stabilisator dan dinamisator perekonomian Indonesia
(Sarfiah, Atmaja, dkk, 2019). Oleh karena itu unit usaha harus mempunyai sistem
yang baik. Salah satu peran utama sistem yang menunjang sebuah unit usaha adalah
pemilihan pemasok (supplier). Karena unit usaha membutuhkan pemasok untuk
memenuhi bahan baku yang akan diproduksi. Menurut Hadiguna (2017), pasokan
bahan baku merupakan peran yang sangat penting dan strategis untuk kelangsungan
dan kelancaran operasional.
Pada perusahaan, bahan baku diperoleh dari beberapa pemasok yang
memiliki kinerja yang berbeda – beda, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan
pemilihan supplier yang tepat, dimana supplier yang dipilih mampu menyediakan
barang tepat pada waktunya, berkualitas baik dan harga yang kompetitif Siregar,
Ginting, dkk (2017). Menurut Widiyanesti dan Setyorini (2012), apabila
perusahaan tidak melakukan pemilihan supplier yang tepat maka akan
mengakibatkan kerugian sedangkan keuntungan dari melakukan pemilihan supplier
dengan tepat adalah dari segi kelancaran produksi dan proses penjualan yang sangat
berkaitan erat dengan meningkatkan kepuasan dan keloyalitasan pelanggan. Tujuan
utama dari proses pemilihan supplier adalah untuk menentukan supplier yang
efisien dalam memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten dan dan
meminimasi resiko yang berkaitan dengan pengadaan bahan baku di dalam
perusahaan Pradipta dan Diana (2017). Pemilihan supplier yang tepat akan sangat
mendukung tercapainya sitem yang baik untuk perusahaan bisa berkembang. Oleh
karena itu perusahaan harus selektif dalam memilih pemasok bahan baku yang akan
dibutuhkan perusahaan tersebut untuk kepentingan jangka waktu yang Panjang.

2
CV. NK Rebana merupakan unit usaha yang bergerak di bidang produksi
alat musik rebana. Produksi rebana ini terletak di Desa Bungah, Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. CV. NK Rebana adalah unit usaha yang ingin
mengembangkan bisnisnya. Akan tetapi terdapat sistem pembelian bahan baku ke
supplier yang masih termasuk transaksional, dimana hanya proses pembelian bahan
baku dengan ketersediaan salah seorang supplier yang siap menyediakan dengan
harga yang murah. Menurut Hasdi,dkk (2019) dalam penelitian Handayani (2017),
membeli bahan baku kepada supplier dengan harga yang paling murah maka
kualitas yang didapat belum tentu baik bagi perusahaan dan mengakibatkan keluhan
dari customer. Sedangkan CV. NK Rebana membutuhkan supplier yang bisa
memenuhi perusahaan secara rutin. Bahan baku rebana di CV. NK Rebana antara
lain yaitu kayu, kulit kambing, pewarna, baut, dan lain- lain. Pemilihan supplier
dilakukan untuk bahan baku kayu dan kulit kambing saja karena bahan pendukung
lainnya sudah memiliki satu supplier dan selalu bisa memenuhi permintaan
perusahaan. Pada CV. NK Rebana masih terdapat pembelihan bahan baku dengan
kualitas rendah dan terdapat banyak kecacatan barang seperti kecacatan kayu,
pemotongan kayu yang kurang sesuai dan potongan kulit kambing yang tidak
sesuai. Oleh karena itu perusahaan perlu adanya metode untuk pemilihan supplier
yang tepat. Setiap bulannya CV. NK Rebana memenui permintaan pelanggan
sebanyak 500 sampai 1000 item rebana ke berbagai pulau bahkan sampai ke luar
negeri. Dengan pelaksanaan pemilihan supplier ini CV. NK Rebana nantinya akan
bisa memberikan kualitas produk sesuai keinginan costumer dengan harga yang
terjangkau.
Terdapat macam pemodelan Multi Criteria Decision Making (MCDM)
yaitu Multiple Atrribute Decision Making (MADM) yang merupakan suatu metode
yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk melakukan penentuan
alternatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan dengan cara memberikan bobot
pada setiap kriteria, kemudian dilanjutkan dengan perangkingan alternatif pada
beberapa alternatif Setiaji (2011). Mnurut Arifin dan Fadillah (2016), terdapat
beberapa metode penyelesaian MADM antara lain metode WP (Weight Product),

3
SAW (Simple Additive Weighting), AHP (Analytic Hierarchy Process), TOPSIS
(Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution).
Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang pemilihan
supplier yang pernah dilakukan oleh Dimasyqi, Ernawati, dkk (2021) mengenai
pemilihan supplier membantu untuk menyelesaikan masalah di PT. Cahaya Pada
bidang jasa konstruksi untuk memilih supplier bahan baku bata ringan, yang belum
memiliki supplier yang tetap dan hanya secara subjektif dan berdasarkan harga
termurah.untuk penyelesaiannya menggunakan metode AHP untuk pembobotan
kriteria dan TOPSIS untuk memilih alternatif pemasok yang bata ringan yang
terbaik. Penelitian yang lain dilakukan oleh Bunga, dkk (2017) untuk membantu
menyelesaikan masalah pada perusahaan PT. Yogya Indo Global untuk memilih
pemasok kayu yang terbaik. Karena pada perusahaan ini pemasok kayu masih
banyak ditemukan kecacatan bahan baku yang telah dibeli. Kriteria yang diinginkan
oleh perusahaan antara lain yaitu pengiriman yang tepat waktu, harga, kualitas
produk, performa supplier. Terdapat lima supplier yang menjadi pemasok selama
ini. Dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS, penelitian ini mampu
memilih pemasok dengan nilai yang terbaik.
Dari beberapa metode penyelesaian pendukung keputusan. Untuk
pemilihan supplier kayu dan kulit kambing. Penelitihan ini menggunakan
kombinasi metode AHP dan TOPSIS. Menurut Chamid dan Murti (2017),
kombinasi kedua metode ini telah banyak diterapkan dalam penelitihan
pengambilan keputusan dan terbukti mampu menghasilkan keputusan yang efektif
dan efisien. Metode AHP seringkali digunakan dalam menentukan pembobotan
kriteria dengan penilaian bobot didapat dari pendapat para ahli dibidangnya atau
pemilik perusahaan. Metode AHP masih dirasa kurang apabila digunakan untuk
menilai suatu alternatif, karena unsur subjektifitas pasti akan tserasa apabila metode
AHP saja yang digunakan untuk memilih atau menentukan prioritas alternatif
terbaik. Oleh karena itu diperlukan metode lain untuk bisa dikombinasikan dengan
metode AHP, yaitu metode TOPSIS. Menurut Juliyanti et al. (2011) dalam Chamid
dan Murti (2017), metode TOPSIS dipilih dengan alasan TOPSIS dapat
menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis, karena konsepnya sederhana

4
dan mudah dipahami, komputasinya efisien, serta memiliki kemampuan mengukur
kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan. Selain itu metode TOPSIS
mampu menangani perbedaan alternatif walaupun perbedaannya cukup kecil,
dalam metode TOPSIS sendiri ada namanya kaidah Cost dan Benefit untuk
menentukan kaidah dalam masing- masing kriteria. Dengan adanya kelebihan
tersebut kombinasi metode AHP dan TOPSIS dapat diterapkan pada sistem
pendukung keputusan. Untuk itu penelitihan ini menggunakan sistem pendukung
pemilihan supplier penyedia bahan baku kayu dan kulit kambing dengan kombinasi
metode AHP dan TOPSIS sebagai analisa pengambilan keputusan. Sehingga
metode ini bisa digunakan untuk membantu CV. NK Rebana dalam menentukan
pemilihan supplier penyedia bahan baku kayu dan kulit kambing sesuai dengan
kriteria perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini antara lain, yaitu :
1. Bagaimana menentukan kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam
pemilihan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing CV. NK Rebana ?
2. Bagaimana menentukan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing CV.
NK Rebana terbaik dengan metode AHP-TOPSIS?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan kriteria - kriteria yang dipertimbangkan dalam
pemilihan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing CV. NK Rebana.
2. Untuk menentukan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing CV.
NK Rebana terbaik dengan metode AHP-TOPSIS.

5
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitihan ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Manfaat untuk perusahaan diharapkan bisa membantu untuk CV. NK
Rebana dalam menentukan pemilihan supplier terbaik sesuai penyedia
bahan baku kayu dan kulit kambing sesuai kriteria perusahaan.
2. Bagi akademik
Sebagai referensi untuk materi pembelajaran yang berkaitan dengan
penelitihan ini.
3. Bagi peneliti
Dengan penelitihan ini manfaat bagi mahasiswa yaitu sebagai
pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Sehingga
mahasiswa juga dapat mengelola pelajaran untuk menyelesaikan
masalah yang ada di lingkungan mereka.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Terdapat dua bagian ruang lingkup penelitian yaitu batasan penelitian dan
asumsi penelitian untuk menjadi scope pembahasan pada penelitian.

1.5.1 Batasan Masalah


Terdapat beberapa batasan masalah dalam penelitian ini, antara lain yaitu:
1. Obyek penelitihan pada pemilihan supplier yaitu bahan baku kayu dan
kulit kambing untuk pembuatan rebana.
2. Pada CV. NK Rebana untuk bahan baku kayu, memiliki supplier
sebanyak lima yaitu supplier Pasuruan, supplier Madura, supplier
Menganti, supplier Sekapuk, supplier Lamongan.
3. Pada CV. NK Rebana untuk bahan baku kulit kambing, memiliki
supplier sebanyak lima yaitu supplier Jombang, supplier Trenggalek,
supplier Surabaya, supplier Lamongan, supplier Kediri.

6
1.5.2 Asumsi Penelitian
Adapun asumsi penelitihan ini yaitu jumlah supplier tidak ada perubahan
selama penelitihan.

7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasok Bahan Baku (Supplier)


Supplier adalah suatu organisasi atau perorangan penyedia bahan baku
yang diperlukan oleh perusahaan untuk proses produksi barang. Dalam proses
produksi, supplier merupakan bagian yang sangat penting untuk mempertahankan
perusahaan agar tetap bisa memenuhi permintaan konsumen. Peran supplier yang
penting, sangat berpengaruh pada kualitas barang yang dihasilkan perusahaan. Oleh
karena itu apabila kinerja supplier tidak baik maka akan menghasilkan kualitas
barang yang tidak sesuai dan keterlambatan dalam pemenuhan permintaan
konsumen yang bisa merugikan perusahaan Eko, Richardus Indrajit, &
Djokopranoto (2005) dalam penelitian Sulistiyani, Amir, dkk (2017).
Perusahaan besar dunia tahu bahwa kualitas produk dan layanan
merupakan aset yang berhubungan langsung dengan mutu supplier. Oleh karena itu
supplier adalah rantai yang harus diperhatikan untuk memulai bisnis perusahaan
Fernandez, dalam Rusdah dan Widyawati (2013) dalam penelitian Wulandari
(2014). Dalam bisnis perusahaan, performa supplier merupakan bagian terpenting
dalam proses produksi. Apabila salah dalam memilih supplier maka akan
merugikan perusahaan untuk memproduksi menjadi barang jadi. Oleh karena itu
perusahaan harus selektif dalam memilih suppliernya. Terutama apabila perusahaan
tersebut akan bekerja sama dengan mitra supplier dalam jangka panjang Wulandari
(2014).

2.2 Pemilihan Supplier


Pemilihan supplier merupakan aktivitas suatu perusahaan untuk proses
pembelihan bahan baku yang akan diproduksi. Aktivitas ini adalah aktivitas yang
sangat penting karena akan berdampak dalam jangka waktu yang panjang untuk
kualitas, ketersediaan bahan baku, efisiensi harga produk, dan kelancaran keuangan
perusahaan. Susandi dan Anita (2019). Pemilihan supplier yang tepat merupakan
langkah awal untuk menjaga agar suatu produk di perusahaan tersebut tetap

8
berkualitas dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen Ngatawi
& Setyaningsih, (2011) dalam penelitian Pratiwi dkk (2018).
Menurut Wardhana dan Prastawa (2018), pemilihan supplier merupakan
proses yang penting. Pemilihan supplier tersebut terdapat cara pengambilan
keputusan multi kriteria yang melibatkan metode kualitatif dan kuantitatif. Proses
tersebut dilakukan dengan mengevaluasi setiap supplier yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam proses pemilihan supplier dikatakan cukup rumit karena
terdapat beberapa kriteria perusahaan yang akan terlibat dalam proses ini untuk
memenuhi permintaan konsumen.
Dalam melakukan proses pemilihan supplier perlu dilakukan secara
selektif dan sebaik mungkin supaya dapat menghindari kesalahan dan kerugian
yang akan merugikan perusahaan. Apabila dalam pemilihan supplier sudah terpilih
maka perusahaan harus selalu mengevaluasi kinerja supplier karena perusahaan
tidak akan sukses mecapai tujuan memproduksi barang yang berkualitas tanpa
pemilihan supplier yang tepat Siregar dkk (2017). Menurut Nydick dan Hill dalam
penelitihan Siregar dkk (2017) terdapat beberapa kriteria umum dalam memilih
supplier yaitu kualitas barang (quality), harga (price), layanan (service) dan
pengiriman (delivery).

2.2.1 Kriteria Pemilihan Supplier


Pemilihan supplier merupakan permasalahan yang memiliki kriteria jamak
atau lebih dari satu. Kriteria satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Dan informasi
data yang didapatkan juga tidak bisa diketahui secara tepat Kurniawati, Dewi,
Yuliando, dan Widodo (2013) dalam penelitian Saputra (2018). Dalam proses
pemilian supplier hal yang penting yaitu menentukan kriteria supplier yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Pada umumnya hal terpenting kriteria dalam pemilihan supplier yaitu
mempertimbangkan kualitas, pelayanan, dan ketepatan waktu. Akan tetapi ada
beberapa faktor kriteria lainnya yang harus dipertimbangkan oleh suatu perusahaan
untuk pemilihan supplier, antara lain : William J Stevenson (2002) dalam
penelitihan Widiyanesti dan Setyorini (2012).

9
1. Harga
Harga merupakan faktor paling penting dari pertimbangan suatu kriteria
pemilihan supplier karena dapat mengoptimalkan biaya produksi agar lebih
murah. Dan terdapat supplier yang mengadakan penawaran diskon.
2. Kualitas
Selain harga, perusahaan akan membayar harga lebih besar untuk mendapatkan
kualitas barang yang baik
3. Pelayanan
Pelayan dari supplier adalah salah satu faktor yang menjadi hal penting seperti
penggantian barang yang telah rusak, petunjuk perbaikan barang peralatan dan
lain sebagainya.dapat menjadi nilai positif dari pemilihan satu supplier dengan
supplier lainnya.
4. Lokasi supplier
Lokasi supplier yang mempengaruhi biaya transportasi dengan jarak yang dekat
maupun jauh dan ketika perusahaan membutuhkan barang dengan cepat karena
terdapat permintaan yang mendesak. Pembelian sumber daya di daerah lokal/
wilayah perusahaan akan menumbuhkan perekonomian dan menciptakan
hubungan baik antara perusahaan dengan daerah tersebut.
5. Kebijakan persediaan supplier
Apabila supplier bisa menjaga pesediaan barang yang dibutuhkan perusahaan.
Akan bisa membantu apabila terdapat permintaan dari perusahaan yang
mendadak.
6. Fleksibilitas
Fleksibilitas supplier untuk melayani atau merespon perubahan permintaan dan
memenuhi perubahan desain oleh perusahaan dapat menjadi faktor penting
dalam pemilihan supplier.

2.3 Multi Criteria Decision Making (MCDM)


MCDM merupakan suatu metode pengambilan keputusan untuk
menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif. Metode MCDM biasa
digunakan untuk menentukan suatu keputusan dalam bidang managemen dan

10
pengolahan sumber daya alam Rani dkk (2014), dalam penelitian Dwitama (2019).
Menurut Tabucanon (1988) dalam penelitian Zaenab (2018) proses pengambilan
keputusan adalah melalui pemilihan satu alternatif dari sejumlah alternatif lainnya,
sehingga menghasilkan alternatif pilihan terbaik berdasarkan kriteria optimasi.
Tingkat kesulitan dalam MCDM yaitu banyaknya kriteria yang terlibat
dalam permasalahannya. Apabila suatu permasalahan melibatkan satu kriteria
penilaian, maka pemilihan alternatif akan lebih mudah ditentukan walaupun
terdapat banyak pilihan alternatif pada permasalahan tersebut. Menurut Dwitama
(2019), MCDM adalah metode yang berfokus pada pemecahan masalah sebuah
keputusan dan perencanaan yang melibatkan banyak kriteria. Dengan tujuan untuk
mendukung pengambilan keputusan dengan solusi yang optimal.
Banyak sekali perusahaaan baik manufaktur maupun jasa yang tidak bisa
mendapatkan supplier terbaik karena menentukan keputusan dalam
permasalhannya berdasarkan intuisi dan hubungan relasi, namun tidak dengan
kriteria dan metode evaluasi rasional yang terukur Mario, dkk (2015).
Tabucanon (1988) dalam penelitian Zaenab (2018), menyatakan bahwa
suatu permasalahan tergolong MCDM jika terdapat dua kriteria yang saling
bertentangan dan masing masing dari kriteria tersebut melibatkan dua solusi
alternatif yang berbeda. Terdapat dua macam sifat kriteria antara lain yaitu kriteria
yang saling bertentangan (conflicting criteria) dan kriteria yang tidak saling
bertentangan (non-conflicting criteria). Conficting criteria merupakan kriteria yang
dimana apabila terpilih sebagai alternatif pemecah masalah, akan menghasilkan
tingkat kepuasan yang berbeda dengan kriteria lainnya. Sedangkan non conflicting
adalah suatu kriteria yang apabila terpilih menjadi alternatif yang tepat akan
menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih besar dibandingkan kriteria lainnya.
Menurut Afandi (2018), terdapat dua model MCDM yaitu Multi Atrribute
Decision making (MADM) dan Multi Objective Decision Making (MODM).
MADM merupakan metode yang diaplikasikan pada suatu masalah dengan sifat
diskret atau pengambilan keputusan yang mempunyai alternatif yang sudah
ditentukan dan terbatas. Sedangkan metode MODM digunakan untuk
mrnyelesaikan masalah dengan sifat kontinu seperti permasalahan pada

11
pemograman matematis. Secara umum dapat dikatakan bahwa MADM metode
untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sekian alternatif, sedangkan MODM
merancang suatu alternatif terbaik. MCDM memiliki langkah – langkah proses
pengambilan keputusan, yaitu Zaenab (2018) :
1. Mengidentifikasi alternatif suatu masalah dan formula permasalahannya.
2. Menetukan tujuan dari penentuan pengambilan keputusan.
3. Menentukan kriteria yang dibutuhkan oleh permasalahan dan pemodelan
preferensi pengambil keputusan pada tiap-tiap kriteria.
4. Mengaplikasikan suatu prosedur tertentu sesuai dengan tujuan dari
pengambilan keputusan tersebut.
Menurut Arifin dan Fadillah (2016), terdapat metode MCDM dengan

kombinasi yang sering digunakan antara lain AHP (Analytic Hierarchy Process)

dan TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution). Kombinasi metode ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah

pemilihan pemasok secara terstruktur. Metode AHP berfokus untuk meminimalkan

kesalahan pengambilan keputusan. Sedangkan metode TOPSIS bertujuan untuk

perangkingan dan pemilihan pemasok Bunga, dkk (2017).

2.3.1 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)


AHP adalah salah satu metode pengambilan keputusan yang
dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Thomas L Saaty. Metode AHP merupakan
model pengambilan keputusan multi kriteria yang dapat menyelesaikan
permasalahan dengan proses yang sitematis Rahmayanti (2010). Menurut Saaty,
(tanpa tahun) dalam penelitian Suherdi (2018), metode AHP termasuk pengambilan
keputusan dengan melibatkan kriteria dan alternatif yang terkait dan menjadikan
ke dalam bentuk hirarki. Dengan tujuan membuat hirarki agar supaya suatu
permasalahan yang rumit dapat terstuktur dengan baik dan sistematis. Menurut
Rahmayanti (2010), AHP adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan

12
permasalahan yang kompleks dan tidak terstruktur, dengan cara mengkelompokkan
ke dalam suatu hirarki penyelesaian. Dan kemudian menggunakan nilai numerik
sebagai pengganti penilaian dari manusia untuk melakukan perbandingan relatif.
Dengan itu dapat ditentukan elemen yang mempunyai prioritas tertinggi. Manfaat
menggunakan metode AHP menurut Parinduri (2018), antara lain yaitu :
1. Membantu menyatukan intuisi berfikir logika, perasaan, dan penginderaan
manusia dalam menganalisis pengambilan keputusan.
2. Mementingkan konsistensi dari setiap elemen pada penilaian yang telah
dilakukan dalam proses perbandingan faktor-faktor yang berkaitan.
3. Memudahkan pengukuran setiap elemen.
4. Memaksimalkan perencanaan ke depan
Prinsip metode AHP dalam menyelesaikan permasalahan yaitu, membuat
hirarki atau penguraian (decomposition) suatu masalah yang kompleks menjadi
sederhana, perbandingan berpasangan (pair comparisons) yaitu melakukan
penilaian kriteria dan alternatif menggunakan skala alternatif, menentukan suatu
elemen prioritas (synthesis of priority) dengan cara tertentu untuk mendapatkan
bobot terhadap tujuan pengambilan keputusan, dan konsistensi logis (logical
consistency) yang memeriksa bahwa penilaian suatu elemen dari setiap kriteria
sudah konsisten Parinduri (2018).
Tahapan dalam metode AHP menurut Darmanto dkk (2014), sebagai
berikut:
1. Mendefinisikan permasalahan dan menentukan solusi atau tujuan yang
diharapkan.
2. Membuat hirarki penyelesaian, dengan menyusun tujuan, kriteria dan alternatif
pilihan. Tujuannya adalah meninjau permasalahn dengan detail dan terstuktur.
Berikut langkah membuat struktur hirarki pada metode AHP yang ada pada
gambar 2.1:

13
Gambar 2. 1 Struktur Hirarki AHP
Dalam gambar 2.1 menjelaskan bahwa proses membuat hirarki untuk
menyusun masalah dengan beberapa tingkatan yaitu tujuan, kriteria dan
alternatif. Dimana setiap permasalahan mempunyai beberapa kriteria yang
diinginkan dari masing masing pilihan alternatif.
3. Melakukan penilaian kriteria dan alternatif. Dengan cara membuat matriks
perbandingan berpasangan berukuran n x n dengan elemen 𝑎𝑖𝑗 merupakan nilai
relatif tujuan ke-i terhadap tujuan ke-j. Perbandingan tersebut adalah nilai
prioritas dari satu elemen dengan elemen yang lainnya. Tujuannya mengetahui
suatu elemen yang lebih berpengaruh terhadap tujuan yang ditentukan.
Penilaian perbandingan ini mengacu pada skor yang telah dikembangkan oleh
Thomas L Saaty dalam penelitian Rahmayanti (2010), seperti pada tabel 2.1
sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Skala Penilaian Perbandingan


Skala
Tingkat Arti
Kepentingan
1 Sama pentingnya (equel)
3 Lebih penting sedikit (slightly)
5 Lebih penting secara kuat (strongly)
7 Lebih penting secara sangat kuat (very strong)
9 Lebih penting secara ekstrim (extreme)
2,4,6,8 Nilai tengah, jika terdapat keraguan
Sumber : Thomas L Saaty, 1994

14
4. Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan normalisasi data atau nilai
elemen, yaitu membagi nilai dari setiap elemen dalam matriks dengan nilai total
dari setiap kolomnya. Lalu hasil pembagian dari matriks tersebut jika
dijumlanhkan pada setiap kolom minimal nol dan maksimal satu.
5. Menghitung nilai prioritas dengan membuat rata- rata dari setiap baris pada
matriks tersebut. Yang disebut bobot dari masing masing kriteria.
6. Menghitung uji konsistensi, yang apabila nilai yang didapat tidak konsisten
maka perlu diulang kembali pada proses pengambilan data. Dengan langkah
sebagai berikut:
- Menghitung indeks konsistensi (CI):
t−n
𝐶𝐼 = n−1 (2.1)

Dimana:
CI = Indeks konsistensi
t =Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n
n = Jumlah kriteria
Nilai eigen terbesar adalah perhitungan sebagai berikut :
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( ) (2.2)
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

Dimana:
A = Matriks perbandingan berpasangan
w = Vektor bobot
- Menghitung rasio konsistensi (CR)
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼 (2.3)

Dimana:
CR = Rasio konsistensi
CI = Indeks konsistensi
RI = Random Index
Dengan nilai random index menurut Saaty, seperti pada tabel 2.2 sebagai
berikut:

15
Tabel 2. 2 Nilai Pembangkit Random
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0,00 0,00 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

jika CI = 0 maka hasil matriks konsisten


𝐶𝐼
jika ≤ 0,1 maka hasil matriks cukup konsisten dan
𝑅𝐼𝑛
CI
jika > 0,1 maka hasil matriks sangat tidak konsisten.
RIn

7. Apabila nilai matrik tidak konsisten maka kembali ke langkah ke tiga yaitu
penilaian kriteria dan alternatif untuk membuat matriks perbandingan
berpasangan.
8. Apabila sudah konsisten maka sudah mendapatkan nilai bobot dari setiap
kriteria.
9. Melakukan pencarian bobot alternatif pada masing – masing kriteria.
10. Melakukan perangkingan dengan cara, mengkalikan antara matriks bobot setiap
alternatif dengan bobot kriteria pada perhitungan sebelumnya yang telah
diperoleh dan dipilih skor paling tertinggi.

2.3.2 Metode Technique for Order Preference By Similarity to ideal Solution


(TOPSIS)
TOPSIS merupakan suatu metode pengambilan keputusan multikriteria
yang diperkenalakan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981 Azizi
(2014). Menurut Wachowicz dkk (2012), dalam penelitian Husni dkk (2020),
bahwa metode TOPSIS adalah termasuk metode MCDM yang mempunyai teknik
pengambilan keputusan dari beberapa alternatif. Keuntungan dalam metode
TOPSIS yaitu metode ini meruapakan metode yang memiliki konsep rasional yang
mudah dipahami dan mampu mengukur kinerja relatif dalam model matematis yang
sederhana Wirdanto (2017).
Menurut Saraswati (2018), metode TOPSIS adalah metode pengambilan
keputusan yang memiliki konsep pemilihan kriteria dengan sifat benefit dan cost.
Alternatif yang terpilih adalah alternatif pilihan terbaik yang memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal postif dan jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.

16
Metode TOPSIS mempunyai trik pengambilan keputusan dengan pengukuran
kinerja relatif sederhana.
Prinsip pada metode TOPSIS yaitu alternatif yang telah terpilih adalah
alternatif dengan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi
ideal negatif dari sudut pandang geometris menggunakan jarak Euclidean (jarak
antara dua titik). Yang berfungsi sebagai penentu kedekatan relatif dari suatu
alternatif dengan solusi optimal Riandari (2017). Menurut Nababan dkk (2018),
dapat diartikan bahwa solusi ideal positif adalah jumlah dari seluruh nilai terbaik
yang dapat dicapai untuk setiapa atribut. Sedangkan solusi ideal negatif jumlah nilai
terburuk yang dicapai pada setiap atribut. TOPSIS akan mempertimbangkan kedua
alternatif ini yaitu alternatif dengan jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak
terhadap solusi ideal negatif dengan perbandingan kedekatan jarak relatif terhadap
solusi ideal positif.
Metode TOPSIS ini dipilih karena termasuk salah satu pengambilan
keputusan secara sederhana dan mudah dipahami, komputasinya yang efisien dan
mempunyai kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dan alternatif keputusan
dalam model matematis yang praktis. Seperti pada gambar 2.2 dibawah ini:

Kriteria
Alternatif
Penilaian Metode
yang terpilih
Alternatif

Gambar 2. 2 Alur Penyelesaian dengan Metode TOPSIS

Pada gambar 2.2 menjelaskan suatu proses sederhana dalam


menyelesaikan masalah dengan metode TOPSIS untuk memilih alternatif terbaik,
dari perhitungan metode dengan alternatif dan kriteria yang telah dialkukan
penilaian terlebih dahulu. Langkah- langkah dalam metode TOPSIS menurut
Nababan (2018), yaitu:
1. Menentukan kriteria, kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan.

17
2. Membuat matriks keputusan ternormalisasi,
𝑥𝑖𝑗
𝑟𝑖𝑗 = (2.4)
√∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗

Dimana:
𝑟𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi
𝑥𝑖𝑗 = matriks keputusan
ⅈ = 1,2,3,…m
𝑗 = 1,2,3,…n
3. Membuat matriks keputusan normalisasi terbobot dengan perkalian antara
bobot dan nilai setiap atribut. Nilai bobot menunjukkan tingkat kepentingan
pada setiap kriteria.
𝑦𝑖𝑗 = 𝑤𝑖 𝑟𝑖𝑗 (2.5)
Dimana:
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot
𝑤𝑖 = bobot preferensi
𝑟𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi
4. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) dan matriks solusi ideal negatif
(𝐴− ).
𝐴+ = (𝑦1+ , 𝑦2+ , 𝑦3+ . . . . 𝑦𝑛+ )
𝐴− = (𝑦1− , 𝑦2− , 𝑦3− . . . . 𝑦𝑛− )
Dimana:
𝑦1+ = solusi maksimal ideal positif
𝑦1− = solusi minimum ideal negatif
Dengan:
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , 𝑗ⅈ𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟ⅈ𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , 𝑗ⅈ𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟ⅈ𝑏𝑢𝑡 𝑏ⅈ𝑎𝑦𝑎
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , 𝑗ⅈ𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟ⅈ𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , 𝑗ⅈ𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟ⅈ𝑏𝑢𝑡 𝑏ⅈ𝑎𝑦𝑎
5. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan matriks solusi ideal negatif.
Rumus Jarak antara alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif yaitu :

18
𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 )2 (2.6)

Dimana:
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
𝑦𝑖+ = solusi ideal positif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot
Sedangkan jarak antara alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif dirumuskan
sebagai :

𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖− )2 (2.7)

Dimana:
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝑦𝑖− = solusi ideal negatif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot
6. Menentukan nilai preference untuk setiap alternatif, nilai preferensi adalah
kedekatan suatu alternatif terhadap solusi ideal.
𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = (2.8)
𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+

Dimana:
𝑉𝑖 = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
7. Nilai reference Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih
dipilih.

2.4 Penelitihan Terdahulu


Dalam penelitian ini peneliti juga mencari referensi penelitian terdahulu
mengenai topik pemilihan alternatif supplier yang terbaik. Hal ini digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan kajian untuk melakukan penelitian. Adapun
beberapa penelitihan terdahulu yang dijadikan perbandingan mengenai pemilihan
suppiler.

19
Berdasarkan penilitihan yang pernah dilakukan oleh Adika Fajar Fatimah
(2020), dengan judul “Analisi Pemilihan Supplier Komponen Kayu Jati dengan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)” membantu manager PT. Rakabu
Sejahtera yaitu perusahaan yang bergerak di industri furniture, molding product,
dan wooden house yang berhasil ekspor produknya sampai keluar negeri dengan
bahan baku kayu jati. Tujuan dalam penelitihan yang dilakukan yaitu menentukan
prioritas supplier kayu jati terbaik. Kriteria yang digunakan dalam memilih supplier
antara lain harga, kualitas, pengiriman, responsibilitas, legalitas kayu dan kerja
sama. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode AHP yaitu Harga
(0,044), Kualitas (0,225), Pengiriman (0,128), Responsibility (0,066), legalitas
Kayu (0,387). Terdapat empat supplier alternatif, dari perhitungan menggunakn
metode AHP diketahui bahwa supplier terbaik yaitu supplier bapak Agung yang
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Penelitian pemilihan supplier yang dilakukan oleh Syafia Khairunnisa
Parinduri (2018), dengan judul “Pemilihan Supplier Dengan Menggunakan Metode
Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by
Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) di PT.XYZ” Dalam penelitian ini membantu
perusahaan pada PT.XYZ untuk menentukan supplier bahan baku wire rod yang
terbaik. Dengan permasalahan perusahaan yaitu belum adanya cara yang tepat yang
digunakan dalam pemilihan supplier serta keterlambatan penerimaan bahan baku,
dan kurang sesuainya bahan baku dengan kualitas dan harga bahan baku yang
berbeda-beda dari setiap supplier. Dengan menggunakan kombinasi metode AHP
dan TOPSIS untuk penyelesaian masalah penelitian bisa menentukan prioritas
kriteria dan supplier yang terbaik untuk pemenuhan pasokan wide rod ke PT.XYZ.
Penelitian selanjutnya oleh I Dewa Made Widia dkk, (2019) yang berjudul
“Pemilihan Pemasok dan Penentuan Jumlah Order Bahan pada UMKM Batik
Menggunakan Fuzzy dan Analitycal Hierarchy Proses (AHP) ” yang membantu
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menentukan supplier bahan baku
batik dan menentukan jumlah order bahan baku yang akan diorder. Dalam
pemilihan supplier terbaik menggunakan metode fuzzy AHP. Lalu untuk
menentukan jumlah order bahan baku penelitian ini menggunakan fuzzy tsukamoto.

20
Kriteria yang diinginkan oleh UMKM batik yaitu ketersediaan, kualitas, tepat
waktu, dan harga. Sedangakan UD. Megah, UD. Santoso, UD. Agung, dan
UD.Berkah merupakan alternatif. Dengan hasil perhitungan supplier bahan baku
terbaik yaitu UD.Berkah dengan bobot 5, 766. Dan metode fuzzy tsukamoto
mampu merekomendasikan jumlah order bahan baku yang harus dibeli oleh
UMKM batik.
Rani Irma Handayani (2017), dengan judul penelitian “Pemilihan Supplier
Bahan Baku Bangunan dengan Metode Analitycal Hierarchy Proses (AHP) pada
PT. Cipta Nuansa Prima Tanggerang” membantu suatu perusahaan penyedia jasa
konstruksi yang dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku bangunan krena supplier
banyak memiliki kelebihannya masing-masing. Metode yang digunakan yaitu AHP
dalam membantu pengambilan keputusan memilih supplier. Dengan menggunakan
metode AHP tersebut didapatkan nilai akhir bahwa Supplier C unggul dengan
49% dengan Supplier A 39% dan juga Supplier B 12%. Dalam pemilihan supplier
ini dibantu dengan menggunakan tools expert choice.
Dari penelitian terdahulu maka perlu untuk melakukan penelitian dengan
metode MCDM untuk menyelesaikan masalah, penelitian dilakukan dengan judul
“Pemilihan supplier Bahan Baku Kayu Dan Kulit Kambing CV. NK Rebana
dengan Metode AHP-TOPSIS” akan membahas tentang pemilihan supplier bahan
baku kayu dan kulit pada CV. NK Rebana dengan menggunakan metode AHP dan
TOPSIS dengan harapan Penelitian ini akan menghasilkan pilihan supplier terbaik
yang sesuai dengan kebutuhan kriteria CV. NK Rebana. Beberapa penelitihan
terdahulu seperti pada tabel 2.3 dibwah ini :

21
Tabel 2. 3 Novelty Penelitian
Penelitian Objek
Judul Permasalahan Kriteria Metode
Sebelumnya Penelitian
Adika Fajar Analisis Pemilihan Terjadinya Harga, AHP
Fatimah Pemilihan supplier keterlambatan kualitas,
(2020) Supplier kayu jati pengiriman pengiriman,
Komponen Kayu komponen kayu jati, responsibilitas,
jati dengan terdapat komponen legalitas kayu
Metode kayu jati yang tidak dan kerja
Analitycal lolos quality control sama.
Hierarchy (QC) sehingga harus
Process (AHP) dikembalikan dan
menunggu barang
kembali dikirimkan,
pemberian order
kepada supplier
dilakukan dengan
membagi sama rata
kepada seluruh
supplier tanpa ada
pertimbangan
tertentu.
Syafia Pemilihan Pemilihan Belum adanya cara Kualitas, AHP dan
Khairunnisa Supplier dengan supplier wire yang tepat yang pengiriman, TOPSIS
Parinduri Menggunakan rod digunakan dalam garansi
(2018) Metode pemilihan supplier layanan
Analitycal serta keterlambatan pengaduan,
Hierarchy penerimaan bahan harga, prestasi
Process (AHP) baku, dan kurang kinerja
dan Technique sesuainya bahan sebelumnya
for Order baku dengan kualitas
Preference by dan harga bahan
Similarity to baku yang berbeda-
Ideal Solution beda dari setiap
(TOPSIS) supplier.
I Dewa Pemilihan pemilihan Barang persediaan Ketersediaan, Fuzzy
Made Widia Pemasok dan supplier yang mengalami kualitas, tepat AHP dan
dkk, (2019) Penentuan bahan baku kelebihan dan waktu, dan Fuzzy
Jumlah Order batik yaitu kekurangan barang. harga Tsukam
Bahan baku pada kain, malam, Sedangkan modal oto
UMKM Batik dan zat umkm yang
Menggunakan pewarna terbatas.Sehingga
Fuzzy dan sintetis. mengganggu sebaran
Analitycal modal untuk biaya
lain

22
Penelitian Objek
Judul Permasalahan Kriteria Metode
Sebelumnya Penelitian
Hierarchy
Process (AHP)

Rani Irma Pemelihan Pemilihan Karena banyaknya Pengiriman, AHP


Handayani supplier Bahan supplier supplier dengan pelayanan,
(2017) baku Bangunan bahan baku peforma yang produk,
dengan Metode bangunan berbeda dan hanya kualitas dan
Analitycal menilai berdasarkan harga
Hierarchy pada harga yang
Process (AHP) murah.
pada PT. Cipta
Nuansa Prima
Tanggerang
Penelitian Pemilihan Pemilihan Unit usaha yang Kualitas, AHP dan
Saat Ini supplier Bahan supplier ingin harga, TOPSIS
Baku Kayu dan bahan baku mengembangkan kontinuitas
Kulit Kambing kayu dan bisnisnya tetapi pelayanan,
CV. NK Rebana kulit belum menemukan jarak
dengan Metode kambing cara untuk pengiriman,
AHP-TOPSIS menentukan supplier dan
yang tepat. Dan managemen
terdapat kualitas suppler
bahan baku yang
cacat atau tidak
sesuai.

23
BAB 3
METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan yang akan dilakukan pada
penelitian tugas akhir untuk menyelesaikan permaslahan yang diangkat.
Metodologi penelitian sangat berguna sebagai acuan penelitian sehingga dapat
berjalan sesuai kerangka yang telah dibuat. Berikut adalah flowchart pada gambar
3.1 di bawah ini:

3.1 Flowchart Penelitian

Mulai

Observasi Awal

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Literatur

 Studi Literatur
-Pemilihan Supplier
-MCDM
-Kriteria
-AHP dan TOPSIS
 Studi Lapangan

24
X

Pengumpulan Data

 Identifikasi kriteria pemilihan


 Membuat kuisioner berpasangan
 Mengisi kuisioner berpasangan

Pengolahan Data

Metode AHP
1. Menyusun struktur hirarki
2. Membuat matriks perbandingan
berpasangan
3. Normalisasi dan uji konsistensi
4. Penentuan kriteria prioritas

Metode TOPSIS
1. Membuat matriks ternormalisasi dan
terbobot
2. Menentukan matrik solusi ideal positif dan
matriks solusi ideal negatif
3. Menentukan jarak antara nilai alternatif
dengan matrik solusi ideal positif dan
negatif
4. Perangkingan alternatif

25
X

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Akhir

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

3.2 Observasi Awal


Tahap awal dalam penelitian ini yaitu observasi, dimana pada tahap ini
merupakan aktivitas pengamatan objek secara langsung pada perusahaan untuk
mengetahui proses bisnis dan permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pada tahap
ini data sementara yang didapat yaitu CV. NK Rebana belum mengetahui apakah
supplier yang digunakan saat ini sudah bisa memenuhi kebutuhan CV. NK Rebana
secara optimal.

3.3 Identifikasi Masalah


Dalam tahap identifikasi masalah, menelaah permasalahan dengan
melakukan wawancara terhadap pemilik CV. NK Rebana untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan ini belum
mengetahui apakah supplier yang digunakan saat ini sudah bisa memenuhi
kebutuhan perusahaan secara optimal.

3.4 Pengumpulan Literatur


Pada tahapan pengumpulan literatur ini dilakukan dengan mencari data
untuk mengumpulkan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan penelitian ini dari

26
berbagai sumber yaitu dari jurnal ilmiah, artikel, buku-buku dan juga wawancara
terkait dalam menyelesaikan masalah untuk mencapai tujuan penelitian.

3.4.1 Studi Literatur


Sebagai dasar penelitian, studi literatur digunakan sebagai pedoman atau
referensi dalam menyelesaikan masalah dalam mencapai tujuan penelitian. Dengan
adanya studi literatur, maka diharapkan dapat menjadi penuntun langkah-langkah
atas tindakan yang akan diambil untuk penelitian ini. Studi literatur yang
dibutuhkan pada penelitian ini diantaranya yaitu, pemilihan supplier, Multi Criteria
Decision Making, kriteria, AHP dan TOPSIS.

3.4.2 Studi Lapangan


Dalam tahap penelitian ini dilakukan pengamatan secara langsung ke
perusahaan untuk mengetahui proses aktual yang dapat diamati secara langsung
1. Obeservasi
Melakukan pengamatan langsung di area perusahaan untuk mengetahui
proses alur pemilihan supplier pada perusahaan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperjelas pandangan tentang proses
pemilihan supplier dan permasalahan yang ada saat ini. Wawancara
dilakukan dengan pihak perusahaan terkait yang mampu memberikan data
yang akurat yaitu pemilik perusahaan.

3.5 Pengumpulan Data


Dalam tahap ini akan dilakukan wawancara kepada pemilik pihak yang
bertanggung jawab terhadap pemilihan supplier CV. NK Rebana yaitu pemilik
perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui kriteria dan alternatif yang akan
digunakan untuk membuat tabel kuesioner penilaian tingkat kepentingan kriteria
dan alternatif supplier yang diisi oleh pemilik perusahaan.
Dalam melakukan penelitian pemilihan supplier bahan baku kayu dan
kulit kambing, kriteria merupakan syarat yang harus dimiliki oleh perusahaan

27
dalam menentukan sebuah pilihan. Gary W Dickson (1966), dalam penelitian
Widiyanesti (tanpa tahun), terdapat dua puluh satu kriteria untuk pemilihan supplier
yang bisa ditentukan oleh perusahaan itu sendiri. Perusahaan akan memilih
beberapa kriteria sesuai dengan permaslahan yang ada. Berikut kriteria yang dapat
dipilih dan diisi dengan menggunakan tanda centang (√) seperti pada tabel 3.1
dibawah ini:

Tabel 3. 1 Data Kuisioner Penentuan Kriteria


No Kriteria Jawaban Responden
1 Kualitas √
2 Perngiriman
3 Kinerja Sebelumnya
4 Jaminan dan Kebijakan Klaim
5 Harga √
6 Kemampuan Teknis
7 Posisi Keuangan
8 Kontinuitas √
9 Sistem Komunikasi
10 Managemen supplier √
11 Keinginan untuk Bisnis
12 Managemen dan Organisasi
13 Kontrol Operasi
14 Sikap
15 Kesan
16 Kemampuan Pengemasan
17 Catatan Hubungan Perburuhan
18 Jarak √
19 Jumlah Bisnis Masa Lalu
20 Alat Bantu Pelatihan
21 Pengaturan Timbal Balik

Setelah mengetahui kriteria yang dibutuhkan oleh CV. NK Rebana seperti


tabel diatas yaitu Kualitas, Harga, Kontinuitas, Jarak, dan Managemen supplier.
Maka data selanjutnya yang dibutuhkan yaitu kuesioner berpasangan kriteria dan
alternatif. Desain kuisioner berpasangan sebagai berikut:

28
KUESIONER PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT)
KRITERIA & ALTERNATIF SUPPLIER

“Pemilihan Supplier Bahan Baku Kayu dan Kulit Kambing dengan


Kombinasi Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) dan TOPSIS
(Technique for Order Preference by Similarity To Ideal Solution) di CV. NK
Rebana”

Berikut adalah kuisioner yang berkaitan dengan penelitian dalam


menyelesaikan tugas akhir di perkuliahan. Peneliti merupakan mahasiswa
Universitas Internasional Semen Indonesia program studi Teknik Logistik. Peneliti
saat ini sedang menyusun laporan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana-1
dari Universitas Internasional Semen Indonesia dengan judul “Pemilihan supplier
Bahan Baku Kayu dan Kulit Kambing dengan Kombinasi Metode AHP (Analitycal
Hierarchy Process) dan TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity To
Ideal Solution) di CV. NK Rebana”. Besar harapan kami bapak/ibu membantu
mengisi kuisioner ini.

A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jabatan :
B. DAFTAR KUISIONER
Dalam melakukan penelitian pemilihan supplier bahan baku kayu dan kulit
kambing dengan melihat kriteria yang dimiliki perusahaan dan alteratif supplier
yang ada. Kriteria merupakan syarat yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam
menentukan sebuah pilihan. Dalam hal ini untuk menentukan menentukan supplier
bahan baku kayu dan kulit kambing memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Kualitas
Kriteria kualitas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu kesesuaian bentuk,
kesesuaian material dan spesifikasi lainnya.
2. Harga

29
Perusahaan menginginkan harga yang stabil di pasaran, terjangkau sesuai yang
telah ditetapkan oleh perusahaan, dan sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
3. Kontinuitas
Supplier mampu melayani permintaan secara berkelanjutan.
4. Jarak
Jarak supplier dengan lokasi produksi CV. NK Rebana untuk mengoptimalkan
biaya transportasi.
5. Managemen supplier (Reputasi dan kesetiaan)
Reputasi dan kesetiaan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing dalam
melayani pelanggan. Seperti kecepatan respon apabila perusahaan
membutuhkan bahan baku mendadak dan respon apabila terjadi ketidak
sesuaian perjanjian awal. Seperti barang yang terjadi kecacatan dalam beberapa
hari kemudian.

Alternatif supplier kayu yang digunakan dalam pemilihan supplier dalam


penelitian ini sebagai berikut :
1. Supplier Pasuruan
2. Supplier Madura
3. Supplier Menganti
4. Supplier Sekapuk
5. Supplier Lamongan
Alternatif supplier kulit kambing yang digunakan dalam pemilihan
supplier dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Supplier Jombang
2. Supplier Trenggalek
3. Supplier Surabaya
4. Supplier Lamongan
5. Supplier Kediri

30
C. CARA PENGISIAN
Berikut merupakan cara pengisian kuisioner untuk mempermudah
responden dalam mengisi. Cara pengisian kuisioner adalah sebagai berikut :
1. Responden menentukan faktor mana yang lebih penting dengan cara
membandingkan satu faktor dengan faktor yang lainnya. Pemberian nilai
terhadap setiap indikator kinerja dengan skala 1 sampai dengan 9. Tujuannya
mengetahui suatu elemen yang lebih berpengaruh terhadap tujuan yang
ditentukan. Penilaian perbandingan ini mengacu pada skor yang telah
dikembangkan oleh Thomas L Saaty dalam penelitian (Rahmayanti, 2010),
seperti pada tabel 3.2, sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Skala Penilaian Perbandingan

Skala
Tingkat Arti
Kepentingan
1 Sama pentingnya (equel)
3 Lebih penting sedikit (slightly)
5 Lebih penting secara kuat (strongly)
7 Lebih penting secara sangat kuat (very strong)
9 Lebih penting secara ekstrim (extreme)
Sumber:
2,4,6,8 Nilai tengah, jika terdapat keraguan
Thomas
L Saaty, 1994

2. Jika indikator pada kolom 1 (sebelah kiri) lebih penting dari pada indikator 2
(sebelah kanan) maka nilai perbandingan ini diisikan pada kolom 1 dan jika
sebaliknya maka diisikan pada kolom 2.
Contoh pengisian:
Berikan tanda (√) pada penilaian Bapak/Ibu terhadap pertanyaan dibawah ini
sesuai dengan petunjuk pengisian angket kuesioner. Bandingkan indikator pada
kolom kriteria A dengan indikator pada kolom kriteria B. Berikut adalah contoh
pengisian kuesioner perbandingan seperti pada tabel 3.3 di bawah ini:

31
Tabel 3. 3 Contoh Pengisian Kuesioner

Kriteria Skala Skala Kriteria 2


no
1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kriteria √ Kriteria 2
1
2 Kriteria Kriteria 3
1
3 Kriteria Kriteria 4
1
4 Kriteria Kriteria 5
1
5 Kriteria Kriteria 1
2
6 Kriteria Kriteria 3
2
7 Kriteria Kriteria 4
2
Artinya:
Untuk pertanyaan pertama pada baris pertama yang diberi tanda √ pada kolom
kriteria 1 pada skala nilai 4 yang berarti bahwa “indikator source lebih penting
daripada indikator plan dengan nilai kepentingan 4”.

D. PENGISIAN KUISIONER
1. Penilaian Perbandingan Kriteria Terhadap Kriteria Kayu yang ada pada
tabel 3.4 :
Tabel 3. 4 Kuesioner Tingkat Kepentingan Kriteria Kayu
Skala Skala
Kriteria 1 Kriteria 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Harga
Kualitas Kontinuitas
Kualitas Jarak
Kualitas Manageme
n Supplier
Harga Kualitas
Harga Kontinuitas
Harga Jarak
Harga Manageme
n Supplier

32
Skala Skala
Kriteria 1 Kriteria 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kontinuitas Kualitas
Kontinuitas Harga
Kontinuitas Jarak
Kontinuitas Manageme
n Supplier
Jarak Kualitas
Jarak Harga
Jarak Kontinuitas
Jarak Manageme
n Supplier
Manageme
n Supplier Kualitas
Manageme Harga
n Supplier
Manageme Kontinuitas
n Supplier
Manageme Jarak
n Supplier

2. Penilaian Perbandingan Kriteria Terhadap Kriteria Kulit Kambing yang


ada pada tabel 3.5 :
Tabel 3. 5 Kuesioner Tingkat Kepentingan Kriteria Kulit Kambing
Skala Skala
Krieria 1 Krieria 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Harga
Kualitas Kontinuitas
Kualitas Jarak
Kualitas Manageme
n Supplier
Harga Kualitas
Harga Kontinuitas
Harga Jarak
Harga Manageme
n Supplier
Kontinuitas Kualitas
Kontinuitas Harga
Kontinuitas Jarak
Kontinuitas Manageme
n Supplier

33
Skala Skala
Krieria 1 Krieria 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak Kualitas
Jarak Harga
Jarak Kontinuitas
Jarak Manageme
n Supplier
Manageme
n Supplier Kualitas
Manageme Harga
n Supplier
Manageme Kontinuitas
n Supplier
Manageme Jarak
n Supplier

3. Penilaian Perbandingan Alternatif Terhadap Kriteria Kayu yang ada pada


tabel 3.6 sampai dengan tabel 3.10 :
Tabel 3. 6 Kriteria Kualitas
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Pasuruan Madura
Supplier Supplier
Pasuruan Menganti
Supplier Supplier
Pasuruan Sekapuk
Supplier Supplier
Pasuruan Lamongan
Supplier Supplier
Madura Menganti
Supplier Supplier
Madura Sekapuk
Supplier Supplier
Madura Lamongan
Supplier Supplier
Menganti Sekapuk
Supplier Supplier
Menganti Lamongan
Supplier Supplier
Sekapuk Lamongan

34
Tabel 3. 7 Kriteria Harga
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Pasuruan Madura
Supplier Supplier
Pasuruan Menganti
Supplier Supplier
Pasuruan Sekapuk
Supplier Supplier
Pasuruan Lamongan
Supplier Supplier
Madura Menganti
Supplier Supplier
Madura Sekapuk
Supplier Supplier
Madura Lamongan
Supplier Supplier
Menganti Sekapuk
Supplier Supplier
Menganti Lamongan
Supplier Supplier
Sekapuk Lamongan

Tabel 3. 8 Kriteria Kontinuitas


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Pasuruan Madura
Supplier Supplier
Pasuruan Menganti
Supplier Supplier
Pasuruan Sekapuk
Supplier Supplier
Pasuruan Lamongan
Supllier Supplier
Madura Menganti
Supllier Supplier
Madura Sekapuk
Supllier Supplier
Madura Lamongan
Supplier Supplier
Menganti Sekapuk

35
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Menganti Lamongan
Supplier Supplier
Sekapuk Lamongan

Tabel 3. 9 Kriteria Jarak


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Pasuruan Madura
Supplier Supplier
Pasuruan Menganti
Supplier Supplier
Pasuruan Sekapuk
Supplier Supplier
Pasuruan Lamongan
Supllier Supplier
Madura Menganti
Supllier Supplier
Madura Sekapuk
Supllier Supplier
Madura Lamongan
Supplier Supplier
Menganti Sekapuk
Supplier Supplier
Menganti Lamongan
Supplier Supplier
Sekapuk Lamongan

Tabel 3. 10 Kriteria Managemen Supplier


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Pasuruan Madura
Supplier Supplier
Pasuruan Menganti
Supplier Supplier
Pasuruan Sekapuk
Supplier Supplier
Pasuruan Lamongan

36
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supllier Supplier
Madura Menganti
Supllier Supplier
Madura Sekapuk
Supllier Supplier
Madura Lamongan
Supplier Supplier
Menganti Sekapuk
Supplier Supplier
Menganti Lamongan
Supplier Supplier
Sekapuk Lamongan

4. Penilaian Perbandingan Alternatif Terhadap Kriteria Kulit kambing yang


ada pada tabel 3.11 sampai dengan tabel 3.15 :
Tabel 3. 11 Kriteria Kualitas
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Trenggalek
Supplier Supplier
Jombang Surabaya
Supplier Supplier
Jombang Lamongan
Supplier Supplier
Jombang Kediri
Supplier Supplier
Trenggalek Surabaya
Supplier Supplier
Trenggalek Lamongan
Supplier Supplier
Trenggalek Kediri
Supplier Supplier
Surabaya Lamongan
Supplier Supplier
Surabaya Kediri
Supplier Supplier
Lamongan Kediri

37
Tabel 3. 12 Kriteria Harga
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Trenggalek
Supplier Supplier
Jombang Surabaya
Supplier Supplier
Jombang Lamongan
Supplier Supplier
Jombang Kediri
Supplier Supplier
Trenggalek Surabaya
Supplier Supplier
Trenggalek Lamongan
Supplier Supplier
Trenggalek Kediri
Supplier Supplier
Surabaya Lamongan
Supplier Supplier
Surabaya Kediri
Supplier Supplier
Lamongan Kediri

Tabel 3. 13 Kriteria Kontinuitas


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Trenggalek
Supplier Supplier
Jombang Surabaya
Supplier Supplier
Jombang Lamongan
Supplier Supplier
Jombang Kediri
Supplier Supplier
Trenggalek Surabaya
Supplier Supplier
Trenggalek Lamongan
Supplier Supplier
Trenggalek Kediri
Supplier Supplier
Surabaya Lamongan

38
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Surabaya Kediri
Supplier Supplier
Lamongan Kediri

Tabel 3. 14 Kriteria Jarak


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Trenggalek
Supplier Supplier
Jombang Surabaya
Supplier Supplier
Jombang Lamongan
Supplier Supplier
Jombang Kediri
Supplier Supplier
Trenggalek Surabaya
Supplier Supplier
Trenggalek Lamongan
Supplier Supplier
Trenggalek Kediri
Supplier Supplier
Surabaya Lamongan
Supplier Supplier
Surabaya Kediri
Supplier Supplier
Lamongan Kediri

Tabel 3. 15 Kriteria Managemen Supplier


Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Trenggalek
Supplier Supplier
Jombang Surabaya
Supplier Supplier
Jombang Lamongan

39
Skala Skala Supplier 2
Supplier 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Supplier
Jombang Kediri
Supplier Supplier
Trenggalek Surabaya
Supplier Supplier
Trenggalek Lamongan
Supplier Supplier
Trenggalek Kediri
Supplier Supplier
Surabaya Lamongan
Supplier Supplier
Surabaya Kediri
Supplier Supplier
Lamongan Kediri

3.6 Pengolahan Data


Dalam tahap ini, data yang telah didapatkan akan dilakukan pengolahan
data dengan penentuan bobot kriteria dan matriks keputusan yang digunakan pada
kombinasi metode yang telah ditentukan dan sesuai agar tujuan dari penelitian dapat
tercapai. Metode yang digunakan dalam pengolahan data yaitu kombinasi dari
metode AHP dan TOPSIS.

3.6.1 AHP
AHP adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang kompleks dan tidak terstruktur, dengan cara mengkelompokkan ke dalam
suatu hirarki penyelesaian. Dan kemudian menggunakan nilai numerik sebagai
pengganti penilaian dari manusia untuk melakukan perbandingan relatif. Dengan
itu dapat ditentukan elemen yang mempunyai prioritas tertinggi. Berikut langkah-
langkah penyelesaian metode ini :

3.6.1.1 Menyusun Struktur Hirarki


Penyusunan struktur hirarki yang dilakukan yaitu dengan menyusun
tujuan, kriteria dan alternatif pilihan. Tujuannya adalah meninjau permasalahn

40
dengan detail dan terstuktur. Berikut merupakan contoh struktur hirarki yang sudah
ditentukan dari permasalahan seperti pada gambar 3.2 di bawah ini:

Membeli Laptop

Harga Memori Piksel Kamera Berat Keunikan

Asus Asus Asus Asus Asus Asus

HP HP HP HP HP HP

Acer Acer Acer Acer Acer Acer

Leno Leno Leno Leno Leno Leno


ovo ovo ovo
Gambar 3. 2 Struktur Hirarki
Pada gambar 3.2 dijelaskan bahwa stuktur hirarki pada permasalahan yaitu
memiliki tujuan untuk membeli Laptop dengan kriteria harga, memori, piksel,
kamera, berat, dan keunikan. Dan alternatif jenis Laptop yang akan dibeli ada empat
yaitu Asus, HP, Acer, Leno.

3.6.1.2 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan


Matriks berpasangan berukuran n x n dengan elemen 𝑎𝑖𝑗 merupakan nilai
relatif tujuan ke-i terhadap tujuan ke-j. Perbandingan tersebut adalah nilai prioritas
dari satu elemen dengan elemen yang lainnya. Penilaian perbandingan ini mengacu
pada skor yang telah dikembangkan oleh Thomas L Saaty seperti pada tabel 3.16
sebagai berikut :

41
Tabel 3. 16 Skala Penilaian Perbandingan
Skala Tingkat
Arti
Kepentingan
1 Sama pentingnya (equel)
3 Lebih penting sedikit (slightly)
5 Lebih penting secara kuat (strongly)
Lebih penting secara sangat kuat (very
7
strong)
9 Lebih penting secara ekstrim (extreme)
2,4,6,8 Nilai tengah, jika terdapat keraguan
Sumber : Thomas L Saaty, 1994
Berikut contoh matriks perbandingan berpasangan pada pembelian laptop:

H M P K B U
Harga
 1 5 5 5 3 3 
Memori 
1 / 5 1 1 1 1 / 3 1 / 3
Piksel 1 / 5 1 1 1 1 / 3 1 / 3
Kamera 1 / 5 1 1 1 1 / 3 1 / 3


Berat 1 / 3 3 3 3 1 1 
Unik 1 / 3 1 

 3 3 3 1

3.6.1.3 Normalisasi data matriks


Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan normalisasi data atau
nilai elemen, yaitu membagi nilai dari setiap elemen dalam matriks dengan nilai
total dari setiap kolomnya. Lalu hasil pembagian dari matriks tersebut jika
dijumlahkan pada setiap kolom minimal nol dan maksimal satu dengan langkah –
kangkah sebagai berikut :

42
- Merubah matrik pecahan menjadi desimal:

 1 5 5 5 3 3 
 0,2 1 1 1 0,33 0,33

 0,2 1 1 1 0,33 0,33
 
 0,2 1 1 1 0,33 0,33
0,33 3 3 3 1 1 
 
0,33 3 3 3 1 1 
- Menjumlahkan nilai matrik pada setiap kolom dan menghasilkan nilai
(2,6; 14;14;14; 6; 6)
- Mencari nilai eigen dengan cara membagi nilai setiap elemen pada matriks
dengan jumlah pada masing – masing kolom, seperti:
 1 / 2,26 5 / 14 5 / 14 5 / 14 3/ 6 3/ 6 
 0,2 / 2,26 1 / 14 1 / 14 1 / 14 0,33 / 6 0,33 / 6

 0,2 / 2,26 1 / 14 1 / 14 1 / 14 0,33 / 6 0,33 / 6
 
 0,2 / 2,26 1 / 14 1 / 14 1 / 14 0,33 / 6 0,33 / 6
0,33 / 2,26 0,33 / 14 0,33 / 14 0,33 / 14 1 / 6 1/ 6 
 
0,33 / 2,26 0,33 / 14 0,33 / 14 0,33 / 14 1 / 6 1 / 6 

 0,4412 0,3571 0,3571 0,3571 0,5000 0,5000 


 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,5006 0,5006 

 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,5006 0,5006 
 
 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,5006 0,5006 
0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 
 
0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 
Hasil pembagian dari matriks di atas jika dijumlanhkan pada setiap kolom bernilai
satu. Matriks tersebut sudah ternormalisasi.

3.6.1.4 Uji konsistensi


Perhitungan dengan beberapa formula, dan apabila nilai yang didapat tidak
konsisten maka perlu diulang kembali pada proses pengambilan data penilaian.
Makna konsisten yaitu penilaian kuisioner sebelumnya yang telah diisi memberikan

43
pernyataan – pernyataan yang stabil atau konsisten. Berikut contoh proses uji
konsistensi pada matriks diatas :
- Melakukan perhitungan rata – rata pada setiap baris matriks, dan dihasilkan
W = (0,4188; 0,0689; 0,0689; 0,0689; 0,1872; 0,1872)
- Menghitung Nilai eigen terbesar, dengan formula sebagai berikut :
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( ) (3.1)
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

Dimana:
A = Matriks perbandingan berpasangan
w = Vektor bobot (rata – rata )
berikut contoh perhitungannya :
1  2,5761 0,4154 0,4154 0,4154 1,1345 1,1345 
t         6,0579
6  0,4188 0,0689 0,0689 0,0689 0,1872 0,1872 
- Menghitung indeks konsistensi (CI) :
t−n
𝐶𝐼 = n−1 (3.2)

Dimana:
CI = Indeks konsistensi
t =Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n
n = Jumlah kriteria
Berikut contoh perhitungannya :
6,0579  6
CI   0,0116
5
- Menghitung rasio konsistensi (CR)
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼 (3.3)

Dimana :
CR = Rasio konsistensi
CI = Indeks konsistensi
RI = Random Index
Dengan nilai random index menurut Saaty, pada tabel 3.17 sebagai berikut:

44
Tabel 3. 17 Nilai Pembangkit Random
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0,00 0,00 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

jika CI = 0 maka hasil matriks konsisten


𝐶𝐼
jika ≤ 0,1 maka hasil matriks cukup konsisten dan
𝑅𝐼𝑛
CI
jika > 0,1 maka hasil matriks sangat tidak konsisten.
RIn

Berikut adalah contoh perhitungannya :


Untuk n = 6, diperoleh RI6 = 1,24, sehingga,
CI 0,0116
  0,0093  0,1
RI6 1,24
Apabila sudah konsisten maka sudah mendapatkan nilai bobot dari setiap
kriteria
- Melakukan pencarian bobot alternatif pada masing – masing kriteria, dari
penilaian kuisoner alternatif terhadap kriteria. Seperti perhitungan sebelumnya
pada kriteria terhadap kriteria Dan hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat
seperti :
0,3517 0,05614 0,13274 0,2 0,27128 0,086
0,2553 0,11228 0,19115 0,2 0,29467 0,1544
[ ]
0,2110 0,38246 0,26903 0,2 0,25509 0,2415
0,1819 0,44912 0,40708 0,4 0,17896 0,5181

3.6.2 TOPSIS
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan yang memiliki
konsep pemilihan kriteria dengan sifat benefit dan cost. Alternatif yang terpilih
adalah alternatif pilihan terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal
postif dan jarak terpanjang dari solusi ideal negatif dari solusi ideal negatif dari
sudut pandang geometris menggunakan jarak Euclidean (jarak antara dua titik).
Yang berfungsi sebagai penentu kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi
optimal. Oleh karena metode yang digunakan adalah kombinasi AHP-TOPSIS
maka, Berikut tahapan penyelesaian :

45
1. Menggunakan perhitungan dari metode AHP yaitu matriks keputusan
ternormalisasi terbobot dari alternatif pada setiap kriteria. Nilai bobot
menunjukkan tingkat kepentingan pada setiap kriteria, Berikut merupakan
contoh matriks ternormalisasi terbobot :
0,3517 0,05614 0,13274 0,2 0,27128 0,086
0,2553 0,11228 0,19115 0,2 0,29467 0,1544
𝑟𝑖𝑗 =[ ]
0,2110 0,38246 0,26903 0,2 0,25509 0,2415
0,1819 0,44912 0,40708 0,4 0,17896 0,5181
2. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) dan matriks solusi ideal negatif
(𝐴− ).
𝐴+ = (𝑦1+ , 𝑦2+ , 𝑦3+ . . . . 𝑦𝑛+ )
𝐴− = (𝑦1− , 𝑦2− , 𝑦3− . . . . 𝑦𝑛− )
Dimana :
𝑦1+ = solusi maksimal ideal positif
𝑦1− = solusi minimum ideal negatif
Dengan :
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)
Sebelum Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) dan matriks
solusi ideal negatif (𝐴− ). Pada tahapan ini mengklasifikasikan dari masing-
masing kriteria pada masalah yaitu termasuk atribut keuntungan (Benefit) atau
atribut biaya (Cost). Dalam arti benefit yaitu apabila suatu nilai yang paling
besar dan cost yaitu nilai yang paling rendah. Contoh klasifikasi yaitu pada tabel
3.18 sebagai berikut:
Tabel 3. 18 Klasifikasi Atribut
Kriteria Artribut
Harga Cost
Memori Benefit
Piksel Benefit
Kamera Benefit
Berat Cost
Keunikan Benefit

46
Berikut merupakan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) yang sudah terpilih menjadi
solusi maksimal ideal positif seperti pada tabel 3.19 di bawah ini:
Tabel 3. 19 Matriks Solusi Ideal Positif
Kriteria
Alternatif
Harga Memori Piksel Kamera Berat Keunikan
Asus 0,3517 0,05614 0,13274 0,2 0,27128 0,086
HP 0,2553 0,11228 0,19115 0,2 0,29467 0,1544
Acer 0,2110 0,38246 0,26903 0,2 0,25509 0,2415
Leno 0,1819 0,44912 0,40708 0,4 0,17896 0,5181

𝐴+ = {0,1819; 0,44912; 0,40708; 0,4; 0,17896; 0,5181}


Berikut merupakan matriks solusi ideal negatif (𝐴− ) yang sudah terpilih
menjadi solusi maksimal ideal negatif seperti pada tabel 3.20 di bawah ini:
Tabel 3. 20 Matriks Solusi Ideal Negatif
Kriteria
Alternatif
Harga Memori Piksel Kamera Berat Keunikan
Asus 0,3517 0,05614 0,13274 0,2 0,27128 0,086
HP 0,2553 0,11228 0,19115 0,2 0,29467 0,1544
Acer 0,2110 0,38246 0,26903 0,2 0,25509 0,2415
Leno 0,1819 0,44912 0,40708 0,4 0,17896 0,5181

𝐴− = {0,3517; 0,05614; 0,13274; 0,2; 0,29467; 0,086}


3. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan matriks solusi ideal negatif. Rumus Jarak antara alternatif 𝐴𝑖 dengan
solusi ideal positif yaitu :

𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 )2 (3.4)

Dimana :
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
𝑦𝑖+ = solusi ideal positif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot
Sedangkan jarak antara alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif dirumuskan
sebagai :

47
𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖− )2 (3.5)

Dimana :
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝑦𝑖− = solusi ideal negatif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot
Berikut merupakan contoh hasil jarak antara nilai terbobot setiap alternatif
terhadap solusi ideal positif :
𝐷1+ =0,702681; 𝐷2+ = 0,592572 ; 𝐷3+ = 0,38295; 𝐷4+ = 0
Berikut merupakan contoh hasil jarak antara nilai terbobot setiap alternatif
terhadap solusi ideal negatif :
𝐷1− = 0,02339 ; 𝐷2− = 0,1433 ; 𝐷3− = 0,413041; 𝐷4+ = 0,706135
4. Menentukan nilai preference untuk setiap alternatif, nilai preferensi adalah
kedekatan suatu alternatif terhadap solusi ideal.
𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = (3.6)
𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+

Dimana :
𝑉𝑖 = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
Berikut merupakan contoh nilai preference untuk setiap alternatif :
0,02339
𝑉1 = = 1,702681
0,02339 + 0, 702681
0,1433
𝑉2 = = 1,592572
0,1433 + 0,592572
0,413041
𝑉3 = = 1,382951
0,413041 + 0,382951
0,706135
𝑉4 = = 1
0,706135 + 0

48
5. Perangkingan alternatif, Nilai reference Vi yang lebih besar menunjukkan
bahwa alternatif Ai lebih dipilih. Alternatif yang terpilih yaitu laptop dengan
merek Asus dengan nilai reference 1,702681.

3.7 Analisis dan Pembahasan


Tahap ini menganalisa hasil pengolahan data guna untuk mencapai tujuan
penelitian dalam memecahkan masalah yang ada. Menghasilkan output untuk
memilih supplier yang tepat dengan menentukan kriteria yang sesuai pada
perusahaan yang akan diteliti dan tujuan penelitian tercapai.

3.8 Kesimpulan dan Saran


Pada tahap akhir ini merangkum hasil pengolahan data dengan
memberikan kesimpulan dari hasil analisis. Berdasarkan kesimpulan yang ada
dapat dilihat apakah tujuan penelitian ini telah tercapai atau tidak. Setelah itu
dilakukan penarikan kesimpulan, selanjutnya dilakukan juga saran dan usulan yang
dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan penelitian ini

49
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Tinjauan Perusahaan


Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi
objek pada penelitian ini

4.1.1 Profil Perusahaan


CV. NK Rebana merupakan unit usaha yang bergerak di bidang produksi
alat musik yaitu rebana. Usaha ini tealah berdiri sejak tahun 1991. Produksi rebana
ini terletak di Desa Bungah, Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pengiriman alat musik rebana ini mulai dari ke beberapa pulau di Indonesia bahkan
sampai ke luar negeri CV. NK Rebana melayani berbagai macam pesanan dari
berbagai bidang antara lain yaitu: Grup musik Islami, yayasan podok pesantren,
toko alat musik, dan lain – lain.

4.2 Pengumpulan Data


Berikut merupakan data yang telah didapatkan melalui wawancara dengan
pemilik perusahaan:

4.2.1 Data Alternatif Pemilihan Supplier


Data supllier yang dibutuhkan adalah suppllier kayu dan supllier kulit
kambing, berikut merupakan data supplier kayu :
1. Supplier Pasuruan
2. Supplier Madura
3. Supplier Menganti
4. Supplier Sekapuk
5. Supplier Lamongan
Dan yang kedua merupakan data supplier kulit kambing :
1. Supplier Jombang
2. Supplier Trenggalek

50
3. Supplier Surabaya
4. Supplier Lamongan
5. Supplier Kediri

4.2.2 Data Kriteria


Kriteria dimiliki kayu dan kulit kambing yaitu sama yang ditentukan oleh
perusahaan merupakan tolak ukur dalam memilih supplier. Kriteria yang dimiliki
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kualitas
Kriteria kualitas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu kesesuaian bentuk,
kesesuaian material dan spesifikasi lainnya.
2. Harga
Perusahaan menginginkan harga yang stabil di pasaran, terjangkau sesuai yang
telah ditetapkan oleh perusahaan, dan sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
3. Kontinuitas
Supplier mampu melayani permintaan secara berkelanjutan.
4. Jarak
Jarak supplier dengan lokasi produksi CV. NK Rebana untuk mengoptimalkan
biaya transportasi.
5. Managemen supplier (Reputasi dan kesetiaan)
Reputasi dan kesetiaan supplier bahan baku kayu dan kulit kambing dalam
melayani pelanggan. Seperti kecepatan respon apabila perusahaan
membutuhkan bahan baku mendadak dan respon apabila terjadi ketidak
sesuaian perjanjian awal. Seperti barang yang terjadi kecacatan dalam beberapa
hari kemudian.

4.3 Rekapitulasi Data


4.3.1 Data Kuesioner Bahan Baku Kayu
Berikut merupakan rekap hasil pengumpulan data kuesioner bahan baku
kayu yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh pemilik perusahaan CV. NK

51
Rebana yang akan digunakan dalam pengolahan data seperti pada tabel 4.1 sampai
tabel 4.6:
Tabel 4. 1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Kriteria

Kriteria Kontinuita Managemen


Kualitas Harga s Jarak Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 1/3 1 5 1 3
Kontinuitas 1/5 1/5 1 1/2 3
Jarak 1/3 1 2 1 4
Manageme
n Supplier 1/7 1/3 1/3 1/4 1

Tabel 4. 2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria


Kualitas

Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier


Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 3 4 5 7
Supplier Madura 1/3 1 3 2 5
Supplier Menganti 1/4 1/3 1 2 4
Supplier Sekapuk 1/5 1/2 1/2 1 3
Supplier Lamongan 1/7 1/5 1/4 1/3 1

Tabel 4. 3 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Harga

Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier


Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 2 3 5 5
Supplier Madura 1/2 1 2 2 3
Supplier Menganti 1/3 1/2 1 1 4
Supplier Sekapuk 1/5 1/2 1 1 2
Supplier Lamongan 1/5 1/3 1/4 1/2 1

52
Tabel 4. 4 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria
Kontinuitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 2 5 6 3
Supplier Madura 1/2 1 3 3 2
Supplier Menganti 1/5 1/3 1 1 1
Supplier Sekapuk 1/6 1/3 1 1 1
Supplier
Lamongan 1/3 1/2 1 2 1

Tabel 4. 5 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Jarak

Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier


Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 1 5 6 3
Supplier Madura 1 1 3 4 2
Supplier Menganti 1/5 1/3 1 3 1
Supplier Sekapuk 1/6 1/4 1/3 1 1
Supplier Lamongan 1/3 1/2 1 1 1

Tabel 4. 6 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria


Managemen Supllier
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 1 3 5 4
Supplier Madura 1 1 2 3 3
Supplier Menganti 1/3 1/2 1 1 3
Supplier Sekapuk 1/5 1/3 1 1 1
Supplier Lamongan 1/4 1/3 1/3 1 1

4.3.2 Data Kuesioner Bahan Baku Kulit Kambing


Berikut merupakan rekap hasil pengumpulan data kuesioner bahan baku
kulit kambing yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh pemilik perusahaan CV.
NK Rebana yang akan digunakan dalam pengolahan data seperti pada tabel 4.7
sampai tabel 4.12:

53
Tabel 4. 7 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Kriteria

Managemen
Kriteria
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 1/3 1 5 1 3
Kontinuitas 1/5 1/5 1 1/2 3
Jarak 1/3 1 2 1 4
Managemen Supplier 1/7 1/3 1/3 1/4 1

Tabel 4. 8 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria


Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier Jombang 1 1 6 2 4
Supplier Trenggalek 1 1 3 1 4
Supplier surabaya 1/6 1/3 1 1/3 1
Supplier Lamongan 1/2 1 3 1 2
Supplier Kediri 1/4 1/4 1 1/2 1

Tabel 4. 9 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Harga


Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier Jombang 1 1 5 2 3
Supplier Trenggalek 1 1 2 1 3
Supplier surabaya 1/5 1/2 1 1/3 1
Supplier Lamongan 1/2 1 3 1 2
Supplier Kediri 1/3 1/3 1 1/2 1

54
Tabel 4. 10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria
Kontinuitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier Jombang 1 1 5 1 3
Supplier Trenggalek 1 1 1 1 3
Supplier surabaya 1/5 1 1 1/3 1
Supplier Lamongan 1 1 3 1 2
Supplier Kediri 1/3 1/3 1 1/2 1

Tabel 4. 11 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria Jarak


Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplie
Supplier Jomban Trenggale surabay Lamonga
r Kediri
g k a n
Supplier Jombang 1 1 5 7 3
Supplier
Trenggalek 1 1 4 4 1
Supplier surabaya 1/5 1/4 1 2 1/4
Supplier Lamongan 1/7 1/4 1/2 1 1
Supplier Kediri 1/3 1 4 1 1

Tabel 4. 12 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Alternatif Terhadap Kriteria


Managemen Supllier

Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier


Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier Jombang 1 2 6 3 5
Supplier Trenggalek 1/2 1 4 1 5
Supplier surabaya 1/6 1/4 1 1/4 2
Supplier Lamongan 1/3 1 4 1 1
Supplier Kediri 1/5 1/5 1/2 1 1

55
4.4 Pemilihan Supplier Produk Kayu
4.4.1 Pengolahan Data Menggunakan Metode AHP (Bahan Baku Kayu)
4.4.1.1 Menyusunan Struktur Hirarki
Berikut merupakan struktur hirarki yang sudah ditentukan dari permasalahan seperti pada gambar 4.1 di bawah ini:

Menentukan supplier kayu di CV. NK Rebana

Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Managemen Supplier

S. Pasuruan S. Pasuruan S. Pasuruan S. Pasuruan S. Pasuruan

S. Madura S. Madura S. Madura S. Madura S. Madura

S. Menganti S. Menganti S. Menganti S. Menganti S. Menganti

S. Sekapuk S. Sekapuk S. Sekapuk S. Sekapuk S. Sekapuk

S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan

Gambar 4. 1 Struktur Hirarki AHP Produk Kayu


Keterangan :
S = Supplier

56
Pada gambar 4.1 dijelaskan bahwa struktur hirarki AHP pada bahan baku
kayu memiliki tujuan untuk menentukan supplier kayu terbaik. Perusahaan
memiliki kriteria untuk memilih supplier kayu terbaik diantanya yaitu kualitas,
harga, kontinuitas, jarak, managemen supplier dan alternatif supplier kayu yaitu
supplier dari kota Pasuruan, Madura, Menganti, Sekapuk, Lamongan.

4.4.1.2 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan


Hasil dari data kuesioner, dibuat matriks perbandingan berpasangan
sebagai berikut :
a. Matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada
tabel 4.13:
Tabel 4. 13 Matriks Awal Kriteria terhadap Kriteria

Managemen
Kriteria
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 1/3 1 5 1 3
Kontinuitas 1/5 1/5 1 1/2 3
Jarak 1/3 1 2 1 4
Managemen
Supplier 1/7 1/3 1/3 1/4 1

b. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria kualitas dapat


dilihat pada tabel 4.14:
Tabel 4. 14 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier
Pasuruan 1 3 4 5 7
Supplier Madura 1/3 1 3 2 5
Supplier
Menganti 1/4 1/3 1 2 4
Supplier
Sekapuk 1/5 1/2 1/2 1 3
Supplier
Lamongan 1/7 1/5 1/4 1/3 1

57
c. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria harga dapat dilihat
pada tabel 4.15:
Tabel 4. 15 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Harga
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier
Pasuruan 1 2 3 5 5
Supplier Madura 1/2 1 2 2 3
Supplier
Menganti 1/3 1/2 1 1 4
Supplier
Sekapuk 1/5 1/2 1 1 2
Supplier
Lamongan 1/5 1/3 1/4 1/2 1

d. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria kontinuitas dapat


dilihat pada tabel 4.16 :
Tabel 4. 16 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Kontunitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier
Pasuruan 1 2 5 6 3
Supplier Madura 1/2 1 3 3 2
Supplier
Menganti 1/5 1/3 1 1 1
Supplier
Sekapuk 1/6 1/3 1 1 1
Supplier
Lamongan 1/3 1/2 1 2 1

e. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria jarak dapat dilihat


pada tabel 4.17 :
Tabel 4. 17 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Jarak
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier Pasuruan 1 1 5 6 3
Supplier Madura 1 1 3 4 2
Supplier Menganti 1/5 1/3 1 3 1
Supplier Sekapuk 1/6 1/4 1/3 1 1
Supplier Lamongan 1/3 1/2 1 1 1

58
f. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria managemen supplier
dapat dilihat pada tabel 4.18 :

Tabel 4. 18 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Managemen Supllier


Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier
Pasuruan 1 1 3 5 4
Supplier Madura 1 1 2 3 3
Supplier
Menganti 1/3 1/2 1 1 3
Supplier
Sekapuk 1/5 1/3 1 1 1
Supplier
Lamongan 1/4 1/3 1/3 1 1

4.4.1.3 Normalisasi Data Matriks


Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan normalisasi data atau
nilai elemen, yaitu :
1. Merubah nilai pecahan menjadi nilai desimal
a. Matriks pecahan menjadi desimal kriteria terhadap kriteria dapat dilihat
pada tabel 4.19 di bawah :

Tabel 4. 19 Matrik Pecahan Menjadi Desimal Kriteria Terhadap Kriteria


Managemen
Kriteria Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 0,333333333 1 5 1 3
Kontinuitas 0,2 0,2 1 0,5 3
Jarak 0,333333333 1 2 1 4
Managemen
Supplier 0,142857143 0,333333333 0,3333333 0,25 1

59
b. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria kualitas dapat
dilihat pada tabel 4.20 di bawah:
Tabel 4. 20 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kualitas
Supplie
Supplier
Supplier Supplier r Supplier
Supplier Lamong
Pasuruan Madura Menga Sekapuk
an
nti
Supplier
Pasuruan 1 3 4 5 7
0,3333333
Supplier Madura 33 1 3 2 5
Supplier 0,3333333
Menganti 0,25 33 1 2 4
Supplier
Sekapuk 0,2 0,5 0,5 1 3
Supplier 0,1428571 0,3333333
Lamongan 43 0,2 0,25 33 1

c. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria harga dapat dilihat
pada tabel 4.21 di bawah:
Tabel 4. 21 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Harga
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengan Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
ti n
k
Supplier
Pasuruan 1 2 3 5 5
Supplier Madura 0,5 1 2 2 3
Supplier 0,33333333
Menganti 3 0,5 1 1 4
Supplier Sekapuk 0,2 0,5 1 1 2
Supplier 0,33333333
Lamongan 0,2 3 0,25 0,5 1

60
d. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria kontinuitas dapat
dilihat pada tabel 4.22 di bawah :
Tabel 4. 22 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Kontinuitas
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengan Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
ti n
k
Supplier
Pasuruan 1 2 5 6 3
Supplier Madura 0,5 1 3 3 2
Supplier 0,33333333
Menganti 0,2 3 1 1 1
0,16666666 0,33333333
Supplier Sekapuk 7 3 1 1 1
Supplier 0,33333333
Lamongan 3 0,5 1 2 1

e. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria jarak dapat dilihat
pada tabel 4.23 di bawah :
Tabel 4. 23 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Jarak
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengant Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
i n
k
Supplier
Pasuruan 1 1 5 6 3
Supplier Madura 1 1 3 4 2
Supplier 0,3333333
Menganti 0,2 33 1 3 1
Supplier 0,1666666 0,333333
Sekapuk 67 0,25 3 1 1
Supplier 0,3333333
Lamongan 33 0,5 1 1 1

61
f. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria managemen
supplier dapat dilihat pada tabel 4.24 di bawah :
Tabel 4. 24 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap Kriteria
Managemen Supplier
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengant Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
i n
k
Supplier
Pasuruan 1 1 3 5 4
Supplier Madura 1 1 2 3 3
Supplier 0,3333333
Menganti 33 0,5 1 1 3
Supplier 0,3333333
Sekapuk 0,2 33 1 1 1
Supplier 0,3333333 0,333333
Lamongan 0,25 33 3 1 1

4.4.1.4 Menjumlahkan Nilai Matriks pada Setiap Kolom


a. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom kriteria terhadap kriteria dapat
dilihat pada tabel 4.25 di bawah :
Tabel 4. 25 Penjumlahan Nilai Matriks Kriteria terhadap Kriteria
Managemen
Kriteria Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 0,333333333 1 5 1 3
Kontinuitas 0,2 0,2 1 0,5 3
Jarak 0,333333333 1 2 1 4
Managemen
Supplier 0,142857143 0,333333333 0,3333333 0,25 1
JUMLAH 2,00952381 5,533333333 13,333333 5,75 18

Penjelasan :
Kolom kualitas : 1+ 0,333333333 + 0,2 + 0,333333333 + 0,142857143 =
2,00952381
Kolom harga : 3 + 1 + 0,2 + 1 + 0,333333333 + 5,533333333 = 5,533333333
Kolom kontinuitas : 5 + 5 + 1 + 2 + 0,3333333 = 13,333333
Kolom jarak : 3 + 1 + 0,5 + 1 + 0,25 = 5,75

62
Kolom Managemen Supplier : 7 + 3 +3 + 4 + 1 = 18

b. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria kualitas
dapat dilihat pada tabel 4.26 di bawah :
Tabel 4. 26 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif terhadap Kriteria Kualitas
Supplie
Supplier
Supplier Supplier r Supplier
Supplier Lamong
Pasuruan Madura Menga Sekapuk
an
nti
Supplier
Pasuruan 1 3 4 5 7
0,3333333
Supplier Madura 33 1 3 2 5
Supplier 0,3333333
Menganti 0,25 33 1 2 4
Supplier
Sekapuk 0,2 0,5 0,5 1 3
Supplier 0,1428571 0,3333333
Lamongan 43 0,2 0,25 33 1
1,9261904 5,0333333 10,333333
JUMLAH 76 33 8,75 33 20

c. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria harga
dapat dilihat pada tabel 4.27 di bawah :
Tabel 4. 27 Penjumlahan Nilai Matriks alternatif terhadap Kriteria Harga
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengan Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
ti n
k
Supplier
Pasuruan 1 2 3 5 5
Supplier Madura 0,5 1 2 2 3
Supplier 0,33333333
Menganti 3 0,5 1 1 4
Supplier Sekapuk 0,2 0,5 1 1 2
Supplier 0,33333333
Lamongan 0,2 3 0,25 0,5 1
2,23333333 4,33333333
JUMLAH 3 3 7,25 9,5 15

63
d. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria
kontinuitas dapat dilihat pada tabel 4.28 di bawah :
Tabel 4. 28 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif terhadap Kriteria
Kontinuitas
Supplie
Supplier Supplier Supplier
Supplier r
Supplier Pasurua Mengant Lamonga
Madura Sekapu
n i n
k
Supplier Pasuruan 1 2 5 6 3
Supplier Madura 1/2 1 3 3 2
Supplier Menganti 1/5 1/3 1 1 1
Supplier Sekapuk 1/6 1/3 1 1 2
Supplier
Lamongan 1/3 1/2 1 2 1
4,16666666
JUMLAH 2,2 7 11 13 9

e. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria jarak
dapat dilihat pada tabel 4.29 di bawah :
Tabel 4. 29 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif terhadap Kriteria Jarak
Supplie
Supplier Supplier
Supplier Supplier r
Supplier Mengant Lamonga
Pasuruan Madura Sekapu
i n
k
Supplier
Pasuruan 1 1 5 6 3
Supplier Madura 1 1 3 4 2
Supplier 0,3333333
Menganti 0,2 33 1 3 1
Supplier 0,1666666 0,333333
Sekapuk 67 0,25 3 1 1
Supplier 0,3333333
Lamongan 33 0,5 1 1 1
3,0833333 10,33333
JUMLAH 2,7 33 3 15 8

64
f. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria
Managemen Supplier dapat dilihat pada tabel 4.30 di bawah :
Tabel 4. 30 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif terhadap Kriteria
Management Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk Lamongan
Supplier
Pasuruan 1 1 3 5 4
Supplier Madura 1 1 2 3 3
Supplier
Menganti 0,333333333 0,5 1 1 3
Supplier
Sekapuk 0,2 0,333333333 1 1 1
Supplier
Lamongan 0,25 0,333333333 0,3333333 1 1
JUMLAH 2,783333333 3,166666667 7,3333333 11 12

4.4.1.5 Mencari Nilai Eigen


Dengan cara membagi nilai setiap elemen pada matriks dengan jumlah
pada masing – masing kolom
a. Nilai eigen pada setiap kolom kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada tabel
4.31 di bawah
Tabel 4. 31 Nilai Eigen Kriteria Terhadap Kriteria
Managemen
Kriteria
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Kualitas 0,49763 0,542169 0,375 0,521739 0,388888889
Harga 0,165877 0,180723 0,375 0,173913 0,166666667
Kontinuitas 0,099526 0,036145 0,075 0,086957 0,166666667
Jarak 0,165877 0,180723 0,15 0,173913 0,222222222
Managemen
Supplier 0,07109 0,060241 0,025 0,043478 0,055555556

Penjelasan :
Kolom setiap Elemen
Nilai eigen : Jumlah setiap Kolom

Kolom kualitas :
1
2,00952381
= 0,49763

65
0,33333333
= 0,165877
2,00952381
0,2
= 0,099526
2,00952381
0,33333333
= 0,165877
2,00952381
0,142857143
= 0,07109
2,00952381

b. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria kualitas dapat dilihat
pada tabel 4.32 di bawah
Tabel 4. 32 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Kualitas
Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Lamonga
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk
n
0,51915 0,59602 0,457142 0,48387
Supplier Pasuruan 9 6 9 1 0,35
0,17305 0,19867 0,342857 0,19354
Supplier Madura 3 5 1 8 0,25
0,06622 0,114285 0,19354
Supplier Menganti
0,12979 5 7 8 0,2
0,10383 0,09933 0,057142 0,09677
Supplier Sekapuk 2 8 9 4 0,15
Supplier 0,07416 0,03973 0,028571 0,03225
Lamongan 6 5 4 8 0,05

c. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria harga dapat dilihat
pada tabel 4.33 di bawah
Tabel 4. 33 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Harga
Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Pasurua
Madura Menganti Sekapuk Lamongan
n
0,44776 0,46153 0,413793 0,52631 0,33333333
Supplier Pasuruan 1 8 1 6 3
0,22388 0,23076 0,275862 0,21052
Supplier Madura 1 9 1 6 0,2
0,14925 0,11538 0,10526 0,26666666
Supplier Menganti
4 5 0,137931 3 7
0,08955 0,11538 0,10526 0,13333333
Supplier Sekapuk 2 5 0,137931 3 3
Supplier 0,08955 0,07692 0,034482 0,05263 0,06666666
Lamongan 2 3 8 2 7

66
d. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria kontinuitas dapat
dilihat pada tabel 4.34 di bawah
Tabel 4. 34 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Kontinuitas
Supplie Supplier
Supplier Supplier Supplier
Supplier r Lamonga
Pasuruan Menganti Sekapuk
Madura n
0,45454 0,454545 0,46153
Supplier Pasuruan 5 0,48 5 8 0,375
0,22727 0,272727 0,23076
Supplier Madura 3 0,24 3 9 0,25
0,09090 0,090909 0,07692
Supplier Menganti
9 0,08 1 3 0,125
0,07575 0,090909 0,07692
Supplier Sekapuk 8 0,08 1 3 0,125
Supplier 0,15151 0,090909 0,15384
Lamongan 5 0,12 1 6 0,125

e. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria jarak dapat dilihat pada
tabel 4.35 di bawah
Tabel 4. 35 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Jarak
Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Lamonga
Pasuruan Madura Menganti Sekapuk
n
0,32432
Supplier Pasuruan 0,37037 4 0,483871 0,4 0,375
0,32432 0,290322 0,26666
Supplier Madura 0,37037 4 6 7 0,25
0,07407 0,10810 0,096774
Supplier Menganti
4 8 2 0,2 0,125
0,06172 0,08108 0,032258 0,06666
Supplier Sekapuk 8 1 1 7 0,125
Supplier 0,12345 0,16216 0,096774 0,06666
Lamongan 7 2 2 7 0,125

67
f. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria management supplier
dapat dilihat pada tabel 4.36 di bawah
Tabel 4. 36 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Management Supllier
Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Pasurua
Madura Menganti Sekapuk Lamongan
n
0,35928 0,31578 0,409090 0,45454 0,33333333
Supplier Pasuruan 1 9 9 5 3
0,35928 0,31578 0,272727 0,27272
Supplier Madura 1 9 3 7 0,25
0,15789 0,136363 0,09090
Supplier Menganti
0,11976 5 6 9 0,25
0,07185 0,10526 0,136363 0,09090 0,08333333
Supplier Sekapuk 6 3 6 9 3
Supplier 0,10526 0,045454 0,09090 0,08333333
Lamongan 0,08982 3 5 9 3

4.4.1.6 Uji konsistensi


Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan uji konsistensi seperti
pada tabel dibawah ini :
1. Perhitungan rata – rata pada setiap baris matriks
a. Rata – rata kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada tabel 4.37 di bawah:
Tabel 4. 37 Rata – Rata Kriteria Terhadap Kriteria

W
0,465
0,212
0,093
0,179
0,051
Penjelasan :
1
𝑥̅ = ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑛
1
(0,49763 + 0,542169 + 0,375 + 0,521739 + 0,388888889) = 0,465
5
1
(0,165877 + 0,180723+ 0,375 + 0,173913+ 0,166666667) = 0,212
5
1
(0,099526 + 0,036145+ 0,075+ 0,086957+ 0,166666667) = 0,093
5
1
5
(0,165877 + 0,180723+ 0,15+ 0,173913+ 0,222222222) = 0,179

68
1
(0,07109 + 0,060241+ 0,025+ 0,043478+ 0,055555556) = 0,051
5

b. Rata – rata alternatif terhadap masing- masing kriteria dapat dilihat pada
tabel 4.38 di bawah :
Tabel 4. 38 Rata – Rata Alternatif Terhadap Masing Masing Kriteria

W
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Managemen Supplier
0,481 0,437 0,445 0,391 0,374
0,232 0,228 0,244 0,300 0,294
0,141 0,155 0,093 0,121 0,151
0,101 0,116 0,090 0,073 0,098
0,045 0,064 0,128 0,115 0,083

2. Menghitung nilai eigen terbesar


a. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks kriteria terhadap
kriteria
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡= ∑ ( )
𝑛 𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 3 5 3 7
0,333333 1 5 1 3 0,465
0,2 0,2 1 0,5 3 x 0,212
0,093
0,333333 1 2 1 4 0,179
0,142857 0,333333 0,333333 0,25 1 0,051

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,465) + (3 * 0,212) + (5 * 0,093) + (3 * 0,179) + (7 * 0,051)=
2,459839
 (0,333333 * 0,465) + (1 * 0,212) + (5 * 0,093) + (1 * 0,179) + (3 *
0,051)= 1,163524
 (0,2 * 0,465) +(0,2 * 0,212) + (1 * 0,093) + (0,5 * 0,179) + (3 * 0,051)=
0,470855

69
 (0,333333* 0,465) +(1 * 0,212) + (2 * 0,093) + (1 * 0,179) + (4 *
0,051)= 0,936021
 (0,142857* 0,465) +(0,333333 * 0,212) + (0,333333 * 0,093) + (0,25 *
0,179) + (1 * 0,051)= 0,263915

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,459839 1,163524 0,470855 0,936021 0,263915


𝑡= ( + + + + )
5 0,465 0,212 0,093 0,179 0,051
= 5,249316

b. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap kriteria
kualitas
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 3 4 5 7 0,481
0,333333333 1 3 2 5 0,232
0,25 0,333333 1 2 4 x 0,141
0,2 0,5 0,5 1 3 0,101
0,142857143 0,2 0,25 0,333333 1 0,045

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,48124) + (3 * 0,232) + (4 * 0,141) + (5 * 0,101) + (7 * 0,045)=
2,56091
 (0,333333333 * 0,48124) + (1 * 0,232) + (3 * 0,141) + (2 * 0,101) + (5 *
0,045)= 1,24191
 (0,25 * 0,48124) + (0,333333 * 0,232) + (1 * 0,141) + (2 * 0,101) + (4 *
0,045)= 0,72091

70
 (0,2 * 0,48124) + (0,5 * 0,232) + (0,5 * 0,141) + (1 * 0,101) + (3 * 0,045)=
0,5187
 (0,142857143 * 0,48124) + (0,2 * 0,232) + (0,25 * 0,141) + (0,333333 *
0,101) + (7 * 0,045)= 0,22902

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan (𝐴)


dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen terbesar dari
matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,56091 1,24191 0,72091 0,5187 0,22902


𝑡= ( + + + + ) = 5,20285895
5 0,48124 0,232 0,141 0,101 0,045

c. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria harga
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 2 3 5 5 0,437
0,5 1 2 2 3 0,228
0,333333333 0,5 1 1 4 x 0,155
0,2 0,5 1 1 2 0,116
0,2 0,333333 0,25 0,5 1 0,064

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,437) + (3 * 0,228) + (3 * 0,155) + (5 * 0,116) + (5 * 0,064)= 2,259384
 (0,5 * 0,437) + (1 * 0,228) + (2 * 0,155) + (2 * 0,116) + (3 * 0,064)=
1,181021
 (0,333333333 * 0,437) + (0,5 * 0,228) + (1 * 0,155) + (1 * 0,116) + (4 *
0,064)= 0,787018
 (0,2 * 0,437) + (0,5 * 0,228) + (1 * 0,155) + (1 * 0,116) + (2 * 0,064)=
0,600709
 (0,2 * 0,437) + (0,333333 * 0,228) + (0,25 * 0,155) + (0,5 * 0,116) + (1 *
0,064)= 0,324302

71
Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan
(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,259384 1,181021 0,787018 0,600709 0,324302


𝑡= ( + + + + )
5 0,437 0,228 0,155 0,116 0,064
= 5,13204445

d. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria kontinuitas
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)
1 2 5 6 3 0,445
0,5 1 3 3 2 0,244
x 0,2 0,333333 1 1 1 0,093
0,166666667 0,333333 1 1 1 0,090
0,333333333 0,5 1 2 1 0,128

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,445) + (2 * 0,244) + (5 * 0,093) + (6 * 0,090) + (3 * 0,128)=
2,320245
 (0,5 * 0,445) + (1 * 0,244) + (3 * 0,093) + (3 * 0,090) + (2 * 0,128)=
1,270624
 (0,2 * 0,445) + (0,333333 * 0,244) + (1 * 0,093) + (1 * 0,090) + (1 *
0,128)= 0,48113
 (0,166666667 * 0,445) + (0,333333 * 0,244) + (1 * 0,093) + (1 * 0,090)
+ (1 * 0,128)= 0,466293
 (0,333333333 * 0,445) + (0,5 * 0,244) + (1 * 0,093) + (2 * 0,090) + (1
* 0,128)= 0,67089

72
Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan
(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,320245 1,270624 0,48113 0,466293 0,67089


𝑡=5 ( + + + + ) = 5,20649984
0,445 0,244 0,093 0,090 0,128

e. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria jarak
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 1 5 6 3 0,391
1 1 3 4 2 0,300
0,2 0,333333 1 3 1 0,121
0,166666667 0,25 0,333333 1 1 0,073
0,333333333 0,5 1 1 1 0,115

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,391) + (1 * 0,300) + (5 * 0,121) + (6 * 0,073) + (3 * 0,115)=
2,079523
 (1 * 0,391) + (1 * 0,300) + (3 * 0,121) + (4 * 0,073) + (2 * 0,115)=
1,576435
 (0,2 * 0,391) + (0,333333 * 0,300) + (1 * 0,121) + (3 * 0,073) + (1 *
0,115)= 0,633899
 (0,166666667 * 0,391) + (0,25 * 0,300) + (0,333333 * 0,121) + (1 *
0,073) + (1 * 0,115)= 0,368626
 (0,333333333 * 0,391) + (0,5 * 0,300) + (1 * 0,121) + (1 * 0,073) + (1
* 0,115)= 0,589356

73
Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan
(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,079523 1,576435 0,633899 0,368626 0,589356


𝑡=5 ( + + + + ) = 5,19563418
0,391 0,300 0,121 0,073 0,115

f. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria managemen supplier
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)
1 1 3 5 4 0,374
1 1 2 3 3 0,294
x 0,333333333 0,5 1 1 3 0,151
0,2 0,333333 1 1 1 0,098
0,25 0,333333 0,333333 1 1 0,083

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,374) + (1 * 0,294) + (3 * 0,151) + (5 * 0,098) + (4 * 0,083)=
2,053124
 (1 * 0,374) + (1 * 0,294) + (2 * 0,151) + (3 * 0,098) + (3 * 0,083)=
1,552099
 (0,333333333 * 0,374) + (0,5 * 0,294) + (1 * 0,151) + (1 * 0,098) + (3
* 0,083)= 0,685871
 (0,2 * 0,374) + (0,333333 * 0,294) + (1 * 0,151) + (1 * 0,098) + (1 *
0,083)= 0,486308
 (0,25 * 0,374) + (0,333333 * 0,294) + (0,333333 * 0,151) + (1 * 0,098)
+ (1 * 0,083)= 0,447656

74
Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan
(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,053124 1,552099 0,685871 0,486308 0,447656


𝑡=5 ( + + + + ) = 5,13708
0,374 0,294 0,151 0,098 0,083

3. Menghitung indeks konsistensi (CI):


a. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks kriteria terhadap kriteria
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,249316 − 5
𝐶𝐼 = = 0,06233
5−1

b. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kualitas
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,20285895 − 5
𝐶𝐼 = = 0,05071474
5−1

c. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


harga
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,13204445 − 5
𝐶𝐼 = = 0,03301111
5−1

d. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kontinuitas
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,20649984 − 5
𝐶𝐼 = = 0,05162496
5−1

e. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


jarak
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,19563418 − 5
𝐶𝐼 = = 0,04890855
5−1

75
f. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria
managemen supplier
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,13708165 − 5
𝐶𝐼 = = 0,03427041
5−1

4. Menghitung rasio konsistensi (CR)


Untuk menghitung rasio konsistensi (CR) terdapat indeks random RIn
adalah nilai rata-rata CI yang dipilih secara acak. Dengan nilai random index
menurut Saaty, pada tabel 4.39 sebagai berikut:
Tabel 4. 39 Nilai Pembangkit Random
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0,00 0,00 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

Karena pada pemilihan supplier memiliki lima kriteria (n) maka RI bernilai 1,12
Lalu jika CI = 0 maka hasil matriks konsisten
𝐶𝐼
jika ≤ 0,1 maka hasil matriks cukup konsisten dan
𝑅𝐼𝑛
CI
jika > 0,1 maka hasil matriks sangat tidak konsisten.
RIn

a. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks kriteria terhadap kriteria


𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,06233
𝐶𝑅 = = 0,05565 (konsisten)
1,12

b. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kualitas
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,05071474
𝐶𝑅 = = 0,0452810 (konsisten)
1,12

c. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


harga
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼

76
0,03301111
𝐶𝑅 = = 0,02947421 (konsisten)
1,12

d. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kontinuitas
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,05162496
𝐶𝑅 = = 0,0460937 (konsisten)
1,12

e. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


jarak
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,04890855
𝐶𝑅 = = 0,04366834 (konsisten)
1,12

f. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


manajemen supplier
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,03427041
𝐶𝑅 = = 0,03059858 (konsisten)
1,12

Apabila perhitungan bobot dari kriteria dan bobot alternatif pada setiap
kriteria telah konsisten maka perhitungan metode AHP bisa dikatakan valid dan
dilanjutkan menggunakan metode TOPSIS. Tetapi sebelum pada perhitungan
TOPSIS dilakukan perhitungan AHP menggunakan software Expert Choice
untuk memastikan bahwa perhitungan telah valid.

4.4.2 Hasil Implementasi Pemilihan Supplier Kayu dengan Software Expert


Choice Versi 11
Pengolahan data AHP juga dilakukan dengan menggunakan software
expert choice versi 11. Hasil dari data kuesioner diinput ke dalam software tersebut
dan hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk pemilihan supplier kayu dapat
dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini:

77
Gambar 4. 2 Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Supplier

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria kualitas dapat dilihat


pada gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4. 3 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Kualitas

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria harga dapat dilihat


pada gambar 4.4 dibawah ini:

78
Gambar 4. 4 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Harga

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria kontinuitas dapat dilihat


pada gambar 4.5 dibawah ini :

Gambar 4. 5 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Kontinuitas

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria jarak dapat dilihat


pada gambar 4.6 dibawah ini :

79
Gambar 4. 6 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Jarak

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria managemen supplier


dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini :

Gambar 4. 7 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Managemen Supplier

Berikut merupakan hasil prioritas supplier kayu yang terpilih


menggunakan expert choice grafik performance pada dapat dilihat pada gambar 4.8
dibawah ini :

80
Gambar 4. 8 Grafik Performance

Berikut merupakan hasil prioritas supplier kayu yang terpilih


menggunakan expert choice grafik dynamic pada dapat dilihat pada gambar 4.8
dibawah ini :

Gambar 4.8 Grafik Dynamic

Dari hasil perhitungan pada software expert choice di atas menunjukkan


bahwa kriteria kualitas merupakan kriteria paling penting dalam pemilihan supplier,
dengan presentase sebesar 46,6%, berikutnya kriteria harga dengan presentase nilai

81
21,8%, berikutnya kriteria jarak dengan presentase nilai 17,7% berikutnya kriteria
kontinuitas dengan presentase nilai 8,9% dan yang terakhir kriteria managemen
supplier dengan presentase nilai 5,0%. Selanjutnya urutan prioritas supplier
Pasuruan (44,9%), supplier Madura (25,1%), supplier Menganti (13,3%), supplier
Sekapuk (9,8%) dan terakhir supplier Lamongan (6,9%).

4.4.3 Hasil Perbandingan Perhitungan Manual Pemilihan Supplier Kayu


dengan Expert Choice
Hasil perhitungan manual dengan expert choice tidak memiliki perbedaan
yang terlalu besar. Adapun perbedaan untuk perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Untuk perhitungan seluruh bobot (w) kriteria baik secara manual dan
menggunakan expert choice yaitu kriteria kualitas manual sebesar 0,465 dan
menggunakan expert choice sebesar 0,466, kriteria harga manual sebesar 0,212
dan menggunakan expert choice sebesar 0,218, kriteria kontinuitas manual
sebesar 0,093 dan menggunakan expert choice sebesar 0,089, kriteria jarak
manual sebesar 0,179 dan menggunakan expert choice sebesar 0,177, kriteria
managemen supplier manual sebesar 0,051 dan menggunakan expert choice
sebesar 0,050. Sedangkan Inconsistency manual sebesar 0.05565 menggunakan
expert choice sebesar 0.06.
b. Urutan prioritas supplier Pasuruan manual 45% dan menggunakan expert
choice 44,9%, supplier Madura manual 25% dan menggunakan expert choice
25,1%, supplier Menganti manual 14% dan menggunakan expert choice 13,3%,
supplier Sekapuk manual 10% dan menggunakan expert choice 9,8%, supplier
Lamongan manual 7% dan menggunakan expert choice 6,9%.
c. Perhitungan secara manual memilih supplier Pasuruan sebagai supplier terbaik
sama halnya perhitungan menggunakan expert choice.
Setelah perhitungan AHP pada bahan baku kayu menghasilkan matriks
keputusan yang ternormalisasi terbobot dari alternatif pada masing masing kriteria,
pada tabel 4.40 sebagai berikut :

82
Tabel 4. 40 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Kriteria
Supplier Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Supplier
Pasuruan 0,481 0,437 0,445 0,391 0,374
Supplier
Madura 0,232 0,228 0,244 0,300 0,294
Supplier
Menganti 0,141 0,155 0,093 0,121 0,151
Supplier
Sekapuk 0,101 0,116 0,090 0,073 0,098
Supplier
Lamongan 0,045 0,064 0,128 0,115 0,083

Hasil dari perhitungan dengan metode AHP pada tabel diatas tersebut akan
dilanjutkan pengolahan menggunakan metode TOPSIS.

4.4.4 Penyelesaian Data Menggunakan Metode TOPSIS (Bahan Baku Kayu)


4.4.4.1 Menentukan Matriks Solusi Ideal Positif (𝑨+ ) dan Matriks Solusi Ideal
Negatif (𝑨− ).
Sebelum Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) dan matriks solusi
ideal negatif (𝐴− ). Pada tahapan ini mengklasifikasikan dari masing-masing kriteria
pada masalah yaitu termasuk atribut keuntungan (Benefit) atau atribut biaya (Cost).
Dalam arti benefit yaitu apabila suatu nilai yang paling besar dan cost yaitu nilai
yang paling rendah.
Pada perusahaan CV. NK Rebana memiliki kriteria yang bisa
diklasifikasikan sesuai atribut seperti pada tabel 4.41 di bawah ini :
Tabel 4. 41 Klasifikasi Atribut
Kriteria Atribut
Kualitas Benefit
Harga Cost
Kontinuitas Benefit
Jarak Cost
Managemen
Benefit
Supplier

83
Setelah mengetahui klasifikasi atribut pada masing masing kriteria, maka
bisa dilanjutkan perhitungan untuk menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ )
dan matriks solusi ideal negatif (𝐴− ).

Dengan :
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

a. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ )


𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

Pada matriks ternormalisasi terbobot pada atribut benefit nilai yang


paling besar yang terpilih dan pada atribut cost nilai yang paling rendah yang
dipilih. Jadi penentuan bisa dilihat pada tabel 4.42 sebagai berikut :
Tabel 4. 42 Matriks Solusi Ideal Positif
Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
0,481 0,437 0,445 0,391 0,374
0,232 0,228 0,244 0,300 0,294
0,141 0,155 0,093 0,121 0,151
0,101 0,116 0,090 0,073 0,098
0,045 0,064 0,128 0,115 0,083

Maka sosuli ideal positif dihasilkan :


𝐴+ = {0,481; 0,064; 0,445; 0,073; 0,374}

b. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴− )


𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

84
Pada matriks ternormalisasi terbobot pada atribut benefit nilai yang
paling rendah yang terpilih dan pada atribut cost nilai yang paling besar yang
dipilih. Jadi penentuan bisa dilihat pada tabel 4.43 sebagai berikut:
Tabel 4. 43 Matriks Solusi Ideal Negatif
Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
0,481 0,437 0,445 0,391 0,374
0,232 0,228 0,244 0,300 0,294
0,141 0,155 0,093 0,121 0,151
0,101 0,116 0,090 0,073 0,098
0,045 0,064 0,128 0,115 0,083

Maka sosuli ideal negatif dihasilkan:


𝐴− = {0,045; 0,437; 0,090; 0,391; 0,083}

4.4.4.2 Menghitung Jarak Antara Nilai Setiap Alternatif dengan Matriks


Solusi Ideal Positif dan Matriks Solusi Ideal Negatif.
4.4.4.2.1 Jarak Antara Nilai Setiap Alternatif Dengan Matriks Solusi Ideal
Positif

𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 )2

Dimana :
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
𝑦𝑖+ = solusi ideal positif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot

𝐷1+ =√(0,481 − 0,481)2 + (0,481 − 0,232)2 + (0,481 − 0,141)2

√(0,481 − 0,101)2 + (0,481 − 0,045)2


= 0,490156089

85
𝐷2+ =√(0,064 − 0,437)2 + (0,064 − 0,228)2 + (0,064 − 0,155)2

√(0,064 − 0,116)2 + ( 0,064 − 0,064)2


= 0,432697374

𝐷3+ = √(0,445 − 0,445)2 + (0,445 − 0,244)2 +

√(0,445 − 0,093)2 + (0,445 − 0,090)2 + (0,445 − 0,128)2


= 0,54755639

𝐷4+ = √(0,073 − 0,391)2 + (0,073 − 0,300)2 +

√(0,073 − 0,121)2 + (0,073 − 0,073)2 + 0,073 − 0,115)2


= 0,591020304

𝐷5+ =√(0,374 − 0,374)2 + (0,374 − 0,294)2 + (0,374 − 0,151)2

√(0,374 − 0,098)2 + 0,374 − 0,083)2


= 0,614027687

4.4.4.2.2 Jarak Antara Nilai Setiap Alternatif Dengan Matriks Solusi Ideal
Negatif

𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖− )2

Dimana :
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝑦𝑖− = solusi ideal negatif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot

𝐷1− =√(0,481 − 0,045)2 + (0,232 − 0,045)2 + (0,141 − 0,045)2

√(0,101 − 0,045)2 + 0,045 − 0,045)2


= 0,633089251

86
𝐷2− =√(0,437 − 0,437)2 + (0,228 − 0,437)2 + (0,155 − 0,437)2

√(0,116 − 0,437)2 + 0,064 − 0,437)2


= 0,393913696

𝐷3− =√(0,43679 − 0,090)2 + (0,2386 − 0,090)2 +

√(0,08997 − 0,090)2 + (0,10916 − 0,090)2 + (0,12548 − 0,090)2


= 0,407765864

𝐷4− =√(0,391 − 0,391)2 + (0,300 − 0,391)2 + (0,121 − 0,391)2

√(0,073 − 0,391)2 + 0,115 − 0,391)2


= 0,455550217

𝐷5− =√(0,374 − 0,083)2 + (0,294 − 0,083)2 + (0,151 − 0,083)2

√0,098 − 0,083)2 + 0,083 − 0,083)2


= 0,4655631

4.4.4.2.3 Menentukan Nilai Preference Untuk Setiap Alternatif, Nilai


Preferensi Adalah Kedekatan Suatu Alternatif Terhadap Solusi
Ideal
𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = 𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+

Dimana :
𝑉𝑖 = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif

0,633089251
𝑉1 = = 0,563625081
0,633089251 +0,490156089
0,393913696
𝑉2 = = 0,476540564
0,393913696+0,432697374
0,407765864
𝑉3 = = 0,426835932
0,407765864 +0,54755639

87
0,455550217
𝑉4 = = 0,435279045
0,455550217 +0,591020304
0,4655631
𝑉5 = = 0,431240342
0,4655631 +0,614027687

4.4.4.2.4 Merangking Alternatif


Setelah melakukan perhitungan nilai preference untuk setiap alternatif,
langkah selanjutnya yaitu merangking alternatif dengan nilai 𝑉𝑖 seperti pada tabel
4.50 dibawah ini:
Tabel 4.50 Hasil Perangkingan

Alternatif Vi Rangking

Supplier
0,563625081 1
Pasuruan
Supplier Madura 0,476540564 2
Supplier
0,426835932 5
Menganti
Supplier
0,435279045 3
Sekapuk
Supplier
0,431240342 4
Lamongan

Alternatif supplier Pasuruan adalah alternatif terbaik yang terpilih karena


memiliki nilai kedekatan relatif solusi ideal terbesar yaitu 0,563625081

88
4.5 Pemilihan Supplier Produk Kulit Kambing
4.5.1 Pengolahan Data Menggunakan Metode AHP (Bahan Baku Kulit Kambing)
4.5.1.1 Menyusunan Struktur Hirarki
Berikut merupakan struktur hirarki yang sudah ditentukan dari permasalahan seperti pada gambar 4.9 di bawah ini:
Menentukan supplier kulit Kambing di CV. NK Rebana

Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Managemen Supplier

S. Jombang S. Jombang S. Jombang S. Jombang S. Jombang

S. Trenggalek S. Trenggalek S. Trenggalek S. Trenggalek S. Trenggalek

S. Surabaya S. Surabaya S. Surabaya S. Surabaya S. Surabaya

S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan S. Lamongan

S. Kediri S. Kediri S. Kediri S. Kediri S. Kediri

Gambar 4. 9 Struktur Hirarki AHP Produk Kulit


Keterangan:
S = Supplier

89
Pada gambar 4.9 dijelaskan bahwa struktur hirarki AHP pada bahan baku
kulit kambing memiliki tujuan untuk menentukan supplier kulit kambing terbaik.
Perusahaan memiliki kriteria untuk memilih supplier kayu terbaik diantanya yaitu
kualitas, harga, kontinuitas, jarak, managemen supplier dan alternatif supplier kulit
kambing yaitu supplier dari kota Jombang, Trenggalek, Surabaya, Lamongan,
Kediri.

4.5.1.2 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan


Hasil dari data kuesioner, dibuat matriks perbandingan berpasangan
sebagai berikut:
a. Matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada
tabel 4.44:
Tabel 4. 44 Matriks Awal Kriteria terhadap Kriteria
Managemen
Kriteria Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 1/3 1 5 1 3
Kontinuitas 1/5 1/5 1 1/2 3
Jarak 1/3 1 2 1 4
Managemen
1/7 1/3 1/3 1/4 1
Supplier

b. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria kualitas dapat


dilihat pada tabel 4.45:
Tabel 4. 45 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
1 1 6 2 4
Jombang
Supplier
1 1 3 1 4
Trenggalek
Supplier
1/6 1/3 1 1/3 1
surabaya
Supplier
1/2 1 3 1 2
Lamongan
Supplier Kediri 1/4 1/4 1 1/2 1

90
c. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria harga dapat
dilihat pada tabel 4.46:
Tabel 4. 46 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Harga
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
1 1 5 2 3
Jombang
Supplier
1 1 2 1 3
Trenggalek
Supplier
1/5 1/2 1 1/3 1
surabaya
Supplier
1/2 1 3 1 2
Lamongan
Supplier Kediri 1/3 1/3 1 1/2 1

d. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria kontinuitas dapat


dilihat pada tabel 4.47:
Tabel 4. 47 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Kontunitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
1 1 5 1 3
Jombang
Supplier
1 1 1 1 3
Trenggalek
Supplier
1/5 1 1 1/3 1
surabaya
Supplier
1 1 3 1 2
Lamongan
Supplier Kediri 1/3 1/3 1 1/2 1

e. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria jarak dapat


dilihat pada tabel 4.48:
Tabel 4. 48 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Jarak
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplie
Supplier Jomban Trenggale surabay Lamonga
r Kediri
g k a n
Supplier Jombang 1 1 5 7 3
Supplier
1 1 4 4 1
Trenggalek
Supplier surabaya 1/5 1/4 1 2 1/4

91
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplie
Supplier Jomban Trenggale surabay Lamonga
r Kediri
g k a n
Supplier Lamongan 1/7 1/4 1/2 1 1
Supplier Kediri 1/3 1 4 1 1

f. Matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria managemen


supplier dapat dilihat pada tabel 4.49:
Tabel 4. 49 Matriks Awal Alternatif terhadap Kriteria Managemen Supllier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplie
Supplier Jomban Trenggale surabay Lamonga
r Kediri
g k a n
Supplier Jombang 1 2 6 3 5
Supplier
1/2 1 4 1 5
Trenggalek
Supplier surabaya 1/6 1/4 1 1/4 2
Supplier Lamongan 1/3 1 4 1 1
Supplier Kediri 1/5 1/5 1/2 1 1

4.5.1.3 Normalisasi Data Matriks


Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan normalisasi data atau
nilai elemen, yaitu :
1. Merubah nilai pecahan menjadi nilai desimal
a. Matriks pecahan menjadi desimal kriteria terhadap kriteria dapat dilihat
pada tabel 4.50 di bawah:

Tabel 4. 50 Matrik Pecahan Menjadi Desimal Kriteria Terhadap Kriteria


Managemen
Kriteria Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 0,333333333 1 5 1 3
Kontinuitas 0,2 0,2 1 0,5 3
Jarak 0,333333333 1 2 1 4
Managemen
Supplier 0,142857143 0,333333333 0,3333333 0,25 1

92
b. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria kualitas dapat
dilihat pada tabel 4.51 di bawah :
Tabel 4. 51 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif terhadap
Kriteria Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 6 2 4
Supplier
Trenggalek 1 1 3 1 4
Supplier
surabaya 0,166666667 0,333333333 1 0,333333333 1
Supplier
Lamongan 0,5 1 3 1 2
Supplier Kediri 0,25 0,25 1 0,5 1

c. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria harga dapat


dilihat pada tabel 4.52 di bawah :
Tabel 4. 52 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap
Kriteria Harga
Supplie
Supplie
Supplier Supplier r Supplier
Supplier r
Jombang Trenggalek surabay Lamongan
Kediri
a
Supplier Jombang 1 1 5 2 3
Supplier
Trenggalek 1 1 2 1 3
0,3333333
Supplier surabaya
0,2 0,5 1 33 1
Supplier
Lamongan 0,5 1 3 1 2
0,3333333 0,3333333
Supplier Kediri 33 33 1 0,5 1

93
d. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria kontinuitas
dapat dilihat pada tabel 4.53 di bawah :
Tabel 4. 53 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap
Kriteria Kontinuitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 5 1 3
Supplier
Trenggalek 1 1 1 1 3
Supplier
surabaya 0,2 1 1 0,333333333 1
Supplier
Lamongan 1 1 3 1 2
Supplier Kediri 0,333333333 0,333333333 1 0,5 1

e. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria jarak dapat


dilihat pada tabel 4.61 di bawah :

Tabel 4. 54 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap


Kriteria Jarak
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 5 7 3
Supplier
Trenggalek 1 1 4 4 1
Supplier
surabaya 0,2 0,25 1 2 0,25
Supplier
Lamongan 0,142857143 0,25 0,5 1 1
Supplier Kediri 0,333333333 1 4 1 1

f. Matriks pecahan menjadi desimal alternatif terhadap kriteria managemen


supplier dapat dilihat pada tabel 4.55 di bawah:

94
Tabel 4. 55 Matriks Pecahan Menjadi Desimal Alternatif Terhadap
Kriteria Managemen Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 2 6 3 5
Supplier
Trenggalek 0,5 1 4 1 5
Supplier
surabaya 0,166666667 0,25 1 0,25 2
Supplier
Lamongan 0,333333333 1 4 1 1
Supplier Kediri 0,2 0,2 0,5 1 1

2. Menjumlahkan nilai matriks pada setiap kolom


a. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom kriteria terhadap kriteria dapat
dilihat pada tabel 4.56 di bawah :
Tabel 4. 56 Penjumlahan Nilai Matriks Kriteria terhadap Kriteria
Managemen
Kriteria Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
Kualitas 1 3 5 3 7
Harga 0,333333333 1 5 1 3
Kontinuitas 0,2 0,2 1 0,5 3
Jarak 0,333333333 1 2 1 4
Managemen Supplier 0,142857143 0,333333333 0,3333333 0,25 1
JUMLAH 2,00952381 5,533333333 13,333333 5,75 18

Penjelasan :
Kolom kualitas: 1+ 0,333333333 + 0,2 + 0,333333333 + 0,142857143 =
2,00952381
Kolom harga : 3 + 1 + 0,2 + 1 + 0,333333333 + 5,533333333 =
5,533333333
Kolom kontinuitas : 5 + 5 + 1 + 2 + 0,3333333 = 13,333333
Kolom jarak : 3 + 1 + 0,5 + 1 + 0,25 = 5,75
Kolom Managemen Supplier : 7 + 3 +3 + 4 + 1 = 18

95
b. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria
kualitas dapat dilihat pada tabel 4.57 di bawah:
Tabel 4. 57 Penjumlahan Nilai Matriks Alternatif terhadap Kriteria
Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 6 2 4
Supplier
Trenggalek 1 1 3 1 4
Supplier
surabaya 0,166666667 0,333333333 1 0,333333333 1
Supplier
Lamongan 0,5 1 3 1 2
Supplier Kediri 0,25 0,25 1 0,5 1
JUMLAH 2,916666667 3,583333333 14 4,833333333 12

c. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria


harga dapat dilihat pada tabel 4.58 di bawah :
Tabel 4. 58 Penjumlahan Nilai Matriks alternatif terhadap Kriteria
Harga
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 5 2 3
Supplier
Trenggalek 1 1 2 1 3
Supplier
surabaya 0,2 0,5 1 0,333333333 1
Supplier
Lamongan 0,5 1 3 1 2
Supplier Kediri 0,333333333 0,333333333 1 0,5 1
JUMLAH 3,033333333 3,833333333 12 4,833333333 10

96
d. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria
kontinuitas dapat dilihat pada tabel 4.59 di bawah :
Tabel 4. 59 Penjumlahan Nilai Matriks alternatif terhadap Kriteria
Kontinuitas
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 5 1 3
Supplier
Trenggalek 1 1 1 1 3
Supplier
surabaya 0,2 1 1 0,333333333 1
Supplier
Lamongan 1 1 3 1 2
Supplier Kediri 0,333333333 0,333333333 1 0,5 1
JUMLAH 3,533333333 4,333333333 11 3,833333333 10

e. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria


jarak dapat dilihat pada tabel 4.60 di bawah:
Tabel 4. 60 Penjumlahan Nilai Matriks alternatif terhadap Kriteria
Jarak
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 1 5 7 3
Supplier
Trenggalek 1 1 4 4 1
Supplier
surabaya 0,2 0,25 1 2 0,25
Supplier
Lamongan 0,142857143 0,25 0,5 1 1
Supplier Kediri 0,333333333 1 4 1 1
JUMLAH 2,676190476 3,5 14,5 15 6,25

97
f. Penjumlahan nilai matriks pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria
Managemen Supplier dapat dilihat pada tabel 4.61 di bawah :
Tabel 4. 61 Penjumlahan Nilai Matriks alternatif terhadap Kriteria
Management Supplier
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier
Jombang 1 2 6 3 5
Supplier
Trenggalek 0,5 1 4 1 5
Supplier
surabaya 0,166666667 0,25 1 0,25 2
Supplier
Lamongan 0,333333333 1 4 1 1
Supplier Kediri 0,2 0,2 0,5 1 1
JUMLAH 2,2 4,45 15,5 6,25 14

3. Mencari Nilai Eigen


Dengan cara membagi nilai setiap elemen pada matriks dengan jumlah
pada masing – masing kolom
a. Nilai eigen pada setiap kolom kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada tabel
4.62 di bawah
Tabel 4. 62 Nilai Eigen kriteria terhadap kriteria
Managemen
Kriteria
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Kualitas 0,49763 0,542169 0,375 0,521739 0,388888889
Harga 0,165877 0,180723 0,375 0,173913 0,166666667
Kontinuitas 0,099526 0,036145 0,075 0,086957 0,166666667
Jarak 0,165877 0,180723 0,15 0,173913 0,222222222
Managemen
Supplier 0,07109 0,060241 0,025 0,043478 0,055555556

Penjelasan :
Kolom setiap Elemen
Nilai eigen : Jumlah setiap Kolom

Kolom kualitas :
1
2,00952381
= 0,49763

98
0,33333333
= 0,165877
2,00952381
0,2
= 0,099526
2,00952381
0,33333333
= 0,165877
2,00952381
0,142857143
= 0,07109
2,00952381

b. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria kualitas dapat dilihat
pada tabel 4.63 di bawah
Tabel 4. 63 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Kualitas
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Supplier Kediri
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan
Supplier
Jombang 0,342857 0,27907 0,4285714 0,413793 0,333333333
Supplier
Trenggalek 0,342857 0,27907 0,2142857 0,206897 0,333333333
Supplier
surabaya 0,057143 0,093023 0,0714286 0,068966 0,083333333
Supplier
Lamongan 0,171429 0,27907 0,2142857 0,206897 0,166666667
Supplier Kediri 0,085714 0,069767 0,0714286 0,103448 0,083333333

c. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria harga dapat dilihat
pada tabel 4.64 di bawah:
Tabel 4. 64 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Harga
Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan Kediri
Supplier Jombang 0,32967 0,26087 0,4166667 0,413793 0,3
Supplier
Trenggalek 0,32967 0,26087 0,1666667 0,206897 0,3
Supplier surabaya 0,065934 0,130435 0,0833333 0,068966 0,1
Supplier
Lamongan 0,164835 0,26087 0,25 0,206897 0,2
Supplier Kediri 0,10989 0,086957 0,0833333 0,103448 0,1

99
d. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria kontinuitas dapat
dilihat pada tabel 4.65 di bawah
Tabel 4. 65 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria kontinuitas
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Supplier Kediri
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan
Supplier Jombang 0,283019 0,230769 0,4545455 0,26087 0,3
Supplier
Trenggalek 0,283019 0,230769 0,0909091 0,26087 0,3
Supplier surabaya 0,056604 0,230769 0,0909091 0,086957 0,1
Supplier
Lamongan 0,283019 0,230769 0,2727273 0,26087 0,2
Supplier Kediri 0,09434 0,076923 0,0909091 0,130435 0,1

e. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria jarak dapat dilihat pada
tabel 4.66 di bawah
Tabel 4. 66 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Jarak
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Supplier Kediri
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan
Supplier Jombang 0,373665 0,285714 0,3448276 0,466667 0,48
Supplier
Trenggalek 0,373665 0,285714 0,2758621 0,266667 0,16
Supplier surabaya 0,074733 0,071429 0,0689655 0,133333 0,04
Supplier
Lamongan 0,053381 0,071429 0,0344828 0,066667 0,16
Supplier Kediri 0,124555 0,285714 0,2758621 0,066667 0,16

f. Nilai eigen pada setiap kolom alternatif terhadap kriteria management supplier
dapat dilihat pada tabel 4.75 di bawah
Tabel 4. 67 Nilai Eigen Alternatif terhadap Kriteria Management Supllier
Supplier Supplier Supplier Supplier
Supplier Supplier Kediri
Jombang Trenggalek surabaya Lamongan
Supplier Jombang 0,454545 0,449438 0,3870968 0,48 0,357142857
Supplier
Trenggalek 0,227273 0,224719 0,2580645 0,16 0,357142857
Supplier surabaya 0,075758 0,05618 0,0645161 0,04 0,142857143
Supplier
Lamongan 0,151515 0,224719 0,2580645 0,16 0,071428571
Supplier Kediri 0,090909 0,044944 0,0322581 0,16 0,071428571

100
4.5.1.4 Uji konsistensi
Dari penilaian yang sudah didapat maka dilakukan uji konsistensi seperti
pada tabel dibawah ini :
1. Perhitungan rata – rata pada setiap baris matriks
a. Rata – rata kriteria terhadap kriteria dapat dilihat pada tabel 4.68 di bawah:
Tabel 4. 68 Rata – Rata Kriteria Terhadap Kriteria

W
0,465085
0,212436
0,092859
0,178547
0,051073
Penjelasan :
1
𝑥̅ = ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑛
1
(0,49763 + 0,542169 + 0,375 + 0,521739 + 0,388888889) = 0,465085
5
1
(0,165877 + 0,180723+ 0,375 + 0,173913+ 0,166666667) = 0,212436
5
1
(0,099526 + 0,036145+ 0,075+ 0,086957+ 0,166666667) = 0,092859
5
1
(0,165877 + 0,180723+ 0,15+ 0,173913+ 0,222222222) = 0,178547
5
1
(0,07109 + 0,060241+ 0,025+ 0,043478+ 0,055555556) = 0,051073
5

b. Rata – rata alternatif terhadap masing -masing kriteria kualitas dapat dilihat
pada tabel 4.69 di bawah :
Tabel 4. 69 Rata – Rata Alternatif Terhadap Masing - Masing
Kriteria

W
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Managemen Supplier
0,360 0,344 0,306 0,390 0,426
0,275 0,253 0,233 0,272 0,245
0,075 0,090 0,113 0,078 0,076
0,208 0,217 0,249 0,077 0,173
0,083 0,097 0,099 0,183 0,080

101
2. Menghitung nilai eigen terbesar
a. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks kriteria terhadap
kriteria
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 3 5 3 7 0,465085
0,333333 1 5 1 3 0,212436
0,2 0,2 1 0,5 3 x 0,092859
0,178547
0,333333 1 2 1 4 0,051073
0,142857 0,333333 0,333333 0,25 1

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,465085) + (3 * 0,212436) + (5 * 0,092859) + (3 * 0,178547) + (7
* 0,051073)= 2,459839
 (0,333333 * 0,465085) + (1 * 0,212436) + (5 * 0,092859) + (1 *
0,178547) + (3 * 0,051073)= 1,163524
 (0,2 * 0,465085) +(0,2 * 0,212436) + (1 * 0,092859) + (0,5 * 0,178547)
+ (3 * 0,051073)= 0,470855
 (0,333333* 0,465085) +(1 * 0,212436) + (2 * 0,092859) + (1 *
0,178547) + (4 * 0,051073)= 0,936021
 (0,142857* 0,465085) +(0,333333 * 0,212436) + (0,333333 *
0,092859) + (0,25 * 0,178547) + (1 * 0,051073)= 0,263915

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

102
1 2,459839 1,163524 0,470855 0,936021 0,263915
𝑡= ( + + + + )
5 0,465085 0,212436 0,092859 0,178547 0,051073
= 5,249316

b. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap kriteria
kualitas
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡= ∑ ( )
𝑛 𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 1 6 2 4 0,360
1 1 3 1 4 0,275
0,166666667 0,333333 1 0,333333 1 x 0,075
0,5 1 3 1 2 0,208
0,25 0,25 1 0,5 1 0,083

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,360) + (1 * 0,275) + (6 * 0,075) + (2 * 0,208) + (4 * 0,083)=
1,82978
 (1 * 0,360) + (1 * 0,275) + (3 * 0,075) + (1 * 0,208) + (4 * 0,083)=
1,39777
 (0,166666667* 0,360) + (0,333333 * 0,275) + (1 * 0,075) + (0,333333
* 0,208) + (1 * 0,083) = 0,37842
 (0,5 * 0,360) + (1 * 0,275) + (3 * 0,075) + (1 * 0,208) + (2 * 0,083)= 1,
05253
 (0,25 * 0,360) + (0,25 * 0,275) + (1 * 0,075) + (0,5 * 0,208) + (1 *
0,083)= 0,42006

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

103
1 1,82978 1,39777 0,37842 1, 05253 0,42006
𝑡= ( + + + + )
5 0,360 0,25 0,075 0,208 0,083
= 5,07454362

c. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap kriteria
harga
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 1 5 2 3 0,344
1 1 2 1 3 0,253
0,2 0,5 1 0,333333 1 x 0,090
0,5 1 3 1 2 0,217
0,333333333 0,333333 1 0,5 1 0,097

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,344) + (1 * 0,253) + (5 * 0,090) + (2 * 0,217) + (3 * 0,097)=
1,76891
 (1 * 0,344) + (1 * 0,253) + (2 * 0,090) + (1 * 0,217) + (3 * 0,097)=
1,28318
 (0,2 * 0,344) + (0,5 * 0,253) + (1 * 0,090) + (0,333333 * 0,217) + (1 *
0,097)= 0,45388
 (0,5 * 0,344) + (1 * 0,253) + (3 * 0,090) + (1 * 0,217) + (2 * 0,097)=
1,10409
 (0,333333 * 0,344) + (0,333333 * 0,253) + (1 * 0,090) + (0,5 * 0,217)
+ (1* 0,097)= 0,49373

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

104
1 1,76891 1,28318 0,45388 1,10409 0,49373
𝑡= ( + + + + )
5 0,344 0,253 0,090 0,217 0,097
= 5,09528623

d. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap kriteria
kontinuitas
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)
1 1 5 1 3 0,306
1 1 1 1 3 0,233
x
0,2 1 1 0,333333 1 0,113
1 1 3 1 2 0,249
0,333333333 0,333333 1 0,5 1 0,099

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,306) + (1 * 0,233) + (5 * 0,113) + (1 * 0,249) + (3 * 0,099)=
1,64923
 (1 * 0,306) + (1 * 0,233) + (1 * 0,113) + (1 * 0,249`) + (3 * 0,099)=
1,19704
 (0,2 * 0,306) + (1 * 0,233) + (1 * 0,113) + (0,333333 * 0,249) + (1 *
0,099)= 0,58901
 (1 * 0,306) + (1 * 0,233) + (3 * 0,113) + (1 * 0,249) + (2 * 0,099)=
1,32462
 (0,333333333 * 0,306) + (0,333333333 * 0,233) + (1 * 0,113) + (0,5 *
0,249) + (1 * 0,099)= 0,51596

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

105
1 1,64923 1,19704 0,58901 1,32462 0,51596
𝑡= ( + + + + )
5 0,306 0,233 0,113 0,249 0,099
= 522687206

e. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria jarak
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)

1 1 5 7 3 0,390
1 1 4 4 1 0,272
0,2 0,25 1 2 0,25 x 0,078
0,142857143 0,25 0,5 1 1 0,077
0,333333333 1 4 1 1 0,183

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,390) + (1 * 0,272) + (5 * 0,078) + (7 * 0,077) + (3 * 0,183)=
2,13904
 (1 * 0,390) + (1 * 0,272) + (4 * 0,078) + (4 * 0,077) + (1 * 0,183)=
1,46465
 (0,2 * 0,390) + (0,25 * 0,272) + (1 * 0,078) + (2 * 0,077) + (0,25 *
0,183)= 0,42385
 (1 * 0,390) + (0,25 * 0,272) + (0,5 * 0,078) + (1 * 0,077) + (1 * 0,183)=
0,42243
 (0,333333333 * 0,390) + (1 * 0,272) + (4 * 0,078) + (1 * 0,077) + (1 *
0,183)= 0,97296

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

106
1 2,13904 1,46465 0,42243 0,42243 0,97296
𝑡=5 ( + + + + ) = 54233927
0,390 0,272 0,078 0,077 0,183

f. Perhitungan nilai eigen terbesar atau (t) pada matriks alternatif terhadap
kriteria managemen supplier
𝑛
1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒−𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝐴)(𝑤)
𝑡 = 𝑛∑ ( )
𝑖=1 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑒− 𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤

(𝐴)(𝑤)
1 2 6 3 5 0,426
0,5 1 4 1 5 0,245
0,166666667 0,25 1 0,25 2 x 0,076
0,333333333 1 4 1 1 0,173
0,2 0,2 0,5 1 1 0,080

Hasil perkalian (𝐴)(𝑤) :


 (1 * 0,426) + (2 * 0,245) + (6 * 0,076) + (3 * 0,173) + (5 * 0,080)=
2,29067
 (0,5 * 0,426) + (1 * 0,245) + (4 * 0,076) + (1 * 0,173) + (5 * 0,080)=
1,3344
 (0,166666667 * 0,426) + (0,25 * 0,245) + (1 * 0,076) + (0,25 * 0,173)
+ (2 * 0,080)= 0,41127
 (0,333333333 * 0,426) + (1 * 0,245) + (4 * 0,076) + (1 * 0,173) + (1 *
0,080)= 0,94382
 (0,2 * 0,426) + (0,2 * 0,245) + (0,5 * 0,076) + (1 * 0,173) + (1 * 0,080)=
0,4252

Setelah dilakukan perhitungan perkalian matriks perbandingan berpasangan


(𝐴) dan nilai rata – rata (𝑤), dilanjutkan dengan perhitungan nilai eigen
terbesar dari matriks berordo n (𝑡) sebagai berikut :

1 2,29067 1,3344 0,41127 0,94382 0,4252


𝑡=5 ( + + + + ) = 5,40236197
0,426 0,245 0,076 0,173 0,080

107
3. Menghitung indeks konsistensi (CI):
a. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks kriteria terhadap kriteria
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,249316 − 5
𝐶𝐼 = = 0,06233
5−1

b. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kualitas
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,07454362 − 5
𝐶𝐼 = = 0,0186359
5−1

c. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


harga
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,09528623− 5
𝐶𝐼 = = 0,02382156
5−1

d. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kontinuitas
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,25687206 − 5
𝐶𝐼 = = 0,06421801
5−1

e. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


jarak
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,4233927 − 5
𝐶𝐼 = = 0,10584817
5−1

f. Perhitungan indeks konsistensi (CI) pada matriks alternatif terhadap kriteria


managemen supplier
t−n
𝐶𝐼 = n−1
5,40236197 − 5
𝐶𝐼 = = 0,10059049
5−1

108
4. Menghitung rasio konsistensi (CR)
Untuk menghitung rasio konsistensi (CR) terdapat indeks random RIn
adalah nilai rata-rata CI yang dipilih secara acak. Dengan nilai random index
menurut Saaty, pada tabel 4.70 sebagai berikut:
Tabel 4. 70 Nilai Pembangkit Random
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0,00 0,00 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

Karena pada pemilihan supplier memiliki lima kriteria (n) maka RI bernilai 1,12
Lalu jika CI = 0 maka hasil matriks konsisten
𝐶𝐼
jika ≤ 0,1 maka hasil matriks cukup konsisten dan
𝑅𝐼𝑛
CI
jika > 0,1 maka hasil matriks sangat tidak konsisten.
RIn

a. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks kriteria terhadap kriteria


𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,06233
𝐶𝑅 = = 0,05565 (konsisten)
1,12

b. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kualitas
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,0186359
𝐶𝑅 = = 0,0166392 (konsisten)
1,12

c. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


harga
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,02382156
𝐶𝑅 = = 0,02126925 (konsisten)
1,12

d. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


kontinuitas
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,06421801
𝐶𝑅 = = 0,05733751 (konsisten)
1,12

109
e. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria
jarak
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,10584817
𝐶𝑅 = = 0,094507 (konsisten)
1,12

f. Perhitungan rasio konsistensi (CR) pada matriks alternatif terhadap kriteria


managemen supplier
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼
0,10059049
𝐶𝑅 = = 0,094507 (konsisten)
1,12

Apabila perhitungan bobot dari kriteria dan bobot alternatif pada setiap
kriteria telah konsisten maka perhitungan metode AHP bisa dikatakan valid dan
dilanjutkan menggunakan metode TOPSIS. Tetapi sebelum pada perhitungan
TOPSIS dilakukan perhitungan AHP menggunakan software Expert Choice untuk
memastikan bahwa perhitungan telah valid.
Setelah perhitungan AHP pada bahan baku kulit kambing menghasilkan
matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot, pada tabel 4.71 sebagai berikut :
Tabel 4. 71 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Kriteria
Supplier Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Supplier
Jombang 0,360 0,344 0,306 0,390 0,426
Supplier
Trenggalek 0,275 0,253 0,233 0,272 0,245
Supplier
surabaya 0,075 0,090 0,113 0,078 0,076
Supplier
Lamongan 0,208 0,217 0,249 0,077 0,173
Supplier Kediri 0,083 0,097 0,099 0,183 0,080

Hasil dari perhitungan dengan metode AHP tersebut akan dilanjutkan


pengolahan menggunakan metode TOPSIS.

110
4.5.2 Hasil Implementasi Pemilihan Supplier Kayu dengan Software Expert
Choice Versi 11
Pengolahan data AHP juga dilakukan dengan menggunakan software
expert choice versi 11. Hasil dari data kuesioner diinput ke dalam software tersebut
dan hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk pemilihan supplier kulit
kambing dapat dilihat pada gambar 4.10 dibawah ini :

Gambar 4. 10 Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Supplier

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria kualitas dapat dilihat


pada gambar 4.11 dibawah ini:

Gambar 4. 11 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Kualitas

111
Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria harga dapat dilihat
pada gambar 4.12 dibawah ini :

Gambar 4. 12 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Harga

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria kontinuitas dapat


dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini:

Gambar 4. 13 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Kontinuitas

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria jarak dapat dilihat


pada gambar 4.14 dibawah ini :

112
Gambar 4. 14 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Jarak

Hasil perhitungan inconsistency ratio untuk kriteria managemen supplier


dapat dilihat pada gambar 4.15 dibawah ini :

Gambar 4. 15 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Managemen Supplier

Berikut merupakan hasil prioritas supplier kayu yang terpilih


menggunakan expert choice grafik performance pada dapat dilihat pada gambar
4.16 dibawah ini :

113
Gambar 4. 16 Grafik Performance

Berikut merupakan hasil prioritas supplier kayu yang terpilih


menggunakan expert choice grafik dynamic pada dapat dilihat pada gambar 4.17
dibawah ini:

Gambar 4. 17 Grafik Dynamic


Dari hasil perhitungan pada software expert choice di atas menunjukkan
bahwa kriteria kualitas merupakan kriteria paling penting dalam pemilihan supplier,
dengan presentase sebesar 46,6%, berikutnya kriteria harga dengan presentase nilai
21,8%, berikutnya kriteria jarak dengan presentase nilai 17,7% berikutnya kriteria
kontinuitas dengan presentase nilai 8,9% dan yang terakhir kriteria managemen

114
supplier dengan presentase nilai 5,0%. Selanjutnya urutan prioritas supplier
Jombang (36,0%), supplier Trenggalek (26,3%), supplier Surabaya (8,3%), supplier
Lamongan (19,5%) dan terakhir supplier Kediri (10,0%).

4.5.3 Hasil Perbandingan Perhitungan Manual Pemilihan Supplier Kayu


dengan Expert Choice
Hasil perhitungan manual dengan expert choice tidak memiliki perbedaan
yang terlalu besar. Adapun perbedaan untuk perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Untuk perhitungan seluruh bobot (w) kriteria baik secara manual dan
menggunakan expert choice yaitu kriteria kualitas manual sebesar 0,465 dan
menggunakan expert choice sebesar 0,466, kriteria harga manual sebesar 0,212
dan menggunakan expert choice sebesar 0,218, kriteria kontinuitas manual
sebesar 0,093 dan menggunakan expert choice sebesar 0,089, kriteria jarak
manual sebesar 0,179 dan menggunakan expert choice sebesar 0,177, kriteria
managemen supplier manual sebesar 0,051 dan menggunakan expert choice
sebesar 0,050. Sedangkan Inconsistency manual sebesar 0.05565 menggunakan
expert choice sebesar 0.06.
b. Urutan prioritas supplier Jombang manual 36% dan menggunakan expert choice
36,0%, supplier Trenggalek manual 26% dan menggunakan expert choice
26,3%, supplier Surabaya manual 8% dan menggunakan expert choice 8,3%,
supplier Lamongan manual 19% dan menggunakan expert choice 19,5%,
supplier Kediri manual 10% dan menggunakan expert choice 10,0%.
c. Perhitungan secara manual memilih supplier Jombang sebagai supplier terbaik
sama halnya perhitungan menggunakan expert choice.
Setelah perhitungan AHP pada bahan baku kayu menghasilkan matriks
keputusan yang ternormalisasi terbobot dari alternatif pada masing masing kriteria,
pada tabel 4.72 sebagai berikut

115
Tabel 4. 72 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Kriteria
Supplier Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak Supplier
Supplier
Jombang 0,360 0,344 0,306 0,390 0,426
Supplier
Trenggalek 0,275 0,253 0,233 0,272 0,245
Supplier
surabaya 0,075 0,090 0,113 0,078 0,076
Supplier
Lamongan 0,208 0,217 0,249 0,077 0,173
Supplier Kediri 0,083 0,097 0,099 0,183 0,080

Hasil dari perhitungan dengan metode AHP tersebut akan dilanjutkan


pengolahan menggunakan metode TOPSIS.

4.5.4 Penyelesaian Data Menggunakan Metode TOPSIS (Bahan Baku Kulit


Kambing)
4.5.4.1 Menentukan Matriks Solusi Ideal Positif (𝑨+ ) Dan Matriks Solusi Ideal
Negatif (𝑨− )
Sebelum Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ ) dan matriks solusi
ideal negatif (𝐴− ). Pada tahapan ini mengklasifikasikan dari masing-masing kriteria
pada masalah yaitu termasuk atribut keuntungan (Benefit) atau atribut biaya (Cost).
Dalam arti benefit yaitu apabila suatu nilai yang paling besar dan cost yaitu nilai
yang paling rendah.
Pada perusahaan CV. NK Rebana memiliki kriteria yang bisa
diklasifikasikan sesuai atribut seperti pada tabel 4.73 di bawah ini :
Tabel 4. 73 Klasifikasi Atribut
Kriteria Atribut
Kualitas Benefit
Harga Cost
Kontinuitas Benefit
Jarak Cost
Managemen
Supplier Benefit

116
Setelah mengetahui klasifikasi atribut pada masing masing kriteria, maka
bisa dilanjutkan perhitungan untuk menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ )
dan matriks solusi ideal negatif (𝐴− ).
Dengan:
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

a. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴+ )


𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗+ = {
𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

Pada matriks ternormalisasi terbobot pada atribut benefit nilai yang


paling besar yang terpilih dan pada atribut cost nilai yang paling rendah yang
dipilih. Jadi penentuan bisa dilihat pada tabel 4.74 sebagai berikut :
Tabel 4. 74 Matriks Solusi Ideal Positif
Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
0,360 0,344 0,306 0,390 0,426
0,275 0,253 0,233 0,272 0,245
0,075 0,090 0,113 0,078 0,076
0,208 0,217 0,249 0,077 0,173
0,083 0,097 0,099 0,183 0,08

Maka sosuli ideal positif dihasilkan :


𝐴+ = {0,360; 0,090; 0,306; 0,078; 0,426}

b. Menentukan matriks solusi ideal positif (𝐴− )


𝑚ⅈ𝑛𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut keuntungan (𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓ⅈ𝑡)
𝑦𝑗− = {
𝑚𝑎𝑥𝑖 𝑦𝑖𝑗 , jika j adalah atribut biaya (𝐶𝑜𝑠𝑡)

117
Pada matriks ternormalisasi terbobot pada atribut benefit nilai yang
paling rendah yang terpilih dan pada atribut cost nilai yang paling besar yang
dipilih. Jadi penentuan bisa dilihat pada tabel 4.75 sebagai berikut :
Tabel 4. 75 Matriks Solusi Ideal Negatif
Managemen
Kualitas Harga Kontinuitas Jarak
Supplier
0,360 0,344 0,306 0,390 0,426
0,275 0,253 0,233 0,272 0,245
0,075 0,090 0,113 0,078 0,076
0,208 0,217 0,249 0,077 0,173
0,083 0,097 0,099 0,183 0,080

Maka sosuli ideal negatif dihasilkan :


𝐴− = {0,075; 0,344; 0,099; 0,390; 0,076}

4.5.4.2 Menghitung Jarak Antara Nilai Setiap Alternatif dengan Matriks


Solusi Ideal Positif dan Matriks Solusi Ideal Negatif
1. Jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif

𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 )2

Dimana :
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif
𝑦𝑖+ = solusi ideal positif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot

𝐷1+ =√(0,360 − 0,360)2 + (0,360 − 0,275)2 +

√(0,360 − 0,075)2 + (0,360 − 0,208)2 + (0,360 − 0,083)2


= 0,402318282

𝐷2+ =√(0,090 − 0,344)2 + (0,090 − 0,253)2 +

√(0,090 − 0,090)2 + (0,090 − 0,217)2 + (0,090 − 0,097)2


= 0,330938061

118
𝐷3+ = √(0,306 − 0,306)2 + (0,306 − 0,233)2 +

√(0,306 − 0,113)2 + (0,306 − 0,249)2 + (0,306 − 0,099)2


= 0,490891027

𝐷4+ = √(0,078 − 0,390)2 + (0,078 − 0,272)2 +

√(0,078 − 0,078)2 + (0,078 − 0,007)2 + (0,078 − 0,183)2


= 0,32633112

𝐷5+ =√(0,426 − 0,426)2 + (0,426 − 0,245)2 +

√(0,426 − 0,076)2 + (0,426 − 0,173)2 + (0,426 − 0,08)2


= 0,500357865

2. Jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal negatif

𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖− )2

Dimana :
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝑦𝑖− = solusi ideal negatif
𝑦𝑖𝑗 = matriks ternormalisasi terbobot

𝐷1− =√(0,360 − 0,075)2 + (0,275 − 0,075)2 +

√(0,075 − 0,075)2 + (0,208 − 0,075)2 + (0,083 − 0,075)2


= 0,496562181

𝐷2− =√(0,344 − 0,344)2 + (0,252821 − 0,344)2 +

√(0,089734 − 0,344)2 + (0,21652 − 0,344)2 + (0,096726 − 0,344)2


= 0,329730193

119
𝐷3− =√(0,306 − 0,099)2 + (0,233 − 0,099)2 +

√(0,113 − 0,099)2 + (0,249 − 0,099)2 + (0,099 − 0,099)2


= 0,402561796

𝐷4− =√(0,390 − 0,390)2 + (0,272 − 0,390)2 +

√(0,078 − 0,390)2 + (0,077 − 0,390)2 + (0,173 − 0,390)2


= 0,4593623

𝐷5− =√(0,426 − 0,076)2 + (0,245 − 0,076)2 +

√(0,076 − 0,076)2 + (0,173 − 0,076)2 + (0,08 − 0,076)2


= 0,322394169

4.5.4.3 Menentukan Nilai Preference Untuk Setiap Alternatif, Nilai Preferensi


Adalah Kedekatan Suatu Alternatif Terhadap Solusi Ideal
𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = 𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+

Dimana :
𝑉𝑖 = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal
𝐷𝑖− = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal negatif
𝐷𝑖+ = jarak alternatif 𝐴𝑖 dengan solusi ideal positif

0,496562181
𝑉1 = = 0,552422932
0,496562181 +0,402318282
0,329730193
𝑉2 = = 0,499085874
0,329730193 +0,330938061
0,402561796
𝑉3 = = 0,45056861
0,402561796 +0,490891027
0,4593623
𝑉4 = = 0,553536635
0,4593623 +0,32633112
0,322394169
𝑉5 = = 0,39184376
0,322394169 +0,500357865

120
4.5.4.4 Merangking Alternatif
Setelah melakukan perhitungan nilai preference untuk setiap alternatif,
langkah selanjutnya yaitu merangking alternatif dengan nilai 𝑉𝑖 seperti pada tabel
4.76 dibawah ini:
Tabel 4. 76 Hasil Perangkingan

Alternatif Vi Rangking
Supplier
2
Jombang 0,552422932
Supplier
3
Trenggalek 0,499085874
Supplier
4
surabaya 0,45056861
Supplier
1
Lamongan 0,553536635
Supplier Kediri 0,39184376 5

Alternatif supplier lamongan adalah alternatif terbaik yang terpilih karena


memiliki nilai kedekatan relatif solusi ideal terbesar yaitu 0,553536635.

121
BAB 5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Pembobotan Kriteria


Dari pengolahan data yang telah dilakukan, dimana berdasarkan matrik
perbandingan berpasangan hasil kuesioner AHP didapatkan bahwa nilai konsistensi
dari setiap kriteria dan alternatif memiliki nilai yaitu kurang dari 0,1. Dimana
responden telah memeberikan nilai yang konsisten sehingga bisa didapatkan bobot
dari masing masing kriteria dan alternatif. Untuk nilai bobot masing – masing dapat
dilihat sebagai berikut:
Perusahan memiliki lima kriteria yang sama untuk setiap bahan baku yang
akan dipilih, oleh karena itu berikut merupakan nilai bobot kriteria yang dapat
dilihat pada gambar:

Nilai bobot Kriteria

Managemen Supplier

Jarak

Kontinuitas

Harga

Kualitas

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Gambar 5. 1 Nilai Bobot Kriteria

Gambar menjelaskan bahwa kriteria yang memiliki bobot terbesar adalah


kriteria kualitas dengan nilai sebesar 0,46509. Yang kedua sebagai prioritas kriteria
yaitu harga dengan nilai sebesar 0,21244. Dilanjutkan dengan Jarak sebesar
0,17855. Kriteria keempat yaitu kontinuitas dimana nilai bobot sebesar 0,09286,

122
kriteria yang terakhir merupakan kriteria Managemen Supplier dengan nilai bobot
sebesar 0,05107.
Dapat dilihat dari tingginya nilai bobot kualitas menunjukkan bahwa CV.
NK Rebana mengutamakan kualitas yang tinggi untuk bahan baku yang akan
digunakan. Karena bahan baku dengan kualitas yang baik sangat berpengaruh pada
produk jadi yang akan dijual nantinya. Dan produksi dengan bahan baku yang
kurang baik akan menurunkan kualitas produk. Sehingga tidak akan bisa memenuhi
keinginan pelanggan.
Setelah kualitas perusahaan memproritaskan harga bahan baku dalam
pemilihan supplier. Karena harga memiliki peran yang cukup penting karena
pembelihan bahan baku pada CV. NK.Rebana merepresentasikan porsi yang cukup
besar dari nilai penjualan produk jadi. Bahan baku dengan harga yang murah
perusahaan bisa menekan biaya produksi untuk memaksimalkan keuntungan.
Kriteria jarak menempati urutan ke empat, sebagai perusahaan yang
memiliki tujuan untuk menekan biaya dan memaksimalkan keuntungan maka jarak
menjadi prioritas setelah kriteria harga karena dengan jarak yang lebih dekat akan
memberikan biaya yang lebih sedikit juga.
Setelah kriteria jarak terdapat pertimbangan kriteria untuk memilih
supplier yang dibutuhkan yaitu kontinuitas dimana supplier bisa selalu memenuhi
kebutuhan perusahaan dengan terus menerus agar tidak terjadi keterlambatan
produksi. Dimana apabila terjadi keterlambatan produksi maka perusahaan akan
kehilangan pelanggan dan mengalami kerugian.
Kriteria dengan bobot terendah yaitu Managemen Supplier dimana
kecepatan respon apabila perusahaan membutuhkan bahan baku mendadak dan
respon apabila terjadi ketidak sesuaian perjanjian awal. Seperti barang yang terjadi
kecacatan dalam beberapa hari kemudian. Dengan supplier yang bisa memenuhi
kriteria Managemen Supplier perusahaan bisa menentukan supplier yang terpercaya
yang bisa berkontribusi dalam perusahaan.

123
5.2 Analisis Ranking Supplier
Penentuan rangking supplier pada penelitian ini menggunakan metode
TOPSIS. Dimana metode TOPSIS memiliki prinsip dasar yaitu memilih alternatif
yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh
dari solusi ideal negatif untuk mendapatkan solusi alternatif yang optimal. Hasil
pemilihan supplier bahan baku kayu dengan menggunakan metode TOPSIS dapat
dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5. 1 Hasil Pemilihan Supplier Bahan Baku Kayu
Nilai
Supplier
D+ D- Preferensi Rangking
Kayu
(Vi)
Supplier
1
Pasuruan 0,432697354 0,633089251 0,563625081
Supplier
2
Madura 0,490156098 0,393913696 0,476540564
Supplier
5
Menganti 0,54755639 0,407765864 0,426835932
Supplier
3
Sekapuk 0,591020304 0,455550217 0,435279045
Supplier
4
Lamongan 0,614027687 0,4655631 0,431240342

Pada tabel 5.1 menunjukkan hasil urutan supplier dengan menggunakan


metode TOPSIS yaitu supplier Pasuruan dengan nilai preferensi 0,563625081
menjadikan supplier penyedia bahan baku kayu yang terbaik. Peringkat kedua
ditempati oleh supplier Madura dengan nilai perhitungan 0,476540564. Peringkat
ketiga yaitu supplier Sekapuk dengan nilai perhitungan 0,435279045. Peringkat
keempat yaitu supplier Lamongan dengan nilai perhitungan 0,431240342.
Sedangkan supplier Menganti merupakan peringkat terbawah dibandingkan dengan
supplier lainnya dengan nilai 0,426835932.
Supplier Pasuruan menjadi supplier yang terbaik karena mempunyai jarak
dari ideal positif yang paling dekat dibanding supplier yang lainnya yaitu sebesar
0,432697354 sedangkan jarak dari solusi ideal negatif adalah yang paling terjauh
yaitu 0,633089251. Oleh karena itu supplier Pasuruan adalah supplier yang paling
terbaik untuk memenuhi kriteria CV. NK Rebana dari segi kualitas, harga, jarak,

124
kontinuitas, dan managemen suppliernya. Perusahaan bisa menghubungi supplier
pasuruan terlebih dahulu dan supplier dengan rangking selanjutnya untuk kinerja
supplier yang terbaik. Dengan itu perusahaan tidak mengalami kerugian saat
produksi.
Hasil pemilihan supplier bahan baku kulit kambing dengan menggunakan
metode TOPSIS dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5. 2 Hasil Pemilihan Supplier Bahan Baku Kulit Kambing
Nilai
Supplier Kulit
D+ D- Preferensi Rangking
Kambing
(Vi)
Supplier
2
Jombang 0,402318282 0,404593623 0,552422932
Supplier
3
Trenggalek 0,330938061 0,329730193 0,499085874
Supplier
4
surabaya 0,490891027 0,402561796 0,45056861
Supplier
1
Lamongan 0,32633112 0,496562181 0,553536635
Supplier Kediri 0,500367865 0,322394169 0,39184376 5

Pada tabel 5.2 menunjukkan hasil urutan supplier dengan menggunakan


metode TOPSIS yaitu supplier Lamongan dengan nilai preferensi 0,553536635
menjadikan supplier penyedia bahan baku kayu yang terbaik. Peringkat kedua
ditempati oleh supplier Jombang dengan nilai perhitungan 0,552422932. Peringkat
ketiga yaitu supplier Trenggalek dengan nilai perhitungan 0,499085874. Peringkat
keempat yaitu supplier Surabaya dengan nilai perhitungan 0,45056861. Sedangkan
supplier Kediri merupakan peringkat terbawah dibandingkan dengan supplier
lainnya dengan nilai 0,39184376.
Supplier Lamongan menjadi supplier yang terbaik karena mempunyai
jarak dari ideal positif yang paling dekat dibanding supplier yang lainnya yaitu
sebesar 0,32633112 sedangkan jarak dari solusi ideal negatif adalah yang paling
terjauh yaitu 0,496562181. Oleh karena itu supplier Lamongan adalah supplier
yang paling terbaik untuk memenuhi kriteria CV. NK Rebana dari segi kualitas,
harga, jarak, kontinuitas, dan managemen suppliernya. Perusahaan bisa
menghubungi supplier pasuruan terlebih dahulu dan supplier dengan rangking

125
selanjutnya untuk kinerja supplier yang terbaik. Dengan itu perusahaan tidak
mengalami kerugian saat produksi.
Dari hasil metode TOPSIS, maka didapatkan supplier masing-masing
bahan baku dengan performansi terbaik. Tetapi dalam berjalannya proses bisnis
perusahaan, perusahaan tidak hanya menggunakan supplier yang terbaik itu saja,
melainkan disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku. Ketika satu supplier tidak
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, maka CV. NK Rebana menggunakan
supplier kedua dan seterusnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

126
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

127
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai pemilihan supplier
produk kayu dan kulit kambing. Menggunakan metode kombinasi AHP-TOPSIS.
Maka diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik perusahaan, terdapat 5 kriteria
yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu kualitas, harga, kontinuitas, jarak,
managemen supplier.
2. Hasil perhitungan menentukan supplier terbaik menggunakan dua metode:
a. Hasil perhitungan pemilihan supplier kayu menunjukan bahwa supplier
Pasuruan adalah supplier terbaik penyedia kayudi CV. NK. Rebana.
b. Hasil perhitungan pemilihan supplier kulit kambing menunjukan bahwa
supplier Lamongan adalah supplier terbaik penyedia kulit kambing di CV.
NK. Rebana.

6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
yang diberikan:
1. Perusahaan dapat mempertimbangkan hasil urutan supplier yang diperoleh
berdasarkan metode AHP dan TOPSIS dalam pemilihan supplier.
2. Sebaiknya PT. XYZ lebih memprioritaskan supplier Pasuruan sebagai supplier
utama kayu dan supplier Lamongan sebagai supplier utama kulit kambing
karena supplier ini yang paling optimal dari supplier lainnya.
3. Diharapkan adanya penelitian lanjutan dengan metode Simple Additive
Weighting Method (SAW) dengan sudut pandang yang berbeda dalam
pemilihan supplier.

128
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

129
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Aridhanyanti, dkk. 2016 “Implementasi Metode Attribute Decission Making


(MADM) untuk Menentukan Kawasan Penanaman Bakau” Jurnal Sains,
Teknologi dan Industri, Vol. 14, No. 1, Desember 2016. Jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.

Azizi, Fakri. 2014 “Implementasi Metode TOPSIS pada Sistem Pendukung


Keputusan untuk Seleksi Siswa Kelas Unggulan (Studi Kasus di MA AL
Amiriyyah Blokagung)” Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.

Afandi, Rikcy. 2018 “ Smart Zakat dengan Geographic Information System (GIS)
untuk Pengentasan Kemiskinan Menggunakan Metode Multi Expert-Multi
Criteria Decision Making (Me-MCDM) Studi Kasus Baznas Kabupaten
Lumajang” Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.

Bunga, Josly, 2017 “ Integrasi Metode Anaytical Hierarchy Process (AHP) dan
Technique for Order Preference by Similaryty To Ideal Solution (TOPSIS)
untuk Pemilihan Pemasok Kayu (Studi Kasus pada PT. Yogya Indo
Global)” Jurnal REKAVASI, Vol. 5, No. 2, Desember 2017, 87-93.
Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta.

Chamid, Ahmad, dkk. 2017 “Kombinasi Metode AHP dan TOPSIS pada Sistem
Pendukung Keputusan” Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Teknik, Universitas Muria Kudus.

Dimasyqi, Radifan, dkk. 2021 “Pemilihan Supllier Bata Ringan Sebagai Bahan
Baku Bangunan dengan Metode AHP dan TOPSIS di PT. Cahaya Padu

130
Surabaya” Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi Vol. 02, No. 01,
Tahun 2021, Hal. 96-107. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Darmanto, Eko, dkk. 2014 “Penerapan Metode AHP (Analytical Hirarchy Process)
Untuk Menentukan Kualitas Gula Tumbu” Jurnal SIMETRIS, Vol 5 No 1
April 2014. Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas
Muria Kudus.

Dwitama, Rizki. 2019 “Pemilihan Metode Multi Criteria Decision Making


(MCDM) Menggunakan Pendekatan Rank Similarity Simulation (RSS)”
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian 2019 IBI
DARMAJAYA Bandar Lampung, 28 Agustus 2019. Jurusan Magister
Teknik Informatika Institut Bisnis dan Informatika Darmajaya.

Dona, dkk. 2020 “Penerapan Metode TOPSIS untuk Evaluasi Kinerja Pengajar”
Riau Journal of Computer Science Vol.06 No. 01 Januari Tahun. 2020.
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pasir
Pengarai.

Fatimah, Adika. 2020 “ Analisis Pemilihan Supplier Komponen Kayu Jati dengan
Metode Anaytical Hierarchy Process (AHP) (Stusdi Kasus : PT. Rakabu
Sejahter, Kalijambe, Sragen) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Handayani, Rani. 2017 “ Pemilihan Supplier Bahan Baku Bangunan dengan


Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) pada PT. Cipta Nuansa Prima
Tanggerang” Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol.XIV, No.1, Maret 2017.
Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta.

131
Nababan, Darsono. 2018 “Sistem Pendukung Keputusan Reward Bonus Karyawan
dengan Metode TOPSIS” Jurnal ISD Vol.3 No.1 Januari-Juni 2018.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Medan.

Parinduri, Syafiah. 2018 “Pemilihan Supllier dengan Menggunakan Metode


Analitycal Hirarchy Proses (AHP) dan Technique for Order Preference by
Similaryty To Ideal Solution (TOPSIS) di PT. XYZ” Tugas Sarjana.
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Pradipta, Aldi, dkk. 2017 “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Supplier pada
Apotek dengan Metode AHP dan SAW (Studi Kasus Apotek XYZ)”
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta.

Pratiwi, Irnanda, dkk. 2018 “Pemilihan Supplier Terbaik Penyedia Barang


Consumable Menggunakan Metode Analytical Hirarchy Process (Studi
Kasus di Departemen Pengadaan Barang PT. Pusri)” Jurnal Manajemen
Industri dan Logistik. Universitas Tridinanti Palembang.

Riandari, Fristy. 2017 “Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode


TOPSIS dalam Memilih Kepala Departemen pada Kantor Balai Wilayah
Sungai Sumatera II Medan” Journal Of Informatic Pelita Nusantara Volume
2 No 1 Oktober 2017. Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan.

Rahmayanti, Reny. 2010 “Analisis Pemilihan Supplier Menggunakan Metode


Analytical Hirarchy Process (AHP)” Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Susandi, Diki, dkk. 2019 “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan


Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Simple Additive Weight” | Jurnal
Sistem Informasi | Vol. 6 | No.2 | September 2019 | 79-8. Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya.

132
Setiaji, Pratomo. “Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Simple Additive
Weighting” Jurusan Sistem Informasi, Teknik, Universitas Muria Kudus.

Sulistiyani, Endang. 2017 “Implementasi Metode Analitycal Hirarchy Proses


(AHP) Sebagai Solusi Alternatif dalam Pemilihan Supplier Bahan Baaku
Apel di PT. Mannasatria Kusumajaya” Technology Science and
Engineering Journal, Volume 1 No 2 June 2017. Sistem Informasi, Fakultas
Teknik, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Siregar, Agnes,dkk. 2017 “ Implementasi Metode Vikor dalam Pemilihan Supplier


Bahan Baku” Volume I, Nomor 1, Oktober 2017. Program Studi Teknik
Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia.

Sarfiah, Sudati,dkk. 2019 “UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa”


Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019.
Universitas Tidar, Magelang.

Suherdi, Rizki, dkk. 2018 “Penerapan Metode AHP dalam Sistem Pendukung
Keputusan Kenaikan Pangkat Pegawai di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Tanggerang” Program Studi
Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang.

SP, Devi. 2018 “Implementasi Multi Criteria Decision Malking (MCDM) untuk
Evaluasi Pembangunan Daerah Berkelanjutan di Jawa Timur Menggunakan
Metode Fuzzy C-Means dan Technique for Order Preference by Similaryty
To Ideal Solution (TOPSIS)” Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri.

133
Saraswati, Nurul. 2018 “Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Pemilihan
Konsentrasi Studi di STMIK Amikom Purwokerto” Program Magister
Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia.

Saputra, Tio. 2018 “Penentuan Kriteria dalam Pemilihan Supplier Bahan Kain pada
Industri Textile dengan Menggunakan Metode Analytical Hirarchy Process
(AHP)” Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Widia, I Dewa, dkk. 2019 “Pemilihan Pemasok dan Penentuan Jumlah Order Bahan
Baku pada UMKM Batik Menggunakan Fuzzy dan Analytical Hirarchy
Process (AHP)” Seminar Nasional Sistem Informasi 2019, 19 September
2019 Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang.

Wulandari, Ninik. 2014 “Perncangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan


Supplier di PT. Alfindo dengan Metode Analytical Hirarchy Process
(AHP)” Jurnal Sistem Informasi Vol- 1 No.1 2014. Program Studi
Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya.

Widiyanesti, Sri,dkk. “Penentuan Kriteria Terpenting dalam Pemilihan Supplier di


Family Business dengan Menggunakan Pendekatan Analytical Hirarchy
Process (AHP) (Studi kasus pada Perusahaan Garmen PT. X)” Jurnal Riset
Managemen. Institut Manajemen Telkom, Bandung.

Wardhana, Daniel, dkk. “Analisis Pemilihan Supplier dengan Menggunakan


Metode Analytical Hirarchy Process” Program Studi Teknik
Industri,Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Windarto, Agus. 2017 “Implementasi Metode TOPSIS dan SAW dalam


Memberikan Reward Pelanggan” Kumpulan jurnaL Ilmu Komputer (KLIK)
Volume 04, No.01 Februari 2017. Program Studi Sistem Informasi,
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar.

134
~Halaman Sengaja Dikosongkan~

135
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Kepentingan (Kayu)

136
137
138
139
140
141
142
Lampiran 2. Kuesioner Tingkat Kepentingan (Kulit Kambing)

143
144
145
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Ervina Zuraidah, lahir di Gresik
pada tanggal 23 Mei 1999, anak kedua dari
pasangan Bapak Riyanto dan Ibu Lailatul Khusnah,
penulis menempuh Pendidikan di mulai dari MI Al
– Falah pada tahun 2005 dan tamat 2011. Pada
tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke
jenjang selanjutnya di MTS Sunan Drajat
Lamongan dan lulus pada tahun 2014. Dan selanjutnya penulis menempuh
Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di SMAN 1 Sidayu pada tahun 2014
dan lulus pada tahun 2017. Dan pada tahun 2017 penulis melanjutkan
Pendidikan perguruan tinggi S1 di Universitas Internasional Semen
Indonesia (UISI) program studi Teknik Logistik. Selama masa perkuliahan
penulis aktif dalam berorganisasi diantaranya adalah Staff magang di
Himpunan Mahasiswa Teknik Logistik pada departemen KWU
(Kewirausahaan) pada tahun 2017-2018. Pada tahun 2018-2019 penulis
sebagai Staff pada departemen KWU. Penulis juga pernah melaksanakan
magang di PT. Semen Indonesia Persero Tbk. Akhir kata penulis
mengucapkan rasa syukur sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi
yang berjudul “Pemilihan Supplier Bahan Baku Kayu dan Kulit Kambing
CV. NK Rebana dengan Metode AHP-TOPSIS”. Untuk informasi lebih
lanjut, dapat menghubungi penulis melaui email ervina8862@gmail.com

146

Anda mungkin juga menyukai