Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN PELAKSANAAN

AKTUALISASI

“Media Edukasi Pasien Suspect Coronavirus di


Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S
Ponorogo”

Disusun Oleh:
dr. Thiar Theria Amanda
19921224 2020 122 008
Ahli Pertama Dokter Umum
RSUD DR HARDJONO S PONOROGO

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

“Media Edukasi Pasien Suspect Coronavirus di


Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S
Ponorogo”

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan


Penguji pada Seminar Aktualisasi, hari Rabu, tanggal 30 Juni 2021 di
Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur

Ponorogo, 30 Juni 2021

Coach/ Widyaiswara, Mentor,

Dra. Ec. Endyah Prasetyastuti, M.Si drg. Enggar Triadji Sambodo


Widyaiswara Ahli Utama Plt Wakil Direktur Medis
19570822 198503 2 004 NIP. 19640517 199002 1 006

2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jl. Balongsari Tama Tandes – Telp. 7412278 - 7412279


SURABAYA (60186)

BERITA ACARA
SEMINAR PRESENTASI LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXVII
TAHUN 2021

Pada hari Rabu tanggal 30 Juni 2021, telah dilaksanakan Presentasi


Laporan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XXXVII Tahun 2021 Pemerintah Provinsi Jawa Timur:
Nama : dr. Thiar Theria Amanda
NDH : 38
Judul : Media Edukasi Pasien Suspect Coronavirus di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S Ponorogo
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda-
tangani oleh:

Coach, Peserta,

Dra. Ec. Endyah Prasetyastuti, M.Si dr. Thiar Theria Amanda


Widyaiswara Ahli Utama Dokter Umum Ahli Pertama
19570822 198503 2 004 NIP. 19921224 202012 2 008

Penguji, Mentor,

EKO BAGUS PRIAMBODO, SE, MM drg. Enggar Triadji Sambodo


Kepala Bidang Mutasi Plt Wakil Direktur Medis
NIP. 19740809 200212 1 004 NIP. 19640517 199002 1 006

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas berkat dan karuniaNya, laporan aktualisasi “Media Edukasi Pasien
Suspect Coronavirus di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S
Ponorogo” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada yang terhormat :
1. Ibu Dra. Ec. Endyah Prasetyastuti, M.Si selaku coach, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan.
2. drg. Enggar Triadji Sambodo, selaku mentor sekaligus Plt Wakil Direktur
Medis yang telah memberikan dukungan dan masukan.
3. Bapak Eko Bagus Priambodo, S. E, M.M selaku penguji yang telah
memberikan saran yang efisien.
4. Bapak Ir. Winarko Arief Tjahjono, MM selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ponorogo beserta
Staf.
5. Bapak Suprapto, S. Kep. Ners selaku Kasubag Humas dan Publikasi
yang telah memberikan arahan dan dukungan.
6. Bapak Basri, S. Kep. Ners selaku Kepala Ruang IGD yang telah
memberikan arahan dan saran selama proses kegiatan penyusunan
rancangan aktualisasi.
7. Panitia Penyelenggara yang telah memfasilitasi proses Pelatihan Dasar
CPNS, serta rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan
37 khususnya kelompok 3 atas kerjasama dan bantuannya.
8. Rekan- rekan tenaga kesehatan medis dan para medis IGD RSUD Dr.
Harjono S Ponorogo
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga
masukan dan saran dari semua pihak.Semoga hasil aktualisasi ini nantinya
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Ponorogo, 15 Juni 2021

4
Penulis.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...............................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………II

BERITA ACARA................................................................................III

KATA PENGANTAR..........................................................................IV

DAFTAR ISI……………………………………………………………….V

DAFTAR TABEL................................................................................VIII

DAFTAR GAMBAR............................................................................IX

DAFTAR SINGKATAN......................................................................X

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. LATAR BELAKANG
A.1 Gambaran Umum Organisasi.......................................1
A.2 Kedudukan RSUD Dr. Harjono S . Ponorogo di peta
Kabupaten Ponorogo..........................................................3
A.3 Visi, Misi , Motto Rumah Sakit......................................4
A.4 Jenis-jenis Pelayanan...................................................6
A.5 Staf medis Fungsional..................................................7
A.6 Instalasi – Instalasi........................................................8
A.7 Struktur Organisasi RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo.10
A.8 Profil Instalsi Gawat Darurat RSDU Dr. Harjono S.
Ponorogo........................................................................... 11
A.9 Struktur Organisasi Instalsi Gawat Darurat RSUD Harjono
S.Ponorogo.......................................................................12
A.10 Pofil Peserta............................................................. 13

B. TUJUAN AKTUALISASI ...................................................16

5
C. MANFAAT AKTUALISASI.................................................16

D. RUANG LINGKUP.............................................................16

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ISU........................................................................18
B. IDENTIFIKASI MASALAH........................................................19
B.1 Analisis ISU Berdasarkan Kriteria AKPL............................21
B.2 Analisis ISU Berdasarkan Kriteria USG.............................23

C . Gagasan Pemecahan ISU dan dampak...................................25

C.1 Gagasan Pemecahan Isu ................................................25

C.2 Dampak.............................................................................27

C.3 Rekomendasi Penyelesaian ............................................27

D. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi..................................31

E. Jadwal Implementasi Nilai Dasar ..............................................38

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi……………………40
A.1.1 Laporan Aktualisasi Kegiatan 1………………………...40
A.1.2 Laporan Aktualisasi Kegiatan 2…………………………42
A.1.3 Laporan Aktualisasi Kegiatan 3…………………………45
A.1.4 Laporan Aktualisasi Kegiatan 4…………………………46
A.1.5 Laporan Aktualisasi Kegiatan 5…………………………48
A.1.6 Laporan Aktualisasi Kegiatan 6…………………………50
A.1.7 Laporan Aktualisasi Kegiatan 7…………………………52
A.1.8 Laporan Aktualisasi Kegiatan 8…………………………..54
B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi………………………………57
C. Analisis Dampak……………………………………………………61
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….69

6
B. Saran……………………………………………………………70
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………71
LAMPIRAN ........................................................................................72

7
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Fasilitas Gedung RSUD Dr.Harjono S Ponorogo………..….. 4


Tabel 2.1 Identifikasi Isu …………………………………………………… 19
Tabel 2.2 Identifikasi ISU menggunakan tehnik AKPL…………………….21
Tabel 2.3 Analisa ISU berdasarkan tehnik USG…………………………. 25

Tabel 2.4 Teori Tapisan McNamara…………………………………….… 28

Tabel 2.5 Rencana Tahapan Kegiatan……………………………………. 32

Tabel 2.6 Rencana Jadwal Kegiatan……………………………………… 38


Tabel 3.1 Hasil Capaian Aktualisasi………………………………………. 57
Tabel 3.2 Analisis Dampak……………….................................................61

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. RSUD Dr.Harjono S. Ponorogo………………………………… 1

Gambar 1.2 Peta Kabupaten Ponorogo………………………………………... 3

Gambar 1.3 Denah RSUD Dr. Harjono S Ponorogo………………………….. 6

Gambar 1.4 Struktur Organisasi RSUD Dr. Harjono S Ponorogo.................10


Gambar 1.5 Struktur Organisasi IGD RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo.........12
Gambar 1.6 Data Sebaran Pasien Covid 19 tanggal 13 Mei
2021……………………………………………………………………………..….14

9
DAFTAR SINGKATAN

APD : Alat Pelindung Diri

APS : Atas Permintaan Sendiri

ASN : Aparatur Sipil Negara

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah


CPNS : Calon Pegawai Negri Sipil

CSSD : Central Sterile Supply Department


HCU : High Care Unit
HD : Hemodialisa
IBS : Instalasi Bedah Sentral

ICCU : Intensive Cardiac Care Unit


ICU : Intensive Care Unit
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IMC : Intermediate
Inst. : Instalasi
IPS : Instalasi Pemelihara Sarana
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan teknologi

IRNA : Instalasi Rawat Inap 


Kab. : Kabupaten
KaBag : Kepala Bagian
KaBid : Kepala Bidang
Kasubag : Kepala Sub Bagian
KIE : Komunikasi , Informasi dan Edukasi

Komdik : Komite Medik


NICU : Neonatal Intensive Care Unit
PDE : Pengelola Data Elektronik
PICU : Pediatric Intensive Care Unit.

10
PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
PPK : Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
PPK BLUD :Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah


SDM : Sumber daya manusia

SMF : Staf Medis Fungsional


THT : Telinga Hidung dan Tenggorokan

VCT : Volluntary Counselling and Testing

Wadir : Wakil Direktur

11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

A. 1 Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1. RSUD Dr.Harjono S. Ponorogo

RSUD Dr. Harjono S Ponorogo berdiri pada saat pemerintahan


Belanda pada tahun 1917, pada saat itu masih berupa pos kesehatan
dengan keadaan yang sangat sederhana yang dipimpin oleh seorang
dokter dan 2 orang pembantu yang masing- masing bertugas
membantu pelayanan kesehatan dan membantu dokter apabila sewaktu
- waktu tugas lapangan. Kemudian sejalan dengan usaha peningkatan
segi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat berdasarkan
Kepmenkes RI Nomor : 51/ Menkes/SK / II/ 1979, RSUD Dr. Harjono
S Ponorogo ditetapkan menjadi Rumah Sakit pemerintah kelas D dan
pada tahun 1988 berubah status menjadi Rumah Sakit tipe C sesuai
Kemenkes RI Nomor 105/Menkes/SK/II/1988 tentang penetapan
Peningkatan Kelas Beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas D
menjadi Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas C.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dati II Ponorogo ditetapkan
menjadi Unit Swadana Daerah berdasarkan Surat mendagri Nomor:
1
445/3952/PUOD tanggal 6 Desember 1994 dan perkembangan
selanjutnya Mendagri mengeluarkan Keputusan Nomor 445.35.540
tentang Pengesahan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Ponorogo Nomor 11 tahun 1992 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum
Daerah 55 Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo Nomor 1739 tahun
1996 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Ponorogo Nomor 11 tahun 1992 tentang Penetapan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Ponorogo menjadi Unit
Swadana Daerah. Sesuai dengan keputusan DPRD Kabupaten
Ponorogo Nomor 06/PIMP. DPRD/2002 tentang nama Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Ponorogo dan dikuatkan oleh Keputusan
Bupati Nomor 176 tahun 2002 tentang penetapan Prof. Dr. Harjono
Soedigdomarto, Sp.OG sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Ponorogo, mengingat pada saat itu rumah sakit belum
mempunyai nama khusus.
Pada tahun 2003 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Harjono S
Ponorogo terakreditasi dalam 5 pelayanan, dan pada tanggal 28 Juli
2004 terjadi perubahan peningkatan kelas dari kelas C menjadi Kelas B
non pendidikan melalui Penetapan RSUD Dr. Harjono S Ponorogo
menjadi RSUD kelas B Non pendidikan yang diikuti dengan
penyempurna organisasi dan tata kerja oleh Bupati Ponorogo No 11
tahun 2008 pada tanggal 19 Nopember 2008 yang dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2009.
Berdasarkan UU no 44 tahun 2009 pasal ayat 3 menjelaskan
bahwa rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah harus berbentuk unit pelaksana teknis daerah dengan
pengelolaan. Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pemberlakuan PPK BLUD
(Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah) RSUD Dr. Harjono S Ponorogo mulai tanggal 1 Januari 2012
berdasarkan Peraturan Bupati per 25 April 2011 nomor 545 tahun 2011
tentang penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

2
Umum Daerah (PPK-BLUD) atau secara penuh pada Rumah Sakit
Daerah (RSUD) Dr. Harjono S Ponorogo dengan status sebagai PPK-
BLUD.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Harjono S Ponorogo pada tanggal
15 Desember 2015 telah meraih Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dari
KARS dengan predikat paripurna serta telah meraih Akreditasi Rumah
Sakit versi SNARS 2018 pada tanggal 27 Februari 2019.

A. 2 Kedudukan RSUD Dr.Harjono S. Ponorogo di peta Kabupaten


Ponorogo

Gambar 1.2 Peta Kabupaten Ponorogo

Konsep yang digunakan dalam penataan gedung dan lahan di


RSUD Dr. Harjono S Ponorogo menggunakan konsep garden hospital
yaitu rumah sakit yang memadukan kesehatan dan lingkungan di

3
antaranya adalah rumah sakit yang memiliki lahan terbuka hijau,
penataan taman, menggunakan sistem pencahayaan alami,
menggunakan pendingin ruang alami melalui sirkulasi udara yang
memadai. Ruang terbuka hijau di rumah sakit ini selain difungsikan
sebagai ruang publik juga difungsikan sebagai area kesehatan alami
seperti jogging track yang secara tidak langsung menjadi akan
menjadi sarana yang menyehatkan. RSUD Dr. Harjono S Kabupaten
Ponorogo memiliki luas tanah 6,3 HA, dan luas bangunan
16.702,7625 meter persegi. Tabel di bawah ini akan menjelaskan
tentang gedung-gedung yang ada di RSUD Dr. Harjono S Ponorogo.

A.3 Visi, Misi Dan Motto Rumah Sakit

a. Visi

Terwujudnya RSUD Dr. Harjono sebagai pilihan utama pelayanan


kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.

b. Misi
Misi RSUD dr Harjono adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan sumber daya
rumah sakit, baik medis, paramedis maupun tenaga yang lain.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana rumah sakit
baik medis maupun non medis.
4. Memberikan kontribusi nyata untuk Pendidikan ,Pelatihan dan
Penelitian yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka
meningkatkan SDM  dan IPTEK.
5. Meningkatkan koordinasi  karyawan, pemerintah dan lembaga
masyarakat untuk mencapai kepentingan bersama.
c. Motto
CERIA (Cepat, Efisien, Ramah, Indah, Aman)

Tabel 1.1 Fasilitas Gedung RSUD Dr.Harjono S Ponorogo

4
No Nama Jumlah
Gedung gedung
1. Gedung Poliklinik 1

2. Gedung Manajemen 1

3. Gedung IGD 1

4. Gedung Radiologi 1

5. Gedung Laboratorium 1

6. Gedung ICU Bedah 1

7. Gedung Instalasi Bedah Sentral 1

8. Gedung Diklat 1

9. Gedung IRNA lantai I 1

10. Gedung IRNA lantai II 1

11. Gedung IRNA lantai III 1

12. Gedung Instalasi Rawat Intensif 1

13. Gedung Delima 1

14. Gedung Aster 1

15. Gedung Flamboyan 1

16. Gedung Mawar 1

17. Gedung Melati 1

18. Gedung Eria 1

19. Gedung Hemodialisa 1

20. Gedung Gudang Farmasi 1

21. Gedung Gudang Non Medis 1

22. Gedung Pemulasaraan Jenazah 1

23. Gedung Instalasi Gizi 1

24. Gedung Laundry 1

5
25. Gedung CSSD 1

26. Gedung IPS 1

27. Gedung Genset 1


28. Pos Jaga Utara 1
29. Pos Jaga Selatan 1
30. Pos Jaga Belakang 1
31. Gedung PONEK 1
32. Gedung Perawatan Isolasi 1

RSUD Dr. Harjono S Ponorogo memiliki 387 tempat tidur yang


meliputi ruang rawat inap kelas I, II, dan III, sampai ruang rawat inap
utama dan VIP. Sedangkan untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr.
Harjono S Ponorogo memiliki 8 ruang operasi untuk operasi elektif dan 3
kamar operasi di Gedung PONEK. Untuk Instalasi Rawat Intensif terdiri
dari Ruang Perawatan Intensive Care Unit (ICU) memiliki 10 tempat tidur,
Ruang Perawatan Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) memiliki 10 tempat
tidur, Neonatal Intensif Care Unit (NICU) memiliki 6 tempat tidur, Pediatric
Intensive Care Unit memiliki 8 tempat tidur, ruang perawatan Intermediate
(IMC) memiliki 14 tempat tidur dan HCU Bedah memiliki 16 tempat tidur.

6
Gambar 1.3 Denah RSUD Dr. Harjono S Ponorogo

A. 4 Jenis-Jenis Pelayanan
RSUD Dr.Harjono S Ponorogo adalah salah satu rumah sakit
rujukan bagi sektor pelayanan kesehatan baik dari pemerintah maupun
swasta di lingkungan Kabupaten Ponorogo yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang terdiri dari :
1. Pelayanan gawat darurat
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan bedah sentra
5. Pelayanan persalinan dan perinatologi
6. Pelayanan intensif
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan laboratorium patologi klinik
9. Pelayanan rehabilitasi medik
10. Pelayanan farmasi
11. Pelayanan gizi
12. Pelayanan transfusi darah

7
13. Pelayanan rekam medis
14. Pengelolaan limbah
15. Pelayanan administrasi manajemen
16. Pelayanan ambulans/kereta jenazah
17. Pelayanan pemulasaraan jenazah
18. Pelayanan laundry
19. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
20. Pelayanan Diklat
21. Pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
22. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
23. Pelayanan Hemodialisa
24. Pelayanan Endoscopy

A.5 Staf Medis Fungsional (SMF)


RSUD Dr. Harjono S Ponorogo juga memiliki 20 SMF (Staf Medis
Fungsional), 16 Instalasi, dan 20 poliklinik rawat jalan. Staf Medis
Fungsional yang ada meliputi :

1. Penyakit Dalam (Interna)


2. Kardiologi,
3. Paru
4. Bedah Umum
5. Bedah Syaraf
6. Orthopaedi dan Traumatologi
7. Obstetri dan Gynekologi
8. Anak
9. Anasthesi dan Reanimasi
10. Neurologi
11. Dokter Umum
12. Mata
13. THT
14. Kulit dan Kelamin
15. Patologi Klinik
8
16. Patologi Anatomi
17. Radiologi
18. Rehabilitasi Medis
19. Psikiatri
20. Gigi dan Mulut.

A.6 Instalasi –Instalasi


Instalasi-instalasi yang ada di RSUD Dr. Harjono S Ponorogo meliputi:
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Inap Intensif
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Sterilisasi Sentral
7. Instalasi Pemeliharaan Sarana
8. Instalasi Laboratorium
9. Instalasi Farmasi
10. Instalasi Hemodialisa
11. Instalasi Rehabilitasi Medis
12. Instalasi Radiologi
13. Instalasi Gizi
14. Instalasi Penyehatan Lingkungan
15. Instalasi Jenazah.

Poliklinik rawat jalan yang ada di RSUD Dr. Harjono S Ponorogo meliputi:
1. Penyakit Dalam (Interna)
2. Kardiologi
3. Paru
4. Bedah Umum
5. Bedah Syaraf
6. Orthopaedi dan Traumatologi
7. THT

9
8. Obstetri dan Gynekologi
9. Anak
10. Tumbuh Kembang
11. Umum
12. Neurologi
13. Mata
14. Kulit dan Kelamin
15. Psikiatri
16. Psikologi
17. VCT
18. Gigi dan Mulut
19. Estetika
20. Geriatri

10
A.7 Struktur Organisasi RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo

gambar 1.4 Struktur Organisasi RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo


11
A.8 Profil Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan
sementara serta pelayanan pembedahan darurat, bagi pasien yang datang
dengan gawat darurat medis. Hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU
No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit salah satunya adalah pasien berhak
memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional dan memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu utama masuknya
pasien yang menyediakan penanganan awal bagi pasien menderita sakit
dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Petugas yang
memberi pelayanan di IGD RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo antara lain dokter
dan perawat. Jumlah tenaga yang ada adalah 9 orang dokter umum dan 21
orang perawat. Pasien yang datang berobat ke IGD menjalani pemilahan
terlebih dahulu, dilakukan anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan
keparahan penyakitnya. Penderita dengan penyakit serius dan mengancam
jiwa akan di lakukan penanganan terlebih dahulu, selain itu pemisahan
pasien berdasarkan dengan penyakit menular dan tidak menular. Apabila
kondisi klinis pasien bagus bisa dirawat jalan, tapi apabila kondisi klinisnya
perlu observasi lebih lanjut maka dilakukan tatalaksana rawat inap terhadap
pasien. Namun bila kondisi klinis tidak memungkinkan dan fasilitas yang ada
tidak memadai untuk pasien dengan kondisi tertentu maka pasien distabilkan
dan dipindahkan ke RS lain karena berbagai alasan. Selama pandemi Covid
19 diberlakukan Screening (penapisan) bagi pasien berkebutuhan rawat inap
berupa Rapid Test Antigen dan Foto Rontgen Dada. Hal ini merupakan
kebijakan dari Rumah Sakit, yang nantinya digunakan menentukan ruangan
perawatan pasien untuk meminimalisir penularan Corona virus antara satu
pasien dengan pasien lainnya. Setelah dilakukan Anamnesis dan
Pemeriksaan fisik, pasien dengan Hasil Rapid Antigen Positif atau Foto
rongent dada yang mengarah (suspect) terinfeksi Virus corona akan dirawat
di ruang isolasi.

12
A.9 Struktur Organisasi
Dokter Umum/ Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo
dr. Joko Setiyanto
dr. Ratnaningsih Dwi S.
dr. Thiar Theria Amanda Kepala Instalasi Gawat Darurat
dr. Anindita Candra D. dr. Tresna Angga Basunanda, Sp.OT
dr. Fakhmi Kartika Y.
dr. Onza Pramudya H.
dr. Dysca Ryesnanda A.
dr. Nining Octavia S.
dr. Agustina Wulandari Administrasi & Logistik
Kepala Ruangan Gawat Darurat Kantor
Basri, S.Kep.Ns Oktavia M., S.Sos
Agung Wahyu

Koordinator OK Emergensi Koordinator Logistik Medis


Koordinator Ruang Triase Koordinator Ruang Medikal Bedah
Aris Budi P., Amd.Kep Pujiani, Amd.Kep
Ismadi, Amd.Kep Dedy Supiyantoro, S.Kep.Ns

Ria Ristiawan, Amd.Kep Didik Khoironi, S.Kep.Ns


Heru Cahyono, S.Kep.Ns Mahrub W., Amd.Kep
Jamjuri, Amd.Kep Aditya M.H., Amd.Kep
Awin Oktariningtyas, S.Kep.Ns Satriyana S.B., Amd.Kep
Budi Santoso, Amd.Kep Gesang S.P, S.Kep.Ns
Wiwin Dwi W., Amd.Kep Susanto, Amd.Kep
Bayu Suprayitno, Amd.Kep Winardi, Amd.Kep
Andi P., Amd.Kep Edi Prayitno, Amd.Kep

gambar 1.5 Struktur Organisasi IGD RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo

13
A.10 Profil Peserta
Sebagai salah satu Dokter Umum, penulis ikut berperan serta dalam
aktivitas pelayanan rumah sakit yang bertugas di IGD (Instalasi Gawat
Darurat). Dalam 1 bulan, rata-rata 20-22 kali jaga yang terbagi atas 3 shift.
Shift pagi, siang, dan malam. Rata- rata terdapat kurang lebih 50 pasien /
harinya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional dokter pratama bahwa tugas pokok dokter dan angka
kreditnya yakni memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ,serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.
Sebagai dokter umum melaksanakan upaya kesehatan dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan. Salah satu bentuk pelayanan publik yang
diberikan oleh RSUD Dr Hardjono S Ponorogo adalah pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat (IGD). IGD merupakan salah satu pintu masuk pasien untuk
pengobatan rawat jalan maupun rawat inap. Selama bertugas kurang lebih 4
bulan, penulis mengamati terdapat beberapa permasalahan yang ada di
RSUD Dr Harjono Ponorogo, terutama di Instalasi Gawat Darurat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus
(Infeksi 2019-nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Penetapan didasari oleh
pertimbangan bahwa Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah
dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC).
Berdasarkan data Dinas Kominfo Jawa Timur pada tanggal 13 mei
2021 kasus positif terkonfirmasi di Ponorogo sebanyak 3.769 dengan

14
penambahan kasus baru sebanyak 15 orang. Data ini menunjukkan
Ponorogo termasuk Kabupaten dengan jumlah kasus yang cukup banyak.
Dari 50 pasien yang berobat di IGD, rata-rata terdapat 10 pasien suspect
corona virus setiap harinya. Dari data yang diambil di Instalasi Gawat Darurat
di RSUD bulan Februari hingga April 2021 terdapat 30 pasien penolakan
rawat inap di ruang isolasi.

Gambar 1.6 Data Sebaran Pasien Covid 19 tanggal 13 Mei 2021

Penolakan tersebut terjadi karena pemahaman yang kurang terkait


penyebaran virus corona, pasien beserta keluarganya beranggapan bahwa
pasien selama ini tidak pernah bepergian keluar kota, pasien hanya bekerja
disekitar rumah, selain itu muncul berbagai pertanyaan dan kekhawatiran
keluarga apabila pasien harus dirawat sendiri di ruang isolasi, pasien dan
keluarga pasien berkecil hati bila dinyatakan curiga mengarah terjangkit virus
15
corona 19. Seringkali, keluarga akan membawa lagi ke Rumah Sakit karena
kondisi pasien memburuk. Tidak jarang pula, penularan virus corona 19
terjadi dalam lingkup keluarga yang sudah terlanjur kontak erat. Seharusnya,
pasien beserta keluarganya menaati protokol, dan menyetujui / tidak pulang
APS bila kondisi pasien memang perlu atau bahkan harus di rawat di ruang
isolasi. Dengan tidak melakukan pulang APS atau menolak dirawat inap di
ruang isolasi, kondisi pasien bisa tertangani , pasien mendapatkan
pemantauan kesehatannya secara berkala, dan dapat meminimalkan kontak
erat pasien dengan keluarganya.

Berdasarkan permasalahan banyaknya pasien yang dicurigai terinfeksi


virus corona yang menolak dirawat di ruang isolasi tersebut sebagai
permasalahan utama yang akan dibahas dan dipecahkan guna mewujudkan
pelayanan prima yang berorientasi pada mutu organisasi. Untuk
melancarkan proses edukasi kepada keluarga pasien sehingga pasien tidak
menolak rawat inap, diperlukan alternatif solusi berupa pembuatan booklet
sebagai media edukasi, pengadaan pojok informasi, Penyediaan karyawan
khusus untuk memberikan edukasi untuk memberikan sehingga pelayanan
di IGD tetap berjalan lancar. Maka, dipilihlah rancangan aktualisasi yang
berjudul “Media Edukasi Pasien Suspect Coronavirus di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Dr. Harjono S Ponorogo” dengan membuat booklet
menyerupai kalender meja dan e-booklet yang berisi informasi tentang virus
corona dan tentang ruang isolasi di RSUD dr Hardjono Ponorogo

Dengan terlaksananya kegiatan edukasi yang efektif tersebut, dapat


meningkatkan pemahaman keluarga pasien, meminimalkan kekhawatiran
keluarga selama pasien dirawat di ruang isolasi, sehingga bisa mendapatkan
terapi dan pemantauan. Selain itu untuk memutus rantai penyebaran virus
corona.

16
B. TUJUAN AKTUALISASI
1. Terwujudnya pembuatan media edukasi pasien Suspect
Coronavirus berupa booklet dan e-booklet di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr. Harjono S Ponorogo”
2. Terlaksananya KIE kepada keluarga pasien
3. Terlaksananya pembuatan video pendek visualisasi ruangan isolasi
dan edukasi tentang virus corona

C. MANFAAT AKTUALISASI
Adapun manfaat penyusunan laporan Aktualisasi adalah :
1. Manfaat Internal
a. Sebagai bukti pengaplikasian nilai dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
di dalam Aktualisasi dan Habituasi.
b. Memudahkan petugas mengedukasi keluarga pasien Suspect Corona
virus.
c. Meningkatkan kinerja pegawai yang professional.
2. Manfaat External
a. Pasien mendapatkan terapi yang sesuai, pasien mendapatkan
pemantauan kondisi secara berkala
b. Memutus penyebaran virus corona antar keluarga atau kerabat (tidak
kontak erat dengan pasien)

D. RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH


Rancangan aktualisasi ini mencakup rencana pengaktualisasian kelima
nilai dasar yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam lingkup kerja di RSUD Dr. Hardjono
S Ponorogo
Ruang lingkup aktualisasi dilakukan dalam kegiatan antara lain
a. Konsultasi dengan mentor, coach, dan Kepala Sub Bagian Humas
dan Publikasi
17
b. Mengumpulkan materi sebagai bahan desain Booklet, e-booklet
dan video
c. Mendesain booklet dan e-booklet dengan bahasa ringan, dan lebih
orientasi ke gambar , serta pembuatan video pendek edukasi
d. Membahas dengan medis, paramedis, Kepala Sub Bag Humas dan
Publikasi, serta mentor terkait hasil desain.
e. Cetak booklet ,membuat barcode pdf e-book dan konsultasi akhir
hasil cetak dan video
f. Sosialisasi penggunaan booklet dan penyebaran e-Booklet kepada
medis dan paramedis.
g. Mengimplementasikan media edukasi
h. Evaluasi kegiatan aktualisasi

18
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi ISU
Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan isu-
isu permasalahan yang terjadi di tempat penulis bekerja yaitu di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr Hardjono S Ponorogo. Berdasarkan isu-isu yang
sudah penulis pilih dan menganalisis menggunakan metode AKPL dan USG,
isu yang terpilih akan dijabarkan menjadi serangkaian kegiatan inovasi yang
penulis ciptakan untuk mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan. Secara
umum:
1.Banyak pasien yang dicurigai terinfeksi coronavirus menolak dirawat
di ruang isolasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman pasien
dan keluarga pasien tentang penyebaran virus corona. Pasien beserta
keluarganya beranggapan bahwa pasien selama ini tidak pernah
bepergian keluar kota, pasien hanya bekerja disekitar rumah, selain itu
muncul berbagai pertanyaan dan kekhawatiran keluarga apabila pasien
harus dirawat sendiri di ruang isolasi, pasien dan keluarga pasien
berkecil hati bila dinyatakan curiga mengarah terjangkit virus corona 19.
Seringkali, keluarga akan membawa lagi ke Rumah Sakit karena
kondisi pasien memburuk. Tidak jarang pula, penularan virus corona 19
terjadi dalam lingkup keluarga yang sudah terlanjur kontak erat.
2.Menurunnya kunjungan pasien di Poli rawat jalan dan lebih memilih
periksa di IGD. Pasien merasa takut antri di Poli Rawat Jalan, meskipun
kondisi pasien stabil. Karena kekhawatiran pasien dan ketidaksabaran
pasien dalam mengantri berobat , pasien memilih berobat ke IGD
3.Kurangnya kepatuhan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang
benar bagi tenaga medis ketika menangani pasien. Beberapa medis
dan paramedis mulai lengah dalam kepatuhan pemakaian APD, hal ini
membahayakan diri sendiri serta partner kerja lainnya. Terutama
semenjak tenaga kesehatan menerima vaksin Covid-19

19
4.Banyak pasien menunda kontrol rutin di Poli Rawat Jalan dikarenakan
takut terjangkit covid-19. Pasien menunda berobat rutin dikarenakan
takut mengantri, sehingga tidak jarang pasien dengan riwayat penyakit
degeneratif seperti Diabetus Mellitus dan Hipertensi tidak terkontrol
sehingga mengalami kekambuhan, bahkan mengalami komplikasi
serius.
5.Minimnya pengetahuan tentang penggunaan asuransi kesehatan.
Sering kali terjadi perdebatan antara keluarga pasien dengan petugas
terkait penggunaan Asuransi Kesehatan. Misalnya Pasien stabil
harusnya berobat ke Poli Rawat Jalan, sebelumnya harus mencari
rujukan terlebih dahulu. Dengan mekanisme tersebut, tidak jarang
pasien menuju ke UGD sebagai jalan pintas agar tidak memerlukan
antrian yang panjang di Fasilitas kesehatan tingkat I dan antrian lagi
selama berobat di Poli.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi isu ini didapatkan dari instansi penulis khususnya di Instalasi
Gawat Darurat RSUD dr Harjono Ponorogo . Berdasarkan pengamatan oleh
penulis, isu-isu yang sudah penulis pilih dan menganalisis menggunakan
metode AKPL dan USG, isu yang terpilih akan dijabarkan menjadi serangkaian
kegiatan.

Tabel 2.1 Identifikasi Isu 

No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan

1. Banyak pasien yang Pelayanan Keluarga Keluarga


dicurigai terinfeksi Publik pasien tidak pasien
coronavirus menolak memahami memahami
dirawat di ruang penjelasan dari penjelasan
isolasi tenaga medis dari tenaga

20
sehingga sering medis.
terjadi Sehingga
perdebatan pasien tidak
menolak
dirawat di
ruang isolasi

2. Menurunnya Pelayanan Pasien stabil Pasien


kunjungan pasien di Publik (tidak gawat berobat
Poli rawat jalan dan darurat) sesuai
lebih memilih memilih berobat kriteria
periksa di IGD. ke IGD untuk gawat
menghindari darurat atau
antrian panjang stabil

3. Kurangnya Manajemen Tenaga medis Tenaga


kepatuhan ASN tidak patuh medis patuh
pemakaian APD dalam dalam
bagi tenaga medis penggunaan penggunaan
ketika menangani APD APD
pasien

4. Banyak pasien Pelayanan Pasien takut Pasien


menunda kontrol Publik kontrol rutin di merasa
rutin di Poli Rawat Poli sehingga aman kontrol
Jalan dikarenakan banyak pasien di Poli
takut terjangkit yang kambuh
covid-19.

5. Minimnya Whole of Pasien beserta Pasien


pengetahuan Government  keluarganya memahami
tentang penggunaan tidak penggunaan
asuransi kesehatan memahami asuransi

21
penggunaan yang
asuransi yang digunakan
tepat untuk
kasus kasus
tertentu

B. 1 Analisis ISU berdasarkan kriteria AKPL

Dari ISU diatas akan dianalisis menggunakan kriteria Teknik APKL.


Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan
memperhatikan empat faktor, yaitu:
 a.     Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
b.     Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan
standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya;
c.     Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang;
d.     Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab
hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

Tabel 2.2 Identifikasi ISU menggunakan tehnik AKPL

No ISU FAKTOR KETERANGAN


.
A K P L

1. Banyak pasien yang dicurigai 5 5 5 5 Total nilai 20


terinfeksi coronavirus Ranking 1
menolak dirawat di ruang
isolasi
22
2. Menurunnya kunjungan 3 3 4 5 Total nilai 15
pasien di Poli rawat jalan dan Ranking 2
lebih memilih periksa di IGD.

3. Kurangnya kepatuhan 4 3 3 4 Total nilai 14


pemakaian APD bagi tenaga Ranking 3
medis ketika menangani
pasien

4. Banyak pasien menunda 3 3 4 3 Total nilai 13


kontrol rutin dikarenakan Ranking 4
takut terjangkit covid-19

5. Minimnya pengetahuan 3 3 4 1 Total nilai 11


tentang penggunaan Ranking 5
asuransi kesehatan

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual :
1 : Pernah benar-benar terjadi

2 : Benar-benar sering terjadi

3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan

5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 : Menyangkut menyangkut hajat hidup orang banyak

23
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1 : Masalah sederhana

2 : Masalah kurang kompleks

3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan solusi

4 : Masalah kompleks

5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera


solusi

Kelayakan
1 : Masuk akal

2 : Realistis

3 : Cukup masuk akal dan realistis

4 : Masuk akal dan realistis

5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisitif


pemecahan masalah

B. 2 Analisis ISU berdasarkan kriteria USG

Dalam menentukan prioritas masalah, Analisis USG sebagai alat


untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang
biasa disebut identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan
sebagai berikut:

24
1.  Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu;

2.  Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan


akibat, bisa menimbulkan masalah baru; dan

3.  Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau


tidak diselesaikan.

Urgency :

1. Tidak Penting

2. Kurang penting

3. Cukup penting

4. Penting

5. Sangat Penting

Seriousness

1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius

4. Akibat yang ditimbulkan serius

5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth

1. Tidak berkembang

2. Kurang berkembang

3. Cukup berkembang

25
4. Berkembang

5. Sangat berkembang

Tabel 2.3 Analisa ISU berdasarkan tehnik USG

No. ISU FAKTOR KETERANG


AN
U S G

1. Banyak pasien yang dicurigai 5 5 5 Total nilai 15


terinfeksi coronavirus menolak Ranking 1
dirawat di ruang isolasi

2. Menurunnya kunjungan pasien 4 3 3 Total nilai 10


di Poli rawat jalan dan lebih Ranking 3
memilih periksa di IGD.

3. Kurangnya kepatuhan 4 4 4 Total nilai 12


pemakaian APD bagi tenaga Ranking 2
medis ketika menangani
pasien

Berdasarkan pendekatan analis teknik AKPL dan USG tersebut,


maka diperoleh kesimpulan yang mengarah pada isu: “Banyak pasien yang
dicurigai terinfeksi coronavirus menolak dirawat di ruang isolasi”

C. Gagasan Pemecahan Isu dan Dampak

C.1 Gagasan Pemecahan Isu

Dari satu isu yang diangkat pada pembahasan sebelumnya, maka


dapat dirumuskan beberapa hal yang dapat diangkat sebagai penyebab
terjadinya isu tersebut. Penyebab-penyebab tersebut bisa berkaitan dengan
Methode (metode suatu proses dikerjakan), Machine (sarana dan prasarana
26
yang digunakan untuk menjalankan suatu proses), dan Man (sumber daya
manusia).
Pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr
Hardjono S Ponorogo, setelah dilakukan pemilihan pasien berdasarkan
derajat keparahan dan sifat penyakitnya melalui anamnesa, pasien akan
diperiksa terlebih dahulu, bila diperlukan rawat inap, pasien dilakukan
pemeriksaan screening Covid19 (penapisan) yaitu Rapid Test Antigen dan
Foto Rontgen Dada. Bila hasil mengarah curiga kearah covid 19, pasien
dilakukan edukasi untuk rawat inap di ruang Isolasi Covid 19. Perawatan
ruang Isolasi Covid 19 yang terdapat di RSUD Dr Harjono terpisah antara
yang suspect (curiga) dan yang sudah confirm positive ( Terkonfirmasi
positif). Bila pasien tidak dicurigai kearah terinfeksi Covid 19 akan dilakukan
perawatan di ruang biasa atau Non-Covid 19. Menurut penulis, petugas
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Hardjono S Ponorogo yang
menemui pasien Suspect Covid 19 kesulitan dalam melakukan edukasi agar
pasien / keluarga menyetujui di rawat di Ruang Isolasi. Hal ini terjadi karena
pemahaman yang kurang mengenai Covid 19 dan penanganan yang terbaik,
stigma / pandangan masyarakat apabila pasien dirawat diruang isolasi pasti
akan dijauhi oleh kerabat atau bahkan dikucilkan. Keluarga pasien memiliki
kekhawatiran berlebih bila keluarga di rawat di Ruang isolasi, yang mana
pasien tersebut tidak boleh di tunggu. Sering terjadi perdebatan antara
petugas dan keluarga pasien, dengan pendapat bahwa pasien selama ini
hanya dirumah saja, pasien hanya sakit perut saja, pasien selalu patuh
memakai masker. Banyak pasien yang dicurigai terjangkit Covid 19 memilih
membawa pulang APS (Atas Permintaan Sendiri), meskipun kondisi pasien
mengkhawatirkan. Dari berbagai masalah tersebut penulis memiliki gagasan
untuk memberikan edukasi yang mudah diterima oleh pasien maupun
keluarga. Dengan memiliki sistem informasi yang baik, komunikatif , dan
efisien akan mengurangi pulang APS. Berdasarkan deskripsi di atas, maka
dapat ditabulasi penyebab-penyebab masalah, yang kemudian disimpulkan

27
pada satu penyebab inti, untuk dicari solusinya. Alternative solusi yang
dipilih:
- Pembuatan Media Edukasi Booklet dan e-booklet dan video pendek
sebagai media edukasi (Metode)
- Pengadaan pojok informasi (Sarana dan Prasarana)
- Penyediaan karyawan khusus untuk memberikan edukasi untuk
memberikan sehingga pelayanan di IGD tetap berjalan lancar
(Sumber daya manusia)

C.2 Dampak
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik
AKPL dan USG, maka dapat diperoleh isu priorotas yang harus ditangani
terlebih dahulu, yaitu Banyak pasien yang dicurigai terinfeksi coronavirus
menolak dirawat di ruang isolasi. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan
analisis dampak jika hal tersebut tidak segera ditangani. Dampak yang
ditimbulkan apabila isu tersebut tidak segera ditangani adalah :
1. Bagi pasien : pemantauan tanda – tanda vital sign dan
pemeriksaan penunjang lainnya seperti rontgent thorax tidak dapat
dilakukan, sehingga risiko kondisi memburuk dapat terjadi,
mengingat virus corona pertumbuhannya sangat cepat.
2. Bagi keluarga : risiko terjadinya penularan yang tinggi, karena saat
merawat tidak menggunakan perlengkapan alat pelindung diri yang
memadai.
3. Bagi masyakarat : mengancam terjadinya penularan bagi warga /
terjalinnya kontak erat akibat tidak adanya kepatuhan pasien untuk
stay at home (isolasi mandiri dirumah)
4. Petugas / tenaga kesehatan : bila adanya perburukan kondisi,
sangat dimungkinkan pasien lari berobat di tempat lain, sehingga
risiko penularan semakin tinggi. Tingkat kejujuran pasien yang
rendah memungkinkan tenaga kesehatan yang menangani
selanjutnya terpapar virus corona.

28
C. 3 Rekomendasi Penyelesaian

Untuk menentukan strategi prioritas, dipergunakan teknik analisis


Tapisan Mc Namara. Tapisan ini digunakan untuk melihat derajat
kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan. Indikator
yang dipakai adalah tingkat efektifivitas, tingkat kemudahan dan tingkat
biaya.

Tabel 2.4 Teori Tapisan McNamara.


No. Alternatif Efektifitas Efisiensi Kemudaha Total Ket
Kegiatan n

1. Pembuatan 4 5 5 14 Dipilih
Booklet ,e-booklet,
dan video pendek
sebagai media
edukasi

2. Pengadaan pojok 3 3 2 8
informasi

3. Penyediaan 5 5 2 12
karyawan khusus
untuk memberikan
edukasi untuk
memberikan
sehingga
pelayanan di IGD
tetap berjalan
lancer

29
Kriteria penetapan :
Efektifitas:
1. Tidak efektif
2. Kurang efektif
3. Cukup efektif
4. Efektif
5. Sangat efektif
Efisiensi:
1. Tidak efisien
2. Kurang efisien
3. Cukup efisien
4. Efisien
5. Sangat efisien
Kemudahan:
1. Sangat Sulit dilaksanakan
2. Sulit dilaksanakan
3. Cukup mudah dilaksanakan
4. Mudah dilaksanakan
5. Sangat sangat mudah dilaksanakan

Dari prioritas isu yang diperoleh, maka diusulkan kegiatan untuk


memecahkan isu tersebut dengan membuat booklet, e- booklet dan video
pendek sebagai media edukasi kepada keluarga pasien agar tidak pulang
APS/ menolak rawat inap dengan judul “Media Edukasi Pasien Suspect
Coronavirus di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Harjono S Ponorogo”
Dari usulan kegiatan pemecahan isu tersebut, maka selanjutnya dibuat
penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan yang akan dilakukan sebagai
bahan aktualisasi dan habituasi di instansi, kegiatan pemecahan masalah
tersebut dijabarkan kedalam 8 kegiatan yang telah disusun sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor, coach, dan Kepala Sub Bagian Humas dan
Publikasi

30
2. Mengumpulkan materi sebagai bahan desain Booklet, e-booklet dan
video
3. Mendesain booklet dan e-booklet dengan bahasa ringan, dan lebih
orientasi ke gambar , serta pembuatan video pendek edukasi
4. Membahas dengan medis, paramedis, Kepala Sub Bag Humas dan
Publikasi serta mentor terkait hasil desain.
5. Cetak booklet, membuat barcode pdf e-book dan konsultasi akhir hasil
cetak dan video
6. Sosialisasi penggunaan booklet dan penyebaran e-Booklet kepada medis
dan paramedis
7. Mengimplementasikan media edukasi
8. Evaluasi kegiatan aktualisasi

31
D. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Berikut ini adalah rencana aktualisasi penulis yang disajikan dalam bentuk matriks :
Unit Kerja : RSUD Dr. Harjono Harjono S. Ponorogo
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Pekerjaan/Uraian Tugas : Bertugas di ruang IGD
Identifikasi Isu :
1. Banyak pasien yang dicurigai terinfeksi coronavirus menolak dirawat di ruang isolasi .
2. Menurunnya kunjungan pasien di Poli rawat jalan dan lebih memilih periksa di IGD.
3. Kurangnya kepatuhan pemakaian APD bagi tenaga medis ketika menangani pasien.
Isu Yang Diangkat : Banyak pasien yang dicurigai terinfeksi coronavirus menolak dirawat di ruang isolasi .
Gagasan Pemecahan Isu : “Media Edukasi Pasien Suspect Coronavirus di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.
Harjono S Ponorogo”

32
Tabel 2.5 Rencana Tahapan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Output Nilai Visi Penguat
. Kegiatan Dasar Misi an nilai-
nilai
1. Konsultasi 1. Menyiapkan bahan 1. Lembar Bimbingan 1.Akuntabilitas Mewujud Whole
dengan paparan yang akan Aktualisasi mentor dan : kan of
mentor, coach, disampaikan; Kepala Sub Bagian Melaksanakan terseleng govern
dan Kepala 2. Menyampaikan judul Humas dan Publikasi, tugas dari gara-nya ment
Sub Bagian rancangan aktualisasi; 2. Lembar saran oleh mentor dilandasi manajemen
Humas dan 3. Menyampaikan rencana mentor dan Kepala dengan penuh pemerintah
Publikasi kegiatan aktualisasi; Sub Bagian Humas tanggung daerah yang
4. Mencatat hasil diskusi dan Publikasi, jawab transparan
masukan dan saran dari 3. Lembar konsultasi 2.Nasionalisme dan
mentor dan coach dengan coach : akuntabel
5. Meminta persetujuan 4. Surat Pernyataan Melakukan
mentor dengan Persetujuan Mentor, konsultasi
penandatanganan Surat 5.Foto Dokumentasi dengan mentor
Persetujuan Rancangan
Aktualisasi.

33
6. Berkomunikasi dengan
Kepala Sub Bagian Humas
dan Publikasi
2. Mengumpulka 1. Melakukan Komunikasi 1. Lembar konsultasi 1.Akuntabilitas Meningkat Efektif
n materi dengan Kepala Ruang dan lembar saran : kan sumber dan
sebagai bahan Instalasi Unit Gawat Darurat kepala ruang IGD Melaksanakan daya efisien
desain (IGD) 2. Foto dokumentasi tugas dengan manusia
Booklet, e- 3. Screenshoot tanggung jawab
2. Merekap data jumlah
booklet dan komunikasi dengan 2. komitmen
pasien suspect covid 19
video perawat isolasi mutu: bahan
yang menolak rawat inap
4. Bukti Akses Internet tersebut jelas,
3. Mencari informasi dan asli
pelayanan di ruang isolasi
melalui perwakilan perawat
Ruangan Isolasi di RSUD
Harjono S

4. Pengambilan dokumentasi
di ruangan isolasi

34
5, Mencari data dukung
melalui internet

3. Mendesain 1. Mendesain booklet dan e- 1. File Materi booklet 1.Akuntabilitas Meningkat Kompet
booklet dan e- booklet dan e-booklet sudah : kan sumber en,
booklet terpilih Melaksanakan daya manu Bertang
2. Membuat Video
dengan tugas dengan sia -
2. Video edukasi siap
bahasa ringan, tanggung jawab gung
di review
dan lebih 2. komitmen jawab
orientasi ke mutu: menjaga
gambar , serta kualitas
pembuatan
video pendek
edukasi
4. Membahas Mendiskusikan dengan 1. Dokumentasi 1.komitmen Mendukung Kompet
dengan medis, rekan , Kepala Sub Bag kegiatan mutu: menjaga salah satu en,
paramedis, Humas dan Publikasi , dan 2. Lembar revisi bila kualitas visi dalam bersung
Kepala Sub mentor terkait hasil lay out ada 2. Bersungguh- bentuk guh-
Bag Humas 3. Lembar persetujuan sungguh dalam pelayanan sunggu
dan Publikasi Booklet dan e-booklet melakukan
35
serta mentor oleh mentor dan tugas pari purna h
terkait hasil Kepala Sub Bag
desain. Humas dan Publikasi
5. Cetak booklet, Tahapan Kegiatan 1. Barcode dan Akuntabilitas: Meningkat Meningk
membuat 1. Mencetak hasil Lay out tampilan Soft file Melaksanakan kan atnya
barcode pdf e- media edukasi tugas dengan profesionali produkti
2. Membuat barcode E-book
book dan berbentuk PDF tanggung jawab sme sumber fitas
PDF
konsultasi daya
2. Hard File media
akhir hasil 3. Mengkonsultasikan ulang manusia
edukasi Booklet
cetak dan hasil cetak kepada Mentor, pengawasa
berbentuk Kalender
video Kepala Ruang IGD, dan n
meja
Kepala Sub Bag Humas dan
publikasi 3. Foto Kegiatan
konsultasi

6. Sosialisasi Memberikan sosialisasi 1. Undangan Akuntabilitas: Meningkat Whole


penggunaan Booklet untuk bahan KIE pertemuan sosialisasi Melaksanakan kan of
booklet dan kepada medis dan 2. Surat Tugas tugas dengan profesionali govern
penyebaran e- paramedis Sosialisasi tanggung jawab sme sumber ment
Booklet 3. Absensi kedatangan daya (Bekerja
36
kepada medis medis dan paramedis manusia sama
dan paramedis 4. Surat Pernyataan pengawasa deng
telah melakukan n an
sosialisasi atasan)
5. Dokumentasi
kegiatan
7. Mengimpleme 1. KIE kepada keluarga 1. Pemberian Edukasi Etika publik: Memberikan Pelayan
ntasikan pasien menggunakan menggunakan booklet Memberikan pelayanan an
media edukasi booklet 2. Keluarga penjelasan yang yang prima public
mendownload pdf e – baik kepada
2. Mempersilahkan keluarga
booklet keluarga pasien
pasien mendownload pdf e-
3. Bukti Upload video
booklet melalui scan
pendek edukasi
barcode

3. Mengapload video
pendek edukasi pada tiktok
dan instagram
8. Evaluasi Menyusun laporan hasil 1. Lembar laporan Etika publik Meningkatk Safety
kegiatan evaluasi kegiatan hasil kegiatan an dan

37
aktualisasi 2. Lembar persetujuan Cermat, teliti. koordinasi sinergi
rawat inap di ruang karyawan,
Komitmen
isolasi pemerintah
mutu :
dan
Orientasi mutu. lembaga
masyarakat
Akuntabilitas :
untuk
Tanggung mencapai
jawab akan kepentingan
tugas, bersama.

WoG
Profesionalitas

E. Jadwal Implementasi Nilai Dasar


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Hardjono S Ponorogo mulai pada
tanggal 20 Mei 2021 – 24 Juni 2021. Kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi
berikut:

38
Tabel 2.6 Rencana Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Mei Juni 2021
2021
Minggu 4 1 2 3 4
1 Konsultasi dengan mentor, coach, dan Kepala Sub Bagian Humas dan
Publikasi
2 Mengumpulkan materi sebagai bahan desain Booklet, e-booklet dan
video
3 Mendesain booklet dan e-booklet dengan bahasa ringan, dan lebih
orientasi ke gambar , serta pembuatan video pendek edukasi
4. Membahas dengan medis, paramedis, Kepala Sub Bag Humas dan
Publikasi serta mentor terkait hasil desain.
5. Cetak booklet, membuat barcode pdf e-book dan konsultasi akhir hasil
cetak dan video
6. Sosialisasi penggunaan booklet dan penyebaran e-Booklet kepada medis
dan paramedic
7. Mengimplementasikan media edukasi
8. Evaluasi kegiatan Aktualisasi

39
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Bagian ini menjelaskan gambaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang telah dilakukan di lingkup kerja RSUD dr Harjono S Ponorogo unit kerja
IGD (Instalasi Gawat Darurat). Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
aktualisasi secara kronologis dan berurutan terbagi menjadi dua bagian yaitu
deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan hasil capaian kegiatan
aktualisasi.

A.1.1 Laporan Aktualisasi Kegiatan 1


Nama Konsultasi dengan mentor, coach, dan Kepala Sub
Kegiatan Bagian Humas dan Publikasi
Tanggal Dengan Mentor : Tanggal 3 /5/2021, 31/5/2021

Dengan Coach :Tanggal 6/5/2021,18/5/2021,31/5/2021


Lampiran 1. Lembar Bimbingan Aktualisasi mentor dan Kepala Sub
Bagian Humas dan Publikasi,
2. Lembar saran oleh mentor dan Kepala Sub Bagian
Humas dan Publikasi,
3. Lembar konsultasi dengan coach
4. Surat Pernyataan Persetujuan Mentor,
5.Foto Dokumentasi
Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan bahan paparan yang akan disampaikan;
2. Menyampaikan judul rancangan aktualisasi;
3. Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi;
4. Mencatat hasil diskusi masukan dan saran dari mentor dan coach
5. Meminta persetujuan mentor dengan penandatanganan Surat
Persetujuan Rancangan Aktualisasi.
6. Berkomunikasi dengan Kepala Sub Bagian Humas dan Publikasi

40
Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

1. Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan mentor dan coach yang


dilakukan secara musyawarah dan menghargai pendapat dengan
memaparkan ide pemecahan isu serta serangkaian rencana kegiatan
aktualisasi. Pelaksanaan kegiatan ini ditujukan agar ada komunikasi
yang baik.
2. Terlaksananya kegiatan konsultasi menghasilkan masukan dan saran
perbaikan terkait kegiatan rencana aktualisasi agar dapat saling
berkoordinasi dalam proses Aktualisasi.
Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(konsisten, cekatan, tanggung jawab)
 NASIONALISME
(musyawarah, menghargai pendapat, menerima kritik dan saran)
 ETIKA PUBLIK
(sopan santun, komunikatif, )
 WHOLE OF GOVERNMENT
(berkoordinasi)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya kegiatan konsultasi rencana Rancangan Aktualisasi yang


berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan prima di Rumah Sakit.
Meningkatkan pengetahuan, dan sumber daya rumah sakit, baik medis,
paramedis maupun tenaga yang lain. Meningkatkan koordinasi  karyawan,
pemerintah dan lembaga masyarakat untuk mencapai kepentingan
bersama.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

41
Terlaksananya kegiatan konsultasi kepada mentor, menunjukkan adanya
komunikasi yang baik antar sumber daya rumah sakit baik staff ataupun
jajaran manajemen.

Terwujudnya pelayanan yang professional antar petugas IGD , serta


terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan pasien

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Whole of Government:

1. Terhadap diri sendiri


Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan
kegiatan ini dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat
kerja dan rasa tanggung jawab serta etika dalam berkomunikasi baik
dengan Mentor dan Coach.
2. Terhadap Organisasi
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
dan Whole of Government, maka akan berdampak terhadap lembaga,
sehingga tidak akan terjadi komunikasi yang efektif baik sesame
petugas jaga IGD dan antara petugas dengan pasien, serta tidak bisa
saling berkoordinasi untuk memberikan kontribusi terhadap visi misi
organisasi.

A.1.2 Laporan Aktualisasi Kegiatan 2


Nama Mengumpulkan materi sebagai bahan desain Booklet, e-
Kegiatan booklet dan video
Tanggal Jumat 28 Mei 2021 – Jumat,4 Juni 2021
Lampiran 1. Lembar konsultasi dan lembar saran kepala ruang IGD
2. Screenshoot komunikasi dengan perawat isolasi

42
3. Bukti Akses Internet
4. Foto dokumentasi
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan Komunikasi dengan Kepala Ruang Instalasi Unit Gawat
Darurat (IGD)

2. Merekap data jumlah pasien suspect covid 19 yang menolak rawat inap

3. Mencari informasi pelayanan di ruang isolasi melalui perwakilan perawat


Ruangan Isolasi di RSUD Harjono S

4. Pengambilan dokumentasi di ruangan isolasi

5. Mencari data dukung melalui internet


Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

1. Terlaksananya kegiatan pengumpulan materi sebagai bahan desain


dengan berkoordinasi dan komunikasi dengan kepala ruang instalasi IGD .
musyawarah dan menghargai pendapat dengan memaparkan rencana
kegiatan aktualisasi. Pelaksanaan kegiatan ini ditujukan agar ada
komunikasi yang baik.

2. Terlaksananya komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan


perawat Ruangan Isolasi
Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(cekatan, berusaha semaksimal mungkin)
 NASIONALISME
(musyawarah, menghargai pendapat, menerima kritik dan saran)
 ETIKA PUBLIK
(sopan santun, komunikatif )
 WHOLE OF GOVERNMENT
(berkoordinasi)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi


43
Terlaksananya kegiatan pengumpulan materi sebagai bahan desain yang
berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan prima di Rumah Sakit.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana rumah sakit
baik medis maupun non medis. Meningkatkan koordinasi  karyawan,
pemerintah dan lembaga masyarakat untuk mencapai kepentingan
bersama.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan pengumpulan materi sebagai bahan desain,


menunjukkan adanya komunikasi yang baik antar sumber daya rumah
sakit baik baik medis maupun para medis

Terwujudnya sistem pelayanan yang bagus.

Terwujudnya pelayanan yang professional antar petugas IGD , serta


terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan pasien

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Whole of Government:

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik


dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan
kegiatan ini dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat
kerja dan rasa tanggung jawab serta etika dalam berkomunikasi baik
dengan Mentor dan Coach. Kegiatan ini merupakan kunci dalam
melakukan aktualisasi ini

Terhadap Organisasi
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
dan Whole of Government, maka akan berdampak terhadap lembaga,

44
sehingga tidak akan terjadi komunikasi yang efektif baik sesama
petugas jaga IGD dan antara petugas dengan pasien, serta tidak bisa
saling berkoordinasi untuk memberikan kontribusi terhadap visi misi
organisasi.

