SKRIPSI MAHASISWA
NIM : 18.02.0820
a. Rencana Judul
Analisa Efisiensi dan Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Pedaging Pola
Kemitraan dan Pola Mandiri di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
b. Latar Belakang
Efisiensi dalam usaha sangat menentukan keberhasilan pengelolaan industri
perunggasan agar mampu menghasilkan produk yang bisa bersaing dipasar,
sekaligus membuka peluang kesempatan kerja serta memberikan pendapatan bagi
peternak. Usaha perunggasan (ayam ras) telah menjadi sebuah industri yang
memiliki komponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, dimana
perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan
pertanian dan memiliki nilai strategis, khususnya dalam upaya pemenuhan
kebutuhan protein hewani dalam negeri serta mempunyai peranan dalam
memanfaatkan peluang kesempatan kerja (Sumiarsih. 2018).
Pendapatan adalah laba usaha tani dalam usaha satu tahun yang merupakan untuk
pemilik, upah, manajemen dan kapital milik sendiri yang dipakai untuk usaha.
Keuntungan yang diperoleh peternak ayam Broiler (pedaging) merupakan hasil
dari penjualan ternak dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa
produksi (Ratnasari, Saregat, and Setiadi. 2015).
Industri perunggasan indonesia hingga saat ini berkembang sesuai dengan
kemajuan perunggasan global yang mengarah pada sasaran tercapai tingkat
efisiensi usaha yang optimal, namun upaya pembangunan industri perunggasan
tersebut masih menghadapi tantangan global yang mencakup kesiapan daya saing
produk, utamanya bila dikaitkan terhadap lemahnya kinerja penyediaan bahan
baku pakan yang merupakan 60-70% dari biaya produksi karena Sebagian besar
masih sangat tergantung dari impor. Salah satu komoditi perunggasan yang
memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan adalah peternakan ayam
ras pedaging, karena didukung oleh karakteristik produknya yang dapat diterima
oleh semua masyarakat Indonesia (Departemen Pertanian. 2008).
Kecamatan Sumowono merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Semarang
yang memiliki berbagai sumberdaya yang dapat dikembangkan untuk mencapai
tujuan utama pembangunan ekonomi, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis
peluang kerja untuk masyarakat daerah agar kesejahteraan masyarakat lebih
merata. Secara umum peternakan di Kecamatan Sumowono diarahkan untuk
mewujudkan kondisi peternakan maju, efisiensi dan tangguh. Kondisi tersebut
didasari dengan dengan tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, kemampuan menyesuaikan pola dan struktur produksi dengan
permintaan pasar serta kemampuan untuk membangun wilayah dan berperan
dalam pertumbuhan ekonomi. Upaya meningkatkan peluang usaha peternakan
terutama usaha perunggasan ayam ras memerlukan dukungan kebijakan daerah
dan nasional yang dapat mendorong peningkatan produktifitas, kualitas produk
dan daya saing pasar.
Peternak dengan konsep mandiri prinsipnya menyediakan seluruh input produksi
dari modal sendiri dan bebas memasarkan produknya. Keputusan memulai dan
memanen ternaknya, juga semua keuntungan dan kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh peternak. Beberapa faktor yang menyebabkan usaha ternak ayam pedaging
dikelola mandiri masih banyak dilakukan oleh Sebagian peternak antara lain
karena pemeliharaannya cukup mudah, waktu pemeliharaan relatif singkat karena
pemasarannya dalam bentuk ekoran dan tingkat pengembalian modal cepat.
Namun selain itu terdapat beberapa kendala peternak mandiri antara lain, sarana
produksi kurang karena seluruh modal dari sendiri , manajemen pemeliharaan
yang belum memadai, modal relatif terbatas, resiko pemasaran cukup besar
(Asosiasi Pengusaha Perunggasan Kota Palu. 2008).
Peternak dengan kemitraan usaha peternakan ayam ras pedaging dilaksanakan
dengan pola inti plasma, yaitu kemitraan antara peternak mitra dengan perusahaan
mitra, dimana kelompok mitra bertindak sebagai plasma, sedangkan mitra sebagai
inti. Sistemnya yaitu perusahaan mitra menyediakan sarana produksi berupa
pakan, vitamin, bimbingan teknis dan memasarkan hasil, sedangkan plasma
menyediakan kandang dan tenaga kerja. Faktor peternak mengikuti pola kemitraan
antara lain, tersedianya sarana produksi peternakan, tersedianya ahli, modal kerja
dari inti dan pemasaran terjamin. Namun ada beberapa kendala dalam pola
kemitraan, yaitu rendahnya tawar antara pihak plasma terhadap inti, terkadang
penentuan harga input maupun output ditentukan sepihak oleh inti yang
cenderung mengakibatkan rendahnya pendapatan peternak (Studi et al. 2009).
Pro dan kontra kehadiran pola kemitraan inti plasma masih sangat rentan terhadap
perkembangan usaha peternakan ayam ras pedaging. Dengan masuknya pola
kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan menimbulkan
kekhawatiran bagi peternak mandiri terhadap penguasaan pasar, karena kehadiran
perusahaan dengan modal kuat lalu membangun jaringan kemitraan dan bermain
dipasar yang sama, hal ini dapat merugikan peternak mandiri yang telah merintis
pasar sejak awal (Sumartini. 2004).
NB :
● Mohon diketik menggunakan komputer
● Boleh mengajukan maksimal 3 judul sebagai alternatif .
● Formulir ini dibuat rangkap 2 (dua) :
satu lembar untuk Bagian Akademik, satu lembar untuk mahasiswa
● Mohon disiapkan kajian penelitian terdahulu