Dosen Pengampu:
Arief Rakman Hakim S.IP ., M.Si
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak … (nama dosen pengampu
mata kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah … (nama mata kuliah) yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
2.3 Langkah Konkret Dalam Keberlangsungan Hubungan Turki dan Uni Eropa
……………………………………………………………………………...11
BAB III........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Turki yang sekarang sudah berganti nama menjadi Türkiye, yang dimana
dahulu daerahnya (Konstantinopel) menjadi lokasi perang dunia pasti akan diingat
sepanjang masa oleh seluruh dunia. Negara yang diapit oleh dua benua ini
mempunyai letak strategis pada geografisnya, pasalnya negara kawasan Eurasia
ini memiliki luas 814.578 km persegi yang mana 70% wilayahnya terletak di
bagian Asia dan 30% di Eropa.
Secara geografis, Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara,
Bulgaria sebelah barat laut, Yunani dan Laut Aegea di sebalah barat, Georgia di
sebelah Timur Laut , di sebelah timur berbatasan dengan Armenia, Azerjiban, dan
Iran, di tenggara berbatasan dengan Irak dan Suriah, dan Laut Mediterania berada
di sebelah selatan. Letak geografisnya yang strategis ini menjadikan Turki sebagai
jembatan antara kebudayaan Timur dan Barat. Letak yang strategis ini
menjadikan turki sebagai negara maju, ini karena pengaruh dari faktor teritorial
yang menjadikan turki berbeda dengan negara lainnya, memiliki sopan santun
dari Asia dan kecerdasan dari Eropa1.
Berbatasan dengan Eropa menjadikan Turki ingin bergabung ke dalam
Organisasi International di kawasan Eropa yaitu (United European). UE (United
European) sendiri adalah organisasi internasional di kawasan Eropa yang meiliki
27 negara anggota, UE juga memiliki hubungan yang tidak hanya dengan negara-
negara Eropa saja, tetapi juga dengan negara-negara di seluruh dunia.
1
Admin Kuliah di Turki, (2020). “9 Alasan Mengapa Turki Menjadi Negara Maju”, (
https://kuliahditurki.net/9-alasan-mengapa-turki-menjadi-negara-maju/ ) diakses pada 5 Juni 2022.
1
Sebagai Organisasi Internasional yang mempunyai potensi besar baik dalam
ekonomi dan keamanan, Turki memutuskan untuk bergabung dengan UE pada
tahun 1987. Akan tetapi tidak semudah itu untuk bergabung dengan UE, pasalnya
banyak sekali pertimbangan dari Dewan UE terhadap Turki2.
.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan sub-
bab yang akan dibahas pada BAB II Pembahasan. Rumusan masalah dituliskan
dengan poin-poin sebagai berikut:
1.1.1 Bagaimana hubungan antara Turki dan Uni Eropa ?
1.1.2 Apa saja hambatan yang dihadapi Turki dalam usahanya untuk menjadi
anggota Uni Eropa ?
1.1.3 Bagaimana langkah konkret yang dilakukan Turki dalam keanggotaannya di
Uni Eropa ?
.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban dari
rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
1.1.4 Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Turki dan Uni Eropa yang
terjalin selama ini.
1.1.5 Untuk memahami bagaimana perjuangan, konflik dan penyelesaian antara
Turki dan Uni Eropa.
BAB II
2
Abdullah Azzam M. “Turki Punya Potensi Besar Dalam Dunia Kewirausahaan”, (
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/turki-punya-potensi-besar-dalam-dunia-kewirausahaan/2048634
) diakses pada 5 Juni 2022.
2
PEMBAHASAN
Tahun 2005
3
Perdana Menteri Turki pada kala itu Recep Tayyib Erdogan (sekarang
telah menjadi Presiden Turki) berhasil mewujudkan perkembangan yang
signifikan, yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh menteri terdahulu.
Namun disaat yang bersamaan dalam perundingan Uni Eropa memaparkan
beberapa hambatan Turki dalam perlindungan HAM salah satunya ialah Turki
kerap kali memberikan perlakuan tidak adil terhadap etnis minoritas Kurdi.
Uni Eropa menilai Turki tidak sepenuhnya mengamalkan kriteria
Copenhagen.
Tahun 2006
3
Sarah Khairiyah Nasution. 2020.Hambatan Turki Untuk Menjadi Anggota Uni Eropa Pada Masa
Presiden Erdogan
4
Oleh karena itu aksesi Turki terhadap Uni Eropa kembali dihentikan
sementara.
Tahun 2007
Pada Tahun ini usaha Turki kembali mendapat ujian baru dikarenakan
Jerman, Austria dan Perancis sepakat menolak aksesi Turki karena berbagai
alasan yaitu :
Hal ini membuahkan hasil karena berdasarkan laporan Komisi Uni Eropa
yang diterbitkan pada 12 Oktober 2011, mengusulkan untuk dilakukan agenda
positif yaitu membuka dialog intensif membahas berbagai masalah seperti
4
Pradipta Aditya Siagian. 2017.Analisis Geopolitik Penolakan Jerman Terhadap Aksesi Full
Membership Turki Menuju Uni Eropa
5
politik, perang ter- hadap terorisme, visa, mobilitas dan migrasi, serta
beberapa negoisasi aksesi lainnya yang belum dapat dibuka. Proposal ini
dianggap menguntungkan sebagai instrumen un-tuk mendukung dan
melengkapi proses negosiasi Turki dengan Uni Eropa.
7
Turki Progress Report 2016.
8
“World Bank Croatia‟s GDP 2012- 2013”, (https://data.worldbank.org/indicator/NY.G
DP.MKTP.KD.ZG?end=2013&locations= HR&start=2012).
7
tersebut tidak kunjung membaik tercatat di angka 0.549%9. Berbanding
terbalik dengan Turki pada tahun tersebut melalui Data World Bank tercatat
pada tahun 2012 GDP Turki sebesar 4.79%, lalu naik tajam di tahun 2013
sebesar 8.491%10. Tentu perbandingan tersebut Turki sebagai pemilik
ekonomi besar saat itu seharusnya lebih diunggulkan untuk menjadi anggota
Uni Eropa daripada Kroasia.
Hambatan dalam Bidang HAM dan Demokrasi
Berdasarkan Kriteria Kopenha gen 1993, komisi Uni Eropa menetapkan
adanya jaminan dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sebagai salah
satu dari kriteria politik yang harus dipenuhi sebagai persyaratan untuk aksesi
ke Uni Eropa11. Sejak 2014-2019, Uni Eropa menemukan 3 permasalahan Hak
Asasi Manusia di Turki yaitu sebagai berikut.
Diskriminasi Terhadap Etnis Kurdi
Awal mula konflik yaitu saat etnis Kurdi mendirikan Partiya
Karkaran Kurdistan (PKK) atau Partai Pekerja Kurdi dibawah
kepemimpinan Abdullah Ocalan pada tahun 1978 sebagai bentuk
upaya mereka untuk memerdekakan diri. Bagi pemerintah Turki
sendiri, terutama kalangan militer, kehadiran PKK dianggap
menciptakan ketidakstabilan, memperlemah kondisi ekonomi, politik
dan integritas wilayah Turki. PKK dianggap sebagai pencipta teror
dengan aksi-aksi terorismenya. Sikap pemerintah Turki terhadap suku
Kurdi selama ini dianggap tidak manusiawi, penangkapan dan
pembunuhan yang dilakukan pemerintah Turki membuat sebagian
masyarakat dari suku Kurdi melakukan migrasi. Hal tersebut menjadi
9
Ibid
10
World Bank Turkey’s GDP 2012-2013.
11
European Integration Online Papers (http://eiop.or.at/eiop/).
8
perhatian dunia serta hambatan bagi Turki untuk bergabung ke Uni
Eropa.
Diskriminasi Terhadap Komunitas LGBT
Dalam hal penghormatan terhadap hak asasi LGBTI, Pada tahun
2017 Turki menempati peringkat terendah dibandingkan dengan 28
negara anggota Uni Eropa dan peringkat ke 47 dari 49 negara-negara
Eropa dalam hal penghormatan terhadap hak asasi LGBTI 12. Secara
keseluruhan, upaya harus terus dilakukan untuk memerangi
diskriminasi terhadap LGBTI13. Turki begitu ketat dalam hal LGBTI.
Uni Eropa mencatat bahwa penyebab ketatnya Turki terhadap LGBT
karna didukung mayoritas publik Turki sebanyak 88,8% menolak
LGBTI14. Turki memang berupaya menjamin adanya kebebasan
berekspresi dan kebebasan berpikir melalui pasal 26 pada kostitusinya
yang terbaru. Namun tidak ada jaminan bagi para pelaku LGBTI untuk
menggunakan hak ini.
Pelanggaran Kebebasan Pers
Sejak tahun 1992 kurang lebih ratusan jurnalis baik jurnalis lokal
maupun luar negeri ditangkap oleh pihak otoritas negara dan 25
jurnalis Turki meninggal. Hal ini membuktikan begitu emahnya
perlindungan hukum bagi jurnalis di Turki15. Uni Eropa menemukan
permasalahan dalam hal kebebasan media dan kebebasan berekspresi.
Tercatat hingga bulan Juli 2015, dua saluran TV yang kritis terhadap
pemerintah ditutup paksa oleh polisi. Pemerintah Turki melalui
12
Rainbow Europe, (http://rainbow-europe .org) 2017.
