Oleh Kelompok 5:
TRI PUTRI HANDAYANI
SUCI TESYA EDLIN
FIFI DELA RIZKY
ISMAIL YAHYA PARLAUNGAN SINAGA
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1
Bab II Pembahasan..............................................................................................................3
A.Pengertian Dinamika.....................................................................................3
B.Pengertian Kelompok....................................................................................3
1.Zaman Yunani...............................................................................................5
2.Zaman Liberalisme........................................................................................5
4.Gerakan Massa...............................................................................................6
1.Tujuan Kelompok..........................................................................................7
2.Kekompakan Kelompok................................................................................7
3.Struktur Kelompok........................................................................................8
6.Suasana Kelompok........................................................................................9
ii
7.Efektifitas Kelompok.....................................................................................10
8.Tekanan Kelompok........................................................................................10
9.Maksud Terselubung.....................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Semenjak lahir manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari keberadaan orang-
orang disekitarnya, mau itu dalam keluarga, sekolah, kampus, kantor, dalam kehidupan
bermasyarakat, dan lain sebagainya. Keluarga merupakan awal-awal pembelajaran bagi
setiap individu untuk tetap bisa bertahan hidup dengan mengenalkan norma-norma
kehidupan, nilai, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Kemudian lingkungan yang
individu tempati memberikan kontribusi dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Berdasarkan hal-hal diatas dapat dilihat bahwa kehidupan dalam kelompok itu bersifat
dinamis. Semakin efektif kelompok semakin baik kehidupan anggota-anggota dalam
kelompok tersebut. yang dapat diperhatikan dalam kelompok untuk tetap bisa efektif adalah
pengetahuan yang cukup tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan
kita dalam berperilaku secara efektif dalam berkelompok. dalam hal ini akan dibahas
Dinamika Kelompok.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati
interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok
adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain membentuk kerjasama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, memudahkan pekerjaan, mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang
terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi
pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian serta
menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap
1
individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat.
1.2.6. Peranan Dinamika Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok
1.3.6 Untuk Mengerti Peranan Dinamika Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok Dan
Konseling Kelompok
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dinamika kelompok dapat diartikan melalui asal katanya, yaitu dinamika dan
kelompok.
a. Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga
berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok
secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat
kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok
tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
b. Pengertian kelompok
3
Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli tentang pengertian kelompok adalah kelompok tidak
terlepas dari elemen keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang
dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga
dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu
bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-
ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam
kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang
ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan
berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai
mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah
berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut
”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada
proses ini individu mengalami ”forming”. Setiap kelompok harus ada aturan main yang
disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota
kelompok, proses ini disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok
melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”. Secara singkat proses
dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut:
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu
memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang
rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi
kriteria pengukur kemajuan.
4
2.3. MANFAAT DINAMIKA KELOMPOK
Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah
kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :
1. Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin
dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-masing
struktur masyarakat tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap
golongan memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi
sosial antar anggota masing-masing golongan. Pada masa ini ikatan persatuan dan interaksi
sosial terjalin dengan kuat, sehingga masing-masing golongan dapat mempertahankan
kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam kelompok/golongan yang lebih kecil.
2. Zaman liberalisme
Pada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu
penyelidikan terhadap bangsa primitive yang memiliki ciri khas di dalam kehidupannya.
Penyelidikan dilakukan terhadap adat dan bahasa rakyat dan hubungannya dengan tingkah
5
laku masyarakat primitif. Hasil penyelidikan, pengaruh adat dan bahasa menimbulkan
homogenitas pada masyarakat sehingga setiap sikap dan tingkah laku anggota masyarakat
tidak berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan
kesamaan psikologi, dan ini tercermin dalam tingkah laku. Terori ini berkembang, bahwa
setiap masyarakat yang mempunyai kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu,
lengkap dengan kepribadian masing-masing.
Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape
From Freedom untuk menunjukkan perlunya individu bekerja sama dengan individu lain,
hingga timbul solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena terdorong oleh
adanya keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat
kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa solidaritas.
Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti keluarga, regu
kerja, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga
kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin kuat moralnya. Kurt
Lewin menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang
menjadi anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan individu.
6
2.5. UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi dinamika
kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang
akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh
anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para
anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa :
c.). Netral
d). Searah
e). Identik
Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk hubungan d adalah
yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan individu dan
tujuan semua anggota kelompok.
2. Kekompakan kelompok
Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok
hal ini yang berupa : loylitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan keterikatan. Ada enam
faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :
7
b). Keanggotaan kelompok : Anggota yang loyal dan tinggi rasa,yang dimiliki oleh
kelompok.
c). Nilai tujuan kelompok : Makin tinggi apresiasi anggota terhadap tujuan kelompok,
kelompok semakin kompak
d). Homogenitas anggota kelompok : Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-
masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu
f). Jumlah anggota kelompok : Bila jumlah anggota kelompok relatif kecil, cenderung lebih
kompak dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah
anggota besar.
3. Struktur Kelompok
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh
anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
8
4. Fungsi Tugas Kelompok
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka
mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi
menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat
terpenuhi klasifikasi fungsi tugas yaitu:
6. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis
yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling
menerima, saling menghargai , saling mempercayai dan bersahabat.
9
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a) Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun,
bersahabat, persaudaraan.
b) Kebebasan berpatisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
c) Lingkungan fisik yang mendukung.
7. Efektivitas Kelompok
8. Tekanan Kelompok
9. Maksud Terselubung
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau
ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam melakukan suatu
aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok
berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama.
Suasana kelompok, yaitu antar hubungan dari semua orang yang terlibat dalam
kelompok, dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok itu (secara
perorangan) dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan, dan berbagai reaksi dari
anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang bersangkut paut dengan
pengembangan diri anggota kelompok yang bersangkutan. Kesempatan timbal balik inilah
yang merupakan dinamika dari kehidupan kelompok (dinamika kelompok) yang akan
membawakan kemanfaatan bagi para anggotanya.
10
Secara khusus, dinamika kelompok dapat dimanfaatkan untuk pemecahan masalah
pribadi para anggota kelompok, yaitu apabila interaksi dalam kelompok itu difokuskan pada
pemecahan masalah pribadi yang dimaksudkan. Dalam suasana seperti itu, melalui dinamika
kelompok yang berkembang, masing-masing anggota kelompok akan menyumbang baik
langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah pribadi tersebut.
Kelompok primer diwarnai oleh hubungan pribadi secara akrab dan kerjasama yang
terus menerus diantara para anggotanya. Contoh: kesatuan anak-anak sepermainan, kesatuan
sekelompok remaja, dan sebagainya.
Pada kelompok social, tujuan yang ingin dicapai biasanya tidak bersifat pribadi
(impersonal), melainkan merupakan tujuan bersama untuk kepentingan bersama. Contoh:
persatuan buruh.Sedangkan pada kelompok psikologikal pada dasrnya lebih bersifat
mempribadi (personal). Para anggota kelompok psikologikal memasuki kelompok itu
biasanya didorong oleh kepentingan yang menyangkut hubungan antar pribadi. Contoh:
himpunan para korban kebakaran.
Kelompok terorganisasikan memiliki ciri utama adanya pemimpin yang mengatur dan
memberi kemudahan dan mengawasi dijalankannya peranan masing-masing
anggota.Sedangkan pada kelompok yang tidak terorganisasikan para anggotanya bertindak
lebih bebas, tidak saling terikat pada anggota lain, dan adanya fleksibilitas yang besar.
Kelompok formal terbentuk berdasarkan tujuan dan aturan tertentu yang bersifat
resmi (dan tertulis). Gerak dan kegiatan kelompok diatur dan tidak boleh menyimpang dari
ketentuan yang telah dibuat untuk itu. Aturan ini biasanya tertulis dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.Sedangkan pada kelompok informal keberadaan dan gerak gerik
kelompok didasarkan pada kemauan, kebebasan dan selera orang-orang yang terlibat
didalamnya.
11
2.8.USAHA MENGGERAKKAN DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok harus hidup, mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, dan
membuahkan manfaat bagi masing-masing anggota kelompok. Dengan demikian, usaha yang
dapat dilakukan oleh anggota kelompok untuk hal ini yaitu:
Usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin kelompok untuk menghidupkan dinamika
kelompok, yaitu:
Dinamika kelompok seperti disebutkan di bagian awal, menjadi bahan persaingan dari
para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap
dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap
pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.
Pendekatan ini mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada
dalam kelompok. Homans menambahkan, dengan adanya interaksi dalam kelompok, maka
kelompok yang bersangkutan merupakan sistem interdependensi, dengan sifat-sifat:
12
b. Pendekatan oleh Stogdill
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
1) Dinamika kelompok itu sangat berguna bagi masyarakat karena masyarakat kita tidak
bisa bekerja dan hidup sendiri dan sangat memerlukan adanya dinamika kelompok
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Dinamika kelompok juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengembangkan
kemampuan individu.
3) Dinamika kelompok dapat menumbuhkan rasa saling menghargai antar sesama
anggota kelompok, dan rasa tanggung jawab atas rencana atau tindakan yang telah
disepakati bersama agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia
Romlah, tatik. 1989. Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok. Jakarta: Depdikbud
15