Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Keselamatan pasien menjadi perhatian dalam peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit. Salah
satu indikator mutu rumah sakit adalah angka kejadian infeksi nosocomial / HAIs (Health Care
Associated Infections). Di Indonesia Survey yang dilakukan oleh Departemen kesehatan pada
tahun 2013 di sepuluh (10) Rumah sakit umum pendidikan, didapatkan angka Health Care
Associated Infections (HAIs) yang cukup tinggi yaitu 6-16 % dengan rata-rata 9,8%. Pada survey
yang dilakukan di DKI Jakarta pada sebelas (11) Rumah sakit lainnya menunjukkan 9,8 %
pasien rawat inap mendapat infeksi yang baru selama dirawat (Depkes, 2013).di RSUD
Kefamenanu pada bulan Oktober 2019 kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO) mencapai 10 % dan
angka kejadian Plebitis pada bulan November 2019 mencapai 8,33%. Hasil ini menunjukkan
bahwa angka kejadian infeksi melebihi standar pelayanan minimal yaitu 1,5 % yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan no 129 tahun 2008

Salah satu faktor kejadian infeksi di rumah sakit dikarenakan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan
kewaspadaan standar di mana sudah menjadi program dalam pencegahan pengendalian infeksi
(PPI), selain itu dalam peraturan Menteri kesehatan Nomor 27 tahun 2017 terkait pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan bahwa perawat dan tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan kepada pasien di semua tempat pelayanan kesehatan
di wajibkan untuk mengikuti pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi dasar hal ini juga
menjadi acuan penilaian akreditasi pada sebuah rumah sakit. Peran supervise IPCLN yang
memiliki kemampuan leadership sangat dibutuhkan untuk memberikan
dukungan,motivasi ,teguran pada setiap personil ruangan dalam pelaksanaan kewaspadaan
standar.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi IPCLN dan Pelatihan PPI
dasar,terhadap kepatuhan perawat dalam pelaksanaan kewaspadaan standar di Rumah Sakit
Umum Daerah Kefamenanu.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif korelatif menggunakan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 186 perawat, pengambilan sampel dengan
proporsional stratified random sampling, diperoleh sampel sebanyak 124 perawat/bidan baik di
rawat inap dan rawat jalan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Pengolahan data
menggunakan program SPSS. Interpretasi hasil dengan uji Spearman Rank .
Kesimpulan penelitian apabila Analisa korelasi Spearman Rank menunjukkan ρ value < 0,05
berarti terdapat hubungan supervisi IPCLN dan Pelatihan PPI dasar terhadap kepatuhan perawat
dalam pelaksanaan kewaspadaan standar di RSUD kefamenan atau sebaliknya.

Kata Kunci: Supervisi IPCLN, Pelatihan PPI ,Kepatuhan perawat, kewaspadaan standar

Anda mungkin juga menyukai