Anda di halaman 1dari 5

1

Perancangan Sistem Hybrid Solar Cell dan PLN


Menggunakan Solar Charger Controller dan Voltage
Sensor
Aditya Ainul Haqiqi Prihatmojo1, Fathoni2, Tundung Subali Patma 3
[Submission: XX-XX-2022, Accepted: XX-XX-2022]

Abstract— The world's energy needs continue to increase Kata Kunci— Sistem Hybrid, Solar Cell, PLN, Solar
while the fossil energy sources used continue to run low, so Charger Controller, Voltage Sensor.
an alternative energy is needed to supply energy needs. This
thesis designs a hybrid system between solar cells, batteries, I. PENDAHULUAN
and PLN to supply a 12V DC load. For resource switches, Kehidupan manusia modern semakin tergantung kepada
relays are used with trigger data from the Voltage Sensor. energi, sehingga kesejahteraannya sangat ditentukan oleh
This system uses a solar cell of 50wp and has a peak state at
12.00 by producing a voltage of 21.10V, a current of 0.39A jumlah dan mutu energi yang dimanfaatkannya baik secara
and a power of 8.07W. The output voltage from the solar langsung maupun tidak langsung. Disamping itu, energi juga
cell will enter the Solar Charger Controller to regulate the merupakan unsur penunjang yang amat penting dalam proses
output power so that it can be used for charging batteries. pertumbuhan ekonomi dan ikut menentukan keberhasilan
Rectifier is used to convert 220V AC voltage into 12V DC pembangunan di sektor lain. Namun kebutuhan energi di
voltage. The battery state is 100% when the voltage reaches Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus
12.71V and charging is done when the battery is 30%-40%
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan
with a voltage of 11.8V. the charging system is controlled by
the Solar Charger Controller, while the hybrid system with penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi
resource transfer is controlled by Arduino via the Voltage itu sendiri. Jika diasumsikan rata-rata pertumbuhan kebutuhan
Sensor. In order for the voltage on the battery to be read by listrik adalah sebesar 7% per tahun selama kurun waktu 30
Arduino, a voltage divider with a maximum value of 5V is tahun, maka konsumsi listrik akan meningkat dengan tajam,
needed, this voltage divider will be in one circuit with the contohnya pada sektor rumah tangga, konsumsi akan
Voltage Sensor. meningkat dari 21,52 Gwh di tahun 2000 menjadi sekitar
Intisari— Kebutuhan energi di dunia terus meningkat 444,53 Gwh pada tahun 2030 [1].
sedangkan sumber energi fosil yang digunakan terus Kebutuhan energi di dunia hingga detik ini cenderung
menipis, sehingga dibutuhkan suatu energi alternatif dipenuhi dengan bahan bakar fosil. Diperkirakan pemakaian
untuk memasok kebutuhan energi. Skripsi ini merancang energi dunia hingga tahun 2025 akan masih didominasi
sistem hibrid antara solar cell, baterai, PLN untuk bahan bakar fosil yakni minyak, gas alam dan batubara.
mensuplai beban DC 12V. Sistem ini menggunakan solar Kecenderungan seperti ini pun juga terjadi di Indonesia [2].
cell sebesar 50wp dan mengalami keadaan puncak pada
Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri atas ribuan
pukul 12.00 dengan menghasilkan tegangan 21,10V, arus
0,39A dan daya sebesar 8,07W. Tegangan keluaran dari pulau dan kepulauan, tersebar dan tidak meratanya pusat-pusat
solar cell akan masuk ke Solar Charger Controller untuk beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di
diatur daya output sehingga bisa digunakan untuk beberapa wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan
charging accu. Penyearah digunakan untuk mengubah sistem suplai energi listrik (Ramani K.V, 1992) serta
tegangan AC 220V menjadi tegangan DC 12V. Untuk terbatasnya kemampuan finansial, merupakan faktor-faktor
switch sumberdaya digunakan Relay dengan trigger data
penghambat penyediaan energi listrik dalam skala nasional.
dari Voltage Sensor. Keadaan baterai 100% ketika
tegangan mencapai 12,71V dan dilakukan pengisian ketika Selain itu, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya
keadaan baterai 30%-40% dengan tegangan sebesar 11,8V. energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini
untuk sistem pengisian daya dikontrol oleh Solar Charger masih merupakan tulang punggung dan komponen utama
Controller sedangkan untuk Sistem hybrid dengan penghasil energi listrik di Indonesia.
pemindahan sumberdaya dikontrol oleh Arduino melalui Dapat kita ketahui bahwa PLN sebagai sumber utama
Voltage Sensor. Agar tegangan pada batterai bisa dibaca energi listrik di Indonesia tidak selamanya kontinu dalam
oleh Arduino maka dibutuh pembagi tegangan dengan nilai
menyalurkan sumber listrik, Suatu saat pasti terjadi
maksimal 5V, pembagi tegangan ini akan menjadi satu
rangkaian dengan Voltage Sensor. pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan dan

1
Mahasiswa, Program Studi D-IV Teknik Elektronika Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta no.9, e-mail:
adityaainulhaqiqi@gmail.com
2,3
Dosen, Program Studi D-IV Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Malang , Jln. Soekarno Hatta no. 9 Malang. e-mail: ,
pakfapyrus@yahoo.com
2

pemeliharaan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang
sistem transmisi dan sistem distribusi, sedangkan suplai jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan.
energi listrik sangat diperlukan terus menerus. Berdasarkan hal
tersebut, maka dibutuhkan sumber energi lain selain PLN
[3].
Pemanfaatan energi matahari merupakan satu diantara
sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk memasok
kebutuhan energi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS), Selain tersedia secara gratis pemanfaatan energi
matahari ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi
ketergantungan manusia terhadap energi batubara, minyak
bumi dan gas alam yang masih digunakan untuk sumber energi
Gambar 1. Panel Surya Polikristalin
PLN yang pada kenyataanya sulit untuk diperbaharui.
Pemanfaatan tenaga surya ini tentunya akan lebih efektif B. Solar Charger Controller
jika dalam pengaplikasiannya disertai dengan sitem kontrol Solar Charger Controller adalah rangkaian elektronik yang
yang efektif pula. Namun dalam pengaplikasiannya PLTS tidak mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki (Battery
dapat digunakan selama sehari penuh karena sumber energi Bank). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya
matahari hanya tersedia pada siang hari maka tetap umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi
dibutuhkan sumber dari PLN agar dapat mensuplai energi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas
listrik secara terus menerus. Oleh karena itu dibutuhkan suatu toleransi dayanya. Disamping itu, alat pengontrol ini juga
sistem switch otomatis yang dapat mengatur sumber yang mencegah pengaliran arus dari aki mengalir balik ke panel sel
digunakan dengan kondisi tertentu [4]. surya ketika proses pengisian sedang tidak berlangsung
(misalnya pada malam hari) sehingga aki yang sudah dicas
II. TINJAUAN PUSTAKA
tidak terkuras tenaganya. Apabila aki atau rangkaian aki sudah
Penelitian ini meliputi beberapa komponen penting dan penuh terisi, maka aliran DC dari panel surya akan diputuskan
beberapa metode yang digunakan dalam penelitian baik metode agar aki itu tidak lagi menjalani pnngisian sehingga
dalam pembuatan hardware dan juga bagian software. pengerusakan terhadap baterai bisa dicegah dan usia aki bisa
diperpanjang. Pengendalian proses pengisian aki dengan
A. Panel Surya
membuka dan menutup aliran arus DC dari panel surya ke aki
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang adalah fungsi yang paling dasar sebuah charge controller.
mengubah cahaya menjadi energi listrik. Panel surya sering
disebut sel photoVoltaic yang dapat diartikan sebagai “cahaya-
listrik”. Sel surya atau sel PhotoVoltaic (PV) bergantung pada
efek photoVoltaic untuk menyerap energi matahari dan
menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan. Sel surya perlu dilindungi dari kelembaban dan
kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak efisiensi panel
surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang Gambar 2. Solar Charger Controller
diharapkan. C. Voltage Sensor
Panel surya merupakan pembangkit listrik yang mampu Voltage Sensor adalah sebuah rangkaian elektronika
mengkonversi penyinaran matahari yang diubah menjadi arus sederhana terdiri dari Potensio yang memiliki fungsi sebagai
listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber pembagi tegangan dan diode zener bekerja pada daerah
energi yang menjanjikan mengingat sifatnya continue serta breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama
jumlahnya yang besar dan melimpah ketersediannya. Matahari dengan tegangan zener atau Vout = Vz.. Pada penelitian ini
merupakan sumber energi yang diharapakan dapat mengatasi digunakan untuk membagi tegangan dari Accu sebesar 12 VDC
atau memecahkan permasalahan kebutuhuan energi masa menjadi tegangan maksimal 5 VDC sesuai tegangan maksimal

.
3

input pada pin ADC Arduino. Rangkaian pembagi tegangan


atau voltage sensor ditunjukkan pada gambar 3.

IN RV1 OUT
1 1
+ 2
50%
2 +
- 10k -
D2
5V

Gambar 3. Rangkaian Voltage Sensor


Gambar 5. Diagram Blok Hardware
D. Relay
B. Rangkaian Vontage Sensor
Relay adalah saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan 26630201RP2
merupakan komponen Electromechanical Voltage Sensor adalah sebuah rangkaian elektronika
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni sederhana terdiri dari Potensio yang memiliki fungsi sebagai
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat kontak pembagi tegangan dan diode zener bekerja pada daerah
saklar/switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama
untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik dengan tegangan zener atau Vout = Vz.. Pada penelitian ini
digunakan untuk membagi tegangan dari Accu sebesar 12 VDC
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
menjadi tegangan maksimal 5 VDC sesuai tegangan maksimal
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang input pada pin ADC Arduino. Rangkaian pembagi tegangan
menggunakan Elektromagnet 5V dan 5026630201RP2 mA mampu atau voltage sensor ditunjukkan pada gambar 6.
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai
saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 6. Rangkaian Voltage Sensor

Agar bisa dibaca oleh Analog Read Arduino maka


diperlukan pembagi tegangan dengan nilai maksimal 5 Vdc.
Gambar 4. Relay
Pada perancangan rangkaian Voltage Sensor ini untuk
III. METODE PENELITIAN outputnya dibuat menjadi 3 Vdc agar bisa dibaca oleh Analog
Read Arduino. Berikut Perhitungan untuk mencari hambatan
A. Blok Diagram resistor potensio agar tegangan sumber 12 Vdc bisa menjadi
Solar panel digunakan sebagai sumber energi listrik utama 3Vdc :
dengan menyerap cahaya matahari. Sebelum tegangan keluaran 𝑅1
Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛 [1]
𝑅1+𝑅2
dari solar cell masuk kedalam accu dan mensuplai beban
terlebih dahulu diatur didalam solar charger controller. Ketika 𝑅1
tegangan accu kurang dari 12 maka sensor voltage akan 3V = 𝑥 12 𝑉
mengirim data ke Arduino untuk mentrigger Relay untuk 10𝐾
switch tegangan dari Panel Surya ke Power Supply. Gambar 1 𝑅1
menunjukkan blok diagram sistem ini. 0,25 =
10𝐾
Penelitian ini meliputi beberapa komponen penting dan
beberapa metode yang digunakan dalam penelitian baik metode R1 = 2.500 = 2,5k Ω
dalam pembuatan hardware dan juga bagian software.
Dari Perhitungan diatas didapatkan nilai hambatan potensio
sebesar 2,5K Ω untuk bisa mendapat tegangan output sebesar
3Vdc. Maka pengaturan pada potensio diharuskan pada 25%
untuk mendapatkan nilai 2,5k Ω pada potensio.
4

C. Rangkaian Switch Sumberdaya Hybrid Melalui Relay

Tabel 1. Data Pengujian Solar Panel dan Solar Charger Controller


+

Power Supply 12V Solar Charger Controller


-

DUINO1
+ - + - 0
1
PD0/RXD
RX
TX PC5/ADC5/SCL
A5 Solar Panel Pin Solar Charger Pout

DIGITAL (~PWM)
PD1/TXD A4
2 PC4/ADC4/SDA
PD2/INT0 A3
3 PC3/ADC3

ANALOG IN
SOL1
~
PD3/INT1 A2
4
PD4/T0/XCK
PC2/ADC2
A1
Waktu Kondisi (Watt) Controller (Watt)

ATMEGA328P-PU
5 ~ PC1/ADC1
PD5/T1 A0
6 ~ PC0/ADC0
PD6/AIN0
Solar Panel RL1
7
PD7/AIN1

1121
8
Vin (V) Iin (A) Vout Iout

microcontrolandos.blogspot.com
PB0/ICP1/CLKO
9 ~
PB1/OC1A
10 ~
PB2/SS/OC1B
11 ~
PB3/MOSI/OC2A
12 RESET
PB4/MISO
13
PB5/SCK

AREF
(V)
QUAZ-SH-124L
(A)
10.00 Cerah 17,51 0,37 6,47 12,77 0,11 1,40

+ -
ARDUINO UNO R3
10.30 Cerah 19,28 0,38 7,32 12,46 0,11 1,37
Accu 12V 11.00 Cerah 19,71 0,38 7,48 12,56 0,12 1,50
www.TheEngineeringProjects.com
12V

11.30 Cerah 19,82 0,38 7,53 13,10 0,12 1,57


Gambar 7. Rangkaian switch sumberdaya hybrid melalui relay
12.00 Cerah 21,10 0,38 8,01 13,77 0,13 1,79
Sistem Hybrid melalui relay akan dikontrol oleh Arduino 12.30 Cerah 20,71 0,39 8,07 13,54 0,13 1,76
menggunakan data yang didapat dari Voltage Sensor hasil Berawan
pembacaan tegangan Accu. Ketika tegangan accu menjadi 12V 13.00 Mendung 18,77 0,38 7,13 12,42 0,12 2,00

maka sensor voltage yang telah dikonversikan tegangannya 13.30 Mendung 16,27 0,37 6,01 12,41 0,12 1,48

agar bisa diterima Arduino akan mengirim tegangan untuk 14.00 Mendung 14,18 0,36 5,10 12,40 0,11 1,36
14.30 Gerimis 12,40 0,35 4,34 12,30 0,11 1,35
mentrigger relay untuk switch sumber daya dari panel surya ke
power supply

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa nilai tegangan awal
solar cell sebesar 17,51V dengan tegangan puncak 21,10V.
Pengujian dilakukan pada beberapa sistem, yaitu solar Sedangkan daya awal sebesar 6,47W meningkat seiring dengan
panel, solar charger controller dan voltage sensor. Proses semakin tingginya tegangan sehingga mencapai daya puncak
pengujian solar panel dan solar charger controller dilakukan 8,09W kemudian menurun secara tajam karena perubahan
untuk mendapat data tegangan, arus, dan daya, sedangkan intensitas cahaya matahari yang disebabkan oleh cuaca
pengujian voltage sensor digunakan untuk mendapatkan berawan hingga mendung dan gerimis.
tegangan guna trigger relay sebagai switch sumberdaya. Dari hasil pengamatan didapatkan nilai terbesar arus dan
A. Pengujian Solar Panel dan Solar Charger Controller tegangan adalah 0,39 A dan 21,10 V dengan daya maksimal
adalah 8,09 W, dan diketahui bahwa daya maksimal didapatkan
Pengujian yang dilakukan pertama adalah pengujian pada saat sinar matahari mencapai intensitas maksimum yaitu
terhadap solar cell, bertujuan untuk mengetahui besaran pada saat pukul 12.00 Pada saat pengukuran diatas pukul 12.30
nilai keluaran dari solar cell yang berupa tegangan, arus dan cuaca berubah menjadi berawan hingga mendung. Sehingga
daya maksimum pada saat diberi berbagai waktu. Data dari intensitas cahaya yang diterima oleh panel surya juga
pengujian solar cell ditunjukkan pada Tabel 1. menurun

B. Pengujian Voltage Sensor

Setelah itu pengujian terhadap Voltage Sensor


ditampilkan pada Tabel 2, pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui data dan tegangan hasil sensor tiap kenaikan
tegangan selama proses charging. Pengujian menggunakan
tegangan masukkan DC 12V dari power supply yang kemudian
masuk ke solar charger controller untuk kendali charging accu.

Gambar 8. Pengujian Solar Panel dan Solar Charger Controller

.
5

Tabel 2. Data Pengujian Volatage Sensor pengerjaan dan kepada keluarga saya yang selalu memberikan
Tegangan Accu Output dukungan baik dari sisi finansial maupun mental
(Vdc) Sensor Read
Voltage Analog REFERENSI
(Vdc)
12,06 2,75 300 [1] Indo energi, ”Energi Terbarukan Indonesia”, diunduh di
http://energiterbarukanindonesia.com, pada tanggal 13
Oktober 2012
12,17 2,80 303
[2] Bien, Liem Ek, “Perancangan Sistem Hibrid
12,24 2,84 305
Pembangkit Listerik Tenaga Surya Dengan Jala-Jala
12,35 2,85 308 Listrik PLN Untuk Rumah Perkotaan”, JETri, ISSN
12,43 2,88 311 1412-03272008, 2008
12,59 2,93 313
[3] Arifin, Zainal, “Portable Solar Charger”, PENS ITS,
12,70 3,00 316 Surabaya, 2009

Dari table dapat dilihat bahwa tegangan dari sensor voltage [4] Guo, Liping, “Design Projects in a Programmable Logic
dan data dari Analog Read Arduino akan naik seiring dengan Controller (PLC) Course in Electrical Engineering
bertambahnya tegangan accu saat charging. Ketika tegangan Technology”, The Technology Interface Journal, ISSN
kurang dari 12V atau pembacaan Arduino <300 maka Arduino 1523-9926, 2009.
diprogram untuk mentrigger relay agar bisa switch tegangan
dari panel surya ker power supply.

V. KESIMPULAN

Sistem hybrid terdiri atas Panel Surya 50wp dan PLN.


Tegangan awal solar panel sebesar 17,51V dengan tegangan
puncak 21,10V. Sedangkan daya awal sebesar 6,47W
meningkat seiring dengan semakin tingginya tegangan
sehingga mencapai daya puncak 8,09W kemudian menurun
secara tajam karena perubahan intensitas cahaya matahari yang
disebabkan oleh cuaca berawan hingga mendung dan gerimis.

Solar Charger Controller bertujuan untuk mengatur proses


pengisian accu, tegangan, karena tegangan dari Solar panel
berubah-ubah berdasarkan intensitas cahaya matahari tiap
waktunya.

Voltage Sensor berfungsi untuk mengubah tegangan accu


agar bisa diterima oleh ADC Arduino, maka tegangan diubah
menjadi tegangan maksimal 5V. Ketika tegangan output
Voltage sensor <2,75V yang mana itu menunjukkan tegangan
Accu <12V maka Arduino akan menerima data <300 yang
mana data ini akan mentrigger Relay untuk Switch sumberdaya
dari panel surya ke Power Supply.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih disampaikan kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing saya tahap demi tahap dalam proses

Anda mungkin juga menyukai