Anda di halaman 1dari 18

H

(HUBUNGAN UNI EROPA DAN TURKI)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Hubungan Internasional Di Eropa

Dosen Pengampu:
Arief Rakman Hakim S.IP ., M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 4


Abdul Halim 21120001 Ismi Maulani Nurjanah 21120024
Bella Intan Rachmawati 21120013 Rizky Aditya Putra 21120038
Hadi Purnama Azmi 21120020 Sarah Muawanah 21120040
Irman Maulana 21120051 Shabina Zahwa Juanda 21120041

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BISNIS
INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak … (nama dosen pengampu
mata kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah … (nama mata kuliah) yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, 07 Juni 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

2.1 Usaha Turki Untuk Bergabung Dalam Keanggotaan Uni Eropa....................3

2.2 Hambatan Turki Dalam Keanggotaan Di Uni Eropa......................................6

2.3 Langkah Konkret Dalam Keberlangsungan Hubungan Turki dan Uni Eropa
……………………………………………………………………………...11

BAB III........................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

3.2 Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang
Turki yang sekarang sudah berganti nama menjadi Türkiye, yang dimana
dahulu daerahnya (Konstantinopel) menjadi lokasi perang dunia pasti akan diingat
sepanjang masa oleh seluruh dunia. Negara yang diapit oleh dua benua ini
mempunyai letak strategis pada geografisnya, pasalnya negara kawasan Eurasia
ini memiliki luas 814.578 km persegi yang mana 70% wilayahnya terletak di
bagian Asia dan 30% di Eropa.
Secara geografis, Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara,
Bulgaria sebelah barat laut, Yunani dan Laut Aegea di sebalah barat, Georgia di
sebelah Timur Laut , di sebelah timur berbatasan dengan Armenia, Azerjiban, dan
Iran, di tenggara berbatasan dengan Irak dan Suriah, dan Laut Mediterania berada
di sebelah selatan. Letak geografisnya yang strategis ini menjadikan Turki sebagai
jembatan antara kebudayaan Timur dan Barat. Letak yang strategis ini
menjadikan turki sebagai negara maju, ini karena pengaruh dari faktor teritorial
yang menjadikan turki berbeda dengan negara lainnya, memiliki sopan santun
dari Asia dan kecerdasan dari Eropa1.
Berbatasan dengan Eropa menjadikan Turki ingin bergabung ke dalam
Organisasi International di kawasan Eropa yaitu (United European). UE (United
European) sendiri adalah organisasi internasional di kawasan Eropa yang meiliki
27 negara anggota, UE juga memiliki hubungan yang tidak hanya dengan negara-
negara Eropa saja, tetapi juga dengan negara-negara di seluruh dunia.

1
Admin Kuliah di Turki, (2020). “9 Alasan Mengapa Turki Menjadi Negara Maju”, (
https://kuliahditurki.net/9-alasan-mengapa-turki-menjadi-negara-maju/ ) diakses pada 5 Juni 2022.

1
Sebagai Organisasi Internasional yang mempunyai potensi besar baik dalam
ekonomi dan keamanan, Turki memutuskan untuk bergabung dengan UE pada
tahun 1987. Akan tetapi tidak semudah itu untuk bergabung dengan UE, pasalnya
banyak sekali pertimbangan dari Dewan UE terhadap Turki2.

.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan sub-
bab yang akan dibahas pada BAB II Pembahasan. Rumusan masalah dituliskan
dengan poin-poin sebagai berikut:
1.1.1 Bagaimana hubungan antara Turki dan Uni Eropa ?
1.1.2 Apa saja hambatan yang dihadapi Turki dalam usahanya untuk menjadi
anggota Uni Eropa ?
1.1.3 Bagaimana langkah konkret yang dilakukan Turki dalam keanggotaannya di
Uni Eropa ?

.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban dari
rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
1.1.4 Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Turki dan Uni Eropa yang
terjalin selama ini.
1.1.5 Untuk memahami bagaimana perjuangan, konflik dan penyelesaian antara
Turki dan Uni Eropa.

BAB II

2
Abdullah Azzam M. “Turki Punya Potensi Besar Dalam Dunia Kewirausahaan”, (
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/turki-punya-potensi-besar-dalam-dunia-kewirausahaan/2048634
) diakses pada 5 Juni 2022.
2
PEMBAHASAN

2.1 Usaha Turki Untuk Bergabung Dalam Keanggotaan Uni Eropa


 Tahun 1982 – 1990
Usaha Turki untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa pertama kali
dimulai saat kepemimpinan presiden Kenan Evran (1982 – 1989). Pengajuan
keanggotaan Uni Eropa ini, dilakukan oleh Menteri Luar Negerinya yaitu Ali
Bozer terhadap dewan Uni Eropa. Perkembangan di era 1990 telah memasuki
babak baru yang mendorong keterikatan hubungan antara Turki dengan Uni
Eropa. Salah satunya ialah proses aksesi keanggotaan Turki yang ditegaskan
dalam kriteria Copenhagen. Dimana Turki harus memenuhi persyaratan di
kriteria tersebut agar diterima keanggotaan dalam Uni Eropa.

Permintaan Uni Eropa disanggupi oleh Turki dengan terus mereformasi


undang – undang mereka mengenai ekonomi, demokrasi, hukum, kebebasan
berekspresi, kebebasan beragama, HAM, hak buruh yang harus sesuai dengan
standar Uni Eropa.

 Tahun 2005

Pada tanggal 3 Oktober 2005 aksesi Turki memasuki babak paling


bersejarah selama perjuangan Turki untuk bergabung menjadi bagian anggota
Uni Eropa yang dikenal sebagai perundingan Luxembourg yang membahas
tentang kelanjutan aksesi Turki serta hambatan Turki dalam proses aksesi
yang diberikan Uni Eropa sebelumnya. Diantaranya yaitu hambatan mengenai
demokrasi dan pemenuhan HAM sesuai ketetapan Uni Eropa. Pada saat itu
Uni Eropa resmi bersedia membuka dialog secara langsung tentang kelanjutan
aksesi Turki.

3
Perdana Menteri Turki pada kala itu Recep Tayyib Erdogan (sekarang
telah menjadi Presiden Turki) berhasil mewujudkan perkembangan yang
signifikan, yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh menteri terdahulu.
Namun disaat yang bersamaan dalam perundingan Uni Eropa memaparkan
beberapa hambatan Turki dalam perlindungan HAM salah satunya ialah Turki
kerap kali memberikan perlakuan tidak adil terhadap etnis minoritas Kurdi.
Uni Eropa menilai Turki tidak sepenuhnya mengamalkan kriteria
Copenhagen.

Selanjutnya hambatan yang kedua ialah Uni Eropa menginginkan Turki


menarik mundur 40.000 pasukan bersenjatanya dari wilayah Siprus dan
mengakui wilayah tersebut sebagai satu kesatuan, namun Turki menolak
permintaan Uni Eropa tersebut sehingga proses aksesi Turki tertunda.

 Tahun 2006

Pada tahun 2006 perundingan dilanjutkan oleh Uni Eropa. Melalui


perundingan itu, komisi Eropa menyarankan untuk memberhentikan
sementara proses aksesi Turki. Dewan Eropa memaparkan observasinya
terkait aksesi Turki yaitu :

 Turki tidak sepenuhnya menerapkan 35 Bab persyaratan pengajuan


diri anggota Uni Eropa (Acquis Communautare).
 Tersisa 8 Bab lagi yang belum dipenuhi mengenai pergerakan bebas
produksi barang, pelayanan finansial, kebebasan pelayanan,
pengembangan pertanian, transportasi, pemanfaatan hasil laut,
kebebasan hak, dan hubungan eksternal3.

3
Sarah Khairiyah Nasution. 2020.Hambatan Turki Untuk Menjadi Anggota Uni Eropa Pada Masa
Presiden Erdogan
4
Oleh karena itu aksesi Turki terhadap Uni Eropa kembali dihentikan
sementara.

 Tahun 2007

Pada Tahun ini usaha Turki kembali mendapat ujian baru dikarenakan
Jerman, Austria dan Perancis sepakat menolak aksesi Turki karena berbagai
alasan yaitu :

 Turki belum bisa menunjukkan komitmen terhadap Jerman dan Uni


Eropa.
 Keputusan Turki yang mengancam kerja sama pengungsi dengan
Jerman.
 Munculnya kaum Euro Skeptis, munculnya kaum yang meragukan
kemampuan Uni Eropa ini sudah masuk ke faksi – faksi pemerintahan.
Jika isu aksesi Turki ini bersinggungan dengan pemerintahan dinilai
dapat menaikkan derajat kaum skeptis terhadap Uni Eropa4.
 Tahun 2008 – 2012

Pada tahun 2008-2012, Turki melakukan reformasi besar- besaran pada


bidang yang menjadi fokus utama Kebijakan Perluasan Uni Eropa yaitu
bidang ekonomi dan politik. Reformasi besar-besaran ini dilakukan untuk
mencapai norma-norma dan standar tertinggi di bidang demokrasi, supremasi
hukum, serta hak asasi manusia, sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.

Hal ini membuahkan hasil karena berdasarkan laporan Komisi Uni Eropa
yang diterbitkan pada 12 Oktober 2011, mengusulkan untuk dilakukan agenda
positif yaitu membuka dialog intensif membahas berbagai masalah seperti

4
Pradipta Aditya Siagian. 2017.Analisis Geopolitik Penolakan Jerman Terhadap Aksesi Full
Membership Turki Menuju Uni Eropa
5
politik, perang ter- hadap terorisme, visa, mobilitas dan migrasi, serta
beberapa negoisasi aksesi lainnya yang belum dapat dibuka. Proposal ini
dianggap menguntungkan sebagai instrumen un-tuk mendukung dan
melengkapi proses negosiasi Turki dengan Uni Eropa.

2.2 Hambatan Turki Dalam Keanggotaan Di Uni Eropa


Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa untuk membuka
babak baru agar Turki menjadi anggota Uni Eropa. Tetapi disamping itu ada beberapa
hambatan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa :
 Letak negara Turki, sudah diketahui Uni Eropa merupakan organisasi
internasional yang bersifat regional (Eropa) dan hanya menerima negara yang
terletak di Eropa. Sedangkan negara Turki terletak di antara dua benua (Benua
Eropa dan Benua Asia) tetapi mayorita wilayahnya terletak di Asia terkecuali
Istanbul dan sekitarnya5.
 Populasi Turki sebanyak 74 juta jiwa hal tersebut merupakan sebuah ancaman
tersendiri bagi negara-negara besar anggota Uni Eropa. Karena, didasarkan
pada sistem polling Uni Eropa yang menguntungkan negara berpopulasi besar
dan Turki akan menjadi negara Competitor yang berbahaya bagi negara Eropa
lainnya.
 Hambatan Bidang Politik dan Keamanan
Hambatan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa dapat dilihat melalui
sikap Turki yang tidak dapat mengakui adanya Etnis Cyprus, Yunani.
Hambatan tersebut adalah sebagai salah satu ketiadak siapan Turki dalam
menghadapi sengketa antar negara Uni Eropa. Cyprus mengindikasikan
bahwa sulitnya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa, hal ini karena
Cyprus telah resmi menjadi anggota Uni Eropa yang memiliki hak veto yang
5
Arche. C, (2001). “International Organizations”. Third ed., New York : Routledge. Di akses pada 2
Juni
6
memiliki kemampuan untuk menolak maupun mengizinkan negara-negara
yang ingin menjadi anggota Uni Eropa.
Tahun 2016, Kudeta yang terjadi di Turki yang mengguncang perpolitikan
Turki. Kudeta militer yang terjadi merupakan salah satu upaya yang dilakukan
dalam menjatuhkan pemerintahan Presiden Erdogan. Saat itu, militer
menduduki posisi yang strategis di seluruh Istranbul dan Ankara. Para oknum
militer meluncurkan tank ke jalanan kota hingga Bandara Internasional
Istanbul, bahkan memblokir dua jembatan utama Istanbul6. Dengan kondisi
Turki yang sedang tidak aman sehingga kudeta mengaburkan citra Turki di
mata Uni Eropa. Sehingga Uni Eropa menyatakan Turki telah mengalami
kemerosotan dalam usaha memastikan keamanan dalam negerinya7.
 Hambatan Bidang Ekonomi
Kerjasama perekonomian antara Turki dan Uni Eropa. Ekonomi Turki
meningkat begitu drastis, namun bukan berarti peningkatan ekonomi tersebut
dapat diterima begitu saja dalam arus perdagangan Uni Eropa. Kondisi politik
Turki pun sedang sangat mengkhawatirkan pada saat itu yang membuat
investor asing mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Turki dan
beberapa perusahaan Jerman di Turki mengalami kesulitan karena gejolak
politik di Turki. Kondisi politik dan keamanan Turki yang terus menurun
maka kemungkinan perekonomiannya jatuh dan hal tersebut akan berdampak
bagi Uni Eropa.
Perekonomian Kroasia dan Turki sedang anjlok tetapi terdapat keganjalan
dalam standarisasi ekonomi yang di tetapkan Uni Eropa. Data World Bank
mencatat bahwa pertumbuhan GDP Kroasia pada tahun 2012 adalah 2.238%8.
Di tahun 2013, Kroasia menjadi anggota Uni Eropa padahal ekonomi negara
6
“Kronologi Kudeta Berdarah Militer Turki” (http://m.tempo.co).

7
Turki Progress Report 2016.

8
“World Bank Croatia‟s GDP 2012- 2013”, (https://data.worldbank.org/indicator/NY.G
DP.MKTP.KD.ZG?end=2013&locations= HR&start=2012).
7
tersebut tidak kunjung membaik tercatat di angka 0.549%9. Berbanding
terbalik dengan Turki pada tahun tersebut melalui Data World Bank tercatat
pada tahun 2012 GDP Turki sebesar 4.79%, lalu naik tajam di tahun 2013
sebesar 8.491%10. Tentu perbandingan tersebut Turki sebagai pemilik
ekonomi besar saat itu seharusnya lebih diunggulkan untuk menjadi anggota
Uni Eropa daripada Kroasia.
 Hambatan dalam Bidang HAM dan Demokrasi
Berdasarkan Kriteria Kopenha gen 1993, komisi Uni Eropa menetapkan
adanya jaminan dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sebagai salah
satu dari kriteria politik yang harus dipenuhi sebagai persyaratan untuk aksesi
ke Uni Eropa11. Sejak 2014-2019, Uni Eropa menemukan 3 permasalahan Hak
Asasi Manusia di Turki yaitu sebagai berikut.
 Diskriminasi Terhadap Etnis Kurdi
Awal mula konflik yaitu saat etnis Kurdi mendirikan Partiya
Karkaran Kurdistan (PKK) atau Partai Pekerja Kurdi dibawah
kepemimpinan Abdullah Ocalan pada tahun 1978 sebagai bentuk
upaya mereka untuk memerdekakan diri. Bagi pemerintah Turki
sendiri, terutama kalangan militer, kehadiran PKK dianggap
menciptakan ketidakstabilan, memperlemah kondisi ekonomi, politik
dan integritas wilayah Turki. PKK dianggap sebagai pencipta teror
dengan aksi-aksi terorismenya. Sikap pemerintah Turki terhadap suku
Kurdi selama ini dianggap tidak manusiawi, penangkapan dan
pembunuhan yang dilakukan pemerintah Turki membuat sebagian
masyarakat dari suku Kurdi melakukan migrasi. Hal tersebut menjadi

9
Ibid

10
World Bank Turkey’s GDP 2012-2013.

11
European Integration Online Papers (http://eiop.or.at/eiop/).
8
perhatian dunia serta hambatan bagi Turki untuk bergabung ke Uni
Eropa.
 Diskriminasi Terhadap Komunitas LGBT
Dalam hal penghormatan terhadap hak asasi LGBTI, Pada tahun
2017 Turki menempati peringkat terendah dibandingkan dengan 28
negara anggota Uni Eropa dan peringkat ke 47 dari 49 negara-negara
Eropa dalam hal penghormatan terhadap hak asasi LGBTI 12. Secara
keseluruhan, upaya harus terus dilakukan untuk memerangi
diskriminasi terhadap LGBTI13. Turki begitu ketat dalam hal LGBTI.
Uni Eropa mencatat bahwa penyebab ketatnya Turki terhadap LGBT
karna didukung mayoritas publik Turki sebanyak 88,8% menolak
LGBTI14. Turki memang berupaya menjamin adanya kebebasan
berekspresi dan kebebasan berpikir melalui pasal 26 pada kostitusinya
yang terbaru. Namun tidak ada jaminan bagi para pelaku LGBTI untuk
menggunakan hak ini.
 Pelanggaran Kebebasan Pers
Sejak tahun 1992 kurang lebih ratusan jurnalis baik jurnalis lokal
maupun luar negeri ditangkap oleh pihak otoritas negara dan 25
jurnalis Turki meninggal. Hal ini membuktikan begitu emahnya
perlindungan hukum bagi jurnalis di Turki15. Uni Eropa menemukan
permasalahan dalam hal kebebasan media dan kebebasan berekspresi.
Tercatat hingga bulan Juli 2015, dua saluran TV yang kritis terhadap
pemerintah ditutup paksa oleh polisi. Pemerintah Turki melalui

12
Rainbow Europe, (http://rainbow-europe .org) 2017.

13
Turkey Progress Report, 2017.

14
Volkan Yilmaz dan Sinan Birdal, “LGBT Rights in Turkey: The Long Road to Tolerance” (http://e-
ir.info).

15
CPJ, Journalists Killed in Turkey, (https://cpj.org/killed/europe/turkey/).
9
Presidensi Komunikasi dan Telekomunikasi (TIB) juga memblokir
76.000 website tanpa putusan pengadilan16. Belum maksimalnya
pemenuhan atas kebebasan pers merupakan hambatan paling dominan
yang selalu dipaparkan dan dievaluasi oleh Uni Eropa pada Turkey
Progress Report dari tahun 2014 sampai 2019.
 Hambatan dalam Bidang Sosial Budaya
Turki, dalam pandangan masyarakat Eropa, dianggap sebagai Muslim dan
dengan demikian sebagai wakil dari agama Islam, sebuah agama yang pada
saat itu terlalu penting untuk tidak dianggap sebagai ancaman 17. Perbedaan
Eropa dengan Turki tersebut, meski telah terjadi sejak lama, hinga saat ini
tidak kunjung memudar, karena pada dasarnya perbedaan tersebut merupakan
perbedaan dari ide yang sangat mendasar, yaitu dari dikotomi antara Islam
dan Kristen.
Dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama Muslim, Turki dianggap
sebagai “the other” atau orang luar bagi negara-negara anggota Uni Eropa
lainnya. Agama tetap menjadi perbedaan besar budaya utama antara Uni
Eropa dan Turki, dan ini menjadi signifikan karena akar agama Kristen juga
salah satu faktor yang dimiliki oleh semua 28 negara anggota Uni Eropa
hingga saat ini18. Inilah sebabnya mengapa identitas budaya Uni Eropa pasti
akan menjadi identitas yang secara tegas berakar dari kekristenan.

2.3 Langkah Konkret Dalam Keberlangsungan Hubungan Turki dan Uni Eropa
Dalam hambatan-hambatan yang di hadapi Turki untuk menjadi anggota UE,
Turki meminta dan mengadakan pertemuan dengan Uni Eropa untuk membicarakan

16
Turkey Progress Report (2015).

17
Ibid

18
Eleanor Zeff dan Ellen B. Pirro, “European Union and the Member States”, USA: Lynne Rienner
Publisher, 2006.
10
politik tentang keanggotaan Turki di Uni Eropa, pertemuan tersebut di adakan di
Ankara.
Presiden Turki mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mengambil “Langkah
Konkret” untuk mengembangkan hubungan dengan Turki, calon anggota Uni Eropa,
dan juga mengambil pendekatan strategis dalam menjalin hubungan dengan Turki19.
Turki dan Uni Eropa melakukan diplomasi politik, rapat tersebut menekankan bahwa
Turki adalah “Negara Kunci” untuk keamanan, pertahanan, ekonomi, keamanan
energi dna manajemen migrasi Eropa. Hal tersebut dikatakan untuk mengharapkan
Turki “di Perlakukan yang Adil” dari tawaran keanggotaan Uni Eropa20.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kedekatan yang terjalin antara Turki dan Uni Eropa telah berlangsung sejak
presiden pertama Turki setelah Kekaisaran Turki Utsmani runtuh, Mustafa Kemal
Attaturk memimpin. Pemerintah Turki yang semula menganut sistem kekhalifahan
islam dan dipimpin oleh seorang Sultan, merubah drastis bentuk negaranya menjadi
Republik Sekuler. Faktor ekonomi dan politik menjadi pemicu utama keinginan Turki

19
Seda Sevencan dan Zehra Nur Duz, “Erdogan : Uni Eropa Harus Ambil ‘Langkah Konkrit’ Jalin
Hubungan dengan Turki”, (Erdogan: Uni Eropa harus ambil 'langkah konkret' jalin hubungan dengan
Turki (aa.com.tr)). (18-11-2021).

20

11
ingin bergabung dengan Uni Eropa. Dari segi ekonomi apabila Turki bergabung
dalam Uni Eropa, masyarakat Turki akan memeroleh kemudahan untuk berimigrasi
ke negara-negara Eropa dan hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi
domestik Turki.
Turki yang sekarang sudah berganti nama menjadi Türkiye, yang dimana dahulu
daerahnya menjadi lokasi perang dunia pasti akan diingat sepanjang masa oleh
seluruh dunia. Negara yang diapit oleh dua benua ini mempunyai letak strategis pada
geografisnya, letak yang strategis ini menjadikan Turki sebagai jembatan antara
kebudayaan Timur dan Barat. Letak yang strategis ini menjadikan turki sebagai
negara maju, ini karena pengaruh dari faktor teritorial yang menjadikan turki berbeda
dengan negara lainnya, memiliki sopan santun dari Asia dan kecerdasan dari Eropa .
UE sendiri adalah organisasi internasional di kawasan Eropa yang meiliki 27 negara
anggota, UE juga memiliki hubungan yang tidak hanya dengan negara-negara Eropa
saja, tetapi juga dengan negara-negara di seluruh dunia.
Kudeta yang terjadi di Turki pada tahun 2016 lalu mengguncang kehidupan
perpolitikan dalam negeri Turki. Kudeta militer yang terjadi di Turki pada 15 Juli
2016 merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh beberapa pasukan militer
untuk mnejatuhkan pemerintahan Presiden Erdogan. Uni Eropa melihat kondisi
dalam negeri Turki menjadi tidak aman sehingga kudeta ini semakin mengaburkan
citra Turki di mata Uni Eropa dalam usaha Turki untuk menjadi anggota Uni
Eropa. Uni Eropa menyatakan Turki telah mengalami kemerosotan dalam usaha
memastikan keamanan dalam negerinya.
Kerjasama perekonomian antara Turki dan Uni Eropa. Ekonomi Turki meningkat
begitu drastis, namun bukan berarti peningkatan ekonomi tersebut dapat diterima
begitu saja dalam arus perdagangan Uni Eropa. Kondisi politik dan keamanan Turki
yang terus menurun maka kemungkinan perekonomiannya jatuh dan hal tersebut akan
berdampak bagi Uni Eropa. Perekonomian Kroasia dan Turki sedang anjlok tetapi
terdapat keganjalan dalam standarisasi ekonomi yang di tetapkan Uni Eropa. Di tahun

12
2013, Kroasia menjadi anggota Uni Eropa padahal ekonomi negara tersebut tidak
kunjung membaik tercatat di angka 0.549%. Berbanding terbalik dengan Turki pada
tahun tersebut melalui Data World Bank tercatat pada tahun 2012 GDP Turki sebesar
4.79%, lalu naik tajam di tahun 2013 sebesar 8.491% .
Dalam perjalanannya, aksesi Turki menuju Uni Eropa menuai beragam hambatan.
Hambatan yang ditemukan antara lain dalam bidang politik dan keamanan, ekonomi,
Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi, serta sosial dan budaya. Pada bidang
politik, penolakan Turki untuk mengakui Republik Siprus dan Kudeta oleh kelompok
militer Turki yang ter jadi pada tahun 2016 menjadi hambatan serius pada proses
keanggotaan Turki. Selanjutnya pada bidang ekonomi, perbedaan standar ekonomi
Turki dan negara Uni Eropa juga menjadi rintangan Turki. Pada bidang HAM dan
demokrasi, berbagai sikap diskriminatif Turki terhadap Etnis Kurdi, kelompok
LGBTI, dan pers, dinilai Uni Eropa menghambat proses keanggotaan Turki. Terakhir,
perbedaan akar budaya serta kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Turki yang
mayoritas beragama Muslim dengan komunitas Eropa yang sekuler menjadi
hambatan yang signifikan bagi Turki untuk meraih keanggotaannya di Uni Eropa.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, dengan menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan, kekurangan informasi sehingga jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kamu mengharapkan kritik maupun saran mengenai pembahasan hingga
kesimpulan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Lebih Dari Satu Edisi*)

13
Arche. C, (2001). “International Organizations”. Third ed., New York : Routledge.
Di akses pada 2 Juni

Buku Kumpulan Artikel/Memiliki Editor*)


Ginicola, M. M., Filmore, J. M., Smith, C., & Abdullah, J. (2017). Physical and
Mental Health Challenges Found in the LGBTQI+ Population. In M. M. Ginicola, C.
Smith, & J. M. Filmore (Eds.), Affirmative Counseling with LGBTQI+ People (pp. 75
- 85). Alexandria, VA: American Counseling Association.

Artikel Jurnal / Ensiklopedi*)


Ibid
Ibid
Pradipta Aditya Siagian. (2017). “Analisis Geopolitik Penolakan Jerman Terhadap
Aksesi Full Membership Turki Menuju Uni Eropa”
Sarah Khairiyah Nasution. (2020). ”Hambatan Turki Untuk Menjadi Anggota Uni
Eropa Pada Masa Presiden Erdogan”
CPJ, Journalists Killed in Turkey, (https://cpj.org/killed/europe/turkey/).
Eleanor Zeff dan Ellen B. Pirro, “European Union and the Member States”, USA:
Lynne Rienner Publisher, 2006.

Majalah*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.

Majalah Online*)
European Integration Online Papers (http://eiop.or.at/eiop/).

Surat Kabar*)

14
Abdullah Azzam M. “Turki Punya Potensi Besar Dalam Dunia Kewirausahaan”, (
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/turki-punya-potensi-besar-dalam-dunia-
kewirausahaan/2048634 ) diakses pada 5 Juni 2022.
Admin Kuliah di Turki, (2020). “9 Alasan Mengapa Turki Menjadi Negara Maju”, (
https://kuliahditurki.net/9-alasan-mengapa-turki-menjadi-negara-maju/ ) diakses
pada 5 Juni 2022.
“Kronologi Kudeta Berdarah Militer Turki” (http://m.tempo.co).
Rainbow Europe, (http://rainbow-europe.org) 2017.
Turkey Progress Report (2015).
Turki Progress Report 2016.
Turkey Progress Report, 2017.
Volkan Yilmaz dan Sinan Birdal, “LGBT Rights in Turkey: The Long Road to
Tolerance” (http://e-ir.info).
“World Bank Croatia‟s GDP 2012- 2013”,
(https://data.worldbank.org/indicator/NY.G DP.MKTP.KD.ZG?
end=2013&locations= HR&start=2012).

World Bank Turkey’s GDP 2012-2013.

15

Anda mungkin juga menyukai