Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkerasan jalan merupakan hal yang utama untuk menunjang dalam


bertansportasi secara aman, nyaman dan mudah maka dari itu dibutuhkan
perkerasan jalan yang memadai dan layak untuk dipergunakan. Lapisan
perkerasan jalan menggunakan aspal merupakan salah satu perkerasan yang
banyak digunakan di Indonesia, karena mudah didapat, efisien dan lebih
ekonomis.

Agregat merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan jalan yaitu


berkisar antara 90 – 95 % berdasarkan persentase beratnya. Daya dukung dan
stabilitas lapisan permukaan jalan ditentukan dari sifat-sifat, bentuk butir, dan
gradasi agregatnya.Agregat mempunyai sifat dan kualitas yang menentukan
kemampuan dalam memikul beban lalu lintas. Agregat dengan kualitas dan sifat
yang baik dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung memikul beban
lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya. Agregat dapat dibedakan
atas agregat kasar, agregat halus, serta abu batu/mineral filler. Aspal yang
digunakan pada konstruksi pekerasan jalan adalah sebagai bahan pengikat, yang
memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat serta juga sebagai bahan
pengisi, yang mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada
dari agregat itu sendiri. Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal beton
dengan penetrasi 60/70 dan 80/100.

Dalam perencanaan perkerasan jalan harus dipertimbangkan syarat–syarat


yang harus terpenuhi agar jalan tersebut dapat menahan beban dan bertahan lama.
Hal ini sangat bergantung pada material yang digunakan. Jenis dan komposisi
agregat, aspal dan filler yang digunakan sangat terkait dalam stabilitas konstruksi
jalan. Oleh karena itu dilakukan percobaan terhadap benda uji yang merupakan
komponen utama dari campuran aspal beton.
2

Dalam praktikum ini dilakukan pengujian terhadap agregat, aspal dan


campuran keduanya. Pada campuran agregat dan aspal, digunakan coarse aggregat
sebanyak 283,5 gram, medium aggregat sebanyak 396,9 gram, fine aggregat
sebanyak 453,6 gram dan aspal 66 gram. Praktikum ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Perencanaan dan Pengujian Material
Jalan Raya yang berbobot satu sks.

1.2 Maksud dan Tujuan

Dalam penulisan laporan mengenai pelaksanaan praktikum perkerasan jalan,


penulis mempunyai beberapa maksud dan tujuan. Adapun maksud dari
pelaksanaan praktikum perkerasan jalan ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuanserta wawasan yang lebih luas mengenai prosedur pelaksanaan dari
praktikum perkerasan jalan tersebut, dimana dari praktikum ini dapat diketahui
sifat-sifat fisik dan mekanik dari aspal itu sendiri, dalam kaitannya sebagai
material dalamkonstruksi jalan raya.Adapun tujuan pelaksanaan praktikum bahan
perkerasan jalan antara lain :

• Untuk mengetahui kekuatan agregat terhadap tumbukan


• Untuk mengetahui titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola
• Untuk mengetahui penetrasi aspal keras
• Untuk mengetahui kekerasan tanah dengan alat penetro meter konus
dinamis (DCP)
• Untuk mengetahui kepadatan lapangan dengan konus pasir ( sand cone test)

Anda mungkin juga menyukai