Anda di halaman 1dari 12

PENGELOMPOKAN KECAMATAN DI KABUPATEN JEMBER BERDASARKAN

PERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI


MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN METODE ELBOW

Rizki Latifah Hanum1, Hardian Oktavianto2, Reni Umilasari3


Program Study Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas muhammadiyah Jember
e-mail : Rilahaa97@gmail.com

ABSTRAK
Keluarga berencana (KB) adalah salah satu program pemerintah sebagai upaya dalam
mengatur besaran tingkat kelahiran anak, jarak dan usiaiideal ibu melahirkan demi
mewujudkan sebuah keluarga berkualitas. Metode – metode yang umum digunakan dalam
program keluarga berencana adalah penggunaan alat kontrasepsi diantaranya : (1) Pil KB, (2)
Suntik KB, (3) Kondom, (4) Implant, dan (5) IUD. Menurut data di kabupaten Jember masih
adanya keterbatasan pilihan alat kontrasepsi bagi kaum laki-laki, pembatasan tersebut
ternyata berpengaruh terhadap jumlah pengguna sarana pencegah kehamilan itu. Disparitas
pengguna antara pria dan wanita tidak seimbang. Laki-laki hanya sekitar 20%, sedangkan
perempuan mencapai 70%. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengelompokkan
Kecamatan di Kabupaten Jember berdasarkan persediaan alat kontrasepsi dengan metode
Elbow. Data yang digunakan yaitu jumlah persediaan alat kontrasepsi di 31 Kecamatan di
Kabupaten Jember periode tahun 2018. Dari serangkaian pengujian mulai dari 2 cluster
sampai 10 cluster, dihasilkan cluster optimum berada pada 2 cluster berdasarkan jarak SSE
(Sum of Squares Error) pada metode Elbow. Pada cluster 1 terdiri dari 18 anggota Kecamatan
dan cluster 2 terdiri dari 13 anggota Kecamatan. Berdasarkan hasil karakteristik data tahun
2018, cluster 1 memiliki jumlah persediaan alat kontrasepsi lebih rendah dibandingkan
cluster 2.
Kata Kunci : alat kontrasepsi, clustering, fuzzy c-means, elbow.

ABSTRACT
Family planning is an effort to regulate the birth of children, the ideal age and distance
to give birth to create a quality family. The methods commonly used in family planning
programs are the use of contraceptives including: (1) KB Pill, (2) family planning injections,
(3) condoms, (4) implants, and (5) IUDs. According to data in Jember district, there are still
limitations in the choice of contraceptives for men, this restriction has an effect on the number
of users of these contraceptives. The disparity in users between men and women is
unbalanced. Men are only about 20%, while women make up 70%. This research was
conducted to group the Districts in Jember Regency based on the supply of contraceptives
using the Elbow method. The data used is the amount of contraceptive supplies in 31 Districts
in Jember Regency for the period 2018. From a series of tests starting from 2 clusters to 10
clusters, the optimum cluster is produced in 2 clusters based on SSE distance (Sum of Squares
Error) in the Elbow method. Cluster 1 consists of 18 members of the District and cluster 2
consists of 13 members of the District. Based on the results of data characteristics for 2018,
cluster 1 has a lower amount of contraceptive supplies than the cluster 2.
Keywords: contraception, clustering, fuzzy c-means, elbow.

1
1. PENDAHULUAN menentukan pilihan jenis jenis kontrasepsi

Keluarga Berencana (KB) adalah yang efektif dan sesuai dengan kondisi

suatu bentuk upaya pemeerintah dalam tubuhnya. Faktor-faktor yang harus di

mengatursjumlah populasi dalam tingkat pertimbangkan dalam hal tersebut, antara lain

kelahiran anak, besar jarak dan usia ideal ibu yaitu cukupnya usia, pasangan, biaya dan

dalam melahirkan seorang anak demi tingkatan Pendidikannya. (Abrar jurisman,

mewujudkan sebuah keluarga berkualitas. 2016).

Keluarga berencana berperan sebagai


Di Kabupaten Jember, masih terdapat
penurunan risiko tingkat kematian ibu
adanya keterbatasan jenis alat kontrasepsi
melalui cara pencegah kehamilan, menunda
untuk laki-laki. Demgan adanya keterbatasan
kehamilan atau dengan cara membatasi
tersebut, memberikan berpengaruh terhadap
kehamiilan. Indonesia merupakan negara
jumlah penggunaisaranaisebagai pencegahan
dengan populasi jumlah penduduknya yang
kehamilan. Alat kontrasepsi yang tersedia di
menempati posisi terbesar nomer 4 didunia.
berbagai swalayan tertentu untuk laki-laki
Dapat dilihat pada data Badan Pusat Statistik,
hanya sebatas dua macam, yaituskondom dan
proyeksi populasi penduduk Indonesia pada
vasektomi atau MOP ,sedangkan#alat
tahun 2010, mencapai hingga 238,518 jiwa
kontrasepsi untuk perempuan yang tersedia
denganslajuspertumbuhan 1,49% pertahun.
sebanyak lima alat, yakni jenis pil, suntik,
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
spiral atau IUD dan implan. Dari kedua
kualitas sumber daya manusia pada dasarnya
macam alat kontrasepsi untuk laki laki,
sulit untuk terlaksana jika jumlah penduduk
kondom merupakan alat yang cukup banyak
tidak terkendali, oleh karenanya Pemerintah
digunakan oleh para suami, karena selain
selalu berupaya menekanslajuspertumbuhan
harga yang tergolong lebih murah,
penduduk#denganssalahssatusprogram yang
penggunaan kondom juga di anggap lebih
di kenal dengan Keluarga Berencana (KB).
praktis yaitu hanya sekali pakai
Meskipun KB merupakan hal penting, akan
saja. Disparitas penggunaan antar laki-laik
tetapi masih banyak wanita yang
dan wanita tidak seimbang. Laki-laki hanya
memutuskan untuk tidak menggunakannya
sekitar 20%, dan untuk kaum perempuan bisa
atau non akseptor KB, salah satu program
mencapai hingga 70%. Besaran presentase itu
keluarga berencana yaitu menggunakan alat
di dapat dari besarnya jumlahspeserta KB
kontrasepsi. Alat kontrasepsi merupakan
aktif pasangan usia subur (PUS). Mereka
sebuah obat atau alat pencegah kehamilan.
tersebar dalam#31 kecamatan dengan
Banyak wanitasmengalamiskesulitan dalam

2
populasi yang berjumlah 463.819 orang. (Ar. bekerja. Dari hasil pengolahan tersebut, dapat
2020, June 29). disimpulkan bahwa penerapan metode
clustering untuk pemilihan alat kontrasepsi
Penelitian ini dilakukan pada data
dapatsbermanfaat bagisRumah Sakit Annisa
ketersediaan alat kontrasepsi di Kabupaten
Citeureup. Pada penelitian tersebut, peneliti
Jember dengan menggunakan algoritma
menggunakandataipengguna alat kontrasepsi
Fuzzy C-Means untuk mencaritahu Cluster
pada Rumah Sakit Anisa ditahun 2017
terbaiknya dengan menggunakan metode
sebanyaks100sdata.
Elbow.Untuk itu clustering dilakukan untuk
mengoptimalkan hasil alat kontrasepsi Penelitian lainnya dilakukan oleh
dengan mengelompokkan daerah di kawasan Taufik (2019) dengan studi kasus “
Kabupaten Jember yang biasa menggunakan Segmentasi Pelanggan Menggunakan
peralatan kontrasepsi. Metode Fuzzy C-Means Clustering
berdasarkan LRFM Model pada toko sepatu
Pada penelitian sebelumnya (Wati et
(Studi Kasus:Ride Inc Kota Malang)”
al., 2019) dengan studi kasus Metode
menggunakan algoritma Fuzzy C-Means dan
Clusteringsdengan Metode Algoritma K-
metode Elbow untuk membantu proses
Means sebagai Pemilihan Alat Kontrasepsi
penentuan jumlah cluster yang baik secara
diperoleh angka sebesar 48% pada cluster 1
iteratif dengan menampilkan hasil berupa
dimana terdirisdarisusia 36 tahun, dengan
grafik. Data yang digunakan dari Ride Inc
jumlahsanak yang dimiliki sebanyak 2 anak,
adalah data transaksi pelanggan sejumlah 668
menempuh Pendidikan terakihr yaitu Sekolah
data transaksi dan 522 pelanggan pada
Menengah Atas (SMA), dan status kerjanya
periode Juli 2017 hingga Maret 2018, hasil
yaitu tidak bekerja. Sebesar 22% pada cluster
jumlah clustrer berdasarkan metode elbow
2 dimana, rata-rata dengan range usia 46
yaitu sebanyak dua dan tiga cluster yang
tahun, dengan jumlah anak yang dimiliki
kemudian diimplementasikan ke dalam
sebanyak 3, menempuh pendidikan yaitu
perhitungan Fuzzy C-Means. Berdasarkan
Sekolah Menengah Atas (SMA), dan dengan
latar belakang tersebut, penulis melakukan
status kerjanya yaitu tidak bekerja. Dan juga
penelitian dengan judul Pengelompokan
sebesar 30% untuk cluster 3 dimana terdiri
Kecamatan di Kabupaten Jember
dari, rata-rata usia 27 tahun, yang memiliki
Berdasarkan Persediaan Alat Kontrasepsi
jumlah anak 2, dengan status Pendidikan
Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means dan
terakhir yaitu Sekolah Menengah Atas
Metode Elbow.
(SMA), dan status kerjanya yaitu tidak

3
2. TINJAUAN PUSTAKA 2005). Menurut Larose ada beberapa proses
yang dilakukan oleh data mining yaitu:
2.1 Persediaan Alat Kontrasepsi

Persediaan timbul disebabkan oleh tindak a. Deskripsi yaitu mengidentifikasi


sinkronnya permintaan dengan penyediaan pola tersembunyi dengan cara
dan waktu. Untuk menjaga keseimbangan tersenyembunyi dan mengubah pola
permintaan dengan penyediaan diperlukan tersebut menjadi aturan yang bisa di
sebuah jumlah persediaan yang cukup dalam mengerti para ahli.
kebutuhan pasar. Kontrasepsi berasal dari b. Prediksi yaitu mengklasifikasi
kataskontrasyangsmemilikismakna mencegah berdasarkaan perilaku yang akan
atausmelawan, sedang konsepsismerupakan diperkirakan yangakan datang.
pertemuan antar sel telur yangimatang dengan c. Estimasi yaitu seperti prediksi
sprema yang dapat mengakibatkan sebuah kecuali kecuali untuk variabel
kehamilan terjadi. sDari makna diatas, dapat estimasi lebih ke arahsnumerik.
di simpulkan bahwa kontrasepsi merupakan d. Klasifikasi yaitu proses sebuah
upaya pencegahan pertemuan antara sel telur menemukan model fungsi dan
yang sudah matang dengan sperma untuk mendeskripsikan data ke kelas-kelas.
mencegah suatu kehamilan terjadi. Sehingga e. Clustering yaitu pengelompokan data
dapat di katakan bahwa kontrasepsi sendiri tanpa berdasarkan kelas tertentu kepada
bertujuan sebagai upaya pencegahan objek tersebut.
terjadinyaspembuahanssehingga tidaksterjadi f. Asosiasi yaitu menemukan atribut
kehamilan. (Penda, 2017) yang muncul dalam waktu.

2.2 Data Mining 2.3 Clustering

Data mining merupakan serangkaiain Clustering termasuk dalam

proses untuksmengaliinilaiitambahidariisuatu klasifikasi tanpa pengawasan

kumpulan data dimana berupa pengetahuan (unsupervised classification). Pengertian

yangsselama ini tidak di ketahui secara clustering adalah proses pengelompokan

manual (Pramudiono, 2006). Data mining atau penggolongan objek berdasarkan


adalah bidangskeilmuan yang menyatukan informasi yang diperoleh dari data yang
teknik darispembelajaransmesin, pengenalan menjelaskan hubungan antar objek dengan
pola,sstatistik,sdatabase dan visualisasi untuk prinsip untuk memaksimalkan kesamaa
pengenalan permasalahan pengambilan antar anggota satu kelas dengan
informasisdarisdatabasesyangsbesar (Larose, meminimumkan kesamaan antar kelas
ataucluster.

4
Clustering adalah sebuah proses untuk anggota dari beberapa cluster dengan derajat
mengelompokan data ke dalam beberapa keanggotaan yang berbeda-beda pada setiap
cluster atau kelompok sehingga data satu cluster.
cluster memiliki tingkat#kemiripan yang Dalam Kusumadewi dan Purnomo
maksimum dandata#antar#cluster memiliki (2004), langkah kerja algoritma Fuzzy C-
kemiripan yang minimum (Tan, 2006). Means sebagaisberikut:
Metodde Clustering merupakan salah 1. Input data yang akan di cluster 𝑋,
satu metode yang dapat digunakan untuk berupa matriks berukuran 𝑛 𝑥 𝑚
mencari#dan mengelompokkan sebuah data ( 𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑑𝑎𝑡𝑎, 𝑚 =
yang mempunyai kemiripan karakteristik 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑡𝑎 ). 𝑋𝑖𝑗 =
(similarity) antar suatu data dengan sebuah 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒 −
data lainnya. Clustering tergolong dalam 𝑖(𝑖=1,2,.....,𝑛),𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒 − 𝑗(𝑗=
salah satu metode data mining yang bersifat 1,2.......,𝑚).
tak berarahan atau beraturan (unsupervised), 2. Menentukan:
maksudnya adlah penerapan metodenya - Jumlah cluster (c)
yaitu tanpa melalui adanya latiihan(training) - Pangkat (w)
dan tanpa#ada guru’(teacher) serta tidak - Maksimum iterasi (MaxIter)
memerlukan target output. Dalam data - Error terkecil yang diharapkan (ξ)
mining, terdapat dua jenis metode clustering
- Fungsi objektif awal ( P0 = 0)
yang biasa digunakan untuk penyelesaian
- Iterasi awal (t = 1)
kasus dalam pengelompokan data, yaitu
3. Menentukan bilangan random
hierachical clustering dan non-
µik,i 1, 2, 3, … , n; k 1, 2, 3, …,n; sebagai
hierarchiacal clustering (Santosa, 2007).
elemen-e lemen matriksspartisi awal U
2.4 Fuzzy C-Means
(derajat keanggotaansdalam cluster). µik
Fuzzy C-Means (FCM) merupakan
merupakansssebuah derajatskeanggotaan
salah satu teknikspengelompokansdata yang
yang merujukspada besar kemungkinan
keberadaan datanya berada didalam suatu
sesuatu data yang dapat menjadisanggota
kelompok yang di tentukansolehsnilaisatau
ke dalamssuatu cluster.sPosisisdan nilai
derajatskeanggotaanstertentusdansteknik ini
matriks di bangun secara random.
pertamaskali di perkenalkan oleh Jim
Dimanasn ilai keanggotaansterletak pada
Bezdek pada tahun 1981. Fuzzy C-Means
interval 0 sampai dengan 1. Pada posisi
menerapkanspengelompokan fuzzy, dimana
awal matriks partisi 𝑈 masih belum
setiapsdatasmenjadisanggotasdari beberapa
akurat begitu juga pusat clusternya.
cluster dimana setiap data dapat menjadi
5
Sehingga mengakibatkan terjadinya 6. Menghitung perubahan matrix partisi:
kecenderungansdatasuntuksmasuk suatu 𝜇𝑖𝑘 =
−1
cluster jugasbelumsakurat. [∑𝑚 2
𝑗−1 (𝑋ᵢ𝑗−𝑉ᵢ𝑗) ] 𝑤−1
−1
Hitung setiap kolom atribut: ∑𝑐𝑘=1 [∑𝑚 2 𝑤−1
𝑗−1 (𝑋ᵢ𝑗−𝑉ᵢ𝑗) ]

Qj = ∑𝑐𝑘=1 µik Dengan i=1,2,…,n; dan k=1,2,…c.


Keterangan: 7. Memeriksa kondisi berhenti:
𝑄𝑗 adalah adalah jumlah nilai - Jika (|Pt – Pt-1|< ξ) atau (t > MaxIter)
maka berhenti.
dengan derajat keanggotaan per
- Jika tidak (t = t + 1), mengulang ke
kolom = 1 Dengan j = 1,2,.....,𝑚.
langkah empat.
4. Menghitung pusat cluster ke-k: Vkj
dengan k=1, 2, 3, …,c; dan j=1, 2,
3,…,m 2.5 Metode Elbow
𝑤
∑𝑛
𝑖=1((𝜇𝑖𝑘 ) 𝑥 𝑋𝑖𝑗 Metode Elbow adalah suatu metode
𝑉𝑘𝑗 ∑𝑛 𝑤
𝑖−1(𝜇𝑖𝑘 ) yangsbiasa di gunakan untuk memberi
menghasilkansinformasisdalam penentuan
Ketarangan: jumlah cluster terbaiksenganscara melihat
presentase hasilsperbandingan jumlah
𝑉𝑘𝑗 = Pusat 𝑐𝑙𝑢𝑠𝑡𝑒
𝑖 = iterasi cluster yangsmembentukssikuspada suatu

𝜇𝑖𝑘 = perubahan matriks partisi titik. Nilai perbandingannya didapat

𝑋𝑖𝑗 = atribut dengansmenghitungsnilai sum of square


error (SSE) masing-masingsnilaiscluster.
5. Menghitungsfungsisobjektifsiterasi ke-
Semakinsbesar jumlah cluster K yang
t. Fungsi objektif di gunakan untuk syarat
didapat,nilai SSE akan menjadissemakin
perulangan dengan mendapatkan pusat
kecil. (Makwana, 2013)
cluster yang paling tepat. Sehinggasdiperoleh
Rumus SSE sebagai berikut :
kecenderungansdatasuntuksmasukskescluste
SSE=∑𝐾 2
𝑘−1 ∑𝑥𝑖€𝑠𝑘 ||𝑋𝑖 − 𝐶𝑘 ||2
r mana padaslangkahsakhir.
𝑃𝑡= Keterangan:
𝑚 2
∑𝑛𝑖=1 ∑𝑐𝑘=1 ([∑ (𝑋 𝑖𝑗 𝑉 𝑘𝑗) ] (𝜇ᵢᵢ)ᵢ) 𝑋𝑖 = fitur atau artibut dari data
𝑗=1 ke – 𝑖
𝐶𝑘 = fitur atau atribut pusat
Keterangan: cluster ke - 𝑖
𝑃𝑡 = Fungsi objektif Langkah metode Elbow dalam proses
penentuan nilai K pada K-Means adalh
∑𝑛𝑖=1 = jumlah data yang di cluster
sebagai berikut:
∑𝑛𝑖=1 = jumlah perhitungan cluster awal

6
(Bholowalia, dkk. 2014): Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
1. Mengisialisasi awal untuk nilai 𝐾 Anak dan Keluarga Berencana di
2. Menaikkan nilai 𝐾 Kabupaten Jember. Berikut ini adalah
3. Menghitung hasil sum of square error diagram metode penelitian yang berisi
(SSE) dari tiap-tiap nilai 𝐾
tahapan penelitian yang dilakukan.
4. Melihat hasil SSE dari nilai 𝐾 yang
mengalami penurunan secara drastis Mulai

5. Menetapkan nilai 𝐾 dari nilai jarak yang


merbentuk siku pada grafik.

Pengumpulan Data
2.6 Rstudio
Rstudio adalah aplikasi yang
digunakan untuk mempermudah
Normalisasi Data
pengolahan bahasa R. Bahasa R yaitu
bahasa pemrograman untuk komputasi
statiska dan grafik. Rstudio didirikan
oleh JJ Allaire pada tahun 2008. Rstudio Implementasi Algoritma
Fuzzy C-Means
juga mempunyai dua versi, yaitu versi
open source (gratis) dan commercial
edition (berbayar). R-studio tidak hanya
Pengujian Metode Elbow
terrbatas dengan aplikasi desktop saja
tetapi ada juga versi Rstudio servernya
yaitu Rstudio dengan aksesnya melalui
Selesai
browser#atau website yang terkoneksi
dengan jaringan komputer. Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
3. METODEsPENELITIAN
3.1 Tahapan sPenelitian
3.2 Pengumpulan Data
Dalamspengerjaan Tugas Akhir ini
Data yang digunakan dalam
perlu adanya langkah-langkahspenelitian
penelitian,di peroleh dari instansi Dinas
dalam mendukung dan untuk Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
memaksimalkan proses penyelesaian
Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)
Tugas Akhir. Padasmetode penelitian Kabupaten Jember. Untuk melengkapi data
tentang algoritma fuzzy c-means dalam yang diperlukan, berupa data hasil
clustering persediaan alat kontrasepsi
persediaan alat kontrasepsi pada tahun 2018.
pada data dari instansi Dinas Variabel yang digunakan dalam

7
pengelompokan Kecamatan di Kabupaten umumnya kinerja Fuzzy C-Means sebagai
Jember berdasarkan persediaan alat berikut:
kontrasepsi pil KB, suntik KB, kondom, Mulai

implant, IUD pada tahun 2018.


Masukkan data
Dataset yang digunakan untuk
penelitian ini adalah hasil persediaan alat
Menginisiasi jumlah
cluster, nilai w, mask
kontrasepsi per Kecamatan di Kabupaten iterasi, eror terkecil (ᶓ),
fungsi objektif awal(Po)

Jember sebanyak 31 Kecamatan dengan


atribut persediaan alat kontrasepsi pil KB, Membangkitkan bilangan
random

suntik KB, kondom, implant dan IUD.


Dimana data tersebut akan di cluster Menghitung pusat cluster

menggunakan algoritma Fuzzy C-Means


dengan metode Elbow sebagai metode Menghitung fungsi objektif

optimasi cluster guna mengetahui jumlah


Menghitung perubahan
cluster optimum yang akan digunakan, pada matriks partisi

bab ini data yang digunakan data sampel


Tidak

sebanyak 15 data untuk dihitung. Nilai kurang dari


eror terkecil

3.3 Normalisasi Data


Tidak

Parameter yang di gunakan dalam


Telah mencapai
Ya
peneliyian, bertujuan agar menghindari iterasi maksimal

duplikasi terhadapstabelsdalam basis data Ya

Hasil Cluster
dan juga merupakan sebuah proses
dekomposisi dalam sebuahstabel yang
Selesai
masih memilikisbeberapa anomali atau
ketidakswajaran sehingga menghasilkan Gambar 3.2 Flowchart Fuzzy C-Means
tabel yangslebih sederhanasdan struktur 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yangsbagus. 4.1 Data Pengujian
3.4 Implementasi Algoritma Fuzzy C- Pada bab ini membahas mengenai hasil
Means yang diperoleh dari perhitungan yang telah
Diagram alur dari algoritma Fuzzy C- dilakukan. Data yang telah didapat akan di
Meanssyang digunakan berdasarkan jumlah cluster menggunakan algoritma Fuuzy C-
data persedian alat kontrasepsi di 31 Means kemudian diolah untuk mendapatkan
kecamatan di kabupaten Jember, pada hasil cluster optimum atau cluster terbaik

8
dengan menggunakan metode Elbow. Data Tabel 4.2 Hasil Nilai Elbow
yang digunakan adalah data persediaan alat C SSE Jarak Keterangan
1 7.34607 - -
kontrasepsi di 31 Kecamatan Kabupaten
2 4.71855 2.62752 Jarak C1 ke C2
Jember pada tahun 2018. 3 3.85294 0.86561 Jarak C2 ke C3
Table 4.1 Data Persediaan Alat Kontrasepsi 4 3.27035 0.58259 Jarak C3 ke C4
5 2.94530 0.32505 Jarak C4 ke C5
Usul Alokon
Pil Suntik 6 2.60230 0.34300 Jarak C5 ke C6
No Kecamatan KB KB Kondom Implant IUD 7 1.99409 0.60821 Jarak C6 ke C7
1 Jelbuk 0.123 0.332 0.433 0.480 0.078
2 Sukowono 0.321 0.521 0.667 0.061 0.040 8 2.26607 -0.27198 Jarak C7 ke C8
3 Bangsalsari 0.310 0.301 0.000 0.082 0.000 9 0.74958 1.51649 Jarak C8 ke C9
4 Umbulsari 0.214 0.249 0.133 0.082
0.020
5 Mayang 0.310 0.249 0.500 0.337 0.101 10 0.69912 0.05046 Jarak C9 ke C10
6 Panti 0.310 0.249 0.000 0.184 0.029
7 Sumberbaru 0.473 1.000 0.117 0.286 0.014
8 Temporejo 0.022 0.327 0.100 0.082 0.014
9 Pakusari 0.182 0.249 0.008 0.184 0.000
10 Sumbersari 0.310 0.509 0.200 0.184 0.057
11 Silo 0.141 0.287 0.017 0.133 0.014
12 Arjasa 0.054 0.405 0.008 0.286 0.000
13 Kencong 0.533 0.301 0.367 0.041 0.009
14 Gumukmas 0.530 0.509 0.250 0.051 0.011
15 Ledokombo 0.374 0.509 0.008 0.082 0.014
16 Tanggul 1.000 0.543 0.700 0.184 0.057
17 Balung 0.445 0.784 0.367 0.582 1.000
…. ........... .... …. .... .... ....
31 Jenggawah 0.429 0.718 0.658 0.214 0.126

4.2 Fuzzy C-Means pada RStudio


Data diolah menggunakan RStudio
yang di cluster menggunakan algoritma
Fuzzy C-Means dari 2 cluster sampai
dengan 10 cluster. Output yang dapat Gambar 4.1 Plot 2 Cluster pada RStudio
dihasilkan dari eksekusi perintah pada Keterangan :
RStudio adalah jumlah iterasi, pusat cluster, - Cluster 1 ditandakan dengan warna
fungsi objektif, dan derajaat keanggotaan merah terdapat 18 Kecamatan yaitu
setiap objek terhadap tiap cluster. Cluster Bangsalsari, Umbulsari, Panti,
yang dihasilkan dari perintah Fuzzy C- Tempurejo, Pakusari, Sumbersari, Silo,
Means pada RStudio ditampilkan ke dalam Arjasa, Ledokombo, Jombang, Kalisat,
plot dari setiap cluster yang terbentuk. Ambulu, Ajung, Rambipuji, Wuluhan,
Berikut ini adalah contoh plot pada 2 cluster Puger, Semboro, Patrang.
hasil Fuzzy C-Means di RStudio. - Cluster 2 ditandakan dengan warna biru
terdapat 13 Kecamatan yaitu Jelbuk,
Sukowono, Mayang, Panti, Kencong,
Gumukmas, Tanggul, Balung,

9
Sumberjambe, Kaliwates, Sukorambi, paling besar antara 2 titik cluster dan
Mumbulsari, Jenggawah. kemudian diikuti oleh nilai yang mengalami
4.3 Penentuan Jumlah Cluster Optimum penurunan yang perlahan stabil. Pada tabel
Setelah melakukan proses cluster 4.2 menunjukan nilai Sum of Squares Error
menggunakan Fuzzy C-means, (SSE) dengan jarak paling signifikan atau
kemudian diproses menggunakan paling besar terdapat pada titik 2 cluster
metode Elbow untuk menentukan dengan jarak 1 cluster ke 2 cluster yaitu
cluster optimum atau cluster terbaik. 2.62752. Nilai jarak 1 cluster ke 2 cluster
Hasil perhitungan metode Elbow pada merupakan nilai jarak yang mengalami
RStudio ditampilkan dalam nilai Sum of penurunan paling signifikan atau paling
Squares Error (SSE) dan grafik yang besar dimana diikuti dengan nilai jarak yang
terdiri dari sumbu x dan sumbu y. Nilai turun esecarasperlahan#hiingga mencapai
pada sumbu x adalah Sum of Squares hasil akhir darisnilai cluster tersebutsstabil,
Error (SSE) yang dihasilkan dari pusat sehingga disimpulkan bahwa 2 cluster
setiap cluster. Berikut ini adalah hasil merupakan cluster terbaik atau cluster
dari metode Elbow : optimum. Dapat dilihat juga pada Gambar
4.2 bahwa penurunan nilai yang signifikan
berada pada titik 2 cluster dibandingkan
dengan yang lain. Kemudian dari titik 2
cluster ke titik selanjutnya diikuti nilai yang
menurunssecara perlahan hingga mendapat
hasil darisnilai cluster tersebutsstabil. Jadi,
cluster optimum terdapat padas2 cluster.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Gambar 4.2 Hasil Metode Elbow
Berdasarkan uraian permasalahan dan
4.4 Profilling Cluster Optimum pembahasan pada bab sebelumnya,
Cluster optimum atau cluster terbaik sehingga di peroleh kesimpulan sebagai
yang dapat dilihat pada gambar 4.2 nilai berikut :
cluster yang diambil sebagai cluster terbaik
1. Pada penerapan algoritma Fuzzy C-Means
adalah titik yang membentuk siku. Titik
dari data persediaan alat kontrasepsi untuk
yang membentuk siku adalah pada titik yang
mengelompokkan Kecamatan di
terjadi penurunan yang signifikan atau
10
Kabupaten Jember maka perhitungan 5.2 Saran
menghasilkan 2 cluster optimum atau
Saran dari penelitian ini adalah :
cluster terbaik dengan nilai jarak SSE (Sum
1. Perhitungan manual cluster Fuzzy C-
of Squares Error) 1 cluster ke 2 cluster
means pada Microsoft Excel dapat
pada metode Elbow yaitu 2.62752. Nilai
menggunakan bilangan random/acak
jarak 1 cluster ke 2 cluster tersebut
yang diambil dari RStudio untuk
merupakan nilai jarak yang mengalami
menentukan cluster awal agar
penurunan paling signifikan atau paling
menghasilkan pengelompokan yang
besar dibandingkan dengan yang lainnya
serupa.
dan diikuti dengan nilai jarak yang
2. Validitas cluster untuk mencari
mengalami penurunan secara perlahan,
cluster terbaik, bisa menggunakan
sehingga 2 cluster merupakan cluster
metode alternatife lain selain metode
terbaik atau cluster optimum.
Elbow, seperti metode Silhouette,
2. Cluster optimum pada penelitian ini adalah
Gap Statistic, Davies Bouldin Index,
pada 2 cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2,
dll.
dan hasil dari pengelompokan pada 2
cluster tersebut menghasilkan cluster 1 6. DAFTAR PUSTAKA

terdapat 18 Kecamatan di Kabupaten


Jurisman, A. R. (2016). Hubungan
Jember yaitu Bangsalsari, Umbulsari, Karakteristik Ibu Dengan Pemilihan
Panti, Tempurejo, Pakusari, Sumbersari, Kontrasepsi Di Puskesmas Padang Pasir
Padang. Jurnal Kesehatan Andales, 191-195.
Silo, Arjasa, Ledokombo, Jombang,
Kalisat, Ambulu, Ajung, Rambipuji, Ar. (2020, June 29). Akses Minim, Peran
Pemda Lemah. Retrieved September
Wuluhan, Puger, Semboro, Patrang. 08, 2020, from https://radarjember-
Sedangkan pada cluster 2 terdapat 13 jawapos-
com.cdn.ampproject.org/v/s/radarjemb
Kecamatan yaitu Jelbuk, Sukowono, er.jawapos.com/berita-
Mayang, Panti, Kencong, Gumukmas, daerah/jember/29/06/2020/akses-
minim-peran-pemda-
Tanggul, Balung, Sumberjambe, lemah/amp/?amp_js_v=a3
Kaliwates, Sukorambi, Mumbulsari,
Bwolowalia, P. & Kumar, A. 2014. RBK-
Jenggawah. Berdasarkan hasil karateristik Means: A Clustering Techiniques based
data persediaan alat kontrasepsi pada tahun on Elbow Method and K-Means in
WSN. International Journal of
2018, cluster 1 memiliki jumlah persediaan Computer Aplication (0975-8887),
alat kontrasepsi lebih rendah dibandingkan IX(105), 17-24.
dengan cluster 2. Dharmawan, M. T. (2019). Segmentasi
Pelanggan Menggunakan Metode

11
Fuzzy C-Means INFORMATICS FOR EDUCATORS
ClusteringBerdasarkan LRFM Model AND PROFESSIONALS, 129-138.
Pada Toko Sepatu(Studi Kasus: Ride Rahmatika,lailly,dkk. (2015). Analisis
Inc Kota Malang). Jurnal Kelompok dengan Algoritma Fuzzy C-Means
Pengembangan Teknologi Informasi dan Gustafson Kessel Clustering pada Indeks
dan Ilmu Komputer, 1978-1985. LQ45, 543-552.
Hasugian, P. S. (2017). Analisa Dan
Implementasi Metode K-Means Sulaiman,K. (2018). Normalisasi dalam
Clustering Dalam Prediksi Persediaan Desain Database,2599-3321.
Alatkontrasepsi (Studi Kasus :
Kabupaten Deliserdang. Jurnal
Mantik Penusa, 139-143.

Kodinariya, T. M. & Makwana, P. R. 2013.


Riview on determining number of
cluster in K-Means Clustering.
Internasional Journalof Advance
Research in Computer Science and
Management Studies,I(6), 90-95.

Kusumadewi, S., & Purnomo, H. 2010.


Aplikasi Logika Fuzzy untuk
Pendukung Keputusan edisi 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Larose, & Daniel, T. 2005. Discovering


Knowledge In Data: An Introduce to
Data Mining. Canada: John Willey and
Sons, Inc.

Merliana, N. P. E., Ermawati, & Santoso, A.


J. 2015. Analisa Penentuan Jumlah
Cluster Terbaik pada Metode K-Means
Clustering. Yogyakarta: Program Studi
Magister Teknik Informatika
Universitas Atma Jaya.

Rahman, A. T. (2017). Coal Trade Data


Clustering Using K-Means.
ITSMART, 24-31.

Santosa, B. 2007. Teknik Pemanfaatan Data


untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Wati, D. A. (2019). Metode Clustering Pada


Model Algoritma K-means Untuk
Pemilihan Alat Kontrasepsi.

12

Anda mungkin juga menyukai