Anda di halaman 1dari 18

KARS

SURAT EDARAN
NOMOR: 642/SE/KARS/VI/2022
TENTANG
DAFTAR STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN YANG TIDAK DAPAT DITERAPKAN
(TDD)

Sehubungan dengan tidak semua elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit Kementerian
Kesehatan R.I Tahun 2022 dapat diterapkan di Rumah Sakit Umum dan Khusus karena perbedaan
jenis pelayanan yang tersedia, serta untuk memudahkan rumah sakit dalam mempersiapkan
akreditasi dan memudahkan proses penilaian saat survei akreditasi maka ditetapkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Daftar pelayanan-pelayanan yang harus tersedia di semua rumah sakit (tidak ada TDD)
sebagai berikut:
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Rawat Jalan
d. Pelayanan Laboratorium
Dimungkinkan sebagian pelayanan laboratorium dialih daya/outsource di luar
rumah sakit.
e. Pelayanan Radiologi
Dimungkinkan sebagian pelayanan radiologi dialih daya/outsource di luar rumah
sakit.
2. Daftar standar dan elemen penilaian (EP) yang Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
sebagaimana terlampir dalam surat edaran ini.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Juni 2022
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Ketua Eksekutif

Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua

1
KARS

LAMPIRAN SURAT EDARAN KETUA EKSEKUTIF KARS


NOMOR: 642/SE/KARS/VI/2022
TENTANG DAFTAR STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN YANG TIDAK DAPAT
DITERAPKAN (TDD)

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
1. TKRS 7 1 Pimpinan rumah sakit TDD Pada RS Bila pada waktu
menggunakan data dan yang pada tahun telusur
informasi mutu serta pelaksanaan survei ditemukan ada
dampak terhadap tidak ada pembelian dan
keselamatan untuk pembelian dan penggunaan alat
membuat keputusan penggunaan alat baru maka skor
pembelian dan baru menjadi 0
penggunaan peralatan
baru.
2. TKRS 15 1 Pimpinan rumah sakit TDD bila tidak ada Bila pada waktu
menetapkan penanggung penelitian telusur
jawab program penelitian menggunakan ditemukan
di dalam rumah sakit yang manusia sebagai penelitian
memastikan semua proses subyek penelitian menggunakan
telah sesuai dengan kode subyek manusia
etik penelitian dan maka skor
persyaratan lainnya sesuai menjadi 0
peraturan perundang-
undangan
3. TKRS 15 2 Terdapat proses untuk TDD bila tidak ada Bila pada waktu
menyelesaikan konflik penelitian telusur
kepentingan (finansial dan menggunakan ditemukan
non finansial) yang terjadi manusia sebagai penelitian
akibat penelitian di rumah subyek penelitian menggunakan
sakit. subyek manusia
maka skor
menjadi 0

2
KARS

4. TKRS 15 3 Pimpinan rumah sakit TDD bila tidak ada Bila pada waktu
telah mengidentifikasi penelitian telusur
fasilitas dan sumber daya menggunakan ditemukan
yang diperlukan untuk manusia sebagai penelitian
melakukan penelitian, subyek penelitian menggunakan
termasuk di dalam nya subyek manusia
kompetensi sumber daya maka skor
yang akan berpartisipasi di menjadi 0
dalam penelitian sebagai
pimpinan dan anggota tim
peneliti.
5. TKRS 15 4 Terdapat proses untuk TDD bila tidak ada Bila pada waktu
menyelesaikan konflik penelitian telusur
kepentingan (finansial dan menggunakan ditemukan
non finansial) yang terjadi manusia sebagai penelitian
akibat penelitian di rumah subyek penelitian menggunakan
sakit. subyek manusia
maka skor
menjadi 0
6. TKRS 15 5 Apbila penelitian TDD bila tidak ada Bila pada waktu
dilakukan oleh pihak penelitian telusur
ketiga (kontrak), maka menggunakan ditemukan
pimpinan rumah sakit manusia sebagai penelitian
memastikan bahwa pihak subyek penelitian menggunakan
ketiga tersebut subyek manusia
bertanggung jawab dalam maka skor
pemantauan dan evaluasi menjadi 0
dari mutu, keamanan dan
etika dalam penelitian.
7. TKRS 15 6 Penanggung jawab TDD bila tidak ada Bila pada waktu
penelitian melakukan penelitian telusur
kajian dan evaluasi menggunakan ditemukan
terhadap seluruh penelitian manusia sebagai penelitian
yang dilakukan di rumah subyek penelitian menggunakan
sakit setidaknya 1 (satu) subyek manusia
tahun sekali.