A.1.3 Laporan Aktualisasi Kegiatan 3


Nama Mendesain booklet dan e-booklet dengan bahasa ringan,
Kegiatan dan lebih orientasi ke gambar , serta pembuatan video
pendek edukasi
Tanggal Minggu 6 Juni 2021 – Selasa 8 Juni 2021
Lampiran 1. File Materi booklet dan e-booklet sudah terpilih

2. Video edukasi siap di review

Tahapan Kegiatan
1. Mendesain booklet dan e-booklet

2. Membuat Video

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya desain booklet , e- booklet dan video pendek menjadi file


yang siap di review
Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(cekatan, berusaha semaksimal mungkin, tepat waktu, bertanggung
jawab)
 WHOLE OF GOVERNMENT
(berkoordinasi)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya kegiatan file materi sudah terpilih dan siap dilakukan review
menunjukkan bahwa setiap sumber daya manusia yang bekerja di RSUD
45
Harjono diperlukan performa yang baik untuk memberikan pelayanan yang
baik pula. Menjaga kualitas dan kuantitas dalam pelayanan public.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan ini menunjukkan komunikasi yang baik antar


sumber daya rumah sakit baik baik medis maupun para medis perlu di
terapkan untuk terciptanya pelayanan public yang prima dan sesuai.

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, dan Whole of Government:

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik


dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan
kegiatan ini dengan baik dan tepat waktu. Kegiatan ini bila tidak
dilakukan tepat waktu akan berdampak pada tidak selesainya
rancangan aktualisasi dan habituasi

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Whole of Government,


maka akan berdampak terhadap lembaga, menunda pekerjaan ini,
artinya menunda pemberian informasi kepada masyarakat terkait
informasi Covid-19 dan informasi ruang isolasi di RSUD Harjono S
Ponorogo.

A.1.4 Laporan Aktualisasi Kegiatan 4


Nama Membahas dengan medis, paramedis, Kepala Sub Bag
Kegiatan Humas dan Publikasi serta mentor terkait hasil desain
dan video
Tanggal Kamis, 10 Juni 2021- Jumat, 11 Juni 2021

46
Lampiran 1. Lembar persetujuan Booklet dan e-booklet oleh mentor
dan Kepala Sub Bag Humas dan Publikasi
2. Lembar revisi bila ada

3. Dokumentasi kegiatan

Tahapan Kegiatan
Mendiskusikan dengan rekan , Kepala Sub Bag Humas dan Publikasi , dan
mentor terkait hasil lay out

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

Terwujudnya komunikasi yang searah untuk satu tujuan dan saling


memberikan saran dan masukan guna membahas lay out dari booklet
Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 NASIONALISME
(bermusyawarah, konsultasi, saling menghormati)
 AKUNTABILITAS
(berusaha semaksimal mungkin)
 WHOLE OF GOVERNMENT
(berkoordinasi,komunikasi yang baik)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya kegiatan membahas sesama rekan , kepala humas dan


mentor menunjukkan bahwa setiap sumber daya manusia yang bekerja di
RSUD Harjono diperlukan pemikiran yang bersinergi demi mencapai satu
tujuan tertentu.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan ini menunjukkan komunikasi yang baik antar


sumber daya rumah sakit baik baik medis maupun para medis perlu di
terapkan untuk terciptanya pelayanan public yang prima dan sesuai.

Analisis Dampak

47
Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, dan Whole of Government:

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, dan Whole


of Government, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini
dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat kerja dan rasa
tanggung jawab serta etika dalam berkomunikasi baik dengan Mentor
dan Coach. Pada saat ini saya sedang menjalani perawatan isolasi
karena terjangkit Covid-19, tetapi saya tidak patah semangat dalam
mengerjakan Rancangan Aktualisasi ini

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik


dan Whole of Government, maka akan berdampak terhadap lembaga,
tidak ada komunikasi yang baik dan santun kepada mentor dan Kepala
Sub Bag Humas dan publikasi.

A.1.5 Laporan Aktualisasi Kegiatan 5


Nama Cetak booklet dan membuat barcode pdf e-book dan
Kegiatan konsultasi akhir hasil cetak dan video
Tanggal Jumat, 11 Juni 2021 – Minggu, 13 Juni 2021
Lampiran 1. Barcode dan tampilan Soft file media edukasi
berbentuk PDF

2. Hard File media edukasi Booklet berbentuk Kalender


meja

3. Foto Kegiatan konsultasi

48
Tahapan Kegiatan
1. Mencetak hasil Lay out

2. Membuat barcode E-book PDF

3. Mengkonsultasikan ulang hasil cetak kepada Mentor, Kepala Ruang IGD,


dan Kepala Sub Bag Humas dan publikasi

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

1. Terwujudnya hasil cetakan lay out berbentuk Hard File Booklet kalender
meja siap di publikasikan

2. Terwujudnya pembuatan Soft file / E-Book media edukasi file PDF siap
dipublikasikan
3. Terlaksananya pembuatan video siap dipublikasikan
Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(cekatan, berusaha semaksimal mungkin, tepat waktu, bertanggung
jawab)
 KOMITMEN MUTU
(berkomitmen kepada diri sendiri agar pekerjaan selesai tepat waktu,
memberikan inovatif dan kreatif )

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya kegiatan Mencetak hasil Lay out dan Membuat E-book PDF
menunjukkan bahwa setiap sumber daya manusia yang bekerja di RSUD
Harjono diperlukan performa yang baik dalam melakukan tugas baik itu
tugas pribadi ataupun kelompok agar terwujudnya sumber daya yang
berstandard. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan ini menunjukkan jiwa bertanggung jawab, tepat


waktu dan cekatan yang dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi
49
dimana setiap sumber daya rumah sakit baik medis maupun para medis
perlu menerapkannya untuk terciptanya pelayanan public yang prima dan
sesuai.

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, Komitmen mutu:

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, komitmen mutu, maka saya


tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan tepat,
karena tidak memiliki semangat kerja dan rasa tanggung jawab, hal ini
akan menyebabkan pengerjaan rancangan aktualisai yang tertunda
dan tidak bisa memberikan informasi lebih cepat terkait pelayanan di
ruang isolasi covid si RSUD dr Harjono S

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, dan Komitmen mutu, maka


akan berdampak terhadap lembaga, sehingga akan muncul stigma
yang jelek tentang RSUD dr Harjono S akan muncul dikalangan
masyarakat.

A.1.6 Laporan Aktualisasi Kegiatan 6


Nama Sosialisasi penggunaan booklet dan penyebaran e-
Kegiatan Booklet kepada medis dan paramedis
Tanggal Senin, 14 Juni 2021
Lampiran 1. Undangan pertemuan sosialisasi
2. Surat Tugas Sosialisasi
3. Absensi kedatangan medis dan paramedis
4. Surat Keterangan telah melakukan sosialisasi
5. Dokumentasi kegiatan

50
Tahapan Kegiatan
Memberikan sosialisasi Booklet untuk bahan KIE kepada medis dan
paramedis.

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya sosialisasi penggunaan Booklet edukasi dan penggunaan


e-book sebagai bahan KIE keluarga pasien

Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(kepemimpinan, integritas tinggi,kejelasan, konsisten)
 ETIKA PUBLIC
(sopan santun)
 NASIONALISME
(berkoordinasi, bekerja sama, saling menghormati)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi penggunaan Booklet edukasi dan


penggunaan e-book sebagai bahan KIE keluarga pasien menunjukkan
bahwa memberikan kontribusi yang nyata untuk Pendidikan ,Pelatihan dan
Penelitian yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka
meningkatkan SDM  dan IPTEK.

2. Meningkatkan koordinasi  karyawan, pemerintah dan lembaga


masyarakat untuk mencapai kepentingan bersama.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan sosialisasi penggunaan Booklet edukasi dan


penggunaan e-book sebagai bahan KIE keluarga pasien menunjukkan
bahwa komunikasi yang baik antar sumber daya rumah sakit baik medis
maupun para medis perlu di terapkan untuk terciptanya pelayanan public

51
yang prima dan sesuai.

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Whole of Government:

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, dan Etiks


publik, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan
baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat kerja dan rasa
tanggung jawab. Kegiatan ini merupakan kunci dalam melaksanakan
habituasi. Bila saya tidak melakukan kegiatan ini tepat waktu, booklet
ini tidak dapat digunakan sebagai media edukasi kepada keluarga
pasien suspect coronavirus.

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Edan tika


Publik , maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga tidak
akan terjadi komunikasi yang efektif baik sesama petugas jaga IGD
dan antara petugas dengan pasien, serta tidak bisa saling
berkoordinasi untuk memberikan kontribusi terhadap visi misi
organisasi.

A.1.7 Laporan Aktualisasi Kegiatan 7


Nama Mengimplementasikan media edukasi
Kegiatan
Tanggal Jumat, 18 Juni 2021-Selasa, 22 Juni 2021
Lampiran 1. Pemberian Edukasi menggunakan booklet
2. Keluarga mendownload pdf e –booklet
3. Bukti Upload video pendek edukasi

Tahapan Kegiatan
52
1. KIE kepada keluarga pasien menggunakan booklet

2. Mempersilahkan keluarga pasien mendownload pdf e-booklet melalui


scan barcode

3. Mengapload video pendek edukasi pada tiktok dan instagram

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya penjelasan kepada keluarga pasien suspect corona virus


dengan baik menggunakan Booklet edukasi

Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 PELAYANAN PUBLIC
(komunikasi efektif, ramah, santun)
 AKUNTABILITAS
(kepemimpinan, integritas tinggi)
 ETIKA
(santun,efisien)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya kegiatan memberikan penjelasan kepada keluarga pasien


suspect corona virus dengan baik menunjukkan adanya komitmen dalam
pelayanan mutu kepada masyarakat. Setiap sumber daya manusia yang
bekerja di RSUD Harjono diperlukan performa yang baik untuk
memberikan pelayanan yang baik pula. Menjaga kualitas dan kuantitas
dalam pelayanan public.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya kegiatan memberikan penjelasan kepada keluarga pasien


suspect corona virus dengan baik diperlukan komunikasi yang efektif antar
karyawan RSUD agar masyarakat bisa memahami sesuai penjelasan,
tujuannya perlu di terapkan untuk terciptanya pelayanan public yang prima
53
dan sesuai.

Analisis Dampak

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, Etika , Pelayanan Publik :

Terhadap diri sendiri

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Etika , Pelayanan Publik ,


maka saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan baik
dan tepat, karena tidak memiliki semangat kerja dan rasa tanggung
jawab serta etika dalam berkomunikasi baik dengan keluarga pasien,
menjelaskan yang baik dan santun

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Etika , Pelayanan Publik


maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga tidak akan terjadi
komunikasi yang efektif baik sesama petugas jaga IGD dan antara
petugas dengan pasien, serta bila tidak ada komunikasi yang santun
dengan keluarga pasien, dapat menimbulkan pandangan masyarakat
yang buruk

A.1.8 Laporan Aktualisasi Kegiatan 8


Nama Evaluasi kegiatan aktualisasi
Kegiatan
Tanggal Senin, 21 Juni 2021 – Selasa , 22 Juni 2021

Lampiran 1. Lembar laporan hasil kegiatan


2. Lembar persetujuan rawat inap di ruang isolasi
Tahapan Kegiatan
Menyusun laporan evaluasi kegiatan

Output/Hasil Kegiatan dan Foto Pelaksanaan Kegiatan

54
Terlaksananya penyusunan hasil evaluasi Rancangan Kegiataan
Aktualisasi

Nilai-nilai dasar yang diterapkan

 AKUNTABILITAS
(berusaha semaksimal mungkin, tepat waktu, bertanggung jawab)
 KOMITMEN MUTU
(menerima masukan untuk perbaikan)

Kontribusi terhadap Misi Organisasi

Terlaksananya penyusunan hasil evaluasi Rancangan Kegiataan


Aktualisasi menunjukkan bahwa perlunya masukan kiritik dan saran guna
memperbaiki seluruh aspek mulai sumberdaya, ilmu pengetahuan dan
sarana dan prasarana guna meningkatkan performa yang baik untuk
memberikan pelayanan yang prima, Menjaga kualitas dan kuantitas dalam
pelayanan public.

Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi

Terlaksananya penyusunan hasil evaluasi Rancangan Kegiataan


Aktualisasi ini menunjukkan bahwa komunikasi antar intern diperlukan agar
terciptanya pelayanan public yang prima dan sesuai. Selain itu saling
berkomunikasi akan memunculkan ide, dan kreatifitasi tertentu guna
perbaikan pelayanan pula.

Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan nilai


dasar Akuntabilitas, dan Komitmen mutu:

Terhadap diri sendiri

Dengan terlaksananya evaluasi ini, menunjukkan tahapan kegiatan


telah selesai dan diperlukan adanya refleksi selama proses habituasi,
menganalisa kendala atau permasalahan selama dijalankannya setiap
tahapan kegiatan agar nantinya kegiatan ini bisa digunakan sebaik

55
mungkin. Bila tidak disertai komitmen mutu, tidak akan dihasilkan
pelayanan yang prima untuk masyarakat.

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, dan komitmen mutu, maka


akan berdampak terhadap lembaga, sehingga tidak adanya
sinkronisme dan tujuan ke arah yang baik. Dan masyarakat dapat
menilai pelayanan yang buruk.

Laporan Evaluasi hasil kegiatan

Setelah dilakukan penjelasan mengenai situasi isolasi ruang covid, pasien


menyetujui untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi

Pada pasien dengan rujukan, rata-rata datang diantar petugas


menggunakan ambulan dan tidak dengan keluarganya, sehingga hanya
bisa di berikan edukasi secara verbal tidak bisa menggunakan media
edukasi, karena terbatas dengan harus menggunakan pakaian APD
lengkap dan media edukasi harus dilakukan sterilisasi. Selain itu, pasien
yang dirujuk tentunya sudah menyetujui rawat inap.

2. E-booklet pdf di download oleh keluarganya setelah mendapatkan KIE


secara langsung, untuk di jelaskan ulang kepada keluarga yang lain, atau
pasien sendiri.

3. Video Pendek di Upload pada social media TikTok dan di Instagram,


selama 1x24 jam , ditayangkan oleh 376 akun, dan 79 akun yang
menyukai, 3 komentar, dan 4 akun yang memposting ulang.

56
B. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.1 Hasil Capaian Aktualisasi

Bobot
NO. Kegiatan Target Capaian Keterangan
Target

1 Konsultasi dengan Mendapatkan saran, Capaian dari kegiatan ini yaitu (%)
10% Sesuai Target
Mentor ,coach dan masukan, dan dukungan mendapatkan saran, masukan, dan
Kepala Sub Bagian dari coach, mentor dan dukungan dari coach , mentor , dan
Humas dan Publikasi Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Humas dan
Humas dan Publikasi Publikasi
terkait rancangan kegiatan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan

2Mengumpulkan materi Mendapatkan data-data Capaian dari kegiatan ini yaitu 10% Sesuai Target
sebagai bahan desain yang di perlukan sebagai mendapatkan data-data yang
Booklet, e-booklet dan bahan pembuatan media diperlukan untuk pembuatan desain
video edukasi

57
3Mendesain booklet dan Hasil media edukasi siap Capaian dari kegiatan ini yaitu 10% Sesuai Target
e-booklet dengan dilakukan review terbuatnya rancangan desain dan
bahasa ringan, dan video yang siap dilakukan review
lebih orientasi ke atau pembahasan bersama
gambar , serta
pembuatan video
pendek edukasi

4Membahas dengan Melakukan pembahasan Capaian dari kegiatan ini yaitu 10% Sesuai Target
medis, paramedis, materi booklet agar sesuai rekan tim jaga IGD, Kepala Sub Bag
Kepala Sub Bag dengan kebutuhan rekan Humas dan Publikasi, serta mentor
Humas dan Publikasi, kerja dilapangan menyetujui desain media edukasi
serta mentor terkait
hasil desain.

58
5Cetak booklet, Melakukan pencetakan, Capaian kegiatan ini yaitu sudah 15% Sesuai Target
membuat barcode pdf pembuatan scan barcode, membuat fisik booklet hard file
e-book dan konsultasi dan mengkonsultasikan berbentuk kalender meja, pembuatan
akhir hasil cetak dan hasil cetakan serta video barcode pdf dan video pendek
video agar siap dipublikasikan edukasi yang siap untuk
dipublikasikan

6 Sosialisasi Melaksanakan sosialisai Capaian kegiatan ini yaitu booklet 10% Sesuai Target
penggunaan penggunaan booklet untuk edukasi sudah tersosialisasikan dan
booklet dan edukasi kepada keluarga dapat digunakan untuk edukasi
penyebaran e- pasien kepada keluarga pasien
Booklet kepada
medis dan
paramedis.

59
7Mengimplementasikan Terlaksananya Capaian dari kegiatan ini media 25% Sesuai Target
media edukasi Memberikan KIE edukasi ini dapat di implementasikan
kepada keluarga
pasien
menggunakan
booklet,
Mempersilahkan
keluarga pasien
mendownload pdf e-
booklet melalui scan
barcode dan
Mengapload video
pendek edukasi
pada tiktok dan
instagram

8 Evaluasi Mendapatkan evaluasi Capaian dari kegiatan ini adalah 10% Sesuai Target
kegiatan dari dari implementasi Mendapatkan evaluasi dari
aktualisasi implementasi

60
C. Analisis Dampak
Tabel 3.2 Analisis Dampak

No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Dampak Bila Tidak Diaktualisasikan


1. Konsultasi  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
dengan (konsisten, cekatan, tanggung jawab) Analisis dampak jika kegiatan tidak dilakukan dengan menerapkan
Mentor ,coach  NASIONALISME nilai dasar
dan Kepala (musyawarah, menghargai pendapat,
Terhadap diri sendiri
Sub Bagian menerima kritik dan saran)
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Humas dan  ETIKA PUBLIK
Publik dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa
Publikasi (sopan santun, komunikatif, ) menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan tepat, karena tidak
 WHOLE OF GOVERNMENT cekatan dan rasa tanggung jawab serta etika dalam
(berkoordinasi) berkomunikasi baik dengan Mentor dan Coach.

61
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
dan Whole of Government, maka akan berdampak terhadap
lembaga, sehingga tidak akan terjadi komunikasi yang efektif
baik sesama petugas tim jaga IGD dan antara petugas dengan
pasien, serta tidak bisa saling berkoordinasi untuk memberikan
kontribusi terhadap visi misi organisasi.
2. Mengumpulkan  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
materi sebagai (cekatan, berusaha semaksimal Terhadap diri sendiri
bahan desain mungkin)
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Booklet, e-  NASIONALISME
Publik dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa
booklet dan (musyawarah, menghargai pendapat,
menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan tepat, karena tidak
video menerima kritik dan saran)
cekatan dan tidak berusaha semaksimal mungkin serta etika
 ETIKA PUBLIK
dalam berkomunikasi baik dengan Mentor dan Coach. Kegiatan
(sopan santun, komunikatif ) ini merupakan kunci dalam melakukan aktualisasi ini
 WHOLE OF GOVERNMENT
Terhadap Organisasi
(berkoordinasi)
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik dan Whole of Government, maka akan berdampak
terhadap lembaga, sehingga tidak akan terjadi komunikasi yang
efektif baik sesama petugas jaga IGD dan antara petugas dengan

62
pasien, serta tidak bisa saling berkoordinasi untuk memberikan
kontribusi terhadap visi misi organisasi.

3. Mendesain  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
booklet dan e- (cekatan, berusaha semaksimal Terhadap diri sendiri
booklet dengan mungkin, tepat waktu, bertanggung
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
bahasa ringan, jawab)
Publik dan Whole of Government, maka saya tidak akan bisa
dan lebih  WHOLE OF GOVERNMENT
menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan tepat waktu.
orientasi ke (berkoordinasi)
Kegiatan ini bila tidak dilakukan tepat waktu akan berdampak
gambar , serta
pada tidak selesainya rancangan aktualisasi dan habituasi
pembuatan video
pendek edukasi Terhadap Organisasi

1. Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Whole of


Government, maka akan berdampak terhadap lembaga,
menunda pekerjaan ini, artinya menunda pemberian informasi
kepada masyarakat terkait informasi Covid-19 dan informasi
ruang isolasi di RSUD Harjono S Ponorogo.

4. Membahas  NASIONALISME Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
dengan medis, (bermusyawarah, konsultasi, saling

63
paramedis, menghormati) Terhadap diri sendiri
Kepala Sub Bag  AKUNTABILITAS
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, dan
Humas dan (berusaha semaksimal mungkin)
Whole of Government, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan
Publikasi serta  WHOLE OF GOVERNMENT
kegiatan ini dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki
mentor terkait (berkoordinasi,komunikasi yang baik)
semangat kerja dan rasa tanggung jawab serta etika dalam
hasil desain dan
berkomunikasi baik dengan Mentor dan Coach. Pada saat ini
video
saya sedang menjalani perawatan isolasi karena terjangkit Covid-
19, tetapi saya tidak patah semangat dalam mengerjakan
Rancangan Aktualisasi ini

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, dan


Whole of Government, maka akan berdampak terhadap
lembaga, tidak ada komunikasi yang baik dan santun kepada
mentor dan Kepala Sub Bag Humas dan publikasi.
5 Cetak  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
booklet dan (cekatan, berusaha semaksimal Terhadap diri sendiri
membuat mungkin, tepat waktu, bertanggung
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, komitmen mutu, maka
barcode pdf jawab)
saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan

64
e-book dan  KOMITMEN MUTU tepat, karena tidak memiliki semangat kerja dan rasa tanggung
konsultasi (berkomitmen kepada diri sendiri jawab, hal ini akan menyebabkan pengerjaan rancangan
akhir hasil agar pekerjaan selesai tepat waktu, aktualisai yang tertunda dan tidak bisa memberikan informasi
cetak dan memberikan inovatif dan kreatif ) lebih cepat terkait pelayanan di ruang isolasi covid si RSUD dr
video Harjono S

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, dan Komitmen


mutu, maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga
akan muncul stigma yang jelek tentang RSUD dr Harjono S
akan muncul dikalangan masyarakat.

6 Sosialisasi  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
penggunaan (kepemimpinan, integritas Terhadap diri sendiri
booklet dan tinggi,kejelasan, konsisten)
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, dan
penyebaran e-  ETIKA PUBLIC
Etiks publik, maka saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan
Booklet kepada (sopan santun)
ini dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat kerja
medis dan  NASIONALISME
dan rasa tanggung jawab. Kegiatan ini merupakan kunci dalam
paramedis (berkoordinasi, bekerja sama, melaksanakan habituasi. Bila saya tidak melakukan kegiatan ini
saling menghormati) tepat waktu, booklet ini tidak dapat digunakan sebagai media

65
edukasi kepada keluarga pasien suspect coronavirus.

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Nasionalisme, Edan


tika Publik , maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga
tidak akan terjadi komunikasi yang efektif baik sesama petugas
jaga IGD dan antara petugas dengan pasien, serta tidak bisa
saling berkoordinasi untuk memberikan kontribusi terhadap visi
misi organisasi.

