Antrian KFC Kelompok 8
Antrian KFC Kelompok 8
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar yang berjudul
“Antrian KFC Pekanbaru, Jalan Arifin Ahmad” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari tugas besar ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penelitian Operasional II. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu St. Nova
Meirizha, ST., MT selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian Operasional II
yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan
tugas besar ini. Kami menyadari, tugas besar yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan tugas besar ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
Antrian atau dalam bahasa inggris disebut queuing merupakan hal yang sering
kita jumpai. Menurut P. Siagian (1987) antrian merupakan suatu garis untuk
menunggu yang dibuat untuk konsumen yang membutuhkan layanan dari fasilitas
yang disediakan oleh penyedia jasa. Antrian terbentuk karena konsumen yang
datang melebihi tingkat pelayanan dari suatu fasilitas. Jika waktu antar kedatangan
telah diketahui, maka akan memungkingkan untuk membuat suatu jadwal
kemampuan fasilitas. Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan kepada
pelanggan, karena mereka dapat menggunakan waktu tunggunya untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka yang lain (P. Siagian, 1987).
Antrian (waiting line) adalah satu atau lebih customers atau klien yang
menunggu dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan (Krajewski et Al.,
2010). Menurut Siagian, antrian adalah suatu garis tunggu dari pelanggan yang
memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan (Hamdani, 2016). Bisa
disimpulkan bahwa antrian adalah pola garis yang dibentuk oleh satu atau lebih
konsumen yang memerlukan barang atau jasa dari satu atau lebih fasilitas yang
disediakan oleh produsen. (Menurut Heizer et al, 2014), teori antrian (queuing
theory) adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang merupakan sebuah
bagian penting operasi dan juga alat-alat yang sangat berharga bagi manajer operasi
untuk menentukan strategi. Teori antrian memiliki tujuan untuk mendesain sistem
antrian yang dapat dibuat oleh organisasi untuk bekerja secara optimal berdasarkan
beberapa kriteria, salah satunya untuk memaksimumkan keuntungan dengan
meminimumkan biaya (Pasternack, 2002).
1. Karakteristik Kedatangan
Karakteristik kedatangan pelanggan bagi sebuah sistem pelayanan memiliki
karakteristik yaitu ukuran populasi, perilaku kedatangan, pola kedatangan
yang dijelaskan sebagai berikut:
Ukuran Populasi
Ukuran populasi yaitu sumber konsumen atau sumber kedatangan dalam
sistem antrian. Ukuran populasi terdiri dari Populasi yang tidak terbatas
adalah jumlah kedatangan atau pelanggan pada sebuah waktu tertentu
hanyalah sebagian kecil dari semua kedatangan yang potensial dan Populasi
yang terbatas adalah sebuah antrian ketika ada pengguna pelayanan yang
potensial dengan jumlah terbatas.
Perilaku Kedatangan
Perilaku kedatangan adalah perilaku konsumen yang berbeda-beda dalam
memperoleh pelayanan. Perilaku kedatangan terdiri dari Pelanggan yang
sabar adalah mesin atau orang-orang yang menunggu dalam antrian hingga
dilayani dan tidak berpindah dalam garis antrian, Pelanggan yang menolak
tidak mau bergabung dalam antrian karena merasa terlalu lama waktu yang
dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan Pelanggan yang
membelot adalah pelanggan yang berada dalam antrian akan tetapi menjadi
tidak sabar dan meninggalkan antrian tanpa melengkapi transaksi mereka.
Pola Kedatangan
Pola Kedatangan adalah menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan
dalam memasuki sistem. Pola kedatangan terdiri dari Constant arrival
distribution adalah pelanggan yang datang setiap periode tertentu sedangkan
Arrival pattern random adalah pelanggan yang datang secara acak.
2. Disiplin Antrian Disiplin antrian merupakan aturan antrian yang terdapat
pada peraturan pelanggan yang ada di dalam barisan untuk menerima
pelayanan yang terdiri dari:
First Come First Serve (FCFS) yaitu disiplin antrian yang digunakan di
beberapa tempat dimana pelanggan yang datang pertama akan dilayani
terlebih dahulu. Contoh: bioskop, bank, dan lainlainya.
Last Come First Serve (LCFS) yaitu disiplin antrian dimana pelanggan yang
terakhir datang mendapatkan pelayanan lebih dahulu. Contoh: sistem
antrian dalam elevator (lift) untuk lantai yang sama dan pembongkaran
barang dari truk.
Shortest Operation Times (SOT) yaitu sistem pelayanan dimana pelanggan
yang membutuhkan waktu pelayanan tersingkat mendapatkan pelayanan
pertama. Contoh: Unit Gawat Darurat (UGD).
Service in Random Order (SIRO) yaitu sistem pelayanan dimana pelanggan
mungkin akan dilayani secara acak (random), tidak peduli siapa yang lebih
dahulu tiba untuk dilayani. Contoh: Arisan, Pencabutan Hadiah Undian.
3. Fasilitas Pelayanan Komponen ketiga dari setiap sistem antrian adalah
karateristik pelayanan. Dua hal penting dalam karateristik pelayanan adalah
sebagai berikut:
Desain sistem pelayanan pada umumnya digolongkan menurut jumlah
saluran yang ada (sebagai contoh jumlah kasir) dan jumlah tahapan (sebagai
contoh jumlah pemberhentian yang harus dibuat). Desain sistem pelayanan
dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: Single Channel Single Phase, Single
Channel Multi Phase, Multi Channel Single Phase, dan Multi Channel
Multi Phase.
Single Channel – Single Phase
Single Channel-Single Phase berarti hanya ada satu jalur yang memasuki
system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti
hanya ada satu pelayanan.
Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh :
pencucian mobil.
[1] Agyei, Wallace., C.A Darko., & F. Odilon. (2015). Modeling and analysis of
queuing systems in banks: (A case study of Ghana Commercial Bank Ltd. Kumasi
Main Branch). International Journal of Scientific & Technology Research, 4(7),
160-163.
[2] Hamdani. 2016. Good Corporate Governance (Tinjauan Etika dalam Praktik
Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.
[3] Hanum, T.S., Dewi, A.P., & Erwin. (2014). Hubungan antara pengetahuan dan
kebiasaan mengkonsumsi fast food dengan status gizi pada remaja. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 9(1), 751-759.
[4] Heizer dan Render. 2014. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
[6] Heryanti Evi, (2009). Kebiasaan makanan cepat saji (fast food modern),
aktivitas fisik dan faktor lainnya dengan status gizi pada mahasiswa penghuni
asrama. UI. Depok.
[7] Krajewski et al. 2010. Operation Management: Processes and Supply Chains,
Ninth Edition, Pearson Prentice Hall Inc. USA.
[8] Melinda, I.D., Marpaung, S.T, & Liquiddanu, E. (2018). Analisis sistem antrian
restoran cepat saji McDonald’s dengan menggunakan simulasi Arena. Seminar dan
Konferensi Nasional IDEC, Surakarta, 7-8 Mei 2018.
[9] Ratnasari, S., Rahadian, N., & Liquidannu, E. (2018). Pemodelan dan simulasi
sistem antrian pelayanan konsumen gerai MCD Solo Grand Mall dengan Arena.
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC, Surakarta, 7-8 Mei 2018.
[13] Wahyudi, G.V., Sinulingga, S., & Firdaus, F. (2012). Perancangan sistem
simulasi antrian kendaraan bermotor pada stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU Besar) menggunakan metode distribusi eksponensial, Studi kasus SPBU
Sunset Road. Jurnal Elektronik Ilmu Komputer, 1(2), 104-183.