PARIWISATA LOMBOK
GEDUNG OLAH RAGA GEDUNG (GOR),
GEDUNG KULIAH TERPADU, DAN PEKERJAAN
ENTRANCE
Jalan Raden Puguh No. 1, Puyung, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa
Tenggara Barat.
Metode Pelaksanaan
Gambaran Umum
Data Umum Pekerjaan
GAMBARAN UMUM PEKERJAAN
Nama Peket Pekerjaan : Pembangunan GOR dan Gedung Kuliah Terpadu
Politeknik Pariwisata Lombok
Lokasi Pekerjaan : Politeknik Pariwisata Lombok, Jalan Raden Puguh No.1
Puyung, Nusa Tenggara Barat.
Sumber Dana : APBN TA. 2022
Ruang Lingkup Pekerjaan : Pembangunan lanjutan Gedung Olah Raga dan Gedung
Kuliah Terpadu pada Politeknik Pariwisata Lombok
Nama Poja ULP : Pokja Pemilihan: Jasa Konstruksi Pembangunan GOR
dan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata
Lombok
Nama PPK : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Konsultan Pengawas/MK : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Konsultan Perencana : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Nomor Kontrak : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Tanggal Kontrak : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Nomor SPMK : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Tanggal SPMK : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Nomor SPL/BAPL : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Tanggal SPL/BAPL : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Nilai Kontrak : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Nomor Addendum Kontrak : (disi jika ada Addendum Kontrak dan Add RKK)
Nilai Addendum Kontrak : (disi jika ada Addendum Kontrak dan Add RKK)
Tanggal PHO : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Waktu Pemeliharaan : 180 (Seratus delapan puluh) Hari Kalender
Tanggal FHO : (diisi setelah penandatangana Kontrak dan sebelum
PCM)
Metode Pelaksanaan
Gambaran Umum Kegiatan
Ruang Lingkup Pekerjaan
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
Lingkup Kegiatan
Pekerjaan Arsitektur
I. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI - 1
1.1. PEKERJAAN DINDING
1.2. PEKERJAAN LANTAI
1.3. PEKERJAAN PLAFOND
1.4. PEKERJAAN BESI RAILLING
1.5. PEKERJAAN Kusen, PINTU DAN JENDELA
1.6. PEKERJAAN SANITARY DAN FITTING
II. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI - 2
2.1. PEKERJAAN DINDING
2.2. PEKERJAAN LANTAI
2.3. PEKERJAAN PLAFOND
2.4. PEKERJAAN BESI RAILLING
2.5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
2.6. PEKERJAAN SANITARY DAN FITTING
X. PEKERJAAN FACADE
10.1. PEKERJAAN JENDELA CURTAINWALL
10.2. PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL
10.3. PEKERJAAN SUNSHADING
Pekerjaan MEP
I. ELECTRICAL, ELECTRONIC
1.A ELECTRICAL DISTRIBUTION POWER PANEL
1.B ELECTRICAL ARMATURE & LIGHTNING PROTECTION INSTALATION
1.C INTEGRATION SYSTEM (IP CCTV, IP TELEPON, DATA, IP TV)
1.D FIRE ALARM
1.E PUBLIC ADDRESS
1.F PROSOUND DI RUANG KELAS THEATRE
1.G DISPLAY PRESENTATION DI RUANG KELAS THEATRE
A. PEKERJAAN STRUKTUR
A.1. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
A.2. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
A.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
B. PEKERJAAN ARSITEKTUR
B.1. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI BAWAH
B.2. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI - ATAS
Pekerjaan STP
A. PEKERJAAN STRUKTUR
A.1. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
GAMBARAN UMUM LINGKUP KEGIATAN
Pekerjaan Entrance dan Landscape
B PEKERJAAN MAIN GATE/ ENTRANCE UTAMA
2 Pek, GRC Motif ukuran 2000 x 2000 (t= 3,85 m)
6 Pek, GRC Motif ukuran 2000 x 2000 (t= 5,65 m)
9 Pek. Planter Box ukuran 2000 x 4850 (t= 7,3 m)
10 Pek, GRC Motif ukuran 2000 x 4850 (t= 7,3 m)
13 Pek. Planter Box ukuran 2400 x 3400 (t= 5,35 m)
14 Pek. Urugan Tanah humus/media tanaman
15 Pennisetum purpureum/Rumput Gajah Mini
17 Pek, GRC Motif
18 Signed 'POLITEKNIK PARIWISATA LOMBOK (t =35 cm)
SHRUBS
- Hymenocallis Litoralis/ Spider Lily 0,3 m
- Hymenocallis Litoralis/ Spider Lily 0,3 m
- Cortaderia Selloana/ Horse Tail Grass/ Rumput Ekor Kuda 0,3 m
- Thunbergia 0,50 m
Lokasi Pekerjaan
Lokasi!berada!di!
Provinsi!Nusa!
Tenggara!Barat!!pada!
Pulau!Lombok!!
Politeknik!Pariwisata!
Lombok,!Jalan!Raden!
Puguh!No.1!Puyung,!
Nusa!Tenggara!Barat!
!
berita acara rapat tinjauan lapangan, serta pekerjaan dikendalikan dan dikontrol oleh Quality Control. Agar
tidak ada hambatan selama pekerjaan proyek berlangsung maka hal yang perlu dipersiapkan sebelum
pelaksanaan proyek meliputi melakukan koordinasi kepada pihak owner dan pengelola Kebun Raya Bogor
mengenai pengendalian traffic kendaraan/perlatan proyek, penjaminan keamanan dan keselamatan di
dalam area proyek maupun di luar area proyek oleh tim K-3.
INDONESIA
Inovasi terhadap metode pelaksanaan untuk
pekerjaan utama yang dipersyaratkan
meliputi:
a. Inovasi metode pelaksanaan pekerjaan
dari awal (sejak pengajuan ijin kerja) sampai
dengan akhir (pemeliharaan dan perawatan);
Metode Pelaksanaan
b. Menyampaikan kesesuaian metode
pelaksanaan dengan peralatan (jenis dan
jumlah unit dan status peralatan), sepesifikasi
yang ditawarkan dan volume pekerjaan; Umum
Gambaran Kegiatan
c. Inovasi kriteria penerimaan, kriteria Peralatan Utama
pengujian (alat, material dan pengujian akhir)
dan pelaporan/pengadministrasian;
PERALATAN UTAMA YANG DIPERSYARATKAN
2.Sesuai
Memiliki
MDPkemampuan menyediakan peralatan
No. 4865386/DP/POLTEKPAR.LOMBOK/II/2022
utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah
1 Tower Crane 60 M 1 Unit
2 Genset 120 KVA 1 Unit
3. Lift Kerja 2 Ton 1 Unit
Air 175,5
4. 1 Unit
Compressor cfm
Jenis, kapasitas, dan jumlah peralatan yang
Tower Cranesesuai
disyaratkan 60 Mketentuan
(1 Unit)pada IKP 17.3.b.
Bukti dokumen elektonik peralatan yang
disampaikan menunjukan kesesuaian jenis,
jumlah dan kapitas yang dipersyaratkan.
Untuk menjamin keabsahan dokumen, bukti
dokumen elektonik peralatan dilegalisasi
keabsahannya oleh pejabat notaris sesuai
domisili penguasaan peralatan. Dokumen yan
disampaikan termasuk legalisasi secara
langsung dan bukan hasil proses edit dan
berlaku untuk tiap dokumen yang
disampaikan. Dokumen elektronik yang
disampaikan oleh Peserta dalam bentuk
softcopy hasil scan tanpa proses edit. Bukti
dokumen elektronik peralatan menjadi bagian
dari evaluasi dan apabila ketentuan
penyampaian dokumen ini tidak dipenuhi
maka dapat menggugurkan.
Untuk kepemilikan dengan bentuk Perjanjian
Sewa, selain melampirkan bukti kepemilikan,
kalibrasi (jika ada), pemilik barang / pihak
pemberi sewa memberikan pernyataan untuk
dapat dikonfirmasi tentang bukti
kepemilikannya oleh Pokja ULP. Dalam hal
!
Paraf 1 Paraf 2 Paraf 3
Untuk!bisa!membangun!gedung!tinggi!bertingkat,!tentu!dibutuhkan! alat!yang!bisa!
membantu!untuk!mengangkat!material4material!bangunan!yang!berat!dan!besar!ke!
atas!konstruksi!bangunan.!Dalam!hal!ini,!diperlukan! tower!crane.!Tower!crane!
sendiri!memang!merupakan!salat!satu!alat!berat!yang!fungsinya!untuk!membawa!
material!konsturksi!ke!atas!bangunan!gedung!untuk!disusun!maupun!dicor
Genset 120 KVA (1 Unit)
pentingnya)memiliki)genset)
kontruksi) menjadi)sesuatu)
yang)penting)untuk) anda)
ketahui.)Pada)
penerapannya,)genset)
merupakan)alat)mesin)yang)
berfungsi)sebagai)
solusi)emergency(ketika)
listrik)sedang)padam.)
Dengan)hadirnya)genset)
yang)berkualitas,)maka)
anda)pun)akan)mampu)
melakukan)berbagai)macam)
pekerjaan)yang)diinginkan)
dengan)lebih)mudah.)Hal)
Cadangan& Listrik&Untuk&Kegiatan&
tersebut)jelas)akan)
Kontruksi
menghadirkan)kepada)anda)
manfaat)yang)lebih)banyak
Sumber&Listrik&Yang&Efisien&Untuk&
Menyalakan&Lampu&Penerangan
Memastikan&Produktivitas&Para&
Pekerja&Kontruksi&Terkait
Backup&Ketika&Keadaan&
Darurat/Pemadaman&Listrik
Memastikan&Proyek&Berjalan&Tepat&
Waktu
)
Lift Kerja 2 Ton(1 Unit)
Kompresor(angin((air(compressor)(adalah(sebuah(mesin(atau(alat(mekanik(yang(
berfungsi(untuk(meningkatkan(tekanan(atau(memapatkan(fluida( gas(atau(udara
Kompresor(angin(udara(adalah(perangkat(yang(mengubah(listrik((menggunakan(
mesin(motor(listrik,(diesel(atau(bensin,(dll)(menjadi(energi(potensial(yang(tersimpan(
di(udara(bertekanan((yaitu,(udara(terkompresi).(Oleh(salah(satu(dari(beberapa(
metode,(sebuah(pasukan(kompresor(udara(lebih(banyak(dan(lebih( banyak(udara(ke(
tangki(penyimpanan,(meningkatkan(tekanan.(Ketika(tekanan(tangki(mencapai(batas(
atas(kompresor(udara(menutup.(udara(tekan,(kemudian,(diadakan(di(tangki(sampai(
dipanggil(ke(digunakan.(Energi(yang(terkandung(dalam(udara(terkompresi(dapat(
digunakan(untuk(berbagai(aplikasi,(memanfaatkan(energi(kinetik(dari(udara(seperti(
yang(dirilis(dan(tangki(depressurizes.(Ketika(tekanan(tangki(mencapai(batas(yang(lebih(
rendah,(kompresor(udara(menyala(lagi(dan(re?pressurizes(tangki
perpindahan( positif(
(
(
Jenis, kapasitas, status kepemilihan untuk peralatan yang dipersyaratkan akan disampaikan
dalam dokumen tersendiri
Metode Pelaksanaan
Gambaran Umum Kegiatan
Pekerjaan Sub Kontrak
PEKERJAAN YANG DIPERSYARATKAN UNTUK DI SUB KONTRAKAN
Sesuai MDP No. 4865386/DP/POLTEKPAR.LOMBOK/II/2022
Daftar Sub Kontrak untuk Pekerjaan yang dipersyaratkan untuk di Sub Kontrakan akan
disampaikan dalam dokumen tersendiri
Metode Pelaksanaan
Gambaran Umum Kegiatan
Personil Manajerial & Personil Pelaksana
TENAGA MANAJERIAL YANG DIPERSYARATKAN
Tenaga Manajerial yang dipersyaratkan dalam LDP
No. 4865386/DP/POLTEKPAR.LOMBOK/II/2022
Dokumen RKK akan disusun berpedoman Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 dengan susunan sebagai
berikut:
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi di kondisi Pandemi COVID-19 dan Penanganan
New-Normal pasca pandemi COVID-19, selain Permen PUPR No. 10 tahun 2021, penyusunan RKK
akan berpedoman pada:
1. Instruksi Menteri PUPR No. 02 Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2. Surat Edaran Menteri PUPR No. 18 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi
Kebiasaan Baru (New Normal) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Lokasi Pekerjaan:
Politeknik Pariwisata Lombok, Jalan Raden Puguh No.1 Puyung, Nusa Tenggara Barat.
Waktu Pelaksanaan:
180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak SPMK.
Disusun Oleh:
- 132 -
LEMBAR PENGESAHAN
Lokasi Pekerjaan:
RENCANA
Politeknik Pariwisata Lombok, KESELAMATAN
Jalan Raden Puguh No.1KONSTRUKSI
Puyung, Nusa Tenggara Barat.
(RKK)
Waktu Pelaksanaan:
180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak SPMK.
(Nama Pekerjaan Konstruksi)
Pengguna Jasa
(Nama Jabatan) (Nama Jabatan) (penanggung jawab kegiatan)
ttd ttd
ttd
jdih.pu.go.id
Tabel B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
B.2 Rencana Tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga Kerja (Sasaran dan Program)
B.2 Tabel Rencana Tindakan (Sasaran Khusus dan Program Khusus)
Pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan GOR dan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata Lombok
Lokasi : Politeknik Pariwisata Lombok, Jalan Raden Puguh No.1 Puyung, Nusa Tenggara Barat.
Tanggal dibuat : Februari 2022
Nama Pokja : Pokja Pemilihan Jasa Konstruksi Pembangunan GOR dan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata Lombok
Alamat Pokja : Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Jakarta 10110
2 Terdapat JSA, metode kerja atau Mencegah terjadinya kecelakaan Pelaksanaan 100 % Pembuatan JSA dan Metode Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% tertib Manager Teknik,
SOP terkait Proses Mobilisasi ataupun Unsafe Action & Condition Adanya rekaman Kerja Pedoman, Prosedur dan IK tandatanganai pelaksanaan Pelaksana
yang mungkin terjadi saat persiapan Semua yang bertanggung sesuai dengan pekerjaan Urutan pelaksanaan Lapangan, HSE
pelaksanaan, pelaksanaan pekerjaan jawab terlibat dalam yang akan dikerjakan. pekerjaan, SDM,
dan pembersihan akhir memastikan pekerjaannya Kategori berdasarkan Properti/Alat, Material,
aman aturan prosedur internal Gambar Shop Drawing
perusahaan dan item K3
3 Pelatihan sesuai kebutuhan dan Mencegah terjadinya kecelakaan Dilaksanakan untuk Pelatihan yang Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% tertib HSE (Ahli K3
bahaya kerja (Manajemen Lalu ataupun Unsafe Action & Condition Karyawan dan Pekerja dilaksanakan oleh orang Pedoman, Prosedur dan IK' tandatanganai pelaksanaan Konstruksi)
lintas) yang mungkin terjadi saat persiapan yang bekerja sesuai yang berpengalaman SDM, Properti/Alat,
pelaksanaan, pelaksanaan pekerjaan dengan bahaya kerja, ditujukan untuk pekerja Material, Pelengkapan K3
dan pembersihan akhir misal: ketinggian, ruang atau karyawan yang
terbatas dan lainnya berhubungan dengan
Adanya pekerjaan di lapangan
rekaman/dokumentasi/ser (termasuk listrik dan
tifikat ketinggian)
4 Terdapat Izin kerja pekerjaan Mencegah terjadinya kecelakaan Pelaksanaan 100 % Pembuatan Izin Kerja Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% tertib Manajer Teknik,
ataupun Unsafe Action & Condition Adanya rekaman sesuai dengan pekerjaan Pedoman, Prosedur dan IK tandatanganai pelaksanaan Pelaksana, dan HSE
yang mungkin terjadi saat persiapan Semua yang bertanggung yang akan dikerjakan. JSA, Checklist, Metode (Ahli K3
pelaksanaan, pelaksanaan pekerjaan jawab terlibat dalam Kategori berdasarkan Kerja, Shop Drawing, Konstruksi)
dan pembersihan akhir memastikan pekerjaannya aturan prosedur internal Kalkulasi Engineering,
aman perusahaan Sertifikat alat, sertfikat
kompetensi
Pengendalian Risiko (Sesuai Sasaran Khusus Program
No
kolom Tabel 6 IBPRP) Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan Bentuk Monitoring Indikator Pencapaian Penaggung Jawab
5 Menempatkan min. 1 orang Mencegah terjadinya kecelakaan Semua izin kerja yang Melakukan Pengawasan Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% sesuai standar SOM, Pelaksana,
pelaksana dan min. 1 orang ataupun Unsafe Action & Condition dibutuhkan dan semua langsung di lapangan Pedoman, Prosedur dan tandatanganai dan HSE (Ahli K3
flagman yang mungkin terjadi saat persiapan peralatan serta SDM sesuai IKE Konstruksi)
pelaksanaan, pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan Tenaga ahli berkompeten
dan pembersihan akhir sesuai yang dibutuhkan
6 Memastikan pekerja Mencegah terjadinya kecelakaan Tidak ada pelanggaran APD yang sesuai dengan Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% tertib APD HSE (Ahli K3
menggunakan APD lengkap yang mungkin terjadi saat pekerjaan APD pekerjaan yang Pedoman, Prosedur dan tandatanganai Konstruksi)
sesuai persyaratan dilaksanakan dilaksanakan. Penilaian, IKE
pemilihan, penyediaan, APD lengkap (Helm,
dan pemeliharaan Rompi, Sepatu, Masker,
berbagai jenis Standard Kacamata, Sarung Tangan
APD (Alat Pelindung Diri) dan Kebutuhan APD
yang Wajib dipakai di lainnya)
Proyek
7 Penyediaan APAR jika Mencegah terjadinya kecelakaan APAR sesuai kebutuhan Penyediaan APAR untuk Buku Panduan HSE Selama proyek Rekaman di 100% terlaksana HSE (Ahli K3
dibutuhkan kebakaran yang mungkin terjadi saat dan sesuai pekerjaan serta antisipasi jika ada timbul Pedoman, Prosedur dan tandatanganai Konstruksi)
pekerjaan dilaksanakan aturan perundangan percikan api yag berpotensi IKE
menyebabkan kebakaran APAR beserta
kelengkapannya
8 Trdapat sign area (rambu Adanya rambu yang membantu Rambu-rambu kebutuhan Identifikasi, pemilihan, Rambu Larangan, Selama proyek Rekaman di 100% terlaksana Manajer Teknik,
petunjuk/rambu peringatan) tambahan informasi selama sesuai standar dan penyediaan dan Peringatan, Petunjuk dan tandatanganai Pelaksana, dan HSE
serta hard barricade jika pekerjaan berlangsung jumlahnya cukup pemeliharaan rambu- peralatan HSE lainnya (Ahli K3
diperlukan rambu proyek seperti safety line Konstruksi)
Penataan rambu-rambu
Memastikan seluruh
karyawan/pekerja
mengetahui cara membaca
rambu yang terpasang
Dibuat oleh:
ttd
Ahli K3 Konstruksi
DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
Isu Dampak Ketegori Jenis SWOT Sumber Kengingan & Harapan
Internal Eksternal
Wabah Pendatan Kesehatan Eksternal Threat Peraturan Keinginan: Keinginan:
Covid - 19 gan Gubernur a. Perizinan a. Tidak
tenaga / Bupati Pendatangan mengganggu
kerja Pekerja - aktifitas
terhamb Penambahan Produksi
at Biaya Medis
Pengecekan Harapan:
Kesehatan a. Protokol
pencegahan
Harapan: penularan
a. Tidak covid-19 di
terjadi kasus lingkungan
covid- 19 kerja
dilokasi/ area
kerja
b. Proyek tidak
dihentikan
Bencana Pekerjaa Bencana Eksternal Threat Kondisi Keinginan: Keinginan:
Alam n alam Lingkunga Alat Tidak terganggu
Ketika tergangg n peringatan kondisi
proses u dini eksternal atau
pekerjaan warga sekitar
Harapan: akibat kondisi
Pekerjaan lingkungan
tidak tersebut.
terganggu
akibat kondisi Harapan:
cuaca dan Pekerjaan
tidak terjadi proyek berjalan
korban akibat lancar dan
kondisi kondisi alam
tersebut. tersebut tidak
terjadi.
Penolakan Progres Lingkunga Eksternal Threat Lingkunga Keinginan: Keinginan:
masyaraka pekerjaa n sosial n sosial Dibuatkan Warga terbantu
t n proyek kegiatan CSR dengan adanya
terhamb untuk proyek
at mensejahterak
an Bersama Harapan:
masyarakat Proyek tidak
terhambat
Harapan: akibat
Warga lingkungan
masyarakat sosial proyek
sekitar
mendapatkan
lapangan
pekerjaan
Ketika proyek
berlangsung
Organisasi pengelola SMKK disesuaikan dengan tingkat risiko keselamatan
konstruksi. Terlampir adalah contoh format untuk risiko keselamatan
konstruksi sedang dan besar, yaitu dengan pimpinan UKK yang terpisah dan
berkoordinasi langsung dengan pimpinan pekerjaan konstruksi.
METODE PELAKSANAAN
PT. KEMANG BANGUN PERSADA
Untuk pekerjaan dengan risiko keselamatan konstruksiPEKERJAAN
kecil, fungsi pimpinan
GENERAL CONTRACTOR
UKK melekat pada pimpinan tertinggi pekerjaan konstruksi
Tenaga kerja :
tukang
tukang kayu kasar
pekerja
kepala tukang kayu
mandor
ahli K3 Konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan
penggunaan APD (alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada pekerja,
tukang kayu kasar, kepala tukang kayu dan mandor yang akan mengerjakan pekerjaan pagar
pengaman proyek.
pembuatan gudang dan los kerja harus tidak mengganggu kegiatan pekerjaan konstruksi dan barang-
barang yang berada didalamnya terhindar dari kerusakan akibat dari faktor cuaca. ukuran gudan dan los
kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pemakaian.
Gudang material terbuat dari rangka kayu kaso, berdinding papan tripleks dan memiliki atap. fungsi
dari gudang material sendiri untuk menyimpan material yang memiliki sifat mudah rusak jika
terpapar dengan lingkungan cuaca secara langsung, namun untuk gudang penyimpanan besi
cukup diletak di luar tanpa ada atap dan dinding. Untuk los kerja berjarak tidak jauh dengan
gudang material.
pengadaan listrik kerja dibuat dengan menyambungkan kabel dari kabel listrik pln lalu
disambungkan ke panel listrik proyek yang telah disediakan.
Pimpinan UKK
Nama
jdih.pu.go.id
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Keselamatan kerja adalah hal yang sangat penting. oleh karenanya, semua perusahaan kontraktor
berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/perlengkapan pelindung diri (APD) atau personal
protective equipment (PPE) untuk semua karyawan dan pekerja yang bekerja yang meliputi:
1. Rompi proyek
Di beberapa area kerja yang berisiko tinggi diwajibkan
menggunakan baju yang bisa terlihat dengan jelas, tidak hanya
waktu siang hari tetapi juga pada kondisi malam hari/gelap.
Rompi safety biasanya berbahan dari polyester yang memiliki
warna sangat cerah (warna orange dan hijau), serta dilengkapi
dengan reflector atau pemantul cahaya hingga orang yang
menggunakannya dapat terlihat jelas. visibilitas ini sangat penting
untuk menghindari dari tertabrak alat berat atau kendaraan.
Manfaat dari penggunaan rompi proyek:
dapat terlihat dikondisi gelap
membuat orang lain waspada
2. safety shoes
sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap
kaki. setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol
tebal supaya bisa bebas berjalan dimana pun tanpa terluka oleh
benda-benda tajam atau kemasukan kotoran dibagian bawah.
Bagian muka sepatu harus cukup keras, biasa area muka sepatu
dilapisi plat baja. hal ini dilakukan agar kaki tidak terluka akibat
dari tertipa benda dari atas.
3. helm proyek
helm proyek sangat penting digunakan sebagai pelindung
kepala dan sudah menjadi keharusan bagi setiap pekerja
konstruksi maupun tamu berkepentingan yang memasuki area
proyek konstruksi wajib menggunakan helm proyek. hel proyek
digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal
dari atas misalnya kejatuhan material konstruksi dari atas.
4. Sarung tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis
pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah
melindungi tangan dan benda-benda keras dan tajam selama
menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan
sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, mengangkat
kayu, mengangkat kaca dan pengelasan. Pekerjaan tersebut
dapat mengakibatkan lecet atau luka pada bagian telapak
tangan.
5. Body Harness
Body harness merupakan perlengkapan alat pelindung diri yang
bentuknya seperti sabuk pengaman yang umumnya digunakan
orang yang pekerjaannya berhubungan dengan ketinggian.
Bekerja pada daerah ketinggian harus/wajib menggunakan full
body harness. fungsi dari body harness adalah untuk melindungi
tubuh dari cedera akibat jatuh dari ketinggian.
6. Kacamata safety
Kacamata safety digunakan untuk melindungi mata dari debu
kayu, batu atau serpihan besi yang beterbangan di tiup angin.
mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik bersifat ringan ataupun
berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan
pertolongan pertama di proyek. Untuk itu pelaksana konstruksi
wajib menyediakan kotak P3K.
9. Rambu-rambu safety
Rambu dan petunjuk safety dipasang pada lokasi dimana rambu-
rambu tersebut dapat terlihat oleh pekerja yang bekerja di area
konstruksi. Pemasangan rambu-rambu tersebut dimaksud dan
berguna sebagai tanda/peringatan para pekerja atau pihak lain
yang sedang bekerja/memasuki wilayah proyek.
Rambu-rambu safety yang digunakan kontraktor dalam pelaksanaan proyek Penataan Bangunan
Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor terdiri dari:
a. Rambu Informasi / papan informasi
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Semua proyek khususnya dibidang konstruksi harus membuat dan menyediakan rambu informasi K3, rambu
informasi K3 harus ditempatkan di depan area proyek dan mudah terlihat agar pekerja dan tamu dapat
membaca isi dari informasi K3. Rambu informasi K3 berisikan:
Kotak no 1. Kebijakan perusahaan dalam menjalan program K3/komitmen K3 perusahaan
Kotak no 2. Peraturan/regulasi keselamatan didalam area proyek
Kotak no 3. Kampanye keselamatan kerja
Kotak no 4. Alur proses prosedur kerja aman setiap item pekerjaan
Kotak no 5. Sisa waktu pelaksanaan proyek dan progress
Kotak no 6. Statistik dan temuan kecelakaan kerja yang terjadi di dalam lokasi kegiatan
Kotak no 7. Alur proses tanggap darurat dan nomor telepon penting ketika keadaan darurat
Kotak no 8. Peta jalur evakuasi di area proyek
Kotak no 9. Rambu-rambu dan simbol K3
Kotak no 10. Sosialisasi UU NO 1 tahun 1970
b. Rambu peringatan
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Rambu-rambu peringatan ditempatkan pada area konstruksi yang memiliki risiko bahaya yang tinggi dan
mudah dilihat oleh pekerja maupun tamu.
c. Rambu Petunjuk
Rambu petunjuk ditempatkan di depan area proyek yang dimana dapat terlihat oleh pekerja dan tamu
yang memasuki area/Kawasan proyek konstruksi. Rambu petunjuk berisikan tentang petunjuk penggunaan
alat pelindung diri yang digunakan pada area konstruksi, instruksi pemasangan alat penunjang
keselamatan bekerja dan petunjuk lokasi seperti lokasi kantor sementara (direksi keet), lokasi tempat
merokok dan lokasi jalur evakuasi.
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
10. Bendera K3
kontraktor harus memasang bendera merah putih, logo K3 dan
bendera perusahaan pada lokasi strategis di proyek. pemasangan
bendera merah putih harus lebih tinggi dibandingkan bendera
logo K3 dan bendera perusahaan.
kerja.
Jaring pengaman dipasang pada area-area kerja yang
berada di ketinggian. Pemasangan jaring pengaman
berguna untuk mencegah terjadi pekerja dan material
konstruksi jatuh dari ketinggian.
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
RPMK akan disusun berpedoman pada PERMEN PUPR No. 10 Tahun 2021 dan Surat
Edaran Menteri PUPR No. 15 Tahun 2019, Outline RPMK sebagai Berikut:
- 207 -
Cover Dokumen
[Logo Penyedia
Jasa]
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan : XX hari (sesuai kontrak)
DISUSUN OLEH:
jdih.pu.go.id
- 208 -
Lembar Pengesahan
Pengguna Jasa
(Nama Jabatan) (Penanggung Jawab Kegiatan)
(Nama Jabatan)
ttd
ttd
ttd
DAFTAR ISI
I. INFORMASI PEKERJAAN
1.1 Data Umum Pekerjaan
1.2 Lingkup Pekerjaan
II. STRUKTUR ORGANISASI
2.1 Penyedia Jasa
III. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
IV. TAHAPAN PEKERJAAN
V. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
5.1 Gambar Kerja
5.2 Spesifikasi Teknis
VI. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Work Method Statement)
6.1 Metode Kerja Pelaksanaan
6.2 Tenaga Kerja
6.3 Material
6.4 Peralatan
6.5 Aspek Keselamatan Konstruksi
VII. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test
Plan/ITP)
VIII. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK
- 210 -
Pengguna Jasa
Satuan Kerja : Diisi dengan nama satuan kerja terkait
PPK : Diisi dengan nama PPK terkait
Alamat : Diisi dengan Alamat Pengguna Jasa
Penyedia Jasa
Nama : Diisi dengan Nama Penyedia Jasa
Alamat : Diisi dengan Alamat Penyedia Jasa
Pengawas Pekerjaan
Nama : Diisi dengan Nama Pengawas Pekerjaan
Alamat : Diisi dengan Alamat Pengawas Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan
Lingkup Kegiatan : Diisi dengan Lingkup Kegiatan Utama sesuai
dengan kontrak
Metode Pelaksanaan
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
Gambaran Umum
GENERAL CONTRACTOR
Kegiatan
PEKERJAAN
Gambaran Skematik Pelaksanaan Pekerjaan
dilingkup Pemerintah maupun swasta, perusahan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001,
SKEMA PELAKSANAAN
ISO-14001 dan Sistem PEKERJAAN
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
MULAI
Dokumen Kontrak
Pemborongan
NO
Engineering dan
addendum kontrak
Selesai
Pelaksanaan item pekerjaan
NO
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Skema pelaksanaan Pekerjaan dari tahap persiapan sampai tahap pelaksanaan dapat
dijelaskan pada gambar berikut :
D. TAHAPAN PELAKSANAAN
MULAI
PEMAHAMAN SYARAT
KONTRAK
Tdk
CEK
Ya
Scope pekerjaan
CEK
Ya
C Ya
E
K USULAN PERUBAHAN,
Tdk
ADDENDUM CCO
Tdk
C
E
Ya
K
B
C
A
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
A B
C
Pelaksanaan pekerjaan
fisik
Tdk
C
E
K Ya
pekerjaan selesai
Tdk
Tdk
C
E C
K E
Ya
Ya K
serah terima
pekerjaan (PHO)
masa
pemeliharaan
Ya
perbaika
n
Tdk
FINIS
H
Metode Pelaksanaan
Gambaran Umum Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan akan dilaksanakan dalam 180 Hari Kalendar dengan Rincian Kurva S Pelaksanaan
Pekerjaan yang akan disampaikan melalui dokumen terpisah
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Persiapan
Site Manajemen Proyek
SITE MANAGEMENT
Demi kelancar dalam menyelesaikan proyek Pembangunan GOR dan Gedung Kuliah
Terpadu Politeknik Pariwisata Lombok diperlukan rencana site management sebagai strategi
dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas di jalan raya dan arus mobilisasi dan
demobilisasi material dan peralatan di dalam area proyek. Secara umum pekerjaan
dilaksanakan pada lokasi dimana aktivitas lalu lintas memiliki traffic yang padat serta
banyaknya pengguna kampus yang berlalulalang di sekitar area pembangunan.
Inti dari site management yaitu kontraktor perlu merencanakan pengaturan site,
penempatan fasilitas proyek, penempatan peralatan dan material proyek dengan tepat agar
pelaksanaan pekerjaan konstruksi berjalan lancar tanpa mengganggu aktifitas masyarakat
pengguna jalan dan proyek konstruksi. Site management yang baik akan berpengaruh pada
kenyamanan dalam bekerja, efisiensi biaya proyek dan kecepatan pengerjaan dalam
menyelesaikan pembangunan.
Hal-hal yang perlu diatur dalam site management proyek pembangunan Pembangunan GOR
dan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata Lombok yaitu:
1. Jalan proyek, menerangkan tentang jalan akses keluar masuk kendaraan pengangkut
peralatan maupun kendaraan pengangkut bahan dan material proyek dari jalan eksisting
menuju ke lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, lalu lintas eksisting tidak
terhambat/terganggu.
2. Area pembersihan kendaraan proyek, kendaraan yang mengangkut material dari dalam
lokasi pekerjaan perlu dibersihkan rodanya sebelum keluar dari area proyek karena roda
dari kendaraan proyek dapat mengotori jalan umum (bekas ceceran tanah) dan berakibat
mengganggu pengguna kampus serta dapat bermasalah dengan pihak pengelola dan
pemerintahan setempat.
3. Pagar proyek, posisi pagar proyek diharuskan mengelilingi area pekerjaan proyek. Pagar
proyek sendiri berguna untuk membatasi area pekerjaan agar orang luar tidak
sembarang masuk ke lokasi pekerja tanpa seijin dari pihak kontraktor.
4. Posisi gerbang proyek, diusahakan langsung menuju jalan utama dan mudah diakses.
5. Posisi pos keamanan, dapat diletakan berdekatan dengan gerbang proyek agar mudah
dalam mengontrol lalu lintas keluar masuk area proyek, pos satpam juga perlu diletakan
pada titik-titik yang perlu diperketat keamananya.
6. Jalur evakuasi, ketika terjadi kebakaran ataupun terjadi bencana gempa bumi di lokasi
proyek perlu dibuat jalur aman untuk evakuasi para pekerja proyek dan area titik aman
untuk berkumpul seluruh pekerja.
7. Posisi mobile truck crane, mobile truck crane diletakan pada titik yang tepat agar dapat
menjangkau area lokasi pekerjaan proyek.
8. Tangga darurat sementara terbuat dari scaffolding, fungsi dari tangga darurat sementara
ini yaitu sabagai akses mobilisasi pekerja yang ingin bekerja pada area ketinggian.
Biasanya pada tangga darurat dipasang jaring pengaman.
9. Pengaturan lampu penerangan proyek, perlu diatur lokasi yang perlu diberikan lampu
penerangan agar kegiatan bekerja dapat berlangsung dengan baik, perlu disiapkan juga
lampu movable yang dapat dipindah-pindah sehingga dapat diletakan pada titik darurat
yang membutuhkan penerangan dalam waktu cepat.
10. Lokasi kantor proyek/site office atau biasa disebut direksi keet, diusahakan ditempatkan
pada area yang aman dari gangguan aktifiatas proyek. Akan lebih baik letak direksi keet
dapat melihat secara langsung area proyek.
11. Posisi khusus area merokok, dalam proyek gedung perlu disediakan secara khusus suatu
area yangdiperbolehkan untuk merokok namun pada area lainya dilarang dengan keras
melakukan aktifitas tersebut. hal ini untuk mencegah kemungkinan adanya bahaya
kebakaran.
12. Posisi urinoir dan WC sementara, para pekerja proyek perlu menjaga kebersihan
lingkungan kerjadengan tidak membuang air sembarangan. urinoir perlu diletakan
disetiap lantai gedung dan pada area yang mudah terlihat namun tetap menutup aurat.
13. Posisi gudang proyek, pada titik mana kendaraan pengangkut material akan berhenti
sehinggapekerja akan mudah memindahkan material tersebut ke lokasi gudang.
14. Area yang boleh dan tidak boleh diakses, pada umumnya area proyek merupakan area
yang terbatas untuk diakses dan diperbolehkan masuk bagi orang luar, bagi yang
berkepentingan saja yang dapat memasuki area proyek itupun harus dengan seijin dari
pihak keamanan proyek maupun ijin dari pihak pengelola proyek. selain itu
pembangunan gedung yang sudah tahap finishing akan mengutamakan penjagaan
produk yang sudah dibangun agar tidak rusak, misalnya ruangan yangsudah rapi akan
lebih baik jika dikunci rapat agar pekerja yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk.
Politeknik Pariwisata
Pekerjaan ,
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Gambar ini hanya sebgai illustrasi "pekerjaan pengaturan lalu lintas" pada lokasi jalan eksisting
dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan aksisting sesuai
dengan konsidi real di lapangan.
Gambar ini hanya sebgai illustrasi "tangga sementara proyek" yang akan digunakan pada lokasi
pekerjaan. Adapun area dan tata letak tangga sementara proyek mengikuti kondisi area proyek
dan gambar teknis pekerjaan.
Mulai
Pengarahan K3/Breefing K3
oleh ahli K3 Konstruksi
tdk
cek
Ya
A
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
tdk
cek
Ya
FINISH
Bahan :
Dolken kayu Ø 8 -10/400 cm
Semen Portland
seng bergelombang
pasir beton
koral beton
kayu 5/7
banner digital printing
paku
Peralatan :
palu
gergaji
meteran
sekop
cangkul
APD (alat pelindung diri)
Tenaga kerja :
tukang kayu kasar
pekerja
kepala tukang kayu
mandor
ahli K3 konstruksi
metode:
telebih dahulu dilakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan
penggunaan APD (alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada pekerja, tukang kayu
kasar, kepala tukang kayu dan mandor yang akan mengerjakan pekerjaan pagar pengaman proyek.
Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, dilakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan.
Pagar pengaman proyek dimulai dengan pembuatan tiang/kolom dari bahan kayu dolken yang dicor
dengan campuran pasir beton, coral beton dan Semen Portland. Setelah itu dibuat balok/suri-suri dengan
bahan kayu 5/7 sebagai landasan pemasangan penutup seng bergelombang, kemudian untuk finishing
seng bergelombang ditutupi dengan banner digital printing yang sudah disiapkan. konstruksi pagar proyek
PT. KEMANG
KEMANG BANGUN
BANGUN PERSADA
PERSADA METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
PT.
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
PEKERJAAN
GENERAL CONTRACTOR
harus kuat untuk menahan beban dari samping dan juga tertutup. Pekerjaan pagar pengaman proyek
harus kuat untuk
dikerjakan menahan
oleh pekerja bebantukang
bersama dari samping dan juga
kayu kasar. tertutup.
Mandor Pekerjaan
dan kepala pagar
tukang pengaman
kayu bertugasproyek
untuk
dikerjakan
mengarahkan olehpekerja
pekerjadan
bersama
tukangtukang kayuselama
kayu kasar kasar. pekerjaan
Mandor dan kepala
pagar tukang
proyek kayu bertugas untuk
berlangsung.
mengarahkan pekerja dan tukang kayu kasar selama pekerjaan pagar proyek berlangsung.
Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk kendaraan
Pagar sementara didirikan
berat pengangkut materialmengelilingi batas
dan peralatan area lokasi
proyek, padapekerjaan. Untukpagar
bagian depan sirkulasipengaman
keluar masuk kendaraan
proyek dibuat
berat pengangkut
pintu lengkap material
dengan dan peralatan
pengunci, proyek, pada
untuk ketinggian pagarbagian
proyekdepan pagar pengaman
direncanakan proyek
2 meter dari tanahdibuat
atau
pintu
jalan.lengkap dengan pengunci,
Pagar pengaman untukdibongkar
proyek dapat ketinggian pagarpelaksanaan
setelah proyek direncanakan
pekerjaan2 proyek
meter dari tanah atau
selesai.
jalan. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
Mulai
Mulai
tdk
tdk
cek
cek
Ya
Ya
FINISH
FINISH
Bahan :
Bahan :kayu kaso 4x6
kayu
kayu kaso 4x6
tripleks
kayu
paku tripleks
paku
banner digital printing informasi proyek
banner
Peralatan : digital printing informasi proyek
Peralatan :
palu
palu
gergaji
gergaji
meteran
Tenagameteran
kerja :
Tenagatukang
kerja :
tukang
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
metode:
Papan nama proyek dibuat dengan menggunakan kayu tripleks sebagai landasan banner digital printing
informasi proyek dan kayu kaso 4/6 sebagai tiang papn proyek. Posisi dari papan nama proyek berada
pada depan lahan sehingga dapat terlihat dan terbaca oleh masyarakat. Semua bahan dan bentuk
papan nama harus dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku dan semua bahan dan
penempatannya harus persetujuan dari pemberi tugas dan konsultan manajemen konstruksi. Papan nama
proyek berisii tentang informasi nama proyek, nama instansi/Lembaga pemberi kerja, lokasi pekerjaan,
nama perusahan pemborong, nama perusahaan konsultan pengawas, tanggal proyek mulai dikerjakan,
tanggal proyek selesai dikerjakan dan durasi pengerjaan proyek.
Logo Mulai
Nama Instansi User/Pengguna Jasa
Alamat
tdk
cek
Ya
FINISH
Bahan :
Dolken kayu Ø8 10 / 400 cm
kayu
paku
semen Portland
pasir beton
koral beton
seng gelombang bjls 32
plywood 4 mm
kabel listrik
lampu
Peralatan :
palu
meteran
gergaji
pada depan lahan sehingga dapat terlihat dan terbaca oleh masyarakat. Semua bahan dan bentuk
papan nama harus dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku dan semua bahan dan
penempatannya harus persetujuan dari pemberi tugas dan konsultan manajemen konstruksi. Papan nama
proyek berisii tentang informasi nama proyek, nama instansi/Lembaga pemberi kerja, lokasi pekerjaan,
nama perusahan pemborong, nama perusahaan konsultan pengawas, tanggal proyek mulai dikerjakan,
tanggal proyek selesai dikerjakan dan durasi pengerjaan proyek.
Mulai
tdk
cek
Ya
FINISH
Bahan :
Dolken kayu Ø8 10 / 400 cm
kayu
paku
semen Portland
pasir beton
koral beton
seng gelombang bjls 32
plywood 4 mm
kabel listrik
lampu
Peralatan :
palu
meteran
gergaji
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada pekerja, tukang kayu kasar, kepala
tukang kayu dan mandor yang akan mengerjakan pekerjaan pagar pengaman proyek.
Bedeng pekerja memiliki ukuran 5x10m dan harus ditempatkan strategis sehingga jauh dari lokasi pekerjaan
(tidak mengganggu kegiatan pekerjaan konstruksi) dan juga bersih serta sehat. Pertama rangka bangunan
bedeng dari kolom hingga ke rangka atap dibangun terlebih dahulu, kolom didirikan secara vertikall
dengan Dolken kayu Ø8 10 setinggi 4 m, kemudian perakitan rangka atap, gording dan reng dengan
menggunakan kayu. Setelah rangka bangunan telah selesai dikerjakan, pekerjaan dilanjutkan dengan
pemasangan atap seng gelombang bjls 32 dan dinding plywood 4 mm. untuk bagian lantai diplester
dengan campuran semen Portland, pasir beton dan koral beton.
Listrik kerja perlu di persiapkan sebagai penunjang Air kerja perlu dipersiapkan sebagai penunjang
dalam bekerja. Untuk memperlancar pekerjaan dalam bekerja. Air diambil dari sumur yang telah
pihak kontraktor akan menyediakan listrik kerja dilakukan pengeboran oleh kontraktor kemudian
dengan menyiapkan genset sebanyak 2 unit. Selain disalurkan dengan menggunakan pompa air
itu kontraktor mengajukan alternatif lain dalam jetpump dan pipa yang sudah disiapkan. Selain itu
penyediaan listrik kerjan dengan penyambungan kontraktor mengajukan alternatif lain dalam
listrik kerja diambil dari listrik eksisting (listrik PLN) atas penyediaan air bersih untuk bekerja yaitu
perizinan yang telah disetujui oleh PLN dan pihak penyambungan pipa air bersih dengan sumber ait
terkait (kawasan kebun raya bogor). bersih eksisting yang terdekat (kawasan kebun raya
Penyambungan listrik kerja harus baik dan benar bogor) dengan catatan perlu ada perijinan dari
serta terlindungi oleh box panel, hal ini dilakukan pihak terkait (kawasan kebun raya bogor),
agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan konsleting kemudian ditampung dalam tandon air yang sudah
listrik. Dalam penggunaan listrik eksisting, biaya dipersiapkan.
penggunaannya menjadi tanggungan kontraktor.
Mulai
Pengarahan K3/Breefing K3
oleh ahli K3 Konstruksi
tdk
cek
Ya
A
Metode Pelaksanaan
PT. KEMANG BANGUN Pekerjaan METODE PELAKSANAAN
Persiapan
PERSADA
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Pembersihan Site
Pembersihan site
Mulai
tdk
cek
YaY
FINISH
Bahan :
Pembatas area (polis line)
Peralatan :
excavator
dump truck
APD (alat pelindung diri)
Pembatas area
Tenaga kerja :
operator alat berat
ahli K3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada Operator alat berat yang akan
mengerjakan pekerjaan pembersihan site. Kemudian ahli K3 konstruksi akan membatasi area kerja dengan
menggunakan pembatas area, hal ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja yang ditimbulkan
adanya mobilisasi excavator.
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pembersihan dilakukan tidak hanya pada saat awal mulai pekerjaan namun pembersihan dilakukan dari
awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan. Pembersihan lokasi pekerjaan dilakukan dengan bantuan alat
excavator, area dibersihkan dari segala macam tanaman, pepohonan, gundukan sampah dan kotoran
lainnya. Hasil pembersihan langsung dituang ke dalam bak dump truck untuk kemudian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan/disposal area.
pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank
Mulai
tdk
cek
Ya
Pekerjaan bouwplank
tdk
cek
Ya
FINISH
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Bahan :
kayu kaso
cat
benang
Peralatan :
theodolite/total station
automatic level wild
bak ukur alumunium 4 meter
palu
APD (Alat Pelindung Diri)
Tenaga kerja :
surveyor
ahli K3 konstruksi
manager pelaksanaan/proyek
manager teknik
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada surveyor, manager pelaksanaan proyek,
manager teknik, konsultan dan wakil pemilik proyek yang akan melakukan joint survey untuk pengukuran
dan penentuan titik bench mark (BM).
Sebelum melakukan pekerjaan pembangunan struktur bangunan, terlebih dahulu akan dilaksanakan
pekerjaan setting out, dimana diperlukan joint survey bersama-sama antara Kontraktor (manager
pelaksanaan/proyek, manager teknik dan surveyor), engineer/konsultan dan wakil Pemilik Proyek dengan
maksud untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diketahui dalam gambar terhadap kondisi exsisting
(sarana dan prasarana) yang telah dan masih beroperasi. hasil dari joint survey dipakai untuk keperluan
shop drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan. Perlu diadakan koordinasi dengan
konsultan MK/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan gambar instalasi existing kepada Pemilik/Pemberi
Tugas. hal yang perlu diperhatiak pada saat pengukuran sebagai berikut:
- pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga
dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-
data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah
rusak.
- pembuatan/pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerja bersama dengan
kontraktor yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan
pekerjaan.
- pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang surveyor
yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan perlatan-peralatan
pengukuran.
Pengukuran tapak tempat kerja dilakukan dengan alat ukur berupa theodolite dan waterpass.
Pengukuran dilakukan oleh surveyor dari garis-garis dasar patok-patok yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas / Konsultan MK. Penentuan tinggi (peil) bangunan diambil dari satu titik referensi yang tidak
rusak dan bergerak dari akurasinya dan ditentukan bersama-sama dengan Konsultan Perencana,
Konsultan MK, serta Pemilik / Pemberi Tugas. Setelah ketinggian disepakati bersama, maka akan dibuat titik
patok bantuan (BM) yang permanen, agar bila terjadi pergeseran titik, akurasi ketinggian level tidak
bergerak. Patok dan titik BM yang telah dibuat harus dipelihara dan dijaga agar tidak rusak / berubah.
Banyaknya jumlah BM yang perlu dibuat, akan dikoordinasikan dengan konsultan pengawas / konsultan
MK.
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh surveyor akan dilaporkan kepada konsultan pengawas dan pimpro
untuk mendapatkan approval. untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat
dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering dan perhitungan volume MC0, serta
sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik seperti pekerjaan tiang pancang, pekerjaan galian,
pekerjaan pile cap dan pekerjaan tie beam.
Pekerjaan bouwplank
Setelah pekerjaan pengukuran (survey) lokasi proyek selesai, keterangan titik ketinggian peil dan sudut-
sudut fisik bangunan sudah didapatkan maka pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan bouwplank,
bouwplank sendiri merupakan patok kayu sementara yang berfungsi untuk menentukan titik As bangunan
yang akan dibangun.
Adapun syarat-syarat memasang bouwplank sebagai berikut:
kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.
berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan
galian tanah.
terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
sisi atas baouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.
letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalambangunan semua).
garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Persiapan
Inovasi Pengukuran 3D Building Scanning
Sebagai suatu langkah inovatif pengukuran dengan menggunakan metode 3D Building Scaning
dalam salah satu pengembangan BIM merupakan terobosan dalam menentukan titik ukur yang lebih
akurat dan tepat, secara lebih lanjut dapat kami uraikan sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Utama
Pekerjaan Alminium Composite Panel
Job Safety Analysis (JSA)
Mulai
Marking
Fixing
Pemasangan ACP
Silicone Sealant
Pembersihan
Selesai
PT. KEMANG BANGUN PERSADA METODE PELAKSANAAN
GENERAL CONTRACTOR
PEKERJAAN
Bahan :
Alumunium composite panel
Alumunium mullion
Alumunium trasrom
Silicon sealent
Bracket
Peralatan :
waterpass
APD (Alat Pelindung Diri)
benang
Theodolite
Sipatan
scaffolding 2000 set (jack base, main frame, join pin, cross brace, ladder frame dan cat walk)
meteran besi
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor, quality
control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan dinding kaca.
4. Lokasi dan jarak yang tepat dari setiap rangka panel diukur dan di cek kembali kesesuaian dengan
shopdrawing yang telah di setujui, dari kawat horizontal dengan menggunakan meteran dan siku
90 derajat.
5. Alat leveling di pasang pada posisi dimana as kolom dan ujung atas mullion dapat dilihat atau
diukur. Ketinggian mullion dapat diukur dengan menggunakan penggaris besi 1meter yang
diletakan diatas mullion.
6. Untuk menunjang kecepatan pelaksanaan pemasangan panel, jumlah bahan panel yang cukup
pada setiap lantai akan disiapkan / transport dan diatur dengan rapi untuk menghindari kerusakan
panel.
7. Pemasangan bracket siku besi sesuai shopdrawing approved, yang di pasang ke struktur dengan
menggunakan dynabolt sesuai spesifikasi dan dipasang sesuai dengan marking yang telah
dilakukan sebelumnya.
8. Pemasangan rangka hollow aluminium untuk rangka panel, dan di pasang menggunakan mur dan
baut untuk joint antara bracket siku besi dengan rangka hollow, dilanjutkan dengan penyetelan
kerataan dan kelurusan dengan mengikuti tarikan kawat piano yang sudah dipasang sesuai
dengan marking. Pengecekan terakhir menggunakan pesawat theodolite / waterpas.
9. Pemasangan panel menggunakan screw, panel di pabrikasi di workshop (ditekuk dan dipasang
bracket). Panel dipasang mengikuti modul panel, dan dipasang pada rangka hollow yang sudah
terpasang. Pedoman menggunakan tarikan benang per as panel dengan jarak nat panel per
10mm.
Screw
10. Sebelum dilakukan penyilenan dipastikan permukaan joint kering dan bersih, untuk membersihkan
permukaan, dapat dengan menggunakan air dan kain lap, bila terlalu kotor menggunakan lap
yang telah dibasahi toluen tetapi dalam konsentrasi yang terbatas.
11. Dilanjutkan dengan pengecekan kedalaman, pemasangan back-up dan pemasangan masking
tape. Setelah pekerjaan selesai dilanjutkan dengan pemasangan primer.
12. Ujung tutup plastik pada tube dengan besaran sesuai lebar sambungan sealant, setelah
sambungan di penuhi sealant maka pekerjaan kape segera dilaksanakan, supaya silicone sealant
menjadi rata untuk mendapatkan daya rekat yang baik dan untuk mencegah keriput dan
gelembung udara, dengan menekan sambil berjalan satu arah, dilanjutkan dengan pelepasan
masking tape.
13. Sealant membutuhkan waktu pengerasan 2-3 hari ada juga yang sampai 7 hari (tergantung jenis
sealant). Selama waktu tersebut sealant tidak boleh kena sentuhan ataupun benda keras karena
akan menyebabkan cacat. Setelah pekerjaan sealant selesai dilakukan pengecekan terhadap
semua pekerjaan, bila belum sempurna dilakukan perbaikan-perbaikan.
14. Pengecekan akhir dilakukan dengan menggunakan jidar hollow aluminium untuk mencapai hasil
rata, sehingga sambungan panel yang satu dengan yang lain dalam keadaan rata.
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Utama
INOVASI PEKERJAAN UTAMA
INOVASI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DARI AWAL (SEJAK PENGAJUAN IJIN KERJA)
SAMPAI DENGAN AKHIR (PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN)
Pengajuan Memulai Pekerjaan (Request for Works) untuk Setiap Jenis Pekerjaan
Pengajuan Memulai Pekerjaan merupakan bagian dan kelanjutan dari tahapan mobilisasi,
dilakukan dalam upaya pengendalian waktu, mutu dan biaya. Pengajuan memulai pekerjaan
sebelum melaksanakan setiap jenis pekerjaan adalah bukti tertulis yang diajukan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi kepada Konsultan Supervisi yang memuat waktu pengajuan, rencana
pelaksanaan, lokasi, jenis pekerjaan, perkiraan volume, kesiapan pekerjaan sebelumnya, kesiapan
tenaga kerja, kesiapan peralatan, serta kesiapan material, bahan dan produk terhadap semua
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Substansi penting dalam berkas kelengkapan Pengajuan Memulai Pekerjaan/Request for Works
yang berperan untuk pengendalian waktu, mutu dan biaya adalah sebagai berikut:
1) Gambar Kerja (shop drawing);
2) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement), mencakup:
a) Metode Kerja;
b) Tenaga Kerja yang dibutuhkan;
c) Peralatan yang dibutuhkan;
d) Material yang dibutuhkan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi (mengacu pada analisis Keselamatan dan kesehatan
Kerja/K3 per pekerjaan); dan
f) Jadwal mobilisasi tiap-tiap sumber daya.
Dalam metode kerja perlu disampaikan titik-titik tunggu (hold point) terkait pengendalian
mutu pekerjaan. Titik-titik tunggu ini perlu dipantau dan diawasi (jika diperlukan dapat pula
dilakukan pengujian).
3) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test Plan/ITP)
Jadwal pelaksanaan pemeriksaan bahan, material, serta titik tunggu (hold point) pada metode
kerja.
Pemeriksaan Pengajuan Memulai Pekerjaan (Request for Works) adalah langkah kerja atau
tindakan verifikasi yang dilakukan oleh Direksi Pekerjaan melalui Direksi Teknis atau Konsultan
Supervisi untuk memeriksa kebenaran kesiapan dan kelengkapan prosedur kerja yang diajukan
melalui Request for Works.
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pengendalian Kualitas/Mutu Pekerjaan
Satker/PPK melalui Konsultan Supervisi dan Pengawas lapangan memastikan setiap standar
dan prosedur serta lingkup pekerjaan dalam pelaksanaan fisik telah dilaksanakan oleh
Penyedia, dengan ketentuan:
a) Pengendalian mutu wajib dilakukan oleh penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan dokumen kontrak (spesifikasi teknis). Penjaminan kualitas pekerjaan
dimulai dari penjaminan mutu bahan, material dan produk yang akan digunakan, dengan
melakukan uji bahan, material dan produk. Bukti dokumennya merupakan kelengkapan
dari prosedur Request For Works / Pengajuan Memulai Pekerjaan;
b) Penjaminan kualitas konstruksi dilaksanakan dengan prosedur pengawasan konstruksi
yang sesuai dengan standard dan prosedur yang ditetapkan;
c) Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh konsultan
pengawas/direksi teknis dari PPK.
2) Pengendalian Waktu
a) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana yang telah ditetapkan;
Terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda;
Terjadi keterlambatan disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dapat
memberikan tambahan waktu pengerjaan kepada pihak penyedia. Mekanisme
kompensasi secara detail dapat dilihat pada bab Pengendalian Progres fisik bagian
peristiwa kompensasi;
Tanggal Penyelesaian yang dimaksud adalah tanggal penyelesaian seluruh pekerjaan.
b) Rapat Pemantauan
Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan masing-
masing pihak menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.
c) Penanganan Keterlambatan Progres Fisik
Pada dasarnya keterlambatan progres fisik disebabkan 3 (tiga) hal yaitu:
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat kelalaian Penyedia. Dalam hal
keterlambatan akibat kelalaian Penyedia, maka kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan
Kontrak Kritis;
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat kahar. Dalam hal keterlambatan
akibat kahar, maka diberlakukan ketentuan tentang keadaan kahar sesuai dengan yang
tertuang dalam SSUK;
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat Pengguna Jasa. Dalam hal
keterlambatan akibat Pengguna Jasa, maka diberlakukan peristiwa kompensasi.
Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pelaksanaan serah terima pekerjaan terdiri dari Serah Terima Pertama Pekerjaan (STPP), Masa
Pemeliharaan dan Serah Terima Akhir Pekerjaan (STAP).
a. Serah Terima Pertama Pekerjaan (STPP)
1) Serah terima Pekerjaan adalah kegiatan penyerahan pekerjaan yang telah selesai 100%
(seratus perseratus) dari Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kepada Pengguna Jasa dalam
kondisi dan standar sebagaimana disyaratkan dalam kontrak;
2) Pernyataan pekerjaan selesai 100% berdasarkan rekomendasi dari Direksi
Lapangan/Konsultan MK yang disampaikan kepada PPK;
3) Rekomendasi Direksi Lapangan/Konsultan MK dikeluarkan berdasarkan hasil verifikasi
lapangan dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas;
4) Isi surat rekomendasi Direksi Lapangan/Konsultan MK mencakup tanggal tentatif
pekerjaan selesai 100%, daftar cacat mutu dan kekurangan (jika ada);
5) Berdasarkan rekomendasi dari Direksi Lapangan/Konsultan MK, PPK melakukan Serah
terima Pertama Pekerjaan. Hasilnya dituangkan dalam berita acara serah terima pertama
pekerjaan.
6) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah:
a) Pengujian Akhir Pekerjaan (Test on Completion)
1) Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap
hasil pekerjaan.
2) Sebelum pelaksanaan pengujian akhir pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas harus memberitahukan kepada PPK tentang jadwal pelaksanaan
pengujian yang telah disepakati dengan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
3) Sebelum tanggal pelaksanaan pengujian, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus
memeriksa dokumentasi pengendalian mutu (quality control- QC).
4) Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dalam
pengujian pada akhir pekerjaan adalah sebagai berikut:
Mengecek kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari pekerjaan final yang telah
selesai dengan seluruh persyaratan dalam kontrak maupun kesesuaian maksud
dari desain/gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dll;
Pengujian sampel random minimum oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas
(bila diperlukan);
Evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as- built document) yang
menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan
pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian (Non-Conformance
Reports/NCR) telah diselesaikan;
Direksi Teknis/Konsultan Pengawas mengevaluasi dokumentasi dari quality
assurance (QA) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi untuk menyakinkan bahwa
seluruh pekerjaan telah selesai sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh
laporan ketidaksesuaian telah diselesaikan.
5) Untuk pemeriksaan dan uji fungsi, PPK dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dapat
mengacu spesifikasi yang ada. Apabila hasil pemeriksaan terhadap cacat mutu dan uji
fungsi belum sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka PPK berhak menunda persetujuan
berita acara serah terima pekerjaan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan hingga sesuai dengan spesifikasi yang
sudah tercantum dalam kontrak.
6) Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menandatangani Berita
Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan (berita Acara PHO).
7) Setelah penandatanganan BAST Pekerjaan (BAST PHO), PPK menyerahkan hasil pekerjaan
kepada PA/KPA. Kemudian PA/KPA meminta Panitia Serah Terima Pekerjaan Pertama
untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang
diserahterimakan. Panitia Serah Terima Pekerjaan Pertama dibentuk oleh PA/KPA.
8) Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, Panitia
Serah Terima Pekerjaan Pertama melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif. Hasil pemeriksaan administratif
dituangkan dalam Berita Acara.
b) Rencana Pemeliharaan
1) Setelah pelaksanaan PHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjaga kondisi hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam
kontrak.
2) Selama masa pemeliharaan, dibentuk Tim Pemeliharaan yang terdiri dari Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
3) Sebelum dimulainya masa pemeliharaan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus
menyerahkan program kerja/rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
melaksanakan pemeliharaan, paling sedikit mencakup kegiatan:
Pemeriksaan, Kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk memastikan apakah
komponen/ item/ fungsi hasil pekerjaan masih sesuai dengan spesifikasi.
Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perbaikan, Kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk
mencegah dan memperbaiki kerusakan suatu komponen/item/fungsi hasil pekerjaan.
4) Komponen-komponen yang harus dipelihara serta mekanisme pemeliharaannya,
disesuaikan dengan yang tercantum dalam Manual Operasi & Pemeliharaan yang harus
diserahkan pada saat PHO.
5) Dokumen rencana pemeliharaan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK.
c) Penerbitan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan
1) Pada saat pekerjaan telah selesai 100%, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengajukan
permohonan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas.
2) PPK akan memeriksa hasil pekerjaan terlebih dahulu, sebelum
mengeluarkan/menandatangi BAST Pekerjaan.
3) Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi hal-hal yang harus diselesaikan/diperbaiki oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam kontrak.
4) Sebelum mengeluarkan BAST pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah menyerahkan dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan (antara lain: manual operasi dan pemeliharaan); dan
Telah dilakukan pengujian terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak (baik pengujian terhadap standar mutu maupun kinerja/fungsi).
5) Setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyelesaikan kewajibannya, Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas melaporkan hasil pemeriksaan kepada PPK.
6) Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak, maka PPK dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan.
7) Berita acara serah terima pertama pekerjaan paling sedikit berisi:
Tanggal difinitif pekerjaan selesai 100%;
Rencana tanggal serah terima akhir pekerjaan;
Tanggal berita acara serah terima pertama pekerjaan; dan
Lain-lain yang diperlukan antara lain rencana pemeliharaan selama masa
pemeliharaan.
Pemeliharaan Hasil Pekerjaan
1) Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan,
sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui
tahun anggaran;
2) Setelah tahap PHO, PPK melakukan pembayaran sebesar 95% (sembilan puluh lima
perseratus) dari harga kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi
selama masa pemeliharaan (jaminan pemeliharaan);
3) Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama kurun waktu masa pemeliharaan
sebagai berikut:
a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan kegiatan pemeliharaan
(pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan) sebagaimana yang disampaikan dalam
dokumen rencana pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan;
b) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melaksanakan pemeriksaan berkala sesuai
rencana yang disampaikan;
c) Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi wajib memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
d) Jika kerusakan yang terjadi disebabkan oleh unsur suatu keadaan yang terjadi diluar
tanggung jawab para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya (keadaan kahar)
maka perbaikan dilakukan atas perintah PPK dan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi serta biaya perbaikan ditanggung oleh PPK
e) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan yang mencakup
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa pemeliharaan kepada PPK;
f) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir (FHO) setelah seluruh tanggung jawab selama masa
pemeliharaan telah dilaksanakan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan; dan
d) Gambar terlaksana harus diserahkan sebelum dilakukan serah terima akhir pekerjaan.
KESESUAIAN METODE PELAKSANAAN DENGAN PERALATAN (JENIS DAN JUMLAH UNIT DAN
STATUS PERALATAN), SEPESIFIKASI YANG DITAWARKAN DAN VOLUME PEKERJAAN
Kesesuaian dengan Peralatan (Jenis dan Jumlah Unit Status Peralatan)
Penggunaan peralatan utama sebagaimana disampaikan dalam usulan peralatan utama Jenis,
kapasitas, status kepemilihan untuk peralatan yang dipersyaratkan yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri
Kesesuaian dengan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis yang digunakan sesuai dokumen spesifikasi teknis yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri. Pengujian spesifikasi dilakukan sebagai berikut:
PAKET : ...............
Catatan : Setiap dokumen yang diperiksa, jika sesuai harus menunjukkan kesesuaian, meliputi waktu, nilai, jika berupa jaminan (institusi yang menjamin),
alamat dan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan lainnya.
95
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Utama
Pekerjaan Air Conditioning dan Exhaust Fan
Job Safety Analysis (JSA)
8. Mengusulkan dan mengajukan form-form pelaksanaan (jika diperlukan) antara lain sebagai
berikut:
Laporan harian
Laporan kemajuan pekerjaan / progress
Laporan bulanan
Laporan pekerjaan tambah kurang
Laporan ijin kerja / pelaksanaan
Laporan ijin lembur
Laporan pengetesan
1. PEKERJAAN DUCTING
~ s/d Bjls 50
~ s/d Bjls 60
~ s/d Bjls 80
Pembangunan Hotel ~
Praktek /Guest House Politeknik
s/d Pariwisata Makassar
Bjls 100
~ keatas Bjls 120
- Pemotongan duct yang dilakukan di workshop hanya untuk duct lurusnya saja baik untuk
duct supply maupun return, dengan hasil pemotongan baru ½ duct saja (leter L), dimana
salah satu sisi merupakan ukuran ketebalan ducting (lock) dan satu sisi lainya merupakan
ukuran lebar ducting (stick).
- Untuk pemotongan semua Elbow, branch maupun reducer dilakukan di site proyek
Menggabungkan ½ duct yang sudah dipotong di workshop menjadi sebuah duct yang utuh
kemudian duct tersebut pada sisi luarnya dilapisi dengan flingkote (untuk duct isolasi luar).
- Isolasi Duct.
Setelah langkah assembling duct sudah dilakukan, maka selanjutnya duct tersebut dilapisi
Disaat yang bersamaan dilakukan pemotongan siku sebagai penopang (tatakan) duct.
Selanjutnya penopang duct tersebut dibor dan dan di cat dengan sinkromat kemudian di
hubungkan dengan besi rod tersebut dengan Mur.
25 x 25 x 3 2 meter
30 x 30 x 3 2 meter
40 x 40 x 3 1.5 meter
40 x 40 x 3 1.5 meter
40 x 40 x 3 1.5 meter
Setelah itu barulah duct tersebut dapat di gantung sesuai dengan level yang dikehendaki.
dan dilanjutkan dengan penyambungan duct satu dengan duct yang lainnya.
Dan untuk menentukan level ducting supaya benar-benar lurus, sesuai dengan yang
dikehendaki apakah ducting tersebut akan di set rata atas atau rata bawah, maka dilakukan
dengan bantuan penarikan benang.
C. PEKERJAAN PIPA
Pekerjaan Pemipaan akan dilaksanakan seperti gambar kerja yang telah disetujui
Pengawas Lapangan
Adapun pekerjaan pemipaan disini meliputi pipa Refrigerant (tembaga) yang
menghubungkan antara Indoor dan Outdoor Unit, dan .pipa Condensat / drain dan pipa
besi untuk instalasi Chiller.
Semua penggantung, penyangga dan penguat terbuat dari besi dengan terlebih dahulu
memperhitungkan kekuatan beban defleksi.
Selama pelaksanaan semua ujung pipa akan di tutup untuk menghindari masuknya
kotoran-kotoran.
Pengerjaan Pemipaan.
Didalam melaksanakan perkerjaan semua material yang akan dipakai sudah mendapat
persetujuan dari pengawas proyek.
Pengerjaan pipa ada 2 macam.
1. Dengan cara pengelasan.
2. Dengan cara ulir atau drat
Uraian
1. Pengelasan.
Pipa yang akan digukana untuk instlasi Unit Chiller harus bersih dari kotoran tanah dan
karat-karat, bersikan dahuku bila terdapat kotoran seoerti diatas.
Bila instalasi pipa menggunakan gantungan, buatlah dahulu penggantunya sesuikan jarak
gantungan menurut diameter pipa yang ada.
Pipa yang sudah dilas akan kelihatan seperti ada cincin, untuk menghilangkan kerak besi
yang menempel dilasan, dengan menggunakan martil kecil yang ujungnya lancip, dengan
cara dipukul-pukulkan ke pipa dan disikat dengan pipa baja, untuk menghidari supaya
pipa tidak mudah berkarat sebaiknya dicat dengan singkromat.
2. Drat.
Pada ukuran ukuran tertentu untuk instalasi pipa, harus dikerjakan dengan cara drat (
ulir ) yang menggukan alat yang dinakan mesin SNAI, untuk merekatkan sambungan
pipa yang tidak mudah dibuka, dengan menggunakan epoxy dan untuk membuat
sambungan pipa atau alat yang lain bisanya dengan menggunakan sel tape.
ISOLASI PIPA
Isolasi pipa yang digunakan harus sesuai dengan spek yang telah ditentukan oleh
pengawas, untuk isolasi yang digunakan diproyek ini adalah sejenis polioretan bahan
yang mudah terbakar. Isolasi harus kering dan bersih dari debu, lembaran isolasi
biasanya sudah susuai dengan ukuran pipa yang ada untuk ketebalan dan kerapan (
density ) sudah ditentukan,
Cara pengeleman isolasi dengan menggunakan lem khusus untuk bahan isolasi terbut.
Dengan cara memberikan kedua permukaan isolasi terbut.
Setelah beberapa menit kedua permukaan tersebut dirapatkan, untuk menyatukan isolasi
tersebut sambil ditekan.
PEMASANGAN ASESORIES.
Pemasangan asesories untuk system ini, sesuai dengan masing masing peralatan yang
ada, dan harus mengikuti perencana.
Peralatan ini harus menggunakan alat-alat bantu lain yang gunanya untuk
mengontrol,contoh gate valve,strainer, balancing valve,thermometer, pressure gauge dll.
Asesories tidak boleh dikurangi atau dibuat sederhana, besar dan kecilnya peralatan ini
harus sesuai dengan desaint atau ketentuan yang sudah ditentukan oleh perencana.
Asesories ini model dan typenya mengikuti dengan besaran pipa instalasi, biasanya untuk
menggunakan flange.
Setelah itu dilakukan dengan melapisi aluminium double sided fire resistant, adapun
Disaat yang bersamaan dilakukan pemotongan siku sebagai penopang (tatakan) duct.
Selanjutnya penopang duct tersebut dibor dan dan di cat dengan sinkromat kemudian
di hubungkan dengan besi rod tersebut dengan Mur.
Setelah itu barulah duct tersebut dapat di gantung sesuai dengan level yang
dikehendaki. dan dilanjutkan dengan penyambungan duct satu dengan duct yang
lainnya.
Dan untuk menentukan level ducting supaya benar-benar lurus, sesuai dengan yang
dikehendaki apakah ducting tersebut akan di set rata atas atau rata bawah, maka
dilakukan dengan bantuan penarikan benang.
Selanjutnya setelah kondisi duct sudah selesai dipasang baru dapat dilakukan
pemasangan diffuser atau grille sesuai gambar perencanaan.
2. PEMASANGAN UNIT
Pekerjaan Pemasangan unit AC akan dilaksanakan seperti gambar kerja yang telah disetujui
Pengawas Lapangan Scope pemasangan unit AC disini meliputi : penggantungan unit indoor,
peletakan unit outdoor di atas pondasi, Pemasangan Drain Pan, Penarikan pipa refrigerant,
Instalasi pipa Chiller,Penarikan pipa drain, pengabelan dari Panel Power ke Outdoor, pengabelan
dari Outdoor ke Indoor & penarikan kabel control untuk thermostat, pemasangan Accessories
sight glass dan filter dryer di Outdoor, vacuum & test kebocoran, penambahan Freon sampai
unit berfungsi dengan baik.
Pemasangan Unit :
a. AC Split Duct Type.
b. AC Split Wall
Bracket unit indoor dipasang pada dinding tembok yang telah ditentukan dengan
menggunakan dynabolt Kemudian indoor unit dipasang pada bracketnya dan disetting
posisinya sampai benar.
Pasang bracket unit outdoor pada tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan
dynabolt.Kemudian letakkan unit outdoor pada bracket tersebut dan di antara unit outdoor
dan bracket unit outdoor diberikan rubber mounting untuk mengurangi getaran bila AC
beroperasi dan disatukan dengan dynabolt.Setelah itu unit outdoor disetting posisinya
sampai benar.
Unit chiller harus terikat dengan kuat dan untuk menghindari getaran2 dudukan unit chiller
dan AHU dipasang Rubber mounting atau spring mounting sesuai dengan ketentuan dan
anjuran dari konsultan.
Setelah pengujian instalasi pipa refrigerant ini benar-benar baik, kemudian dilanjutkan
dengan vacuum, supaya instalasi pipa benar-benar bersih dan terbebas dari udara.
Setelah itu baru dilakukan pengisian Freon sesuai dengan jenis unit yang dipakai.
memompakan air kedalam instalasi pipa sampai penuh, setelah itu baru dilakukan penekan
dengan alat yang dinamakan Test Pump.
Test Pump ini alat untuk menekan air didalam instalasi pipa sampai dengan tekanan yang
telah ditentukan oleh pengawas antara 10 kg/cm² sampai 15 kg/cm², tergatung oleh
kebutuha.
Pengetesan ini biasanya dilakukan selama 24 jam, bila tekanannya tidak turun, maka instlasi
dianggap tidak ada yang bocor.
Bila instalasi sudah tidak ada yang bocor, berilah cat pada las-las supaya tidak mudah
berkarat.Dan bila system instalasi sudah selesai perlu diadakan flasing untuk membersihkan
kotoran didalam pipa, baik kotoran kerak2 bekas las dan benda2 asing yang ada.
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh
sistem ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai
seperti yang terlihat dalam gambar- gambar rencana sehingga sistem betul-betul dapat
berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara maksimal harus mengikuti
standard / petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard NEBB, ASHARE dan
SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk
melaksanakan TAB tsb.
AC System I
N U
S
I
N U
C
a
I
N U
D
PIPA REFRIGERANT
D N p D N s t D N u
O I
t O I s e O I
OUTDOOR UNIT AC l c
O T O T e O T
R
i R t R
t
PIPA DRAIN
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
PEMASANGAN GANTUNGAN
PERBAIKAN DUCTING
PERSETUJUAN KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER
PEMASANGAN EXHAUST
DUCTING RETURN DAN FLEXIBLE
ROUND DUCT
ORDER :
GRILL , VOLUME DAMPER DAN
MATERIAL INSTALASI DUCTING
LENGKAP ACCESSORIES
TESTING COMMISSIONING
DAN BALANSING SELURUH
INSTALASI DUCTING
KIRIM KEPROYEK
PERBAIKAN
KESESUAIAN METODE PELAKSANAAN DENGAN PERALATAN (JENIS DAN JUMLAH UNIT DAN
STATUS PERALATAN), SEPESIFIKASI YANG DITAWARKAN DAN VOLUME PEKERJAAN
Kesesuaian dengan Peralatan (Jenis dan Jumlah Unit Status Peralatan)
Penggunaan peralatan utama sebagaimana disampaikan dalam usulan peralatan utama Jenis,
kapasitas, status kepemilihan untuk peralatan yang dipersyaratkan yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri
Kesesuaian dengan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis yang digunakan sesuai dokumen spesifikasi teknis yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri. Pengujian spesifikasi dilakukan sebagai berikut:
Catatan : Setiap dokumen yang diperiksa, jika sesuai harus menunjukkan kesesuaian, meliputi waktu, nilai, jika berupa jaminan (institusi yang menjamin),
alamat dan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan lainnya.
95
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Utama
Pekerjaan Dinding
Job Safety Analysis (JSA)
Mulai
tdk
cek
Ya
tdk
cek
Ya
Selesai
Bahan :
Bata merah/bata ringan
Semen pasang
Pasir pasang
air
Peralatan :
waterpass
APD (Alat Pelindung Diri)
benang
Sendok semen
Ember cor
Palu kayu
Bandul pemberat
Theodolite
sipatan
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor, quality
control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan dinding pasangan
bata.
1. Melakukan survey penandaan titik marking as yang dilakukan oleh surveyor. Survey dilakukan
dengan menggunakan alat bantu theodolite dan marking menggunakan sipatan.
2. Pelaksana melakukan request bata merah/bata ringan, semen pasang dan pasir pasang kepada
manager teknik, kemudian manager teknik meminta logistik untuk dilakukan pemesanan dan
pengiriman. Bagian logistik mengajukan permohonan pemesanan bata merah/bata ringan, semen
pasang dan pasir pasang ke manager keuangan sesuai dengan daftar kuantitas dan harga yang
telah diajukan.
3. Mebuat titik acuan awal dengan cara memberi paku pada bagian bawah kolom. Kemudian tarik
benang kearah horizontal, pemasangan benang kearah horizontal dilakukan dengan memberi
jarak 30 cm persetiap segemennya
4. Pasang beneng dan bandul pemberat dari atas ke bawah (kearah vertikal) sebagai titik acuan
kelurusan pemasangan bata merah/bata ringan secara vertikal.
5. Pengiriman bata merah/bata ringan, semen pasang dan pasir pasang dilakukan oleh supplier ke
site proyek, setelah material sampai di site kemudian petugas quality control melakukan
pengecekan jumlah bata merah/bata ringan dan semen pasang dan volume pasir.
6. Basahi/rendam bata merah dengan air sebelum disusun dan siapkan adukan pasangan.
Campuran adukan pasangan terdiri dari pasir, semen pasang dan air.
7. Bersihkan permukaan bata merah/bata ringan dari serpihan debu dan kotoran yang dapat
mengurangi daya rekat adukan.
