Anda di halaman 1dari 14

1.

LATAR BELAKANG PALIATIF CARE

• Perawatan Paliatif suatu bentuk pelayanan kesehatan yang


manusiawi dengan tujuan menghilangkan/meringankan
penderitaan dan meningkatan kualitas hidup penderita dan
keluarganya, yang pernah menjadi ciri khas pelayanan dan
perawatan medis.
Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau
tidak ada harapan lagi, bahkan mungkin hampir meninggal
dunia atau yang dikenal pasien stadium terminal (PST)
tentunya membutuhkan pelayanan yang spesial. Maka,
disinilah perawatan paliatif menjadi aspek penting pada
pengobatan.
 Setelah terjadi kemajuan-kemajuan dalam teknologi kedokteran,
paliatif care terpinggirkan dan diabaikan. Hal ini disebabkan oleh
anggapan bahwa kemajuan teknologi kedokteran itu mampu
memperpanjang hidup dan kehidupan manusia, meskipun tanpa
mempertimbangkan kualitas hidup penderita akibat penerapan
teknologi tersebut.

 Tersisihnya Perawatan Paliatif dengan filosofi dan tujuannya,


tampak juga dari berbagai kebijakan dalam bidang kesehatan
yang dibuat oleh berbagai pihak, hampir selalu terlihat: “...
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hampir tidak
pernah tercamtum “paliatif”. Meskipun pada kenyataannya
sering Perawatan Paliatif dibutuhkan dalam implementasi
kebijakan tersebut.
Apalagi kebijakan untuk paliatif care telah
dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor 604/MENKES/SK/IX/1989, dan
telah lebih jelas lagi dengan terbitnya  Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
812/MenKes/SK/VII/2007 dengan penjelasannya yang
terdapat di dalam lapiran surat keputusan tersebut.

Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini bersifat


koodinatif dan melibatkan semua unsur terkait dengan
mengedepankan tim kerja yang kuat, membentuk
jaringan yang luas, inovasi tinggi, serta layanan
sepenuh hati.
2 PENGERTIAN PALIATIF CARE

 Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh WHO pada tahun 2005
bahwa perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan
penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat
diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga
yang kehilangan/berduka.

 Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif


dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi.
Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya,
meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum
meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres
menghadapi penyakit yang dideritanya.
Tujuan Palliative Care

Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien,


memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta
tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan
untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani
bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.
Prinsip-prinsip dalam Perawatan Palliatif Care

Menurut dr. Maria A. Witjaksono, prinsip-prinsip


perawatan paliatif adalah sebagai berikut:
1. Menghargai setiap kehidupan.
2. Menganggap kematian sebagai proses yang normal.
3. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
4. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan.
5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam
perawatan pasien dan Keluarga.
7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia.
8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif
sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat.
9. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita
3. SEJARAH PALIATIF
CARE

Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada setiap perawatan


yang meredakan gejala, apakah ada atau tidak ada harapan penyembuhan
dengan cara lain.

Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi


symptom selain nyeri seperti mual, muntah dan depresi. Perawatan bagi
mereka yang akan segera meninggal pertama didirikan di Inggris melalui
lokakarya cicely Saunders di RS Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut
pindah ke AS pada thn 1970an.

RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian menjadi


RS khusus Connecticut. RS tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.
Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan paliatif
baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr.
Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo
(Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin
Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito
(Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).
Pelayanan yang diberikan meliputi:
Rawat jalan
Rawat inap (konsultatif)
Rawat rumah, yaitu dengan melakukan kunjungan ke
rumah-rumah penderita.
Day care, merupakan layanan untuk tindakan medis
yang tidak memerlukan rawat inap, seperti perawatan
luka,kemoterapi dll.
Respite care, merupakan layanan yang bersifat
 Di Amerika Serikat saat ini, 55% dari rumah sakit dengan lebih dari 100
tempat tidur menawarkan program perawatan paliatif, dan hampir
seperlima dari rumah sakit masyarakat memiliki program perawatan
paliatif.
 Di Surabaya, tepatnya di RS Dr. Soetomo, perawatan palliative sudah
berjalan dengan baik. Sedangkan di Makassar sendiri, hal tersebut
belum begitu optimal.
 Bahkan pada tanggal 15 Mei 2010 telah dideklarasikan secara resmi di
Surabaya sebagai kota paliatif di Taman Bungkul Surabaya, dengan
demikian surabaya menjadi kota paliatif pertama di Indonesia.
 Dari sini diharapkan pasien kanker bisa mendapatkan penanganan lebih
baik melalui pelayanan paliatif.
4. PERKEMBANGAN
PALIATIF CARE D
INDONESIA

 Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19


Februari 1992 di RS Dr. Soetomo(Surabaya), disusul RS Cipto
Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS
WahidinSudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan
RS Sanglah (Denpasar).

 Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat


Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang diberikan
meliputi rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat rumah, day care,
dan respite care.
Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr., SpTHT
(K), FAAO, PGD.Pall.Med (ECU) –Kepala Pusat
Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr.
Soetomo periode 1992-2006– salah satu aspek penting
dalam perawatan paliatif adalah kasih, kepedulian,
ketulusan, dan rasa syukur. Begitu pentingnya aspek
ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri
yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan
paliatif.

Beliau juga menyatakan, pada penderita kanker


yang tidak mungkin tersembuhkan lagi, perawatan
paliatif pada dasarnya adalah upaya untuk
mempersiapkan awal kehidupan baru (akhirat) yang
berkualitas
DAFTAR PUSTAKA

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007).Textbook


of palliative nursing, 2 nded. New York, NY:
Oxford University Press

Hospice and Palliative Care Handbook: Quality,


Compliance, and Reimbursement by T. M.
Marrell.ISBN: 0815135572

http://ugm.ac.id/new/id/berita/2936-mengembangkan
-perawatan-paliatif-di-indonesia.xhtml
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai