Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Di negara maju, perawatan khusus bagi mereka yang akan segera meninggal merupakan
kolaborasi antara keluarga dan para profesional, dan memberikan layanan medis, psikologis,
social dan spiritual. Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi
symptom selain nyeri seperti mual, muntah dan depresi. Perawatan bagi mereka yang akan
segera meninggal pertama didirikan di Inggris melalui loka karya cicely Saunders di RS
Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut pindahke AS pada tahun 1970-an. RS khusus
pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian menjadi RS khusus Connecticut. RS
tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.
Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr.
Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais
(Jakarta), RS Wahidin Sudiro husodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah
(Denpasar).
Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas
Nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat rumah,
day care, dan respite care. Pengertian rawat jalan dan rawat inap sudah cukup jelas. Rawat
rumah (home care) dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah penderita,
terutama yang karena alasan-alasan tertentu tidak dapat datang ke rumah sakit. Kunjungan
dilakukan oleh tim yang terdiri atas dokter paliatif, psikiater, perawat, dan relawan, untuk
memantau dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang dialami penderita kanker dan
keluarganya, bukan hanya menyangkut masalahmedis/ biologis, tetapi juga masalah psikis,
sosial, dan spiritual.
Day care merupakan layanan untuk tindakan medis yang tidak memerlukan rawat inap,
misalnya perawatan luka, kemoterapi, dsb. Sedang respite care merupakan layanan yang
bersifat psikologis. Di sini penderita maupun keluarganya dapat berkonsultasi dengan
psikolog atau psikiater, bersosialisasi dengan penderita kanker lain, mengikuti terapi musik,
atau sekedar bersantai dan beristirahat. Bisa juga menitipkan penderita kanker (selama jam
kerja), jika pendamping atau keluarga yang merawatnya ada keperluan lain.
2. FAF
BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI
Perawatan paliatif , berasal dari kata palliate berarti meringankan, dan “palliare” yang
berarti “menyelubungi”, merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk
meringkankan gejala klien, bukan memberikan kesembuhan. Nation Hospice and palliative
care organization (NHPCO) menyatakan bahwa tujuan dari perawatan paliatif adalah
peningkatan kualitas hidup pada mereka yang mengalami penyakit serius serta membantu
keluarga selama dan setelah perawatan yang mereka terima. Melalui pendekatan tim
interdisiplin, perawatan paliatif memberikan dukungan dan perawatan untuk individu
dengan penyakit yang membatasi usia harapan hidup disemua tatanan pelayanan serta
memenuhi kebutuhan klien dan keluarga. Bahwa klien memiliki pilihan adalah focus utama
dalam konsep perawatan paliatif. Bahwa klien memiliki pilihan adalah focus utama dalam
konsep perawatan paliatif.
Perawatan paliatif bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seluruh individu dengan penyakit
serius dan penyakit stadium akhir lainnya seperti penyakit jantung, kanker, stroke, penyakit
obstruksi paru-paru kronis, dan diabetes mellitus. Sebagian besar dari penyakit ini dapat
menyebabkan penyakitn yang berkepanjangan seperti gejala yang biasanya menggangu dan
membuat klien tidak nyaman. Seringkali, walaupun hal ini telah mengalami perubahan,
individu dengan penyakit kronis selain kanker tidak dirawat diperawatan hospice atau
kanker.
World Health Organization (WHO) baru-baru ini memperluas definisi perawatan paliatif,
meliputi integrasi mengenai aturan perawatan paliatif sebelumnya hingga jenis penyakit,
sehingga terbentuk definisi sebagai berikut.
Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup klien dan
keluarga mereka dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan penyakit yang
mengancam kehidupan, melalui tindakan mencegah dan meringankan penderitaan dengan
cara mengidentifikasi dan mengkaji secara sempurna serta menangani nyeri maupun
masalah fisk, psikososial dan spiritual lainnya.
Seperti halnya perawatan hospice perawatan palliative menyadari bahwa kematian
merupakan proses normal yang tidak seharusnya disegerakan ataupun ditunda. Ketentuan
manajemen gejala meliputi memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada klien dan
keluarganya ketika mengembangkan rencana asuhan keperawatan untuk mempromosikan
pengalaman kematian dengan tenang diikuti oleh proses berkabung keluarga.
2. PERAN PERAWAT PALIATIF

3. Hospice careHospice care

Adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap


penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan
rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-sosial-spiritual. (Hospice
Home Care, 2011)

4. Bjbj
DAFTAR PUSTAKA

Hawks, hokanson, jane. 2009 .”keperawatn medical bedah”.

Anda mungkin juga menyukai