8. Pada pelaksanaanya, adukan pasangan diaplikasikan secara merata ke permukaan bata
merah/bata ringan, kemudian bata merah di susun secara susun sirih/susun bata (susunan secara
zig-zag), rapi dan teratur. Pemasangan bata merah harus mengikuti titik acuan yang telah dibuat
sebelumnya.
9. Ketuk bata merah/bata ringan dengan palu kayu agar menyatu dengan spesi adukan pasangan.
10. Bersihakan spesi adukan pasangan yang menonjol keluar dari pasangan bata merah/bata ringan.
11. Jika pada pasangan bata merah/bata ringan tidak ada kolom beton, maka yang perlu dilakukan
adalah tegakan kayu serta diberi paku dan benang sebagai pedoman kelurusan vertikal.
12. Pemasangan bata merah/bata ringan dihentikan apabila ketinggian mencapai elevasi yang telah
ditentukan oleh pelaksana dan sesuai dengan ketentuan shop drawing.
13. dilakukan pengecekan kerataan dengan waterpass dan joint survey bersama antara konsultan
pengawas dengan kontraktor (manager teknik, quality control dan pelaksana).
Beton Kolom Praktis
Balok dan kolom adalah komponen struktur utama yang berperan sebagai penopang semua beban
pada struktur gedung. Balok memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal sedangkan kolom
berfungsi untuk menahan beban aksial tekan vertikal.
Cara Membuat Kolom Praktis
Pembuatan kolom praktis dilakukan dengan menggunakan beton bertulang. Biasanya dibuat dari
tulangan besi yang berjumlah 4 buah dengan diameter 10 mm (4D10). Sedangkan pada bagian
sengkangannya menggunakan sengkangan besi memiliki diameter 8 dengan jarak 150 mm (P8-150).
Pada prinsipnya, ada dua metode yang bisa digunakan untuk membuat kolom praktis, yaitu:
1. Memasang kolom praktis menggunakan bekisting di keempat sisinya. Kemudian kolom ini dicor
terlebih dahulu. Pada badan kolom ini lantas ditanami dengan angkur yang terbuat dari
tulangan besi berdiameter 8 mm pada setiap jarak 1 m. Tunggu beberapa saat agar beton ini
mengeras. Barulah kemudian dapat dilakukan pemasangan dinding.
2. Memasang kolom praktis setelah dinding telah selesai dibangun. Barulah kemudian dipasang
bekisting pada kedua sisi yang menempel ke dinding. Setelah itu, dilanjutkan dengan pekerjaan
pengecoran. Dibandingkan metode pertama di atas, metode kedua ini lebih banyak digunakan
di lapangan karena jauh lebih praktis.
1. Pasanglah rangkaian tulangan secara vertikal terlebih dulu. Anda bisa menggunakan tulangan
4D10 dengan sengkangan P8-150.
2. Pasang bekisting di masaing-masing sisi rangkaian tulangan, di mana jarak tulangan terluar dan
bekisting minimal 2 cm.
3. Buatlah adukan beton sebagai bahan pengisi dari kolom praktis ini. Adukan beton terbuat dari
campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengikat.
4. Masukkan adukan beton sedikit demi sedikit. Bila perlu, Anda bisa menggunakan tongkat untuk
mendorong adukan beton ini agar dapat mengisi dengan padat.
5. Pekerjaan pembuatan kolom praktis ini bisa dilakukan setiap tinggi 90-120 cm supaya hasilnya
lebih padat dan tidak ada bagian yang keropos.
Persiapan
• Membuat dan mengajukan gambar shop drawaing pekerjaan kolom dan balok latei.
• Approval bahan yang ingin digunakan.
• Menyiapkan lahan kerja.
• Menyiapkan beberapa bahan seperti semen PC, kaso, pasir, split, multiplek, besi beton, kawat
paku beton, paku air, dan lain sebagainya.
• Menyiapkan alat bantu kerja seperti theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi,
pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dan lain sebagainya.
Fabrikasi Bekisting
• Fabrikasi bekisting untuk kolom beton mudah praktis harus menggunakan bahan multiplek dan
perkuatannya menggunakan kaso.
• Memotong multiplek yang ingin digunakan untuk bekisting kolom mudah dan balok lintel.
• Bekisting bisa dipasang pada lokasi besi beton tulangan kolom mudah dan balok intel yang
memiliki dimensi sesuai dengan gambar kerja.
• Melakukan pemasangan perkuatan atau support pada bekisting.
• Pemasangan bekisting harus rapi, siku dan lurus. Tujuannya supaya pengecoran beton bisa
menghasilkan bidang yang flat atau maksimal. Jangan lupa untuk menggunakan waterpass
untuk melakukan pengecekan.
• Pemasangan beton decking harus benar-benar merata dan sesuai kebutuhan.
Pengecoran Beton
• Sebelum melakukan pengecoran, periksa dulu kekuatan pola yang sudah dipasang atau
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai dengan rencana.
• Bahan yang digunakan untuk melakukan pengecoran beton adalah beton readymix K-175.
• Pengecoran beton bisa dilakukan jika area sudah siap. Adukan beton harus dituangkan terlebih
dahulu ke area pengecoran. Jika sudah maka adukan tersebut bisa langsung diratakan dan
dipadatkan sehingga beton tidak memiliki sarang tawon sama sekali atau keropos.
Pekerjaan plester aci
Mulai
tdk
cek
Ya
tdk
cek
Ya
selesai
Pekerjaan Plester
Bahan :
Portland cemen
Pasir pasang
Air
Peralatan :
APD (Alat Pelindung Diri)
benang
Sendok semen
Ember cor
Roskam/jidar
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor, quality
control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan plester acian.
GENERAL CONTRACTOR
Bahan :
semen acian plester
Air
Peralatan :
APD (Alat Pelindung Diri)
benang
Sendok semen
Ember cor
Roskam/jidar
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor, quality
control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan plester acian.
Setelah pelaksanaan penyiraman plesteran selama 7 hari selesai, barulah pekerjaan acian dapat
dilaksanakan.
Lakukan acian dengan membuat campuran semen acian plester dan air lalu diaduk sampai
menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering. Lalu permukaan plesteran
dibasahi dengan air sebelum melepokkan tipis-tipis acian dan selanjutnya digosok-gosok arah
memutar memakai ruskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.
Pelaksanaan pekerjaan acian dilakukan pada satu bidang dinding tanpa terputus, untuk
menghindari terjadinya retak pada sambungan acian.
Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar air lagi) baru dapat dilakukan pekerjaan
pengecatan dinding.
Pekerjaan Pengecatan dinding
Mulai
tdk
cek
Ya
tdk
cek
Ya
Pengecatan
tdk
cek
Ya
Selesai
Bahan :
Cat Dasar
Cat Emulsion
Kain lap
Plag band
Peralatan :
APD (Alat Pelindung Diri)
Amplas
meteran
obeng
Kuas
Kuas roll
Ember cat
Steger
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor,
quality control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan Pengecatan.
1. Tentukan Lokasi Pemasangan
Pertama - tama tentukan terlebih dahulu lokasi yang akan di cat.
2. Bersihkan permukaan yang akan dicat dari debu dan kotoran dengan kain lap.
3. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan bidang yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
4. Cek, apakah permukaan sudah bersih
5. Jika permukaan sudah bersih, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
6. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
7. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan RKS).
8. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
9. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap
Pekerjaan Pengecatan Beton Expose
Mulai
tdk
cek
Ya
tdk
cek
Ya
tdk
cek
Ya
Selesai
Bahan :
Cat Dasar
Cat Expose
Kain lap
Plag band
Peralatan :
APD (Alat Pelindung Diri)
Amplas
meteran
obeng
Kuas
Kuas roll
Ember cat
Steger
Tenaga kerja :
surveyor
tukang
kepala tukang
mandor
quality control
manager teknik
manager keuangan
logistik
ahli k3 konstruksi
metode:
melakukan pengarahan K3 (breefing K3) tentang pedoman keselamatan bekerja dan penggunaan APD
(alat pelindung diri) yang dilakukan oleh ahli K3 konstruksi kepada tukang, kepala tukang, mandor,
quality control, manager teknik, pelaksana dan surveyor yang akan melakukan pekerjaan Pengecatan.
1. Tentukan Lokasi Pemasangan
Pertama - tama tentukan terlebih dahulu lokasi yang akan di cat.
2. Bersihkan permukaan yang akan dicat dari debu dan kotoran dengan kain lap.
3. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan bidang yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
4. Cek, apakah permukaan sudah bersih
5. Jika permukaan sudah bersih, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
6. Jika permukaan bidang tinggi dann tidak terjangkau dengan kuas roll bertangkai, gunakan
sterger sesuai kebutuhan.
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan expose finish yang pertama.
8. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan RKS).
9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Utama
INOVASI PEKERJAAN UTAMA
INOVASI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DARI AWAL (SEJAK PENGAJUAN IJIN KERJA)
SAMPAI DENGAN AKHIR (PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN)
Pengajuan Memulai Pekerjaan (Request for Works) untuk Setiap Jenis Pekerjaan
Pengajuan Memulai Pekerjaan merupakan bagian dan kelanjutan dari tahapan mobilisasi,
dilakukan dalam upaya pengendalian waktu, mutu dan biaya. Pengajuan memulai pekerjaan
sebelum melaksanakan setiap jenis pekerjaan adalah bukti tertulis yang diajukan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi kepada Konsultan Supervisi yang memuat waktu pengajuan, rencana
pelaksanaan, lokasi, jenis pekerjaan, perkiraan volume, kesiapan pekerjaan sebelumnya, kesiapan
tenaga kerja, kesiapan peralatan, serta kesiapan material, bahan dan produk terhadap semua
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Substansi penting dalam berkas kelengkapan Pengajuan Memulai Pekerjaan/Request for Works
yang berperan untuk pengendalian waktu, mutu dan biaya adalah sebagai berikut:
1) Gambar Kerja (shop drawing);
2) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement), mencakup:
a) Metode Kerja;
b) Tenaga Kerja yang dibutuhkan;
c) Peralatan yang dibutuhkan;
d) Material yang dibutuhkan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi (mengacu pada analisis Keselamatan dan kesehatan
Kerja/K3 per pekerjaan); dan
f) Jadwal mobilisasi tiap-tiap sumber daya.
Dalam metode kerja perlu disampaikan titik-titik tunggu (hold point) terkait pengendalian
mutu pekerjaan. Titik-titik tunggu ini perlu dipantau dan diawasi (jika diperlukan dapat pula
dilakukan pengujian).
3) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test Plan/ITP)
Jadwal pelaksanaan pemeriksaan bahan, material, serta titik tunggu (hold point) pada metode
kerja.
Pemeriksaan Pengajuan Memulai Pekerjaan (Request for Works) adalah langkah kerja atau
tindakan verifikasi yang dilakukan oleh Direksi Pekerjaan melalui Direksi Teknis atau Konsultan
Supervisi untuk memeriksa kebenaran kesiapan dan kelengkapan prosedur kerja yang diajukan
melalui Request for Works.
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pengendalian Kualitas/Mutu Pekerjaan
Satker/PPK melalui Konsultan Supervisi dan Pengawas lapangan memastikan setiap standar
dan prosedur serta lingkup pekerjaan dalam pelaksanaan fisik telah dilaksanakan oleh
Penyedia, dengan ketentuan:
a) Pengendalian mutu wajib dilakukan oleh penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan dokumen kontrak (spesifikasi teknis). Penjaminan kualitas pekerjaan
dimulai dari penjaminan mutu bahan, material dan produk yang akan digunakan, dengan
melakukan uji bahan, material dan produk. Bukti dokumennya merupakan kelengkapan
dari prosedur Request For Works / Pengajuan Memulai Pekerjaan;
b) Penjaminan kualitas konstruksi dilaksanakan dengan prosedur pengawasan konstruksi
yang sesuai dengan standard dan prosedur yang ditetapkan;
c) Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh konsultan
pengawas/direksi teknis dari PPK.
2) Pengendalian Waktu
a) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana yang telah ditetapkan;
Terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda;
Terjadi keterlambatan disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dapat
memberikan tambahan waktu pengerjaan kepada pihak penyedia. Mekanisme
kompensasi secara detail dapat dilihat pada bab Pengendalian Progres fisik bagian
peristiwa kompensasi;
Tanggal Penyelesaian yang dimaksud adalah tanggal penyelesaian seluruh pekerjaan.
b) Rapat Pemantauan
Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan masing-
masing pihak menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.
c) Penanganan Keterlambatan Progres Fisik
Pada dasarnya keterlambatan progres fisik disebabkan 3 (tiga) hal yaitu:
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat kelalaian Penyedia. Dalam hal
keterlambatan akibat kelalaian Penyedia, maka kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan
Kontrak Kritis;
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat kahar. Dalam hal keterlambatan
akibat kahar, maka diberlakukan ketentuan tentang keadaan kahar sesuai dengan yang
tertuang dalam SSUK;
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang terjadi akibat Pengguna Jasa. Dalam hal
keterlambatan akibat Pengguna Jasa, maka diberlakukan peristiwa kompensasi.
Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pelaksanaan serah terima pekerjaan terdiri dari Serah Terima Pertama Pekerjaan (STPP), Masa
Pemeliharaan dan Serah Terima Akhir Pekerjaan (STAP).
a. Serah Terima Pertama Pekerjaan (STPP)
1) Serah terima Pekerjaan adalah kegiatan penyerahan pekerjaan yang telah selesai 100%
(seratus perseratus) dari Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kepada Pengguna Jasa dalam
kondisi dan standar sebagaimana disyaratkan dalam kontrak;
2) Pernyataan pekerjaan selesai 100% berdasarkan rekomendasi dari Direksi
Lapangan/Konsultan MK yang disampaikan kepada PPK;
3) Rekomendasi Direksi Lapangan/Konsultan MK dikeluarkan berdasarkan hasil verifikasi
lapangan dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas;
4) Isi surat rekomendasi Direksi Lapangan/Konsultan MK mencakup tanggal tentatif
pekerjaan selesai 100%, daftar cacat mutu dan kekurangan (jika ada);
5) Berdasarkan rekomendasi dari Direksi Lapangan/Konsultan MK, PPK melakukan Serah
terima Pertama Pekerjaan. Hasilnya dituangkan dalam berita acara serah terima pertama
pekerjaan.
6) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah:
a) Pengujian Akhir Pekerjaan (Test on Completion)
1) Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap
hasil pekerjaan.
2) Sebelum pelaksanaan pengujian akhir pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas harus memberitahukan kepada PPK tentang jadwal pelaksanaan
pengujian yang telah disepakati dengan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
3) Sebelum tanggal pelaksanaan pengujian, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus
memeriksa dokumentasi pengendalian mutu (quality control- QC).
4) Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dalam
pengujian pada akhir pekerjaan adalah sebagai berikut:
Mengecek kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari pekerjaan final yang telah
selesai dengan seluruh persyaratan dalam kontrak maupun kesesuaian maksud
dari desain/gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dll;
Pengujian sampel random minimum oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas
(bila diperlukan);
Evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as- built document) yang
menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan
pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian (Non-Conformance
Reports/NCR) telah diselesaikan;
Direksi Teknis/Konsultan Pengawas mengevaluasi dokumentasi dari quality
assurance (QA) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi untuk menyakinkan bahwa
seluruh pekerjaan telah selesai sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh
laporan ketidaksesuaian telah diselesaikan.
5) Untuk pemeriksaan dan uji fungsi, PPK dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dapat
mengacu spesifikasi yang ada. Apabila hasil pemeriksaan terhadap cacat mutu dan uji
fungsi belum sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka PPK berhak menunda persetujuan
berita acara serah terima pekerjaan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan hingga sesuai dengan spesifikasi yang
sudah tercantum dalam kontrak.
6) Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menandatangani Berita
Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan (berita Acara PHO).
7) Setelah penandatanganan BAST Pekerjaan (BAST PHO), PPK menyerahkan hasil pekerjaan
kepada PA/KPA. Kemudian PA/KPA meminta Panitia Serah Terima Pekerjaan Pertama
untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang
diserahterimakan. Panitia Serah Terima Pekerjaan Pertama dibentuk oleh PA/KPA.
8) Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, Panitia
Serah Terima Pekerjaan Pertama melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif. Hasil pemeriksaan administratif
dituangkan dalam Berita Acara.
b) Rencana Pemeliharaan
1) Setelah pelaksanaan PHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjaga kondisi hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam
kontrak.
2) Selama masa pemeliharaan, dibentuk Tim Pemeliharaan yang terdiri dari Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
3) Sebelum dimulainya masa pemeliharaan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus
menyerahkan program kerja/rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
melaksanakan pemeliharaan, paling sedikit mencakup kegiatan:
Pemeriksaan, Kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk memastikan apakah
komponen/ item/ fungsi hasil pekerjaan masih sesuai dengan spesifikasi.
Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perbaikan, Kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk
mencegah dan memperbaiki kerusakan suatu komponen/item/fungsi hasil pekerjaan.
4) Komponen-komponen yang harus dipelihara serta mekanisme pemeliharaannya,
disesuaikan dengan yang tercantum dalam Manual Operasi & Pemeliharaan yang harus
diserahkan pada saat PHO.
5) Dokumen rencana pemeliharaan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK.
c) Penerbitan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan
1) Pada saat pekerjaan telah selesai 100%, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengajukan
permohonan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas.
2) PPK akan memeriksa hasil pekerjaan terlebih dahulu, sebelum
mengeluarkan/menandatangi BAST Pekerjaan.
3) Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi hal-hal yang harus diselesaikan/diperbaiki oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam kontrak.
4) Sebelum mengeluarkan BAST pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah menyerahkan dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan (antara lain: manual operasi dan pemeliharaan); dan
Telah dilakukan pengujian terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak (baik pengujian terhadap standar mutu maupun kinerja/fungsi).
5) Setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyelesaikan kewajibannya, Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas melaporkan hasil pemeriksaan kepada PPK.
6) Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak, maka PPK dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan.
7) Berita acara serah terima pertama pekerjaan paling sedikit berisi:
Tanggal difinitif pekerjaan selesai 100%;
Rencana tanggal serah terima akhir pekerjaan;
Tanggal berita acara serah terima pertama pekerjaan; dan
Lain-lain yang diperlukan antara lain rencana pemeliharaan selama masa
pemeliharaan.
Pemeliharaan Hasil Pekerjaan
1) Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan,
sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui
tahun anggaran;
2) Setelah tahap PHO, PPK melakukan pembayaran sebesar 95% (sembilan puluh lima
perseratus) dari harga kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi
selama masa pemeliharaan (jaminan pemeliharaan);
3) Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama kurun waktu masa pemeliharaan
sebagai berikut:
a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan kegiatan pemeliharaan
(pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan) sebagaimana yang disampaikan dalam
dokumen rencana pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan;
b) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melaksanakan pemeriksaan berkala sesuai
rencana yang disampaikan;
c) Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi wajib memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
d) Jika kerusakan yang terjadi disebabkan oleh unsur suatu keadaan yang terjadi diluar
tanggung jawab para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya (keadaan kahar)
maka perbaikan dilakukan atas perintah PPK dan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi serta biaya perbaikan ditanggung oleh PPK
e) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan yang mencakup
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa pemeliharaan kepada PPK;
f) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir (FHO) setelah seluruh tanggung jawab selama masa
pemeliharaan telah dilaksanakan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan; dan
d) Gambar terlaksana harus diserahkan sebelum dilakukan serah terima akhir pekerjaan.
KESESUAIAN METODE PELAKSANAAN DENGAN PERALATAN (JENIS DAN JUMLAH UNIT DAN
STATUS PERALATAN), SEPESIFIKASI YANG DITAWARKAN DAN VOLUME PEKERJAAN
Kesesuaian dengan Peralatan (Jenis dan Jumlah Unit Status Peralatan)
Penggunaan peralatan utama sebagaimana disampaikan dalam usulan peralatan utama Jenis,
kapasitas, status kepemilihan untuk peralatan yang dipersyaratkan yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri
Kesesuaian dengan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis yang digunakan sesuai dokumen spesifikasi teknis yang disampaikan dalam
dokumen tersendiri. Pengujian spesifikasi dilakukan sebagai berikut:
Catatan : Setiap dokumen yang diperiksa, jika sesuai harus menunjukkan kesesuaian, meliputi waktu, nilai, jika berupa jaminan (institusi yang menjamin),
alamat dan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan lainnya.
95
Metode Pelaksanaan
Ruang Lingkup Pekerjaan Secara Keseluruhan
Gedung Olah Raga (GOR)
Jika terjadi kondisi adanya ketidaksesuaian ruang lingkup item pekerjaan, sesuai jenis Kontrak yatu
Harga Satuan maka :
1. Penetuan ruang lingkup pekerjaan ditetapkan pada tahap pengukuran awal di lapangan
(MC0%) yang kemudian menjadi justifikasi Addendum Kontrak;
2. Penentuan Pekerjaan terpasang berdasarkan hasil opname lapangan antara Kontaktor, MK
dan Wakil Syah PPK;
3. Pembayaran didasarkan pada progress pekerjaan terpasang (dikerjakan)
Rincian Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1 Pek. Railing Tangga, dari bahan besi hollow & hand raill pipa
finish cat, bentuk serta ukuran sesuai gambar untuk itu.
- Tangga Luar TG-1 (dari lantai-1 ke lantai-2) = 2 unit ml 57.70
- Tangga Luar TG-2 (dari lantai-1 ke lantai-2) = 2 unit ml 57.70
- Tangga Dalam TG-3 (dari lantai-1 ke Tribun) = 2 unit ml 17.60
1 Pek. Hand Railing Tribun, dari bahan pipa besi dia 2,5 "
finish cat ml 119.60
Perlengkapan R. Wudhu
1 Pas. Kran Dinding, type T23BQ13N (Janitor) unit 6.00
2 Pas. Floor Drain, TX1C unit 2.00
I.A ELECTRICAL
2 Pengadaan & Pemasangan Incoming PDTM (Panel Distribusi Tegangan unit 1.00
Menengah) PDTM 20 KV / 3 phasa / 50 Hz,
CB
* DM1A motorised 220 VAC
Disconnector & Earthing switch
with Cl1 an Cl2 operating
* mechanism
CS operating mechanism for
* disconnector
CC operating mechanism of
* earthing switch for DM1-W
SF1 circuit breaker with RI
* operating mechanism
* heater
* voltage indicator
* 630 A three phase busbar
* Earthing Bar
Protection Sepam 1000+ T20 ,
* 24-250 VDC/ 100-240 VAC
* LV Door
* LV Bow w/o Door
LV Cover Test Block (CTB &
* VTB)
* Test Block
I.A.3 BUILDING
I.A.3.1 LANTAI 1
1 MDP unit 1.00
2 SDP. 1 unit 1.00
3 PP. 1 unit 1.00
4 LP. 1 unit 1.00
5 PP. AC & FAN 1 unit 1.00
6 SDP. PUMP unit 1.00
I.A.3.2 LANTAI 2
1 PP. 2 unit 1.00
2 LP. 2 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 2 unit 1.00
4 PP. Theatre unit 1.00
I.A.3.3 LANTAI 3
1 PP. 3 unit 1.00
2 LP. 3 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 3 unit 1.00
I.A.3.4 LANTAI 4
1 PP. 4 unit 1.00
2 LP. 4 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 4 unit 1.00
I.A.3.5 LANTAI 5
1 SDP. 2 unit 1.00
2 PP. 5 unit 1.00
3 LP. 5 unit 1.00
4 PP. AC & FAN 5 unit 1.00
I.A.3.6 LANTAI 6
1 PP. 6 unit 1.00
2 LP. 6 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 6 unit 1.00
I.A.3.7 LANTAI 7
1 PP. 7 unit 1.00
2 LP. 7 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 7 unit 1.00
I.A.3.8 LANTAI 8
1 PP. 8 unit 1.00
2 LP. 8 unit 1.00
3 PP. AC & FAN 8 unit 1.00
I.A.5.2 Lantai 2
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.3 Lantai 3
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.4 Lantai 4
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.5 Lantai 5
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.6 Lantai 6
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.7 Lantai 7
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.8 Lantai 8
1 Electrical Ladder
- 400 mm x 100 mm x 2 mm m' 46.00
2 Electronic Tray
- 300 mm x 50 mm x 2 mm m' 51.00
3 Supporting Material
Fitting for Tray & Ladder lot 1.00
Hanger Support lot 1.00
I.A.5.10 Shaft
Electrical / Electronic Ladder
- 300 mm x 100 mm x 2 mm m' 70.00
I.B.1.2 Lantai 2
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 9.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 54.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 11.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 12.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 64.00
6 DN393B LED22-840 PSU D200 ALU pcs 6.00
7 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
8 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
9 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
10 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 165.00
11 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.3 Lantai 3
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.4 Lantai 4
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.5 Lantai 5
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.6 Lantai 6
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.7 Lantai 7
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.B.1.8 Lantai 8
Lighting Fixtures & Installation
1 RC091V LED36S/840 PSU W60L60 GM pcs 3.00
2 RC091V LED26S/865 PSU W60L60 GM pcs 62.00
3 WT188C LED20 CW L1200 PSU/6500K pcs 10.00
4 DN392B LED16-865 PSU D150 WH pcs 11.00
5 DN393B LED22-865 PSU D200 WH pcs 33.00
6 Emergency twin spot light LED 2 x 10W pcs 3.00
7 Emergency single spot light LED 10W pcs 3.00
8 Exit LED 8W + Battery pcs 3.00
9 Installation Cable NYM 3 x 2.5 mm² for Lamp point 128.00
10 Lighting Accessories, Hanger Support, etc lot 1.00
I.C.1.2 CCTV
1 NVR 32 Channels unit 1.00
2 LED TV 42" unit 2.00
3 Hardisk 8TB unit 1.00
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
4 port unit 1.00
I.C.1.3 TELPON
IP PABX 8 SIP Trunk, 120
1 Extension unit 1.00
-
-
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 2.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 48.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 48.00
4 Profesional Services
Fiber Optic Installation +
* Conduit Instalation (Inc PVC) m' 50.00
* Fiber Optic Termination core 24.00
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 29.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 29.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 4.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.2 Lantai 2
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 16.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 16.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 4.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.3 Lantai 3
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.4 Lantai 4
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.5 Lantai 5
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.6 Lantai 6
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.7 Lantai 7
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
I.C.2.8 Lantai 8
1 Jaringan Fiber Optic
* Optical Network Unit (ONU) unit 1.00
* PoE Injector 24 ports FE unit 1.00
* Optical Terminal Box unit 1.00
Kabel Fiber Optic 4 core
* Singlemode 9 um m 50.00
* Patch Cord FO SC-SC 1 Core pcs 7.00
2 Jaringan UTP
Patch Panel UTP Cat. 6 kap. 24
* port unit 1.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 1 meter pcs 24.00
Patch Cord UTP Cat . 6 panjang
* 3 meter pcs 24.00
4 Profesional Services
UTP Installation + Conduit
Installation (Inc UTP Cat6
* Cable+PVC) point 5.00
UTP Termination +
* Pengukuran point 5.00
5 Support Facility
* Wiring Management unit 2.00
* Rack Wall Mounted 19" 9U unit 1.00
kelengkapan rak :
- Exhaust Fan
- Power socket
4 Addressable Module
Addressable Control Module for Horn & Stobe unit 6.00
Addressable Monitor Module for Manual call point / break glass unit 6.00
Addressable Control Module to Damkar,
Plumbing, SDP & AC unit 1.00
Addressable Control Module to P. Sound System unit 1.00
Addressable Monitor Module for Detector unit 3.00
I.D.2. 2 Lantai 2
1 TB-FA. 2 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.D.2. 3 Lantai 3
1 TB-FA. 3 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.D.2. 5 Lantai 5
1 TB-FA. 5 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
3 Smoke Detector Konvensional unit 2.00
Spesifikasi Teknis:
High reliability of detection
● thanks to evaluation electronics
Activation of a remote external
● detector alarm display possible
Dust-repellent labyrinth and
● cap construction
Photoelectric detectors are
available with additional fixed
● temperature detection
or with multi-criteria
photo/heat detection operation
I.D.2. 6 Lantai 6
1 TB-FA. 6 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.D.2. 7 Lantai 7
1 TB-FA. 7 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.D.2. 8 Lantai 8
1 TB-FA. 8 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.D.2. 9 Lantai 9
1 TB-FA. 9 set 1.00
2 Horn and Strobe unit 3.00
Spesifikasi Teknis:
● Indoor Wall Mount
● 12/24VDC
● Universal back plate mounting
I.E.2 Lantai 1
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS. 1) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 23.00
3 Universal Speaker pcs 6.00
4 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
5 Volume Control 6 Watt pcs 6.00
Installation fixtures c/w conduit,cable & acc
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 37.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.3 Lantai 2
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS2) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 23.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
4 Volume Control 6 Watt pcs 2.00
Installation fixtures c/w conduit,cable & acc
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 27.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.4 Lantai 3
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS3) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 19.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 21.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.5 Lantai 4
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS4) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 19.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
Installation fixtures c/w conduit,cable & acc
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 21.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.6 Lantai 5
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS5) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 19.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 21.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.7 Lantai 6
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS6) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 20.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 22.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.8 Lantai 7
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS7) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 19.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 21.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
I.E.9 Lantai 8
Fixtures & Armatures
1 Terminal Box Sound System (TB-SS8) unit 1.00
2 Ceiling speaker 6 watt & matching transformer pcs 20.00
3 Fire Resistant Speaker 6 W pcs 2.00
1 Instalasi Speaker dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 22.00
2 Instalasi Speaker dengan kabel FRC 3 x 1.5 mm2 in HI conduit PVC point 2.00
II.A MECHANICAL
II.A.1 FRESH WATER SUPPLY INSTALATION SYSTEM
II.A.1.1 MAIN EQUIPMENT
1 Booster Pump include : set 1.00
VARIABLE SPEED DRIVE WITH BOOSTER
SYSTEM
Type Pompa
Capacity min
Head
Electric drive
c /w
5 Drain Pump
Application set 1.00
Flow & Head
Type
Motor
Accessories
Operation
Valve-Valve 10K
Butterfly Valve pcs 1.00
Butterfly Valve pcs 5.00
Y Strainer ( ST ) pcs 2.00
Check Valve ( CV ) pcs 2.00
Flexible Rubber Joint pcs 4.00
Foot Valve + Saringan: pcs 2.00
Pressure gauge+Valve pcs 4.00
Water Hammer pcs 1.00
Floating Valve pcs 2.00
- Valve-Valve 10K
Butterfly Valve pcs 6.00
Y Strainer ( ST ) pcs 2.00
Check Valve ( CV ) pcs 2.00
Flexible Rubber Joint pcs 4.00
Foot Valve + Saringan: pcs 1.00
Pressure gauge+Valve pcs 4.00
II.A.2.3 Lantai 3
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.4 Lantai 4
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.5 Lantai 5
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.6 Lantai 6
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.7 Lantai 7
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.8 Lantai 8
PPR-PN10 / PEX (FRESH WATER PIPE)
1 PPR dia. 40 mm2 m 32.00
2 PPR/PEX dia. 32 mm2 m 30.00
3 PPR/PEX dia. 25 mm2 m 18.00
4 PPR/PEX dia. 20 mm2 m 70.00
5 Gate Valve dia. 40 mm2 pcs 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.A.2.10 Taman
PPR-PN10
1 PPR dia. 20 mm2 m 220.00
2 Gate Valve dia. 20 mm2 pcs 1.00
3 Faucet dia. 20 mm2 pcs 6.00
4 Excavation & Back Filling m 220.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - CW lot 1.00
2 Hanger Support - CW lot 1.00
II.B.2.2 Lantai 2
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.3 Lantai 3
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.4 Lantai 4
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.5 Lantai 5
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.6 Lantai 6
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.7 Lantai 7
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.B.2.8 Lantai 8
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 100mm m' 32.00
2 Clean Out type Floor dia.4 inch - c/w Avur pcs 6.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - SW lot 1.00
2 Hanger Support - SW lot 1.00
II.C.3.2 Lantai 2
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.3 Lantai 3
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.4 Lantai 4
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.5 Lantai 5
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.6 Lantai 6
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.7 Lantai 7
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
II.C.3.8 Lantai 8
TOILET
PVC Pipe - AW Class
1 PVC Pipe dia. 40mm m 16.00
2 PVC Pipe dia. 50mm m 18.00
3 PVC Pipe dia. 80mm m 24.00
4 PVC Pipe dia. 100mm m' 12.00
Vent
1 PVC Pipe dia. 32mm m 75.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - WW lot 1.00
2 Hanger Support - WW lot 1.00
- Seal
- Driver
- C/w
- Seal
- Driver
- Rated Power
Unit 1.00
3 Jockey Pump
Centrifugal Pump Jockey Fire
Pump Unit 1.00
- Type
- Model
- Capacity Ranges
- Head Ranges
- Material Pump
- Seal
- Driver
- C/w Unit 1.00
3 Check Valve 16 K :
- dia. 150 mm unit 2.00
- dia. 50 mm unit 1.00
4 Strainer 16 K :
- dia. 150 mm unit 2.00
- dia. 50 mm unit 1.00
5 Safety Valve 16 K
- dia. 100 mm unit 1.00
6 Flow Meter
- dia. 100 mm unit 1.00
8 Fleksible Joint 20 K
- dia. 150 mm unit 2.00
- dia. 100 mm unit 2.00
- dia. 50 mm unit 2.00
2 katup - katup :
a.
psc 2.00
psc 3.00
b. psc 1.00
c. unit 3.00
unit 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test & Function Test - FF) Outdoor
Pipe Lot 1.00
II.E.3.2 Lantai 2
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 52.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II.E.3.3 Lantai 3
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II.E.3.4 Lantai 4
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II.E.3.5 Lantai 5
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II.E.3.6 Lantai 6
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II.E.3.7 Lantai 7
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
II.E.3.8 Lantai 8
EQUIPMENT
1 Indoor Hydrant Box 1200x800x200mm c/w: unit 2.00
Box Hydrant Type. B
a. Material utama
- Box Hydrant type. B
- Selang dia. 1.1/2" x 30 mtr
- Nozle dia. 1.1/2"
- Hose Rack dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 1.1/2"
- Hydrant Valve dia. 2.1/2"
b. Material bantu
- Include box support
- Moor + Baut + Packing +
Seal tape dll
2 Fire Extinguisher Dry chemical type ABC unit 3.00
Class ABC 6 Kg c/w include Bracket
3 Head Sprinkler unit 42.00
HYDRANT PIPE - Black Steel Pipe Sch 40
1 Black steel pipe sch 40 dia. 100 mm (Pipa tegak pada tangga darurat) m 8.00
2 Black steel pipe sch 40 dia. 80 mm m 29.00
3 Black steel pipe sch 40 dia. 65mm m 42.00
4 Black steel pipe sch 40 dia. 40mm m 6.00
SPRINKLER PIPE - Black Steel Pipe Sch 40
1 Black steel pipe sch 40 dia. 80 mm m 38.00
3 Black steel pipe sch 40 dia. 65mm m 10.00
4 Black steel pipe sch 40 dia. 50mm m 9.00
5 Black steel pipe sch 40 dia. 40mm m 6.00
6 Black steel pipe sch 40 dia. 32 mm m 16.00
7 Black steel pipe sch 40 dia. 25mm m 170.00
8 Black steel pipe sch 40 dia. 25 mm (for drain) m 58.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
VALVE
1 Gate Valve diameter 3" 16k unit 1.00
2 BCV 3" unit 1.00
3 Signal Butterfly valve 3" 16k unit 1.00
4 Landing Valve diameter 2 1/2" 16k unit 2.00
5 Gate Valve diameter 1" 16k unit 3.00
6 Sight Glass unit 1.00
7 Flow switch Dia. 3" unit 1.00
8 Pressure Gauge + Valve unit 2.00
Supporting Material
1 Fitting for Pipe - FF lot 1.00
2 Hanger Support - FF lot 1.00
Testing & Commisioning (Stagnant Test &
3 Function Test - FF) Lot 1.00
II. F. 3. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 16.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 16.00
Centralized Controllers
1 Centralize Controller (Intelligent Touch Manager) in Control Room Unit 1.00
2 (ITM plus adaptor) Unit 1.00
System 1.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 1.00
2 Piping ⅜" m' 35.00
3 Piping ½" m' 12.00
4 Piping ⅝" m' 39.00
5 Piping ¾" m' 51.00
6 Piping 1⅛" m' 22.00
7 Piping 1⅜" m' 44.00
System 1.3
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ⅜" m' 35.00
2 Piping ½" m' 6.00
3 Piping ⅝" m' 73.00
4 Piping ⅞" m' 13.00
5 Piping 1⅛" m' 57.00
II. F. 4 Lantai 2
II. F. 4. 1 OUTDOOR VRV/VRF:
1 OU. 2.1 Total Capacity 191000 BTU/Hr Unit 1.00
2 OU. 2.2 Total Capacity 251000 BTU/Hr Unit 1.00
3 OU. 2.3 Total Capacity 191000 BTU/Hr Unit 1.00
2 IU. 2.1
Model Unit 1.00
Total Capacity
3 IU. 2.5/2.6
Model Unit 2.00
Total Capacity
4 IU. 2.3
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 2.7/2.9
Model Unit 2.00
Total Capacity
6 IU. 2.8
Model Unit 1.00
Total Capacity
II. F. 4. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 13.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 13.00
System 2.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 13.00
2 Piping ⅝" m' 6.00
3 Piping ¾" m' 54.00
4 Piping ⅞" m' 13.00
5 Piping 1⅛" m' 6.00
6 Piping 1⅜" m' 54.00
System 2.3
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ⅜" m' 38.00
2 Piping ½" m' 5.00
3 Piping ⅝" m' 72.00
4 Piping ⅞" m' 11.00
5 Piping 1⅛" m' 49.00
II. F. 5 Lantai 3
II. F. 5. 1 OUTDOOR VRV/VRF:
1 OU. 3.1 Total Capacity 191000 BTU/Hr Unit 1.00
2 OU. 3.2 Total Capacity 172000 BTU/Hr Unit 1.00
2 IU. 3.1/3.2/3.6
Model Unit 3.00
Total Capacity
3 IU. 3.3/3.7/3.8/3.9
Model Unit 4.00
Total Capacity
4 IU. 3.10
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 3.5/3.11
Model Unit 2.00
Total Capacity
II. F. 5. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 11.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 11.00
II. F. 6 Lantai 4
II. F. 6. 1 OUTDOOR VRV/VRF:
1 OU. 4.1 Total Capacity 191000 BTU/Hr Unit 1.00
2 OU. 4.2 Total Capacity 172000 BTU/Hr Unit 1.00
3 IU. 4.3/4.7/4.8/4.9
Model Unit 4.00
Total Capacity
4 IU. 4.10
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 4.5/4.11
Model Unit 2.00
Total Capacity
II. F. 6. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 11.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 11.00
System 4.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 15.00
2 Piping ⅜" m' 38.00
3 Piping ½" m' 15.00
4 Piping ⅝" m' 54.00
5 Piping ⅞" m' 25.00
6 Piping 1⅛" m' 41.00
2 IU. 5.1/5.2/5.6
Model Unit 3.00
Total Capacity
3 IU. 5.3/5.7/5.8/5.9
Model Unit 4.00
Total Capacity
4 IU. 5.10
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 5.5/5.11
Model Unit 2.00
Total Capacity
II. F. 7. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 11.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 11.00
System 5.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 15.00
2 Piping ⅜" m' 38.00
3 Piping ½" m' 15.00
4 Piping ⅝" m' 54.00
5 Piping ⅞" m' 25.00
6 Piping 1⅛" m' 41.00
II. F. 8 Lantai 6
II. F. 8. 1 OUTDOOR VRV/VRF:
1 OU. 6.1 Total Capacity 191000 BTU/Hr Unit 1.00
2 OU. 6.2 Total Capacity 172000 BTU/Hr Unit 1.00
4 IU. 6.10
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 6.5/6.11
Model Unit 2.00
Total Capacity
II. F. 8. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 11.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 11.00
System 6.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 15.00
2 Piping ⅜" m' 38.00
3 Piping ½" m' 15.00
4 Piping ⅝" m' 54.00
5 Piping ⅞" m' 25.00
6 Piping 1⅛" m' 41.00
2 IU. 7.1/7.2/7.6
Model Unit 3.00
Total Capacity
3 IU. 7.3/7.7/7.8/7.9
Model Unit 4.00
Total Capacity
4 IU. 7.10
Model Unit 1.00
Total Capacity
5 IU. 7.5/7.11
Model Unit 2.00
Total Capacity
II. F. 9. 3 ACCESSORIES
1 Refnet Branch Accessories kit & Installation Unit 11.00
Wire Remote Control include cabeling
2 installation Unit 11.00
System 7.2
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ¼" m' 15.00
2 Piping ⅜" m' 38.00
3 Piping ½" m' 15.00
4 Piping ⅝" m' 54.00
5 Piping ⅞" m' 25.00
6 Piping 1⅛" m' 41.00
II. F. 10 Lantai 8
II. F. 10. 1 OUTDOOR VRV/VRF:
1 OU. 8.1 Total Capacity 213000 BTU/Hr Unit 1.00
2 OU. 8.2 Total Capacity 154000 BTU/Hr Unit 1.00
3 OU. 8.3 Total Capacity 136000 BTU/Hr Unit 1.00
System 8.3
Refrigrant pipe ASTM B280 include isolation 1"
1 Piping ⅜" m' 23.00
2 Piping ⅝" m' 17.00
3 Piping ⅞" m' 7.00
4 Piping 1⅛" m' 19.00
2 IU.L6.S
Model unit 1.00
Capacity
4 Instalation cable in conduit pipe include switch & accessories point 4.00
2 Instalation cable in conduit pipe include switch & accessories point 3.00
2 Instalation cable in conduit pipe include switch & accessories point 3.00
2 Instalation cable in conduit pipe include switch & accessories point 3.00
II. G LIFT
PASSENGER / SERVICE ELEVATOR KAPASITAS 1600 KG, 8 LT / 8 STOP
II. G. 1 / 8 DOOR unit 1.00
LIFT NO. LP1, MERK PRODUK YG DIPAKAI : FUJI SL, TOSHIBA, DLT
SPESIFIKASI SEBAGAI BERIKUT :
DRIVE MACHINE / MESIN
A. ELEVATOR :
-
-
A
A1 Pekerjaan Galian Tanah m3 994.167
Buang Tanah ex Galian m3 801.090
Urugan kembali tanah ex galian m3 193.077
B1 PEK. TIANG
PANCANG
B1.1 PEMANCANGAN BANGUNAN Depth = 12.00 m
- Pengadaan tiang pancang 50x50 cm, K-500 ml 192.000
- Pemancangan tiang pancang ml 192.000
- Pemotongan kepala tiang pancang ttk 16.000
- Dolly tiang pancang @ 2 m ml 32.000
- Handling Tiang Pancang ml 64.000
B2 PEKERJAAN
PILECAP
B2.1 PC 2 (1000 x 2500 x 1000)
- Galian Tanah m3 11.50
- Urugan Pasir Bawah Pile Cap T = 10 cm m3 1.00
- Lantai Kerja T = 5 cm m3 0.50
- Bekisting m2 28.00
- Pembesian kg 1,750.51
- Readymix K 350 m3 9.78
C
PEKERJAAN
BALOK/TIE BEAM
C.1 C1.1 TB1 (400 x 700)
- Galian Tanah m3 1.72
- Urugan Pasir Bawah Pile Cap T = 10 cm m3 0.46
- Lantai Kerja T = 5 cm m3 0.23
- Bekisting m2 16.24
- Pembesian kg 1,036.79
- Readymix K 350 m3 1.72
C1.2 TB2 (400 x 700)
- Galian Tanah m3 13.16
- Urugan Pasir Bawah Pile Cap T = 10 cm m3 1.55
- Lantai Kerja T = 5 cm m3 0.77
- Bekisting m2 54.18
- Pembesian kg 1,779.60
- Readymix K 350 m3 5.97
C1.3 TB3 (300 x 600)
- Galian Tanah m3 3.34
- Urugan Pasir Bawah Pile Cap T = 10 cm m3 0.45
- Lantai Kerja T = 5 cm m3 0.22
- Bekisting m2 13.75
- Pembesian kg 589.20
- Readymix K 350 m3 0.96
C.3 PEKERJAAN
KOLOM
C3.1 Kolom Pedestal K 1 Uk. 400 x 400
- Readymix K 350 m3 6.29
- Pembesian kg 1,339.73
- Bekisting m2 64.64
C.4 PEKERJAAN
DINDING STP
C4.2 Dinding GWT tebal 15 cm
- Readymix K 350 m3 7.19
- Pembesian kg 2,564.55
- Bekisting m2 24.67
- Pas. Water stop m' 15.75
C.5 PEKERJAAN
TANGGA
C3.1 Pek. Tangga
- Readymix K 350 m3 2.31
- Pembesian kg 554.27
- Bekisting m2 24.60
D.
D.1. PEKERJAAN BALOK
D1.1 B1 (400 x 700)
- Bekisting m2 79.53
- Pembesian kg 4,433.80
- Readymix K 350 m3 13.07
D1.2 B2 (300 x 600)
- Bekisting m2 68.50
- Pembesian kg 3,248.76
- Readymix K 350 m3 11.33
D1.3 B3 (250 x 500)
- Bekisting m2 1.87
- Pembesian kg 110.89
- Readymix K 350 m3 0.26
D1.4 B4 (400 x 700)
- Bekisting m2 4.56
- Pembesian kg 238.35
- Readymix K 350 m3 0.88
E.
E.1. PEKERJAAN BALOK
E1.1 B2 (300 x 600)
- Bekisting m2 80.90
- Pembesian kg 2,407.18
- Readymix K 350 m3 11.08
E1.2 B3 (250 x 500)
- Bekisting m2 21.06
- Pembesian kg 1,248.73
- Readymix K 350 m3 2.94
I.
II.
PEKERJAAN KOLOM
C3.1 Kolom K 1 Uk. 500 x 500
- Bekisting m3 63.00
- Pembesian kg 976.93
- Beton Ready Mix K 350 m2 7.75
Jika terjadi kondisi adanya ketidaksesuaian ruang lingkup item pekerjaan, sesuai jenis Kontrak yatu
Harga Satuan maka :
4. Penetuan ruang lingkup pekerjaan ditetapkan pada tahap pengukuran awal di lapangan
(MC0%) yang kemudian menjadi justifikasi Addendum Kontrak;
5. Penentuan Pekerjaan terpasang berdasarkan hasil opname lapangan antara Kontaktor, MK
dan Wakil Syah PPK;
6. Pembayaran didasarkan pada progress pekerjaan terpasang (dikerjakan)
Spesifikasi Bahan Material yang digunakan terlampir sebagai berikut :
NO PEKERJAAN/ ITEM SPESIFIKASI MATERIAL MERK
A PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Pondasi
Tiang bored pile Beton Mutu f’c = 41,5 MPa Beton segar siap pakai
A. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (Pejabat Penandatangan Kontrak) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
B. Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak mengacu pada hasil dokumen
pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi perancangan dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi
bahaya, dan penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi.
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK, Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.