Anda di halaman 1dari 4

Uji Validitas Variabel X (...

)
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kevalidan angket kuesioner yang digunakan untuk
peneliti dalam mengukur dan memperoleh data penelitian dari responden. Kriteria pengujian
uji validitas adalah menggunakan nilai siginifikansi (P-Value). Jika nilai siginifikansi < 0,05
maka berkesimpulan valid dan jika nilai siginifikansi > 0,05 maka berkesimpulan tidak valid.

Gambar 1. Hasil Uji Validasi Variabel X Menggunakan SPSS

Data pada gambar 1 menunjukkan pada tabel Sig. (2-tailed) pada setiap item
memiliki nilai kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tiap pernyataan pada angket
mengenai (...) adalah valid.

Uji Reliabilitas Variabel X (...)


Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi angket kuesioner,
sehingga angket kuesioner tersebut dapat diandalkan. Meskipun penelitian dilakukan berulang
kali dengan angket kuesioner yang sama dengan waktu yang berbeda. Kriteria uji reliabilitas
dengan memperhatikan nilai Cronbach Alpha. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna,
jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi, dan jika alpha 0,50 – 0,60 maka
reliabilitas moderat, serta jika aplha < 0,50 maka reliabilitas rendah.
Gambar 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Menggunakan SPSS

Pada gambar 2 dapat dilihat angka yang diperoleh dari Cronbach Alpha sebesar
0,774. Hal ini menunjukkan bahwa tiap pernyataan pada angket mengenai (...) memiliki
tingkat reliabilitas tinggi karena ada pada rentang 0,70 – 0,90.

Uji Validitas Variabel Y (...)

Gambar 3. Hasil Uji Validasi Variabel Y Menggunakan SPSS

Data hasil SPSS pada gambar 3 menunjukkan bahwa pada tabel Sig. (2-tailed) pada
masing-masing item menunjukkan nilai 0,000 dimana angka tersebut < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tiap pernyataan pada angket mengenai (...) adalah valid.

Uji Reliabilitas Variabel Y (...)

Gambar 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Menggunakan SPSS

Pada gambar 4 menujukkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,805. Hal ini
menunjukkan bahwa tiap pernyataan pada angket mengenai (...) memiliki tingkat reliabilitas
tinggi karena berada pada rentang 0,70 – 0,90.
Uji Regresi

Gambar 5. Data Model Summary

Dari data hasil SPSS pada gambar 5, diperoleh nilai R (korelasi) sebesar 0,702 yang
berarti hubungan variabel X (...) terhadap variabel Y (...) kuat. Kemudian, nilai R square
(koefisien determinasi) sebesar 0,493 yang artinya pengaruh variabel X (...) terhadap variabel
Y (...) sebesar 49,3%.

Gambar 6. Data Koefisien

Pada gambar 6 diperoleh hasil SPSS sebagai berikut:


1. Berdasarkan nilai constant (a) sebesar 0,791 sedangkan nilai pemanfaatan arsip
elektronik (b/koefisien regresi) sebesar 0,950. Sehingga dapat ditulis:
Y = a + bX
Y = 0,791 + 0,950
Persamaan tersebut dapat diartikan:
1) Konstanta sebesar 0,791 berarti bahwa nilai konsistensi variabel sumber
informasi adalah sebesar 0,7%
2) Koefisien regresi X sebesar 0,950 menyatakan bahwa setiap perkembangan
arsip elektronik sebesar 0,9% maka sumber informasi bertambah sebesar
0,7%
2. Berdasarkan nilai signifikansi yaitu pada tabel Sig. Yang menunjukan nilai
0,000 dimana nilai tersebut < 0,05. Maka variabel X yaitu (...) berpengaruh pada
variabel Y yaitu (...). Berdasarkan nilai t, yaitu variabel X dapat dikatakan
berpengaruh pada variabel Y apabila t hitung > ttabel. Hasil yang diperoleh adalah
thitung = 5,219.
Sedangkan ttabel adalah:
df = n – k
kemudian, dilihat pada tabel sesuai dengan taraf sig yang digunakan. Taraf sig
yang digunakan adalah taraf sig 2 sisi, yaitu 5% (0,025).
Diketahui:
df : derajat bebas
n : jumlah responden
k : jumlah variabel
df = n – k
df = 30 -2
df = 28

Gambar 7. Tabel ttabel

Dari gambar 7, maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2,04841


Kembali kepada syarat variabel X dapat dikatakan berpengaruh pada variabel Y
apabila nilai thitung > ttabel.
5,219 > 2,04841
Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X (...) berpengaruh pada variabel Y
(...).

Anda mungkin juga menyukai