Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti
Oleh :
Nama Kelompok :
Kelas : X PM I
Pendahuluan
Filsafat hindu bukan hanya merupakan spekulasi atau dugaan
belaka, namun ia memiliki nilai yang amat luhur, mulia, khas, dan
sistematis yang didasarkan oleh pengalaman spiritual mistis. Hindu
tidak hanya kaya akan konsep ketuhanan tapi konsep filsafat yang
dikenal sebagai Sad Darsana atau emam cabang filsafat dimana masing-
masing filsafat memberikan gambaran akan tuhan yang pada akhirnya
bertujuan untuk mengajarkan bagaimana mencapai Brahman atau
tuhan.
Kata Darsana berasal dari urat kata Drs yang artinya melihat,
menjadi kata Darsana (kata benda) artinya pengelihatan atau
pandangan. Kata Darsana dalam hubungan ini berarti pandangan
tentang keberadaan filsafat. Ilmu filsafat adalah sebuah ilmu yang
mempelajari bagaimana cara mengungkapkan nilai-nilai keberadaan
hakiki yang dijadikan landasan menuju hidup yang dicita-citakan.
Sistem filsafat Waisasika dipelopori oleh Rsi Kanada, beliau disebut pula
dengan nama Rsi Uluka, sehingga filsafat waisasika disebut pula dengan
sistem Kanada atau Aulukya. Kata Uluka artinya burung hantu, dahulu
ketika Rsi Gautama terjatuh ke dalam sumur, karena memikirkan
tentang dirinya, Rsi Kanada mempergunakan waktunya dengan
menyibukkan dirinya disepanjang hari dengan penyelidikannya dan
keluar pada malam hari untuk mengumpulkan sedekah. Karena ia
sepanjang siang hari tidak pernah keliatan dan hanya berkeliling pada
malam hari maka beliau dijuluki dengan nama “si burung hantu”
(Uluka).
Kata-kata visesa yang dijadikan dasar bagi penamaan sitem falsafah ini
berarti kekhususan atau partikularitas. Sesuai dengan namanya sistem
falsafah ini memusatkan perhatian pada menonjolnya ciri-ciri khusus
dari obyek-obyek pengamatan di alam semesta. Sebagai sistem kearifan
yang tua dalam jajaran falsafah India, Vaisesika lebih dikenal sebagai
falsafah fisika dan metafisika. Sebagai falsafah fisika, Darsana ini diawali
dengan pembahasan mengenai tujuh kategori benda-benda yang
disebut padharta. Dari pembicaraan mengenai masalah fisika kemudian
beranjak kepada masalah metafisika, dengan membincangkan masalah-
masalah berkenaan dengan jiwa dan arti spiritual daripada karma dan
Dharma, yang dtentukan oleh tingkat pengetahuan manusia tentang
dunia dan obyek-obyek yang diamatinya dalam kehidupan.
mgmplampung.blogspot.com/2014/11/vaisesika.html