NIM: 044194739
UPBJJ: SURAKARTA
ADMINISTRASI BISNIS
1. Uraikan oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Sistem hukum manakah yang
dianut oleh Indonesia dan apakah sistem hukum tersebut masih relevan diberlakukan
di Indonesia?
Jawab: Indonesia menganut sistem hukum civil law namun itu belum dilaksanakan sesuai
dengan aturan resmi yang berlaku pada civil law.
(Ada pendapat beberapa kalangan bahwa Mahkamah Agung (MA) tidak menggunakan
Peraturan MA (Perma) Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perkara perempuan
berhadapan dengan hukum dalam mengadili Baiq Nuril, namun Jajaran Pejabat MA menolak
anggapan bahwa MA tidak menggunakan Perma Nomor 3 Tahun 2017, dengan alasan bahwa
Perma Nomor 3 Tahun 2017 adalah peraturan yang mengatur aspek formil terkait bagaimana
aparat penegak hukum/hakim bersikap dan beracara, sedangkan peraturan yang menjadi dasar
MA mempersalahkan Terdakwa Baiq Nuril adalah hukum materiil yang termuat dalam Pasal
27 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (1) UU ITE.)
Menurut saya Indonesia belum sevara tegas menggunakan siste hukum civil lawa karena
keberadaannya masih kalah dengan kekuasaan pejabat terkait yang terjerat hukum.Seperti
kasus ibu Baiq Nuril ini kita tau bahwa jabatannya yang seorang guru honorer akan kalah dari
pihak terkait yang merupakan kepala sekolah.Di Indonesia ini “jabatan” yang dimiliki
seseorang seakan menjadi perisai bagi dirinya dimata hukum sehingga keadaan pun lebih
emihak mereka walapun sebenarnya mereka yang salah.Masyarakat yang lemah lah yang
harus menanggung ketidakadlian atas itu semua.Dan menjadi korban dari pejabat tinggi yang
memiliki power tersebut.Dari kasus diatas dapat ditarik kesimpuan bahwa ibu Baiq Nuril
yang seorang korban akhirnya terjerat kasus hukum dan menjadi tersangkanya.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kasus Baiq Nuril: Antara
Amnesti dan Ketiadaan Mekanisme "Menemukan Hukum yang Adil"", Klik untuk
baca:
Sumber : https://www.kompasiana.com/rat/5d2d95d00d82304da36e6d52/kasus-baiq-
nuril-antara-amnesti-dan-ketiadaan-mekanisme-menemukan-hukum-yang-adil
Jawab: Tidak bisa ,karena 1 sistem hukum yang berlaku di Indonesia saja belum
memberikan keadilan dan ketegasan masih memihak pihak yang lebih memiliki previlege
tertentu dan masih banyak ketimpangan lainnya.
3.Berdasarkan kasus di atas menunjukkan bahwa hukum telematika saat ini mulai
terus berkembang seiring perkembangan zaman. Berikan pendapat saudara mengenai
perkembangan hukum telematika dan implementasi UU ITE apakah kasus Baiq Nuril
memang termasuk pelanggaran UU ITE? Jelaskan!
Menurut saya perkembangan teknologi informatika yang sangat pesat menjadi asal mula
pemerintah membuat UU ITE di Indonesia dengan tujuan menangkal terjadinya kegiatan
pelanggaran hukum yang terjadi didalamnya.
Pasal 27 merupakan salah satu pasal yang banyak digunakan. Pasal 27 Ayat 1: "Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
yang melanggar kesusilaan."
Berdasar Uuite Baiq Nuril melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1 dan bisa dipidakan atas
tindakan pencemaran nama baik.
https://tirto.id/daftar-pasal-uu-ite-yang-sering-menjerat-netizen-di-medsos-gbdg
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik