Psikotes "Baum Test" atau yang lebih dikenal dengan "Tree Test" adalah tes kepribadian
yang dikembangkan oleh Karl Koch yang kemudian dipublikasikan pertama kali pada tahun
1959. Dalam tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah pohon. Perintah menggambar
pohon ini bisa bervariasi. Adakalanya diminta menggambar pohon tertentu seperti pohon apel,
pohon mangga, dll, pohon tanpa buah, pohon merambat, pohon besar, ataupun sebuah pohon
dengan kriteria yang diinginkan penguji. Namun, rata-rata peserta tes dibebaskan untuk
menggambar pohon apapun yang berbatang kayu dan memiliki dahan. Gambar pohon yang
dilarang biasanya dicantumkan dalam soal seperti bambu, tebu, pisang, kelapa, dan
semak/rerumputan.
Alasan Koch mengembangkan tes dengan gambar Pohon, adalah Jucker mengatakan
bahwa Pohon itu memiliki karakteristik yang hampir sama seperti manusia. Pohon selalu tumbuh
& berkembang dan untuk hidup pohon memerlukan makanan dan minuman. Dari hasil penelitian
budaya dikatakan pohon memiliki arti dan makna yang penting bagi manusia, oleh karena itu
pohon dianggap mewakili manusia.
Perintah menggambar pohon ini bisa bervariasi. Adakalanya diminta menggambar pohon
tertentu seperti pohon apel, pohon mangga, dll, pohon tanpa buah, pohon merambat, pohon
besar, ataupun sebuah pohon dengan kriteria yang diinginkan penguji. Namun, rata-rata peserta
tes dibebaskan untuk menggambar pohon apapun yang berbatang kayu dan memiliki dahan.
Gambar pohon yang dilarang biasanya dicantumkan dalam soal seperti pohon randu, cemara,
kelompok palma, dalam pot, beringin, umbiumbian, perdu, bamboo dll.
Fungsi dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang. Hal ini dapat
diketahui dari bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-
aspek lainnya.
psikotes gambar pohon di mana tujuannya adalah memberi petunjuk bagi psikolog
tentang kepribadian dan keadaan emosional seseorang.
Mengukur seberapa stabil emosi seseorang terkait konflik, kerentanan, dan kepekaan.
Mendiagnosis cacat kognitif atau awal penyakit demensia
Mengungkapkan struktur jiwa atau alam bawah sadar dalam disiplin psikoanalisis
Dalam jurnal Behavioural Neurology, ditemukan bahwa melalui psikotes gambar pohon bisa
menjadi bahan evaluasi fungsi mental dan mempelajari gangguan kognitif seperti Alzheimer,
Demensia Frontotemporal, Demensia Vaskuler, dan gangguan kognitif ringan.
Tahapan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan praktikum tes BAUM adalah:
- Jenis kelamin
- Tingkat pendidikan
- Usia
- Tanggal tes
1. Psikoanalisa
Menekankan pada masalah-masalah ketidaksadaran diri. Pohon termasuk dalam tes proyektif
karena dapat memancing hal-hal yang tidak disadari oleh orang tersebut. Dalam pohon, terdapat
bagian-bagian yang dapat memproyeksikan inner state individu. Bagian-bagian pohon juga dapat
menjadi symbol dari struktur kepribadian yang dikembangkan aliran psikoanalisis.
2. Fenomenologis
Sesuatu yang dibuat orang merupakan gejala yang ditampilkan. Gejala tersebut memiliki makna
bagi orang tersebut. Gejala yang terlihat dalam gambar pohon merupakan intepretasi pengalaman
individu yang dituangkan dalam bentuk gambar.
3. Perkembangan
Usia individu memberikan pengaruh pada sifat dan bentuk gambar. Beberapa percobaan pada
anak-anak menunjukkan bahwa, di usia-usia tertentu, anak-anak menggambar dengan pola yang
sama.
Tes gambar orang adalah salah satu teknik yang mengukur fungsi kognitif dan kepribadian
individu. Meskipun tes ini popular dikalangan psikolog dan praktisi pendidikan pada awalnya,
tes ini kemudian popular di bidang lainnya. Dalam bidang industry dan organisasi, tes ini masih
digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kepribadian seseorang yang dikaitkan
dengan jabatan/pekerjaan.