ABSTRACT
Bojong Jengkol Village Ciampea Bogor is the production center of male sheep. To overcome
thecapital, management, and marketing problem in male sheep fattening, having a partnership
with CV. Mitra Tani Farm is one of the solution for the farmer, though not all of the farmers in
the village participate in the partnership.This study aims to analyse the implementation of the
partnership, to describe the farming performance with descriptive analysis, and to comparethe
male sheep fatteningprofitof farmers who have a partnership with Mitra Tani Farm to that
ofthose who do not. The results show that the non-partnership farmer obtainesthe highest ratio
of profit to cash cost per SDD per period. On the other hand, in all scale, the ratio of profit to
total cost per SDD per period is negative, which can be concluded that the fattening business is
disadvantaging. However, the ratio of profit to total costof the partnership farmers better than
that of non-partnership farmer since they have the smallest loss.
Keyword(s): partnership, profit analysis, sheep feedlot.
ABSTRAK
Desa Bojong Jengkol merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor
dimana penduduknya banyak mengusahakan penggemukan domba jantan. Namun untuk
mengembangkan usahanya, para peternak memiliki permasalahan seperti permodalan,
manajemen, dan pemasaran. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu
melalui kemitraan dengan CV. Mitra Tani Farm. Namun tidak semua peternak domba
melakukan kemitraan dengan CV. Mitra Tani Farm.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menganalisis pelaksanaan kemitraan dan mendeskripsikan keragaan usaha ternak menggunakan
analisis deskriptif. Selain itu untuk mengukur tingkat keuntungan usaha penggemukan domba
jantan antara peternak mitra dengan peternak nonmitra. Hasil perhitungan keuntungan atas biaya
tunai per SDD (Setara Domba Dewasa) per periode yang paling besar diperoleh peternak
nonmitra. Sementara itu perhitungan keuntungan atas biaya total per SDD per periode
menghasilkan nilai negatif untuk semua kelompok sehingga usaha ternak domba merugikan.
Namun jika dibandingkan nilai keuntungan atas biaya total, maka usaha pada peternak mitra
yang lebih baik dibandingkan skala lainnya karena kerugian yang diperoleh paling kecil.
Kata Kunci: analisis keuntungan, kemitraan, penggemukan domba.
53
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
pada tahun 2010 sebesar 5,16%, tahun (Handewi et al. 1996). Kedua, secara
2011 sebesar 9,94 persen, dan tahun 2012 umum peternak domba masih meng-
sebesar 13,82 persen atau sebanyak gunakan teknologi yang sederhana serta
13.420.000 ekor domba pada tahun 2012. pengelolaan atau manajemen ternak yang
Terdapat tiga wilayah yang memiliki belum baik. Ketiga,penggunaan domba
populasi domba terbesar di Indonesia, bibit yang kurang berkualitas atau belum
yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa memenuhi persyaratan sebagai domba
Timur. Jawa Barat sebagai wilayah yang pedaging (Maulana, 2013). Hal tersebut
memiliki populasi domba terbesar di dikarenakan peternak domba tidak me-
Indonesia yaitu mencapai 8.249.844 ekor lakukan seleksi bibit yang baik (Winarso,
pada tahun 2012 atau sebesar 61,47% dari 2010). Keempat, permasalahan dalam
total populasi domba nasional (Ditjennak pemasaran yang belum pasti. Hal ini
2012). menurut Winarso (2010) karena peternak
Pengembangan usahaternak domba pada umumnya tidak mempunyai ke-
telah banyak dilakukan terutama oleh mampuan melakukan hubungan dengan
peternak rakyat di pedesaan. Domba pasar ternak dan pasar konsumsi secara
banyak diusahakan karena memiliki langsung dan mereka sangat tergantung
berbagai keunggulan, diantaranya yaitu dengan pedagang atau tengkulak.
mudah beradaptasi terhadap lingkungan Berbagai permasalah tersebut menyebab-
dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kan tingkat keuntungan usahaternak
kuat dibanding ternak jenis lain domba masih rendah.
(Sudarmono dan Sugeng 2011). Selain itu Upaya untuk mengatasi berbagai
juga tidak membutuhkan lahan yang luas permasalahan tersebut salah satunya
dan mudahnya mendapatkan pakan dapat ditempuh melalui kerja sama atau
hijauan dari lingkungan sekitar pedesaan. kemitraan. Hal ini sesuai dengan
Pemasaran hasil usahaternak dombapun Keputusan Menteri Pertanian (2007)
cukup menjanjikan, seperti yang di- yang menyatakan bahwa kemitraan usaha
kemukakan oleh Pranadji dan Sudaryanto merupakan salah satu upaya untuk ter-
(1998), bahwa pasar untuk ternak domba capainya pembangunan pertanian modern
masih terbuka luas baik pasar domestik yang berorientasi agribinis. Kemitraan
maupun mancanegara. Pernyataan ter- menurut Susrusa et al. (2006) adalah
sebut juga diperkuat oleh Wiradarya suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh
(2004), bahwa usahaternak domba dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
memiliki peluang pemasaran yang sangat tertentu untuk meraih keuntungan ber-
tinggi, yaitu mencapai sekitar 976.354 sama dengan prinsip saling mem-
ekor/tahun (atau 18.775 ekor/minggu). butuhkan, saling menguntungkan, dan
Namun demikian, usahaternak saling memperkuat. Pola kemitraan yang
domba juga menghadapi berbagai per- pada umumnya dijalankan yaitu pola
masalahan. Pertama, keterbatasan per- kemitraan Inti-Plasma yang merupakan
modalan bagi peternak domba sehingga hubungan antara petani, kelompok tani,
skala pengusahaan ternak relatif kecil atau kelompok mitra sebagai plasma
54
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
dengan perusahaan inti yang bermitra produksi dan keuntungan bagi peternak
usaha (Sumardjo et al. 2004). mitra.
Menurut Eaton dan Shepherd Berdasarkan uraian tersebut, benar-
(2001), adanya kemitraan (contract kah ada hubungan antara kemitraan
farming) dapat memberikan berbagai dengan keuntungan yang akan didapatkan
manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat oleh peternak mitra. Karena itu perlu
khususnya bagi petani/peternak, yaitu dilakukan analisis usaha penggemukan
mendapatkan layanan konsultasi dalam ternak domba dengan memperhitungkan
cara produksi, mendapatkan dana untuk penerimaan dan pengeluaran selama
permodalan, mendapatkan teknologi baru proses kegiatan usaha tersebut dijalankan.
sehingga petani mendapatkan pengetahu- Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan
an baru, serta dapat meminimalisasi risiko penelitian ini adalah:
harga dan sebagai penunjang untuk 1. Menganalisis pelaksanaan kemitraan
pembukaan pasar baru. Selain itu, petani yang terjadi antara perusahaan dengan
yang mengikuti kemitraan pada umum- peternak mitra.
nya akan memiliki tingkat keuntungan 2. Mendeskripsikan keragaan usaha
yang lebih tinggi dibandingkan petani penggemukan ternak domba yang
mandiri yang tidak mengikuti kemitraan dilakukan oleh peternak mitra maupun
(Bolwig et al.2009; Miyata et al.2009; peternak nonmitra.
Saigenji 2010). Namun, dapat juga mem- 3. Mengukur tingkat keuntungan dan
berikan hasil sebaliknya, yaitu petani nilai R/C rasio yang diperoleh dalam
nonmitra lebih tinggi tingkat keuntungan- usaha penggemukan domba antara
nya dibandingkan petani mitra (Sari peternak mitra dengan peternak
2012; Yunus 2009). Hasil-hasil tersebut nonmitra.
menunjukkan bahwa belum ditemukan-
nya hasil empiris yang konsisten atau METODE PENELITIAN
masih bersifat inconclusive mengenai Lokasi dan Waktu Penelitian
pengaruh kemitraan. Penelitian dilakukan di Desa Bojong
Banyak upaya mengembangkan Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten
usaha peternakan melalui rekayasa Bogor baik untuk peternak mitra maupun
organisasi produksi yang disebut nonmitra. Penentuan lokasi penelitian di-
kemitraan. Manfaat dari kemitraan bagi lakukan secara purposive atau sengaja
peternak mitra menurut Eaton dan atas dasar pertimbangan bahwa Kabupa-
Shepherd (2001) yaitu mendapatkan ten Bogor merupakan salah satu lokasi di
layanan seperti konsultasi teknik budi- Jawa Barat yang memiliki populasi
daya, mendapatkan permodalan, men- domba yang cukup besar yaitu sebanyak
dapatkan pengetahuan baru, serta adanya 221.873 ekor pada tahun 2011 (Disnak
keterjaminan pasar danmampu memini- Provinsi Jawa Barat 2012) dan khususnya
malisasi risiko harga. Karena itu kemitra- Desa Bojong Jengkol merupakan lokasi
an diharapkan mampu meningkatkan dimana pelaksanaan kemitraan ber-
langsung. Sedangkan untuk lokasi
55
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
perusahaan yaitu CV. Mitra Tani Farm bulan selama satu periode penggemukan.
(CV. MT Farm) berada di Desa Tegal Jumlah peternak domba yang dijadikan
Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten responden pada penelitian ini berjumlah
Bogor. Waktu penelitian mulai dari 32 peternak, yang terdiri dari peternak
persiapan yaitu dilakukan sejak mitra sebanyak 12 peternak dan peternak
November tahun 2012 dan pengambilan nonmitra sebanyak 20 peternak.
data dimulai pada Februari sampai Maret
tahun 2013. Metode dan Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Jenis dan Sumber Data Analsis deskriptif bertujuan untuk
Jenis data yang digunakan pada menggambarkan pelaksanaan kemitraan
penelitian ini adalah data cross-sectional. yang terjalin antara CV. MT Farm dengan
Data yang digunakan bersumber dari data peternak domba di Desa Bojong Jengkol,
primer dan data sekunder baik kualitatif Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
maupun kuantitatif. Data primer di- Selain itu juga untuk mendeskripsikan
peroleh melalui pengamatan langsung keragaan usaha penggemukan ternak
dilapangan dan wawancara langsung domba jantan yang dilakukan oleh
dengan responden. Sedangkan data peternak mitra maupun peternak
sekunder diperoleh melalui pencarian nonmitra.
dari berbagai studi pustaka dan literatur
yang relevan dengan topik penelitian. 2. Analisis Keuntungan Usahatani
Indikator keberhasilan suatu usaha
Metode Pengumpulan Data dan penggemukan ternak domba jantan salah
Pengambilan Sampel satunya dilihat dari besarnya keuntungan
Metode pengumpulan data yang yang diperoleh peternak melalui analisis
digunakan yaitu metode survei, usahatani. Menurut Soekartawi et al.
wawancara terstruktur dengan alat bantu (1986), analisis usahatani memperlihat-
kuesioner kepada peternak responden kan cara-cara petani memperoleh dana
maupun kepada pihak CV. MT Farm, dan dengan memadukan sumberdaya yang
diskusi ada seperti lahan, tenaga kerja, modal,
Metode pengambilan sampel waktu dan pengelolaan (manajemen)
untuk peternak mitra menggunakan yang terbatas ketersediaanya. Karena itu
metode sensus, yaitu respondennya perlu di-lakukan perhitungan untuk
adalah semua peternak mitra dalam mengetahui penerimaan usahatani yang
populasi. Sedangkan metode pengambil- terbagi menjadi dua, yaitu penerimaan
an sampel untuk peternak nonmitra tunai dan penerimaan nontunai. Pe-
menggunakan metode purposive nerimaan usaha-tani dapat dirumuskan
sampling berdasarkan peternak domba sebagai berikut (Soekartawi 1995) :
yang melakukan usaha penggemukan
ternak domba jantan dengan lama usaha TR = Y x Py
penggemukan yang dipilih maksimal 8
56
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
57
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
Aparat Perusahaan: BP
desa CV. Mitra ZIS
Kelompok Tani BANK
peternak mitra: Farm MANDIRI
Bina Tani Mandiri
(BTM)
Pendampingan
kemitraan
Keterangan :
Garis kordinasi
Garis kemitraan
Gambar 1. Skema kemitraan CV. Mitra Tani Farm dengan peternak mitra
58
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
59
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
Selain kandang, salah satu faktor membutuhkan pakan yang lebih banyak,
penting dalam beternak domba adalah yaitu sekitar 6 kilogram per ekor.
pakan. Jenis pakan yang digunakan oleh Peralatan lainnya yang digunakan oleh
peternak responden yaitu hijauan seperti peternak responden yaitu: asahan untuk
rumput-rumputan dan dedaunan (daun mengasah arit; gunting bulu untuk
ubi, daun singkong, daun turi, dan daun mencukur bulu domba; cangkul cagak
jagung). Namun para peternak belum ada atau garpu tiga untuk membersihkan
yang menggunakan pakan jenis lainnya kotoran domba. Sedangkan untuk per-
seperti konsentrat, ampas tahu, maupun lengkapan yang digunakan yaitu: karung
dedak karena terkendala dalam permodal- sebagai wadah pakan hijauan dan sebagai
an. Padahal untuk pakan konsentrat dapat wadah untuk kotoran; sapu lidi untuk
meningkatkan kinerja ternak domba membersihkan bagian dalam maupun luar
jantan yang dapat dilihat dari average kandang; sabun untuk memandikan
daily gain (ADG) yang tinggi (Suhardi domba; dan sikat untuk membersihkan
2010). bulu dan kulit domba.
Pada umumnya para peternak men- Sistem pemeliharaan usaha peng-
cari pakan menggunakan peralatan seper- gemukan ternak domba jantan oleh
ti arit, alat pikul (cerangka, sundung, atau responden baik peternak mitra maupun
keranjang) dengan bobot pakan yang nonmitra semuanya dilakukan secara
dapat diangkut rata-rata 50 kilogram per intensif, yaitu sistem pemeliharaan ternak
alat pikul. Rata-rata jumlah pakan yang domba di dalam kandang. Sistem pe-
diberikan untuk ternak domba yang meliharaan secara intensif ini akan
berumur kurang dari 1 tahun yaitu sekitar menghasilkan produksi yang lebih tinggi
5 kilogram per ekor. Namun untuk ternak dibandingkan secara ekstensif (Sugandi
domba yang umurnya lebih dari 1 tahun 2001). Faktor tenaga kerja juga me-
60
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
rupakan hal penting yang perlu obatan dan vitamin yang digunakan oleh
diperhatikan. Tenaga kerja yang di- peternak mitra yaitu telah disediakan dan
gunakan oleh peternak responden adalah ditanggung oleh pihak CV. MT Farm
tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) yang diberikan rutin oleh penanggung
yang pada umumnya dilakukan oleh jawab (PJ) diantaranya yaitu,obat cacing
peternak dan dibantu oleh anaknya. atau albenol, antibiotik limoxin, ivermek
Tenaga kerja yang digunakan dalam untuk mengobati penyakit kurap pada
usaha ini tidak ada yang berasal dari luar domba, limoxyn sprey untuk mengobati
keluarga karena skala usaha ternak penyakit mata, dan vitamin B kompleks.
domba yang mereka jalankan masih Pemasaran ternak domba jantan
relatif kecil. dilakukan dengan penjualan domba
Kegiatan yang umum dilakukan hidup. Pemasaran ternak yang dilakukan
dalam usaha penggemukan ternak domba oleh peternak mitra seluruhnya dijual
jantan diantaranya yaitu mencari pakan, kepada CV. MT Farm karena sudah ada
memberikan pakan secara rutin setiap perjanjian atau kontrak. Sedangkan untuk
harinya, membersihkan kandang, men- peternak nonmitra dalam memasarkan
cukur bulu domba, serta memandikan domba umumnya kepada para tengkulak
domba yang rutin dilakukan dalam jangka maupun konsumen dengan sistem
waktu tertentu. pemasaran yang secara langsung maupun
Kesehatan domba juga perlu berlangganan.
diperhatikan dalam usaha ini karena
adanya kemungkinan domba terserang Karakteristik Usahaternak
penyakit. Penyakit yang biasanya me- Rata-rata kepemilikan domba jantan
nyerang pada ternak domba responden selama satu periode penggemukan yang
diantaranya yaitu perut kembung, cacing, dimiliki oleh peternak mitra maupun
kudis atau kurap, dan sakit mata. nonmitra secara lebih lengkap dapat di-
Penanganan penyakit yang dilakukan lihat pada Tabel 2. Semua ternak domba
oleh peternak nonmitra pada umumnya dalam penelitian ini disetarakan ke dalam
dengan membeli obat di toko obat atau setara domba dewasa (SDD), dimana satu
dengan cara tradisional. Obat yang SDD setara dengan satu ekor domba
diberikan yaitu obat cacing dan vitamin dewasa atau dua ekor domba muda atau
serta ramuan tradisional. Sedangkan obat- empat ekor domba anak.
62
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
63
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
64
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
65
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
66
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
67
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
Bolwig, S., P. Gibbon, dan S. Jones. Maulana, Arief. 2013. Unpad dan 11
2009. The Economics of Instansi Bentuk Konsorsium
Smallholder Organic Contract Pengembangan Domba Padjajaran.
Farming in Tropical Africa. Tersedia pada:
Elsevier Journal, World http://www.unpad.ac.id/2013/06/u
Development Vol. 37, No.6 pp. npad-dan-11-instansi-bentuk-
1094-1104, 2009. konsorsium-pengembangan-
domba-padjadjaran/
[Disnak]. 2012. Populasi Ternak Domba
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011. Miyata, S.,N. Minot, dan D. Hu. 2009.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Impact of Contract Farming Ion
Barat. Income: Linking Small Farmers,
Packers, and Supermarkets in
[Ditjennak]. 2012. Populasi Ternak China. Elsevier Journal, World
Domba di Indonesia Tahun. Development Vol. 37, No. 11, pp.
Direktorat Jenderal Peternakan dan 1781-1790, 2009.
Kesehatan Hewan. Jakarta.
Pranadji, T., B Sudaryanto. 1998. Kajian
Eaton, Charles., Andrew W. Shepherd. terhadap persepsi petani dan
2001. Contract Farming kelembagaan korporasi untuk
Partnership for Growth. Food and pengembangan usahaternak domba
Agriculture Organization of the di pedesaan: studikasus pada desa-
United Nation, FAO Agricultural desa di Kecamatan Jambu,
Services Buletin 145. Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu
Ternak dan Veteriner.Vol 4 No 2
Th 1999.
68
Pengaruh Kemitraan Terhadap …
69
Muhamad Yunus, Harianto dan Dwi Rachmina
70