Anda di halaman 1dari 11

Materi 1. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang utuh terkait dengan kewarisan Jahiliyah Awal Islam dan Islam.

pembelajaran/pokok 2. Memahami secara komprehensif keluarga yang termasuk ahli waris dan yang tidak, Hajib Mahjub, bagian masing-masing penentuan
bahasan bagian masing-masing ahli waris dan cara menyelesaikan penghitungannya.

Pustaka Utama :
1. Fatchur Rahman, Drs., Ilmu Waris, cet. kedua, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1981
2. Ramulyo, Idris, M., Hukum Kewarisan Islam: Studi Kasus, Perbandingan Ajaran Syafii (Patrilinial, Hazairin (Bilateral)
dan Praktek di Pengadilan Agama), Jakarta: IND-HILL,CO, 1984
Pendukung:
1. Karim, Muchit A., Problematika Hukum Kewarisan Islam Kontemporer di Indonesia, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2012
2. Nasution, Khoiruddin, Prof., Dr., Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Islam
Dengan Pendekatan Integratif Interkonektif, Yogyakarta: ACAdeMIA + TAZZAFA, 2009
3. Thalib, Sayuti, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1982
4. Yasin, Drs., M.Ag, Titik Temu Hukum Waris di Indonesia: Adat, BW., dan Islam, Yogyakarta, Idea Press, 2011
Media Pembelajaran Perangkat Lunak Perangkat Keras
- LCD & Projector, whiteboard, spedol
Team
Teaching/Dosen
Matakuliah FIQH MAWARIS.

Mg Sub-CP-MK Bobot
Kriteria & Bentuk Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran
Ke- (sbg kemampuan akhir Indikator Penilai
Penilaian (Estimasi Waktu) [Pustaka]
yang diharapkan) an (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mahasiswa mengerti dan  Menjelaskan Perbedaan Kreteria :  Kuliah & Diskusi, Pengenalan Tentang 7,14
menjelaskan prinsip Sebab Mewaris menurut Pemahaman dan [TM: 1x(2x50”)+ Kewarisan Jahiliyah dan
mewaris pada masa Masyarakat Jahiliyah, memilah keluarga  Tugas: Mendeskripsikan Awal Islam
Jahiliyah, Awal Islam dan Awal Islam dan Islam; yang termasuk ahli Ilmu Waris Islam, Sebab 1. Ilmu Kewarisan Islam
Islam (Syafiiyah)  Menjelaskan posisi waris dan yang tidak Mewarisi Pada Masa 2. Kewarisan Jahiliyah
perempuan dan anak ahli waris. Jahiliyah, Awal Islam dan 3. Sebab Mewarisi Awal
kecil dalam kewarisan Bentuk non-test: pada masa Islam Islam
2
pada masa Awal Islam  Membuat Schema *BT+BM:(1+1)x(2x60”)+ 4. Sebab Mewarisi dalam
dan Islam. Ahli Waris Islam
Hubungan darah .
dan Hubungan
Pernikahan serta
Pembebasan
Budak
 Presentasi

2 Mahasiswa mampu  Menjelaskan dan Kreteria :  Kuliah & Diskusi, Hijab: Hajib dan Mahjub: 7,14
menjelaskan ahli waris mengurai secara detail Menganalisis dan [TM: 1x(3x50”)+ 1. Anak, Orang Tua,
yang tidak mengenal ahli waris yang pasti mengkaitkan kasus  Tugas: Mengkaji dan Suami/Istri Sebagai Ahli
hijab karena kekuatan mendapat bagian yang dipilih dengan memahami tentang Waris Paling Istimewa
hubungan kerabat dan yang nyata terjadi di Hajib dan Mahjub 2. Mereka itu tidak
kedekatannya dengan masyarakat Melalui tugas terstruktur Terhijab oleh Ahli Waris
muwarris Bentuk non-test: Lain
dan Mandiri.
 Mapping ahli
*BT+BM:(1+1)x(2x60”)+
waris yang dapat
termahjub dan
yang dapat
termahjub
 Presentasi
3 Mahasiswa dapat  Memahami hak cucu dari Kreteria:  Kuliah & Diskusi *Perbedaan antara Cucu 7,14
menetapkan ahli waris anak laki-laki, kakek dari Pemahaman dan [TM: 1x(3x50”)+ dari anak laki-laki cucu dari
yang menghijab cucu ayah dan nenek dari ibu pengklasifikasian ahli  Tugas: Studi kasus: anak perempuan serta ahli
laki-laki dan cucu maupun dari ayah dalam waris furu’ al-walad Ahli waris yang dapat waris yang dapat menghijab
perempuan dari anak kewarisan Isalam dan usul (al-Aba’ wa menhijab cucu, kakek dan
laki-laki. Serta ahli waris al-Ummahat)
(Syafiiyah) dan nenek dari *Perbedaan antar kakek
yang menghijab kakek Bentuk non-test: Nenek dan Ahli Waris yang
muwarris
Mapping ahli waris
dari ayah, nenek dari ibu *BT+BM:(1+1)x(1x60”)+ dapat menghijab mereka
furu’ dan usul yang
dan nenek dari ayah
berpotensi terkena
hijab
4 Mahasiswa dapat  Memahami dan Kreteria :  Kuliah & Presentasi *Furu’ al-mayit laki-laki
menetapkan ahli waris menjelaskan lebih lanjut Memahami secara hasil mapping ahli waris atau anak dari furu’ al-mayit
yang dapat menghijab kedudukan saudara baik mendatail hubungan laki-laki yang lebih *abu mayit utk saudara /I
3
Saudara, baik sekandung, antar saudara atau antar saudara dekat dan kuat serta sekandung
seayah, atau seibu bersama ahli waris lain sekandung, seayah kebersamaan antar * sda ditambah saudara laki-
dalam persoalan hijab. dan seibu saudara/I sekandung laki skd utk sdr laki-laki
Bentuk non-test: dengan saudara/I seayah seayah
 Penyusunan [TM: 1x(2x60”)] Dan ditambah sdr pr skd
mapping antara  Mapping kedekatan yang bersama furu’ al-mayit
saudara laki-laki kuatnya hubungan perempuan
sekandung dan kekerabatan antara *Furu’ al-mayit baik laki-
saudara laki-laki saudara laki-laki laki maupun perempuan,
seayah; Antara sekandung dan saudara usul al-mayit laki-laki utk
saudara laki-laki seayah dan saudara/i seibu.
perempuan kedekatan saudara
sekandung dan perempuan sekadung
saudara yang didampingi oleh
perempuan seayah anak perempuan atau
dan antara saudara cucu perempuan dari
sekandung dan anak laki-laki dengan
saudara seibu saudara laki-laki atau
 Presentasi perempuan seayah
kelompok [BT+BM:(1+1)x(2x60”)]

5 Mahasiswa mampu  Menjelaskan kedudukan Kreteria :  Kuliah dan Diskusi Anak laki-laki 7,14
mengurai ahli waris yang keponakan laki-laki dari Menjelaskan syarat2 *TM: 1x(2x50”)+ Cucu lakii dari anak laki
dapat menghijab saudara laki-laki keponakan dari  Tugas mengkaitkan Ayah
keponakan laki-laki dari sekandung atau seayah saudara baik kedekatan dan kuatnya Kakek (ayah dr ayah)
saudara laki-laki dalam hijab menghijab sekandung maupun hubungan keluarga Saudara laki skd
sekandung dan seayah, seayah dapat mewaris sedarah yang menghijab Sdr pr skd bersama ank
paman sekandung dan Bentuk non-test: pr./cucu pr
keponakan dari saudara
seayah serta sepupu dari  Mengurai dan sekandung atau seayah Sdr lk seayah
paman sekandung dan menjelaskan syarat *BT+BM:(1+1)x(2x60”)+ Sdr pr seyah bersama anak
seayah paman sekandung pr/ cucu pr
dan seayah berhak
mewaris dan syarat
sepupu dari paman
sekandung dan
seayah berhak
4
mendapat warisan
6 Mahasiswa dapat  Menjelaskan urutan ahli Kreteria :  Kuliah dan Diskusi Asobah binafsih 7,14
menetapkan ahli waris waris laki-laki yang Mengurai ahli waris *TM: 1x(2x50”)+ Anak laki-laki
yang bagian asobah berhak mendapat bagian laki-laki yang paling  Tugas menganalisis Cucu lk dr anak lk
binafsih sisa karena dirinya kuat dan dekat dengan mencari ahli waris laki- Ayah
sendiri. muwarris sampai yang laki dari 15 ahli waris Kakek (ayah dr ayah)
paling lemah dan jauh yang berhak mendapat Sdr lk skd
dengan si mayat bagian asobah binafsih Sdr lk seayah
Bentuk non-test: [BT+BM:(1+1)x(2x60”)] Kpnkn lk dr sdr lk skd
Mengaitkan kerabat Kpnkn lk dr sdr lk sbpk
hubungan darah Paman skd
dengan bagian Paman sbpk
warisan yang Spp lk dr paman skd
diterima. Spp lk dr paman sbpk
7 Mahasiswa dapat  Memahami sertaKreteria :  Kuliah & diskusi Asobah bi al-Gair 7,14
menetapkan ahli waris menjelaskan ahli waris Memahami syarat ahli *TM: 1x(2x50”)+ Anak pr bersm anak lk
yang berhak mendapat perempuan yang berhak waris perempuan yang  Tugas: Mencari Cucu pr bersm cucu lk
bagian asobah bi al-ghair Mendapat bagian asobah bi berhak mendapat perbedaan antara Sdr pr skd bersm sdr lk skd
dan ma’a al-ghair al-Gair dan ma’a al-gair bagian asobah dan bagian asobah bi al- Sdr pr sbpk bersm sdr lk
serta syarat-syaratnya syarat yang harus gair dan asobah maa sbpk
dipenuhi. al-gair melalui Asobah Maa al-Gair
Bentuk non-test: wawancara dengan Sdr pr skd dan Sdr pr sbpk
Kebersamaan saudara Toga/Toma bersama anak pr atau cucu
perempuan *BT+BM:(1+1)x(2x60”)+ pr dr anak lk
sekandung atau
seayah dengan Anak
perempuan atau Cucu
perempuan dari anak
laki-laki
8 Ujian Tengah Semester (UTS): Melakukan Validasi Penilaian Tengah Semester
9 Mahasiswa dapat Mengidentifikasi bagian Kreteria:  Kuliah & diskusi Suami : ½ atau ¼ 7,14
menetapkan bagian anak perempuan baik Menganalisis bagian kelompok: Soal dari Istri : ¼ atau 1/8
anak perempuan dan sendirian, atau lebih dari anak perempuan peserta lain. Anak pr: ½, 2/3, ABG.
anak laki-laki, suami seorang bersama anak laki- sendiri atau lebih dari  *TM: 1x(2x50”)+
dan istri laki atau tidak, bagian suami seorang tidak bersama  Tugas-8: Studi kasus di
5
atau istri baik bersama atau anak laki-laki serta sekitar rumah terkait
tidak bersama anak/cucu bagian anak dengan bagian anak
perempuan baik perempuan bersama
sendiri maupun lebih suami atau istri .
dari satu bersama anak *BT+BM:(1+1)x(2x60”)
laki-laki
Bentuk non-test:
 Mecari contoh
kasus terkait
bagian anak
perempuan, suami
dan istri
 Presentasi
kelompok
10 Mahasiswa dapat Manganalisis serta Kreteria:  Kuliah & diskusi Cucu pr dr ank lk: 7,14
menetapkan bagian menjelaskan bagian cucu Mendeskripsikan [TM:1 x(2x50”)+ ½, 2/3, 1/6, ABG
cucu perempuan dari perempuan, seorang diri bagian cucu pr dr anak  Tugas: studi kasus Ayah:
lebih dari seorang, bersama laki-laki, ayah, kakek, pembagian harta waris 1/6, 16 +As, AS
anak laki-laki, ayah,
cucu laki-laki dari anak laki dan nenek baik dari di sekitar terkait Kakek:Spt bag ayah jika tdk
kakek dari ayah dan atau bersama anak ibu atau ayah
nenek baik dari ayah dengan bagian cucu ada ayah
perempuan, serta bagian Bentuk non-test: Nenek dr ibu/dr ayah
atau ibu pr, ayah dan kakek
kakek dari ayah dan bagian
 Studi kasus terkait 1/6
nenek baik dari ibu maupun
ayah pembagian harta
waris yang ahli
warisnya cucu pr
dr anak lk, ayah,
kakek dan nenek
 Presentasi
kelompok
11 Mahasiswa dapat Mangurai dan menjelaskan Kriteria:  Kuliah & diskusi Sdr pr skd: 7,14
menetapkan bagian bagian pasti yang dimiliki Memahami secara (TM: 1x(2x50’))
saudara perempuan seayah detail bagian saudara  Tugas : studi kasus ½
saudara perempuan seibu 2/3,
pr skd pembagian harta waris
sekandung Bentuk non-test: AMG
terkait dengan bagian
 Studi kasus terkait saudara pr skd AS
6
pembagian harta (BT+BM: (1+1)x
waris yang salah (2x60’))
satu ahli warisnya
saudara pr skd
 Presentasi
12 Mahasiswa dapat Menjelaskan dan mengurai Kriteria:  Kuliah & diskusi (TM: Sdr pr sbpk: 7,14
menetapkan bagian bagian saudara perempuan Memahami secara 1x(2x50’)) ½,
saudara perempuan seayah, baik bersama anak mendetail bagian  Tugas : studi kasus 2/3
perempuan, atau saudara saudara pr seayah pembagian harta waris 1/6
seayah
perempuan sekandung, Bentuk non-test: terkait dengan bagian AMG
sendirian atau lebih dari  Studi Kasus sdr pr sbpk (BT+BM: AS
seorang melalui (1+1)x (2x60’))
pembagian harta
waris yang salah
satuahli warisnya
saudara pr seayah.
 Presentasi
13 Mahasiswa dapat Memahami Kriteria:  Kuliah & diskusi Pembangunan Industri: 7,14
menetapkan dan bagian mendeskripsikan bagian Memahami secara (TM: 1x(2x50’))
saudara seibu saudara seibu, baik mendetail bagian  Tugas : studi kasus 1. Permasalahan
perempuan atau laki-laki, saudara seibu baik pembagian yang Industrialisasi di Indonesia
baik sendirian atau lebih sendirian atau lebih terjadi di sekitar mhs 2. Kebijakan Industrialisasi
dari seorang dari satu terkait dengan bagian 3. Peran Sektor Industri
Bentuk non-test: sdr seibu (BT+BM: dalam Pembangunan
 Studi Kasus (1+1)x (2x60’))
pembagian harta
waris yang salah
satu ahli warisnya
saudara seibu baik
 Presentasi
kelompok
14 Mahasiswa dapat Memahami bagian ibu Kriteria:  Kuliah & diskusi Bagian ibu dalam Masalah 7,14
mengurai dan bersama suami atau istri Memahami secara (TM: 1x(2x50’)) Garawain
menjelaskan masalah dan ayah mendetail masalah  Tugas : studi kasus
bagian ibu dalam
7
Garawain. masalah Garawain. pembagian harta waris 1.Suami Ibu dan Ayah
Bentuk non-test: terkait dengan bagian
 Implikasi melalui ibu bersama ayah dan 2. Istri Ibu dan Ayah
studi kasus yang suami atau istri
ahli warisnya (BT+BM: (1+1)x Ibu dalam dua masalah tsb
terdiri suami, ibu (2x60’)) mendapat bagian 1/3 x Sisa
dan ayah atau istri
ibu dan ayah.
 Presentasi
15 Mahasiswa mampu  Menjelaskan dan Kriteria:  Kuliah & diskusi Bagian Saudara lk skd yang 7,14
menetapkan bagian mengurai pandangan Mendeskripsikan (TM: 1x(2x50’)) terjadi dua kali pada masa
saudara laki-laki Umar bin Khattab bagian saudara lk skd  Tugas : studi kasus Khalifah Umar bin Khattab
sekandung dalam dalam menyelesaikan dalam masalah pembagian harta waris
masalah Musytarakah... masalah saudara dalam Musytarakah yang ahli warisnya: 1. Saudara lk skd
masalah : suami, ibu, 2 Bentuk non-test: Suami, ibu, 2 sdr lk mendapat “NOL”
saudara laki-laki seibu  Mencari kasus di seibu dan sdr lk skd
dan saudara laki-laki masyarakat di (BT+BM:(1+1)x 2. Saudara lk skd diberi
sekandung mana (2x60’)) bagian sama dengan
 Presentasi saudara seibu.

16 Ujian Akhir Semester (UAS): Melakukan Validasi Penilaian akhir dan menentukan kelulusan mahasiswa

Catatan:
1. TM: Tatap Muka, BT: Belajar Terstruktur, BM: Belajar Mandiri;
2. *TM: 1x(2x50’)+ dibaca: kuliah tatap muka 1 kali (minggu) x 2 sks x 50 menit =100 menit (1,40’)
3. *BT+BM: (2x1)x(2x60’)+ dibaca: belajar terstruktur 2 kali (minggu) dan belajar mandiri 1 kali (minggu) x 2 sks x 60 menit = 240 menit (4 jam)
4. Mahasiswa mampu mensimulasikan pembagian harta kekayaan dan mempresentasikannya (C6,A2,P2): menunjukkan bahwa sub-CPMK ini mengandung
kemampuan dalam ranah taksonomi kognitif level 2 (kemampuan merancang), afeksi level 2 (kemampuan merespon dalam diskusi), dan psikomotorik level 2
(memanipulasi gerakan tubuh dalam keterampilan presentasi);
5. Membuat schema ahli waris untuk memudahkan pemahaman kepada siapa saja yang minta penjelasan terkait ahli waris dalam Fiqh Mawaris
6. RPS: Rencana Pembelajaran Semester, RMK: Rumpun Mata Kuliah, Prodi: Program Studi.

Anda mungkin juga menyukai