Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGENDA II ASYNCROUNUS : 4

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2021

Tanggal : Jum’at, 9 Juli 2021


Waktu : 08.00 – 12.45
Sifat : Tugas Asynchronus

1) Kerjakan secara individu :

2) Amati implementasi (praktek) nilai nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di instansi saudara. Apakah semua nilai-nilai itu
terimplementasi dalam penyelenggaraan pemerintahan atau dalam pelayanan publik; apa
saja HAMBATAN, TANTANGANNYA.

No Nilai Dasar ASN Uraian/ Implementasi/hambatan


a Akuntabilitas Nilai akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Nilai akuntabilitas sangat penting
untuk diimplementasikan oleh setiap ASN, sebagai sarana
untuk memperbaiki kinerja dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai akuntabilitas di


RSUD yang utama adalah tanggung jawab bagi setiap
karyawan di RSUD terhadap TUPOKSI (Tugas Pokok dan
Fungsi).

Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) adalah sasaran utama atau


pekerjaan yang dibebankan kepada individu, kelompok, atau
institusi, untuk dicapai dan dilakukan. Dalam penerapannya,
misalnya: Perawat di RSUD memiliki tugas pokok dan fungsi
antara lain memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
sesuai SOP yang telah ditetapkan dan berdasar advis dokter
yang berwenang, kemudian perawat di RSUD juga
bertanggung jawab untuk mewujudkan patient safety. Contoh
berikutnya adalah dokter yang bertugas baik di bangsal
maupun di Instalasi Gawat Darurat RSUD. Dalam bertugas,
dokter senantiasa bekerja sesuai alur dan SOP yang telah
ditetapkan. Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai akuntabilitas di


RSUD memiliki berbagai jenis tantangan dan juga hambatan.
Ada beberapa karyawan yang belum maksimal dalam
melaksanakan tanggung jawabnya terhadap tupoksi masing-
masing. Di masa pandemi covid19 ini, kasus pasien terinfeksi
covid19 dengan gejala sedang-berat meningkat tajam, banyak
pasien yang memerlukan perawatan isolasi di rumah sakit
untuk memulihkan kondisi pasien dan mencegah terjadinya
penularan. Semakin banyaknya pasien covid19 yang
memerlukan perawatan lebih lanjut, melebihi kapasitas
jumlah bed di ruang isolasi RSUD, sehingga banyak pasien
covid19 di IGD yang belum mendapatkan bed di ruangan
isolasi. Dengan meningkatnya jumlah pasien covid19, banyak
karyawan di RSUD yang akhirnya juga terinfeksi covid19.
Dengan demikian, karyawan-karyawan tersebut dibebas-
tugaskan sementara untuk menjalani isolasi mandiri di rumah
masing-masing, dan ada beberapa karyawan yang terinfeksi
covid19 dengan gejala sedang-berat, sehingga harus
mendapatkan perawatan lebih lanjut di ruang isolasi Rumah
Sakit. Dengan banyaknya karyawan yang dibebas tugaskan,
berakibat karyawan lain mengemban tanggung jawab lebih,
terkadang melebihi kapasitas diri.

b Nasionalisme Nasionalisme adalah nilai yang merupakan suatu pandangan


atau paham mengenai kecintaan kita terhadap bangsa dan
tanah air kita Indonesia, sekaligus menghormati bangsa dan
negara lain, yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai
nasionalisme penting dimiliki oleh ASN, dan seluruh bangsa
Indonesia tanpa terkecuali. Dengan mengimplementasikan
nilai nasionalisme, bangsa Indonesia dapat melakukan
sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan
persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa
dihadapan dunia, dan di lingkungan kerja khususnya, akan
menjadi motivasi untuk semangat dalam memberikan
pelayanan berkarya.

Di RSUD, seluruh karyawan senantiasa ditekankan untuk


menjunjung tinggi nilai nasionalisme dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Sebagai contoh: presensi
karyawan dengan menggunakan finger print atau aplikasi e-
presensi, sehingga seluruh karyawan tidak terlambat dating
kerja, ataupun pulang kerja lebih awal dari ketentuan jam
pulang, selain itu juga dapat memupuk rasa semangat dalam
bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kemudian di RSUD sering diadakan rapat rutin komite medik
yang diadakan setiap bulan. Rapat tersebut dihadiri oleh
direktur, dokter spesialis, dokter umum, perawawat, dan
karyawan di bagian lainnya. Dalam rapat tersebut diadakan
musyawarah untuk membahas berbagai program yang sedang
terlaksana dan yang akan direncakan, dan juga membahas
mengenai permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi
RSUD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, berdasarkan instruksi dari pemerintah daerah,
setiap pukul 10.00 WIB, diperdengarkan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya, untuk seluruh civitas di RSUD, baik karyawan,
pasien, maupun civitas lainnya.
Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai Nasionalisme di
RSUD menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Sebagai
contoh: ada beberapa karyawan yang terlambat datang
bekerja sehingga telat dalam melakukan presensi melalui
fingerprint atau aplikasi e-presensi. Dalam rapat komite medik
yang diadakan tiap bulan, terkadang ada beberapa karyawan
yang tidak menghadiri rapat. Dan sebagainya.

c Etika Publik Sebagai ASN, nilai etika publik merupakan refleksi tentang
standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar
atau salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka melaksanakan
tanggungjawabnya untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak


hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga harus
mengimplementasikan nilai etika publik. Tanpa etika publik,
pelayan publik akan cenderung menjadi tidak peka, tidak
peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada
masyarakat kalangan bawah.

Di RSUD, komitmen utama dalam mengimplementasikan nilai


etika publik, salah satunya adalah senantiasa menjunjung
tinggi motto IKHLAS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Motto ikhlas tersebut adalah Iman, Ketulusan,
Hormat, Lestari, Amanah, dan Santun.

Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai Etika Publik di


RSUD menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Dalam
memberikan pelayanan, terkadang ada karyawan yang kurang
konsisten dalam menjunjung nilai IKHLAS.

d Komitmen Mutu Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap aparatur


mesti dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi
komitmen mutu dalam memberikan pelayanan kepada publik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perilaku adiluhung sebagai aparatur dapat diwujudkan
melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat,
disiplin, efektif, efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan
sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil
(tidak diskriminatif), bekerja tanpa tekanan, memiliki
integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN.

Di RSUD, Komitmen Mutu merupakan salah satu prinsip


utama yang harus senantiasa dimplementasikan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Memiliki nilai
filosofi SATRIYA, yaitu Selaras, Akal budi luhur, Teladan-
keteladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri,
Ahli-profesional. RSUD dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, menekankan manajemen mutu dan keselamatan
pasien. Seluruh karyawan bekerja secara profesional, bekerja
sesuai SOP yang telah ditetapkan, dan kinerja yang terukur.

Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai Komitmen Mutu di


RSUD menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Hal ini
ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas
pelayanan yang kurang maksimal, misalnya: banyaknya
program pembangunan sarana fisik yang kurang terencana,
kecenderungan pelaksanaan tugas yang lebih bersifat rule
driven dan sebatas menjalankan rutinitas kewajiban, sebagai
cerminan kurangnya kreativitas untuk melahirkan inovasi;
serta masih banyaknya keluhan masyarakat karena merasa
tidak puas atas mutu layanan sebagai cerminan implementasi
nilai Komitmen Mutu yang belum maksimal.

e Anti Korupsi Di RSUD, nilai Anti Korupsi merupakan salah satu prinsip
utama yang harus senantiasa dimplementasikan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam komitmen
untuk mencegah terjadinya tindak korupsi di RSUD, diadakan
berbagai macam langkah dan kegiatan. Terdapat berbagai
macam spanduk, banner, dsb., yang mengajak untuk menolak
budaya gratifikasi dan korupsi. Sering diadakan penyuluhan
secara langsung maupun tidak langsung, seperti misalnya di
sela-sela kegiatan rapat, senantiasa saling mengingatkan
untuk menghindari dan menolak kegiatan gratifikasi dan
korupsi.

Dalam pelaksanaannya, implementasi nilai Anti Korupsi di


RSUD menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Seringkali dilupakan, korupsi dalam bentuk korupsi waktu.
Terkadang ada beberapa karyawan yang terlambat datang
bekerja, terkadang masih ada juga karyawan yang pulang
lebih awal dari ketentuan jam pulang.

3) Teknis pengumpulan tugas :


 Tugas diupload pada LMS (Learning Management System)
 Tugas diupload paling lambat pada :
Hari : Jum’at, 9 Juli 2021
Pukul : 14.00 WIB

Kerjakan dengan kesungguhan dan penuh dengan tanggung jawab.


Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai