Perawatan
Paliatif
Ns. Delta Aprianti,S.Kep.,M.Kep
1. LATAR BELAKANG PALIATIF CARE
Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau tidak ada
harapan lagi, bahkan mungkin hampir meninggal dunia atau yang
dikenal pasien stadium terminal (PST) tentunya membutuhkan
pelayanan yang spesial. Maka, disinilah perawatan paliatif menjadi
aspek penting pada pengobatan.
Paliatif Care
01 02
Setelah terjadi kemajuan-kemajuan Tersisihnya Perawatan Paliatif dengan
dalam teknologi kedokteran, paliatif filosofi dan tujuannya, tampak juga
care terpinggirkan dan diabaikan. Hal dari berbagai kebijakan dalam bidang
ini disebabkan oleh anggapan bahwa kesehatan yang dibuat oleh berbagai
kemajuan teknologi kedokteran itu pihak, hampir selalu terlihat: “...
mampu memperpanjang hidup dan preventif, promotif, kuratif, dan
kehidupan manusia, meskipun tanpa rehabilitatif. Hampir tidak pernah
mempertimbangkan kualitas hidup tercamtum “paliatif”. Meskipun pada
penderita akibat penerapan teknologi kenyataannya sering Perawatan Paliatif
tersebut. dibutuhkan dalam implementasi
kebijakan tersebut.
Apalagi kebijakan untuk paliatif care telah
dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Nomor
604/MENKES/SK/IX/1989, dan telah lebih jelas lagi
dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.
812/MenKes/SK/VII/2007 dengan penjelasannya
yang terdapat di dalam lampiran surat keputusan
tersebut.
Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini
bersifat koodinatif dan melibatkan semua
unsur terkait dengan mengedepankan tim
kerja yang kuat, membentuk jaringan yang
luas, inovasi tinggi, serta layanan sepenuh hati.
2 PENGERTIAN PALIATIF CARE
Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven
setiap perawatan yang meredakan gejala, apakah ada yang kemudian menjadi RS khusus Connecticut. RS
atau tidak ada harapan penyembuhan dengan cara lain. tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.
01 03
02
Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi symptom selain
nyeri seperti mual, muntah dan depresi. Perawatan bagi mereka yang akan segera
meninggal pertama didirikan di Inggris melalui lokakarya cicely Saunders di RS
Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut pindah ke AS pada thn 1970an.
Sedangkan di Indonesia
Pelayanan yang diberikan
sendiri, perawatan paliatif
meliputi:
baru dimulai pada tanggal
Rawat jalan
19 Februari 1992 di RS Dr.
Rawat inap (konsultatif)
Soetomo (Surabaya), disusul
Rawat rumah, yaitu dengan
RS Cipto Mangunkusumo
melakukan kunjungan ke
(Jakarta), RS Kanker
rumah-rumah penderita.
Dharmais (Jakarta), RS
Day care, merupakan layanan
Wahidin Sudirohusodo
untuk tindakan medis yang
(Makassar), RS Dr. Sardjito
tidak memerlukan rawat inap,
(Yogyakarta), dan RS
seperti perawatan
Sanglah (Denpasar).
luka,kemoterapi dll.
Respite care, merupakan
layanan yang bersifat psikologis
Di Amerika Serikat saat ini, 55% dari rumah sakit dengan lebih dari 100 tempat tidur
menawarkan program perawatan paliatif, dan hampir seperlima dari rumah sakit masyarakat
memiliki program perawatan paliatif.
Di Surabaya, tepatnya di RS Dr. Soetomo, perawatan palliative sudah berjalan dengan baik.
Sedangkan di Makassar sendiri, hal tersebut belum begitu optimal.
Bahkan pada tanggal 15 Mei 2010 telah dideklarasikan secara resmi di Surabaya sebagai kota
paliatif di Taman Bungkul Surabaya, dengan demikian surabaya menjadi kota paliatif pertama di
Indonesia.
Dari sini diharapkan pasien kanker bisa mendapatkan penanganan lebih baik melalui pelayanan
paliatif.
PERKEMBANGAN PALIATIF CARE D INDONESIA
Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai
pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr.
Soetomo(Surabaya), disusul RS Cipto
Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker
Dharmais (Jakarta), RS WahidinSudirohusodo
(Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan
RS Sanglah (Denpasar).
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com