Anda di halaman 1dari 4

BAUM TEST

Nama : Muhammad Subkhan Dwi Septyanto

Pkt/NRP : Serda / 3522109000555090

Tugas : Tes Proyektif oleh PNS Desri Alina, M. Psi

Pengertian Baum Test

Psikotes "Baum Test" atau yang lebih dikenal dengan "Tree Test" adalah tes kepribadian
yang dikembangkan oleh Karl Koch yang kemudian dipublikasikan pertama kali pada tahun
1959. Dalam tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah pohon. Perintah menggambar
pohon ini bisa bervariasi. Adakalanya diminta menggambar pohon tertentu seperti pohon apel,
pohon mangga, dll, pohon tanpa buah, pohon merambat, pohon besar, ataupun sebuah pohon
dengan kriteria yang diinginkan penguji. Namun, rata-rata peserta tes dibebaskan untuk
menggambar pohon apapun yang berbatang kayu dan memiliki dahan. Gambar pohon yang
dilarang biasanya dicantumkan dalam soal seperti bambu, tebu, pisang, kelapa, dan
semak/rerumputan.

Sejarah Baum Test

Pada awal 1926 GOODENOUGH mengembangkan suatu prosedur yang terstandarisasi


untuk mengevaluasi inteligensi anak-anak. Metode yang digunakan adalah dengan menggambar
seorang manusia (draw a man). Pada waktu yang bersamaan, Emil Jucker juga mengembangkan
suatu metode yang terarah, yaitu Tes Pohon. Tes ini awalnya digunakan oleh Emil Jucher untuk
membantu mendiagnosa. Pohon sebagai gambar, merupakan pernyataan dari ‘the being of the
person’. Kemudian Baum dikembangkan oleh Karl Koch yang di publikasikan pertama kali
tahun 1959.

Alasan Koch mengembangkan tes dengan gambar Pohon, adalah Jucker mengatakan
bahwa Pohon itu memiliki karakteristik yang hampir sama seperti manusia. Pohon selalu tumbuh
& berkembang dan untuk hidup pohon memerlukan makanan dan minuman. Dari hasil penelitian
budaya dikatakan pohon memiliki arti dan makna yang penting bagi manusia, oleh karena itu
pohon dianggap mewakili manusia.

Perintah menggambar pohon ini bisa bervariasi. Adakalanya diminta menggambar pohon
tertentu seperti pohon apel, pohon mangga, dll, pohon tanpa buah, pohon merambat, pohon
besar, ataupun sebuah pohon dengan kriteria yang diinginkan penguji. Namun, rata-rata peserta
tes dibebaskan untuk menggambar pohon apapun yang berbatang kayu dan memiliki dahan.
Gambar pohon yang dilarang biasanya dicantumkan dalam soal seperti pohon randu, cemara,
kelompok palma, dalam pot, beringin, umbiumbian, perdu, bamboo dll.

Fungsi dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang. Hal ini dapat
diketahui dari bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-
aspek lainnya.

Tujuan Baum Test

psikotes gambar pohon di mana tujuannya adalah memberi petunjuk bagi psikolog
tentang kepribadian dan keadaan emosional seseorang.

Selain itu, psikotes ini juga mempunyai tujuan lain, seperti:

 Mengukur seberapa stabil emosi seseorang terkait konflik, kerentanan, dan kepekaan.
 Mendiagnosis cacat kognitif atau awal penyakit demensia
 Mengungkapkan struktur jiwa atau alam bawah sadar dalam disiplin psikoanalisis

Dalam jurnal Behavioural Neurology, ditemukan bahwa melalui psikotes gambar pohon bisa
menjadi bahan evaluasi fungsi mental dan mempelajari gangguan kognitif seperti Alzheimer,
Demensia Frontotemporal, Demensia Vaskuler, dan gangguan kognitif ringan.

Tahapan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan praktikum tes BAUM adalah:

a. Material yang digunakan untuk praktikum tes BAUM adalah:

1) Kertas HVS berat 70 gr, ukuran folio atau A4

2) Pensil HB, tidak menggunakan penghapus

3) Adanya landasan yang cukup baik untuk menulis seperti meja.

b. Prosedur dan administrasi Tes BAUM:

1) Posisi kertas : vertical

2) Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan

3) Testee diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas :


- Nama

- Jenis kelamin

- Tingkat pendidikan

- Usia

- Tanggal tes

Landasan Teori Dalam Dan Aspek Yang Diungkap

1. Psikoanalisa

Menekankan pada masalah-masalah ketidaksadaran diri. Pohon termasuk dalam tes proyektif
karena dapat memancing hal-hal yang tidak disadari oleh orang tersebut. Dalam pohon, terdapat
bagian-bagian yang dapat memproyeksikan inner state individu. Bagian-bagian pohon juga dapat
menjadi symbol dari struktur kepribadian yang dikembangkan aliran psikoanalisis.

2. Fenomenologis

Sesuatu yang dibuat orang merupakan gejala yang ditampilkan. Gejala tersebut memiliki makna
bagi orang tersebut. Gejala yang terlihat dalam gambar pohon merupakan intepretasi pengalaman
individu yang dituangkan dalam bentuk gambar.

3. Perkembangan

Usia individu memberikan pengaruh pada sifat dan bentuk gambar. Beberapa percobaan pada
anak-anak menunjukkan bahwa, di usia-usia tertentu, anak-anak menggambar dengan pola yang
sama.

Tes gambar orang adalah salah satu teknik yang mengukur fungsi kognitif dan kepribadian
individu. Meskipun tes ini popular dikalangan psikolog dan praktisi pendidikan pada awalnya,
tes ini kemudian popular di bidang lainnya. Dalam bidang industry dan organisasi, tes ini masih
digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kepribadian seseorang yang dikaitkan
dengan jabatan/pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai