Anda di halaman 1dari 20

Disusun oleh:

Dr. Fenny Roshayanti, M.Pd.


Dr. M. Syaipul Hayat, M.Pd.

MODUL DIKLAT
IMPLEMENTASI EDUCATION FOR
SUSTAINABLE DEVELOPMENT (ESD)
DALAM PEMBELAJARAN IPA

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
&
Universitas PGRI Semarang
HALAMAN SAMPUL

MODUL DIKLAT
IMPLEMENTASI
EDUCATION FOR SUSTAINABLE
DEVELOPMENT (ESD)
DALAM PEMBELAJARAN IPA

SESI 2
“Merancang Perangkat Pembelajaran IPA
Berorientasi ESD”

Disusun oleh:
Dr. Fenny Roshayanti, M.Pd.
Dr. M. Syaipul Hayat, M.Pd.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam
(PPPPTK IPA)
&
Universitas PGRI Semarang
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................................................1


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................2
BAGIAN I: IMPLEMENTASI ESD DALAM PEMBELAJARAN .......................................................4
A. Landasan Hukum ........................................................................................................................4
1. UUD 1945 ..............................................................................................................................4
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional .........................................4
3. UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025 ......................................................................................................................................4
4. UU Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ....................................4
5. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ...........................................................................................4
6. PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) ...............................4
7. Rencana Strategis (Renstra) Kemdiknas Tahun 2010-2014 ....................................................5
B. Perspektif, Komponen, dan Aspek ESD .....................................................................................5
C. Integrasi ESD ........................................................................................................................... 10
D. Komponen Pembelajaran .......................................................................................................... 11
1. Perencanaan Pembelajaran ................................................................................................... 11
2. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................................................... 12
3. Penilaian Pembelajaran......................................................................................................... 12
E. Pendukung Kegiatan Pembelajaran .......................................................................................... 13
1. Sumber Belajar (Sarana Prasarana) ...................................................................................... 13
2. Pengelolaan Kelas ................................................................................................................ 14
BAGIAN II: CONTOH SILABUS DAN RPP ..................................................................................... 15
A. Silabus ...................................................................................................................................... 15
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................................... 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ......................................................................... 15
(RPP) ................................................................................................................................................... 15
Pertemuan 1 ........................................................................................................................................ 15
Kelas/Semester : VII /Genap .............................................................................................................. 15
Tahun Ajaran : 2021 /2022 ................................................................................................................. 15
Materi : Sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan .............................................. 15
BAGIAN III: PRINSIP DAN IMPLIKASI .......................................................................................... 18
A. Prinsip ...................................................................................................................................... 18
1. Otonomi Guru....................................................................................................................... 18

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 2
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
2. Bersifat Integratif.................................................................................................................. 18
3. Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis ............................................................... 18
B. Implikasi ................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 19

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 3
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
BAGIAN I: IMPLEMENTASI ESD DALAM PEMBELAJARAN
A. Landasan Hukum
1. UUD 1945
Pasal 31 (1): setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Ayat 3
mengamanatkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarana satu system
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, beriman, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
3. UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025
Mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan adil; sumber daya alam dan lingkungan
hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan
nasional.
4. UU Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 1 (3): Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya,
ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
5. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 38 Tahun
2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
6. PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Pasal 2 (1): Lingkup SNP meliputi: (1) Isi (2) Proses (3) Kompetensi lulusan, (4)
Pendidik dan tenaga kependidikan (5) Sarana dan prasarana, (6) Pengelolaan, (7)
Pembiayaan, dan (8) Penilaian pendidikan. Pasal 3: SNP berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasiional yang bermutu.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 4
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
7. Rencana Strategis (Renstra) Kemdiknas Tahun 2010-2014
Paradigma pembangunan pendidikan didasarkan pada Pendidikan untuk Perkembangan,
Pengembangan, dan/atau Pembangunan Berkelanjutan (PuP3B).

B. Perspektif, Komponen, dan Aspek ESD


Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga perspektif penting, yakni sosial-budaya,
lingkungan, dan ekonomi.
1. Perspektif Sosial-Budaya, merupakan sebuah pemahaman terhadap institusi sosial
dan peran manusia dalam perubahan dan pembangunan. Sama halnya dengan sistem
demokrasi dan partisipasi yang memberikan peluang untuk mengemukakan
pendapat, memilih pemerintahan, mengembangkan kesepakatan dan menyadari
adanya perbedaan.
2. Perspektif Lingkungan, merupakan suatu kesadaran terhadap sumbersumber daya
alam, lingkungan hidup fisik yang sensitif, dampak aktifitas manusia, dan
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan komitmen untuk menciptakan
kebijakan pembangunan sosial dan ekonomi.
3. Perspektif Ekonomi, merupakan kepekaan terhadap keterbatasan dan potensi
pertumbuhan ekonomi serta dampaknya terhadap masyarakat maupun lingkungan,
dikaitkan dengan komitmen untuk mengevaluasi tingkat konsumsi individu dan
masyarakat sebagai bentuk keprihatinan terhadap lingkungan serta keadilan sosial.
Ketiga perspektif tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan (gambar 1). Ini berarti dalam melakukan pembangunan
berkelanjutan tidak bisa mempertimbangkan satu aspek saja, seperti aspek ekonomi,
tetapi juga mempertimbangkan aspek lainnya seperti aspek sosial-budaya dan
lingkungan.

Gambar 1. Skema pembangunan berkelanjutan pada titik temu tiga pilar (Sumber:
https://www.e-education.psu.edu/geog30/book/export/html/198)

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 5
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
Ketiga perspektif tersebut terdiri dari 15 komponen seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Komponen ESD untuk masing-masing perspektif

Ke-15 komponen dari tiga perspektif ESD (Sosial-Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi)
tersebut masih belum cukup operasional untuk kepentingan implementasinya dalam
pembelajaran di tingkat satuan pendidikan. Untuk kepentingan kegiatan di satuan
pendidikan, masih perlu dijabarkan lebih lanjut. Tabel-2 di bawah ini merupakan salah
satu contoh penjabaran dimaksud yang didapatkan dengan cara mengidentifikasi dan
mengkategorisasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) untuk mata
pelajaran yang diterapkan.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 6
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 7
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 8
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 9
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
C. Integrasi ESD
Implementasi nilai-nilai ESD tidak berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran tetapi
terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Aspek-aspek ESD secara tidak langsung sudah
tercakup di dalam beberapa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Namun,
dalam pelaksanaannya guru-guru umumnya belum semua memahami tentang konsep dan
komponen ESD. Oleh karena itu perlu disusun model yang dapat dijadikan acuan untuk
menyampaikan nilai-nilai ESD dalam proses pembelajaran. Model tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Model integrasi nilai-nilai ESD dalam pembelajaran


Diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: tiga lingkaran pada gambar di atas
adalah tiga perspektif ESD yang meliputi Lingkungan, Sosial budaya, dan Ekonomi. Jika
nilai-nilai ESD pada komponen-komponen dalam ketiga perspektif dilaksanakan, maka akan
tercapai apa yang disebut pembangunan berkelanjutan. Jika nilai-nilai ESD pada komponen
dalam perspektif Sosial Budaya dan Lingkungan sudah dilaksanakan maka terjadi keselarasan
antara lingkungan dan sosial budaya. Hal ini berarti lingkungan dapat memenuhi atau
menanggung (bearable) kebutuhan masyarakat, dan masyarakat memelihara dan
mempergunakan sumber daya alam secara tidak berlebihan.
Jika nilai-nilai ESD pada komponen perspektif Lingkungan dan Ekonomi sudah
dilaksanakan dengan baik maka akan tercipta lingkungan yang aman, dan kehidupan
masyarakat yang layak (viable) secara ekonomi. Jika nilai-nilai ESD dalam komponen
perspektif Sosial Budaya dan Ekonomi sudah dilaksanakan dengan baik, maka akan tercipta
masyarakat yang aman, saling menghargai, adil (equitable) dan berkecukupan.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 10
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
D. Komponen Pembelajaran
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi bersifat kompleks dan merupakan
satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai, yang dimiliki seseorang yang dapat diaktualisasikan dalam bentuk tindakan
atau kinerja untuk menjalankannya.
Sistem pendidikan nasional memuat istilah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang terdapat di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 22
tahun 2006 tentang Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. SK dan KD
dirumuskan untuk setiap mata pelajaran pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Prinsip pembelajaran dengan mengintegrasikan konsep dan nilai-nilai ESD secara
eksplisit dirancang terintegrasi dalam kurikulum maupun dalam proses
pembelajaran/metode pembelajaran sebagai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).
Cara yang dapat dilakukan guru adalah menyesuaikan aspek ESD (lihat tabel 2) dengan
KD mata pelajaran.
b. Hubungan Kompetensi dengan Perspektif ESD
Sebagaimana diuraikan di muka bahwa terdapat tiga perspektif dalam pembangunan
berkelanjutan, yakni sosial-budaya, lingkungan, dan ekonomi. Masing-masing perspektif
tersebut telah dirinci ke dalam 15 komponen ESD yakni Perspektif Sosial-Budaya
mencakup 7 komponen, perspektif lingkungan mencakup 5 komponen dan perspektif
ekonomi mencakup 3 komponen. Untuk kepentingan kegiatan pembelajaran berorientasi
ESD, dari 15 komponen ESD telah dikaji dan dirinci menjadi 77 (tujuh puluh tujuh)
aspek. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengkaitkan antara aspek-aspek
tersebut dengan SK dan KD yang merupakan acuan bagi sekolah dalam menetapkan
aktivitas pembelajaran. Ke 77 aspek tersebut dapat diperkaya sesuai dengan pemahaman
guru.
c. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Setiap komponen dan tahapan aktivitas pembelajaran harus dituangkan dalam
perencanaan proses pembelajaran yang mencakup silabus dan RPP. Silabus dan RPP
dapat dikembangkan guru seorang diri atau bergabung dengan guru lainnya dalam
lingkup sekolah, KKG atau gugus sekolah.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya
mencapai KD yang dimuat dalam standar isi. Setiap guru harus menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberi
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa sesuai bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam mengembangkan Silabus dan RPP

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 11
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
untuk pembelajaran yang bernuansa ESD, seharusnya gambaran tentang nuansa ESD
tersebut terlihat.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran ESD merupakan suatu proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bisa terjadi di dalam atau di luar
kelas. Pembelajaran dimaksudkan untuk memenuhi pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar sebagaimana dimuat di dalam standar isi. Pembelajaran ESD perlu
direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Proses pembelajaran sebaiknya berlangsung secara fleksibel, bervariasi, dan memenuhi
standar yang ditetapkan dalam rangka menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan
keragaman latar belakang, budaya dan karakteristik siswa. Selain itu, pembelajaran
seharusnya berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Pembelajaran ESD di sekolah dapat dijadikan
wahana bagi proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa yang berkualitas. Oleh sebab
itu, guru seharusnya dapat memberikan keteladanan, membangun kemauan (motivasi),
dan mengembangkan potensi serta kreativitas siswa. Pembelajaran saat ini berbeda
dengan pembelajaran sebelum diberlakukannya berbagai peraturan mendiknas berkaitan
dengan sistem persekolahan kita. Pembelajaran saat ini harus mengacu pada standar
nasional pendidikan, dan seluruh aktivitasnya dibawah kendali kepala sekolah. Salah satu
standar nasional pendidikan yang harus diikuti guru dan sekolah adalah standar proses
yang berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada sekolah di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses meliputi: perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Contoh pengintegrasian nilai-nilai ESD ke dalam SK dan KD dapat dilihat
pada Tabel 3 Bagian II.

3. Penilaian Pembelajaran
Penilaian yang dilaksanakan untuk pembelajaran berwawasan ESD tidak berbeda dengan
penilaian pada pembelajaran lainnya, yakni menggunakan Permendiknas nomor 20 tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Nilai-nilai ESD diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran maka penilaian tidak dilakukan tersendiri. Penilaian dapat berupa ulangan atau
ujian. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar
peserta didik. Ulangan terdiri atas Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan
Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas. Sedangkan Ujian meliputi Ujian Nasional
dan Ujian Sekolah/Madrasah. Selain itu, penilaian atas ketercapaian implementasi ESD
juga dapat dilakukan melalui alternatif asesmen, misal guru menggunakan lembar
obsrvasi, wawancara, portofolioi dsb. untuk mengamati perkembangan nilai-nilai ESD
Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 12
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
yang telah tertanam pada diri siswa; atau bahkan melalui self asesmen (siswa mengukur
ketercapaiannya sendiri). Berbagai bentuk penilaian tersebut diarahkan agar dapat
dipahami tingkat pencapaian hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

E. Pendukung Kegiatan Pembelajaran


1. Sumber Belajar (Sarana Prasarana)
Sumber belajar (learning resources) yang digunakan untuk pembelajaran ESD
disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik. Sumber belajar
tersebut berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik
dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi agar mempermudah
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Ada dua jenis sumber pembelajaran ESD yaitu: (1) sumber belajar yang dirancang
(learning resources by design) yakni secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai
komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal, misalnya diktat, dan (2) sumber belajar yang tidak didisain khusus dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (learning resources by utilization), misal
majalah.
Sumber belajar dapat berbentuk (1) pesan, informasi, cerita dan sebagainya; (2) orang
yaitu guru, instruktur, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, siswa, dan sebagainya; (3)
bahan yaitu buku, film, slides, gambar, relief dan sebagainya; (4) alat atau perlengkapan
berupa perangkat keras, komputer, radio, dan sebagainya; (5) pendekatan/metode/teknik:
diskusi, seminar, simulasi, permainan, talk shaw dan sebagainya, serta (6) lingkungan
yaitu ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, taman, kebun, pasar, museum, kantor, dan
sebagainya.
Dalam memilih sumber belajar harus diperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. ekonomis (tidak harus mahal),
b. praktis (tidak membutuhkan pemeliharaan/pengelolaan yang rumit),
c. mudah (dekat dan tersedia di lingkungan sekitar),
d. fleksibel (dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional), dan
e. sesuai dengan tujuan pembelajaran (mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar,
dan membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik).
Peran sarana pendidikan sangat penting dalam memperlancar pelaksanaan proses
pembelajaran berwawasan ESD. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada sistem
persekolahan sangat banyak, tetapi di sisi lain banyak pula hambatan yang dihadapi
sekolah ketika harus menyiapkan sarana pendidikan yang memadai untuk pembelajaran.
Keterbatasan sarana pendidikan jangan menjadi hambatan dalam pembelajaran yang
menjadikan alasan bagi guru sebagai penyebab menurunnya kualitas hasil pembelajaran.
Sekolah, khususnya guru dapat mengembangkan sendiri berbagai sarana yang diperlukan
tersebut.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 13
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
2. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dalam pembelajaran berwawasan ESD dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Depdiknas no 19 tahun 2007 tentang pengelolaan yang menyatakan bahwa: Guru
mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta
aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan; volume dan intonasi suara guru dalam
proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik; tutur kata guru
santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik; guru menyesuaikan materi pelajaran
dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik; guru menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran; guru memberikan penguatan dan umpan balik
terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis
kelamin dan status sosial ekonomi; Guru menghargai pendapat peserta didik; Guru
memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; pada tiap awal semester, guru
menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan guru memulai dan
mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 14
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
BAGIAN II: CONTOH SILABUS DAN RPP

A. Silabus
Berikut contoh ilustrasi integrasi nilai ESD pada silabus pembelajaran IPA secara sederhana
Perspektif ESD
KD
Sosial Budaya Lingkungan Ekonomi
3.2. Menganalisis 5. Kesehatan 8. Sumber Daya 13. Pengurangan
penerapan Memperkaya suplai Alam kemiskinan
teknologi pada oksigen bagi Pelestarian, Pemberdayaan
sistem lingkungan sekitar konservasi hingga masyarakat dalam
reproduksi serta pengelolaan, budidaya tanaman di
tumbuhan dan pemanfaatan lingkungan sekitar
hewan (pendayagunaan)
SDA dengan penuh
tanggung jawab
Dst.

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berikut contoh ilustrasi integrasi nilai ESD pada RPP mata pelajaran IPA (format tidak
menjadi acuan mutlak)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Pertemuan 1
Sekolah : SMP.... Alokasi Waktu : 60 menit (2JP)
Mata Pelajaran : IPA Tahun Ajaran : 2021 /2022
Kelas/Semester : VII /Genap Materi : Sistem perkembangbiakan pada tumbuhan
dan hewan
3.2. Menganalisis penerapan 4.2. Menyajikan karya penelurusan informasi tentang
teknologi pada sistem perkembangbiakan pada tumbuhan atau hewan
reproduksi tumbuhan dan
hewan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Melalui penayangan youtube siswa dapat memahami cara reproduksi vegetatif
buatan dengan stek sungkup dengan benar.
2. Melalui penayangan youtube siswa dapat mempraktikan reproduksi vegetatif buatan
dengan stek sungkup dengan benar.
3. Melalui praktik mandiri siswa dapat mempraktikan reproduksi vegetatif buatan
dengan stek sungkup dan menghasilakan tanaman dengan cara stek sungkup..

B. Strategi Pembelajaran
 Model Pembelajaran: Inkuiri 5E
 Pendekatan Pembelajaran: scientific approach
 Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, praktik, ceramah
Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 15
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
C. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar
 Media: Perpustakaan sekolah, Google Classroom, WA group, video pembelajaran
dari youtube
 Sumber Belajar: Buku IPA Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2013 edisi 2018.
Youtube Kendal pintar berbagi.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
Engagement 1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 10’
lalu mengajak peserta didik berdoa.
Perspektif ESD: 2) Guru mengecek kehadiran dan mengkondisikan
SB: Kesehatan (tanaman peserta didik untuk mempersiapkan mengikuti
menambah suplay oksigen)
pembelajaran.
L: SDA (lingkuan sekitar
menjadi lebih hijau dan segar) 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya “Kalian
E: Ekonomi pasar (harga tau dimasa pandemic seperti sekarang ini muncul
tanaman hias meningkat) fenomena baru yaitu “ wayah e godong dadi duit “,
kalian semua pasti tau munculnya istilah itu karena
harga tanaman hias saat ini sangat tinggi. Nah dari
kalian semua adakah yang tau bagaimna cara agar
bunga tersebut tidak mengalami pelonjakan harga?”
(IL)
4) Untuk menarik perhatian dan motivasi peserta didik,
guru memutarkan video halaman depan sekolah yang
berjajar bunga kertas.  Mengamati
5) Dari video yang telah ditayangkan, siswa dibimbing
untuk bertanya mengenai keberlangsungan hidup dan
perbanyakan dari tanaman tersebut, misal:
“Bagaimana cara memperbanyak bunga kertas
dengan cara yang praktis ?” (P)  Menanya
6) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaiannya.
Kegiatan Inti
Exploration Mengumpulkan informasi 15’
1) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
Perspektif ESD: heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta
SB: didik dengan menjunjung rasa toleransi dan saling
 HAM (Hak untuk menghargai. (N)
mengembangkan diri)
2) Setiap kelompok siswa diberi LKPD-1 “Sistem
 Kesehatan (tanaman
menambah suplay oksigen)
Reproduksi vegetatif buatan pada bunga kertas” untuk
L: pelestarian, pengelolaan dikerjakan sesuai intruksi guru dengan penuh rasa
dan pemanfaatan tanaman ingin tahu, kritis dan antusias dengan pemahaman yang
E: Pengurangan kemiskinan telah mereka miliki. (N; P)
(pemberdayaan masyarakat) 3) Peserta didik mempraktikan kegiatan yang ada pada
LKPD 1 “Sistem Reproduksi vegetative buatan pada
bunga kertas” dengan penuh ketelitian. (K; N)
Explain Mengasosiasi 10’
1) Peserta didik melakukan kegiatan yang ada pada
Perspektif ESD: LKPD 1 “Sistem Reproduksi vegetatif buatan pada
SB: bunga kertas dengan penuh kesungguhan” melalaui
 HAM (Hak untuk bimbingan guru dan dengan penuh kesungguhan. (N)
mengembangkan diri)
2) Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan pada
 Kesehatan (tanaman
menambah suplay oksigen)
LKPD 1 “Sistem Reproduksi vegetatif buatan pada

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 16
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
Alokasi
Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Waktu
L: pelestarian, pengelolaan bunga kertas bersama kelompoknya dengan analitis
dan pemanfaatan tanaman dan sungguh-sungguh. (N)
E: Pengurangan kemiskinan
(pemberdayaan masyarakat)
Elaboration Mengomunikasikan 5’
1) Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan
Perspektif ESD: hasil diskusi dan praktik dengan penuh percaya diri.
SB: (P; N)
 HAM (Hak untuk 2) Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi
mengembangkan diri)
dan praktik yang telah dilakukan dan mengaitkan
 Kesehatan (tanaman
kembali dengan peristiwa saat ini yang melonjaknya
menambah suplay oksigen)
L: pelestarian, pengelolaan harga tanaman hias dengan memperhatikan kepedulian
dan pemanfaatan tanaman terhadap lingkungan. (IL; N)
E: Pengurangan kemiskinan
(pemberdayaan masyarakat)
Kegiatan Penutup
Evaluation 1) Peserta didik bersama dengan guru merefleksi dan 10’
menyimpulkan hasil kegiatan belajar dengan
Perspektif ESD: memperoleh pesan moral untuk menjaga kelestarian
SB: tanaman dan SDAH lainnya. (N)
 HAM (Hak untuk 2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
mengembangkan diri);
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
 Kesehatan (tanaman
menambah suplay oksigen);
kelompok yang berkinerja baik.
L: 3) Peserta didik diberi tugas untuk melakukan percobaan
 pelestarian, pengelolaan dan stek sungkup pada jenis tanaman yang berbeda
pemanfaatan tanaman; dirumah dan hasilnya untuk ditanam sebanyak
 Pembangunan daerah mungkin disekitar lingkungan rumah masing masing
(perkembangan potensi dan mengobservasi potensi wirausaha yang
SDA daerah) dikembangkan masyarakat dalam bidang pelestarian
E: tanaman dengan penuh antusias dalam melestarikan
 Pengurangan kemiskinan tanaman. (P; K; N)
(pemberdayaan
masyarakat);
 Ekonomi pasar
(kewirausahaan)

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


 Sikap : rubrik sikap dalam praktikum stek sungkup berorientasi ESD.
 Pengetahuan : Uji Kompetensi pemahaman peserta didik melalui tes tertulis / tugas
tertulis
 Keterampilan : Penilaian kinerja (Selama observasi dan praktik di rumah)

Mengetahui, Kota, 13 oktober 2021


Kepala SMP.... Guru Mata Pelajaran

Nama Kepala Sekolah Nama Guru Mapel


NIP. 000000000000000 NIP. 00000000000000

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 17
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
BAGIAN III: PRINSIP DAN IMPLIKASI
A. Prinsip
1. Otonomi Guru
Guru secara otonom diberi kesempatan dan peluang yang seluas-luasnya untuk
mengembangkan nilai-nilai ESD sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan lingkungan lokal
setempat, serta kreativitas guru sehingga memberikan warna dan variasi yang bermakna
bagi pengembangan ESD melalui kegiatan pembelajaran.
2. Bersifat Integratif
ESD bukan sebagai mata pelajaran mandiri, melainkan dilaksanakan melalui
pengintegrasian program pembelajaran dengan suatu mata pelajaran tertentu. Oleh sebab
itu tercapainya tujuan pembelajaran ESD secara komplementer dan terpadu mengikuti
tercapainya tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran pokok yang sedang diajarkan guru
mata pelajaran/guru kelas.
3. Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis mencakup pembelajaran berpusat pada
peserta didik dan pembelajaran kontekstual, serta memperhatikan karakteristik peserta
didik, seperti tingkat kemampuan, usia, jenis kelamin, lingkungan social-ekonomi dan
budaya.

B. Implikasi
Jika implementasi ESD melalui kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan, maka ada
beberapa implikasi yang harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, antara lain:
1. Kepala sekolah dan guru mata pelajaran/kelas perlu memiliki pemahaman tentang
hakekat, dan landasan dasar dan tujuan dan pentingnya ESD, sehingga memiliki
pemahaman dan persepsi yang sama tentang hal-hal tersebut. Oleh sebab itu Dinas
pendidikan kota/ Kabupaten perlu melakukan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
ESD di sekolah, khususnya melalui kegiatan pembelajaran/ intrakurikuler;
2. Pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) lain, terutama Depdiknas (unit kerja
terkait), pemerintah daerah, forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Kelompok Kerja Guru (KKG), serta bagian kurikulum di Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten perlu memahami paradigma ini untuk merencanakan serta
mengalokasikan biaya dalam penyelenggaraan ESD melalui kegiatan pembelajaran.
3. Implikasi dari pendekatan pembelajaran terintegrasi adalah perlu tersedianya buku,
panduan, dan atau bahan ajar serta pegangan guru.
4. Guna memahami tingkat keberhasilan ESD secara nasional perlu dilaksanakan
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan ESD di tingkat satuan pendidikan,
khususnya yang dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran.

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 18
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”
DAFTAR PUSTAKA

Gardner, Howard. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic, 1993.
Gardner, Howard. Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century
http://www. UNESCObkk.org/index.php?id =3808
http://www.yplhc.org/konsep_desd.php. Konsep Decade of Education for Sustainable
Development (DESD)
http://www.yplhc.org/krgka_implementasi_int.php. Kerangka Implementasi Internasional
(DESD)
http://www.yplhc.org/latar_belakang_desd.php. Latar Belakang
Koran Tempo, 28 Maret 2008, Sedikitnya 10.000 Warga Pekanbaru Mengungsi Akibat Banjir
PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Rencana Strategis Kementerian Penididkan Nasional Tahun 2010 – 2014
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025
UNESCO, UNESCO and Sustainable Development, 2005

Diklat Daring Massive dan Terbuka (DIDAMBA) PPPPTK IPA – Dambaan Semua Guru IPA 19
“Implementasi Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pembelajaran IPA”

Anda mungkin juga menyukai