7. Mengimplementa  PELAYANAN PUBLIC Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
sikan media (komunikasi efektif, ramah, santun) Terhadap diri sendiri
edukasi  AKUNTABILITAS
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Etika , Pelayanan
(kepemimpinan, integritas tinggi)
Publik , maka saya tidak akan bisa menyelesaikan kegiatan ini
 ETIKA
dengan baik dan tepat, karena tidak memiliki semangat kerja dan
(santun,efisien) rasa tanggung jawab serta etika dalam berkomunikasi baik
dengan keluarga pasien, menjelaskan yang baik dan santun

Terhadap Organisasi

66
Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, Etika , Pelayanan
Publik maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga
tidak akan terjadi komunikasi yang efektif baik sesama petugas
jaga IGD dan antara petugas dengan pasien, serta bila tidak
ada komunikasi yang santun dengan keluarga pasien, dapat
menimbulkan pandangan masyarakat yang buruk
8. Melakukan Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :
1. Etika Publik
evaluasi Apabila tidak dilaksanakan kegiatan melakukan evaluasi maka
Memberikan form format evaluasi
kendala mengenai hasil implementasi aplikasi tidak akan
dengan bahasa yang sopan dan
diketahui dimana letak kekuranganya.
mudah dipahami.

2. Nasionalisme

Keterlibatan atasan dengan staf


akan meningkatkan persatuan dan
kekompakan di lingkungan kerja,
Musyawarah hasil implementasi
akan memberikan hasil yang lebih
baik
9. Evaluasi  AKUNTABILITAS Dampak jika dalam pembelajaran nilai-nilai ASN tidak diterapkan :

67
kegiatan (berusaha semaksimal mungkin, tepat Terhadap diri sendiri
aktualisasi waktu, bertanggung jawab)
Dengan terlaksananya evaluasi ini, menunjukkan tahapan
 KOMITMEN MUTU
kegiatan telah selesai dan diperlukan adanya refleksi selama
(menerima masukan untuk
proses habituasi, menganalisa kendala atau permasalahan
perbaikan)
selama dijalankannya setiap tahapan kegiatan agar nantinya
kegiatan ini bisa digunakan sebaik mungkin. Bila tidak disertai
komitmen mutu, tidak akan dihasilkan pelayanan yang prima
untuk masyarakat.

Terhadap Organisasi

Jika saya tidak menerapkan Akuntabilitas, dan komitmen


mutu, maka akan berdampak terhadap lembaga, sehingga
tidak adanya sinkronisme dan tujuan ke arah yang baik. Dan
masyarakat dapat menilai pelayanan yang buruk.

68
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan aktualisasi adalah kegiatan yang bertujuan
untuk menindaklanjuti isu atau permasalahan yang sedang terjadi di
instansi tempat bekerja dengan memberikan tindakan berupa solusi
yang mengandung unsur ANEKA. Isu yang diangkat adalah banyak
pasien yang dicurigai terinfeksi coronavirus menolak dirawat di ruang
isolasi. Kondisi yang diharapkan adalah masyarakat mengetahui
kondisi perawatan di ruang isolasi, agar pasien suspect corona virus
yang diindikasikan rawat inap ,mendapatkan pemantauan yang
semestinya. Untuk mengatasi isu tersebut dipilih solusi berupa media
edukasi berupa booklet, e-booklet dan video pendek agar dapat
memberikan visualisasi pelayanan di ruang isolasi covid 19 kepada
keluarga pasien, harapannya keluarga pasien dapat memahami dan
mengurangi kekhawatiran karena pasien harus menjalani perawatan
sendiri di ruangan isolasi. Hal ini tentunya sangat tepat karena
pelaksanaan sosialisasi yang diupayakan perlu mendapatkan
dukungan dari berbagai lini.
Setelah dilakukan penjelasan mengenai situasi isolasi ruang
covid, pasien menyetujui untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Pada pasien yang dating dengan rujukan, rata-rata datang diantar
petugas menggunakan ambulan dan tidak dengan keluarganya,
sehingga hanya bisa di berikan edukasi secara verbal tidak bisa
menggunakan media edukasi, karena terbatas dengan harus
menggunakan pakaian APD lengkap dan media edukasi harus
dilakukan sterilisasi. Selain itu, pasien yang dirujuk tentunya sudah
menyetujui rawat inap.

E-booklet pdf di download oleh keluarganya setelah


mendapatkan KIE secara langsung, untuk di jelaskan ulang kepada
keluarga yang lain, atau pasien sendiri.
69
Video Pendek di Upload pada social media TikTok dan di
Instagram, selama 1x24 jam , ditayangkan oleh 376 akun, dan 79
akun yang menyukai, 3 komentar, dan 4 akun yang memposting
ulang.

B. Saran
Adapun beberapa saran terkait kegiatan aktualisasi ini :
1. Diharapkan media edukasi ini bisa digunakan oleh petugas tim
jaga IGD untuk membantu proses KIE
2. Diharapkan dapat dilakukan evaluasi isi atau penyusunan
informasi pelayanan di ruang isolasi lainnya
3. Diharapkan dapat diberlakukan sesuai kondisi ruang isolasi
terbaru / update informasi.

70
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sebaran data covid


tanggal 13 Mei 2021

Kementrian Keseharan Republik Indonesia,


https://infeksiemerging.kemkes.go.id diakses pada tanggal 30 Mei
2021

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.  Aktualisasi


Aktualisasi Nilai-nilai

Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. 2014. Jakarta.

Profil RSUD dr. Harjono S. Kab. Ponorogo.


https://rsudharjono.ponorogo.go.id/. Diakses tanggal 29 April 2021.

Undang Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014


tentang Apatur Sipil Negara.

Undang Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan.

Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

71
MEDIA EDUKASI

Lampiran Kegiatan 1

1. Lembar Bimbingan Aktualisasi mentor dan Kepala Sub Bagian


Humas dan Publikasi,
2. Lembar saran oleh mentor dan Kepala Sub Bagian Humas dan
Publikasi,
3. Lembar konsultasi kepada coach
4. Surat Pernyataan Persetujuan Mentor,
5.Foto Dokumentasi

72
1. Lembar Bimbingan Aktualisasi mentor dan Kepala Sub Bagian Humas dan
Publikasi

73
74
2. Lembar saran oleh mentor dan Kepala Sub Bagian Humas dan Publikasi,

3. Bukti Konsultasi dengan Coach


75
4. Surat Pernyataan Persetujuan Mentor
76
4.Foto Dokumentasi

Konsultasi tatap muka dengan mentor

Tanggal 3- 5 – 2021

Tanggal 31-5-2021

77
Konsultasi dengan Coach

78
Konsultasi Via Zoom Online 18/5/2021 dan 28/6/2021

Konsultasi Via Whatsapp Chat tanggal 8


Mei 2021 dan telpon 31 mei 2021

Konsultasi tatap muka dengan Kepala Sub Bagian Humas dan Publikasi

Tanggal 31 Mei 2021

Lampiran Laporan Kegiatan 2

79
1. Lembar konsultasi dan lembar saran kepala ruang IGD
2. Screenshoot komunikasi dengan perawat isolasi
3. Bukti Akses Internet
4. Foto dokumentasi

1. Lembar konsultasi dan lembar saran kepala ruang IGD

80
2. Screenshoot komunikasi dengan perawat isolasi

Tanggal 24-5-2021 Tanggal 30-5-2021

3. Bukti Akses Internet


Saalah satunya mengenai Kasus COVID-19 pertama di Indonesia
diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020

Data : https://infeksiemerging.kemkes.go.id diakses pada tanggal 30 Mei


2021

81
4. Foto dokumentasi
Komunikasi dengan Kepala Ruang Instalasi Unit Gawat Darurat (IGD)

Tanggal 31-5-2021

Merekap data jumlah pasien


suspect covid 19 yang menolak rawat inap

Tanggal 31-5-2021

Pengambilan dokumentasi pelayanan di Ruang Isolasi Covid-19

Tanggal 5 Juni 2021

82
Lampiran Laporan Kegiatan 3

1. File Materi booklet dan e-booklet sudah terpilih

2. Video edukasi siap di review

83
1. File Materi booklet dan e-booklet sudah terpilih

Menyusun / mendesain booklet dan e-booklet menjadi file siap di


review

2. Video edukasi siap di review

Bahan editing Video


Hasil Video

84
Lampiran Laporan Kegiatan 4

1. Lembar persetujuan Booklet dan e-booklet oleh mentor dan Kepala


Sub Bag Humas dan Publikasi

2. Dokumentasi kegiatan

1. Dokumentasi kegiatan

Mendiskusikan dengan Kepala Sub Bagian Humas dan


Publikasi

85
Tanggal 10 juni 2021

Mendiskusikan dengan rekan TIM IGD


Tanggal 10 Juni 2021

Mendiskusikan dengan mentor

Tanggal 11 Juni 2021

2. Lembar persetujuan Booklet dan e-


booklet oleh mentor dan Kepala Sub
Bag Humas dan Publikasi

86
Lampiran Laporan Kegiatan 5

1. Barcode dan tampilan Soft file media edukasi berbentuk PDF

2. Hard File media edukasi Booklet berbentuk Kalender meja

3. Foto Kegiatan konsultasi

1. Barcode dan tampilan Soft file media edukasi berbentuk PDF

87
2. Hard File media edukasi Booklet berbentuk Kalender meja

3. Foto Kegiatan
konsultasi

Konsultasi hasil cetakan Booklet kepada mentor 12 Juni 2021

Konsultasi hasil cetakan Booklet kepada Kepala Ruang IGD 12 Juni 2021

88
Konsultasi hasil cetakan Booklet dan Video kepada Kepala Sub Bag Humas
dan Publikasi

12 Juni 2021

89
Lampiran Laporan Kegiatan 6

1. Undangan pertemuan sosialisasi


2. Surat Tugas Sosialisasi
3. Absensi kedatangan medis dan paramedis
4. Surat Pernyataan telah melakukan sosialisasi

5. Dokumentasi kegiatan

90
1. Undangan pertemuan sosialisasi

91
2. Surat Tugas Sosialisasi

92
3. Absensi kedatangan medis dan paramedis

93
4. Surat Keterangan telah melakukan sosialisasi

5. Dokumentasi kegiatan

94
95
Lampiran Laporan Kegiatan 7

1. Pemberian Edukasi menggunakan booklet


2. Keluarga mendownload pdf e –booklet

3. Bukti Upload video pendek edukasi

1. Pemberian Edukasi menggunakan booklet


Lembar Edukasi Terintegrasi

Pemberian KIE dengan booklet

96
97
Penandatanganan persetujuan dirawat di ruang isolasi

98
Lembar persetujuan dirawat di ruang isolasi covid-1
2.

Mempersilahkan keluarga

pasien mendownload pdf e –booklet


99
3. Bukti Unggahan video pendek edukasi

Mengunggah di akun Instagram


Mengunggah di akun TikTok

Instagram : https://www.instagram.com/p/CQdGOCgHNEgf40dh-
rcitjohGmBLLMgDMMN_RY0/?utm_medium=copy_link

Tiktok : https://vt.tiktok.com/ZSJ4R5pqX/

100
Lampiran Laporan Kegiatan 8

1. Lembar persetujuan rawat inap di ruang isolasi


2. Lembar laporan hasil kegiatan

1. Lembar persetujuan rawat inap di ruang isolasi


Setelah dilakukan penjelasan mengenai situasi isolasi ruang covid, pasien
menyetujui untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi

101
File pdf e-book yang di download oleh keluarga pasien, bisa
digunakan untuk menjelaskan kepada keluarga yang lainnya

Video Tiktok yang diunggah di Instafram bisa sebagai media


informasi dan disebarkan kepada masyarakat

102
2. Lembar laporan hasil kegiatan

103
104

Anda mungkin juga menyukai