3
KARS

maka skor
menjadi 0
8. TKRS 15 7 Seluruh kegiatan TDD bila tidak ada Bila pada waktu
penelitian merupakan penelitian telusur
bagian dari program mutu menggunakan ditemukan
rumah sakit dan dilakukan manusia sebagai penelitian
pemantauan serta subyek penelitian menggunakan
evaluasinya secara berkala subyek manusia
sesuai ketetapan rumah maka skor
sakit. menjadi 0

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
9. MFK 7 6 Rumah sakit telah TDD bila tidak ada Bila pada waktu
melaporkan insiden kejadian insiden telusur
keselamatan pasien terkait keselamatan ditemukan IKP
peralatan medis sesuai pasien sebelum karena
dengan peraturan pelaksanaan survei peralatan medik
perundang-undangan. maka skor
menjadi 0
10. MFK 10 2 Rumah sakit melakukan TDD bila pada Bila pada waktu
penilaian risiko tahun pelaksanaan telusur
prakontruksi (PCRA) bila survei tidak ada ditemukan ada
ada rencana konstruksi, konstruksi, kontruksi,
renovasi dan demolisi. renovasi dan renovasi dan
demolisi. demolisi maka
skor menjadi 0
11. MFK 10 3 Rumah sakit melakukan TDD bila pada Bila pada waktu
tindakan berdasarkan hasil tahun pelaksanaan telusur
penilaian risiko untuk survei tidak ada ditemukan ada
meminimalkan risiko konstruksi, kontruksi,
selama pembongkaran, renovasi dan renovasi dan
konstruksi, dan renovasi. demolisi. demolisi maka
skor menjadi 0
12. MFK 10 4 Rumah sakit memastikan TDD bila pada Bila pada waktu
bahwa kepatuhan tahun pelaksanaan telusur

4
KARS

kontraktor dipantau, survei tidak ada ditemukan ada


dilaksanakan, dan konstruksi, kontruksi,
didokumentasikan. renovasi dan renovasi dan
demolisi. demolisi maka
skor menjadi 0

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
13. PMKP 8 2 Komite/Tim TDD bila pada Bila pada waktu
Penyelenggara Mutu tahun berjalan survei
membentuk tim sebelum ditemukan
investigator sesegera
pelaksanaan survei kejadian
mungkin untuk melakukan
investigasi tidak ada kejadian sentinel maka
komprehensif/analisa akar sentinel skor menjadi 0
masalah (root cause
analysis) pada semua
kejadian sentinel dalam
kurun waktu tidak
melebihi 45 (empat puluh
lima) hari.

14. PMKP 8 3 Pimpinan rumah sakit TDD bila pada Bila pada waktu
melakukan tindakan tahun berjalan survei
perbaikan korektif dan sebelum ditemukan
memantaunya
pelaksanaan survei kejadian
efektivitasnya untuk
mencegah atau tidak ada kejadian sentinel maka
mengurangi berulangnya sentinel skor menjadi 0
kejadian sentinel tersebut.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
15. PPI 4 5 Bila sterilisasi TDD untuk RS
dilaksanakan di luar rumah yang sudah
sakit harus dilakukan oleh memiliki
lembaga yang memiliki pelayanan
sertifikasi mutu dan ada sterilisasi di RS

5
KARS

kerjasama yang menjamin


kepatuhan proses
sterilisasi sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan
16. PPI 4.1 3 Ada bukti pemantauan, TDD untuk RS Bila pada waktu
evaluasi, dan tindak lanjut yang tidak ada alat telusur
pelaksanaan penggunaan single use ditemukan ada
kembali (reuse) peralatan dilakukan re-use alat single use
medis dan/atau BMHP dilakukan re-
meliputi a) – g) dalam use maka skor
maksud dan tujuan. menjadi 0
17. PPI 7 2 Penanganan dan TDD untuk
pembuangan darah serta RSGM, RS Mata
komponen darah sesuai dan RS Jiwa
dengan regulasi, dipantau
dan dievaluasi, serta di
tindak lanjutnya
18. PPI 7.1 1 Pemulasaraan jenazah dan TDD untuk RSGM
bedah mayat sesuai dan RS Mata
dengan regulasi.
19. PPI 7.1 2 Ada bukti kegiatan kamar TDD untuk RSGM
mayat dan kamar bedah dan RS Mata
mayat sudah dikelola
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
20. PPI 7.1 3 Ada bukti pemantauan dan TDD untuk RSGM
evaluasi, serta tindak dan RS Mata
lanjut kepatuhan prinsip-
prinsip PPI sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.
21. PPI 9 2 Rumah sakit menerapkan TDD bila pada Skor menjadi 0
penilaian risiko tahun berjalan bila pada waktu
pengendalian infeksi sebelum telusur
(infection control risk pelaksanaan survei ditemukan ada

6
KARS

assessment/ICRA) yang tidak ada renovasi, renovasi,


minimal meliputi a) – f) kontruksi dan konstruksi dan
yang ada pada maksud dan demolisi demolisi
tujuan.
22. PPI 9 3 Rumah sakit telah TDD bila pada Skor menjadi 0
melaksanakan penilaian tahun pelaksanaan bila pada waktu
risiko pengendalian infeksi survei tidak ada telusur
(infection control risk renovasi, kontruksi ditemukan ada
assessment/ICRA) pada dan demolisi renovasi,
semua renovasi, kontruksi konstruksi dan
dan demolisi sesuai demolisi
dengan regulasi.
23. PPI 10 1 Rumah sakit menyediakan TDD pada RS
dan menempatkan ruangan Mata, RSGM dan
untuk pasien dengan RS Olahraga
imunitas rendah
(immunocompromised)
sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
24. PPI 10 2 Rumah sakit TDD pada RS
melaksanakan proses Mata, RSGM dan
transfer pasien airborne RS Olahraga
diseases di dalam rumah
sakit dan keluar rumah
sakit sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan termasuk di
ruang gawat darurat dan
ruang lainnya
25. PPI 10 3 Rumah sakit telah TDD pada RS
menempatkan pasien Mata, RSGM dan
infeksi “air borne” dalam RS Olahraga
waktu singkat jika rumah
sakit tidak mempunyai
kamar dengan tekanan
negatif sesuai dengan

7
KARS

peraturan perundang-
undangan termasuk di
ruang gawat darurat dan
ruang lainnya.
26. PPI 10 4 Ada bukti pemantauan TDD pada RS
ruang tekanan negatif dan Mata, RSGM dan
penempatan pasien secara RS Olahraga
rutin.
27. PPI 10.1 1 Rumah sakit menerapkan TDD pada RS
proses pengelolaan pasien Mata, RSGM, RS
bila terjadi ledakan pasien Olahraga dan RS
(outbreak) penyakit infeksi lain yang tidak
air borne. melayani penyakit
infeksi air borne
28. PPI 10.1 2 Rumah sakit menyediakan TDD pada RS
ruang isolasi dengan Mata, RSGM, RS
tekanan negatif bila terjadi Olahraga dan RS
ledakan pasien (outbreak) lain yang tidak
sesuai dengan peraturan melayani penyakit
perundangan. infeksi air borne
29. PPI 10.1 3 Ada bukti dilakukan TDD pada RS
edukasi kepada staf Mata, RSGM, RS
tentang pengelolaan pasien Olahraga dan RS
infeksius jika terjadi lain yang tidak
ledakan pasien (outbreak) melayani penyakit
penyakit infeksi air borne. infeksi air borne

KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
30. KPS 10 3 Rumah sakit telah Bila tidak ada Dokter praktik
melaksanakan proses dokter praktik mandiri dari
kredensial dan pemberian mandiri dari luar luar rumah sakit
kewenangan klinis kepada rumah sakit dalam
dokter praktik mandiri dari rangka
luar rumah sakit seperti

8
KARS

konsultasi kedokteran telemedicine,


jarak jauh (telemedicine), maka EP ini TDD
radiologi jarak jauh
(teleradiology), dan
interpretasi untuk
pemeriksaan diagnostik
lain: elektrokardiogram
(EKG),
elektroensefalogram
(EEG), elektromiogram
(EMG), serta pemeriksaan
lain yang serupa.

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
31. PKPO 3.1 2 Radioaktif dikelola sesuai Bila tidak ada Penyimpanan
sifat dan risiko bahan radioaktif, maka radioaktif
radioaktif. EP ini TDD
32. PKPO 3.1 3 Obat penelitian dikelola Bila tidak ada obat Penyimpanan
sesuai protokol penelitian. penelitian, maka obat penelitian
EP ini TDD
33. PKPO 3.1 5 Obat/BMHP dari Bila tidak ada Obat/BMHP
program/donasi dikelola obat/BMHP dari dari program/
sesuai peraturan program / donasi, donasi
perundang-undangan dan maka EP ini TDD.
pedoman terkait.
34. PKPO 5 4 Staf yang melakukan Bila RS tidak Pelatihan
pencampuran sitostatika melakukan sitostatika
terlatih dan kompeten. pencampuran
sitostatika, dan staf
tidak dilatih, maka
EP ini TDD.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN

9
KARS

35. SKP 3.1 1 Rumah sakit menerapkan TDD pada RS


proses penyimpanan Mata, RSGM dan
elektrolit konsentrat RS Jiwa yang
tertentu hanya di Instalasi tidak ada
Farmasi, kecuali di unit pelayanan umum.
pelayanan dengan
pertimbangan klinis untuk
mengurangi risiko dan
cedera pada penggunaan
elektrolit konsentrat.
36. SKP 3.1 2 Penyimpanan elektrolit TDD pada RS
konsentrat di luar Instalasi Mata, RSGM dan
Farmasi diperbolehkan RS Jiwa yang
hanya dalam untuk situasi tidak ada
yang ditentukan sesuai pelayanan umum.
dalam maksud dan tujuan.

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
37. PAP 5 1 Rumah sakit menerapkan TDD pada RS
pengkajian pasien Mata, RSGM dan
menjelang akhir kehidupan RS Jiwa yang tidak
dan dapat dilakukan ada pelayanan
pengkajian ulang sampai umum.
pasien yang memasuki fase
akhir kehidupannya,
dengan memperhatikan
poin 1) – 9) pada maksud
dan tujuan.

38. PAP 5 2 Asuhan menjelang akhir TDD pada RS


kehidupan ditujukan Mata, RSGM dan
terhadap kebutuhan RS Jiwa yang tidak
psikososial, emosional, ada pelayanan
kultural dan spiritual umum.
pasien dan keluarganya.

10
KARS

PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
39. PAB 7.4 1 Rumah sakit telah Bila Rumah Sakit
mengidentifikasi jenis alat tidak
implan yang termasuk menyelenggarakan
dalam cakupan pelayanan dengan
layanannya. memasang implan
40. PAB 7.4 2 Kebijakan dan praktik Bila Rumah Sakit
mencakup poin a) – h) tidak
pada maksud dan tujuan. menyelenggarakan
pelayanan dengan
memasang implan
41. PAB 7.4 3 Rumah sakit mempunyai Bila Rumah Sakit Dibuat daftar
proses untuk melacak tidak implan
implan medis yang telah menyelenggarakan
digunakan pasien pelayanan dengan
memasang implan
42. PAB 7.4 4 Rumah sakit menerapkan Bila Rumah Sakit
proses untuk menghubungi tidak
dan memantau pasien menyelenggarakan
dalam jangka waktu yang pelayanan dengan
ditentukan setelah memasang implan
menerima pemberitahuan
adanya penarikan/recall
suatu implan medis.

PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
43. Prognas 1 1 Rumah sakit menetapkan TDD pada Rumah
regulasi tentang Sakit Khusus yang
pelaksanaan PONEK 24 tidak
jam. menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak
44. Prognas 1 2 Terdapat Tim PONEK TDD pada Rumah
yang ditetapkan oleh Sakit Khusus yang

11
KARS

rumah sakit dengan rincian tidak


tugas dan menyelenggarakan
tanggungjawabnya. pelayanan ibu dan
anak
45. Prognas 1 3 Terdapat program kerja TDD pada Rumah
yang menjadi acuan dalam Sakit Khusus yang
pelaksanaan program tidak
PONEK Rumah Sakit menyelenggarakan
sesuai maksud dan tujuan pelayanan ibu dan
anak
46. Prognas 1 4 Terdapat bukti TDD pada Rumah
pelaksanaan program Sakit Khusus yang
PONEK Rumah Sakit. tidak
menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak
47. Prognas 1 5 Program PONEK Rumah TDD pada Rumah
Sakit dipantau dan Sakit Khusus yang
dievaluasi secara rutin. tidak
menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak
48. Prognas 1.1 1 Rumah sakit menetapkan TDD pada Rumah
program pembinaan Sakit Khusus yang
jejaring rujukan rumah tidak
sakit. menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak
49. Prognas 1.1 2 Rumah sakit melakukan TDD pada Rumah
pembinaan terhadap Sakit Khusus yang
jejaring secara berkala. tidak
menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak

12
KARS

50. Prognas 1.1 3 Telah dilakukan evaluasi TDD pada Rumah


program pembinaan Sakit Khusus yang
jejaring rujukan. tidak
menyelenggarakan
pelayanan ibu dan
anak
51. Prognas 2 1 Rumah sakit menerapkan TDD pada RS
regulasi tentang khusus yang tidak
pelaksanaan menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
penanggulangan
tuberkulosis di rumah
sakit.
52. Prognas 2 2 Direktur menetapkan tim TDD pada RS
TB Paru Rumah sakit khusus yang tidak
beserta program kerjanya. menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
53. Prognas 2 3 Ada bukti pelaksanaan TDD pada RS
promosi kesehatan, khusus yang tidak
surveilans dan upaya menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
pencegahan tuberculosis

54. Prognas 2.1 1 Tersedia ruang pelayanan TDD pada RS


rawat jalan yang khusus yang tidak
memenuhi pedoman menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
pencegahan dan
pengendalian infeksi
tuberkulosis.
55. Prognas 2.1 2 Bila rumah sakit TDD pada RS
memberikan pelayanan khusus yang tidak
rawat inap bagi pasien menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
tuberkulosis paru dewasa
maka rumah sakit harus
memiliki ruang rawat inap
yang memenuhi pedoman
pencegahan dan

13
KARS

pengendalian infeksi
tuberkulosis.

56. Prognas 2.1 3 Tersedia ruang TDD pada RS


pengambilan spesimen khusus yang tidak
sputum yang memenuhi menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi
tuberkulosis.
57. Prognas 2.2 1 Rumah sakit telah TDD pada RS
menerapkan kepatuhan khusus yang tidak
staf medis terhadap menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
panduan praktik klinis
tuberkulosis.

58. Prognas 2.2 2 Rumah sakit TDD pada RS


merencanakan dan khusus yang tidak
mengadakan penyediaan menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
Obat Anti Tuberculosis.

59. Prognas 2.2 3 Rumah sakit TDD pada RS


melaksanakan pelayanan khusus yang tidak
TB MDR (bagi rumah menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
sakit Rujukan TB MDR).

60. Prognas 2.2 4 Rumah sakit TDD pada RS


melaksanakan pencatatan khusus yang tidak
dan pelaporan kasus TB menyelenggarakan
pelayanan TB Paru
Paru sesuai ketentuan.

61. Prognas 3 1 Rumah sakit telah TDD pada Rumah Yang bisa
melaksanakan kebijakan Sakit Khusus yang TDD:
program HIV/AIDS sesuai tidak VCT, ART dan
ketentuan perundangan. menyelenggarakan Rumatan
pelayanan methadon
HIV/AIDS

14
KARS

62. Prognas 3 2 Rumah sakit telah TDD pada Rumah Yang bisa
menerapkan fungsi Sakit Khusus yang TDD:
rujukan HIV/AIDS pada tidak VCT, ART dan
menyelenggarakan Rumatan
rumah sakit sesuai dengan
pelayanan methadon
kebijakan yang berlaku. HIV/AIDS

63. Prognas 3 3 Rumah sakit TDD pada Rumah Yang bisa


melaksanakan pelayanan Sakit Khusus yang TDD:
PITC dan PMTC. tidak VCT, ART dan
menyelenggarakan Rumatan
pelayanan methadon
HIV/AIDS
64. Prognas 3 4 Rumah sakit memberikan TDD pada Rumah Yang bisa
pelayanan ODHA dengan Sakit Khusus yang TDD:
factor risiko IO. tidak VCT, ART dan
menyelenggarakan Rumatan
pelayanan methadon
HIV/AIDS
65. Prognas 3 5 Rumah sakit TDD pada Rumah Yang bisa
merencanakan dan Sakit Khusus yang TDD:
mengadakan penyediaan tidak VCT, ART dan
menyelenggarakan Rumatan
Anti Retro Viral (ART).
pelayanan methadon
HIV/AIDS
66. Prognas 3 6 Rumah sakit melakukan TDD pada Rumah Yang bisa
pemantauan dan evaluasi Sakit Khusus yang TDD:
program penanggulangan tidak VCT, ART dan
menyelenggarakan Rumatan
HIV/AIDS.
pelayanan methadon
HIV/AIDS
67. Prognas 4 1 Rumah sakit telah TDD pada Rumah
menetapkan kebijakan Sakit Khusus yang
tentang pelaksanaan tidak memberikan
pelayanan gizi
program gizi.
untuk anak

68. Prognas 4 2 Terdapat tim untuk TDD pada Rumah


program penurunan Sakit Khusus yang
prevalensi stunting dan tidak memberikan
pelayanan gizi
wasting di rumah sakit.
untuk anak

15
KARS

69. Prognas 4 3 Rumah sakit telah TDD pada Rumah


menetapkan sistem Sakit Khusus yang
rujukan untuk kasus tidak memberikan
pelayanan gizi
gangguan gizi yang perlu
untuk anak
penanganan lanjut.
70. Prognas 4.1 1 Rumah sakit membuktikan TDD pada Rumah
telah melakukan Sakit Khusus yang
pendampingan intervensi tidak memberikan
pelayanan gizi
dan pengelolaan gizi serta
untuk anak
penguatan jejaring rujukan
kepada rumah sakit kelas
di bawahnya dan FKTP di
wilayahnya serta rujukan
masalah gizi.
71. Prognas 4.1 2 Rumah sakit telah TDD pada Rumah
menerapkan sistem Sakit Khusus yang
pemantauan dan evaluasi, tidak memberikan
pelayanan gizi
bukti pelaporan dan
untuk anak
analisa.
72. Prognas 5 1 Rumah sakit telah TDD pada Rumah
menetapkan kebijakan Sakit Khusus yang
tentang pelaksanaan tidak
menyelenggarakan
PKBRS.
pelayanan KB RS

73. Prognas 5 2 Terdapat tim PKBRS yang TDD pada Rumah


ditetapkan oleh direktur Sakit Khusus yang
disertai program kerjanya. tidak
menyelenggarakan
pelayanan KB RS
74. Prognas 5 3 Rumah sakit telah TDD pada Rumah
melaksanakan program Sakit Khusus yang
KB Pasca Persalinan dan tidak
menyelenggarakan
Pasca Keguguran.
pelayanan KB RS

75. Prognas 5 4 Rumah sakit telah TDD pada Rumah


melakukan pemantauan Sakit Khusus yang
tidak

16
KARS

dan evaluasi pelaksanaan menyelenggarakan


PKBRS. pelayanan KB RS

76. Prognas 5 5 Rumah sakit telah TDD pada Rumah


menetapkan kebijakan Sakit Khusus yang
tentang pelaksanaan tidak
menyelenggarakan
PKBRS.
pelayanan KB RS

77. Prognas 5 1 Rumah sakit telah TDD pada Rumah


menyediakan alat dan obat Sakit Khusus yang
kontrasepsi dan sarana tidak
menyelenggarakan
penunjang pelayanan KB.
pelayanan KB RS

78. Prognas 5 2 Rumah sakit menyediakan TDD pada Rumah


layanan konseling bagi Sakit Khusus yang
peserta dan calon peserta tidak
menyelenggarakan
program KB.
pelayanan KB RS

79. Prognas 5 3 Rumah sakit telah TDD pada Rumah


merancang dan Sakit Khusus yang
menyediakan ruang tidak
menyelenggarakan
pelayanan KB yang
pelayanan KB RS
memadai.

PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN (PPK)


NO STANDAR EP ELEMEN PENILAIAN KETERANGAN CATATAN
80. PPK 1 1 Rumah sakit memilki TDD bila tidak
kerjasama resmi rumah digunakan sebagai
sakit dengan institusi wahana
pendidikan yang masih pendidikan tenaga
berlaku. kesehatan
81. PPK 1 2 Kerjasama antara rumah TDD bila tidak
sakit dengan institusi digunakan sebagai
pendidikan yang sudah wahana
terakreditasi.

17
KARS

pendidikan tenaga
kesehatan
82. PPK 1 3 Kriteria penerimaan TDD bila tidak
peserta didik sesuai digunakan sebagai
dengan kapasitas RS harus wahana
dicantumkan dalam pendidikan tenaga
perjanjian Kerjasama. kesehatan

83. PPK 1 4 Pemilik, pimpinan rumah TDD bila tidak


sakit dan pimpinan digunakan sebagai
institusi pendidikan wahana
membuat kajian tertulis pendidikan tenaga
sedikitnya satu kali kesehatan
setahun terhadap hasil
evaluasi program
pendidikan kesehatan yang
dijalankan di rumah sakit.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Juni 2022
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Ketua Eksekutif

Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua

18

Anda mungkin juga menyukai