13
Turkey Progress Report, 2017.
14
Volkan Yilmaz dan Sinan Birdal, “LGBT Rights in Turkey: The Long Road to Tolerance” (http://e-
ir.info).
15
CPJ, Journalists Killed in Turkey, (https://cpj.org/killed/europe/turkey/).
9
Presidensi Komunikasi dan Telekomunikasi (TIB) juga memblokir
76.000 website tanpa putusan pengadilan16. Belum maksimalnya
pemenuhan atas kebebasan pers merupakan hambatan paling dominan
yang selalu dipaparkan dan dievaluasi oleh Uni Eropa pada Turkey
Progress Report dari tahun 2014 sampai 2019.
Hambatan dalam Bidang Sosial Budaya
Turki, dalam pandangan masyarakat Eropa, dianggap sebagai Muslim dan
dengan demikian sebagai wakil dari agama Islam, sebuah agama yang pada
saat itu terlalu penting untuk tidak dianggap sebagai ancaman 17. Perbedaan
Eropa dengan Turki tersebut, meski telah terjadi sejak lama, hinga saat ini
tidak kunjung memudar, karena pada dasarnya perbedaan tersebut merupakan
perbedaan dari ide yang sangat mendasar, yaitu dari dikotomi antara Islam
dan Kristen.
Dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama Muslim, Turki dianggap
sebagai “the other” atau orang luar bagi negara-negara anggota Uni Eropa
lainnya. Agama tetap menjadi perbedaan besar budaya utama antara Uni
Eropa dan Turki, dan ini menjadi signifikan karena akar agama Kristen juga
salah satu faktor yang dimiliki oleh semua 28 negara anggota Uni Eropa
hingga saat ini18. Inilah sebabnya mengapa identitas budaya Uni Eropa pasti
akan menjadi identitas yang secara tegas berakar dari kekristenan.
2.3 Langkah Konkret Dalam Keberlangsungan Hubungan Turki dan Uni Eropa
Dalam hambatan-hambatan yang di hadapi Turki untuk menjadi anggota UE,
Turki meminta dan mengadakan pertemuan dengan Uni Eropa untuk membicarakan
16
Turkey Progress Report (2015).
17
Ibid
18
Eleanor Zeff dan Ellen B. Pirro, “European Union and the Member States”, USA: Lynne Rienner
Publisher, 2006.
10
politik tentang keanggotaan Turki di Uni Eropa, pertemuan tersebut di adakan di
Ankara.
Presiden Turki mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mengambil “Langkah
Konkret” untuk mengembangkan hubungan dengan Turki, calon anggota Uni Eropa,
dan juga mengambil pendekatan strategis dalam menjalin hubungan dengan Turki19.
Turki dan Uni Eropa melakukan diplomasi politik, rapat tersebut menekankan bahwa
Turki adalah “Negara Kunci” untuk keamanan, pertahanan, ekonomi, keamanan
energi dna manajemen migrasi Eropa. Hal tersebut dikatakan untuk mengharapkan
Turki “di Perlakukan yang Adil” dari tawaran keanggotaan Uni Eropa20.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedekatan yang terjalin antara Turki dan Uni Eropa telah berlangsung sejak
presiden pertama Turki setelah Kekaisaran Turki Utsmani runtuh, Mustafa Kemal
Attaturk memimpin. Pemerintah Turki yang semula menganut sistem kekhalifahan
islam dan dipimpin oleh seorang Sultan, merubah drastis bentuk negaranya menjadi
Republik Sekuler. Faktor ekonomi dan politik menjadi pemicu utama keinginan Turki
19
Seda Sevencan dan Zehra Nur Duz, “Erdogan : Uni Eropa Harus Ambil ‘Langkah Konkrit’ Jalin
Hubungan dengan Turki”, (Erdogan: Uni Eropa harus ambil 'langkah konkret' jalin hubungan dengan
Turki (aa.com.tr)). (18-11-2021).
20
11
ingin bergabung dengan Uni Eropa. Dari segi ekonomi apabila Turki bergabung
dalam Uni Eropa, masyarakat Turki akan memeroleh kemudahan untuk berimigrasi
ke negara-negara Eropa dan hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi
domestik Turki.
Turki yang sekarang sudah berganti nama menjadi Türkiye, yang dimana dahulu
daerahnya menjadi lokasi perang dunia pasti akan diingat sepanjang masa oleh
seluruh dunia. Negara yang diapit oleh dua benua ini mempunyai letak strategis pada
geografisnya, letak yang strategis ini menjadikan Turki sebagai jembatan antara
kebudayaan Timur dan Barat. Letak yang strategis ini menjadikan turki sebagai
negara maju, ini karena pengaruh dari faktor teritorial yang menjadikan turki berbeda
dengan negara lainnya, memiliki sopan santun dari Asia dan kecerdasan dari Eropa .
UE sendiri adalah organisasi internasional di kawasan Eropa yang meiliki 27 negara
anggota, UE juga memiliki hubungan yang tidak hanya dengan negara-negara Eropa
saja, tetapi juga dengan negara-negara di seluruh dunia.
Kudeta yang terjadi di Turki pada tahun 2016 lalu mengguncang kehidupan
perpolitikan dalam negeri Turki. Kudeta militer yang terjadi di Turki pada 15 Juli
2016 merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh beberapa pasukan militer
untuk mnejatuhkan pemerintahan Presiden Erdogan. Uni Eropa melihat kondisi
dalam negeri Turki menjadi tidak aman sehingga kudeta ini semakin mengaburkan
citra Turki di mata Uni Eropa dalam usaha Turki untuk menjadi anggota Uni
Eropa. Uni Eropa menyatakan Turki telah mengalami kemerosotan dalam usaha
memastikan keamanan dalam negerinya.
Kerjasama perekonomian antara Turki dan Uni Eropa. Ekonomi Turki meningkat
begitu drastis, namun bukan berarti peningkatan ekonomi tersebut dapat diterima
begitu saja dalam arus perdagangan Uni Eropa. Kondisi politik dan keamanan Turki
yang terus menurun maka kemungkinan perekonomiannya jatuh dan hal tersebut akan
berdampak bagi Uni Eropa. Perekonomian Kroasia dan Turki sedang anjlok tetapi
terdapat keganjalan dalam standarisasi ekonomi yang di tetapkan Uni Eropa. Di tahun
12
2013, Kroasia menjadi anggota Uni Eropa padahal ekonomi negara tersebut tidak
kunjung membaik tercatat di angka 0.549%. Berbanding terbalik dengan Turki pada
tahun tersebut melalui Data World Bank tercatat pada tahun 2012 GDP Turki sebesar
4.79%, lalu naik tajam di tahun 2013 sebesar 8.491% .
Dalam perjalanannya, aksesi Turki menuju Uni Eropa menuai beragam hambatan.
Hambatan yang ditemukan antara lain dalam bidang politik dan keamanan, ekonomi,
Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi, serta sosial dan budaya. Pada bidang
politik, penolakan Turki untuk mengakui Republik Siprus dan Kudeta oleh kelompok
militer Turki yang ter jadi pada tahun 2016 menjadi hambatan serius pada proses
keanggotaan Turki. Selanjutnya pada bidang ekonomi, perbedaan standar ekonomi
Turki dan negara Uni Eropa juga menjadi rintangan Turki. Pada bidang HAM dan
demokrasi, berbagai sikap diskriminatif Turki terhadap Etnis Kurdi, kelompok
LGBTI, dan pers, dinilai Uni Eropa menghambat proses keanggotaan Turki. Terakhir,
perbedaan akar budaya serta kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Turki yang
mayoritas beragama Muslim dengan komunitas Eropa yang sekuler menjadi
hambatan yang signifikan bagi Turki untuk meraih keanggotaannya di Uni Eropa.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, dengan menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan, kekurangan informasi sehingga jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kamu mengharapkan kritik maupun saran mengenai pembahasan hingga
kesimpulan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
13
Arche. C, (2001). “International Organizations”. Third ed., New York : Routledge.
Di akses pada 2 Juni
Majalah*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.
Majalah Online*)
European Integration Online Papers (http://eiop.or.at/eiop/).
Surat Kabar*)
14
Abdullah Azzam M. “Turki Punya Potensi Besar Dalam Dunia Kewirausahaan”, (
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/turki-punya-potensi-besar-dalam-dunia-
kewirausahaan/2048634 ) diakses pada 5 Juni 2022.
Admin Kuliah di Turki, (2020). “9 Alasan Mengapa Turki Menjadi Negara Maju”, (
https://kuliahditurki.net/9-alasan-mengapa-turki-menjadi-negara-maju/ ) diakses
pada 5 Juni 2022.
“Kronologi Kudeta Berdarah Militer Turki” (http://m.tempo.co).
Rainbow Europe, (http://rainbow-europe.org) 2017.
Turkey Progress Report (2015).
Turki Progress Report 2016.
Turkey Progress Report, 2017.
Volkan Yilmaz dan Sinan Birdal, “LGBT Rights in Turkey: The Long Road to
Tolerance” (http://e-ir.info).
“World Bank Croatia‟s GDP 2012- 2013”,
(https://data.worldbank.org/indicator/NY.G DP.MKTP.KD.ZG?
end=2013&locations= HR&start=2012).
15